Anda di halaman 1dari 15

VI.

Transpor Sedimen

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:


1. menjelaskan konsep dan teori mengenai transpor sedimen;
2. menjelaskan transpor sedimen sejajar pantai dan cara menghitungnya;
3. menjelaskan transpor sedimen tegak lurus pantai dan cara menghitungnya;
4. menjelaskan proses keseimbangan pantai dan erosi pantai.

6.1. Pendahuluan
Transpor sedimen pantai sangatlah rumit. Pola dan arah transpor sedimen
sangat acak sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 6.1. di bawah ini.

Sumber: USACE, 2000


Gambar 6.1. Pola dan arah transpor sedimen acak

128
Transpor sedimen merupakan faktor yang penting dalam dinamika daerah
pantai. Transpor sedimen dapat membuat pantai menjadi berkembang (akresi)
maupun berkurang (erosi). Proses transpor sedimen sangat komplek karena
melibatkan berbagai komponen penyumbang sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar 6.2 berikut.

Sumber: Stull, 2006


Gambar 6.2. Mekanisme longshore transport dan cross-shore transport sediment

Pada Gambar 6.2. adalah pergerakan komponen-komponen yang dapat


merubah komposisi sedimen (sediment budget) yaitu dari arah laut, arah sungai,
arah daratan.
Mekanisme proses transpor sedimen pantai sebagaimana terlihat pada
Gambar 6.3. disederhanakan menjadi dua bagian, yaitu transpor sedimen sejajar
pantai (longshore sediment transport) dan trasnpor sedimen tegak lurus pantai
(cross-shore sediment transport).

129
USACE, 2000

Gambar 6.3. Mekanisme longshore transport dan cross-shore transport sediment

Gelombang yang merambat ke arah pantai dan membentuk sudut terhadap


pantai akan membangkitkan proses transpor sedimen sejajar pantai. Transpor
sedimen tersebut menyusuri pinggir pantai sesuai dengan arah rambatan dominan
gelombang seperti diilustrasikan pada Gambar 6.4.

Gambar 6.4. Ilustrasi transpor sejajar pantai dan arah rata-ratanya

130
Pada gambar 6.5. merupakan ilustrasi transpor sedimen yang menyusur
pantai pada kondisi arah rambat gelombang yang membentuk sudut terhadap
pantai

Gambar 6.5. Ilustrasi jejak partikel transpor sedimen sejajar pantai

6.2. Potensial Laju Transpor Sedimen Sejajar Pantai


Laju transpor sedimen sejajar pantai (longshore transport) dapat dihitung
dengan dua metode, yang pertama berdasarkan laju transport volume sedimen (Ql)
dan metode kedua berdasarkan formula CERC (Il) . Untuk metode pertama
(Il )
(Ql) = (6.1)
(ρ s − ρ ) g (1 − n )

131
dengan ρ s adalah rapat massa butiran sedimen dan ρ adalah rapat massa

air laut serta n adalah koefisien porositas (n = 0.4) dan g adalah percepatan
gravitasi.
Laju transpor sedimen sejajar pantai (longshore transport) diukur
berdasarkan metode Fluks energi gelombang (CEM, 2002)
Pl = (Ecg )b sin α b cos α b (6.2)

Dengan Eb adalah energi pada garis zona gelombang pecah (breaker zone)
ρ g H b2
Eb = (6.3)
8
⎛ H ⎞
cgb = g db = ⎜⎜ g b ⎟⎟ (6.4)
⎝ g ⎠
Dengan cgb adalah kecepatan kelompok gelombang pada zona gelombang pecah

Rumus ini merupakan formula dari CERC yaitu


Il = K Pl = K (E cg)b sin α b cos α b (6.5)

dengan asumsi perhitungan pada kedalaman air dangkal yang dapat menyebabkan
gelombang pecah maka rumus di atas menjadi
⎛ 3
⎞ 5
⎜ ρ g2 ⎟ 2
Il = K ⎜ 1 ⎟ H b sin (2α b ) (6.6)
⎜ 16 κ 2 ⎟
⎝ ⎠

Persamaan di atas dapat dikonversi menjadi persamaan yang menghitung laju


transpor volume sedimen seperti berikut.

K
(Ql) = P (6.7)
(ρ s − ρ ) g (1 − n ) l
ρ g 5

(Ql) = 1
H b2 sin (2α b ) (6.8)
16 κ (ρ s − ρ ) (1 − n )
2

Penentuan nilai K masih bervariasi, yang beberapa diantaranya dapat diberikan


sebagai berikut.

132
a. SPM (1984) mengusulkan nilai K = 0.39 berdasarkan tinggi gelombang
signifikan
b. Nilai K = 0.92 jika tinggi gelombang adalah Hrms.
c. Komar dan Inman (1970), K = 0.77
d. Berdasarkan model percobaan empiris nilai K

K = 0.05 + 2.6 sin 2 (2α b ) + 0.007


unb
wf

dengan
κ
unb = g db
2
κ =1.4 e(−2.5 D 50 )

Persamaan untuk menghitung angkutan sedimen dengan input data tinggi


gelombang laut dalam (H0) dapat dimodifikasi dari Persamaan 6.2. yang dapat
dituliskan sebagai berikut.

Q s = 0 .014 H o 2 c o krbr 2 sin α br cos α br (6.9)


dengan
Qs = jumlah angkutan sediment per detik
co = kecepatan gelombang
Ho = tinggi gelombang signifikan
αbr = sudut gelombang pecah
krbr = koefisien refraksi

Laju transpor sedimen sejajar pantai juga dapat dihitung dengan metode
peramalan data gelombang (hindcast wave data) yang memodelkan pola
transformasi refraksi dan shoaling gelombang sehingga diperoleh data tinggi
gelombang pecah, lokasi gelombang pecah, kedalaman gelombang pecah. Dari
hasil tersebut kemudian dapat dihitung laju transpor sedimen sejajar pantai dengan
metode fluks energi rata-rata.

133
Grant (1943) dan Walton (1980,1982) mengusulkan penghitungan transpor
sedimen menggunakan metode arus sejajar pantai (longshore current method)
yaitu.
ρ g H b W Vl Cf
Pl = (6.9)
⎛ 5π ⎞ ⎛ V ⎞
⎜ ⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 2 ⎠ ⎝ V0 ⎠

dengan W adalah lebar surfzone, Vl adalah arus sedimen sejajar pantai, Cf adalah

koefisien gesekan yang merupakan fungsi dari bilangan Reynold dan kekasaran
dasar laut (bottom friction), V0 adalah kecepatan teoritis sedimen sejajar pantai
yang ditentukan dengan persamaan berikut ini.

⎛V ⎞
⎟⎟ = 0.2 ⎛⎜ ⎞⎟ − 0.714 ⎛⎜ ⎞⎟ ln ⎛⎜ ⎞⎟
Y Y Y
⎜⎜ (6.10)
⎝ V0 ⎠ ⎝W ⎠ ⎝W ⎠ ⎝W ⎠

dengan Y adalah jarak dari pantai ke titik pengukuran arus sedimen, V/V0 adalah
koefisien campuran (mixing coeficient) dengan nilai = 0.4, Cf = 0.01.
Metode yang lain untuk penentuan transpor sedimen adalah dengan
simulasi gelombang untuk kontur batimteri yang sejajar dengan menggunakan
teknik transformasi gelombang yang memerlukan input data tinggi gelombang
dan sudut arah datang gelombang. Persamaan umumnya untuk mencari tinggi
gelombang pecahny adalah sebagai berikut.

1
⎡ g H b g 2 sin 2 (α l ) ⎤ 5
(c cos α l )
4 2
Hb = H 5 5 ⎢ − ⎥ (6.11)
⎣κ κ 2 C l2
l gl

persamaan ini harus diselesaikan dengan cara iteratif karena merupakan


persamaan implisit.
Kampuis (2001) dalam serangkaian percobaan dan penelitian di lapangan
mengusulkan pesamaan untuk menghitung transpor sedimen sebagai berikut.

134
−1.25 0.25
QU ⎛H ⎞ ⎛ H s ,b ⎞
= 7.9 x 10 − 4 ⎜ s ,b ⎟ .m 0.75
⎜ ⎟ sin 0.6 (2 α b ) (6.12)
(ρ s − ρ ) H s ,b / T p
3 ⎜L
⎝ o,p


b ⎜D
⎝ 50

dengan QH adalah laju transpor sedimen, mb adalah kemiringan saat gelombang


pecah (breaking slope).
Persamaan transpor sedimen di atas dapat dirubah menjadi persamaan.

−1.25
⎛ g ⎞
Qu = 7.9 x 10 − 4 (ρ s − ρ )⎜ ⎟ . H s2,b T p1.5 mb0.75 D50−0.25 sin 0.6 (2 α b ) (6.13)
⎝ 2π ⎠

Untuk underwater mass persamaannya berubah menjadi berikut.


Qu = 2.27 . H s2,b T p1.5 mb0.75 D50−0.25 sin 0.6 (2 α b ) kg / det (6.14)

6.3. Transpor Sedimen Tegak Lurus Pantai


Transpor sedimen tegak lurus pantai (cross shore sediment transport) secara
umum merupakan angkutan sedimen dalam arah tegak lurus pantai akibat terbawa
oleh arus balik (rip current) dan gaya seret gelombang.

Gambar 6.6. Ilustrasi proses sedimen tegak lurus pantai

Gambar 6.6. adalah gambaran proses terjadinya perpindahan sedimen dari


pantai ke arah laut dan diendapkan di daerah surf zone atau breaking zone.
Peristiwa ini biasanya terjadi pada saat musim badai atau gelombang yang besar.

135
Pada pantai yang dinamis proses pengendapan sedimen ini kemudian berpindah
kembali ke pantai pada saat musim tenang (tidak terjadi badai).
Transpor sedimen tegak lurus pantai dipengaruhi oleh peristiwa alam seperti
musim hujan, kemarau dan pada kondisi badai sebagaimana diilustrasikan pada
Gambar 6.7.

Sumber: USACE, 2000

Gambar 6.7. Ilustrasi sedimen tegak lurus pantai akibat pengaruh cuaca dan iklim

136
6.4. Profil Pantai Setimbang
Dean (1977) mengusulkan suatu persamaan sederhana untuk
menggambarkan profil pantai setimbang (equilibrum beach).

h = A yn (6.15)

dengan
h = profil pantai setimbang
A= Parameter skala sedimen yang merupakan fungsio dari diameter
sedimen D50
n = 2/3
parameter A ditentukan berdsarkan energi dissipasi gelombang per unit volume
D* dan κ seperti persamaan berikut.
2
⎛ 24 D* ⎞3
A=⎜ ⎟ (6.16)
⎜ 5 ρ g g κ2 ⎟
⎝ ⎠
dengan κ =1.4 e(−2.5 D50 ) .

Apabila parameter A merupakan fungsi dari wf maka


1
⎛ w2f ⎞3
A = 2.25 ⎜ ⎟ (6.17)
⎜ g ⎟
⎝ ⎠
Variasi parameter A dapat juga dihubungkan dengan parameter kecepatan
jatuh wf dan diameter sedimen D50 seperti pada gambar 6.8. di bawah ini.

137
Gambar 6.8. Variasi parameter A dengan kecepatan jatuh wf dan diameter
sedimen D50 (Sumber: USACE, 2000)

Gambar 6.9. Variasi parameter A dengan diameter sedimen D50 (Sumber: USACE,
2000)

138
(Sumber: USACE, 2000)
Gambar 6.10. Variasi parameter A dengan ukuran diameter sedimen

Apabila profil pantai setimbang memasukkan unsur kemiringan pantai


(slope) m0, maka persamaan untuk pantai profil setimbang menjadi
3
h ⎛ h ⎞2
y= +⎜ ⎟ (6.18)
m0 ⎝ A ⎠
Bodge (1992) serta Komar dan McDougal (1994) menyempurnakan lagi
persamaan pantai profil setimbang menjadi

(
h( y ) = h0 1 − e − k y ) (6.19)
dengan
h0 = kedalaman asimtotik
k = konstanta decay

6. 5. Prediksi Longshore Bar


Untuk memprediksi adanya pembentukan endapan sedimen (bar formation)
di daerah surf zone, Dean (1973) mengusulkan memakai persamaan
H0
≥ 0.85 (6.20)
wf T

139
3
H0 ⎛π wf ⎞2
≥ 115 ⎜⎜ ⎟⎟ (6.21)
L0 ⎝ gT ⎠
3
H0 ⎛ H ⎞
≤ 0.0007 ⎜ 0 ⎟ (6.22)
L0 ⎜w T ⎟
⎝ f ⎠

dengan H0 adalah tinggi gelombang laut dalam rata-rata. Jika menggunakan tinggi
gelombang signifikan (Hs) maka persamaan tersebut berubah menjadi
3
Hs ⎛ H ⎞
≤ 0.00027 ⎜ s ⎟ (6.23)
L0 ⎜w T ⎟
⎝ f ⎠

Dean (1992) menunjukkan bahwa persamaan untuk memprediksi adanya


profil bar di daerah surf zone dapat diwakili dengan persamaan berikut.
g H 02
P= (6.24)
w 3f T

6.6. Contoh Soal


Pada tabel di bawah ini adalah data gelombang dengan tinggi gelombang, periode,
persentase kejadian, koef. refraksi dan sudut refraksi gelombang (alfa). Hitunglah
transpor sedimen pantai untuk berbagai arah gelombang jika diketahui D50=0.75
mm, landai pantai (m)=1/50 (m=0.02).
1 2 3 4 5 6
arah kr belum
hrms periode % jadian alfa
gelombang pecah
180 1.82 8.5 20.7 0.71 33
210 1.82 8.5 5.3 0.85 17
240 1.59 8.5 1.8 1.01 -5
270 1.52 8.5 4.5 0.95 -9
300 1.75 8.5 5.1 0.85 -16

Jawaban.
Untuk menghitung transportasi sedimen pantai langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut.

140
a. Buat diagram refraksi dan tentukan koefisien refraksi beserta sudut
datangnya gelombang pada kedalaman tertentu.
b. Tentukan tinggi gelombang pecah (Hb=breaker height) dan kedalaman
gelombang pecah (db=breaker depth). Penentuan Hb dan db dapat
menggunakan persamaan gelombang pecah pada Bab 4 Transformasi
Gelombang sub bab 4.9.
c. Tentukan sudut terjadinya gelombang pecah dan koef. Refraksi saat terjadi
gelombang pecah.
d. Tentukan koef. CERC.
e. Hitung transpor sejajar pantai pada setiap sudut datang gelombang.

Pada tabel di bawah ini mulai dari kolom 7 hingga kolom 27 adalah hitungan yang
dapat dikerjakan secara manual.
7 8 9 10 11 12 13
kr
L0 C0 h0' h0'/L0 hb/h0' hb
breaker
112.8046 13.2711349 0.7 1.274 0.011293861 1.4 1.7836
112.8046 13.2711349 0.84 1.5288 0.013552633 1.34 2.048592
112.8046 13.2711349 1 1.59 0.014095164 1.32 2.0988
112.8046 13.2711349 0.94 1.4288 0.012666145 1.36 1.943168
112.8046 13.2711349 0.84 1.47 0.013031378 1.345 1.97715

Perhatikan bahwa pada kolom 9, Kr breaker harus diasumsikan dahulu dan


dilakukan trial and error sehingga hasilnya sama atau mendekati dengan hasil
pada kolom 25.

14 15 16 17 18 19 20
tanh tanh
hb/gt2 hb/db db db/L0 2pi*d/L d/L0 (2pi*db/L)
0.002516 1.12 1.9976 0.017708774 0.3273 0.08864883 0.6778
0.00289 1.125 2.3047 0.020430595 0.3471 0.08864883 0.6778
0.002961 1.13 2.3716 0.021024347 0.3553 0.08864883 0.6778
0.002742 1.124 2.1841 0.019361976 0.34115 0.08864883 0.6778
0.00279 1.1243 2.2229 0.019705835 0.34455 0.08864883 0.6778

141
21 22 23 24 25 26 27
asin S=angk.
c1/c2* kr brkr
c1/c2 sin alfa (c1/c2*sin kr brkr Sedimen
sin alfa taksir
alfa) (m3/th)
0.482886 0.5446 0.2630 15.247 0.6620 0.66 1244847.67
0.512098 0.2924 0.1497 8.6108 0.8359 0.84 296565.25
0.524196 -0.0872 -0.0457 -2.6185 1.0086 1.01 -34500.07
0.50332 -0.1564 -0.0787 -4.5159 0.9456 0.95 -119158.56
0.508336 -0.2756 -0.1401 -8.054 0.8375 0.84 -248180.06

Pada Kolom 25 dan kolom 9 adalah hasil iterasi trial and error dimana nilainya
mendekati atau sama, artinya hitungan koefisien refraksi untuk gelombang pecah
sudah betul, tinggal selangkah lagi adalah menghitung angkutan sedimen pantai
dengan menggunakan hasil koefisien refraksi pada kolom 26 yang merupakan
penyederhanaan angka dibelakang koma dari hasil pada kolom 25.
Pada kolom 27 adalah hasil akhir dari angkutan total sedimen pantai untuk
berbagai variasi data gelombang yang terjadi. Kolom 27 dihitung dengan rumus
6.9.

RANGKUMAN

1. Transpor sedimen adalah angkutan sedimen pantai yang terjadi


akibat interaksi oleh gelombang dan arus.
2. Gelombang yang membentuk sudut datang menuju pantai akan
menyebabkan terjadinya angkutan sedimen sejajar pantai.
3. Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menyebabkan
terjadinya angkutan sedimen tegak lurus pantai.
4. Hitungan transpor sedimen dipengaruhi oleh tinggi gelombang, arah
datang gelombang, tinggi gelombang pecah, refraksi gelombang,
dan kedalaman gelombang pecah.

142

Anda mungkin juga menyukai