Anda di halaman 1dari 18

RULE OF LAW

 Rule of law merupakan dokrin dalam bidang


hukum yang mulai muncul pada abad ke-19
seiring dengan lahirnya negara konstitusi
dan demokrasi.
 Rule of law lahir dengan semangat yang
tinggi, bersama sama dengan demokrasi,
parlemen dsb. Rule of law nerupakan
doktrin dengan semangat idealisme keadilan
yang tinggi.
Menurut Kant dan Sthal (dalam Budiarjo, 1989) ada 4
unsur rechtsstaats yaitu:
1. HAM
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan
3. Pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan

 A. D Dicey mengidentifikasi unsur-unsur


Rule of law dalam demokrasi konstitusi
adalah sbb:
1. Supremasi aturan hukm
2. Kedudukan yang sama didepan hukum
3. Terjamin hak-hak manusia oleh UU
 Budiarjo (1989) mengidentifikasi sarat dasar untuk
terselenggaranya pemerintah yang demokratis
dibawah rule of law:
1. Perlindungan konstitusional
2. Berdasarkan kehakiman yang bebas dan tidak
memihak
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan
berposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan
Doktrin Hukum Negara Konstitusi
Abad XIX Negara Demokrasi

Rule of Law Negara Absolut

Doktrin Egalitarian

Doktrin dg semangat dan idealisme


keadilan yg tinggi, seperti supremasi
hukum dan kesamaan setiap orang di
depan hukum
Rule of Law (Friedman, 1959)

1. Pengertian Formal (in the formal sense) :


organized public power (kekuasaan umum yg
terorganisasikan)  negara otoriter pun punya
rule of law
2. Pengertian hakiki/materiil (ideological sense) :
menegakkan rule of law karena menyangkut
ukuran hukum yg baik dan hukum yg buruk (just
and unjust law)
3. Pengertian Universal : sangat sulit karena ada
perbedaan setiap masyarakat yg melahirkannya
dan perbedaan rasa keadilan
Inti pengertian Rule of Law harus sama : rule of
law harus menjamin apa yg oleh masyarakat/
bangsa yg bersangkutan dipandang sebagai
keadilan, khususnya keadilan sosial.

Keberadaan ( ada atau tidaknya) rule of law tdk


hanya ditentukan hukum, TETAPI lebih dari pada
itu, yaitu ada tidaknya keadilan yg dpt dinikmati
setiap anggota masyarakat

Wieldon (1960), Rule of Law tdk hanya memiliki


peradilan yg sempurna, TETAPI ditentukan oleh
KENYATAAN apakah rakyat benar menikmati
keadilan dlm arti perlakuan yg adil, baik dari
sesama warganegara, maupun pemerintah
The enforcement of the rule of Law (Pelaksanaan
Kaidah kaidah Hukum), yg berlaku dlm suatu negara
senantiasa mengandung suatu premise (prasarat),
bahwa kaidah yg dilaksanakan merupakan hukum yg
adil, artinya kaidah hukum yg menjamin perlakuan yg
adil (sesuai dg faham masyarakat yg bersangkutan
tentang keadilan sosial)
Rule of Law

1. Penelitian Historis-Komparatif
 Setiap bangsa memiliki faham rule of law yg
berbeda
 Penegakkan rule of law tdk menjamin negara
hukum
 Penegakkan rule of law harus hakiki  tercipta
negara hukum
 Pemerintah tunduk pada rule of law
(untergeordnet)  Inggris
 Faham rule of law  Inggris : hukum & keadilan
USA : HAM
Belanda : Hakim
2. Penelitian analisis-sosial
 Rule of Law sebagai institusi sosial : memiliki
struktur sosial sendiri dan memili akar budaya
sendiri
 Rule of law mempunyai akar budaya sendiri/Eropa

 Rule of law suatu Legalisme, suatu aliran pikiran


hukum, didalamnya terkandung wawasan sosial,
gagasan tentang hubungan antar manusia,
masyarakat, dan negara, yg dg demikian memuat
nilai nilai tertentu yg memiliki struktur sosiologisnya
sendiri.
 Rule of law sebagai legalisme liberal, keadilan dpt
dilayani melalui pembuatan sistem peraturan yg
sengaja bersifat obyektif, tdk memihak, tidak
personal dan otonom.
Prinsip Rule of Law secara Formal
1. Pembukaan UUD 1945
 Bahwa kemerdekaan adl hak segala bangsa…… karena tdk sesuai
dg peri kemanusiaan dan peri keadilan
 ……..Kemerdekaan Indonesia, yg merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur
 ……..untuk memajukan kesejahteraan umum, ………. Dan keadilan
sosial
 ……… disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dlm
suatu UUD negara Indonesia
 ………Kemanusiaan yg adil dan beradab
 ………serta dg mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indoesia

Prinsip rule of law dlm Pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan
instruktif bagi penyelenggara negara, karena Pembukaan UUD
1945 merupakan pokok kaidah Fundamental Negara Kesatuan RI
2. Pasal pasal UUD 1945
 Pasal 1 (3) : Negara Indonesia adl negara hukum
 Pasal 24 (1) : Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yg
merdeka utk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan
 Pasal 27 (1) : Segala warganegara bersamaan kedudukannya dlm
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dg tidak ada kecualinya
 Pasal 28 D (1) : Hak asasi manusia
 Pasal 28 D (2) : Setiap org berhak utk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yg adil dan layak dlm hubungan kerja

Pasal UUD 1945 memuat prinsip rule of law secara formal sehingga
setiap penyelenggara negara/pemerintahan baik di pusat, maupun di
daerah wajib mentaatinya, bahkan menggunakan sebagai dasar
hukum pengambilan kebijakan berkaitan dg jaminan atas rasa
keadilan, khususnya keadilan sosial
Prinsip Rule of Law secara hakiki (materiil)

Penelitian Historis-Komparatif :
 Keberhasilan the enforcement of the rules of
law tergantung kepada kepribadian nasional
masing masing bangsa
Didukung oleh :
1. Rule of Law sebagai institusi sosial yg
memiliki struktur sosial dan akar budaya
sendiri
2. Rule of law tumbuh dan berkembang
seiring perkembangan masy. Eropa
3. Rule of law mempunyai akar sosial dan
budaya Eropa
4. Rule of law suatu legalisme, suatu aliran
pemikiran hukum, di dlmnya terkandung wawasan
sosial, hubungan antar manusia, masyarakat dan
negara
5. Rule of law suatu legalisme liberal adalah
keadilan dilayani melaluui pembuatan sistem
peraturan dan prosedur yg sengaja bersifat
objektif, tdk memihak, tidak personal dan otonom

Sehingga tampaknya Pelaksanaan prinsip prinsip


rule of law di Indonesia banyak mengambil
pengalaman dari USA
Pelaksanaan Rule of Law di Indonesia harus
mempertimbangkan :

1. Bahwa keberhasilan the enforcement of the rule of law tgt


pd sejarah dan corak masy. Hukum yg bersangkutan, tgt pd
kepribadian nasional masing masing bangsa
2. Rule of law adalah suatu institusi sosial, yg memiliki
struktur sosiologisnya sendiri, dan mempunyai akar
budayanya sendiri yg tumbuh dan berkembang ratusan
tahun seiring dg pertumbuhan masy. Bangsa Eropa shg
mempunyai akar sosial dan budaya Eropa
3. Rule of law adl suatu legalisme, suatu aliran pemikiran
hukum, didalamnya terkandung wawasan sosial, hub. Antar
manusia, Masyrakat, dan negara, yg kemudian tumbuh
menjadi legalisme liberal.
Soetjipto Rahardjo (2004) : “Indonesia butuhkan
penegakkan hukum progresif”

Hukum adl suatu institusi yg bertujuan


mengantarkan manusia kepada kehidupan yg adil,
sejahtera dan membuat manusia bahagia.

ideal hukum yg menuntut diwujudkan  Hukum


pro rakyat dan hukum pro keadilan.

hukum di Indonesia jadi alat politik, bukan lagi low


is a tool of social engineering, bahkan hukum sudah
merupakan dark engineering, komersialisasi dan
commodification hukum semakin menyeruak.
 Hukum progresif  cara mengatasi keterpurukan
hukum di Indonesia
 Asumsi dasar progresif : hukum adalah untuk
manusia, bukan sebaliknya, hukum bukan
merupakan suatu institusi yg absolut dan final,
hukum selalu berada dalam proses untuk terus
menjadi ( law as a process, law in the marking)
Implementasi Rule of law di Indonesia

Back to law and order (kembali kepada orde hukum


dan ketaatan dlm konteks Indonesia)

HUKUM INDONESIA

1. Rule of Pancasila
2. Rule of moral
3. Rule of justice
4. Rule of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai