1
M. Hadin Muhjad, 2015, Hukum Lingkungan Sebuah Pengantar Untuk Konteks Indonesia,
Yogyakarta: Genta Publishing, hlm 36.
2
Ibid, hlm 36-37
Ada 2 (dua) jenis izin di dalam UUPPLH, yakni pertama, izin lingkungan
adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang merupakan prasyarat untuk memperoleh izin
usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1 angka 35). Kedua, izin usaha dan/atau kegiatan
adalah izin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan/atau
kegiatan (Pasal 1 angka 36).
3
Koesnadi Hardjasoemantri, Catatan Salah Seorang “ Arsitek ”, Undang - Undang Nomor 4
Tahun 1982, Jurnal Hukum Lingkungan, Tahun III, Nomor 1, ICEL, Jakarta, 1996, hlm, 37.
Kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang patut untuk
dilestarikan, sehingga setiap perubahan yang diadakan selalu disertai dengan
upaya mencapai keserasian dan keseimbangan lingkungan hidup pada tingkat
yang baru. Adanya pelestarian kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan
seimbang membawa kepada keserasian antara pembangunan dan lingkungan
hidup, sehingga keduanya tidak dapat dipertentangkan satu sama lainnya. Dalam
konteks pembangunan nasional, upaya pengelolaan liingkungan hidup, disadari
membutuhkan adanya dukungan perangkat hukum seperti UUPLH’82 itu.
Bahkan, secara teoritis dan praktis, disepakati bahwa kehadiran UUPLH’82
berfungsi sebagai ketentuan ”payung”, baik bagi penyusunan peraturan baru
maupun penyesuaian terhadap peraturan lama. Kesepakatan ini diharapkan untuk
menghindarkan tumpang tindih penyusunan dan penyempurnaan peraturan lain
yang bertentangan dengan Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UUPLH’82) sebagai landasan instrumen hukumnya.