1. Intisari materi
Peran Amdal Dalam Pengelolaan Lingkungan Terkait Pembangunan Konstruksi.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Tujuan secara umum Amdal adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan
serta menekan pencemaran, sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.
Dengan demikian Amdal diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
Berdasarkan PP No. 27/1999 suatu ijin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan baru
akan diberikan bila hasil dari studi AMDAL menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau
kegiatan tersebut layak lingkungan. Ketentuan dalam RKL/RPL menjadi bagian dari
ketentuan ijin. Pasal 22 PP No. 27/1999 mengatur bahwa instansi yang bertanggung
jawab (Menteri Lingkungan Hidup atau Gubernur) memberikan keputusan layak atau
tidak lingkungan apabila sesuai dengan hasil penilaian Komisi. Keputusan tersebut
harus diikuti oleh instansi yang berwenang menerbitkan ijin usaha.
Pembangunan berkelanjutan yang dikonsep oleh Stren, While, dan Whitney (Schroder,
Meinhard, 1996 :16) sebagai suatu interaksi antara tiga sistem : Sistem biologis dan
sumber daya , sistem ekonomi dan sistem sosial, yang dikenal dengan konsep trilogi
keberlanjutan; ekologi-ekonomi,sosial. Konsep keberlanjutan tersebut menjadi
semangkin sulit dilaksanakan terutama di negara berkembang.
Jawab :
Fakta bahwa pemanfaatan lahan tidak bisa dilakukan tanpa adanya perubahan struktur
lingkungan itu sendiri, maka perlu adanya upaya preventif dalam menjaga
keseimbangan lingkungan itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan
hidup manusia pula. Maka dari itu, setiap adanya pemanfaatan lahan, baik berupa
konstruksi bangunan maupun pembukaan lahan baru, wajib dilengkapi dengan dokumen
AMDAL.
Jawab :
Jawab :
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat diketahui bahwa perkembangan pembangunan di
Indonesia khususnya di bidang konstruksi harus dikendalikan. Hal ini juga berkaitan
dengan tujuan dan sasaran AMDAL yakni untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan
hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usaha dan/atau kegiatan
pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien,
meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip terhadap
lingkungan hidup.
Semua kegiatan dan/atau usaha yang wajib AMDAL, diwajibkan bagi pemrakarsa untuk
mengumumkan terlebih dulu kepada masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun
AMDAL yaitu pelaksanaan Kepka Bapedal No. 8/2000 tentang Keterlibatan
Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses AMDAL. Dalam jangka waktu 30
hari sejak diumumkan, masyarakat berhak memberikan saran, pendapat, dan tanggapan.
Dalam proses pembuatan AMDAL, maka peran masyarakat tetap diperlukan, untuk
memberikan pertimbangan, saran, pendapat dan tanggapan dalam pelaksanaan studi
AMDAL. Pada proses penilaian AMDAL oleh Komisi Penilai AMDAL maka saran,
pendapat, dan tanggapan masyarakat akan menjadi dasar pertimbangan penetapan
kelayakan lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Jawab :
Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar
karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas
kegiatannya juga tidak besar. Pada saat itu perubahan pada lingkungan oleh aktifitas
manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami.
Aktifitas manusia yang semakin besar menimbulkan perubahan lingkungan yang besar
pula. Sehingga manusia perlu merencanakan setiap kemungkinan perubahan yang akan
terjadi pada lingkungan sehingga tidak merugikan manusia. Manusia perlu
memperkirakan dan mengantisipasi apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh
manusia itu sendiri.
Konsep Amdal merupakan bagian dari ilmu ekologi pembangunan yang mempelajari
hubungan timbal balik atau interaksi antara pembangunan dan lingkungan. (Santosa,
Taufik Imam, 2009)
Jawab :
Semua kegiatan dan/atau usaha yang wajib AMDAL, diwajibkan bagi pemrakarsa untuk
mengumumkan terlebih dulu kepada masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun
AMDAL yaitu pelaksanaan Kepka Bapedal No. 8/2000 tentang Keterlibatan
Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses AMDAL. Dalam jangka waktu 30
hari sejak diumumkan, masyarakat berhak memberikan saran, pendapat, dan tanggapan.
Dalam proses pembuatan AMDAL, maka peran masyarakat tetap diperlukan, untuk
memberikan pertimbangan, saran, pendapat dan tanggapan dalam pelaksanaan studi
AMDAL. Pada proses penilaian AMDAL oleh Komisi Penilai AMDAL maka saran,
pendapat, dan tanggapan masyarakat akan menjadi dasar pertimbangan penetapan
kelayakan lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Dalam upaya menjaga lingkungan itulah digunakan Amdal sebagai salah satu
instrumennya. Hal ini tertuang dalam Pasal 22 angka (1) Undang Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 22 angka
(1) tersebut menentukan setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Amdal.
6. Jelaskan mengenai dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup serta
kegiatannya!
Jawab :
Menurut Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 23 angka(1) usaha dan/atau
kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup mempunyai kriteria :
AMDAL merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana atau usaha dan atau
kegiatan, dimana usaha dan kegiatan tersebut merpeluang menimbulkan dampak besar
dan dampak penting terhadap lingkungan diantaranya:
Jawab :
Jawab :
Berkelanjutan memiliki arti yang cukup luas, yaitu kemampuan untuk melanjutkan
sesuatu yang didefinisikan tanpa batasan waktu. Berkelanjutan dapat dimaksudkan
dengan ketahanan, keseimbangan, keterkaitan. Lebih lanjut berkelanjutan dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk bertahan melanjutkan suatu perilaku yang
didefinisikan tanpa batas waktu. World Commission on Environment and Development
mendefinisikan berkelanjutan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masa
kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri.
Jawab :
a. Lingkup RPL.
b. Pendekatan RPL.
c. Rencana pelaksanaan RPL.
d. Daftar pustaka dan lampiran.
Selanjutnya dokumen RKL dan RPL ini dipakai pula sebagai dasar untuk pelaksanaan
pengelolaan lingkungan (KL) dan pelaksanaan pemantauan lingkungan (PL), selama
masa pra konstruksi, konstruksi maupun pada pasca konstruksi.
Jawab :
Lingkungan hidup Indonesia sebagai suatu ekosistem terdiri dari berbagai daerah,
masing-masing sebagai subsistemyang meliputi aspek sosial budaya, ekonomi dan fisik,
dengan corak ragam yang berbeda antara subsistem yang satu dengan yang lain, dan
dengan daya dukung lingkungan yang berlainan. Pembinaan dan pengembangan yang
didasarkan pada keadaan daya dukung lingkungan akan meningkatkan keselarasan dan
keseimbangan subsistem yasng berarti juga menigkatkan ketahanan subsistem. (Husein,
Harun M, 1993; 48)
Mengacu pada The World Commission on Enveronmental and
Developmentmenyatakan bahwa pembangunan berwawasan lingkungan adalah proses
pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi masa sekarang tanpa
mengesampingkan atau mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhannya.
Pembangunan berkelanjutan yang dikonsep oleh Stren, While, dan Whitney (Schroder,
Meinhard, 1996 :16) sebagai suatu interaksi antara tiga sistem : Sistem biologis dan
sumber daya , sistem ekonomi dan sistem sosial, yang dikenal dengan konsep trilogi
keberlanjutan; ekologi-ekonomi,sosial. Konsep keberlanjutan tersebut menjadi
semangkin sulit dilaksanakan terutama di negara berkembang.