Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

SEMESTER GANJIL 2020/2021

Nama : Ajeng Dinda Wulansari


NBI : 1111900197
Mata Kuliah : Sistem Administrasi Negara
Kelas :D

Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana hubungan antar lembaga negara.
2. Sebutkan asas-asas pengorganisasian aparatur pemerintah.

Jawaban
1. Lembaga Negara disebut juga dengan istilah lembaga pemerintahan yang dimana
lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara yang bertujuan untuk
membangun negara itu sendiri.
Lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 setelah diamandemen adalah
MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA dan MK. Lembaga negara ini dapat disebut
juga sebagai lembaga tinggi negara.
a. Hubungan Antara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan Presiden
MPR sebagai lembaga negara mempunyai hubungan dengan Presiden sebagai
penyelenggaraan pemerintahan lembaga tinggi negara. Hubungan ini dapat dilihat dari
tugas dan wewenang MPR yaitu melantik Presiden dan Wakil Presiden (pasal 3 ayat
2), menetapkan Wakil Presiden sebagai pengganti Presiden dalam hal Presiden
mangkat atau tidak bisa melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya. Demikian
halnya Presiden mempunyai hubungan dengan MPR yaitu Presiden harus beusaha
melaksanakan tugasnya sesudah dilantik oleh MPR.
b. Hubungan Antara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR)
MPR dan DPR mempunyai hubungan yang erat, dilihat dari keanggotaannya anggota
MPR terdiri atas DPR dan DPD (pasal 2 ayat 1). Yang berarti bahwa anggota DPR
bagian dari anggota MPR yang merangkap jabatan. MPR menggunakan DPR sebagai
alat dalam melakukan pengawasan politik dan strategi majelis.
c. Hubungan Antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden
Presiden dan DPR sama-sama memiliki tugas antara lain :
- Membuat UU (pasal 5 ayat 1 nomor 20 dan 21 )
- Menetapkan UU tentang APBN (pasal 23 ayat 1)
Sesudah DPR bersama presiden menetapkan UUD dan RAPBN maka di dalam
pelaksanaannya DPR berfungsi sebagai pengawas terhadap pemerintah pengawasan
DPR terhadap presiden adalah suatu konsekuensi yang wajar atau logis yang pada
hakikatnya nya mengandung arti bahwa presiden bertanggung jawab kepada DPR.
Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR dan dengan pengawasan tersebut maka
terdapat beban bagi pemerintah untuk selalu bermusyawarah dengan DPR tentang
masalah-masalah pokok dari negara yang menyangkut kepentingan rakyat dengan
undang-undang 1945 sebagai landasan kerja.
d. Hubungan Antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR)
BPK memiliki tugas untuk membantu DPR dalam usahanya mengawasi apakah
pemerintah tidak meneyeleweng dari ketentuan-ketentuan APBN yang sudah disetujui
oleh DPR. Pada pasal 23E ayat 2 menyatakan bahwa hasil pemeriksaan keuangan
negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya.
e. Hubungan Antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Konstitusi (MK)
Dapat dilihat dari wewenang DPR yang diantaranya mengajukan usul atau
pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden kepada MPR dalam hal ini DPR dapat
mengundang siding istimewa kepada MPR untuk meminta pertanggungjawaban
Presiden. DPR sebelum mengundang MPR untuk melakukan siding istimewa, terlebih
dahulu mengajukan kepada MK untuk memeriksa, mengadili pendapat DPR
mengenai kinerja Presiden.
Dalam menjalankan tugasnya masing-masing lembaga pasti melakukan koordinasi atau
hubungan untuk menyelesaikannya dikarenakan fungsi mereka yang saling memiliki
keterkaitan

2. Dalam penyusunan Aparatur Pemerintah, dipergunakan asas-asas pokok


pengorganisasian, dengan tujuan agar dapat mencapai suatu Aparatur Pemerintahan yang
efektif dan efisien. Asas-asas tersebut antara lain:
a. Asas Pembagian Tugas, perlu adanya perumusan tugas yang jelas sehingga akan
dapat dicegah adanya duplikasi, benturan dan kekaburan tugas.
b. Asas Fungsionalisasi, harus ada 1 instansi yang secara fungsional bertanggung jawab
atas suatu bidang subtantif pemeritah dan pembangunan.
c. Asas Koordinasi, setiap instansi pemerintah perlu untuk menyerasikan, memadukan
dan menyelaraskan baik dalam kegiatan, waktu maupun perumusan kebijaksanaan.
d. Asas Kesinambungan, tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan harus
berjalan secara terus menerus sesuai dengan kebijaksanaan dan program yang telah
ditetapkan.
e. Asas Akordion, suatu instansi bisa berkembang atau mengecil, disesuaikan dnegan
tuntutan tugas dan kerja dari instansi yang bersangkutan.
f. Asas Pendelegasian Wewenang, setiap pimpinan dapat melimpahkan sebagian dari
tugas dan wewenangnya ke pejabat di bawahnya.
g. Asas Keluwesan, organisasi selalu bisa mengikuti atau menyesuaikan diri dengan
perkembangan dan perubahan keadaan.
h. Asas Rentang Pengendalian, dalam menentukan jumlah 1 organisasi atau anggota
oleh seorang pejabat harus diperhitungkan secara rasional.
i. Asas Jalur dan Staf, penyusunan organisasi peru dibedakan secara tegas antara
organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi dengan satuan organisasi yang
melaksanakan tugas pembantuan.
j. Asas Kejelasan dan Pembaganan, organisasi pemerintah dituntut untuk bisa
menggambarkan susunan organisasinya agar setiap pihak yang bersangkutan dapat
segera memahami kedudukan dan hubungan dari setiap satuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai