Oleh :
SFA
NIM :
I. PENDAHULUAN
Cat merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap manusia, yang dipakai untuk melapisi
permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat
(reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Pabrik cat merupakan industri
kimia yang dapat menghasilkan pencemaran kepada lingkungan. Pengolahan kegiatan
pabrik cat harus dilaksanakan dengan penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan
sehingga pemanfaatannya tidaklah memberikan dampak penurunan kualitas ke
lingkungan kegiatan.
Untuk memenuhi kebutuhan cat bangunan untuk wilayah Lampung maupun skala
Nasional Indonesia, kegiatan industri PT. Rainbow Paint di wilayah Natar Lampung
diperkirakan akan menimbulkan perubahan mendasar pada beberapa parameter
lingkungan, baik komponen fisika-kimia, biologi, sosial-ekonomi-budaya serta
kesehatan masyarakat.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan pembangunan pabrik cat adalah untuk meningkatkan produksi cat dalam negeri,
menyeimbangkan struktur ekonomi Indonesia dan meningkatkan devisa negara serta
memperluas kesempatan kerja. Pembangunan pabrik cat di sektor industri juga
bertujuan untuk meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
3. Manfaat Kegiatan
4. Peraturan Perundang-undangan
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
1. Rencana Kegiatan
Kegiatan ini direncanakan akan memproduksi cat sebesar 100 ton per hari dan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan cat warga Natar dan juga kebutuhan skala
Nasional.
Pre-mixing yaitu proses pencampuran awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen
dan extender/filler didispersikan ke pelarutnya dengan tambahan aditif yang sesuai
seperti dispersing agent dan wetting agent. Pada proses grinding partikel-partikel
pigmen dihaluskan dengan mesin giling/grinder agar ukuran partikel menjadi lebih kecil
dan diperoleh kehalusan dan warna yang diinginkan. Kemudian selanjutnya adalah
proses finishing yang meliputi let-down, filtering, color matching sampai packaging.
Pada proses ini cat diatur kekentalannya, ditambahkan zat aditif, disaring dari kotoran
saat pengadukan, disesuaikan dan dipilah-pilah warnanya, dan pada akhirnya di kemas.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Wilayah kegiatan pabrik cat yang diadakan di desa Padmosari, kecamatan Natar,
kabupaten Lampung Selatan, seluas sekitar 1000 Ha. Rencana usaha dan/ kegiatan
pabrik cat pada makalah ini selanjutnya akan lebih ditekankan pada pengaruh rencana
kegiatan terhadap komponen lingkungan geo-fisik-kimia, yang meliputi kualitas air
permukaan, kualitas tanah, kualitas udara, tingkat kebisingan, tingkat getaran dan
tingkat kebauan. Tabel 1 menjelaskan komponen lingkungan yang diperkirakan akan
terpengaruh dampak rencana kegiatan pabrik cat di desa Padmosari, kecamatan Natar,
kabupaten Lampung Selatan :
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Berikut ini akan dijelaskan rencana kegiatan pada masing-masing tahapan yang akan
dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Natar :
A. Pra Konstruksi :
Pada tahapan ini, rencana kegiatan yang dilakukan meliputi : survey dan penetapan
lokasi pembangunan, pembebasan lahan dan proses perizinan terhadap pihak
terkait. Rencana kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting adalah
pembebasan lahan. Pemerintah Daerah Kabupaten Natar merencanakan akan
membebaskan tanah seluas 1 hektar di desa Padmosari yang sebelumnya
merupakan tanah milik masyarakat desa Padmosari dan sebagian lagi merupakan
kawasan wisata alam. Dampak yang mungkin muncul adalah persepsi negatif
masyarakat terhadap pembangunan Pabrik Cat ini (komponen sosial-budaya).
B. Konstruksi
Berikut ini beberapa kegiatan pada tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap komponen lingkungan :
1) Mobilisasi material bangunan dan alat-alat berat
Mobilisasi rutin kendaraan yang mengangkut peralatan dan material bahan yang
melewati jalan umum dan melintasi pemukiman penduduk akan mengakibatkan
meningkatnya konsentrasi gas CO (sisa pembakaran bahan bakar kendaraan),
debu atau PM10 di atmosfer. Debu atau PM10 berasal dari pecahan material
konstruksi yang diangkut oleh kendaran tersebut. Lama waktu debu atau PM10
berada dan beterbangan di atmosfer tergantung pada ukuran dan berat partikel
serta arah dan kecepatan angin.
2) Pembangunan dan pemasangan instalasi pabrik cat. Instalasi pabrik cat yang
dibangun meliputi : ruang bahan baku, rung produksi, dan ruang produk.
Pembangunan ini akan berpotensi menurunkan kualitas udara, khususnya
konsentrasi PM10, serta peningkatan kebisingan.
3) Pembangunan kantor Pabrik Cat
Pembangunan ini akan menyebabkan penurunan kualitas udara akibat
peningkatan konsentrasi PM10 dan peningkatan kebisingan.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
C. Operasi
Berikut ini beberapa kegiatan pada tahap operasi yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap komponen lingkungan :
1) Rekrutmen tenaga kerja
Komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak adalah komponen
sosial-ekonomi-budaya (komponen lingkungan ini tidak akan dibahas lebih
lanjut lagi).
2) Produksi Cat
Kegiatan ini akan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap komponen
geo-fisik-kimia yaitu penurunan kuantitas air sungai Sekampung dan penurunan
kualitas udara sekitar daerah desa Padmosari kecamatan Natar.
3) Proses pengolahan air pencucian alat pasca produksi cat
Komponen lingkungan yang akan berpotensi terkena dampak dari kegiatan ini
adalah komponen geo-fisik-kimia, yaitu peningkatan limbah padat dan cair yang
akan dibuang ke badan sungai Sekampung yang kemudian akan menurunkan
kualitas air sungai Sekampung serta peningkatan kebisingan.
4) Pengoperasian listrik tenaga diesel
Kegiatan ini akan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap komponen
geo-fisik-kimia yaitu penurunan kualitas udara berdasarkan parameter CO, NO2,
SO2 dan PM10, selain itu juga dapat meingkatkan kebisingan.
Analisis mengenai keadaan lingkungan awal di sekitar lokasi kegiatan sangat diperlukan
sebagai dasar untuk memperkirakan kemungkinan dampak yang terjadi terhadap
komponen lingkungan hidup yang diakibatkan oleh rencana kegiatan tersebut. Beberapa
komponen lingkungan hidup yang perlu dipertimbangkan adalah komponen lingkungan
geo-fisik-kimia, lingkungan biologi, lingkungan sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan
masyarakat. Berikut ini merupakan hasil pengukuran kualitas udara (tabel 2) serta
kualitas air (tabel 3) dari beberapa lokasi di sekitar rencana kegiatan pembangunan
Pabrik Cat.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Debit rata-rata sungai Sekampung setiap tahunnya adalah 1,2 m3/detik, dengan curah
hujan setiap tahunnya adalah 75-85 mm/bulan. Pada musim penghujan debit air sungai
Sekampung dapat mencapai 2,5 m3/detik, sedangkan pada musim kemarau debit air
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
sungai menjadi 0,8 m3/detik. Kegiatan yang sekarang telah ada di sekitar rencana
kegiatan Pembangunan Pabrik Cat di desa Padmosari kecamatan Natar, kabupaten
Lampung Selatan adalah usaha pertanian lahan basah (sawah) secara intensif dan
perikanan air tawar yang yang terletak pada bagian hilir sungai Sekampung. Kegiatan
pembuangan limbah dari kegiatan pabrik cat ke air sungai Sekampung dapat berpotensi
menurunkan kualiatas dan kuantitas air sungai Sekampung, sehingga akan muncul
konflik sosial berupa penggunaan air untuk irigasi dan tambak oleh masyarakat
sekitarnya.
3. Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait dengan rencana kegiatan
pembangunan Pabrik Cat. Pelingkupan umumnya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
identifikasi dampak, evaluasi dampak, serta klasifikasi dan prioritas. Secara ringkas
proses pelingkupan dampak untuk mengidentifikasi dampak besar dan penting akibat
rencana kegiatan pembangunan Pabrik Cat disajikan dalam gambar 3.
Deskripsi Rencana
Kegiatan
Dampak Penting Prioritas Dampak
Dampak Potensial Hipotetik Penting Hipotetik
Rona Lingkungan
Hidup
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
dalam tabel 4. Pada tabel tersebut kegiatan yang akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan ditandai ().
No Komponen A B C
Geo-Fisik- 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4
Kimia
1 Kualitas
Udara
2 Kualitas Air
3 Sedimentasi
4 Bau
5 Getaran
6 Kebisingan
7 Kualitas
tanah
Keterangan
A. Tahap Pra Konstruksi B. Tahap Kontruksi C. Tahap Operasi
1) Survey dan penetapan lokasi 1) Mobilisasi material 1) Rekrutmen tenaga kerja
pembangunan bangunan dan alat-alat 2) Pengangkutan bahan baku
2) Pembebasan lahan berat dari gudang penyimpanan
3) Proses perizinan 2) Pembangunan jalan dan bahan baku ke pabrik
sarana prasarana 3) Proses produksi cat
penunjang 4) Pengoperasian listrik
3) Pembangunan instalasi tenaga diesel
Pabrik Cat
4) Pembangunan kantor
Pabrik Cat
Catatan : = dampak potensial
Setelah dampak potensial dievaluasi maka akan diperoleh dampak penting dan prioritas
dampak penting hipotetik dari rencana kegiatan Pembangunan Pabrik Cat. Tabel 5
merupakan hasil proses pelingkupan dampak potensial, dampak penting dan prioritas
dampak penting hipotetik (khususnya komponen lingkungan Geo-Fisik-Kimia) dari
rencana kegiatan pembangunan Pabrik Cat di desa Padmosari, kecamatan Natar,
kabupaten Lampung Selatan.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Tabel 5. Hasil Pelingkupan Dampak Potensial, Dampak Penting dan Prioritas Dampak
Penting Hipotetik dari Rencana Kegiatan Pembangunan Pabrik Cat.
Dampak Penting
Tahapan/Rencana Dampak Potensial Prioritas Dampak
No Hipotetik yang
kegiatan yang Ditimbulkan Penting
Ditimbulkan
A. Pra Konstruksi
B. Konstruksi
1. Mobilisasi material Penurunan kualitas Penurunan kualitas -
bangunan dan alat- udara udara
alat berat Peningkatan Peningkatan
kebisingan kebisingan
Peningkatan getaran
2. Pembangunan jalan Penurunan kualitas Penurunan kualitas -
dan sarana prasarana udara udara
penunjang Peningkatan Peningkatan
kebisingan kebisingan
Peningkatan getaran
Penurunan kualitas
tanah
3. Pembangunan dan Penurunan kualitas Penurunan kualitas -
Pemasangan udara udara
Instalasi Pabrik Cat Peningkatan Peningkatan
kebisingan kebisingan
Peningkatan getaran
Penurunan kualitas
tanah
4. Pembangunan kantor Penurunan kualitas Penurunan kualitas -
Pabrik Cat udara udara
Kemacetan lalu Peningkatan
lintas kebisingan
Penurunan kualitas
tanah
C. Operasi
1. Proses pengangkutan Peningkatan Peningkatan -
bahan baku dari kebisingan kebisingan
gudang Peningkatan getaran
penyimpanan ke
pabrik cat
2. Proses Produksi Cat Penurunan kuantitas Penurunan Penurunan
udara kuantitas udara kuantitas udara
Penurunan kuantitas Penurunan Penurunan
air sungai kuantitas air sungai kuantitas air
Peningkatan Peningkatan sungai
kebisingan kebisingan
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Peningkatan getaran
3. Proses pengangkutan Peningkatan Peningkatan -
produk cat ke kebisingan kebisingan
gudang Peningkatan getaran
penyimpanan
4. Pengoprasian listrik Penurunan kuantitas Penurunan Penurunan
tenaga diesel udara kuantitas udara kuantitas udara
Peningkatan Peningkatan
kebisingan kebisingan
Peningkatan kualitas
tanah
D. Pasca Operasi
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
B. Batas Ekologi
Batas ini mencakup aliran dampak perubahan kuantitas air dan kualitas air.
Berdasarkan kajian pada batasan ini, maka dampak perubahan meliputi luas
pengaruh rencana kegiatan terhadap ekosistem di sekitarnya.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
C. Batas Administrasi
Wilayah studi secara administratif meliputi seluruh wilayah kabupaten Natar seluas
800 Ha.
D. Batas Sosial
Batas sosial meliputi ruang di sekitar rencana pembangunan Pabrik Cat yang
merupakan tempat berlangsungnya interaksi dengan masyarakat setempat.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
A. Kualitas Udara
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui kualitas udara awal
adalah dengan metode pengukuran langsung (metode pengumpulan data primer).
Penentuan titik pengambilan sampel didasarkan pada arah dan kecepatan angin
(gambar 6) yang dihubungkan dengan rencana tapak proyek (gambar 3).
Pengambilan sampel uji untuk parameter analisis kualitas udara didasarkan pada SNI
19-7119.7 tahun 2005. Penentuan durasi pengumpulan data didasarkan pada
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 107 tahun 1997
tentang Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara untuk Setiap Parameter Pencemar.
Tabel 6. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data dari Parameter untuk Kualitas
Udara
Berikut ini akan diuraikan secara singkat prinsip metode analisis kualitas udara yang
telah disajikan pada tabel 6 :
1) Parameter CO
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Analisis Data
Penentuan baik atau buruknya kualitas udara di lokasi sekitar rencana pembangunan
Pabrik Cat dilakukan dengan menganalisis data hasil pengukuran di lapangan yang
telah diperoleh menggunakan metode Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
Penggunaan metode analisis dengan ISPU ini didasarkan pada Keputusan Kepala
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 107 tahun 1997 tentang Pengaruh
Indeks Standar Pencemar Udara untuk Setiap Parameter Pencemar. Tabel 7
menyajikan angka dan kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) adalah angka yang tidak mempunyai satuan
yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi pembangunan dengan
durasi waktu pengamatan tertentu yang didasarkan pada dampak kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainnya, serta terhadap nilai estetika. Indeks nilai ISPU diperoleh
dengan cara mengubah konsentrasi parameter kualitas udara yang terukur ke dalam
suatu angka yang tidak berdimensi dengan menggunakan tabel 8 dan rumus :
𝐼𝑎 −𝐼𝑏
I= × 𝑋𝑥 − 𝑋𝑏 + 𝐼𝑏
𝑋𝑎 −𝑋𝑏
Keterangan :
I = Indeks ISPU
Ia = ISPU batas atas
Ib = ISPU batas bawah
Xa = Ambien batas atas
Xa = Ambien batas bawah
Xx = Kadar ambien nyata hasil pengukuran
Indeks
Standar PM10 dalam 24 SO2 dalam 24 CO dalam 24 NO2 dalam 24
Pencemar jam (𝜇g/m3) jam (𝜇g/m3) jam (𝜇g/m3) jam (𝜇g/m3)
Udara
50 50 80 5 -
100 150 365 10 -
200 350 800 17 1130
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Contoh Perhitungan :
Misalnya konsentrasi udara ambien untuk parameter SO2 adalah 322 𝜇g/m3. Maka
konversi ke dalam angka ISPU adalah sebagai berikut :
Ia (ISPU batas atas) = 100
Ib (ISPU batas bawah) = 50
Xa (ambien batas atas) = 365
Xa (ambien batas bawah) = 80
Xx (kadar ambien nyata hasil pengukuran) = 322 𝜇g/m3
100−50
Maka I = 322 − 80 + 50 = 92,456 = 92 (pembulatan)
365−80
Jadi dengan konsentrasi SO2 322 𝜇g/m3 maka nilai konversinya dalam ISPU adalah
92 dengan kategori kualitas lingkungan dari tabel 7 adalah sedang.
Tabel 9. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data dari Parameter untuk Kualitas
Air
Metode Jenis Alat Metode
Metode Analisis
No Parameter Pengumpulan Pengukuran untuk Analisis
Sampel
Data Sampling Data
1. pH Integrated In situ Botol Secara STORED
plastik elektrokimia
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
menggunakan pH
meter
2. TSS Integrated Lab Botol Metode STORED
plastik gravimetri
3. BOD Integrated Lab Botol Metode Inkubasi STORED
winkler Winkler
4. Integrated Lab Botol Metode Refluks STORED
gelas secara tertutup
Berikut ini akan diuraikan secara singkat prinsip metode analisis kualitas air sungai
Sekampung yang telah disajikan pada tabel 9 :
1) Parameter pH
Pengukuran pH air sungai dilakukan secara langsung di lokasi pengambilan
sampel air dengan menggunakan alat pH-meter.
2) Parameter Total Suspended Solid (TSS)
Penentuan Total Suspended Solid (TSS) dapat dilakukan dengan metode
gravimetri. Prinsip penentuan ini adalah apabila zat padat dipisahkan dengan
menggunakan filter kertas dan kemudian zat padat yang tertahan pada filter
dikeringkan pada suhu ± 1050C, maka berat residu sesudah pengeringan adalah
zat padat tersuspensi (total suspended solid).
3) Parameter BOD
Penentuan BOD dalam sampel air dilakukan dengan metode inkubasi winkler
sesuai dengan spesifikasi metode pengujian SNI 06-2503-1991. Prinsip analisis
BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen dalam air, dan
proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerobik. Reaksi biologis pada
tes BOD dilakukan pada temperatur inkubasi 200C dan dilakukan selama 5 hari.
Analisis kuantitas air sungai Sekampung melalui debit air dapat ditentukan dengan
cara mengukur kecepatan aliran dan tinggi muka air sungai. Dengan menggunakan
Current meter, pengukuran kecepatan aliran tidak hanya di permukaan sungai saja
tetapi pada kedalaman tertentu juga dapat diukur. Prinsip pengukurannya adalah
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
dengan menghitung jumlah putaran dalam satuan waktu yang ditetapkan. Kemudian
kecepatan aliran diukur menggunakan rumus :
V = a*n + b
Keterangan :
V = Kecepatan aliran pada suatu titik pengukuran
n = N/t = jumlah putaran persatuan waktu
t = waktu putaran yang ditetapkan
a,b = konstanta alat
Setelah mengetahui kecepatan aliran air sungai, debit air sungai dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
D = Vx A
Keterangan :
D = debit air (m3/detik)
V = kecepatan aliran air sungai (m/detik)
A = luas penampang (m2)
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Prosedur penentuan status mutu air dengan metode STORET dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Melakukan pengumpulan data kualitas air dan debit air secara periodik sehingga
membentuk data dari waktu ke waktu
2) Membandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air
dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air
3) Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran ≤ baku
mutu) maka diberi skor 0
4) Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran >
baku mutu) maka diberi skor :
Tabel 11. Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air
5) Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya
dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Pabrik Cat ini dengan kegiatan sejenis di kota yang berbeda yang disesuaikan dengan
arah dan kecepatan angin. Sama halnya dengan kualitas udara, kualitas air juga
diprakirakan dengan menganalogikan dengan kegiatan sejenis yang disesuaikan dengan
arah dan debit air sungai. Hasil prakiraan tersebut kemudian dikonversikan ke dalam
bentuk skala. Besaran dampak setiap parameter yang dikaji dengan menghitung selisih
kualitas lingkungan hidup setiap kegiatan (KLt) dengan kualitas lingkungan hidup awal
sebelum adanya kegiatan (KL0), yang secara matematik dirumuskan :
Besar dampak = KLt – KL0
Hasil penentuan besar dampak digunakan untuk memperkirakan dampak dari rencana
kegiatan tersebut, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Metode penentuan tingkat kepentingan dampak dapat dilakukan dengan mengacu pada
kriteria penentuan dampak penting sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yaitu (1) Jumlah
manusia yang terkena dampak, (2) Luas wilayah persebaran dampak, (3) Intensitas dan
lamanya dampak berlangsung, (4) Banyaknya komponen lain yang terkena dampak, (5)
Sifat kumulatif dampak, (6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. Penetapan tingkat
kepentingan dampak ini dikelompokkan ke dalam dampak penting (P) dan dampak
tidak penting (TP) seperti yang disajikan dalam tabel 12.
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Untuk proses penentuan tingkat kepentingan secara kuantitatif maka metode analisis
dapat dilakukan pembobotan untuk setiap parameter penentu tingkat kepentingan
dampak. Mengingat bahwa tujuan akhir pembangunan adalah untuk kepentingan
manusia maka dalam penentapan sifat kepentingan dampak pada parameter jumlah
manusia yang terkena dampak diberi bobot 3. Adapun pembobotan untuk setiap
parameter yang mempengaruhi kepentingan dampak disajikan pada tabel 13.
Metode evaluasi dampak dari setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan secara
holistik/bersamaan dengan menggunakan matriks sederhana yang merupakan interaksi
antara besaran dampak dan kepentingan dampak (tabel 14). Hasil evaluasi dampak ini
dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
SFA
SFA
Tahap
Rencana
Kegiatan
Rencana
Kegiatan
Jenis
Penting
Dampak
Hipotetik
Besaran Dampak
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
Banyaknya komponen
lain terkena dampak
(bobot 1)
Jumlah bobot P
Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
1. Identitas Pemrakarsa
3. Biaya Studi
Berikut ini adalah rincian biaya (dalam persentase) penyusunan AMDAL untuk
penyelenggaran rencana kegiatan Pembangunan Pabrik Cat (tabel 15).
Tabel 15. Rincian Biaya penyusunan AMDAL untuk kegiatan Pembangunan Pabrik
Cat
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
4. Waktu Studi
Pelaksanaan studi yang dimulai dari tahap persiapan hingga penyerahan dokumen
AMDAL rencana kegiatan pembangunan Pabrik Cat akan dilaksanakan selama 5 bulan
dengan rincian ditunjukkan dalam tabel 16.
Tabel 16. Rincian Waktu Studi AMDAL untuk Rencana Kegiatan Pembangunan Pabrik
Cat
Bulan ke-
No Kegiatan I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Penyusunan KA-ANDAL
3 Pengumpulan data primer
4 Penyusunan ANDAL
5 Penyusunan RKL dan RPL
6 Presentasi AMDAL
7 Perbaikan, Penggandaan dan
Penyerahan Dokumen
AMDAL
SFA
Kerangka Acuan ANDAL Industri Cat
DAFTAR PUSTAKA
--------. 2006. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 8 tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
--------. 2006. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 11 tahun 2006 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
P.P. Republik Indonesia No: 82 tahun 2001. Peraturan Pemerintah R.I No: 82 tahun
2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
Deputi Sekretariat Bidang Hukum dan Perundangundangan Republik
Indonesia. Jakarta. 45 hlm.
-------. http://mudhzz.wordpress.com/pembuatan-cat/
-------. http://cattembok.web.id/?mesin-produksi,18
SFA