Anda di halaman 1dari 10

Penegakan Hukum Lingkungan

Inisiasi Tuton Ke – 5
Mata Kuliah Hukum Lingkungan
Program Studi Hukum
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Terbuka

Penulis : Ontran Sumantri Riyanto


Email : ontran27@yahoo.co.id
Penelaah : Nadia Nurani Isfarin
Email : nadian@ecampus.ut.ac.id
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
• Penegakan hukum lingkungan merupakan suatu usaha untuk
mewujudkan keharusan-keharusan hukum perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup menjadi kenyataan.

• Esensi penegakan hukum lingkungan adalah upaya preventif


maupun represif dalam menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan

• Upaya preventif dilakukan dengan penyuluhan,pemantauan, dan


pengawasan. Sedangkan upaya represif apabila ada perbuatan yang
dilanggar bertujuan untuk mengakhiri perbuatan terlarang tersebut.
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
Penegakan hukum lingkungan dengan menggunakan instrumen:
A. Perspektif Hukum Administrasi
Pasal 76 hingga 83 UU No. 32 Tahun 2009 mengatur tentang sanksi-
sanksi administrasi jika terjadi pelangggaran lingkungan hidup:
• Teguran
• Paksaan Pemerintah
• Pembekuan izin
• Pencabutan izin
 Sanksi administratif tidak membebaskan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dari tanggung jawab pemulihan dan pidana.
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
A. Perspektif Hukum Administrasi

 Paksaan pemerintah, dapat berupa:


a) Penghentian sementara kegiatan produksi
b) Pemindahan sarana produksi
c) Penutupan saluran pembuangan air limbah atau emisi
d) Pembongkaran
e) Penyitaan terhadap barang atau alat yang berpotensi
menimbulkan pelanggaran
f) Penghentian sementara seluruh kegiatan
g) Tindakan lain yang bertujuan untuk menghentikan pelanggaran
dan tindakan memulihkan fungsi lingkungan hidup.
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
A. Perspektif Hukum Administrasi

Pengenaan paksaan pemerintah dapat dijatuhkan tanpa didahului


teguran apabila pelanggaran yang dilakukan menimbulkan:
a. Ancaman yang sangat serius bagi manusia dan lingkungan hidup

b. Dampak yang lebih besar dan lebih luas jika tidak segera dihentikan
pencemaran dan/atau perusakannya

c. Kerugian yang lebih besar bagi lingkungan hidup jika tidak segera
dihentikan pencemaran dan/atau perusakannya.
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
B. Perspektif Hukum Pidana

Pengaturan penegakan hukum lingkungan dengan instrumen hukum


pidana dicantumkan dalam Pasal 97 hingga 119 UU No. 32 Tahun
2009. Fungsinya untuk menimbulkan efek jera dan efek derita. Didalam
penegakan hukum lingkungan dengan instrumen hukum pidana bersifat
dua :
1. Hukum pidana sebagai ultimum remidium
Merupakan salah satu azas yang terdapat di dalam hukum pidana
Indonesia, yang mengatakan hukum pidana hendaklah dijadikan
upaya terakhir dalam penegakan hukum
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
B. Perspektif Hukum Pidana

2. Hukum pidana sebagai premum remidium.


Azas yang merupakan kebalikan dari ultimum remedium, dimana
hukum pidana diberlakukan sebagai pilihan utama
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
B. Perspektif Hukum Pidana

Azas ultimum remedium pada Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009


Tentang UUPPLH terdapat pada Penjelasan Umum angka 6 yang
menyatakan:
“Penegakan hukum pidana lingkungan tetap memperhatikan asas
ultimum remedium yang mewajibkan penerapan penegakan hukum
pidana sebagai upaya terakhir setelah penerapan penegakan hukum
administrasi dianggap tidak berhasil. Penerapan asas ultimum
remedium ini hanya berlaku bagi tindak pidana formil tertentu, yaitu
pemidanaan terhadap pelanggaran baku mutu air limbah, emisi, dan
gangguan.”
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENDEKATAN DALAM PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN
B. Perspektif Hukum Pidana

Hanya saja UUPPLH sangat membatasi dengan delik sehingga Undang


Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dalam menegakkan ketentuan pidananya lebih
menekankan penerapan azas premum remedium dalam penegakkan
hukum pidana lingkungan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai