Anda di halaman 1dari 41

Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

KERANGKA ACUAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Rencana Pengembangan Bandara Udara Binaka


Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara

Tim Teknis AMDAL Khusus


Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nias Pasca Gempa dan Tsunami
Januari 2007
Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

KERANGKA ACUAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Rencana Pengembangan Bandara Udara Binaka


Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara

Tim Teknis AMDAL Khusus


Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nias Pasca Gempa dan Tsunami
Januari 2007
Tim Teknis AMDAL Khusus:

Ir. Sermin Saragih (Ketua)


Parlaungan Nasution BBA (Sekretaris)
Drs. Indra Utama, MSi (Anggota)
Dra. Harni Sulistyowati (Anggota)
Suherman, SKM, MSi (Anggota)
Alfian Ternali Harefa. SE (Anggota)
Abdul Rahman ST (Anggota)
KATA PENGANTAR

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) rencana


pengembangan Bandara Udara Binaka ini disusun dalam rangka
percepatan pembangunan pasca bencana tsunami di Kabupaten Nias dan
juga mengakomodasi aksesbilitas bantuan luar negeri dalam rangka
rehabilitasi dan rekonstruksi Kabupaten Nias.

Kerangka acuan disusun oleh anggota Tim Teknis Kementerian


Lingkungan Hidup dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sehingga
diharapkan pemrakarsa akan menindaklanjuti dengan penyusunan
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

Sistematika Kerangka Acuan ini mengacu pada Keputusan Menteri


Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 tentang Penyusunan
Dokumen Amdal Kegiatan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Tsunami di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten Nias.

Kepada semua pihak yang telah turut membantu tersusunnya kerangka


acuan rencana pengembangan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias ini,
Tim AMDAL Khusus mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2006

Tim Teknis AMDAL Khusus


Rencana Pengembangan Bandara Udara Binaka
Kabupaten Nias
Provinsi Sumatera Utara

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias v


DAFTAR ISI

SK KESEPAKATAN KA ANDAL .................................................... i


TIM TEKNIS AMDAL KHUSUS ..................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii

I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ..................................................... 2
1.3. Tujuan Umum ........................................................ 2
1.4. Tujuan Khusus ........................................................ 3
1.5. Ringkasan Rencana Kegiatan ....................................... 3
II. PROSES AMDAL .............................................................. 5
2.1. Tahapan Proses AMDAL …………………………………………………………. 5
2.2. Sistematika Dokumen ANDAL,RKL Dan RPL ..................... 8
III. ISU–ISU UTAMA .............................................................. 11
3.1. Penjelasan Pentingnya Pelaksanaan kegiatan ................... 11
3.2. Dampak Terhadap Lingkungan Hidup ............................. 11
3.3. Kajian Alternatif ..................................................... 15
3.4. Batas Wilayah Studi ………………………………………………………………. 15
3.5. Lain-Lain ………………………………………………………………………………… 17
3.6. Kepakaran yang Diperlukan ........................................ 18
IV. PELAKSANA STUDI …………………………………………………………………………… 19
4.1. Pemrakarsa Kegiatan ................................................ 19
4.2. Penyusun Studi Pelingkupan ....................................... 19
V. DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... 20

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema proses AMDAL yang akan dilakukan untuk 5


pengembangan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias
Gambar 2. Proses Pelaksanaan AMDAL Pengembangan Bandara Udara 6
Binaka Gunung Sitoli Kabupaten Nias

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias vii


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dalam rangka percepatan pembangunan pasca bencana tsunami di
Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara, dikaitkan dengan penerapan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
308 Tahun 2005, Tim Teknis AMDAL khusus yang telah dibentuk melalui
kerjasama Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dengan Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Utara, akan melaksanakan proses pelingkupan
(penyusunan dokumen Kerangka Acuan, KA) bagi setiap rencana kegiatan
wajib AMDAL yang terkait dengan pembangunan rehabilitasi dan
rekonstruksi di Kabupaten Nias.
Di Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara pasca gempa dan tsunami
terdapat 4 (empat) unit rencana kegiatan yang wajib menyusun studi
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) diantaranya adalah Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias dengan rencana
kegiatan pembangunan Perpanjangan RW 09 sepanjang 250 meter dan
RW 27 sepanjang 300 meter dan pembagunan sisi darat bandara yaitu
rehabilitasi gedung terminal dan gedung operasional yang mengalami
kerusakan.

Kegiatan ini merupakan bahagian dari kegiatan yang sangat mendesak


untuk mengakomodasi aksesbilitas bantuan luar negeri dalam rangka
program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kabupaten Nias, oleh karena itu
sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 308/ 2005, kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan Studi
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang diawali dengan proses
Pelingkupan Kerangka Acuan ANDAL oleh Tim Teknis AMDAL Khusus.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 1


1.2. Landasan Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan studi
AMDAL Rencana pengembangan Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias
adalah:
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang.
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan.
c. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
d. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1996 tentang
Kebandarudaraan
e. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1997 tentang AMDAL
f. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08. Tahun 2006
tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308/ 2005,
Tentang kegiatan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) Rehabilitasi dan rekonstruksi NAD dan Nias pasca
tsunami.

1.3. Tujuan Umum


a. Mengidentifikasi dampak rencana kegiatan pembangunan bandar
udara Binaka sejak dari tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi
terutama kegiatan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup awal, yaitu kondisi rona
lingkungan ssat ini terutama rona lingkungan yang terkena
dampak penting baik pada pra konstruksi dan sampai dengan
operasi.
c. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting
yang akan terjadi pada tahap pra konstruksi sampai dengan

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 2


operasi kegiatan rencana pengembangan bandar udara Binaka
Kabupaten Nias.
d. Memberikan arahan Rencana Pengolahan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

1.4. Tujuan Khusus


a. Dalam rangka percepatan pembangunan pasca bencana tsunami
di Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara.
b. Mengakomodasi aksebilitas bantuan luar negeri dalam rangka
program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kabupaten Nias.
c. Mengimplemantasikan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 308 Tahun 2005 Tentang Studi AMDAL kegiatan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pembangunan Provinsi Nangro
Aceh Darussalam dan Kab. Nias.

1.5. Ringkasan Rencana Kegiatan


Lokasi Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias terletak di Desa Binaka,
Kecamatan Gunung Sitoli Idanoi, berjarak lebih kurang 15 Km dari
pusat Kota Gunung Sitoli Kabupaten Gunung Sitoli Provinsi Sumatera
Utara. Bandar Udara Binaka berada pada ketinggian 6 meter di atas
permukaan laut. Bandara Binaka ini tergolong kategori kelas III yang
dikelola oleh Ditjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan.
Foto udara rencana rekonstruksi dan rehabilitasi bandar udara
Binaka Kabupaten Nias disajikan pada lampiran 1.

Rencana pengembangan Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias


merupakan salah satu kegiatan peningkatan dan pembangunan
prasarana infrastrukur udara di Provinsi Sumatera Utara, yang telah
dan akan dilaksanakan tahun 2006 dan tahun 2007. Rencana
pengembangan bandara udara dan fasilitas pendukungnya disajikan
pada tabel 1 dan gambar konstruksi disajikan pada lampiran 1.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 3


Tabel 1. Kegiatan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Bandara Binaka, Nias

NO. FASILITAS VOLUME KONDISI KETERANGAN


1. Sisi Udara
Run way 09 250 m x 30 m Perpanjangan Run
Way 09 (tahun 2006)
Run Way 27 300 m x 30 m Perpanjangan Run
Way 27 (tahun 2007)

2. Sisi Darat
Gedung terminal dan Rusak Tahun 2007
gedung operasional ringan
lainnya
3 Rencana pengembangan 20 ha -- Tahun 2007 *
sisi darat
4 Pengalihan alur Sungai 3 Km Ke arah timur
Gido landasan pacu
5 Penimbunan alur Sungai 150 m x 28 m
Gido di ujung landasan
pacu 27
6 Relokasi /pemindahan 21 KK 600 m dari ujung
penduduk dari dusun II landasan pacu 27
desa Idonotai
7 Pembebasan lahan 600 m x 150 m
Sumber : BRR NAD-Nias
* Dinas Pertanahan dan Bapeda Kab. Nias.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 4


II. PROSES AMDAL KHUSUS

2.1. Tahapan Proses AMDAL


Sebagaimana telah disebutkan di atas, proses AMDAL untuk
pengembangan Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias tersebut
menggunakan mekanisme khusus yang hanya berlaku di Provinsi NAD
dan Kabupaten Nias sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 308 Tahun 2005. Secara singkat, proses AMDAL secara
keseluruhan dapat mengacu pada skema berikut :

Proses Penapisan malalui daftar


kegiatan wajib AMDAL

AMDAL disyaratkan AMDAL tidak diperlukan

Proposal kegiatan dari pemrakarsa


Belum diumumkan dan pengumuman

Penyusunan Kerangka Acuan (KA- Proses Penapisan malalui


ANDAL) oleh Tim Teknis dan daftar kegiatan wajib
Pembahasan KA-ANDAL oleh Komisi AMDAL
Tahap pada
& Pemrakarsa wajib AMDAL
pada saat ini

Penyusunan dokumen ANDAL, RKL


dan RPL oleh Pemrakarsa

Penilaian ANDAL , RKL & RPL oleh


Komisi

Persetujuan oleh
Gubernur Sumatera Utara

Perizinan

Gambar 1. Skema proses AMDAL yang akan dilakukan untuk


pengembangan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 5


Untuk mendapat penjelasan yang lebih lengkap, semua tim teknis khusus
agar membaca isi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 308
Tahun 2005 secara lengkap sehingga mampu mengimplementasikan
kerangka kerja proses AMDAl khusus. Sebagai bahan perbandingan
dengan proses AMDAL konvensional yang berlaku ditempat lain di
Indonesia, penggunaan dokumen ini dapat melihat Peraturan Pemerintah
RI nomor 27 tahun 1999 tentang AMDAL. Secara rinci, tahapan – tahapan
proses AMDAL khusus untuk rencana pengembangan Bandar Udara Binaka
Kabupaten Nias tersebut yang harus dilalui dan diikuti oleh seluruh pihak
(stakeholders AMDAL) dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut :

Pengumuman rencana usaha dan/atau


Belum dilakukan kegiatan oleh Pemrakarsa untuk
mendapat tanggapan selama 10 hari kerja

Laporan awal pelingkupan dari


Tim Teknis kepada Komisi

Perintah terhadap pemrakarsa untuk Permintaan informasi tambahan dari


konsultasi kepada masyarakat dan pihak- pemrakarsa jika diperlukan
pihak terkait

Penyusuman Kerangka Acuan (KA


ANDAL) oleh Tim Teknis berdasarkan
hasil tinjauan lapangan dan hasil
konsultasi masyarakat
Tahap pada
saat ini

Pembahasana KA ANDAL oleh


Komisi dan Pemrakarsa

Penyusunan Dokumen ANDAL RKL


dan RPL oleh Pemrakarsa

Penyusunan Dokumen ANDAL RKL


dan RPL oleh Pemrakarsa

Gambar 2. Proses Pelaksanaan AMDAL Pengembangan Bandara Udara


Binaka Gunung Sitoli Kabupaten Nias

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 6


Dengan tersusunnya laporan pelingkupan ini, maka tugas dari Tim Teknis
AMDAL khusus dalam melakukan pelingkupan telah dapat diselesaikan.
Tahap selanjutnya merupakan tahap pembahasan dokumen pelingkupan
ini bersama dengan pihak–pihak terkait lainnya. Komisi Penilai AMDAL
Provinsi Sumatera Utara akan memprakarsai proses pembahasan yang
selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan penyusunanan dan penilaian
dokumen ANDAL, RKL dan RPL.

Pelingkupan KA - ANDAL dilaksanakan sejak tanggal 15 – 21 Desember


2006 oleh Tim Teknis AMDAL khusus yang terdiri dari berbagai ahli yang
berasal dari praktisi, akademisi, ahli dari Kementerian Lingkungan Hidup,
dan ahli dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Provinsi Sumatera
Utara, unsur dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Bidang Pengelolaan Lingkungan
Hidup Bappeda Kabupaten Nias.

Dalam rangka proses pelingkungan Kerangka Acuan (KA) rencana


pembangunan perpanjangan Run Way (RW) Bandar Udara Binaka
Kabupaten Nias, Tim Teknis AMDAL Khusus melakukan tahapan –tahapan
kegiatan sebagai berikut:
a. Pengkajian terhadap rencana kegiatan.
b. Pengumpulan data dan informasi terkait dengan rencana
pengembangan Bandar Udara Binaka dari Dinas Perhubungan
Provinsi Sumatera Utara, Perwakilan BRR NAD – Nias di Gunung Sitoli
dan Identifikasi dampak potensial (desk study) oleh masing-masing
anggota Tim Teknis.
c. Diskusi evaluasi dampak hipotetik.
d. Pelaksanaan tinjauan lapangan.
e. Verifikasi hasil tinjauan lapangan yang dipadukan dengan hasil
evaluasi dampak hipotetik.
f. Penyusunan laporan pelingkupan menjadi dokumen Kerangka Acuan
studi ANDAL.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 7


2.2. Sistematika Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pengembangan
Bandar Udara Binaka

Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang akan di studi harus mengacu pada
dokumen Kerangka Acuan ini dan memenuhi sistematika sebagaimana
diatur dalam Kepmen LH Nomor 08 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Penyusunan AMDAL. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL harus dilengkapi
dengan suatu dokumen ringkasan yang disusun dengan bahasa yang
sederhana, non teknis, dan mudah dipahami oleh semua kalangan
pembaca dan penguna dokumen ini. Ringkasan ini tidak saja ditujukan
untuk dibaca oleh para eksekutif tetapi sedapat mungkin dapat dipahami
oleh masyarakat luas.

Dokumen ANDAL secara mendasar harus mencakup hal –hal sebagai


berikut :
a. Pendahuluan yang berisi maksud dan tujuan khusus dilaksanakannya
rencana pengembangan Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias;
b. Pendahuluan yang berisi maksud dan tujuan khusus dilaksanakannya
rencana pengembangan Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias;
c. Uraian tentang kesesuaian rencana kegiatan pengembangan bandara
tersebut dengan tata ruang, kebijakan pembangunan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Deskripsi rencana kegiatan pengembangan Bandar Udara Binaka
yang memungkinkan untuk mencapai maksud dan tujuan yang telah
ditetapkan, termasuk rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diusulkan;
e. Kondisi rona lingkungan awal di wilayah studi;
f. Kajian dampak lingkungan akibat rencana kegiatan pengembangan
Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias yang mencakup seluruh isu
penting dan dampak hipotetik.
g. Arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 8


Dokumen RKL secara mendasar harus mencakup upaya-upaya dan
rencana-rencana untuk menghindarkan dampak, mengurangi dampak
(mitigasi), mengelola, serta mengendalikan dampak yang mungkin
terjadi. Dokumen ini secara umum harus memuat hal – hal sebagai
berikut:
a. Komponen atau parameter lingkugan hidup yang diprakirakan
mengalami perubahan mendasar menurut hasil analisis dampak
lingkungan hidup;
b. Sumber dampak yang telah dikaji pada dokumen ANDAL;
c. Tolok ukur dampak untuk mengukur perubahan komponen
lingkungan hidup;
d. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan tolok ukur
kinerja pengelolaan dampak lingkungan hidup;
e. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup;
f. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup;
g. Institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan
hidup.

Dokumen RPL secara mendasar harus mencakup hal –hal sebagai berikut:
a. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang dipantau;
b. Sumber dampak;
c. Parameter lingkungan hidup yang dipantau;
d. Tujuan pemantauan lingkungan hidup;
e. Metode pemantauan lingkungan hidup;
f. Jangka waktu dan frekwensi pemantauan;
g. Lokasi pemantauan lingkungan hidup;
h. Institusi yang bertanggung jawab dalam pemantauan lingkungan
hidup.

Penggunaan sumber-sumber data dan informasi yang sahih dalam


dokumen ANDAL, RKL dan RPL, baik dari penelitian langsung (data
primer) ataupun data sekunder, literatur, penelitian lain, atau hasil

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 9


konsultasi dengan instansi terkait dan dengan masyarakat harus
dilakukan sesuai dengan kaidah penulisan referensi yang benar.

Apabila penilaian (judgement) atau pendapat para ahli digunakan, hal


tersebut harus disebutkan seara jelas sebagai suatu hasil penilaian ahli.
Dasar penilaian atau pendapat para ahli tersebut harus dikemukakan
alasan atau dasar pembenarannya. Keahlian yang membuat penilaian
atau pendapat tersebut, termasuk kualifikasi dan pengalamannya harus
disampaikan pula. Jika ulasan terhadap suatu isu dampak memerlukan
penelitian dan perhitugan yang bersifat teknis (misalnya untuk emisi
debu dan gas buang, getaran, kebisingan), hal ini diharapkan didampingi
dengan pertimbagan profesional untuk memverifikasikan kesimpulan dan
rekomendasi yang diberikan.

Sebagai tambahan, penyusunan dokumen ANDAL, RKL-RPL harus mengacu


dan mengikuti Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
tahun 2006.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 10


III. ISU-ISU UTAMA

Bertitik tolak dari kegiatan sebagaimana diuraikan pada tabel 1 maka


isu-isu yang perlu mendapat perhatian dan kajian dalam studi ANDAL,
RKL, dan RPL adalah:

3.1. Penjelasan pentingnya pelaksanaan rencana kegiatan


a. Uraikan secara singkat dan jelas serta alasan dilaksankannya
rehabilitasi dan rekonstruksi perpanjangan landasan pacu Bandar
Udara Binaka Kabupaten Nias.
b. Uraikan secara singkat dan jelas serta alasan rehabilitasi dan
rekonstruksi pembangunan sisi darat bandar udara Binaka
Kabupaten Nias, dan juga rencana pengembangan bandar udara
seluas 20 ha tahun 2007.
c. Uraikan secara singkat dan jelas serta alasan pengalihan alur
Sungai Gido ke arah Timur landasan pacu sepanjang 3 km ke garis
pantai
d. Uraikan secara singkat dan jelas tentang sumber-sumber bahan
material untuk penimbunan Sungai Gido di ujung landasan pacu 27.

3.2. Dampak Terhadap Lingkungan


3.2.1. Lingkungan fisik dan kimia
a. Kaji potensi pencemaran air sungai/laut akibat air limbah
dari aktivitas Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias.
b. Kaji potensi perubahan kualitas udara di dan sekitar
bandara akibat frekwensi penerbangan yang semakin
meningkat
c. Kaji potensi gempa (jalur patahan) yang terkait dengan
pengembangan bandar udara Binaka
d. Kaji pengelolaan limbah padat, cair dan limbah B3.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 11


3.2.2. Dampak terhadap sosial ekonomi dan budaya
a. Kaji tingkat pendapatan dan perubahannnya khusus
masyarakat yang direloksi maupun disekitar rencan
kegiatan
b. Kaji potensi keresahan masyarakat akibat pemindahan
penduduk
c. Kaji persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan
rekonstruksi dan rehabiitasi Bandara Binaka Kabupaten
Nias
d. Kaji potensi peningkatan pendapatan masyarakat akibat
terbukanya lapangan pekerjaan
e. Kaji potensi keresahan masyarakat akibat ganti rugi lahan
dan tanaman yang tidak sesuai dengan keinginan
masyarakat sedapat mungkin menggunakan pendekatan
mufakat musyawarah
f. Kaji potensi kesempatan kerja lokal akibat adanya
pembangunan landasan pacu bandar udara Binaka
Kabupaten Nias
g. Kaji kultur sosial budaya masyarakat dusun II Idonatoi
yang akan terkena dampak / direlokasi.

3.2.3. Dampak terhadap flora dan fauna


a. Kaji potensi perubahan biota perairan akibat penimbunan
alur sungai Gido yang dialihkan
b. Kaji Biota perairan yang terkena areal kegiatan.
c. Kaji Flora dan Fauna terrestial dilokasi studi

3.2.4. Dampak terhadap Ruang, tanah dan lahan serta kehilangan


produksi hasil pertanian
a. Kaji potensi perubahan tata guna lahan akibat pengalihan
fungsi lahan dari pertanian menjadi bangunan fisik
landasan pacu sepanjang 550 m
b. Kaji potensi perubahan tata guna lahan akibat pengalihan
alur sungai Gido

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 12


c. Kaji potensi penurunan tingkat produksi hasil pertanian
ubi rambat dan tanaman coklat akibat dikonversi menjadi
landasan pacu.
d. Kaji kegiatan rencana pengurukan , sumber material
termasuk volume dan potensi kerusakan lingkungan akibat
pengambilan bahan material untuk penimbunan alur
Sungai Gido yang dialihkan.

3.2.5. Kesehatan Masyarakat


a. Kaji potensi tingkat gangguan kesehatan masyarakat
akibat getaran dan kebisingan pada tahap operasion
bandar udara.
b. Kaji potensi perkembangan vektor penyakit akibat sarana
dan prasarana yang tidak dikelola dengan baik
c. Kaji sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang berada
di Bandar Udara Binaka Kabupaten Nias.
d. Kaji akses pelayanan kesehatan terdekat untuk antisipasi
terjadinya kemungkinan butuh pelayananan cepat.

3.2.6. Dampak terhadap gangguan lalu lintas


Kaji potensi bangkitan lalu lintas dari dan ke bandara akibat
operasional Bandar Udara

3.2.7. Hidrologi
a. Diskripsi detail konstruksi alur sungai baru seperti lebar
dan kedalamannya.
b. Kaji debit dan run off aliran air sungai Gido dan
karakteristik ekosistemnya sampai ke muara.
c. Himpun data tentang karakteristik lahan dan struktur
tanah serta ekosistem jalur baru sampai ke pantai.
d. Kaji perubahan garis pantai jika dilakukan pengalihan
sungai

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 13


e. Kaji potensi timbulnya banjir atau genangan air pada
ujung landasan pacu 27 akibat penimbunan alur sungai
Gido .
f. Kaji pemanfaatan sungai Gido oleh masyarakat saat ini.
g. Kaji tingkat erosi dan sedimentasi.

3.2.8. Konsultasi Publik


Dalam proses penyusunan ANDAL, Pemrakarsa diminta untuk
melakukan konsultasi dengan pihak-pihak berikut :
a. Berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dalam
rangka proses perizinan tentang adanya rencana
pengalihan alur Sungai Gido
b. Pemerintah Kabupaten Nias : BAPPEDA, BPN, Dinas
Pertanahan , Dinas Pertambangan, Bagian Lingkungan
Hidup serta pihak kecamatan yaitu : Kecamatan Gunung
Sitoli Idanoi.
c. Pemerintah Provinsi : Dinas Perhubungan, Dinas Kesehtan,
BAPPEDA, Bapedalda, Dinas PU Provinsi Sumatera Utara
serta lembaga –lembaga donor rehabilitasi dan
rekonstruksi Kabupaten Nias
d. Masyarakat setempat selama pelaksanaan studi ANDAL
untuk mencari masukan dan inforasi tambahan.
e. Pemrakarsa harus mempertimbangkan dan sedapat
mungkin mengakomodasi masukan dari masyarakat baik
selama proses pengumuman ataupun pada saat konsultasi
masyarakat ketika melakukan studi ANDAL.
f. Pemrakarsa dan konsultan AMDAL harus menggali isu-isu
penting terkait dengan rencana kegiatan pengembangan
Bandar Udara Binaka dari sumber-sumber lainnya; media
massa dan elektronik (lokal, provinsi dan nasional).

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 14


3.3. Kajian aternatif-alternatif
a. Kaji alternatif rencana pengalihan sungai Gido dari segi fisik, kimia
dan biologi serta ekologi, perubahan tata guna lahan dan kehilangan
produksi hasil pertanian maupun pengalihan alur sungai tanpa
merubah pola aliran sungai.
b. Kaji kerusakan lingkungan akibat pengadaan bahan material
timbunan alur sungai gido di ujung landasan pacu 27.
c. Kaji alternatif rencana pemindahan penduduk Dusun II Desa
Idonotai ke lokasi titik aman kebisingan, termasuk dari segi
pertimbangan sosial ekonomi.
d. Kaji jalan alternatif bagi masyarakat Dusun II Desa Idonotai yang
melintasi landasan pacu dalam mejalankan kegiatannya sehari-hari.
Kaitkan dengan butir c.

3.4. Batas wilayah studi


Dalam penetapan batas wilayah studi penyusunan dokumen Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan pemrakarsa dengan konsultan penyusun
agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Studi AMDAL agar dilengkapi dengan Peta-Peta Skala 1 : 50.000
Antara lain peta Tata Ruang Provinsi, Peta Tara Ruang Kabupaten
Nias, Peta Tata Guna Lahan, Peta Administrasi dan Peta Geologi.
b. Pemrakarsa rencana kegiatan pengembangan Bandar Udara Binaka
harus menetapkan batas-batas wilayah studi sebagai mana lazimnya
dilakukan di dalam suatu studi ANDAL untuk memastikan
pelaksanaan studi yang fokus dan tepat serta efektif.
c. Batas-batas studi kemudian digunakan untuk memilih titik-titik
sampel untuk keperluan pengambilan data primer dan sekunder
guna kebutuhan penelitian dan pengkajian prediksi dampak.
d. Selain mengacu kepada definisi batas - batas wilayah studi yang
berlaku, setiap penarikan garis batas pada peta dengan skala yang
memadai harus dilengkapi dengan alasan yang tepat dan rasional.
Alasan serta justifikasi tersebut harus juga dilakukan pada saat

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 15


penetukan titik-titik sampel yang berada dalam resultante batas
wilayah studi yang dimaksud.

Dalam menentukan batas-batas wilayah tersebut, pemrakarsa kegiatan


agar mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Batas Proyek
Batas proyek agar difokuskan di wilayah rencana pengembangan Bandar
Udara Binaka baik pada bagian sisi udara (landasan pacu/run way)
maupun pada bagian sisi darat (terminal, jalan masuk dan relokasi jalan
eksisting termasuk rencana pengembangan bandara pada tahun 2007
seluas 20 Ha) yang di prakiraka akan timbul dampak negatif, dan wilayah
di sekitarnya yang akan memperoleh dampak positif dari keberadaan
bandara tersebut.
Disamping itu, batas proyek juga perlu mempertimbangkan area quarry
untuk sumber material pembangunan perluasan bandara.
2. Batas Ekologis
Penentuan batas ekologis agar mempertimbangkan keberadaan sungai
atau alur yang melintasi atau berada di sekitar perpanjangan landasan
pacu (run way) tersebut dengan mempertimbangkan dampak dan
penyebarannya melalui media air, tanah dan udara.

Dalam hal kaitannya dengan kemungkinan dampak terhadap ekosistem


wilayah sekitar, dengan demikian, bentuk batas ekologis harus dapat
dijelaskan secara ilmiah mengapa garis batas tersebut dipilih.
3. Batas Administrasi
Batas administrasi agar difokuskan pada Kecamatan Gunung Sitoli
Idonatai desa-desa yang langsung bersinggungan denga rencana kegiatan
pengembangan Bandar Udara Binaka yang secara langsung terkait dengan
rencana pengembangan Bandar Udara tersebut. Untuk batas
administrasi ini perlu mengacu kepada RTRW Kecamatan Gunung Sitoli
Idonatai.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 16


4. Batas Sosial
Batas sosial agar difokuskan pada pemukiman di daerah-daerah
Kecamatan Gunung Sitoli Idonatai. Batas–batas atau tempat konsentrasi
interaksi sosial tersebut dapat saja dikembangkan jika terdapat
informasi lain yang lebih menentukan. Jelaskan pula mengapa batas-
batas tersebut dipilih.

Sebagai hasil akhir, penentuan keseluruhan batas studi merupakan


deliniasi wilayah studi sebagai resultante dari batas –batas di atas.
Penentuan resultante ini agar dilakukan dengan alasan dan justifikasi
yang rasional bukan sekedar menarik garis terluar dari keseluruhan
batas–batas yang ada.

Penggambaran batas wilayah studi diharapkan menggunakan peta-peta


yang representatif , jelas, dan sesuai tema pembahasannya. Sebagai
hasil akhir penentuan batas wilayah studi, resultante tersebut kemudian
digunakan untuk menetapkan lokasi-lokasi atau titik-titik sampling
berdasarkan alasan-alasan yang kuat.

3.5. Lain-lain
a. Kaji kemungkinan-kemungkinan dampak turunan dari isu-isu utama
yang telah disebutkan di atas dan gambarkan keterkaitan dari isu-
isu tersebut dalam suatu flowchart dampak. Siapkan antisipasi
terhadap dampk-dampak turunan tersebut dan siapkan rencana
pemantauan dan pengelolaannya.
b. Dalam rangka melakukan kajian–kajian terhadap isu-isu di atas,
gunakan data sekunder yang relevan dengan isu-isu kajian.
c. Deskripsikan keseluruhan rencana tentang jumlah volume timbunan
untuk runway, relokasi jalan dan pembangunan terminal.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 17


3.6. Kepakaran yang diperlukan
Dalam studi ANDAL ini agar pemrakarsa dapat menunjukkan pelaksan
studi yang memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan bidang
yang ditelitinya. Secara minimal, tim studi ANDAL harus memiliki tenaga-
tenaga ahli sebagai berikut :
1. Ahli Lingkungan (team leader, AMDAL B dan telah pernah
menyusun 5 (lima) dokumen AMDAL;
2. Ahli Transportasi Udara;
3. Ahli Kualitas Udara/Kebisingan;
4. Ahli Geoteknik;
5. Ahli Sosial Budaya;
6. Ahli Kesehatan;
7. Ahli Ekonomi;
8. Ahli Biologi.

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 18


IV. PELAKSANA STUDI

4.1. Pemrakarsa Kegiatan


Pemrakarsa pelaksanaan kegiatan pengembangan Bandar Udara Binaka
Kabupaten Nias adalah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
pembangunan Provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD) dan Kabupaten
Nias pasca tsunami.
Penanggung Jawab :
Alamat : Jl. Muhammad Thaer No 20 Lueng Bata
Banda AcehTelp. (0651) 636666
Fax : (0651) 63777 7

4.2. Penyusun Studi Pelingkupan


Anggota Tim penyususn pelingkungan Kerangka Acuan (KA) Analisis
Dampak Lingkungan Rencana kegiatan Pengembangan Bandar Udara
Binaka Kabupaten Nias adalah Staf Kementerian Lingkungan Hidup
bekerja sama dengan instansi terkait Provinsi Sumatera Utara, dengan
susunan keanggotaan sebagai berikut:
1. Ir. Sermin Saragih (Ketua)
2. Parlaungan Nasution BBA (Sekretaris)
3. Drs. Indra Utama, MSi (Anggota)
4. Dra. Harni Sulistyowati (Anggota)
5. Suherman, SKM, MSi (Anggota)
6. Alfian Ternali Harefa. SE ( Anggota)
7. Abdul Rahman ST (Anggota)

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 19


V. DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Deskripsi Rencana Kegiatan

Foto Udara Lokasi Rencana pengembangan Bandar Udara


Kabupaten Nias
Masterplan Bandar Udara Binaka Tahun 2005
Lay Out Bandar Udara Binaka
Deskripsi kegiatan pengembangan Bandar Udara Binaka
Kabupaten Nias
KKOP Bandar Udara Binaka
Peta Kecamatan Gunung Sitoli Idonatai

Lampiran 2. Foto Dokumentasi Lapangan

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 20


LAMPIRAN

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 21


Lampiran 1.

Peta/Gambar Deskripsi Rencana Kegiatan

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 22


FOTO UDARA LOKASI RENCANA PENGEMBANGAN BANDARA
UDARA KABUPATEN NIAS
Identifikasi Masalah

Sungai Hunansebua (L:3m, H:1,6m)


Jarak dr landasan 40 m

DVOR (rusak)
Sungai Gidosebua (L:28m, H:5m)
Jarak dr landasan 35 m

Landasan pacu yang akan


diperpanjang
Jalan utama dan pemukiman
penduduk Pemukiman penduduk 21
KK yang akan direlokasi
Jalan masuk ke bandara dan
pemukiman penduduk
22
Layout Masterplan 2005

Runway : 1.650 x 30 m Apron : 100 x 70 m


Taxiway : 180 x 23 m RW Strip : 1.770 x 300 m
Layout Eksisting Bandara Binaka

Lampiran 3

F
Diskripsi kegiatan pengembangan
Bandar Udara Binaka Kab. Nias

Catatan :
1. Rotasi landasan membutuhkan lahan cukup besar
2. Aset bandara eksisting sangat mahal
3. Membangun box culvert berisiko banjir Pembebasan
lahan 950x400m

Ultimit : Relokasi
RW 2.150 m sungai
KKOP
KKOP Bandar Udara Binaka

BANDARA BINAKA
AZIMUTH 95° - 275°
498

Obstacle

450

460

1200 M
1200 M

476
Kec.Gunung Sitoli Idanoi 2006
26 Desa, Penduduk : 24.411 jiwa
3 Desa berada di sekitar Bandara
1 Desa terkait relokasi sungai
Penduduk 4 Desa : 4.891 jiwa (20%)

No. Desa di Jumlah


Lingkungan Penduduk
Bandara Binaka

1 Binaka 1.125

2 Hiliweto Idanoi 961

3 Idanotae 619

4 Tetehosi I 2.186

Jumlah……… 4.891

Peta Kecamatan Gunung Sitoli Idonatai


Lampiran 2.

Foto Dokumentasi Lapangan

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 26


GAMBAR 1. GAMBAR 2
Bandara Bandara Udara Landasan Pacu Bandara Udara Gunung
Sitoli Kabupaten Nias Binaka Gunung Sitoli Kabupaten Nias
Yang direncanakan akan diperpanjang

GAMBAR 3 GAMBAR 4
Ujung landasan Pacu yang di Kebun Coklat milik masyarakat
yang Rencanakan akan diperpanjang berada di ujung landasan pacu

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 27


GAMBAR 5 GAMBAR 6.
Pagar pembatas ujung landasan Desa Idanoi 500 m diujung landasan
pacu 27 dengan lahan masyarkat pacu dan akan direlokasi

GAMBAR 7
Sungai Gido yang berada 35 m di ujung
landasan pacu 27

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 28


LAMPIRAN 3

Surat Perintah Tugas (SPT) Tim Teknis Amdal Khusus

KA-ANDAL Pembangunan Bandara Udara Binaka Kabupaten Nias 29

Anda mungkin juga menyukai