OLEH :
1
usahanya bersentuhan dengan lingkungan hidup. Terkait dengan pelanggaran
izin lingkungan hidup yang terjadi di Kabupaten Pelalawan, maka Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan wajib melakukan pengawasan
terhadap perusahaan atau masyarakat yang usahanya bersentuhan dengan
lingkungan hidup.
2
Berdasarkan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa sanksi
administratif terhadap pelanggaran lingkungan adalah:
1. Teguran tertulis
2. Paksaan pemerintah
3. Pembekuan izin lingkungan
4. Pencabutan izin lingkungan.
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah penerapan sanksi administratif terhadap pelanggaran
lingkungan di Kabupaten Pelalawan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup?.
2. Apakah faktor-faktor yang menghambat dalam penerapan sanksi
administratif terhadap pelanggaran lingkungan di Kabupaten
Pelalawan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup?.
3. Bagaimanakah upaya terhadap faktor-faktor yang menghambat dalam
penerapan sanksi administratif terhadap pelanggaran lingkungan di
Kabupaten Pelalawan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup?.
4
2. Kegunaan Penelitian
a. Menambah wawasan keilmuan bagi peneliti dan referensi bagi
peneliti lain yang meneliti penerapan sanksi administratif
terhadap pelanggaran lingkungan berdasarkan Undang - Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
b. Memperkaya wawasan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum,
khususnya Hukum Perdata dan Hukum Pidana.
c. Menjadi referensi bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pelalawan dalam mengambil kebijakan mengenai penerapan
sanksi administratif terhadap pelanggaran lingkungan di
Kabupaten Pelalawan.
5
D. TINJAUAN PUSTAKA
6
1. Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
2. Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia.
3. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian
ekosistem.
4. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan
hidup.
6. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi
masa depan.
7. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup
sebagai bagian dari hak asasi manusia.
8. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
9. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
10. Mengantisipasi isu lingkungan global.
E. KERANGKA TEORI
1 Muhamad Erwin, Filsafat Hukum; Refleksi Kritis terhadap Hukum dan Hukum Indonesia,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 33.
7
Philippe Nonet dan Philip Selznick memberikan perhatian khusus pada
variabel-variabel yang berkaitan dengan hukum, yaitu hubungan antara hukum
dan negara, hubungan antara hukum dan politik, hubungan antara hukum dan
moral, partisipasi warga negara, aturan diskresi dalam hukum, tujuan dari
keputusan hukum, peranan paksaan dalam hukum, serta legitimasi dan
kepatuhan terhadap hukum.
Tiap variabel akan berbeda jika konteksnya berubah. Nonet dan Selznick
kemudian mengemukakan suatu teori yang bertujuan untuk menjelaskan
hubungan sistematis dalam hukum dan konfigurasi-konfigurasi khusus
hubungan dalam hukum tersebut terjadi dalam tiga keadaan dasar mengenai
hukum, yaitu:
1. Hukum Represif, yaitu hukum sebagai suatu alat kekuasaan yang
bersifat memaksa.
2. Hukum Otonom, yaitu hukum sebagai suatu sistem yang mampu
menetralisir kekuasaan dan melindungi integritasnya.
3. Hukum Responsif, yaitu hukum sebagai suatu respon terhadap
dinamika sosial dalam masyarakat.2
8
penegakan hukum, seperti polisi, jaksa, dan hakim. Substansi hukum diartikan
isi dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan, budaya
hukum merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada di tengah-tengah kelompok
masyarakat tertentu yang dipatuhi oleh masyarakat 3.
E. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis.
Penelitian hukum sosiologis adalah suatu penelitian yang dilakukan
dengan cara menjelaskan korelasi antara hukum dengan
masyarakat 4.
Penelitian ini membahas mengenai penerapan sanksi
administratif terhadap pelanggaran lingkungan di Kabupaten
Pelalawan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, faktor-
faktor yang menghambat dalam penerapan sanksi administratif
terhadap pelanggaran lingkungan di Kabupaten Pelalawan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta upaya
terhadap faktor-faktor yang menghambat dalam penerapan sanksi
administratif terhadap pelanggaran lingkungan di Kabupaten
Pelalawan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pelalawan. Lokasi
tersebut dipilih karena faktanya kerusakan lingkungan hidup terjadi
3 Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum; Perspektif Ilmu Sosial, (Bandung: Nusa Media,
2009), hlm. 63.
4 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 46.
9
di Kabupaten Pelalawan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pelalawan tidak ada menerapkan sanksi administratif.
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan,
yang berjumlah 1 orang.
2) Penyidik PPNS Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pelalawan, yang berjumlah 10 orang.
3) Perusahaan atau masyarakat yang usahanya menyebabkan
kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Pelalawan,
yang berjumlah 3 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai
responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan,
yang berjumlah 1 orang.
2) Penyidik PPNS Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pelalawan, yang berjumlah 1 orang.
3) Perusahaan atau masyarakat yang usahanya menyebabkan
kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Pelalawan,
yang berjumlah 3 orang.
Tabel I.1
Populasi dan Sampel
10
Jumlah
No. Jenis Populasi Persentase
Populasi Sampel
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung di lokasi
penelitian melalui observasi dan wawancara dengan para
responden.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari peraturan
perundang-undangan, jurnal-jurnal ilmiah, dan literatur hukum
melalui studi kepustakaan untuk mendukung Data Primer.
c. Data Tertier, yaitu data yang bersifat melengkapi Data Primer
dan Data Sekunder, seperti berita di internet.
11
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah susunan yang akan dijadikan acuan
dalam penulisan skripsi. Sistematika penulisan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
12
BAB I PENDAHULUAN
Dalam BAB I ini, peneliti menjelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka teori, dan metode penelitian yang digunakan.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam BAB IV ini, peneliti menjelaskan hasil penelitian mengenai
penerapan sanksi administratif terhadap pelanggaran lingkungan di
Kabupaten Pelalawan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
BAB V PENUTUP
Dalam BAB V ini, peneliti membuat kesimpulan dan memberi saran
dari hasil penelitian.
13
DAFTAR PUSTAKA
14