Oleh
Deska Adi Pratama 1415011041
1.2. Tujuan
Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan
proses pelingkupan. Beberapa contoh isi dari KA antara lain izin tata ruang, izin prinsip
lokasi, peta-peta terkait, dan lain-lain. Selain itu juga harus ada sosialisasi dengan
masyarakat sekitar berupa papan pengumuman.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah
diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat
dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Tujuannya untuk
menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya
dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang
satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-
dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positif. Bisa dibilang ANDAL ini merupakan isi sebenar-
benarnya dari Kajian AMDAL nantinya.
5. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas
hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif
biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting
dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan
lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.
BAB 3
PEMBAHASAN
Konstruksi
Kegiatan tahap konstruksi meliputi mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat
berat dan material, pembangunan jalan, pembangunan dermaga dan sarana
penunjang (seperti bengkel kerja, kantor, gudang, base camp, laboratorium,
rumah genset, pompa BBM, barak poliklinik, mess, dan lain-lain).
Operasional
Pada tahap operasional dibagi menjadi beberapa tahap yakni :
Clearing dan striping tanah penutup
Penambangan dan pembangunan jalan angkut.
Reklamasi lahan
Pengangkutan dan pemuatan hasil tambang
Operasional Sarana Penunjang
Pasca operasi
Kegiatan pasca operasi yang diperkirakan sangat penting ditangani oleh PT.
Puser Bumi Indonesia adalah kegiatan penanganan lingkungan dan reklamasi
lahan/revegetasi lahan bekas tambang.
Pada dokumen yang penulis ulas Kerangka Acuan (KA) disusun oleh pelaksana AMDAL
yang terdiri tim beranggotakan 5 orang yang kemudian akan diajukan kepada
pemrakarsa proyek.
Pada pembahasan rona lingkungan awal dibagi menjadi 3 yakni abiotik, biotik dan
Sosekbud Kesmas.
Abiotik
Pada komponen abiotik dijelaskan beberapa komponen yakni :
Geografis
Kondisi iklim
Kualitas Udara
Analisa Hidrologi
Kualitas Air
Biotik
Sosekbud Kesmas
Potensi dampak penting dari kegiatan penambangan Golongan Galian C (pasir dan
batu) yang akan dilakukan oleh PT. Puser Bumi Indonesia di Kecamatan Pakem
merupakan hasil telaahan terhadap kegiatan yang akan dilakukan pada seluruh
tahapan kegiatan. Dampak penting yang diperkirakan timbul tersebut merupakan
hasil dari rangkaian proses identifikasi dan pelingkupan dampak potensial dengan
mendasarkan pada interaksi antara deskripsi rencana kegiatan dengan kondisi rona
lingkungan hidup awal.
Dalam dokumen AMDAL Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir Dan
Batu) PT. Puser Bumi Indonesia dampak-dampak tersebut kemudian dibagi lagi
menjadi dampak pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi
yang kemudian lagi di evaluasi lagi secara terperinci dalam bentuk matriks-matriks
yang nantinya akan dipergunakan di mitigasi dan assesment.
BAB 4
KESIMPULAN
Pada dokumen AMDAL Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir Dan
Batu) PT. Puser Bumi Indonesia sudah memiliki komponen-komponen yang
diperlukan dalam penyusunan AMDAL itu sendiri dan penjelasan serta data-data yang
ditampilkan sudah meyakinkan baik matriks, tabel data statistik ataupun peta yang
digunakan akan tetapi pada penyusunannya pengulas menemukan beberapa
penggunaan kata yang dinilai kurang efektif dan paragraf yang tidak terlalu penting
untuk dijelaskan.
Secara umum dokumen AMDAL sudah tersusun dengan sistematis dan benar dan
acuan peraturan yang digunakan adalah peraturan baru yakni Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 27Tahun 2009 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup dan selanjutnya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Dan penyusun
dokumen tersebut terdiri dari tim dengan latar belakang yang jelas dan memiliki
keahlian dalam menyusun dokumen AMDAL.
DAFTAR PUSTAKA
Fandeli, C., 2001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan
Pemapanannya dalam Pembangunan. Liberty, Yogyakarta.
PT. Puser Bumi Indonesia, 2014. Dokumen Amdal Kegiatan Usaha Penambangan
Golongan Galian C (Pasir Dan Batu). PT. Puser Bumi Indonesia.
Rachma, Hefni, Hari, 2015. Analisis Mutu Dan Kriteria Kelayakan Dokumen Amdal Di
Kabupaten Bogor Dan Kota Bogor. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Vol. 5 No. 1.