Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Groin dan Fungsi Groin - Groin merupakan struktur pelindung pantai berfungsi

untuk menahan transpor sedimen sepanjang pantai. Salah satu fungsi yang sangat penting
dibangun groin yaitu untuk mengurangi atau menghentikan erosi yang terjadi.

Bangunan pelindung pantai groin biasanya dibuat tegak lurus terhadap garis pantai. Bahan
dasar dari konstruksi groin umumnya adalah Kayu, Baja, Beton dan Batu.

Untuk pengunaan groin yang efektif, harusnya dibuat dengan seri bangunan yang terdiri dari
beberapa groin dengan jarak yang sudah ditentukan agar garis pantai terlihat bentuk yang
signifikan. Karena apabila penggunaan groin cuma ada satu maka groin tersebut tidak efektif.

Tipe-Tipe Groin 

Ada 3 Tipe groin pada umumnya, diantaranya:

1. Tipe groin berbentuk huruf L


2. Tipe groin berbentuk huruf I
3. Tipe groin berbentuk huruf T

Tipe groin ini dibangun sesuai dengan kebutuhan pada pantai yang akan dipasangkan groin.

Fungsi Groin Untuk Pantai

 Menahan trasnpor sedimen sepanjang pantai


 Memperbaiki garis pantai yang sudah tererosi
 Mengurangi erosi yang terjadi pantai pantai

Itulah Pengertian Groin dan Fungsi Groin pada umumnya yang akan dipelajari pada
perguruan tinggi fakultas teknik perkapalan, khususnya teknik kelautan. semoga artikel ini
bermanfaat, terima kasih.

Ketahui Dulu Apa Itu Groin atau Krib?

Groin atau Krib adalah sebuah bangunan pelindung pantai untuk mengatasi masalah erosi
maupun sedimentasi. Pergerakan sedimentasi yang ditahan oleh groin akan mengendap pada
sisi bagian hulu. Selain itu, bagian hilir pada groin pengangkut sedimen masih terus
berlangsung.

Sedangkan, suplai dari bagian hulu terbatas oleh konstruksi bangunan. Hal tersebut dapat
memicu daerah hilir mengalami kekurangan sedimen yang dapat membuat pantai tererosi
hingga muncul keseimbangan baru. Keseimbangan tersebut dapat diraih di saat sudut yang
terbentuk oleh gelombang pecah pada garis pantai baru dinilai nol.
Umumnya, pembuatan groin terdiri atas dari bahan material seperti, baja, beton, batu dan
kayu. Selain itu, pembuatan groin dapat dilakukan secara seri dengan beberapa groin yang
dibuat dengan ukuran jarak tertentu di sekitar pantai yang dilindungi.

Bangunan Pelindung Pantai Jenis Groin

Bangunan groin merupakan konsruksi pada pantai yang ditempatkan di sepanjang garis
pantai dengan posisi secara tegak lurus. Perancangan groin dapat melindungi daerah pada
sepanjang pantai dari proses pengikisan yang dipicu oleh pindahnya sedimen yang bersejajar
pantai.

Pada umumnya, konstruksi groin berupa bangunan rubble mound atau sejenis tumpukan batu
berupa bat alam maupun yang dibuat dari bangunan kayu. Sistem perlindungan pantai dengan
memanfaatkan satu groin masih dianggap belum efketif.

Baca juga:

Harga Beton Pemecah Gelombang

Hal ini dikarenakan perubahan ukuran garis pantai tidak terjadi secara besar. umumnya,
sistem perlindungai dilakukan dengan memakai suatu seri bangunan terdiri atas beberapa
groin yang diletakkan oada ukuran jarak tertentu.

Ternyata Begini Kinerja Sistem Groin atau Krib

Hubungan antar proses yang terjadi di pantai seperti sedimentasi dengan groin memang tidak
mudah. Terdapat beberapa prinsip dasar dalam sistem kerja dari groin yang direncanakan.
Beberapa diantaranya dapat meliputi ;

 Penggunaan groin untuk menghentikan longshore transport : Pemakaian groin memang


ditujukan untuk longshore transport dan tidak dapat menghentikan onshore- off shore
transport.
 Proses terbentuknya pantai bergantung pada besar dan arah longshore transport : Besaran
arah dari longshore transport biasanya bergantung pada sudut datang gelombang. Jika arah
datangnya gelombang normal pada garis pantai, maka longshore transport tidak sama
dengan nol. Salah satu cara untuk mengurangi longshore dengan groin adalah
membebaskan garis pantai terhadap arah datang gelombang laut sehingga nilai longshore
sama dengan nol.
 Jumlah total groin terhadap longshore drift : Akumulasi groin pada longshore drift
merupakan hasil modifikasi bentuk penampang pantai yang kemudian tertata kembali dalam
bentuk alami pantai.
 Arah yang disebabkan oleh gelombang menuju groin : Arah yang dtimbulkan oleh
gelombang menuju arah groin terkadang berbalik menuju ke laut dalam bentuk arus balik
atau rip current pada sepanjang sisi groin. Cara tersebut dapat meningkatkan jumlah
sedimen dengan gerakan ke laut.
 Persentase longshore transport yang melalui groin bergantung pada ukuran groin : Jumlah
kapasitas longshore transport yang melalui groin bergantung pada ukuran fillet, groin, water
level dan keadaan gelombang.
 Pencegahan longshore drift : Longshore drift yang terjadi pada bagian fillet atas dapat diatasi
agar tidak sampai ke fillet bawah. Pasalnya, keseimbangan pasir kurang bagus atau lemah.
Posisi Penempatan Groin atau Krib

Perencanaan peletakan groin meliputi, menentukan ukuran jarak antara groin beserta
penempatannya pada lokasi yang dituju. Jarak antar groin dapat diartikan sebagai fungsi dari
panjang groin.

Selain itu juga dijadikan sebagai fungsi sudut datang gelombang, material, selisih pasang-
surut dan landainya pasir. Jarak pada groin yang dianggap dekat akan memberikan sistem
groin yang mahal. Tidak hanya itu, groin dapat membuat pantai terlihat tidak alami dan
berseni, sehingga dianggap menggang gu keindahan pantai.

Sedangkan, jarak antar groin terlalu jauh dapat membuat kinerjanya kurang efektif dan proses
erosi akan terus berlanjut.Apabila hal ini terjadi maka sistem groin tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dalam menangkap sedimentasi. Secara spesifik, jarak antar groin
dengan jenis pantai pasiran berkisar 2 hingga 3 kali panjang groin.

Groin
Groin merupakan struktur pelindung pantai berfungsi untuk menahan transpor sedimen
sepanjang pantai. Salah satu fungsi yang sangat penting dibangun groin yaitu untuk
mengurangi
atau menghentikan erosi yang terjadi. Bangunan pelindung pantai groin biasanya dibuat tegak
lurus terhadap garis pantai. Bahan dasar dari konstruksi groin umumnya adalah Kayu, Baja,
Beton dan Batu.

METODE PELAKSANAAN GROIN (BANGUNAN PENGAMAN PANTAI)


Groin adalah salah satu jenis bangunan pengaman pantai yang direncanakan
untuk menangkap transpor sedimen sepanjang pantai serta mencegah transpor
sedimen sepanjang pantai atau dengan kata lain bahwa groin tidak menangkap
transpor sedimen tegak lurus pantai.

TIPE DAN JENIS MATERIAL PEMBENTUK GROIN


Tipe Groin
Sistem Groin ini mempunyai enam popular yaitu :
1. Tipe I
2. Tipe L
3. Tipe T
4. Tipe Z
5. Tipe Permeable
6. Tipe Groin Vertikal
Dengan bentuk seperti gambar berikut ini:

(muaro kandih groin tipe i di pesel)

Jenis Material Pembentuk Groin


Material pembentuk konstruksi Groin dapat dibuat dari tumpukan batu alam, bahan
cetakan seperti beton, kayu, baja, dan sebagainya. Untuk material dari bahan cetakan
beton mempunyai banyak bentuk seperti Akmond, Kubus beton, Dolos, Tetrapod dan
Quadripod, Tribar, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, pada pembangunan konstruksi pengaman pantai di Sulawesi Utara
khu kota Manado dan Kota Bitung, menggunakan material kombinasi antara batu
alam dan bahan cetakan beton dimana di kota Manado yaitu pada beberapa tempat di
kelurahan Malalayang II disusun dari material seperti pada gambar di bawah ini:

Prinsip Dasar Perencanaan Groin


Dalam merencanakan Groin atau kita dapat menggunakan beberapa prinsip dasar
yaitu:
1. Groin hanya bisa digunakan untuk menahan transport sedimen sepanjang pantai.
2. Bentuk garis pantai di sekitar groin tergantung pada besar dan arah transport
sedimen sepanjang pantai. Transpor sedimen ini akan tertahan pada sisi hulu
groin, sedangkan pada sisi hilir akan tergerus. Dan arah transpor sedimen
tergantung arah dan sudut gelombang pecah dominan. Apabila gelombang dating
dengan sudat tegak lurus garis pantai, maka laju transpor sedimen adalah nol.
Jadi diusahakan bahwa garis pantai yang terbentuk akibat adanya groin tegak
lurus dengan penjalaran gelombang.
3. Profil tegak lurus garis pantai merupakan hasil dari gerak partikel tanah (pasir)
yang disebabkan oleh gelombang, arus, ukuran butiran, kemiringan pantai.
Apabila salah satu dari factor-faktor tersebut berubah, mak profil juga akan
berubah. Perubahan ini biasa merupakan erosi di foreshore, akresi di daerah dekat
pantai (nearshore), atau keduanya, untuk akhirnya mencapai keseimbangan.
4. Air yang didorong oleh gelombang masuk kedalam daerah anatara groin kadangkadang
akan kembali kearah laut sepanjang sisi groin. Arus balik ini dapat
menyebabkan transpor sedimen kearah laut.

5. Jumlah transpor sedimen sepanjang pantai yang melewati groin tergantung pada
dimensi groin, volume endapan di hulu groin, elevasi muka air, dan gelombang
Perencanaan Dimensi Groin
Perencanaan dimensi groin meliputi, panjang groin, jarak groin, tinggi groin, tipe
groin, dan cara pembangunan groin.
a. Panjang Groin
Panjang groin sangat tergantung dari tipe pantai, namun pada intinya harus
dibawah dari Lower Water Neap Tide (LWNT).
b. Tinggi Groin
Tinggi groin menurut Thorn dan Roberts berkisar anatar 50-60 cm di atas elevasi
rencana, sedangkan berdasarkan Muir Wood dan Fleming antara 0,5 – 1,0 m diatas
elevasi rencana.. Namun apabila groin dibuat terlalu tinggi, hal in dapat
mengakibatkan gerusan yang cukup besar, yang disebabkan oleh refleksi gelombang
yang berlebihan dan turbulensi, tetapi disamping itu pula sangat efektif dalam
menangkap sedimen dan hal ini dapat menyebabkan erosi yg cukup parah pada
bagian hilir.
c. Jarak Groin
Jarak groin (B) merupakan fungsi dari panjang groin, sudut datangnya
gelombang, selisih pasang surut, material, dan kemiringan pantai. Jarak groin pada
Shingle beach (pantai kerikil) biasanya diambil:
B = (1 s/d 2 ) L
sedangkan untuk pantai pasir (Sand beach) diambil
B = (2/4) L
Jarak groin yang terlalu dekat akan menghasilkan konstruksi yang sangat mahal,
sedangkan jarak yang terlalu jauh akan menghasilkan groin yang tidak efektif
sehingga proses erosi tetap berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai