NIM : 041517526
Mata Kuliah : Hukum Telematika
2. Perihal hak cipta naskah, hal ini berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta. Sehubungan dengan masalah web content, apakah itu
bentuknya gambar, tulisan/naskah, suara ataupun film dan sebagainya tentunya
merupakan suatu ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta sejak ciptaan itu dilahirkan
atau dibuat. Hal ini didasarkan pada definisi dari hak cipta sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta berikut:
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
perlu diketahui bahwa dalam Pasal 40 ayat (1) huruf a UUHC, disebutkan ciptaan
yang dilindungi, antara lain sebagai berikut:
Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis
lainnya.
jika melihat rumusan di atas, naskah tersebut termasuk ke dalam kategori ciptaan yang
dilindungi. Lantas apakah pengambilan naskah lewat internet sebagian/seluruhnya itu
bisa dianggap pelanggaran hak cipta? Jawabannya ialah tentu saja bisa
3. Mengacu pada Undang-Undang Nomor Hak Cipta diatur dalam UU No. 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta. Pasal 1Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
a. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.
c. Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk
nyata.
d. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang
menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) huruf s UU Hak Cipta, program komputer termasuk ke
dalam ciptaan yang dilindungi. Kemudian, pencipta atau pemegang hak cipta juga
memiliki hak ekonomi untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaannya. Hak
ekonomi tersebut antara lain untuk melakukan:
a. penerbitan ciptaan;
b. penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya;
c. penerjemahan ciptaan;
d. pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan;
e. pendistribusian ciptaan atau salinannya;
f. pertunjukan ciptaan;
g. pengumuman ciptaan;
h. komunikasi ciptaan; dan
i. penyewaan ciptaan
Adapun sanksinya apabila tidak mendapatkan izin tapi menggandakan program
komputer untuk dijual atau apalagi untuk didistribusikan, dikenakan sanksi di Pasal
113 ayat (3) UU Hak Cipta, sebagai berikut:
Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp 1 miliar.