Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Teknologi
Pengendalian Pencemaran Udaraini dengan baik dan tapat waktu.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian tugas ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
tugas ini.
Semoga tugas ini dapat memenuhi nilai kami dalam mata kuliah Teknologi
Pengendalian Pencemaran Udara. Sehingga kami dapat lulus dengan baik dari prodi teknik
Lingkungan ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……….… 3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………….. 4
1.1 Latar Belakang………………………………………………….…………..... 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….….…………… 5
1.3 Tujuan……………………………………………………….…….…………. 6
1.4 Manfaat………………………………………………………….………....… 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………... 7
2.1 Udara…………………………………………………………….….....….….. 7
2.2 Pencemaran Udara……………………………….……….…...…. ………… 7
2.2.1 Jenis-jenis Pencemaran Udara……………………………….………. 8
2.2.2 Pencemaran Udara Oleh Asap Pabrik………………….…….……… 9
2.2.3 Dampak Asap Pabrik Bagi Masyarakat Sekitar…………….……….. 10
2.2.4 Zat Yang Terkandung Pada Asap…………………..……….…….… 10
2.2.5 Cara Menghindari Resiko Dari Asap Pabrik………..………...….…. 11
2.2.6 Penyakit Yang di Ttimbulkan Oleh Asap Pabrik…..……….....……. 11
2.3 Teknologi Spray Tower…………………………………………………… 12
2.3.1 Cara kerja Spray Tower…………………………………………….. 13
2.3.2 Kelebihan Spray Tower…………………………………………….. 15
2.3.3 Kelemahan Spray Tower…………………………………………… 15
2.3.4 Karakteristik Spray Tower………………………………………… 16
BAB 3 STUDI KASUS…..……………………………………………….….. 17
BAB 4 PEMBAHASAN…..……………………...………………………….... 19
BAB 5 PENUTUP………………………………………………………………. 20
5.1 Kesimpulan…..……………………...…………………………....….......... 20
5.2 Saran…..……………………...…………………………....….................... 20
DAFTAR PUSTAKA…..……………………...………….…………….......…...... 21
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Pada umumnya bahan pencemar udara adalah berupa gas-gas beracun (hampir
90%) dan partikel-partikel zat padat. Gas-gas beracun ini berasal dari pembakaran bahan
bakar kendaraan, dari industri dan dari rumah tangga. Selain gas-gas beracun di atas,
pembakaran bahan bakar kendaraan juga menghasilkan partikel-partikel karbon dan
timah hitam yang berterbangan mencemari udara.
Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping
memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak negative
dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam
ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) .
Pencemaran udara adalah peristiwa pemasukan atau penambahan senyawa, bahan
atau energi ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam dan manusia, sehingga
temperatur dan udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik atau
nilai linggkungan udara itu menurun (Kristian, 2009).
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global (Amalia,
2011).
Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual
dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung
kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan
partikel.
Rusaknya atau semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah
juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan
bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan
akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu diperlukan peran
serta pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan
pencemaran udara yang terjadi.
5
1.3 Tujuan
Menentukan desain Sistem Pengendali Pencemaran Udara (SPPU) pada Pabrik Gula
Djombang Baru dengan menitikberatkan pada alat pengendali pencemaran udara.
1.4 Manfaat
Untuk mengetahui manfaat dari masing-masing alat pengendali pencemaran udara agar
bisa digunakan secara maksimal pada Pabrik Gula Djombang Baru.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Udara
Udara merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia. Udara terdiri dari
campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap. Komposisi campuran
gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Komponen
yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air yang berupa uap air. Jumlah air yang
terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu. Udara dalam istilah
meteorologi disebut juga atmosfir yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting bagi kehidupan di dunia ini. Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang tidak
bereaksi satu dengan lainnya. Atmosfir terdiri dari selapis campuran gas-gas, sehingga
sering tidak tertangkap oleh indera manusia kecuali apabila berbentuk cairan berupa uap
air dan padatan berupa awan dan debu
Komposisi udara murni dalam atmosfer kering yang tidak tercemar terdiri dari 78%
Nitrogen (780.900 ppm), 21 % Oksigen (209.500 ppm), 1% uap air, Karbondioksida
(0,032%) dan sisanya gas – gas lain seperti CO (0,1ppm), Helium (5,2ppm),
Neon(18ppm), Metana (1,5ppm), dll (Muhammadah, 2012). Menurut Peraturan
Pemerintah no. 41 tahun 1999 mengenai baku mutu udara ambien ditampilkan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 1. Baku Mutu Udara Ambien
Parameter Baku Mutu (ug/N) Waktu Pengukuran (Jam)
SO2 900 1
CO 30.000 1
NO2 400 1
O3 235 1
HC 160 3
PM10 150 24
7
pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan
gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002
tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh
kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Selain itu, pencemaran udara
dapat pula diartikan adanya bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang
menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara dari susunan atau keadaan
normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing tersebut di dalam udara dalam jumlah dan
jangka waktu tertentu akan dapat menimbulkan gangguan pada kehidupan manusia,
hewan, maupun tumbuhan (Wardhana, 2004).
Pencemaran udara pada saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena
didukung oleh perkembangan dunia industri, banyaknya manusia yang tinggal didunia
ini dapat menjadikan pencemaran udara semakin meningkat. Terlebih-lebih di Indonesia,
pencemaran udara di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, pencemaran asap
kendaraan bermotor menjadi sumber yang paling utama pencemaran udara di Indonesia,
jumlah kendaraan bermotor yang tidak seimbang dengan jumlah pepohonan yang ada di
Indonesia menjadi salah satu penghambat terjadinya pertukaran udara di Indonesia.
Illegal logging juga menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap
pencemaran udara di Indonesia. Kasus illegal logging yang meningkat dan juga
kurangnya lahan di perkotaan menjadi sumber utama masalah udara di Indonesia.
8
Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida (N2O), nitrogen monoksida
(NO), amoniak (NH3) dan nitrogen dioksida (NO2).
Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),
hidrokarbon .
Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benzen, vinyl klorida, air raksa uap
b) Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2. Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya ada dua macam :
a) Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), sumber pencemaran udara
bebas:
b) alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dan lain-lain. Kegiatan
manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan,
dan masih banyak lagi.
c) Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara di
dalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
9
Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam
ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi
paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk
pembakaran lainnya.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran
cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Miecahaya tampak. Asap adalah
salah satu polusi udara yang dapat berupa karbondioksida dan karbonmonoksida. Polusi
udara (pencemaran udara) adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Polusi ini
dikeluarkan juga oleh salah satu pabrik dengan jumlah yang banyak juga membahayakan
masyarakat sekitar.
11
a) Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran udara di mana sel mast, eosinofil
dan sel T memainkan peranan yang penting. Pada individu yang rentan, inflamasi
tersebut menyebabkan episod bunyi bernafas seperti gesekan biola (wheezing).
b) Iritasi ringan terhadap mata, terjadi karena banyak hal: iritasi , alergi atau dapat juga
merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius. Yang paling umum terjadi
adalah iritasi mata yang disebabkan karena terlalu lama bekerja didepan komputer,
terpapar oleh debu atau kotoran dalam jangka waktu yang lama.
c) Gangguan Pernafasan
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Pernapasan akut penyakit termasuk pneumonia.
Prematur timbulnya dan penurunan dipercepat pada fungsi paru-paru.
Semua gejala utama pernapasan pada orang dewasa, termasuk batuk, berdahak,
bersin & dyspnoea.
12
2.3.1 Cara Kerja Spray Tower
Menara semprot spray tower di letakkan pada cerobong asap pabrik. Spray Tower
atau ruang semprot adalah bentuk teknologi pengendalian polusi udara yang bertujuan
untuk menghilangkan gas buangan atau polutan yang terdapat pada asap yang di
timbulkan oleh aktivitas produksi industri. Spray tower terdiri dari pembuluh silinder
kosong terbuat dari baja atau plastik dan nozel yang menyemprotkan cairan ke dalam
cerobong asap. Aliran gas inlet biasanya memasuki bagian bawah menara dan bergerak
ke atas, sementara cairan di semprotkan ke bawah dari satu tingkat.Aliran gas masuk dan
cairan dalam arah yang berlawanan di sebut aliran arus berlawanan.
Jenis teknologi adalah bagian dari kelompok dari polusi udara kontrol kolektif di
sebut sebagai scrubber basah.Aliran arus balik mengekspos gas outlet dengan konsentrasi
polutan terendah pada cairan scrubbing segar. Nozel Banyak ditempatkan di menara pada
ketinggian yang berbeda untuk menyemprot semua gas ketika bergerak ke atasmelalui
menara.Alasan menggunakan nozel banyak adalah untuk memaksimalkan jumlah tetesan
halus yang berdampak pada partikel polutan dan untuk menyediakan luas permukaan
yang besar untuk menyerap gas.
Secara teoritis, semakin kecil tetesan terbentuk, efisiensi pengumpulan yang lebih
tinggi dicapai untuk kedua polutan gas dan partikulat. Namun, tetesan cairan haruscukup
besar untuk tidak dilakukan dari scrubber dengan aliran gas keluar digosok.Oleh karena
itu, menara semprot menggunakan nozel untuk menghasilkan tetesanyang biasanya 300-
1000 m dengan diameter.Meskipun ukurannya kecil, tetesan iniadalah besar,
13
dibandingkan dengan yang dibuat di scrubber venturi yang 10-30 Pm dalam
ukuran.Kecepatan gas tetap rendah, 0,3 – 1,2 m/s untuk mencegahtetesan kelebihan dari
yang dilakukan menara.Untuk mempertahankan kecepatan gas rendah, menara semprot
harus lebih besar dariscrubber lain yang menangani tingkat aliran gas aliran serupa.
Masalah lain yangterjadi di semprot menara adalah bahwa setelah tetesan jatuh jarak
pendek, mereka cenderung menggumpal atau memukul dinding menara. Akibatnya, luas
permukaan cairan total untuk kontak berkurang, mengurangi efisiensi koleksi scrubber.
Selain konfigurasi lawan arus aliran, aliran dalam menara semprot dapat berupa
cocurrentatau crosscurrent di konfigurasi.
Dalam cocurrent menara dengan aliran semprot, gas inlet dan aliran cairan ke arahyang
sama. Karena aliran gas tidak mendorong terhadap semprotan cair, kecepatangas melalui
pembuluh lebih tinggi dari arus balik di menara dengan aliran semprot. Akibatnya, cocurrent
menara dengan aliran semprot lebih kecil dari arus balik aliransemprot menara mengobati jumlah
yang sama aliran gas buang. Dalam crosscurrentmenara dengan aliran semprot, juga disebut
horisontal-semprot scrubber, gas danaliran cairan dalam arah tegak lurus satu sama lain. Pada
gambar 2, gas mengalir horizontal melalui sejumlah bagian semprot.Jumlah dan kualitas cairan
disemprotkandi setiap bagian bisa bervariasi, biasanya dengan cairan bersih (jika cairan daur
ulangyang digunakan) disemprotkan pada set terakhir dari semprotan.
Pada menara semprot (spray tower), gas kotor masuk dari bagian dasar akibat
adanyatekanan.Gas membumbung ke atas, sementara dari atas disemprotkan air melalui pipa air
yang dilengkapi dengan sprayer sehingga air yang keluar merupakan butiran- butiran halus yang
memenuhi menara.Karena adanya gaya berat, butiran-butiran air akan turun sementara gas naik
bersama udara. Gas yang terkandung dalam udara bereaksi dengan air dan turun ke bawah
kemudian ditampung dan dialirkan ketempat tertentu yang nantinya akan diolah kembali. Udara
dan gas yang bersih keluar melalui cerobong atas.
Menara tower ini mampu digunakan hingga 3 sampai 4 tahun.Perawatannya puntidak
rumit.Cukup dengan pengecekan minimal 9 bulan sekali, kemudian dilakukan platting jika ada
tanda-tanda akan terjadi korosi.
14
Fitur dari Spray Tower yaitu :
Desain yang fleksibel
Penurunan tekanan sistem rendah
Tidak mengandung bagian yang bergerak
Nosel semprot yang mudah diakses
Hemat biaya
Desain kasar Gambar 3 . Menara Spray Tower
Aplikasi Kimia dari menara semprot (spray tower) biasanya digunakan untuk aplikasi
quenching dan bahan kimia yang mudah diserap, termasuk SO2, HCl dan asam kuat lainnya.
15
2.3.4 Karakteristik Spray Tower
16
BAB 3
STUDI KASUS
17
Spray towerterpasang dapat dimanfaatkan kembali sebagai cooler pada SPPU
JTA.Biayainvestasi total untuk tiga sistem, yaitu ; SPPU BW I, BW IV, dan JTA sekitar Rp.
2.900.201.615,00 sedangkan biaya operasi total per tahun sekitar Rp. 554.514.515,3.
18
BAB 4
PEMBAHASAN
Penelitian ini menitik beratkan pada penggantian alat pengendali udara yang
terdapat pada Pabrik Gula Djombang Baru, Jombang. Peneliti melakukan penelitian ini
karena didapatkan beberapa gas pencemar yang masih terkandung dalam hasil lab emisi
gas buang, sehingga berpikir bahwasannya ada kesalahan terhadap Sistem Pengendali
Pencemaran Udara di dalam pabrik. Untuk itu, didapatkan hasil sebagai berikut :
Sistem terpasang dengan dust collectorberupa spray tower yang digunakan untuk
mengendalikan partikulat yang dihasilkan dari ketel bw I, IV, dan JTA masih belum
dapat bekerja dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penyisihanya yang belum
memenuhi baku mutu.
Sistem Pengendali Pencemaran Udara untuk ketel BW/IV adalah jaringan duct,
cyclone, fan, dan cerobong dengan jaringan duct dan cerobong yang didesain ulang.
Fan yang digunakan pada kedua sistem ini masih berupa fan terpasang, karena
masih dapat memenuhi baku mutu sesuai dengan sistem desain yang ada.
Jaringan duct, cyclone, fan, cooler, spray tower, dan cerobong merupakan bagian-
bagian dari Sistem Pengendali Pencemaran Udara JTA. Cooler yang digunakan
berasal dari modifikasi spray tower yang terpasang. Fan untuk mengalirkan aliran
udara juga masih berupa fan terpasang, akan tetapi motor dan starternya diganti
dengan yang baru.
Cyclone pada masing-masing sppu dilengkapi dengan hooper sebagai tempat
penampungan partikulat yang ditangkap. Sementara spray tower pada SPPU JTA
dilengkapi dengan sistem sirkulasi (sistem spray, bak sirkulasi pompa) dan mist
eliminator.
Karna ada beberapa alat yang sudah tidak bisa berfungsi dengan baik, maka
desain ulang Sistem Pengendali Pencemaran Udara perlu dilakukan, meskipun
penggantian dilakukan sebagian, tidak menyeluruh karna mengingat dana investasi yang
dibutuhkan cukup besar. Pendesainan ulang ini diharapkan bisa mengurangi dampak
pencemaran udara yang timbul akibat aktivitas pabrik setiap harinya.
19
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jaringan duct dan cerobong terpasang baik untuk SPPU BW I/IV dan JTA harus
diganti karena tidak dapat memenuhi kebutuhan sistem yang baru. Untuk fan,
walaupun masih dapat digunakan pada kedua sistem yang baru akan tetapi
padaSPPU JTA motor fan dan starternya harus diganti dengan yang baruterpasang
dapat dimanfaatkan kembali sebagai cooler pada SPPU JTA.
Sistem terpasang dengan dust collector berupa spray tower yang digunakan untuk
mengendalikan partikulat yang dihasilkan dari ketel bw I, IV, dan JTA masih belum
dapat bekerja dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penyisihannya yang tidak dapat
memenuhi baku mutu yang berlaku, oleh karenanya, perlu didesain Sistem
Pengendali Pencemaran Udara yang baru.
Penggunaan Alat Pengendali Pencemaran Udara berupa spray tower pada Sistem
Pengendali Pencemaran Udara JTA merupakan alternatif yang lebih baik dari segi
ekonomi bila dibandingkan dengan kombinasi antara cyclone dan spray tower karna
akan mengurangi biaya investasi serta biaya operasi yang harus dikeluarkan akan
lebih rendah. Selain itu, penggunaan spray tower akan menguntungkan perusahaan
dari segi estetika, karena hasil dari pembakaran partikulat bisa dimanfaatkan
kembali.
5.2 Saran
Untuk Pabrik Gula Djombang Baru, disarankan untuk menggunakan teknologi
spray tower dalam Sistem Pengendali Pencemaran Udara JTA, karena selain lebih
ekonomis, teknologi spray tower juga ramah lingkungan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Mahida, U.N, 1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah Industri,diterjemahkan oleh
Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V. Rajawali, Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara
http://www.macrotek.com/technical-products/spray-towers.html
Wisaksono, W dkk (1981), Peranan Analisa Kimia Dalam Menunjang Masalah lingkungan
Hidup, Seminar Nasional Metode Analisa Kimia, Bandung.
Darmodjo, Hendro dan Yeni K. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Universitas terbuka.
https://dynamic-expansion.blogspot.co.id/2013/11/pengendalian-pencemaran-udara-
dengan.html
Andrews, W.A. 1972. Environmental Pollution. Prentice Hall, Inc., New Jersey
https://www.scribd.com/presentation/340749948/Menara-Sembur-Spray-Tower
https://www.academia.edu/32518562/MAKALAH_PENYEHATAN_UDARA
21