Anda di halaman 1dari 40

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1. Diketahui :
Tinggi gelombang (Ho)

= 3,75 meter

Periode Gelombang (T)

= 7 detik

Kedalaman (d)

= 3,5 meter

Arah gelombang dari arah barat laut (0 = 450 )


Ditanya : Tentukan tinggi dan sudut datang gelombang pada kedalaman 3,5 meter !
Penyelesaian :
Panjang gelombang di laut dalam:
Lo

= 1,56 . T2

= 1,56 . ( 7 )2 = 76,44 meter

Cepat rambat gelombang:


Co

Lo
T

3,5
d
= 76,44
Lo

76,44
10

= 10,92 m/detik

= 0,04580

Dari table A-1 (sumber:buku pelabuhan Bambang Triatmodjo), fungsi d/L


untuk pertambahan d/Lo = 0,04580;
didapat d/L = 0,08968
maka :
d/L = 0,08968
L

= 0,08968
3,5

= 0,08968
C

L
T

= 39,0274 meter
=

39,0274
7

Kismita Putriduani (G1B012031)

= 5,5753 m /detik

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

Sehingga sudut datang gelombang:


5,5753
C
. sin 45 0
. sin 0 =
10,92
Co

Sin =

Sin = 0,36102
= 21,1630
Koefisien refraksi:
Kr

cos
cos 1

cos 45
cos 21,163

= 0,8708

Untuk menghitung koefisien pendangkalan dicari nilai n dengan menggunakan


tabel A 1 hal 267 buku pelabuhan berdasarkan nilai d / lo,sehingga didapat nilai
n = 0,9080 sedangkan dilaut dalam nilai n 0 = 0,5
Sehingga nilai untuk koefisien pendangkalan adalah:
Ks

Ks

no Lo
n L

0,5 76,44
0,9080 39,0274

= 1,0385

Jadi tinggi gelombang gelombang pada kedalaman 3,5 meter adalah:


H

= Ks Kr Ho
= 1,0385 0,8708 3,75
= 3,4 meter

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
2.Diketahui :

Periode gelombang ( T ) = 9 detik

= 1350, = 450

Kedalaman air di belakang pemecah gelombang, H = 10 meter

Tinggi gelombang di ujung rintangan adalah = 3 meter

Ditanya : Tinggi gelombang di titik A yang berjarak 150 meter dari ujung pemecah
gelombang ?
Penyelesaian :
Lo

= 1,56 T2 = 1,56 (9)2= 126,36 meter

10
d
= 126,36
Lo

= 0,0791

Dari tabel A-1(sumber: buku pelabuhan Bambang Triatmodj) di dapat:


d/Lo = 0,0790

= 0,12229

d/Lo = 0,0791

d/Lo = 0,0800

= 0,12321

x?

0,0791 0,0790

(0,12321 0,12229)
0,0800 0,0790

interpolasi = 0,12229 +
= 0,1224

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d
L

= 0,1224
d

= 0,1224
10

= 0,1224
Nilai

R
L

= 81,6874 meter
150

= 81,6874

= 1,8362

Dengan menggunakan tabel koefisien difraksi, didapat nilai :


( = 1350, = 450 ,

R
= 1,8362)
L

R/L = 1 K = 0,96
R/L = 1,8362 K

=x?

K = 0,95+

1,8362 1

(0,108 0,96)

R/L = 2 K = 1,08
Jadi tinggi gelombang di titik A :
H = K Hp
= 1,0587 3
= 3,1761 meter

Kismita Putriduani (G1B012031)

= 1,0587

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

3. Diketahui

: Lebar perairan pelabuhan (B) = 1000 m


Panjang perairan pelabuhan (L) = 125 m
Tinggi gelombang laut (Hlr) = 3 m
Tinggi gelombang pada perairan (kolom), Hdl = 0,55 m
Nilai I = 1

Ditanya

:Rencanakan Muara Pelabuhan ( b )?

Penyelesaian :
Untuk menghitung besar atau berat batu yang dipakai pada kontruksi gelombang
direncanakan sebagai berikut :
Berat jenis air laut = 1,03 t/m3. berat batu 2,70. kemiringan pemecah gelombang
pada sisi laut = 25%. Koefisien untuk blok batuan 11, nilai I = 1. Tinggi
gelombang 9 m.

Hdl
Hlr

0,55
=
3

0,55
1
4
3
125
0,55
1

3
125

b
0,0269 1
B

b 4
L
B

b
b
4 125
0,0269 1

1000
1000

b
b

0,0269 1
1000
1000

b
0,0269 1
1000

Kismita Putriduani (G1B012031)

b
1000

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

3,006 10 3

3,006 10 3

b
0,0269 1
1000

1000
(0,0269) b

= 1

b
1000

3,006
(0,0269) b

= 1

b
1000

1000

3,006 (0,0269) b
=
(0,0269) b

b
1000

3,006 (0,0269) b

b
(0,0269) b
1000

(0,0269) b

= 3,006

b
(0,0269) b
1000

1
6,764
0,0269

b
(0,0269) b
1000

3,006

0,0269

b
b
1000

3,006

0,0269

b3
1000

Lakukan iterasi :
b = 1 m,

3,006

0,0269

b3
= 111,716 m
1000

b = 111,716 m,

3,006

0,0269

b3
= 74,407 m
1000

b = 74,407 m,

3,006

0,0269

b3
= 91,4507 m
1000

b = 91,451 m,

3,006

0,0269

b3
= 84,092 m
1000

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

b = 84,092m,

3,006

0,0269

b3
= 87,362 m
1000

b = 87,362 m,

3,006

0,0269

b3
= 85,926 m
1000

b = 85,926 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,560 m
1000

b = 86,560 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,280 m
1000

b = 86,280 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,403 m
1000

b = 86,403 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,350 m
1000

b = 86,350 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,373 m
1000

b = 86,373 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,363 m
1000

b = 86,363 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,367 m
1000

b = 86,367 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,365 m
1000

b = 86,365 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,366 m
1000

b = 86,366 m,

3,006

0,0269

b3
= 86,366 m
1000

Jadi lebar muara pelabuhan tersebut adalah = 86,366 m.


4. Diketahui :
-

Tinggi gelombang (H)

Lebar mulut (b)

Lebar kolam pelabuhan di titik p (B) = 290 m

Jarak dari mulut ke titik p (D)

= 3,75 m
= 125 m
= 24 m

Ditanya :
a. Hitung tinggi gelombang di titik P di dalam pelabuhan (m)

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
b. Gambarkanlah
Penyelesaian :

a. Hp H

3,75

b
0,027 4 D 1
B

125
0,027 4 24 1
290

b

B
125

290

3,75 0,657 0,027 2,21341 0,657


3,75 0,657 0,099
1,98

Jadi tinggi gelombang di titik P di dalam pelabuhan 1,98 m


b. Terlampir

5. Diketahui :
-

Ruang kebasan bersih (R)

= 0,75 m

Bobot kapal (W)

= 10.000

Ketelitian pengukuran (P)

= 0,9 m

Pengendapan sedimen antara 2 pengukuran (S) = 1,8 m

Toleransi pengerukan (K)

Alur diluar Kolam

Ditanya :

Kismita Putriduani (G1B012031)

= 1,3 m

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Rencanakan :
a. Layout
b. Tentukan kedalaman air rencana (H) dan Gambarkanlah
c. Tentukan lebar alur palayaran sesuai kedalaman rencana pada poin (b) dan
Gambarkanlah
Penyelesaian :
b. H = d + G + R + P + S + K
Data yang didapat dengan menggunakan tabel 1.1 hal. 22
(Sumber:Buku Bambang Triatmojo)
W = 5000, jenis kapal penumpang didapat draft kapal = 6,2 m
Buku Bambang Triatmojo hal 114 nilai draft di tambah angka koreksi karena
adanya salinitas dan kondisi muatan angka koreksi minimum adalah sebesar
0,3 m.
Jadi d = 6,2 m + 0,3 m = 6,5 m
G = 15 % x 6,5 = 0,975 m

Maka kedalaman air :


H = 6,5 + 0,975 + 0,75 + 0,9 + 1,8 + 1,3 = 12,225m
c. Kondisi pelayaran direncanakan kapal sering bersimpangan sehingga :
lebar = 2 Loa

(Loa di dapat dari tabel 1.1 hal 22)

= 2 x 154

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
= 308 m

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
6. Diketahui :
a. Karekteristik kapal :
1. Luas kapal yang ditiup angin (Aw) = 3600 m2
2. Berat kapal = 65.000 ton
3. Kecepatan merapat kapal = 0,14 m/d
4. Gaya tarikan kapal = 107 ton
b. Kodisi iklim dan cuaca :
Kecepatan angin = 30 m/d
c. Kondisi lain
1. Tiang pancang pipa baja dengan D = 35 cm, berat sendiri 4,3 ton. Tiang
miring dengan kemiringan 5 (horizotal) : 12 (vertikal)
2. Daya dukung maksimal 70 ton/tiang dan daya dukung tarik maksimal
35 ton
3. Ukuran plat beton
panjang = 15 m
lebar

=9m

tinggi

= 1,5 m

anggapan Cm x Ce = 1
4. Fender yang direncanakan : Fender tipe silinder karet 15 x 7,5 inch dan
defleksi maksimum 7,5 inch.
5. Berat volume beton 2400 kg/m3 = 2,4 t/m3
Ditanya :
Rencanakan dolphin penahan untuk menahan benturan kapal dalam arah sejajar
dan tegak lurus sisi memanjang dolphin dan tiupan angin

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Penyelesaian :
Gaya tarikan kapal
Gaya tarikan kapal dalam arah meninggalkan dolphin,gaya ini sebesar 107
ton yang bekerja pada bollard yang berjarak 1,25 m dari pusat berat plat,
sehingga momen yang timbul sebesar :
M = 107 x 1,25 = 133,8 tm
3. Gaya angin dan benturan kapal tegak lurus sisi memanjang dolphin
-

Gaya tiupan angin


Tekanan angin :
Qa = 0,063 . V2 = 0,063(30)2 = 56,7 kg/m2

Gaya total terhadap sisi kapal :


Rw = 1,1 . Qa . Aw = 1,1 x 56,7 x 3600

= 224532 kg
= 224,532 ton

Kapal ditahan oleh dua dolphin, sehingga tiap dolphin menahan :


Rw1

224,532
112,266 ton
2

Gaya benturan kapal


Energi benturan kapal menganggap Cm x Ce = 1
E

WV 2
65000 0,14 2

64,934 tm
2g
2 9,81

649334 kg/m

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Setengah dari energi akan diredam oleh sistem fender, sehingga :
Ef

649334
32466,9 kg.m
2

Dengan grafik 7.5.b (Sumber: buku Bambang Triatmojo hal 198) untuk
fender silinder dengan ukuran 15 x 7,5 inch, diperoleh energi yang bisa
diserap fender
E serap = 3000 lb.ft/ft
Apabila dikonversikan ke sistem satuan MKS, maka didapat
E serap = 3000 x 0,4537 = 1361,1 kg.m/m
Jadi panjang dolphin yang diperlukan :
32466,9

L dolphin 1361,1 23,8534 m


Dipakai panjang dolphin 24 m

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
7.Diketahui :
-

Kecepatan kapal merapat (V)

= 0,14 m/dt

Deflikasi fender (do)

= 4,5o

Bobot kapal (W)

= 8000 kg

Ditanya :
Rencanakan :
a. Gambar salah satu jenis fender yang anda ketahui secara detail
b. Tentukan gaya bentur fender yang diserap sistem
c. Tentukan tahanan naik nol sampai maksimum, dan kerja yang dilakukan
dermaga
Penyelesaian :
a. Terlampir
W

2
b. F 2 gd V

8000
0,12
2 9,81 4,5 0

1,776

c. K

1
Fd
2

1
1,776 4,5 0
2

3,9959

10. Diketahui :

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Karakteristik gelombang :
Ho

=3m

Ts

= 10 detik

= 15

Kedalamanair dan tinggi bangunan :


d

= 8,1 m

= 5,9 m

= 5,2 m

dc

=3m

Ditanya : Hitung tekanan gelombang, tekanan ke atas dan momen yang ditimbulkan
oleh gelombang yang menghantam bangunan dengan dinding vertikal !
Penyelesaian :
1.

Panjang dan tinggi gelombang :


Lo = 1,56 T2

Lo = 1,56 (10)2= 156 m

Ho'
3

0,0192
Lo 156
d
8,1

0,0519
Lo 156

H= 3 m
dbw = d + 5mH1/3
= 8,1 + 5 x 3 x

1
100

= 8,25 m
Hmax= 1,8 H = 1,8 x 3 = 5,4 m
2. Tekanan gelombang
Dengan menggunakan grafik pada lampiran, untuk nilai d/Lo = 0,0519 didapat
nilai d/L,4d/L, sinh(4d/L), cosh(4d/L)dengan interpolasi :

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

d/Lo = 0,0510

= 0,09520

d/Lo = 0,0519

d/Lo = 0,0520

= 0,09623

x?

0,0519 0,0510

(0,09623 0,09520)
0,0520 0,0510

= 0,09520 +

x = 0,096127
d/L = 0,096127
d/Lo = 0,0510

4d/L

= 1,19630

d/Lo = 0,0519

4d/L

d/Lo = 0,0520

4d/L = 1,20930

x?

0,0519 0,0510

(1,20930 1,19630)
0
,
0520

0
,
0510

= 1,19630 +

x = 1,2080
4d/L = 1,2080
d/Lo = 0,0510

sinh(4d/L)

= 1,50280

d/Lo = 0,0519

sinh(4d/L)

d/Lo = 0,0520

sinh(4d/L)

= 1,52640

x?

0,0519 0,0510

(1,52640 1,50280)
0,0520 0,0510

= 1,50280 +

x = 1,52404
sinh(4d/L) = 1,52404

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d/Lo = 0,0510

cosh(4d/L)

= 1,8050

d/Lo = 0,0519

cosh(4d/L)

d/Lo = 0,0520

cosh(4d/L)

= 1,8250

x?

0,0519 0,0510

(1,8250 1,8050)
0,0520 0,0510

= 1,8050 +

x = 1,8230
cosh(4d/L) = 1,8230
Dari beberapa nilai yang diperoleh tersebut dihitung koefisien tekanan gelombang :

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

10. a.Diketahui :
Tinggi gelombang (H)

=4m

Kedalaman laut (d)

=8

Koefisien (Kr)

= 0,95

Kemiringan dasar laut (m)= 1:50

Periode Gelombang

= 10 detik

Dari data pasang surut diperolah data :


- HWL

= 1,85 m

- MWL

= 1,05 m

- LWL

= 0,3 m

Ditanya :
Rencanakan pemecah gelombang !
Penyelesaian :
Kedalaman air dilokasi bangunan berdasarkan HWL dan LWL adalah :
dHWL = 1,85 (-8) = 9,85 m
dLWL = 0,3 (-8)
dMWL

= 8,3 m

= 1,05 (-8) = 9,05 m

Penentuan kondisi gelombang di rencana lokasi pemecah gelombang


Diselidiki kondisi gelombang pada kedalaman air di rencana lokasi pemecah
gelombang ,yaitu apakah gelombang pecah atau tidak. Dihitung tinggi dan
kedalaman gelombang pecah.

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

Dari tabel A-1 di dapat

untuk nilai

Menentukan nilai koefisien pendangkalan

Untuk menentukan nilai n gunakan tabel A-1 sehingga didapat nilai n = 0,8848
maka,

=
= 0,998

H1 = Ks. Ho
Maka :

Ho =

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

0
,
998
x
0
,
95

= 4,22 m

Tinggi gelombang ekuivalen


Ho = Kr . Ho
Ho = 0,95 . 4,22
Ho = 4,009 m

H 'o
4,009

2
9,81.10 2
gT

= 0,0041
Dari gambar 3.22 pada buku Pelabuhan halaman 92 untuk nilai
H 'o
0,0041 di dapat :
gT 2

Hb
1,125
H 'o

Maka ,
Hb = Ho . 1,25
= 4 . 1,125
= 4,5 m
Hb
4,5

gT 2
9,81.10 2

= 0,0046

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Hb

Dari gambar 3.23 pada buku Pelabuhan halaman 93 untuk nilai gT 2 0,0046
di dapat :
db
1,18
HB

Maka , db = Hb. 1,18


= 4,5. 1,18
= 5,31 m
Jadi gelombang pecah akan terjadi pada kedalaman 5,31 m. Karena
db < dLWL < dHWL, berarti di lokasi bangunan pada kedalaman -8 m
gelombang tidak pecah.
Penentuan elevasi puncak pemecah gelombang
Elevasi puncak pemecah gelombang dihitung berdasarkan tinggi runup.
Kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1 : 2.
Tinggi gelombang dilaut dalam :
bilangan irribaren
Ir =

tg
1/ 2

3,12
H 0,5
4 0,5
( )
(
)
Lo
156

Dari gambar 5.9 pada buku Pelabuhan halaman 142 dengan nilai
untuk lapis lindung dari batu pecah (quary stone)di dapat :
Ru
= 1,23
H

maka , Ru = H. 1,23
= 4 . 1,23
= 4,92 m

Kismita Putriduani (G1B012031)

= 3,12

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Elevasi pucak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi
kebebasan 0,5 m :
El. Pemecah gelombang = HWL + Ru + tinggi kebebasan
= 1,85 + 4,92 + 0,5
= 7,72 m

Tinggi pemecah gelombang :


H Pemecah gelombang = El Pem.gel El Dasar laut
= 7,72 ( - 8)
= 15,27 m
Berat pemecah gelombang
Berat batu lapis lindung dihitung dengan rumus Hudson berikut ini.
Dari tabel 5.2 buku Pelabuhan halaman 135 untuk lapis lindung batuh pecah
direncanakan bersudut kasar dengan nilai n= 2 , Penempatan acak , Lengan
bangunan untuk gelombang tidak pecah KD=4 , serta Kemiringan (cot

)= 2

Maka :
W=

r.H 3
KD( S r 1`) 3 cot

2,65.( 4) 3
= 4( 2,65 1`) 3 .2
1,03

= 5,45 m
Lebar puncak pemecah gelombang
Koefisien lapis lebar puncak pemecah gelombang di lihat pada tabel 5.3 pada
buku Pelabuhan halaman 139 , untuk Batu pelindung batu alam kasar, n = 3
nilai k

= 1,15.

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1
3

B = n. k

= 3.1,15

5,45
2,65

1
3

= 4,39 m
Tebal lapis lindung
Di lihat pada tabel 5.3 pada buku Pelabuhan halaman 139 , untuk Batu
pelindung batu alam kasar, n = 2 nilai k

= 1,15.

Tebal lapis lindung dihitung dengan rumus :


1
3

t = n. k

= 3.1,15

5,45
2,65

1
3

= 4,39 m
t = n k

1
3

= 2 x 1,15

5,45
2,65

1
3

= 2,92 meter

Jumlah batu pelindung


Di lihat pada tabel 5.3 pada buku Pelabuhan halaman 139, untuk Batu
pelindung batu alam kasar, n = 2 nilai k

= 1,15 serta nilai Porositas (P)

= 37.Jumlah butir batu pelindung tiap satuan luas (10 m2 ) dihitung


dengan rumus:
N=

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

N=

37 2,65
10( 2)(1,15) 1
100 5,45

2
3

= 8,9 butir batu


9 butir batu

10. b. Diketahui:

Tinggigelombang (H0)

=3m

Periode (Ts)

= 10 detik

Kemiringandasarlaut (m)

= 1/100

Kedalamanlaut (d)

= 8,1 m

Tinggimuka air terhadapbangunan (h)

= 5,5 m

Tinggibangunan yang terendam air (d)

= 6,1 m

Tinggibangunan di ataspermukaan air (dc)

=3m

Lebarbangunan (B)

=7m

Ditanya :Hitungtekanangelombang , tekanankeatasdanmomen !


Penyelesaian :
Kedalaman air dantinggibangunan
d

= 8,1 m

d = 6,1 m
h

= 5,5 m

dc = 3 m
Panjangdantinggigelombang
L0

= 1,56 T2 = 1,56 102 = 156 m

H 0
3

0,0192
L 0 156

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d
8,1

0,0519
L 0 156

=3m

dbw

= d + 5 m H 1/3
= 8,1 + 5 3 1/100 = 8,25 m

Hmax = 1,8 H
= 1,8 3 = 5,4 m

Tekanangelombang
Denganmenggunakangrafikpadalampiran,

untuknilai

d/Lo

0,0519,

akandiperolehbeberapanilaiberikutini.
d/Lo = 0,0510

4d/L = 1,1963

d/L o = 0,0519

4d/L = x?

d/L o = 0,0520

4d/L = 1,2093
0,0519 0,0510

(1,2093 1,1963) = 0,208


0
,
0520

0
,
0510

interpolasi = 1,1963 +
4d
1,208
L

Sinh (4d/L)

= 1,524

Cosh (2d/L)

= 1,8228

Dari beberapanilai yang diperolehtersebutdihitungkoefisientekanangelombang.

1
1 = 0,6 +
2

4d
L
4d
sinh

dbw h Hmaks 2

3dbw
h

2
= 0,6 + 1 1,208 = 0,9141
2 1,524

5,4 2

3 8,25 5,5

= 8,25 5,5

Kismita Putriduani (G1B012031)

= 0,1071

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
2 8,1
2d
= 5,4 = 3
Hmaks
dbw h Hmaks 2
2d

h
Hmaks

3dbw

2 = min

= min {0,1071 ; 3 }

2 = 0,1071

3=

d '
1
1
1

d
2d
cosh

=1

6,1
1
1
= 0,6589
8,1
1,8228

Tekanangelombangdihitungdenganrumus (5.6),(5.7) dan (5.8).


P1 =
=

1
(1 + cos ) ( 1 + 2 cos2 ) oHmax
2

1
(1 + cos 150) (0,9141 + 0,1071 cos2 150) 1,03 5,4
2

= 5,5439 t/m2
P1
5,5439
P2 = cosh 2d = 1,8228 = 3,0414 t/m2

P3 = 3 P1 = 0,6589 5,5439 = 3,6529 t/m2


Menghitungtekanankeatas:
Pu =

1
(1 + cos ) 1 3oHmax
2

Pu =

1
(1 + cos 150) 0,9141 0,6589 1,03 5,4 = 3,2929 t/m2
2

Gaya gelombangdanmomen.
* = 0,75 (1 + cos ) Hmax

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
= 0,75 (1 + cos 150) 5,4 = 7,9620
d*c = min {7,9620 ; 3} d*c = 3
* > dc P4

= P1 (1 dc/*)
3

= 5,5439 (1 7,9620 )
= 3,4550 t/m2
Gaya gelombang:
P

1
1
(P1 + P3) d +
(P1 + P4) d*c
2
2

1
1
(5,5439 + 3,6529) 6,1 +
(5,5439 + 3,4550) 3
2
2

= 41,5486 t
Mp =
=

1
1
1
(2P1 + P3) d2 +
(P1 + P4) d d*c +
(P1 + 2P4) d*c2
6
2
6
1
1
((2 5,5439) + 3,6529) 6,12 + (5,5439 + 3,4550) 6,1 3
6
2

1
(5,5439 + (23,4550)) 32
6

= 192,4377 tm
Gaya angkatdanmomennya:
U

Mu =

1
1
Pu B = 3,29297 = 11,5252 t
2
2
2
2
U B = 11,5252 7 = 53,7840 tm
3
3

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
9.Diketahui :
Direncanakan suatu dermaga untuk berlabuh kapal berukuran 4500 ton, lebar
dermaga 6 m dan jarak antara balok melintang adalah 4 m. Sifat tanah adalah sebagai
berikut.
Tanah lapis I
Berat jenis tanah timbunan

: = 1, 7 gr/ cm3

Sudut gesek dalam

= 310

Tanah lapis II
Berat jenis tanah timbunan

: = 1,0 gr/cm3

Sudut gesek dalam

Perbedaan muka air di hulu dan hilir dermaga

: h1 = 0,4 m

Kedalaman air dermaga

: h2 = 2,7 m

Koefisien permeabilitas tanah

: k1 = 1,1

= 280

10 -2

Tanah lapis III


Berat jenis tanah timbunan

: = 1,0 gr cm3

Sudut gesek dalam

Kemiringan dasar pelabuhan di depan dermaga

:m=4

Kohesi tanah

: C = 0,05 kg/cm2

Koefisien permeabilitas tanah

: k2 = 1,1

= 280

10-3

Beberapa data lain


Ukuran tiang pancang

: 40 cm

Berat jenis beton

: 2,4 gr/cm3

Kismita Putriduani (G1B012031)

40 cm

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Penyelesaian:
a.

Tekanan Air
Karena adanya perbedaan elevasi muka air di hulu dan hilir turap, maka akan
terjadi aliran air dari hulu ke hilir turap. Aliran tersebut terjadi karena adanya
gradien hidraulis pada tanah lapis II dan III. Karena adanya aliran tersebut
maka terjadi pengurangan distribusi tekanan air, dari sebesar a pada elevasi
muka air di hilir turap (pelabuhan), menjadi b pada batas antara lapis II dan
III, dan akhirnya menjadi c pada ujung bawah turap.
Hitungan tekanan air a, b, dan c diberikan berikut ini.
Koefisien permeabilitas lapisan II : k1
Koefisien permeabilitas lapisan III : k2
Gradien hidraulis lapisan II = l1
Gradien hidraulis lapisan III = l2
Tekanan tanah pada elevasi muka air hilir turap (pelabuhan) adalah
= 0,4
Kecepatan aliran air adalah :
1,1 10-2 = 1,2 10-3
=
(h1+h2) i + 2i2h3 = a
i2

i1

0,4
0,372


2h3
1,1

0,12
0,4
1,1 0,372


2h3
1,1

Kismita Putriduani (G1B012031)

0,12

i 2 2i 2 h3 0,4
3,1
1,1

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

b 0,4

0,12
0,4
2,7
1,1 0,372


2h3
1,1

0,4
2,7
0,327 2,2h3

0,4 0,324

0,12
0,4
c 0,4

1,1 0,372

2h3

1
,
1

b.

0,12
0,4
2,7

1,1 0,372

2h3

1
,
1

Tekanan Tanah
Tanah lapis I

Tanah lapis II

Tanah Lapis III

Tekanan tanah pasif terjadi pada tanah lapis III

Kismita Putriduani (G1B012031)

h3

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1. Bagian tanah dasar pelabuhan dengan kemiriangan m (di depan turap)

2. Bagian tanah dasar pelabuhan yang datar (di depan dermaga)

Beban merata di atas dermaga (berat jenis aspal adalah 2,2):

Tekanan tanah pada masing-masing elevasi dihitung di bawah ini


d = q.KaI = 3,33 x 0,3201 = 1,0659
e = h11KaI = 2,3 x 1,7 x 0,3201 = 1,2516
f = (qKaII + h11KaII ) = 2,4537
g = (h1 + h2) 1IKaII = (0,4 + 2,7) x1 x 0,361 = 1,1191
h = ((qKaII + h11KaII + (h1 + h2) 1IKaII
= (3,33 x 0,361+ 2,3 x 1,7 x 0,3201 + (0,4 + 2,7) x1 x 0,361
= 3,7327
i

= h3IIIKaIII = h3 x 1 0,361 = 0,361 h3

= h3IIIKp = 1,75 x 1 x 1,7991 = 3,1481

k = ( h3 h5) IIIKp2 = ( h3 1,75) x 1 x 2,7698 = 2,7698 h3 4,8472

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

c.

Kedalaman turap yang dipancang

Persamaan diatas diselesaikan dengan cara coba banding untuk mendapatkan kedalaman turap yang dipancang:
2,4806 > 0
-1,8662 > 0
0,338 = 0
Didapat kedalaman turap yang dipancang adalah

. Dengan

memberikan nilai keamanan 1,4 maka kedalaman turap yang dipancang :


h = 1,4 4,55=6,37 ,

d.

Mencari reaksi gaya pada titik tumpu A, RA


Jumlah momen terhadap ujung bawah turap (kedalaman turap hasil hitungan
yaitu

Didapat:

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN

e.

Mencari momen maksimum


Momen maksimum terjadi pada titik dimana nilai SFX=0

Momen maksimum adalah:


Mmax

= 0,0551

2,4537

2,9222 + 0,9327

2,77222 +

2,37222 +

2,3722x0,0015
= -17,86243tm
= -1786243 kg cm
Tegangan Lentur yang Terjadi:

Kismita Putriduani (G1B012031)

1,0008

2,9972 + 0,08

2,7722

2,3722 0,0125

2,3722 10,1933

2,5055 +

2,7722+ 0,3875

2,3722+

3,2222

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
= 992,4 cm3
Dipakai turap baja profil dengan ukuran berikut ini:
W = 1100cm3
F = 156 cm2
B = 400
h = 270
d = 9,5
t = 7,5
2. Perencanaan Tiang Pancang
Tabel 6.4.a Hitungan Gaya vertical dan momen terhadap titik O
Gaya Vertikal (t)

LenganKeO

MomenkeO

2,079

-0,35

-0,7277

2
3

0,15 6,3 2,2


1,4 (7-1,4)1,7
0,7 1,4 1,7

=
=

13,328
0,833

-0,70
2,3333

-9,3296
1,9437

1,176

2,5667

3,0184

0,7 1,55 2,4

2,604

3,15

8,2026

0,25 7 2,4

4,200

0,0

1 0,65 2,4

1,560

-3,0

-4,68

0,6 0,65 6 2,4

5,616

0,5

2,808

Q=3 7
V

21,000

0,0

52,396

m =

1,2354

0,7 1,4 2,4

Tabel 6.4.b Hitungan Gaya Horizontal dan momen terhadap titik O


Gaya Horizontal (t)

1
2
3

(1,4+0,45) 1,0659
x 1,0067(1,4+0,45)
RA
H
Lebar balok melintang adalah

Lengan Ke O

Momen ke O

= 1,9719
1,3750
2,7114
= 0,9312
1,0667
0,9933
= 10,1933
0,4500
4,5870
= 13,0964
M =
8,2917
0,6m dan jarak balok lintang adalah b = 3,5 m. Untuk

pias sepanjang 3,5 m, gaya- gaya dan momen adalah:

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
V = 52, 396

3,5 + (2,5 0,6)

0,65

2,4

=186,35 t

M = (1,2354+8,2917) 3,5 + 2,964 3

= 42,2396 t

H = 13,0964 3,5

= 45,8374 t

Jumlah tiang dermaga yang mendukung dermaga adalah 5 buah untuk setiap 3,5 m
panjang. Dengan penempatan tiang seperti terllihat dalam gambar, jarak tiang- tiang
tersebut terhadap titik O adalah:
x1 = x2

= -3 m

x3 = 0 m
x2 = 2 32 + 2 32 = 36 m2tiang

Gaya vertikal yang bekerja pada tiap tiang dihitung dengan rumus berikut ini.
p

p1 = p2 =

= 33,7503t

p3 =

= 37, 27 t

p4 = p5

= 40,7879t

Gaya horizontal yang bekerja pada tiap tiang adalah :


T=

9,1675 t > T = 0,7 t

Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diijinkan tiang. Untuk
bias menahan gaya horizontal tersebut maka tiang- tiang dipancang miring dengan
kemiringan sebagai berikut :
Tiang 1, 2, 3 dibuat miring 3:1

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Tiang 4 dan 5 dibuat miring 6:1
Proyeksi vertical dan horizontal dari gaya dukung tiang diberikan dalam tabel 6.5

Tabel 6.5.proyeksi vertical dan horizontal dan gaya dukung tiang


Tiang
1
2
3
4
5

m:1
3:1
3:1
3:1
6:1
6:1

V (t)
33,7503
33,7503
37,2700
40,7897
40,7897
h =

h (t)
11,2501
11,2501
12,4233
6,7983
6,7983
48,5201

P (t)
35,5759
35,5759
39,2860
41,3523
41,3523

Gaya horizontal yang bekerja pada tiap tiang adalah :


H = h = 45,8374 48,5201 = -2,6827 ton
T=

= -0,5365 t < T = 0,7 t

Karena gaya yang bekerja pada tiang lebih kecil dari pada gaya dukung ijin berarti
tiang tersebut aman.
a. Menentukan panjang tiang
Gaya dukung tiang terhadap gesekan dan lekatan tiang.
1) Tiang gesekan, dihitung dengan rumus berikut ini.
p=
Dengan

Kismita Putriduani (G1B012031)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Dimana
k :keliling tiang
z :panjang tiang dalam tanah
Gaya dukung tiang terhadap gesekan adalah :
= 0,181875z2

2) Tiang lekatan, dihitung dengan rumus berikut ini.


p=
DenganC :kohesitanah (0,05 kg/cm2 = 0,5 t/m2)
=

= 0,266666 z

Gaya dukung tiang total (gesekan dan lekatan) :


total = 0,181875z2 + 0,266666z

Dengan menyamakan gaya dukung tiang total dengan gaya maksimum yang
bekerja pada suatu tiang, akan didapat panjang tiang yang harus dipancang
Ptotal = 0,181875z2 + 0,266666z

= 41,3523

0,181875z2 + 0,266666z - 41,3523

= 0

z=

= 14,36 m

panjang tiang total :


L = 14,36 +

x 4,85 = 19,47 m

b. Tinjauan terhadap muatan darurat

Kismita Putriduani (G1B012031)

20m

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1. Akibat muatan normal dan benturan kapal tidak ditinjau karena gaya akibat
benturan kapal mempunyai arah yang berlawanan denang arah RA dan Ea
(akibat tekan tanah di atas turap). Dengan demikian nilai gaya horizontal (H)
berkurang, sehingga dermaga lebih aman.
2. Muatan normal + tarikan kapal
Gaya tarik untuk tiap bollard (tambatan) adalah 35 ton
Jarak antara bollard = 21 m
Diantara bollard terdapat 21/3,5 = 6 balok melintang.
Satu baris tiang menahan gaya sebesar = 35/6 = 5,8333 t jarak vertical antara
gaya horizontal pada bollard dan titik O adalah :
H= 0,9 + 1,4 + 0,15 + 0,5 = 2,95
Momen akibat tarikan kapal :
M = 5,8333 2,95

= 17,2083 tm

M = 42,2369 + 17,2083

= 59,4452 tm

H = 45,8374 + 5,8333

= 51,6707 t

Tabel 6.6.Hitungan gaya dukung tiang mirirng


Tiang
1
2
3
4
5

m:1
3:1
3:1
3:1
6:1
6:1

V (t)
32,3162
32,3162
37,2700
42,2238
42,2238
h =

h (t)
10,7721
10,7721
12,4233
7,0373
7,0373
48,0421

H h

= 51,6707 -48,0421 = 3,6286 t

= 0,7257 t < T = 1t

c. Check tiang bekerja satu kelompok

Kismita Putriduani (G1B012031)

P (t)
34,0643
34,0643
39,2860
42,8026
42,8026

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Berat tanah dalam blok

: 6,4 5,415 1= 518,4 t

Berat air diatas tanah

: 6,4 5,4 2,7 1

= 93,312 t

Berat dermaga sepanjang 5,4m

: 52,396 5,4

= 282,938 t
G = 894,65 t

Gaya yang menahan kohesi antara permukaan kelompok dengan tanah


ditambah daya dukung tanah di bawah kelompok tiang dengan mengabaikan
gesekan :

= 33,36kg/cm2
= 11,12kg/cm2

= 446,07t > 10

41,3523 = 413,523 t

Kismita Putriduani (G1B012031)

Anda mungkin juga menyukai