Anda di halaman 1dari 7

BATEMETRI

https://metohidrocean.wordpress.com/2014/12/19/dasar-dasar-survey-dan-pemetaan-
bathimetri/

Dasar-dasar Survey dan Pemetaan Bathimetri

19 Desember 2014 abdalseprianto

Pemetaan batimetri adalah proses pemetaan kedalaman laut yang dinyatakan dalam angka
kedalaman atau kontur kedalaman yang diukur terhadap datum vertikal. Batimetri (dari bahasa
Yunani: berarti “kedalaman” dan “ukuran”) adalah ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah
air dan studi tentang tiga dimensilantai samudra atau danau. Sebuah peta batimetri umumnya
menampilkan relief lantai atau dataran dengan garis-garis kontor (contour lines) yang disebut
kontor kedalaman (depth contours atau isobath), dan dapat memiliki informasi tambahan berupa
informasi navigasi permukaan.
Alat yang digunakan dalam pemetaan batimetri adalah :

1. Echosounder Single Frequency, menggunakan frekuensi Tinggi saja (kedalaman hanya


sampai lapisan paling atas dari tanah ) , artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur (
Contoh alat : Echosounder Hydrotrac ODOM ).
2. Echosounder Double Frequency, terdapat 2 frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu
frekuensi tinggi ( untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas ) dan frekuensi rendah (
untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur ), sehingga ada 2
data kedalaman sekaligus yang didapatkan.( Contoh alat : Echosounder MK III).

Spesifikasi alat survey pemetaan Bathimetri dan prinsip kerjanya

1. Echosounder : Peralatan echosounder digunakan untuk mendapatkan data kedalaman


optimum mencakup seluruh kedalaman dalam area survei. Agar tujuan ini tercapai, alat
echosounder dioperasikan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Prosedur standar kalibrasi
dilaksanakan dengan melakukan barcheck atau koreksi Sound Velocity Profile (SVP)
untuk menentukan transmisi dan kecepatan rambat gelombang suara dalam air laut, dan
juga untuk menentukan index error correction. Kalibrasi dilaksanakan minimal sebelum
dan setelah dilaksanakan survei pada hari yang sama. Kalibrasi juga selalu dilaksanakan
setelah adanya perbaikan apabila terjadi kerusakan alat selama periode survei. Pekerjaan
survei Batimetri tidak boleh dilaksanakan pada keadaan ombak dengan ketinggian lebih
dari 1,5m bila tanpa heave compensator, atau hingga 2,5m bila menggunakan heave
compensator.
2. GPS Antena : Untuk mendapatkan data posisi koordinat
3. Tranducer : Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman
4. Laptop : Untuk pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder.

Data perekaman atau hasil kedalaman HARUS dikoreksi dengan kondisi pasang surut di area
survey. Pengamatan pasang surut dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan Muka Surutan
Peta (Chart Datum), memberikan koreksi untuk reduksi hasil survei Batimetri, juga untuk
mendapatkan korelasi data dengan hasil pengamatan arus. Stasiun pasang surut dipasang di
dekat/dalam kedua ujung koridor rencana jalur survey dan masing-masing diamati selama
minimal 15 hari terus-menerus dan pengamatan pasang surut dilaksanakan selama pekerjaan
survei berlangsung. Secepatnya setelah pemasangan, tide gauge/staff dilakukan pengikatan
secara vertikal dengan metode levelling (sipat datar) ke titik kontrol di darat yang terdekat,
sebelum pekerjaan survei dilaksanakan dan pada akhir pekerjaan survey dilakukan. Bentuk
koreksi nilai pasang surut terhadap data batimetri adalah sebagai
berikut:
http://id.scribd.com/doc/242173957/Apa-Sih-Survei-Batimetri-Itu#scribd

“Apa sih survei batimetri itu?” . Survei batimetri adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui
nilai kedalaman dari dasar laut. Lalu tujuan nya buat apa ??.. Tujuan nya macam2.. ada yang
untuk pengerukan pelabuhan, perencanaan bangunan di laut ( pelabuhan, Platform, sumur
minyak), dll. Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya
Echosounder Single Frekwensi dan Echosounder Double Frekwensi Julius Yahya kw catet dk
ming? Agustinus Federico tulah alat batimetri, eak Agustinus Federico .Instalasi Alat yang
dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah : a. GPS Antena : Untuk mendapatkan data
posisi koordinat b. Tranducer : Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data
kedalaman c. Echosounder : Alat yang menampilkan angka kedalaman d. Laptop : Untuk
pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder.
“Apa sih survei batimetri itu?” . Survei batimetri adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui
nilai kedalaman dari dasar laut. Lalu tujuan nya buat apa ??.. Tujuan nya macam2.. ada yang
untuk pengerukan pelabuhan, perencanaan bangunan di laut ( pelabuhan, Platform, sumur
minyak), dll. Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya
Echosounder Single Frekwensi dan Echosounder Double Frekwensi
http://sumiharjons09.student.ipb.ac.id/2012/0
4/17/definisi-peta-batimetri-dan-peta-
batimetri/
Definisi Peta, Batimetri, dan Peta Batimetri.
Posted by SUMIHARJON SIMBOLON
April 17, 2012

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu
sistem proyeksi. Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan
mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan
diberi nama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi.
Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer (Romenah, 2002).

Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.


2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung,
sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang
akan diteliti.
5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-
gejala) geografi di permukaan bumi.

Batimetri (berasal dari bahasa Yunani: βαθυς yang berarti “kedalaman”, dan μετρον yang berarti
“ukuran”) adalah ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi
lantai samudra atau danau . Batimetri juga didefinisikan sebagai gambaran relief dasar laut,
perbedaan kenampakan atau ciri-ciri dasar laut dan mempunyai arti penting dalam penelitian
karena dengan mengetahui roman muka bumi akan memudahkan mengetahui kondisi morfologi
suatu daerah (Nontji,1987). Batimetri terdiri dari dua suku kata yaitu ‘Bathy’ yang berarti
kedalaman serta kata ‘Metry’ yang berarti ilmu pengukuran. Oleh karena itu secara harfiah, kata
batimetri dapat diartikan sebagai ukuran kedalaman laut, baik mengenai ukuran tentang elevasi
maupun mengenai depresi dasar laut yang merupakan sumber informasi dan gambaran dari dasar
laut,serta memberikan banyak petunjuk tentang struktur laut (Nurjaya, 1991). Batimetri (bathos:
kedalaman, metry: pengukuran) adalah pengukuran kedalaman laut dan memetakannya
berdasarkan kondisi dan topografi dasar laut (Thurman, 2004).
Peta batimetri sendiri dapat diartikan sebagai peta yang menggambarkan bentuk konfigurasi
dasar laut dinyatakan dengan angka-angka kedalaman serta garis-garis kedalaman. Peta batimetri
ini juga dapat divisualisasikan dalam bentuk tampilan 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D).
Visualisasi tersebut dapat dilakukan karena perkembangan teknologi yang semakin hari sangat
semakin maju, sehingga penggunaan komputer untuk melakukan kalkulasi dalam pemetaan
menjasi mudah untuk dilakukan. Data batimetri dapat diperoleh dengan menggunakan teknik
interpolasi, untuk pendugaan data kedalaman untuk daerah-daerah yang tidak terdeteksi, dan
merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan. Teknik interpolasi yang sering digunakan adalah
teori Universal Kriging dan teori IRFK (Intrinsic Random Function of Order K) (David et al.,
1985 dalam Defilmisa, 2003)
Batimetri
https://id.wikipedia.org/wiki/Batimetri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Batimetri dan altimetri Bumi pada masa sekarang ini. Data dari National Geophysical Data Center
TerrainBase Digital Terrain Model.

Batimetri (dari bahasa Yunani: βαθυς, berarti "kedalaman", dan μετρον, berarti "ukuran") adalah
ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudra
atau danau. Sebuah peta batimetri umumnya menampilkan relief lantai atau dataran dengan
garis-garis kontur (contour lines) yang disebut kontur kedalaman (depth contours atau isobath),
dan dapat memiliki informasi tambahan berupa informasi navigasi permukaan.

Awalnya, batimetri mengacu kepada pengukuran kedalaman samudra. Teknik-teknik awal


batimetri menggunakan tali berat terukur atau kabel yang diturunkan dari sisi kapal.
Keterbatasan utama teknik ini adalah hanya dapat melakukan satu pengukuran dalam satu waktu
sehingga dianggap tidak efisien. Teknik tersebut juga menjadi subjek terhadap pergerakan kapal
dan arus. batimetri sangat diperlukan untuk pengembangan pelabuhan untuk memperkirakan
kedalaman laut sehingga memungkinkan kapal-kapal besar untuk bersandar.

Pada mulanya, pengukuran batimetri dilakukan dengan menurunkan tali atau kabel hingga ke
dasar laut dengan menggunakan kapal. Namun, teknik ini hanya mengukur titik kedalaman
secara singular dalam satu waktu sehingga kurang efisien. Pada era modern, pengukuran
batimetri bisa dilakukan dengan echosounding (sonar), yang dipasang di sisi dari suatu kapal
kemudian gelombang dipancarkan. Waktu tempuh dari gelombang yang dipancarkan dari
permukaan, kemudian dipantulkan oleh dasar laut kemudian diterima kembali dipermukaan
digunakan untuk mengalkulasi kedalaman dari laut yang diukur.
https://wahyuspig09.wordpress.com/2011/09/14/pengertian-batimetri-2/

Pengertian Batimetri
Filed under: Ilmu Gis — Leave a comment

September 14, 2011

Pengertian Batimetri

Batimetri (dari bahasa Yunani: βαθυς, berarti “kedalaman”, dan μετρον, berarti “ukuran”) adalah
ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudra
atau danau. Sebuah peta batimetri umumnya menampilkan relief lantai atau dataran dengan
garis-garis kontor (contour lines) yang disebut kontor kedalaman (depth contours atau isobath),
dan dapat memiliki informasi tambahan berupa informasi navigasi permukaan.
Batimetri merupakan unsur serapan yang secara sederhana dapat diartikan sebagai kedalaman
laut. Dari Kamus Hidrografi yang dikeluarkan oleh Organisasi Hidrografi Internasional
(International Hydrographic Organization, IHO) tahun 1994, Batimetri adalah penentuan
kedalaman laut dan hasil yang diperoleh dari analisis data kedalaman merupakan konfigurasi
dasar laut.

Awalnya, batimetri mengacu kepada pengukuran


kedalaman samudra. Survey batimetri dmaksudkan untuk mendapatkan data kedalaman dan
konfigurasi/topografi dasar laut, termasuk lokasi dan luasan obyek-obyek yang mungkin
membahayakan. Survey batimetri dilaksanakan mencakup sepanjang koridor survey dengan
lebar bervariasi. Lajur utama harus dijalankan dengan interval 100 meter dan lajur silang (cross
line) dengan interval 1.000 meter, kemudian setelah rencana jalur kabel ditetapkan, koridor baru
akan ditetapkan selebar 1.000 meter. Lajur utama dijalankan dengan interval 50 meter dan lajur
silang (cross line) dengan interval 500 meter. Peralatan echosounder digunakan untuk
mendapatkan data kedalaman optimum mencakup seluruh kedalaman dalam area survey. Agar
tujuan ini tercapai, alat echosounder dioperasikan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Prosedur
standar kalibrasi dilaksanakan dengan melakukan barcheck atau koreksi Sound Velocity Profile
(SVP) untuk menentukan index error correction. Kalibrasi dilaksanakan minimal sebelum dan
setelah dilaksanakan survey pada hari yang sama. Kalibrasi juga selalu dilaksanakan setelah
adanya perbaikan apabila terjadi kerusakan alat selama periode survey. Pekerjaan survey
batimetri tidak boleh dilaksanakan pada keadaan ombak dengan ketinggian lebih dari 1,5m bila
tanpa heave compensator, atau hingga 2,5m bila menggunakan heave compensator.

Anda mungkin juga menyukai