Anda di halaman 1dari 2

FORMAT LAPORAN

PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL 3


1. PERANCANGAN PETA PETAK

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Kebutuhan Air Irigasi
2.1.1 Evaporasi
2.1.2 Pola Tata Tanam
2.1.3 Koefisien Tanaman
2.1.4 Kebutuhan Air Tanaman
2.1.5 Perkolasi
2.1.6 Pengolahan Tanah Persemaian
2.1.7 Curah Hujan Andalan Dan Curah Hujan Efektif
2.1.8 Pergantian Lapisan
2.1.9 Efisiensi Irigasi
2.1.10 Perhitungan Kebutuhan Air Metode Kriteria Perencanaan PU
2.1.11 Sistem Giliran dan Golongan
2.2 Petak Tersier
2.2.1 Definisi
2.2.2 Pemberian Nama Singkatan dan Nomor
2.2.3 Peta Petak
2.2.3 Nomenklatur
2.3 Jaringan Irigasi
2.3.1 Gambaran Daerah Rencana
2.3.2 Lay Out Jaringan Irigasi
2.3.3 Skema Sistem Jaringan Irigasi
2.3.4 Nomenklatur
2.3.5 Perencanaan Saluran
2.3.6 Bangunan Pelintasan, Bagi, dan Sadap

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI


3.1. Perhitungan Evaporasi Potensial
3.1.1. Metode Penman Monteith
3.1.2. Metode Blaney Criddle
3.1.3. Metode Panci Evaporasi
3.2. Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman
3.2.1. Kebutuhan Air Tanaman Untuk Penggunaan Konsumtif
3.2.2. Kebutuhan Air Tanaman Untuk Pengolahan Tanah
3.2.3. Kebutuhan Air Tanaman Untuk Pembibitan
3.2.4. Kebutuhan Air Untuk Penggantian Lapisan Genangan
3.3 Perhitungan Curah Hujan
3.3.1. Perhitungan Curah Hujan Andalan
3.3.2. Perhitungan Curah Hujan Efektif
3.4. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi sesuai Metode Kriteria Perencanaan PU

BAB IV PERENCANAAN PETA PETAK


4.1. Teori Dasar Peta Petak
4.2. Gambaran Daerah Rencana
4.2. Petak Petak
4.2.1. Arti Petak Tersier, Sekunder, dan Primer
4.2.2. Ukuran Petak Tersier dan Kuarter.
4.2.3. Batas Petak

BAB V LAMPIRAN GAMBAR DAN PETA


5.1. PETA DAERAH IRIGASI
5.2. PETA PETAK

Anda mungkin juga menyukai