Abstrakj
Penelitiancinicbertujuancuntuk dapat mengidentifikasi dan menganalisis pencemaran lingkungan
di Pesisir Pantai Lampung Timur akibat kegiatanjPTjPertaminajHulujEnergijOffshorejSouth
EastjSumatra.jTujuanjdarijpenelitianjinijadalahjuntukjdapatjmengidentifikasijdanjmenganalisis
pencemaranjlingkungan di Pesisir Pantai Lampung Timur (PHE OSES). Menurut UU PPLH No.
32 Tahun 2009, tidak ada pembenaran atas penerapan sanksi terhadapjPTjPertaminajHulujEnergi
OffshorejSouthjEastjSumatraj(PHEjOSES). Tekniknya menggabungkan penelitian deskriptif dan
analisis dengan pertimbangan normatif dan hukum. Menurut temuan, pantai dan kolam yang
terkontaminasi merupakan akibat langsung dari tumpahan minyak yang disebabkan oleh PT
PertaminajHulujEnergijOffshorejSouthjEastjSumatraj(PHEjOSES).
Kata kunci:jpencemaranjlingkungan,jhukumjlingkungan
PENDAHULUAN
Masalah lingkungan adalah topik yang sangat menarik yang harus dieksplorasi lebih lanjut
karena masalah lingkungan terus terjadi dan banyak merusak properti dan manusia.
Permasalahan lingkungan yang ada saat ini merupakan akibat dari kebijakan yang telah
dilaksanakan oleh pemerintah yang kurang tegas dan tidak berpihak pada lingkungan. Selain itu,
permasalahan tersebut merupakan akibat dari kurangnya komitmen politik yang dapat merusak
lingkungan, serta lemahnya komitmen dari aparat penegak hukum.
Di zaman globalisasi yang semakin meningkat ini, laju aktivitas kriminal di bidang
lingkungan semakin cepat. Munculnya masyarakat konsumerisme yang menitikberatkan pada
kepentingan ekonomi, dibarengi dengan meningkatnya kecanggihan kejahatan lingkungan.
Tindak pidana tersebut antara lain pencemaran lingkungan berupa pencemaran air, tanah, dan
udara baik yang disebabkan oleh limbah industri maupun limbah domestik, serta pencemaran
udara yang disebabkan oleh asap dari suatu usaha. pencemaran tanah yang disebabkan oleh
sampah yang akan berdampak pada masyarakat, serta pencemaran air yang disebabkan oleh
kelalaian atau kecerobohan.
Lingkungan adalah harta karun yang harus diselamatkan dari tangan-tangan pelaku yang
tidak bertanggung jawab; namun demikian, keutuhannya tidak dapat lagi dipertahankan karena
kelaparan manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Lingkungan harus dilindungi dari
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk memenuhi kebutuhan ekonominya,
tampaknya ia rela berkorban apa pun, bahkan jika itu berarti membahayakan kepentingan
lingkungan, yang merupakan kepentingan semua negara di dunia, dan demi kelangsungan
hidupnya di masa depan. . Kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi, dalam masyarakat
modern yang sangat konstruktif ini, mereka tidak memikirkan goncangan lingkungan nantinya
karena keserakahan manusia, korupsi dan konspirasi yang dilakukan oleh penguasa, kerjasama
yang dilakukan antara elit penguasa dan juga dunia. -pengusaha kelas Tampaknya inilah yang
menjadi penyebab menjamurnya beberapa kelainan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan agar sumber
daya alam digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Wajar jika generasi sekarang
dan yang akan datang dapat menikmati manfaat kemakmuran ini selama mungkin. Untuk
memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati SDA, SDA harus dilindungi dan
dilestarikan sebagai sumber daya masa perang yang berharga. Dalam hal ini, diperlukan upaya
untuk memanfaatkan secara bijaksana semua sumber daya yang ada (baik sumber daya SDM
maupun SDA) dan menjaga keseimbangan ekologi. Salah satu aspek pembangunan ditujukan
untuk mencapai tujuan nasional, sedangkan aspek lainnya harus tetap memperhatikan kebutuhan
masyarakat dan melestarikan lingkungan alam. Namun, tumbuhnya firma hukum yang bergerak
di bidang bisnis, baik itu perusahaan besar maupun kecil, serta menengah dan besar.
menyebabkan masalah di habitat manusia termasuk air dan udara yang tercemar, dan kerusakan
ekologis. Setiap warga negara Indonesia dijamin haknya atas lingkungan hidup yang aman dan
sehat berdasarkan Pasal 28H UUD 1945. Karena lingkungan yang sehat dan aman merupakan
hak yang tidak dapat dicabut dari setiap warga negara Indonesia, maka pelestariannya
merupakan kewajiban warga negara yang dimiliki bersama oleh semua warga negara.
PencemarancLimbahcMinyakcMentahcDicPesisircPantaicLampungcTimurcAkibat Dari PT
PertaminajHulujEnergijOffshorejSouthjEastjSumateraj(PHEjOSES) yang menyebabkan
terjadinya pencemaranjlingkungan hidup di sekitarnya, Peraturan-peraturan yang telah dibuat
oleh pemerin Sarjana hukum, atau "penegak hukum", play peran kunci dalam formalisasi hukum
lingkungan di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode yang dikenal sebagai analisis deskriptif dengan
pendekatan yuridis normatif sebagai metodologinya. Metode ini mengacu pada penyelidikan
yang dilakukan untuk menyelidiki prinsip-prinsip hukum, ketentuan hukum, tingkat sinkronisasi
hukum, dan doktrin dalam kaitannya dengan penegakan hukum lingkungan di Indonesia. Kajian
bahan hukum primer, seperti KUHP, KUHAP, dancUndang-UndangcNomorc32cTahunc2009
TentangcPengelolaancdancPerlindungancLingkungancHidup,cserta Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 811K/Pid./2002, dilakukan diperiksa sebagai bagian dari proses
pengumpulancdata,cyangcterdiricdaricstudicliteraturcdancdokumen.cSelain itu, sumber hukum
sekunder mengenai pelaksanaan hukum lingkungan hidup di Indonesia, baik dari segi hukum
administrasi, dimasukkan dalam dokumen ini. Sedangkan pendekatan untuk mengevaluasi data
yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu suatu metode penilaian data berdasarkan teori,
pertimbangan, peraturan perundang-undangan, pendapat ahli, dan pandangannya sendiri,
sedangkan analisis kualitatif adalah teknik yang digunakan. Kedepannya, pihaknya akan
berupaya mengkaji persoalan penerapan undang-undang lingkungan hidup di Indonesia terkait
masalah persampahan, dan akan memberikan kontribusi berupa solusi potensial atas
permasalahan tersebut di atas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Buku yang ditulis oleh Hardjasoemantri tentang hukum lingkungan memiliki penjelasan
tentang pengertian hukum lingkungan menurut Th.G. teori Drupsten. Menurut definisi ini,
hukum lingkungan adalah hukum yang berhubungan dengan lingkungan alam dalam arti yang
seluas-luasnya. Dan dalam ranah penerapannya memiliki kaitan dengan pengelolaan lingkungan,
lebih khusus lagi hukum lingkungan sebagai semacam aparatur peradilan dalam pengelolaan
lingkungan. 2
Peraturancpemerintahcnomerc22ctahunc2021ctentangcPenyelenggaraancPerlindungancdan
PengelolaancLingkungancHidup. Sesuai dengan sanksicadministratifccpadacPasal 508 Ayat (1),
Akibat administratif dapat berupa teguran tertulis, tekanan dari pemerintah, denda administratif,
pembekuancataucpencabutancizin, atau semuanya itu secara bersama-sama.
1
Andre Kurniawan, 2021, Aturan UU Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009, Berikut Penjelasannya, https://m.merdeka.com/jabar/aturan-
uu-lingkungan-hidup-nomor-32-tahun-2009-berikut-penjelasannya-kln.html?page=2 , 2022
2
"Hardjasoemantri" (2009). Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 42.
Tujuan penerapan sanksi administratif sendiri yaitu:
1. mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran yang mungkin disebabkan oleh operasi
perusahaan atau tindakan lainnya.
2. mengendalikan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
3. memperbaiki kerusakan yang dilakukan terhadap lingkungan dan membersihkan polusi
yang dihasilkan sebagai akibat dari aktivitas manusia atau bisnis.
4. Perasaan jera harus diberikan kepada pelaku korporasi atau kegiatan yang melanggar
hukum untuk pengelolaan dan perlindungan lingkungan.
Ketika hukum administrasi ditegakkan, maka menanamkan rasa tanggung jawab kepada pelaku
usahacdanckegiatancuntukcdapat memperbaiki dan memulihkanckondisiclingkungancagarctetap
kondusifcbagicterciptanya keselarasancantarackepentingancekonomicdancsosial serta kelestarian
fungsiclingkunganchidup.3
3
Admindlh,2021, PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUMADMINISTRATIF,
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/98 penegakan-hukum-lingkungan-ditinjau-dari-perspektif-hukum-administratifj, 2022.
4) Keterpaduanj
5) Manfaatj
6) Kehati-hatianjj
7) Keadilanj
8) Ekoregionj
9) Keanekaragamanjhayatij
10) Pencemarjmembayarj
11) Partisipatifj
12) Kearifanjlokalj
13) Tatajkelolajpemerintahanjyangjbaikj
Otonomijdaerah.
Adapula UULH 1997 yang mencakup tiga prinsip pengelolaan lingkungan, berikut
prinsipnya :
1) Asas tanggung jawab negara, yaitu gagasan bahwa negara harus bertanggung jawab atas
tindakannya.
2) Asas berkelanjutan, yaitu Konsep panduan pembangunan berkelanjutan.
3) asas manfaat, yaitu Ide keuntungan juga ikut bermain.4
Undang-Undang 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang 9 Tahun 2004,
mengatur tentang sistem peradilan tata usaha negara di Indonesia yang bertanggung jawab
4
jProf.jDr.jTakdirjRahmadi,jS.H.,jLLM.,jHUKUMjLINGKUNGANjDIjINDONESIA,jhlm.j62
mengadili perkara-perkara yang diajukan terhadap pejabatctata
usahacnegarac(LembarancNegaracTahunc2004cNomorc35)5
Sebagai akibat langsung dari operasi PT Pertamina Hulu Energi di lepas pantai Sumatera
Tenggara, telah ditemukan pencemaranclimbahcminyakcmentahcdicsepanjangcpantaicLampung
Timurc(PHE OSES).
Menurut Irfan Tri Musri, Direktur Walhi Lampung, terjadi dua kali pencemaran pantai di
Lampung pada 2022. Peristiwa tersebut terjadi padajMaretj2022jdanj12jJulij2022.jMenurutjIrfan
Tri Musri yang menjabat sebagai Direktur Walhi Lampung , ia menyatakan bahwa “Pencemaran
lautjyangjberulangjsetiap tahun dijpesisirjLampung, khususnyajdijwilayahjLampungjTimur. Ini
merupakanjbentukjketidakberdayaanjpemerintahjdanjpenegakjhukumjdalamjmengatasijmasalah
pencemaranjlimbah,jyangjdiberitakanjpadajSeninj(18/7).
Menurut Irfan, sanksi pidana dapat dikenakan kepada mereka yang bertanggung jawab atas
pencemaran lingkungan laut, terlepas dari apakah pencemaran itu dilakukan secara sengaja atau
tidak sengaja. Hal ini karena pasal 98 dan 99 Undang-Undang tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009 menguraikan parameter pencemaran
yang disengaja dan tidak disengaja.
Selain itu, ia menyatakan jika kebocoran pipa milik PT Pertamina menjadi penyebab pencemaran
perairan di Lampung Timur, maka hal ini menunjukkan bahwa PT Pertamina lalai membiarkan
terjadinya pencemaran.
5
jProf.jDr.jTakdirjRahmadi,jS.H.,jLLM.,jHUKUMjLINGKUNGANjDIjINDONESIA,jhlm.j219-220
Menurut data yang disimpan Lamtim DLH, total ada enam tempat yang terkena dampak limbah
minyak mentah tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Mangrove Pandan Alas Desa Sri Minosari,
2. TPI Kuala Penet Desa Margasari,
3. Pantai Mutiara Baru Desa Karya Makmur
4. Taman Mangrove Sekar Bahari Desa Margasari,
5. Pantai Kerang Mas, dan
6. Tanggul Desa Muara Gading Mas,
Kebocoran minyak terbukti tidak berbahaya di laboratorium, dan akibatnya tidak ada udang yang
mati. Selain itu, pembersihan dilakukan secara tepat dan menyeluruh. Sebelumnya, warga
sempat menyatakan keprihatinan dan menanyakan tentang menerima ganti rugi dari Pertamina.
Pekerjaan bersih-bersih telah diselesaikan oleh warga sekitar yang dipekerjakan oleh Pertamina
dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga.
Dalam postingan tersebut terungkap bahwa Kepala Komunikasi, Hubungan, dan CID Zone 6
PHE OSES Indra Darmawan mengaku telah mengutus pihak yang berkompeten untuk menilai
seberapa besar kerugian yang dialami petani, nelayan, bahkan masyarakat sekitar. Informasi ini
termasuk dalam artikel.
Pertamina tunduk pada keputusan pihak yang berwenang, demikian disampaikan Indra
Darmawan, Jumat (29/7). Dia mengatakan, "Sudah saya sampaikan, kita lihat dari perspektif apa
yang terjadi di lapangan. Kita sudah punya pihak yang berkompeten yang akan mengukur
kerugiannya, dan Pertamina tunduk pada keputusan pihak yang berkompeten." Kalaupun pihak
yang berkompeten pada akhirnya akan menyarankan agar Pertamina memberikan kompensasi,
terlebih dahulu pihak yang berkompeten perlu menentukan apakah alat ukur yang digunakan
sudah memadai atau belum.7
6
Redaksi,2020, UsutjTuntasjPencemaranjLautjdijLabuhanjMaringgaijLampungjTimur, https://metropolis.co.id/2020/08/24/usut-tuntas-
pencemaran-laut-di-labuhan-maringgai-lampung-timur/, 2022.
7
Tribunlampung,2022,https://lampung.tribunnews.com/amp/2022/07/21/dprd-lampung-timur-minta-pt-phe-oses-ganti-rugi-kerugian-limbah-
minyak-di-laut-lampung-timur#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16662715211007&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com , 2022
KESIMPULAN
Dalam situasi kebocoran minyak di laut timur Lampung, wajar jika beberapa pihak
mengkhawatirkan lingkungan di mana mereka berada. Untuk mencari solusi atas kebocoran
minyak tersebut, Gubernur Lampung mengeluarkan sanksi administratif kepada pihak-pihak
yang terlibat berupa teguran tertulis dan memerintahkan mereka untuk mencarikan solusi.
Karena ini merupakan kejadian yang ketiga kalinya, WALHI telah meminta agar Pemprov
melakukan investigasi mendalam atas hal tersebut. Dalam hal ini, sampah yang telah terkumpul
dan diperiksa di laboratorium tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan sekitar; Meski
demikian, WALHI berpesan agar hal ini tidak terjadi lagi. PHE OSES adalah organisasi yang
bertanggung jawab atas pembersihan. Oleh karena itu, kasus ini merupakan studi kasus dalam
proses penyelesaian konflik di luar ruang sidang dengan menggunakan studi kasus dari subjek
yang bersangkutan.
Daftar pustaka
Andre Kurniawan, 2021, Aturan UU Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009, Berikut Penjelasannya,
https://m.merdeka.com/jabar/aturan-uu-lingkungan-hidup-nomor-32-tahun-2009-berikut-penjelasannya-
kln.html?page=2 , 2022
"Hardjasoemantri" (2009). Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm.
42.
Prof.jDr.jTakdirjRahmadi,jS.H.,jLLM.,jHUKUMjLINGKUNGANjDIjINDONESIA,jhlm.j62
Prof.jDr.jTakdirjRahmadi,jS.H.,jLLM.,jHUKUMjLINGKUNGANjDIjINDONESIA,jhlm.j219-220
Tribunlampung,2022,https://lampung.tribunnews.com/amp/2022/07/21/dprd-lampung-timur-minta-pt-
phe-oses-ganti-rugi-kerugian-limbah-minyak-di-laut-lampung-
timur#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16662715211007&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
m , 2022