Anda di halaman 1dari 4

SEPTIAN DWI SAPUTRA

043707808

ILMU HUKUM

TUGAS 3
HUKUM TATA NEGARA
HKUM4201.65
TUGAS 3

Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Dalam pemerintahan


presidensial, Presiden berperan sebagai

kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang kedudukannya terpisah dari


parlemen. Sebagai kepala pemerintahan,

dia melaksanakan berbagai kebijakan publik, setelah mendapat persetujuan DPR dan
bertanggung jawab kepada DPR.

Sebagai kepala negara, dia berkewajiban menjaga kesatuan bangsa dan memberikan
jaminan bagi kelangsungan hidup

bangsanya dalam suatu kesatuan teritorial negara. Dalam tugas ini dia tak hanya
bertanggung jawab kepada DPR, tetapi

juga kepada seluruh bangsa dan rakyat.

Presiden tak hanya memiliki kewenangan di bidang eksekutif, namun juga legislatif.

Berikan analisis anda, perubahan apa yang terjadi pasca amandemen Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945 terhadap kekuasaan presiden dalam membentuk
undang-undang?

Berikan analisis anda hubungan antara presiden dan parlemen pasca amandemen
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945?

Berikan analisis anda mengenai hubungan lembaga eksekutif dan lembaga yudikatif
?juga kepada seluruh bangsa dan rakyat.

Presiden tak hanya memiliki kewenangan di bidang eksekutif, namun juga legislatif.

1. Berikan analisis anda, perubahan apa yang terjadi pasca amandemen


Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 terhadap
kekuasaan presiden dalam membentuk undang-undang?
2. Berikan analisis anda hubungan antara presiden dan parlemen pasca
amandemen Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945?

3. Berikan analisis anda mengenai hubungan lembaga eksekutif dan lembaga


yudikatif ?

JAWAB :
1). Amandemen (perubahan) UUD 1945 pada prinsipnya dilakukan untuk mengubah
sistem ketatanegaraan, telah diadopsi dan diterapkan di Indonesia. Konsekuensi
terhadap amandemen tersebut akan terjadi perubahan terhadap sistem struktur negara,
perubahan terhadap posisi, wewenang dan cara pengisian lembaga negara. Perubahan
tersebut diatur oleh konstitusi, yang secara hukum keberadaan lembaga negara akan
menimbulkan masalah terhadap hubungan antar lembaga negara, karena ada
kekuasaan yang dapat diterapkan secara independen dalam hubungannya dengan
lembaga negara lainnya.

Lembaga Negara dan sistemPenyelenggaraan Kekuasaan Negara Sesudah


Perubahan UUD 1945.

Setelah amandemen UUD 1945, terjadi pergeseran kekuasaan Presiden dalam


membentuk undang-undang, yang diatur dalam pasal 5, berubah menjadi
Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang, dan Dewan Perwakilan
Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang (pasal 20). Pergeseran
kewenangan membentuk undang-undang dari sebelumnya di tangan Presiden dan
dialihkan kepada DPR merupakan langkah konstitusional untuk meletakkan secara
tepat fungsi-fungsi lembaga negara sesuai bidang tugasnya masing-masing, yakni DPR
sebagai lembaga pembentuk undang-undang (kekuasaan legislatif) dan Presiden
sebagai lembaga pelaksana undang-undang (kekuasaan eksekutif). Perubahan UUD
1945 yang tercakup dalam materi tentang Dewan Perwakilan Rakyat dimaksudkan
untuk memberdayakan DPR dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
perwakilan yang dipilih oleh rakyat untuk memperjuangkan aspirasi dan
kepentingannya.

SUMBER: https://media.neliti.com

2). Dalam hubungan MPR dan Presiden, wewenang MPR setelah amandemen adalah
MPR tidak berwenang lagi memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden,
karena Presiden dan Wakil Presiden sesuai pasal 6 A ayat (1) UUD 1945 dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Demikian pula dalam hal pemberhentian
Presiden, MPR tidak hanya melanjutkan usul DPR untuk menyelenggarakan sidang
guna meminta pertanggung jawaban Presiden sehubungan adanya pelanggaran
hukum, tetapi harus lebih dahulu mendapat keputusan Mahkamah Konstitusi.

Diaturnya hubungan antara lembaga-lembaga negara, sehingga kerjasama antara


lembaga negara dalam menjalankan amanat rakyat dapat dilakukan dengan baik dan
mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga negara yang
bersangkutan. Dalam UUD 1945 amandemen cukup banyak diatur hubungan ini, yaitu:

(i) dalam bidang legislasi Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR (Pasal 5 ayat
1), dan setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapatkan persetujuan
bersama (Pasal 20 ayat 2);

(ii) hubungan DPR, MK dan MPR dalam proses pemberhentian Presiden dan/Wakil
Presiden dalam masa jabatannya (Pasal 7A dan 7B);
(iii) hubungan antara Presiden dan DPR dalam pembuatan perjanjian
internasional, menyatakan perang dan damai (Pasal 11), pengangkatan pejabat
negara, seperti dalam pengangakatan duta dan penempatan duta negara lain
(Pasal 13), dan pemberian amnesti dan abolisi (Pasal 14 ayat 2); (iv) hubungan
antara Presiden dan MA hanya sebatas memberikan pertimbangan dalam
pemberian grasi dan rehabilitasi oleh Presiden (Pasal 14).

SUMBER ; http://eprints.ipdn.ac.id

3). Eksekutif - Yudikatif

Lembaga eksekutif memiliki peran dan tugas dalam memimpin dan menjalankan segala
proses pemerintahan yang disesuaikan dengan UUD 1945 dan Undang Undang yang
berlaku. Sedangkan, lembaga yudikatif memiliki peran dan tugas dalam mengurusi
urusan hukum yang berlaku secara menyeluruh di negara Indonesia.

Sehingga, apabila terjadi pelanggaran pada pelaksanaan pemerintahan yang


disesuaikan dengan UUD 1945 dan Undang Undang yang berlaku oleh lembaga
eksekutif. Maka, yang memproses hukum dan segala penyelesaiannya adalah lembaga
yudikatif.

SUMBER : https://binus.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai