oleh:
Nisvi Nuradqiah (1806696)
i
KATA PENGANTAR
Nisvi Nuradqiah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Kegunaan.....................................................................................2
BAB II DESKRPSI RENCANA KEGIATAN...............................................................3
2.1 Identitas Prakarsa dan Penyusunan KA ANDAL.........................................3
2.1.1 Prakarsa....................................................................................................3
2.1.2 Penyusunan KA ANDAL.........................................................................3
2.2 Deskripsi Umum...............................................................................................3
2.3 Rencana Kegiatan............................................................................................5
2.3.1 Tahap Prakonstruksi................................................................................5
2.3.2 Tahap Konstruksi.....................................................................................6
2.3.3 Tahap Operasi..........................................................................................6
2.3.4 Tahap Pascaoperasi..................................................................................7
BAB III RUANG LINGKUP STUDI..............................................................................8
3.1 Lingkup Rencana Kegiatan Penyebab Dampak............................................8
3.1.1 Lingkup Telaah Rencana Kegiatan Penyebab Dampak........................8
3.1.2 Lingkup Telaah Kaitan Rencana Kegiatan dengan Dampaknya.......10
3.2 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal......................................................11
3.3 Lingkup Wilayah Studi..................................................................................12
BAB IV METODA STUDI............................................................................................14
4.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data......................................................14
4.1.1. Metode Pengumpulan Data...................................................................14
4.1.2. Metode Analisis Data.............................................................................14
4.2 Metode Prakiraan Dampak dan Penentuan Dampak Penting....................14
4.2.1. Iklim dan Kualitas Udara......................................................................14
4.2.2. Hidrologi dan Kualitas Air....................................................................14
4.2.3. Geologi.....................................................................................................15
4.2.4. Ruang, Lahan, Tanah, dan Transportasi..............................................15
iii
4.2.5. Biologi......................................................................................................15
4.2.6. Sosial Ekonomi.......................................................................................15
4.2.7. Kesehatan Masyarakat...........................................................................16
4.3 Metode Evaluasi Dampak Penting................................................................16
BAB V TIM STUDI AMDAL........................................................................................18
5.1 Tim Studi........................................................................................................18
5.2 Komponen Biaya............................................................................................18
5.3 Waktu Studi....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................v
LAMPIRAN.....................................................................................................................vi
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
b. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-
39/MENLH/8/1996 tentang jenis atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
Analisis Dampak Lingkungan
d. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 tentang Baku Mutu Air Minum.
e. Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air
2
BAB II
3
Gambar 2.1 Peta Administrasi Jawa Barat
4
Gambar 2.3 Lokasi Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang
5
2) Survey kondisi sosial-ekonomi-budaya masyarakat sekitar terhadap
kemungkinan terjadi perubahan yang signifikan setelah dilaksanakannya
pembangunan dan operasi proyek yang direncanakan.
3) Pengurusan perizinan pembangunan proyek pada Kantor Badan
Pertanahan Kabupaten Bandung untuk lahan seluas ±15.833 m² di
kawasan industri Cilampeni, Kecamatan Katapang.
2.3.2 Tahap Konstruksi
Tahap konstruksi merupakan tahapan rencana proyek mulai dibangun. Uraian
secara mendalam difokuskan pada usaha dan/atau kegiatan yang menjadi
penyebab timbulnya dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, antara
lain:
1) Pembukaan lahan Kegiatan ini secara garis besar terdiri atas tahapan-
tahapan berikut:
a) Pembersihan lahan
b) Pengalihgunaan fungsi lahan
c) Penggalian dan penimbunan tanah untuk keperluan penyiapan lokasi
bangunan
d) Perataan lahan secara parsial
e) Penyiapan tapak untuk pembangunan
2) Rencana penyerapan tenaga kerja menurut jumlah, tempat asal tenaga
kerja, dan kualifikasi pendidikan.
3) Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana (jalan, listrik, air) dari
rencana usaha dan/atau kegiatan. Secara umum pekerjaan yang dilakukan
adalah:
a) Pembangunan pabrik; kegiatannya antara lain pemadatan tanah,
penyiapan pondasi bangunan, pembangunan konstruksi rangka dan
beton.
b) Pemasangan jaringan listrik, telepon, dan air bersih.
c) Penyiapan lahan hijau dan tempat parkir.
4) Kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan atau material yang dapat
menimbulkan dampak lingkungan hidup. Secara umum, kegiatan ini
meliputi:
a) Pembelian/peminjaman material dan alat
b) Pengangkutan alat dan bahan
c) Penyimpanan alat dan bahan
d) Jenis-jenis dan tipe peralatan yang digunakan
2.3.3 Tahap Operasi
6
Pada tahap operasi ini direncanakan berumur 20 tahun. Pada tahap operasi ini
terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
1) Proses pembuatan tekstil PT Maneda Pada proses pembuatan bahan tekstil
dibutuhkan beberapa bahan baku diantaranya Tahap penentuan ukuran
bahan yang digunakan, Tahap desizing, Tahap scouring, Tahap
merserisasi, Tahap pemucatan, Tahap pewarnaan, dan Tahap proses akhir.
2) Rencana penyerapan tenaga kerja menurut jumlah, tempat asal tenaga
kerja, dan kualifikasi pendidikan.
3) Penyelamatan dan penanggulangan bahaya atau masalah selama operasi
baik yang bersifat fisik maupun sosial diantaranya adanya departemen
SHE (Safety, Healty dan Environmental) untuk mengevaluasi dan
mengawasi pekerja yang beraktivitas di pabrik.
4) Karakteristik limbah yang dihasilkan Pada kegiatan operasi akan
menghasilkan beberapa limbah seperti limbah cair, Emisi udara dan
Limbah padat.
2.3.4 Tahap Pascaoperasi
Tahap pascaoperasi merupakan uraian tentang rencana usaha dan/atau
kegiatan dan jadwal usaha dan/atau kegiatan yang meliputi:
Setelah operasi berjalan selama 5 tahun, akan dilakukan beberapa hal berikut:
1) Rencana merapikan kembali barang bekas serta tempat timbunan
bahan/material, bedeng kerja, gudang, jalan darurat
2) Rencana perbaikan mesin-mesin yang rusak dan penggantian mesin yang
sudah tidak dapat diperbaiki
Setelah operasi berjalan selama 10 tahun, akan dilakukan beberapa hal berikut:
1) Rencana perbaikan bangunan agar dapat digunakan kembali untuk 10
tahun yang akan datang.
2) Rencana perbaikan mesin-mesin yang rusak dan penggantian mesin yang
sudah tidak dapat diperbaiki agar dapat digunakan kembali 10 tahun yang
akan datang
Setelah operasi benar-benar selesai (2x10 tahun, mungkin lebih), akan dilakukan
beberapa hal berikut:
1) Rencana rehabilitasi atau reklamasi lahan.
2) Rencana pemanfaatan kembali lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
pertamanan/paru-paru kota
3) Rencana penanganan tenaga kerja yang dilepas setelah masa usaha
dan/atau kegiatan berakhir, yaitu tenaga kerja yang dilepas akan diberi
tunjangan hingga masa pensiun.
7
BAB III
8
b) Pemasangan jaringan listrik, telepon, dan air bersih.
c) Penyiapan lahan hijau dan tempat parkir.
4) Kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan atau material yang
dapat menimbulkan dampak lingkungan hidup. Secara umum,
kegiatan ini meliputi:
a) Pembelian/peminjaman material dan alat
b) Pengangkutan alat dan bahan
c) Penyimpanan alat dan bahan
d) Jenis-jenis dan tipe peralatan yang digunakan
b. Tahap operasi
Pada tahap operasi ini direncanakan berumur 20 tahun. Pada tahap
operasi ini terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan.
1) Proses pembuatan tekstil PT Maneda Pada proses pembuatan bahan
tekstil dibutuhkan beberapa bahan baku diantaranya Tahap
penentuan ukuran bahan yang digunakan, Tahap desizing, Tahap
scouring, Tahap merserisasi, Tahap pemucatan, Tahap pewarnaan,
dan Tahap proses akhir.
2) Rencana penyerapan tenaga kerja menurut jumlah, tempat asal
tenaga kerja, dan kualifikasi pendidikan.
3) Penyelamatan dan penanggulangan bahaya atau masalah selama
operasi baik yang bersifat fisik maupun sosial diantaranya adanya
departemen SHE (Safety, Healty dan Environmental) untuk
mengevaluasi dan mengawasi pekerja yang beraktivitas di pabrik.
4) Karakteristik limbah yang dihasilkan Pada kegiatan operasi akan
menghasilkan beberapa limbah seperti limbah cair, Emisi udara dan
Limbah padat.
c. Tahap Pasca Operasi
Tahap pascaoperasi merupakan uraian tentang rencana usaha
dan/atau kegiatan dan jadwal usaha dan/atau kegiatan yang meliputi:
Setelah operasi berjalan selama 5 tahun, akan dilakukan beberapa hal
berikut:
1) Rencana merapikan kembali barang bekas serta tempat timbunan
bahan/material, bedeng kerja, gudang, jalan darurat
2) Rencana perbaikan mesin-mesin yang rusak dan penggantian mesin
yang sudah tidak dapat diperbaiki
Setelah operasi berjalan selama 10 tahun, akan dilakukan beberapa hal
berikut:
1) Rencana perbaikan bangunan agar dapat digunakan kembali untuk
10 tahun yang akan datang.
9
2) Rencana perbaikan mesin-mesin yang rusak dan penggantian mesin
yang sudah tidak dapat diperbaiki agar dapat digunakan kembali 10
tahun yang akan datang
Setelah operasi benar-benar selesai (2x10 tahun, mungkin lebih), akan
dilakukan beberapa hal berikut:
1) Rencana rehabilitasi atau reklamasi lahan.
2) Rencana pemanfaatan kembali lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan pertamanan/paru-paru kota
3) Rencana penanganan tenaga kerja yang dilepas setelah masa usaha
dan/atau kegiatan berakhir, yaitu tenaga kerja yang dilepas akan
diberi tunjangan hingga masa pensiun.
3.1.2 Lingkup Telaah Kaitan Rencana Kegiatan dengan Dampaknya
Keberadaan daerah industri tekstil di Kelurahan Cibeber,
Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi ini nantinya pasti akan
berdampak pada kegiatan lain yang telah lebih dulu ada di daerah tersebut.
Berikut adalah uraian kegiatan eksisting yang berpotensi terkena dampak
dari rencana usaha/dan atau kegiatan tersebut:
1. Pemukiman
Sektor permukiman akan mengalami peningkatan volume seiring dengan
beroperasinya daerah industri. Hal ini dapat terjadi akibat adanya
perrmintaan akan tempat tinggal yang besar dari pekerja yang datang dari
luar daerah untuk memenuhi kebutuhan industri. Akibatnya, akan terjadi
perubahan fungsi lahan secara besar-besaran sebagai permukiman. Harga
sewa/beli tanah dan bangunan juga akan mengalami lonjakan akibat
permintaan pasar yang tinggi.
2. Pertanian dan Perkebunan
Lahan pertanian dan perkebunan, sedikit demi sedikit akan tergusur dan
digantikan oleh pertumbuhan permukiman yang tinggi. Akan tetapi lahan
yang tersisa dipastikan dapat terus bertahan dan bermanfaat selama produk
yang dihasilkan merupakan bahan baku atau bahan pendukung yang
dipakai oleh industri tekstil.
3. Perdagangan
Penyediaan barang dan jasa akan mengalami pertambahan permintaan
seiring dengan berkembangnya daerah industri. Hal ini sangat positif bila
dipandang dari segi ekonomi. Para pedagang dan penyedia jasa nantinya
akan terus bertambah dan semakin dibutuhkan keberadaannya.
Perkembangan perniagaan secara tidak langsung akan menguntungkan
indstri terkait dikarenakan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan para
pekerjanya semakin terjamin.
4. Transportasi
Sudah dapat dipastikan jalan di sekitar daerah industri akan jadi sangat
sibuk saat daerah tersebut mulai beroperasi. Jumlah individu yang lalu-
lalang di sekitar daerah industri tekstil akan menumbuhkan sektor
transportasi.
10
5. Layanan Masyarakat
Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di sekitar daerah industri
akibat keberadaan tenaga kerja, maka akan berdampak pada peningkatan
permintaan layanan masyarakat seperti di sektor kesehatan, pendidikan,
dan hiburan.
11
bahaya longsor. Lahan dengan tingkat erodibiltas sedang menunjukkan bahwa
daerah ini secara umum relatif kurang aman dan cenderung dapat terjdi
pergerakan tanah atau longsor.
12
Berikut adalah perbatasan rencana usaha dan/kegiatan pabrik tekstil PT
Joans Textile:
Perbatasan Selatan: Desa katapang
Perbatasan Barat: Kecamatan Kutawaringin
Perbatasan Timur: Desa Sangkanhurip
3. Batas Sosial
Diperkirakan batas sosial dari kegiatan pabrik tekstil ini adalah di sekitar
perumahan penduduk yang masih berada pada Desa Cibeber. Pengaruh
lain yang mungkin diakibatkan oleh adanya rencana usaha dan atau
kegiatan pabrik tekstil ini diantaranya adalah perubahan pendapatan dan
kesempatan kerja masyarakat sekitar.
4. Batas Ekologis
Batas ekologis adalah batas atau ruang persebaran dampak dari sebuah
kegiatan yang dapat ditinjau dari media transportasi limbah, dimana ruang
tersebut akan terkena dampak atau perubahan secara mendasar. Termasuk
dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan / atau kegiatan
yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan / atau
kegiatan.
13
BAB IV
METODA STUDI
14
4.2.2. Hidrologi dan Kualitas Air
Prakiraan dampak penting terhadap kualitas air baik yang
diakibatkan oleh unsur konservatif maupun non konservatif didasarkan
pada model zona pengadukan.
4.2.3. Geologi
Metode prakiraan dampak penting aspek geologi adala dengan
mengkaji rencana-rencana kegiatan proyek yang berpotensi menimbulkan
dampak di lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan dampak di lokasi-
lokasi yang rona lingkungan geologinya kurang mendukung, seperti:
a. Di daerah rawan longsor akan dikaji apakah pemotongan
lereng/penggalian tanah akan menyebabkan bertambah curangnya
lereng sampai melebihi sudut kritis, sehingga menimbulkan terjadinya
tanah longsor.
b. Di daerah yang berdaya dukung tanah rendah akan dikaji apakah beban
bangunan masih dapat didukung lapisan tanah atau akan terjadi
amblesan tanah.
c. Di daerah yang berkelulusan air tinggi akan dikaji apakah penggalian
tanah akan menyebabkan keluarnya air tanah dari sekitarnya secara
berlebihan.
4.2.4. Ruang, Lahan, Tanah, dan Transportasi
Meneliti dan mengkaji tapak proyek dan daerah di sekitarnya serta
kaitannya dengan kemungkinan dampak yang akan terjadi dan
membandingkan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah proyek.
Prakiraan perubahaan tata ruang dan tata guna lahan pada umumnya akan
mengikuti preferensi masyarakat dalam pemanfaatan lahan untuk
keperluan hidupnya.
Memprakirakan dampak rencana kegiatan industry tekstil terhadap
erosi tanah ditentukan berdasarkan metode USLE (Universal Soil Loss
Equation) dari Wisschmeier dan Smith.
Untuk memperkirakan dampak yang terjadi terhadap ruas jalan
yang terpengaruh akibat adanya bangkitan pembangunan proyek, maka
digunakan formula yang disesuaikan dengan kondisi wilayah, yaitu
perhitungan derajat kejenuhan dan kapasitas jalan.
4.2.5. Biologi
Prakiraan dampak penggunaan industry tekstil terhadap flora darat
termasuk fauna dan biota perairan dilakukan dengan metode informal,
yaitu berdasarkan analogi proyek sejenis dan perbandingan dengan teori
atau data data literatur.
4.2.6. Sosial Ekonomi
Prakiraan dampak pada aspek sosial ekonomi budaya dan
kesehatan masyarakat berdasarkan analogi pada kegiatan proyek
sebelumnya. Prakiraan dampak merupakan hipotesis yang disusun
15
berdasarkan pengalaman yang terjadi selama kegiatan pembangunan
industry tekstil tyang terlihat dari hasil pengamatan.
4.2.7. Kesehatan Masyarakat
Prakiraan dampak dari aspek kesehatan masyarakat berdasarkan
analogi pada kegiatan sebelumnya. Prakiraan dampak merupakan hipotesis
disusun berdasarkan pengalaman yang terjadi selama kegiatan
pembangunan yang sudah ada sebelumnya dibandingkan dengan hasil
pengamatan/pengumpulan data.
a. Evaluasi dampak penting untuk komponen iklim dan kualitas udara adalah
membandingkan antara kondisi rona lingkungan awal dan besarnya
kontribusi pencemar yang timbul sebagai akibat dari kegiatan industry
tekstil PT Joans Textile di Desa Cilampeni.
b. Evaluasi dampak penting untuk komponen fisiografi dan geologi yaitu
dengan mengkaji perubahan lingkungan fisik (fisiografi dan geologi),
sejak dari kondisi rona lingkungan awal hingga setelah kegiatan
pengembangan proyek dan memprakirakan dampak penting yang mungkin
terjadi akibat pelaksanaan kegiatan proyek.
c. Evaluasi dampak penting untuk komponen kualitas air akan dilakukan
dengan membandingkan antara kondisi rona lingkungan awal dengan baku
mutu yang ada.
d. Evaluasi dampak penting untuk komponen ruang dan lahan dilakukan
dengan meneliti dan mengkaji tapak proyek dan kawasan di sekitarnya
serta kaitan dengan kemungkinan dampak yang akan terjadi dan
membandingkan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah adanya proyek.
e. Evaluasi dampak penting terhadap komponen flora dilakukan melalui
beberapa pendekatan, yaitu dengan membandingkan tingkat besarnya
kerusakan habitat terhadap total habitat yang tersedia, tingkat besarnya
resiko kenaikan gas-gas 81 tertentu, ada tidaknya jenis tumbuhan
dilindungi dan ketersediaan habitat serupa.
16
f. Evaluasi dampak penting terhadap komponen fauna dilakukan dengan
pendekatan teoritis berdasarkan perubahan habitat yang tersedia dan resiko
penurunan kualitas lingkungan, terutama bising dan gas.
g. Evaluasi dampak penting terhadap komponen biota perairan dilakukan
dengan pendekatan teoritis berdasarkan perubahan-perubahan habitat yang
tersedia dan tingkat resiko penurunan kualitas lingkungan perairan dalam
bentuk polusi air.
h. Evaluasi dampak penting terhadap komponen social ekonomi dan social
budaya dilakukan dengan mempertimbangkan tujuh kriteria penentu
dampak penting yang ditetapkan berdasarkan pengalaman proyek sejenis
dan kondisi ruang yang relative seragam serta teori relevan yang ada
(professional judgement).
17
BAB V
18
5.2 Komponen Biaya
Biaya studi yang dibutuhkan untuk penyusunan studi ANDAL dengan semua
kegiatan yang telah dirangkap sebesar Rp. dengan rincian sebagai berikut:
19
7. Memeriksa kualitas air awal: Mengukur Kualitas air yang mengalir di
sekitar lokasi proyek, baik air permukaan ataupun air tanah
8. Memeriksa struktur dan topografi tanah: Mengecek keadaan tanah tempat
lokasi, mengidentifikasi jenis tanah, struktur dan topografi
9. Pemantauan dampak pelaksanaan proyek: Memantau segala dampak yang
ada saat proyek berlangsung
10. Pemantauan dampak pasca pelaksanaan proyek: Memantau segala dampak
yang ada setelah proyek selesai
20
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN
vi