RADIASI
KELOMPOK IV
NUR IKHSAN K011201028
NURHASTI OKTAVIANI K011201033
ST. MUTIA FARADIBA K011201072
TRISMAYANI K011201074
YESI SALEMBOK K011201101
IRAYANTI RANDA LINGGI K011201124
KRIS ADI NUGRAHA K011201141
WINDA BEDRIANTI K011201186
FRENSI ARYNANTI TANGKI’ K011201202
ANDI RIFKAH KIFAYAH R K011201244
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan praktikum dan
laporan praktikum ini dengan judul “Radiasi” dengan tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun sebagai pelengkap mata kuliah Praktikum Dasar
Kesehatan Masyarakat. Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penulis dalam proses penyusunan laporan praktikum sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan memberikan penambahan yang lebih luas bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
dari pembaca agar penulis dapat memperbaikinya menjadi lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ............................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 10
A. Tinjauan Umum Tentang Radiasi .................................................... 10
B. Tinjauan Umum Tentang Jenis-Jenis Radiasi ................................. 11
C. Tinjauan Umum Tentang Sumber Radiasi ...................................... 13
D. Tinjauan Umum Tentang Nilai Ambang Batas Radiasi .................. 15
E. Tinjauan Umum Tentang Dampak Radiasi ..................................... 19
F. Tinjauan Umum Tentang Pengendalian Radiasi ............................. 22
BAB III METODE PRAKTIKUM ............................................................... 27
A. Metode Praktikum ........................................................................... 27
B. Lokasi dan Waktu Praktikum .......................................................... 27
C. Instrumen Praktikum ....................................................................... 27
D. Prinsip Kerja .................................................................................... 29
E. Prosedur Kerja ................................................................................. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 31
A. Gambaran Umum Lokasi Praktikum ............................................... 31
B. Hasil ................................................................................................. 31
C. Pembahasan ..................................................................................... 32
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 36
A. Kesimpulan ...................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Apron ............................................................................................ 24
Gambar 2. Sarung Tangan Pb......................................................................... 25
Gambar 3. Kaca mata Pb ................................................................................ 26
Gambar 4. Tabir Pb ........................................................................................ 26
Gambar 5 . Electromagnetic Field Radiation Tester (Lutron EMF-827)....... 27
Gambar 6. Stopwatch..................................................................................... 28
Gambar 7. Penggaris ..................................................................................... 28
Gambar 8. Laptop ACER N20C4 2021 .......................................................... 28
Gambar 9. Komputer AOC ............................................................................ 29
Gambar 10. Handphone Oppo F9 ................................................................. 29
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai Ambang Batas Radiasi Frekuensi Radio dan Gelombang
Mikro……….. ................................................................................. 17
Tabel 2. Waktu Pemaparan Radiasi Sinar Ultra Ungu yang
Diperkenankan…......... .................................................................... 17
Tabel 3. Nilai Ambang Batas Pemaparan Medan Magnit Statis Yang
Diperkenankan ................................................................................. 18
Tabel 4. Nilai Ambang Batas Radiasi Medan Magnit Untuk Frekuensi 1-30
Kilo Hertz ........................................................................................ 19
Tabel 5. Pengukuran Radiasi dengan Electromagnetic Field Radiation Tester
di Laboratorium Terpadu Kimia Biofisik FKM UNHAS Pada Tahun
2022 ................................................................................................. 31
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Kerja) dapat dibagi menjadi dua bagian berikut, yaitu definisi secara
adalah ilmu dan merupakan penerapan dari untuk mencegah kecelakaan dan
menjamin keutuhan dan keutuhan jasmani dan rohani tenaga kerja, khususnya
tenaga kerja, dan masyarakat pada umumnya, sebagai karya dan budaya bagi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu usaha promosi kesehatan,
mungkin yang mencakup segala aspek fisik, mental, dan sosial pekerja untuk
kerja yang aman maupun bebas dari penyakit akibat kerja. Hal tersebut adalah
1
2
2019).
The Hazard and Operability Study (HAZOP) merupakan suatu standar teknik
keberadaan potensi bahaya atau masalah operability nya. HAZOP adalah cara
untuk mengetahui adanya bahaya secara teliti, sistematis, dan terstruktur untuk
dan risiko yang disebabkan oleh suatu peralatan yang dapat menimbulkan
kerugian bagi manusia ataupun fasilitas yang digunakan. Metode ini dapat
diartikan juga sebagai usaha untuk mencegah atau preventif sehingga proses
yang terjadi sistem tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan aman.
penilaian risiko spesifik bahaya dan manajemen risiko adalah upaya untuk
risiko yang ada di tempat kerja dan menentukan manajemen risiko yang
dapat membantu dalam mengidenfikasi risiko dari suatu bahaya (Muthia, dkk.
2020).
dalam memberikan perlindungan diri dari segala potensi bahaya yang mungkin
3
terjadi di lingkungan kerja. Tujuan dari K3 itu sendiri adalah agar terciptanya
lingkungan kerja yang sehat, dan juga aman bagi para pekerja. Hal tersebut
dapat menghasilkan tenaga kerja yang sehat dan terhindar dari kecelakaan
Isu K3 pada saat ini tidak hanya menjadi kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, tetapi juga harus dijalankan dengan penuh oleh
sebuah sistem pekerjaan tanpa terkecuali. Saat ini K3 bukan hanya sebagai
usaha dan industri, menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Hal tersebut
perhatian sejak lama. Salah satu alasan keselamatan kerja menjadi faktor yang
dan pastinya akan berdampak juga pada kinerja perusahaan. Kecelakaan kerja
data yang baik untuk Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat
sendiri biasa dikenal sebagai sebutan Penyakit Akibat Kerja. Penyakit akibat
kerja memiliki faktor risiko yang terdiri dari golongan psikososial, kimiawi,
fisik, hingga biologis yang terdapat di sekitar lingkungan kerja. Faktor tersebut
menjadi penyebab utama dan dapat memicu terjadinya penyakit akibat kerja di
2020).
maupun dampak tidak langsung. Dampak yang dapat dialami secara langsung
adalah saat pekerja akibat kecelakaan kerja yaitu meninggal dunia, cacat
kehilangan salah satu bagian tubuh, cacat permanen sebagian yaitu cacat yang
mengakibatkan salah satu bagian tubuh hilang atau terpaksa diamputasi atau
sama sekali tidak berfungsi serta tidak mampu bekerja lagi ataupun saat
dampak secara tidak langsung kepada pekerja contohnya yaitu dapat berupa
5
serangan psikologi dan psikososial yang dialami oleh pekerja seperti rasa takut
maupun kegelisahan.
tiga jenis klasifikasi kecelakaan kerja yaitu Accident, Incident, dan Near miss.
Accident adalah suatu peristiwa yang tidak dikehendaki oleh pelaku pembuat
kerugian untuk manusia dan harta benda. Incident adalah suatu periswita yang
tidak dikehendaki yang belum sampai menyebabkan suatu kerugian. Near miss
adalah peristiwa dimana pelaku hampir celaka dengan kejadian yang hampir
Jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian diatur lebih jauh dalam
Ketentuan Pasal 1 Angka (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2005
penyebutan menjadi JKK. “JJK adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau
kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Jaminan Kematian
yang selanjutnya disingkat JKM adalah manfaat uang tunai yang diberikan
kepada ahli waris ketika pekerja telah meninggal dunia bukan akibat
2019).
penting dan harus dilindungi oleh perusahaan dengan asas Keselamatan dan
dalam bentuk gelombang dengan bentuk yang lumrah yaitu berupa gelombang
Radiasi adalah suatu energi yang merambat dalam bentuk gelombang dan
partikel berkecepatan tinggi. Radiasi dapat dibagi menjadi dua jenis yakni
partikel radioaktif alfa dan partikel radioaktif beta yang dihasilkan dari
Radiasi adalah perambatan partikel elementer dan energi radiasi dari asal
listrik dan kuat medan magnet adalah 50/60 Hz untuk kelompok umum adalah
5kV/m dan 100 μT, untuk kelompok pekerja 10kV/m dan 500 μT (Pratama,
2021).
radiasi dengan frekuensi dan energi yang sangat tinggi sehingga mampu
(Hermawan, 2021).
meliputi sinar-X, partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), dan
meliputi gelombang mikro, sinar inframerah, sinar tampak, dan sinar ultraviolet
(Wijaya, 2019).
dalam tubuh dapat menganggu susunan kerja syaraf tubuh manusia sehingga
elektron yang berlebih tadi ke bumi karena terjadi isolasi terhadap bumi. Hal
seperti kesulitan untuk tidur dan mengalami stress akibat penggunaan alat-alat
(Furqon, 2018).
Terdapat sebuah studi oleh Dr. Gerald Draper dalam studi yang dilakukan
Universitas Oxford dan Dr. John Swanson, penasehat sains di National Grid
persen karena tinggal dilokasi kurang dar 200meter jarak aman. Anak-anak
dengan tempat tinggal sejauh 600meter atau lebih dari jalur tegangan tinggi
9
lebih aman dibandingkan anak sebelumnya. 70% dari anak-anak yang tingga
dalam radius 200meter terpapar leukimia dan yang hidup yakni anak-anak
terkait penggunaan gadget yakni sakit kepala. Terjadinya sakit kepala yang
disebabkan karena kelainan mata atau lainnya. Contoh lainnya adalah migrain
ditambah dengan keadaan posisi tubuh tidak benar diduga juga menyebabkan
terjadinya ketegangan otot pada beberapa bagian tubuh seperti otot leher yang
akan terjadi semakin lama dan kemudian dapat memicu migrain. Saat
menggunakan gadget dengan waktu yang lama dapat mengganggu sinyal pada
otak dan dapat menimbulkan stress hingga insomnia, hal ini disebabkan karena
B. Tujuan Praktikum
(NAB).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Radiasi adalah salah satu cara perambatan energi yang tidak membutuhkan
perantara. Salah satu contoh perpindahan energi dapat dilihat pada sinar cahaya
terlepasnya ion dari orbit atom yang disebut dengan radiasi pengion. Radiasi
Menurut Wahyuni (dalam Qolik, dkk. 2018) para pekerja memiliki risiko
pada saat pengelasan misalnya, merupakan salah satu kegiatan yang dapat
memberikan efek radiasi bagi para pekerjanya. Hal tersebut disebabkan karena
pekerja akan terpapar radiasi sinar las. Sebagian besar pekerja bahkan pemilik
penyakit yang diderita oleh para pekerja yang terjadi akibat adanya radiasi.
handphone, TV, dan computer juga dapat memberikan radiasi yang tinggi bagi
10
11
Radiasi adalah penyebaran partikel elementer dan energi dari suatu sumber
sumber radiasi buatan yang jika terpapar dalam waktu yang lama akan
tinggi. Radiasi yang sering diterima disekitar kita adalah radiasi matahari,
bintang, petir, dan lainnya. Radiasi juga ada yang dibuat oleh manusia seperti
dibagi menjadi dua yaitu radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi
pratikel adalah radiasi yang memiliki massa (Heriansyah, dkk. 2018). Radiasi
yang kemudian akan merambat melewati ruangan serta membawa energi dari
neurologis dan juga kepekaan. Gejala tersebut seperti gangguan pada organ-
organ tubuh manusia seperti kanker otak dan pendengaran, tumor, perubahan
pada jaringan mata, gangguan reproduksi, hilangnya ingatan dan pusing. Selain
pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat
ion atau tidak memberikan efek ionisasi jika berinteraksi dengan materi.
Contoh radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma,
2020).
kanker baik pada bagian kepala dan leher, dapat dilakukan terapi radiasi
proses terapi radiasi karena radiasi pengion dapat membentuk ion dan
13
menyimpan energi sel jaringan yang di lewatinya. Selain itu, radiasi pengion
disadari atau tidak kita selalu terkena paparan radiasi. Radiasi yang memapar
kita terdiri dari dua sumber yaitu sumber radiasi alam dan radiasi buatan
yang bersumber dari alam mencapai 85% sedang 15 % berasal dari radiasi
1. Radiasi Alam
ion yang bermuatan positif dari proton ke besi dan inti yang lebih
b. Radionuklida Terestrial
2. Radiasi Buatan
akibat adanya campur tangan atau intervensi dari manusia yang dibuat
Kerja “Nilai ambang batas adalah standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar /intensitas rata-rata tertimbang waktu yang dapat diterima oleh tenaga
Intervensional nilai batas dosis (NBD) radiasi yang diterima oleh pekerja harus
dipantau secara rutin agar ditidak melampaui batas yang telah ditentukan oleh
BAPETEN. NBD sendiri adalah dosis maksimal radiasi yang bisa diterima
oleh pekerja radiasi dan masyarakat dalam periode waktu tertentu dan tidak
2018).
Standar yang digunakan ada dua yaitu standar internasional dan Nasional,
sebagai berikut:
1. Standar Internasional
secara internasional untuk para pekerja radiasi yaitu pada saat ini yaitu 20
Energy Agency, (IAEA). Jika selama setahun melebihi NAB yang telah
ditetapkan per tahunnya dalam dalam periode lima tahun, tidak boleh lebih
2. Standar Nasional
batas (NAB) yang diatur dalam Permenaker yaitu nilai ambang batas
radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro, waktu paparan radiasi ultra
diperkenankan dan NAB medan magnit untuk frekuensi 1-30 Kilo Hertz.
Untuk nilai yang yang ditentukan oleh Kemenaker RI dapat dilihat pada
tabel berikut :
17
Tabel 1.
Nilai Ambang Batas Radiasi Frekuensi Radio dan Gelombang Mikro
Berdasarkan Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
Kekuatan Kekuatan
Power Waktu
Medan medan
Frekuensi Density pemaparan
Listrik magnit
(mW/cm2) (menit)
(V/m) (A/m)
30 kHz-100 kHz 1842 163 6
100 kHz-1Mhz 1842 16,3/ f 6
1 MHz-30MHz 1842/f 16,3/ f 6
30 MHz 61,4 16,3 /f 6
100 MHz-300
10 6
MHz
300 MHz – 3 GHz f/30 6
3 GHz -30 GHz 100 34000/f1,079
30 GHz – 300
100 68/f0,476
GHz
Sumber: Permenaker No. 5 tahun 2018
Keterangan:
KHz : Kilo Hertz
MHz : Mega Hertz
GHz : Giga Hertz
f : Frekuensi dalam Hertz
mW/cm2 : Mili Watt Senti meter persegi
V/m : Volt per meter
A/m : Amper per meter
18
Tabel 2.
Waktu Pemaparan Radiasi Sinar Ultra Ungu Berdasarkan Peraturan
Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
Masa Pemaparan Per Hari Iradiasi Efetif (Ieff) mW/ cm2
8 jam 0,0001
4 jam 0,0002
2 jam 0,0004
1 jam 0,0008
30 menit 0,0017
15 menit 0,0033
10 menit 0,005
5 menit 0,01
1 menit 0,05
30 detik 0,1
10 detik 0,3
1 detik 3
0,5 detik 6
0, 1 detik 30
Sumber: Permenaker No. 5 tahun 2018
Tabel 3.
Nilai Ambang Batas Pemaparan Medan Magnit Statis Berdasarkan
Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
Kadar Tertinggi
No. Bagian Tubuh
Diperkenankan (Ceiling)
1 Seluruh Tubuh (tempat kerja 2T
umum)
2 Seluruh tubuh (Pekerja khusus dan 8T
lingkungan kerja yang terkendali)
3 Anggota gerak (Limbs) 20 T
4 Pengguna peralatan medis 0,5 T
elektronik
Keterangan : mT (mili Tesla)
Sumber: Permenaker No. 5 tahun 2018
19
Tabel 4.
Nilai Ambang Batas Radiasi Medan Magnit Untuk Frekuensi 1-30
Kilo Hertz yang diperkenankan dalam Dalam Peraturan Mentri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
Rentang
No. Bagian Tubuh NAB (TWA)
Frekuensi
1. Seluruh tubuh 60/f mT 1-300 Hz
2. Lengan dan paha 300/f mT 1-300 Hz
3. Tangan dan Kaki 600/f mT 1-300 Hz
4. Anggota tubuh dan seluruh 0,2 mT 300 Hz- 30 KHz
tubuh 300Hz-30KHz
Keterangan f adalah frekuensi dalam Hz
Sumber: Permenaker No. 5 tahun 2018
saling merambat antara medan listrik dan medan magnet melewati ruang dan
membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika ditinjau dari
muatan listrik, radiasi terbagi menjadi 2 bagian yaitu radiasi pengion yang
berupa sinar-X, partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), dan partikel
1. Gelombang Elektromagnetik
terhadap tubuh manusia dan khususnya pada bagian sel-sel tubuh manusia
yang mudah membelah dan bagian tubuh yang sebagian besar berupa
sel hidup.
dengan sinar–X yang merupakan salah satu radiasi pengion yang dapat
elektron yang saling berkaitan. Misal sinar ultraviolet, cahaya infra merah,
radikal bebas, melainkan melalui perantara konversi suhu. Salah satu efek
kesehatan yang terjadi berupa kerusakan sel yang dipengaruhi oleh radiasi
Pengendalian risiko atau risk control dilakukan dengan tujuan agar dapat
sampai dengan tingkat risiko atau bahaya berkurang dan menuju pada titik
yang aman. Hirarki pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi,
1. Eliminasi
2. Subtitusi
atau peralatan lain yang lebih aman dan tentunya lebih rendah tingkat
plasma agar resiko bahaya yang ditimbulkan menjadi lebih rendah serta
3. Rekayasa Teknik
penghalang dari bahaya yang akan timbul dengan melalui modifikasi fisik
4. Rekayasa Administrasi
(Imanda, 2020).
5. APD
kondisi tempat atau melihat tempat kerja yang di tempati, maka setiap
oleh tenaga kerja. Menurut Permadi (2018), beberapa contoh APD yang
1. Apron
berbahan dasar logam yang setara dengan timah hitam (Pb). Apron
radiografi intervensional.
Gambar 1. Apron
Sumber : www.google.com
25
2. Sarung Tangan Pb
3. Kaca mata Pb
ini berbentuk seperti kacamata renang. Kaca mata ini terbuat dari
4. Tabir Pb
dijumpai pada rumah sakit pada bagian radiologi. Tabir ini seperti
Gambar 4. Tabir Pb
Sumber : www.google.com
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Metode Praktikum
C. Instrumen Praktikum
a) Alat Praktikum
27
28
2. Stopwatch
Gambar 6. Stopwatch
Sumber: Data Primer, 2022
3. Penggaris
Gambar 7. Penggaris
Sumber: Data Primer, 2022
b) Bahan Praktikum
1. Laptop
2. Komputer
3. Handphone
D. Prinsip Kerja
Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas paparan radiasi pada bahan
praktikum. Alat ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Display Monitor, yang
intensitas radiasi pada objek yang diukur. Bagian selanjutnya adalah tombol
30
pada EMF sensor. Adapun prinsip kerja dari alat ini adalah ketika alat
menangkap radiasi dari objek atau sumber radiasi tersebut, kemudian besaran
radiasi yang telah diolah oleh sensor akan tertera pada display monitor yang
E. Prosedur Kerja
dengan monitor bahan. Adapun rumus jarak yang digunakan adalah sebagai
berikut.
1
Jarak (2 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 5
ke 20µT
sebelumnya
6. Selama satu menit, perhatikan display monitor dan catat angka yang paling
sering muncul
Universitas Hasanuddin memenuhi standar ISO 17025. Hal ini sesuai hasil
keputusan dari proses assesmen yang telah dilakukan oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN).
B. Hasil
Tabel 5.
Hasil pengukuran Radiasi dengan Electromagnetic Field Radiation
Tester di Laboratorium Terpadu Kimia Biofisik FKM UNHAS Pada
Tahun 2022
Bahan Percobaan Hasil Pengukuran (μT)
Handphone Oppo F9 0,01
Laptop Acer N20C4 0,01
Komputer AOC 0,01
Sumber: Data Primer, 2022
31
32
C. Pembahasan
1. Handphone
2018, bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) Pemaparan Medan Magnit Statis
kerja dapat terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan hanya mampu
kanker otak, dan yang paling ringan adalah sakit kepala. (Pratama dkk,
2021).
2. Laptop
bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) Pemaparan Medan Magnit Statis yang
laptop masih menunjukkan dibawah dari nilai ambang batas yang telah
tidak lebih dari 8 jam. Penggunaan laptop berlebihan atau melebihi dari
waktu tersebut yakni ≤ 8 jam/hari maka tentu akan memberikan efek yang
pada layar laptop, sehingga memberikan efek yang buruk pada mata
sentimeter dari mata dan penerangan dari monitor laptop juga tidak boleh
terlalu terang dan tidak boleh terlalu redup atau dapat dikatakan dalam
pada layar monitor juga tidak memberikan efek yang terlalu optimal.
2020)
3. Komputer
kerja dapat terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan hanya mampu
berlebihan atau melebihi dari waktu tersebut yakni ≤ 8 jam/hari maka tentu
yang terlalu tinggi tentu dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi
saraf) dan kepekaan (sensitivitas). Gejala lain bisa saja muncul akibat
kepala, kelelahan yang berlebih, dan susah tidur (insomnia), jantung terasa
berdebar-debar, mual tanpa ada penyebab yang jelas, rasa sakit pada otot-
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut :
rumus untuk mendapatkan jarak antara EMF sensor dengan monitor bahan
1
Jarak ( 2 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 5 . Setelah itu, bahan praktikum dinyalakan.
dinyalakan dan set ke 20 µT. Sesudah itu EMF sensor diarahkan ke layar
monitor dan catat nilai yang sering muncul. Setelah selesai mencatat
kemudian dimatikan.
semua hasil yang di dapat jika dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas
(NAB) Permenaker No. 5 Tahun 2018 untuk seluruh tubuh (tempat kerja
36
37
umum) yaitu 2T. Maka dapat disimpulkan bahwa radiasi ini masih berada
B. Saran
1. Dosen
2. Asisten Laboratorium
3. Pekerja
bekerja di tempat yang radiasinya tinggi agar tidak terjadi bahaya atau risiko
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
38
39
Hasibuan, A., Purba, B., Marzuki, I., Mahyuddin, M., Sianturi, E., Armus, R.,
Gusty, S., Chaerul, M., Sitorus, E., Khariri, K. and Bachtiar, E., (2020).
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Helga, P. D. (2020). Pentingnya Upaya Pencegahan Hazard Fisik-Radiasi Dan
Hazard Kimia. Osfpreprints.
Heriansyah, Rudi dkk. (2018). Hubungan Jam Kerja Dan Pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD) Dengan Tingkat Radiasi Sinar Ultraviolet Ke Tubuh
Para Pekerja Las Di Wilayah Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
Tahun 2018. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Hermawan, M.A., Nurbaiti, U. and Yulianti, I., 2021. Pengaruh Jumlah Komputer
terhadap Tingkat Radiasi Elektromagnetik dan Dampak Kesehatan
Manusia dalam Lingkungan Teradiasi. Emitor: Jurnal Teknik Elektro.
21(1) ; 32-34.
Hesty, R., & Anri, A. R. (2018). Implementation of Radiation Safety Inspection
System for Intervention Based on Tenorm Safety Rules.
Iii, B. and Teori, L. (n.d.). (2018). BAB III LANDASAN TEORI.
Imanda, I. (2020). Penilaian Dan Pengendalian Resiko Hazard Fisik-Radiasi.
Osfpreprints .
Iqlima, M.N., 2020. Kerusakan Sel Hepar Akibat Paparan Radiasi
Elektromagnetik Telepon Seluler. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 19(1)
; 40-45.
Irsal, M. (2022). Pemahaman terhadap Radiasi Alam dan Proteksi Radiasi pada
Warga Bumi Mas Ciseeng Blok B5/05. Jurnal Teras Kesehatan. 4(2) ; 73-
80.
Malaka, M. (2019). Dampak Radiasi Radioaktif Terhadap
Kesehatan. Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman. 11(2) ;
199-211.
Muhtia, K.A., Fachrin, S.A. and Baharuddin, A. (2020). Analisis Risiko K3
dengan Metode Hirarc pada Pekerja PT. Varia Usaha Beton Makassar
Tahun 2020. Window of Public Health Journal. 1(3) ; 166-175.
40
Wijaya, N. H., Kartika, W., & Utari, A. R. (2019). Deteksi Radiasi Gelombang
Elektromagnetik dari Peralatan Medis dan Elektronik di Rumah Sakit.
Jurnal ECOTIPE. 6 (2) ; 102-106.
Wijayanti, R. (2019). Evaluasi Pencegahan Kecelakaan Kerja padda Pekerjaan
Pondasi. (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Hukum
UII).
Yoshandi, Tengku Mohammad,dkk. (2020). Pengenalan Bahaya Radiasi Dalam
Kehidupan Sehari-Hari di SMK Kesehatan AL FATH SIAK. Awal Bros
Journal of Community Development. 14-19
Yunus, B., & Bandu, K. (2019). Efek Radiasi Sinar-X pada Anak-anak. Makassar
Dental Journal, 8(2).