Anda di halaman 1dari 11

TUGAS REVIEW

DOKUMEN AMDAL KEGIATAN USAHA PENAMBANGAN GOLONGAN


GALIAN C (PASIR DAN BATU) PT. PUSER BUMI INDONESIA SLEMAN,
YOGYAKARTA

Oleh
Deska Adi Pratama 1415011041

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesatnya kegiatan pembangunan yang terjadi di Indonesia berpotensi memberikan


tekanan terhadap kelestarian lingkungan. Program pembangunan yang hanya
ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tanpa memperhatikan daya
dukung (carrying capacity) lingkungan akan mengakibatkan tidak terkendalinya
pemanfaatan sumber daya alam, yang pada akhirnya dapat merusak lingkungan.
Pemanfaatan sumberdaya alam yang konsumtif tanpa mempergunakan prinsip
konservasi menyebabkan terkurasnya sumberdaya alam dan terganggunya jenis baik
flora maupun fauna (Fandeli 2001).

Dalam rangka meminimalkan kerusakan lingkungan akibat kegiatan pembangunan


diperlukan upaya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa
depan (Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup). Salah satu instrumen/perangkat pengelolaan dalam undang-
undang tersebut adalah analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

AMDAL merupakan perangkat pengelolaan yang bersifat preventif yaitu tindakan


yang dilakukan pada tingkat pengambilan keputusan dan perencanaan yang harus
dipertanggungjawabkan. AMDAL merupakan studi/kajian mengenai dampak penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan penyelenggaraan usaha atau
kegiatan serta dokumen pengelolaan dan pemantauan yang cukup efektif (Wahyono
et al. 2012). Kebijakan AMDALdimulai sejak Peraturan Pemerintah (PP) nomor 29
tahun 1986 tentang analisis mengenai dampak lingkungan dan telah mengalami tiga
kali perubahan sampai dengan PP Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
PT. Puser Bumi Indonesia merencanakan melakukan kegiatan eksploitasi yang
diharapkan kegiatan tersebut menjadi penggerak ekonomi wilayah sekitar khususnya,
sumber penerimaan negara melalui devisa serta meningkatkan kualitas sosial
ekonomi dan budaya masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan kesempatan
berusaha serta alih teknologi. Di samping dampak positif tersebut tentunya akan
timbul dampak negatif, baik langsung maupun tidak langsung pada komponen
lingkungan fisik kimia, biologi maupun sosial ekonomi budaya dan kesehatan
masyarakat, karena usaha penambangan tersebut mempunyai interaksi yang kuat
dengan lingkungan hidup. Kajian ilmiah ini bertujuan untuk mengulas dokumen
AMDAL dan mengidentifikasi isi dokumen yang telah dibuat.

1.2. Tujuan

Tujuan dibuat laporan ini adalah :


a. Mngetahui isi dari dokumen AMDAL.
b. Mampu menganalisis isi dari dokumen AMDAL.
c. Memenuhi tugas mata kuliah rekayasa lingkungan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian AMDAL

Analisis dampak lingkungan (bahasa Inggris:Environmental Impact Assessment) atau


Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL)
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL
ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan
pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup
di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia
adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup"
yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Amdal telah
dilaksanakan sejak 1982 di Indonesia.

2.2. Komponen Amdal

Dokumen AMDAL memiliki komponen-komponen sebagai berikut :


1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-
dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-
batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan
metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak.

Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan
proses pelingkupan. Beberapa contoh isi dari KA antara lain izin tata ruang, izin prinsip
lokasi, peta-peta terkait, dan lain-lain. Selain itu juga harus ada sosialisasi dengan
masyarakat sekitar berupa papan pengumuman.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah
diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat
dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Tujuannya untuk
menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya
dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang
satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-
dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positif. Bisa dibilang ANDAL ini merupakan isi sebenar-
benarnya dari Kajian AMDAL nantinya.

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,


mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat
negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu
kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar
pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. Jadi, RKL ini berisikan upaya
dari si pemrakarsa untuk meminimalisir dampak lingkungan.

4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):

RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk


melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal
dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa
terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi
akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.

5. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas
hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif
biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting
dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan
lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Kerangka Acuan


Pada dokumen AMDAL Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir Dan
Batu) PT. Puser Bumi Indonesia Sleman, Yogyakarta merupakan proses kelanjutan dari
studi kelayakan teknis dan ekonomis yang telah dilakukan sebelumnya.

Di dalam KA daerah studi dicantumkan dengan jelas yakni di Desa Cangkringan


Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta baik batas ekologi, sosial maupun
administrasi untuk penjelasan identifikasi dampak pentingnya.

Ruang lingkup KA dijelaskan dalam beberapa tahap yakni :


Pra konstruksi
Tahap pra konstruksi dilakukan dengan survey studi kelayakan, studi detail
desain dan perizinan lokasi.

Konstruksi
Kegiatan tahap konstruksi meliputi mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat
berat dan material, pembangunan jalan, pembangunan dermaga dan sarana
penunjang (seperti bengkel kerja, kantor, gudang, base camp, laboratorium,
rumah genset, pompa BBM, barak poliklinik, mess, dan lain-lain).

Operasional
Pada tahap operasional dibagi menjadi beberapa tahap yakni :
Clearing dan striping tanah penutup
Penambangan dan pembangunan jalan angkut.
Reklamasi lahan
Pengangkutan dan pemuatan hasil tambang
Operasional Sarana Penunjang

Pasca operasi
Kegiatan pasca operasi yang diperkirakan sangat penting ditangani oleh PT.
Puser Bumi Indonesia adalah kegiatan penanganan lingkungan dan reklamasi
lahan/revegetasi lahan bekas tambang.

Pada dokumen yang penulis ulas Kerangka Acuan (KA) disusun oleh pelaksana AMDAL
yang terdiri tim beranggotakan 5 orang yang kemudian akan diajukan kepada
pemrakarsa proyek.

3.2. Rona Lingkungan Awal

Pada pembahasan rona lingkungan awal dibagi menjadi 3 yakni abiotik, biotik dan
Sosekbud Kesmas.

Abiotik
Pada komponen abiotik dijelaskan beberapa komponen yakni :
Geografis
Kondisi iklim
Kualitas Udara
Analisa Hidrologi
Kualitas Air

Biotik

Pada komponen biotik dijelaskan beberapa komponen yakni :


Flora darat
Fauna darat

Sosekbud Kesmas

Pada komponen biotik dijelaskan beberapa komponen yakni :


Sosial : Kependudukan
Ekonomi : Tingkat kesempatan kerja
Sosial Budaya
Kesehatan Masyarakat

Secara umum tiap komponen dijelaskan dengan keterkaitan akan kegiatan


penambangan nanti yang kemudian ditambah fakta-fakta yang menguatkan yang
berupa data-data statistik, peta ataupun hasil dari pengamatan survey yang bersifat
primer ataupun sekunder.
3.3. Identifikasi Dampak

Potensi dampak penting dari kegiatan penambangan Golongan Galian C (pasir dan
batu) yang akan dilakukan oleh PT. Puser Bumi Indonesia di Kecamatan Pakem
merupakan hasil telaahan terhadap kegiatan yang akan dilakukan pada seluruh
tahapan kegiatan. Dampak penting yang diperkirakan timbul tersebut merupakan
hasil dari rangkaian proses identifikasi dan pelingkupan dampak potensial dengan
mendasarkan pada interaksi antara deskripsi rencana kegiatan dengan kondisi rona
lingkungan hidup awal.

Dalam dokumen AMDAL dibuat matriks identifikasi dampak kegiatan penambangan


seperti dibawah ini.

Gambar 1. Matriks Identifikasi Dampak


Setelah dilakukan identifikasi dilakukan evaluasi terhadap dampak-dampak yang
berpotensi muncul dan dampak-dampak tersebut dirangkum serta dalam
pelingkupan dampak hipotetik.

Gambar 2. Diagram Alir Pelingkupan Dampak Hipotetik

Dalam dokumen AMDAL Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir Dan
Batu) PT. Puser Bumi Indonesia dampak-dampak tersebut kemudian dibagi lagi
menjadi dampak pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi
yang kemudian lagi di evaluasi lagi secara terperinci dalam bentuk matriks-matriks
yang nantinya akan dipergunakan di mitigasi dan assesment.
BAB 4
KESIMPULAN

Pada dokumen AMDAL Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir Dan
Batu) PT. Puser Bumi Indonesia sudah memiliki komponen-komponen yang
diperlukan dalam penyusunan AMDAL itu sendiri dan penjelasan serta data-data yang
ditampilkan sudah meyakinkan baik matriks, tabel data statistik ataupun peta yang
digunakan akan tetapi pada penyusunannya pengulas menemukan beberapa
penggunaan kata yang dinilai kurang efektif dan paragraf yang tidak terlalu penting
untuk dijelaskan.

Secara umum dokumen AMDAL sudah tersusun dengan sistematis dan benar dan
acuan peraturan yang digunakan adalah peraturan baru yakni Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 27Tahun 2009 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup dan selanjutnya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Dan penyusun
dokumen tersebut terdiri dari tim dengan latar belakang yang jelas dan memiliki
keahlian dalam menyusun dokumen AMDAL.
DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, C., 2001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan
Pemapanannya dalam Pembangunan. Liberty, Yogyakarta.

PT. Puser Bumi Indonesia, 2014. Dokumen Amdal Kegiatan Usaha Penambangan
Golongan Galian C (Pasir Dan Batu). PT. Puser Bumi Indonesia.

Rachma, Hefni, Hari, 2015. Analisis Mutu Dan Kriteria Kelayakan Dokumen Amdal Di
Kabupaten Bogor Dan Kota Bogor. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Vol. 5 No. 1.

Wahyono, Suntoro, Sutarno, 2012. Efektifitas pelaksanaan dokumen lingkungan


dalam perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Pacitan.
Jurnal Ekosains 4.

Anda mungkin juga menyukai