= 3,75 meter
= 7 detik
Kedalaman (d)
= 3,5 meter
= 1,56 . T2
Lo
T
3,5
d
= 76,44
Lo
76,44
10
= 10,92 m/detik
= 0,04580
= 0,08968
3,5
= 0,08968
C
L
T
= 39,0274 meter
=
39,0274
7
= 5,5753 m /detik
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Sin =
Sin = 0,36102
= 21,1630
Koefisien refraksi:
Kr
cos
cos 1
cos 45
cos 21,163
= 0,8708
Ks
no Lo
n L
0,5 76,44
0,9080 39,0274
= 1,0385
= Ks Kr Ho
= 1,0385 0,8708 3,75
= 3,4 meter
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
2.Diketahui :
= 1350, = 450
Ditanya : Tinggi gelombang di titik A yang berjarak 150 meter dari ujung pemecah
gelombang ?
Penyelesaian :
Lo
10
d
= 126,36
Lo
= 0,0791
= 0,12229
d/Lo = 0,0791
d/Lo = 0,0800
= 0,12321
x?
0,0791 0,0790
(0,12321 0,12229)
0,0800 0,0790
interpolasi = 0,12229 +
= 0,1224
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d
L
= 0,1224
d
= 0,1224
10
= 0,1224
Nilai
R
L
= 81,6874 meter
150
= 81,6874
= 1,8362
R
= 1,8362)
L
R/L = 1 K = 0,96
R/L = 1,8362 K
=x?
K = 0,95+
1,8362 1
(0,108 0,96)
R/L = 2 K = 1,08
Jadi tinggi gelombang di titik A :
H = K Hp
= 1,0587 3
= 3,1761 meter
= 1,0587
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
3. Diketahui
Ditanya
Penyelesaian :
Untuk menghitung besar atau berat batu yang dipakai pada kontruksi gelombang
direncanakan sebagai berikut :
Berat jenis air laut = 1,03 t/m3. berat batu 2,70. kemiringan pemecah gelombang
pada sisi laut = 25%. Koefisien untuk blok batuan 11, nilai I = 1. Tinggi
gelombang 9 m.
Hdl
Hlr
0,55
=
3
0,55
1
4
3
125
0,55
1
3
125
b
0,0269 1
B
b 4
L
B
b
b
4 125
0,0269 1
1000
1000
b
b
0,0269 1
1000
1000
b
0,0269 1
1000
b
1000
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
3,006 10 3
3,006 10 3
b
0,0269 1
1000
1000
(0,0269) b
= 1
b
1000
3,006
(0,0269) b
= 1
b
1000
1000
3,006 (0,0269) b
=
(0,0269) b
b
1000
3,006 (0,0269) b
b
(0,0269) b
1000
(0,0269) b
= 3,006
b
(0,0269) b
1000
1
6,764
0,0269
b
(0,0269) b
1000
3,006
0,0269
b
b
1000
3,006
0,0269
b3
1000
Lakukan iterasi :
b = 1 m,
3,006
0,0269
b3
= 111,716 m
1000
b = 111,716 m,
3,006
0,0269
b3
= 74,407 m
1000
b = 74,407 m,
3,006
0,0269
b3
= 91,4507 m
1000
b = 91,451 m,
3,006
0,0269
b3
= 84,092 m
1000
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
b = 84,092m,
3,006
0,0269
b3
= 87,362 m
1000
b = 87,362 m,
3,006
0,0269
b3
= 85,926 m
1000
b = 85,926 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,560 m
1000
b = 86,560 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,280 m
1000
b = 86,280 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,403 m
1000
b = 86,403 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,350 m
1000
b = 86,350 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,373 m
1000
b = 86,373 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,363 m
1000
b = 86,363 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,367 m
1000
b = 86,367 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,365 m
1000
b = 86,365 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,366 m
1000
b = 86,366 m,
3,006
0,0269
b3
= 86,366 m
1000
= 3,75 m
= 125 m
= 24 m
Ditanya :
a. Hitung tinggi gelombang di titik P di dalam pelabuhan (m)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
b. Gambarkanlah
Penyelesaian :
a. Hp H
3,75
b
0,027 4 D 1
B
125
0,027 4 24 1
290
b
B
125
290
5. Diketahui :
-
= 0,75 m
= 10.000
= 0,9 m
Ditanya :
= 1,3 m
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Rencanakan :
a. Layout
b. Tentukan kedalaman air rencana (H) dan Gambarkanlah
c. Tentukan lebar alur palayaran sesuai kedalaman rencana pada poin (b) dan
Gambarkanlah
Penyelesaian :
b. H = d + G + R + P + S + K
Data yang didapat dengan menggunakan tabel 1.1 hal. 22
(Sumber:Buku Bambang Triatmojo)
W = 5000, jenis kapal penumpang didapat draft kapal = 6,2 m
Buku Bambang Triatmojo hal 114 nilai draft di tambah angka koreksi karena
adanya salinitas dan kondisi muatan angka koreksi minimum adalah sebesar
0,3 m.
Jadi d = 6,2 m + 0,3 m = 6,5 m
G = 15 % x 6,5 = 0,975 m
= 2 x 154
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
= 308 m
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
6. Diketahui :
a. Karekteristik kapal :
1. Luas kapal yang ditiup angin (Aw) = 3600 m2
2. Berat kapal = 65.000 ton
3. Kecepatan merapat kapal = 0,14 m/d
4. Gaya tarikan kapal = 107 ton
b. Kodisi iklim dan cuaca :
Kecepatan angin = 30 m/d
c. Kondisi lain
1. Tiang pancang pipa baja dengan D = 35 cm, berat sendiri 4,3 ton. Tiang
miring dengan kemiringan 5 (horizotal) : 12 (vertikal)
2. Daya dukung maksimal 70 ton/tiang dan daya dukung tarik maksimal
35 ton
3. Ukuran plat beton
panjang = 15 m
lebar
=9m
tinggi
= 1,5 m
anggapan Cm x Ce = 1
4. Fender yang direncanakan : Fender tipe silinder karet 15 x 7,5 inch dan
defleksi maksimum 7,5 inch.
5. Berat volume beton 2400 kg/m3 = 2,4 t/m3
Ditanya :
Rencanakan dolphin penahan untuk menahan benturan kapal dalam arah sejajar
dan tegak lurus sisi memanjang dolphin dan tiupan angin
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Penyelesaian :
Gaya tarikan kapal
Gaya tarikan kapal dalam arah meninggalkan dolphin,gaya ini sebesar 107
ton yang bekerja pada bollard yang berjarak 1,25 m dari pusat berat plat,
sehingga momen yang timbul sebesar :
M = 107 x 1,25 = 133,8 tm
3. Gaya angin dan benturan kapal tegak lurus sisi memanjang dolphin
-
= 224532 kg
= 224,532 ton
224,532
112,266 ton
2
WV 2
65000 0,14 2
64,934 tm
2g
2 9,81
649334 kg/m
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Setengah dari energi akan diredam oleh sistem fender, sehingga :
Ef
649334
32466,9 kg.m
2
Dengan grafik 7.5.b (Sumber: buku Bambang Triatmojo hal 198) untuk
fender silinder dengan ukuran 15 x 7,5 inch, diperoleh energi yang bisa
diserap fender
E serap = 3000 lb.ft/ft
Apabila dikonversikan ke sistem satuan MKS, maka didapat
E serap = 3000 x 0,4537 = 1361,1 kg.m/m
Jadi panjang dolphin yang diperlukan :
32466,9
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
7.Diketahui :
-
= 0,14 m/dt
= 4,5o
= 8000 kg
Ditanya :
Rencanakan :
a. Gambar salah satu jenis fender yang anda ketahui secara detail
b. Tentukan gaya bentur fender yang diserap sistem
c. Tentukan tahanan naik nol sampai maksimum, dan kerja yang dilakukan
dermaga
Penyelesaian :
a. Terlampir
W
2
b. F 2 gd V
8000
0,12
2 9,81 4,5 0
1,776
c. K
1
Fd
2
1
1,776 4,5 0
2
3,9959
10. Diketahui :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Karakteristik gelombang :
Ho
=3m
Ts
= 10 detik
= 15
= 8,1 m
= 5,9 m
= 5,2 m
dc
=3m
Ditanya : Hitung tekanan gelombang, tekanan ke atas dan momen yang ditimbulkan
oleh gelombang yang menghantam bangunan dengan dinding vertikal !
Penyelesaian :
1.
Ho'
3
0,0192
Lo 156
d
8,1
0,0519
Lo 156
H= 3 m
dbw = d + 5mH1/3
= 8,1 + 5 x 3 x
1
100
= 8,25 m
Hmax= 1,8 H = 1,8 x 3 = 5,4 m
2. Tekanan gelombang
Dengan menggunakan grafik pada lampiran, untuk nilai d/Lo = 0,0519 didapat
nilai d/L,4d/L, sinh(4d/L), cosh(4d/L)dengan interpolasi :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d/Lo = 0,0510
= 0,09520
d/Lo = 0,0519
d/Lo = 0,0520
= 0,09623
x?
0,0519 0,0510
(0,09623 0,09520)
0,0520 0,0510
= 0,09520 +
x = 0,096127
d/L = 0,096127
d/Lo = 0,0510
4d/L
= 1,19630
d/Lo = 0,0519
4d/L
d/Lo = 0,0520
4d/L = 1,20930
x?
0,0519 0,0510
(1,20930 1,19630)
0
,
0520
0
,
0510
= 1,19630 +
x = 1,2080
4d/L = 1,2080
d/Lo = 0,0510
sinh(4d/L)
= 1,50280
d/Lo = 0,0519
sinh(4d/L)
d/Lo = 0,0520
sinh(4d/L)
= 1,52640
x?
0,0519 0,0510
(1,52640 1,50280)
0,0520 0,0510
= 1,50280 +
x = 1,52404
sinh(4d/L) = 1,52404
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d/Lo = 0,0510
cosh(4d/L)
= 1,8050
d/Lo = 0,0519
cosh(4d/L)
d/Lo = 0,0520
cosh(4d/L)
= 1,8250
x?
0,0519 0,0510
(1,8250 1,8050)
0,0520 0,0510
= 1,8050 +
x = 1,8230
cosh(4d/L) = 1,8230
Dari beberapa nilai yang diperoleh tersebut dihitung koefisien tekanan gelombang :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
10. a.Diketahui :
Tinggi gelombang (H)
=4m
=8
Koefisien (Kr)
= 0,95
Periode Gelombang
= 10 detik
= 1,85 m
- MWL
= 1,05 m
- LWL
= 0,3 m
Ditanya :
Rencanakan pemecah gelombang !
Penyelesaian :
Kedalaman air dilokasi bangunan berdasarkan HWL dan LWL adalah :
dHWL = 1,85 (-8) = 9,85 m
dLWL = 0,3 (-8)
dMWL
= 8,3 m
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
untuk nilai
Untuk menentukan nilai n gunakan tabel A-1 sehingga didapat nilai n = 0,8848
maka,
=
= 0,998
H1 = Ks. Ho
Maka :
Ho =
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
0
,
998
x
0
,
95
= 4,22 m
H 'o
4,009
2
9,81.10 2
gT
= 0,0041
Dari gambar 3.22 pada buku Pelabuhan halaman 92 untuk nilai
H 'o
0,0041 di dapat :
gT 2
Hb
1,125
H 'o
Maka ,
Hb = Ho . 1,25
= 4 . 1,125
= 4,5 m
Hb
4,5
gT 2
9,81.10 2
= 0,0046
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Hb
Dari gambar 3.23 pada buku Pelabuhan halaman 93 untuk nilai gT 2 0,0046
di dapat :
db
1,18
HB
tg
1/ 2
3,12
H 0,5
4 0,5
( )
(
)
Lo
156
Dari gambar 5.9 pada buku Pelabuhan halaman 142 dengan nilai
untuk lapis lindung dari batu pecah (quary stone)di dapat :
Ru
= 1,23
H
maka , Ru = H. 1,23
= 4 . 1,23
= 4,92 m
= 3,12
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Elevasi pucak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi
kebebasan 0,5 m :
El. Pemecah gelombang = HWL + Ru + tinggi kebebasan
= 1,85 + 4,92 + 0,5
= 7,72 m
)= 2
Maka :
W=
r.H 3
KD( S r 1`) 3 cot
2,65.( 4) 3
= 4( 2,65 1`) 3 .2
1,03
= 5,45 m
Lebar puncak pemecah gelombang
Koefisien lapis lebar puncak pemecah gelombang di lihat pada tabel 5.3 pada
buku Pelabuhan halaman 139 , untuk Batu pelindung batu alam kasar, n = 3
nilai k
= 1,15.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1
3
B = n. k
= 3.1,15
5,45
2,65
1
3
= 4,39 m
Tebal lapis lindung
Di lihat pada tabel 5.3 pada buku Pelabuhan halaman 139 , untuk Batu
pelindung batu alam kasar, n = 2 nilai k
= 1,15.
t = n. k
= 3.1,15
5,45
2,65
1
3
= 4,39 m
t = n k
1
3
= 2 x 1,15
5,45
2,65
1
3
= 2,92 meter
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
N=
37 2,65
10( 2)(1,15) 1
100 5,45
2
3
10. b. Diketahui:
Tinggigelombang (H0)
=3m
Periode (Ts)
= 10 detik
Kemiringandasarlaut (m)
= 1/100
Kedalamanlaut (d)
= 8,1 m
= 5,5 m
= 6,1 m
=3m
Lebarbangunan (B)
=7m
= 8,1 m
d = 6,1 m
h
= 5,5 m
dc = 3 m
Panjangdantinggigelombang
L0
H 0
3
0,0192
L 0 156
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
d
8,1
0,0519
L 0 156
=3m
dbw
= d + 5 m H 1/3
= 8,1 + 5 3 1/100 = 8,25 m
Hmax = 1,8 H
= 1,8 3 = 5,4 m
Tekanangelombang
Denganmenggunakangrafikpadalampiran,
untuknilai
d/Lo
0,0519,
akandiperolehbeberapanilaiberikutini.
d/Lo = 0,0510
4d/L = 1,1963
d/L o = 0,0519
4d/L = x?
d/L o = 0,0520
4d/L = 1,2093
0,0519 0,0510
0
,
0510
interpolasi = 1,1963 +
4d
1,208
L
Sinh (4d/L)
= 1,524
Cosh (2d/L)
= 1,8228
1
1 = 0,6 +
2
4d
L
4d
sinh
dbw h Hmaks 2
3dbw
h
2
= 0,6 + 1 1,208 = 0,9141
2 1,524
5,4 2
3 8,25 5,5
= 8,25 5,5
= 0,1071
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
2 8,1
2d
= 5,4 = 3
Hmaks
dbw h Hmaks 2
2d
h
Hmaks
3dbw
2 = min
= min {0,1071 ; 3 }
2 = 0,1071
3=
d '
1
1
1
d
2d
cosh
=1
6,1
1
1
= 0,6589
8,1
1,8228
1
(1 + cos ) ( 1 + 2 cos2 ) oHmax
2
1
(1 + cos 150) (0,9141 + 0,1071 cos2 150) 1,03 5,4
2
= 5,5439 t/m2
P1
5,5439
P2 = cosh 2d = 1,8228 = 3,0414 t/m2
1
(1 + cos ) 1 3oHmax
2
Pu =
1
(1 + cos 150) 0,9141 0,6589 1,03 5,4 = 3,2929 t/m2
2
Gaya gelombangdanmomen.
* = 0,75 (1 + cos ) Hmax
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
= 0,75 (1 + cos 150) 5,4 = 7,9620
d*c = min {7,9620 ; 3} d*c = 3
* > dc P4
= P1 (1 dc/*)
3
= 5,5439 (1 7,9620 )
= 3,4550 t/m2
Gaya gelombang:
P
1
1
(P1 + P3) d +
(P1 + P4) d*c
2
2
1
1
(5,5439 + 3,6529) 6,1 +
(5,5439 + 3,4550) 3
2
2
= 41,5486 t
Mp =
=
1
1
1
(2P1 + P3) d2 +
(P1 + P4) d d*c +
(P1 + 2P4) d*c2
6
2
6
1
1
((2 5,5439) + 3,6529) 6,12 + (5,5439 + 3,4550) 6,1 3
6
2
1
(5,5439 + (23,4550)) 32
6
= 192,4377 tm
Gaya angkatdanmomennya:
U
Mu =
1
1
Pu B = 3,29297 = 11,5252 t
2
2
2
2
U B = 11,5252 7 = 53,7840 tm
3
3
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
9.Diketahui :
Direncanakan suatu dermaga untuk berlabuh kapal berukuran 4500 ton, lebar
dermaga 6 m dan jarak antara balok melintang adalah 4 m. Sifat tanah adalah sebagai
berikut.
Tanah lapis I
Berat jenis tanah timbunan
: = 1, 7 gr/ cm3
= 310
Tanah lapis II
Berat jenis tanah timbunan
: = 1,0 gr/cm3
: h1 = 0,4 m
: h2 = 2,7 m
: k1 = 1,1
= 280
10 -2
: = 1,0 gr cm3
:m=4
Kohesi tanah
: C = 0,05 kg/cm2
: k2 = 1,1
= 280
10-3
: 40 cm
: 2,4 gr/cm3
40 cm
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Penyelesaian:
a.
Tekanan Air
Karena adanya perbedaan elevasi muka air di hulu dan hilir turap, maka akan
terjadi aliran air dari hulu ke hilir turap. Aliran tersebut terjadi karena adanya
gradien hidraulis pada tanah lapis II dan III. Karena adanya aliran tersebut
maka terjadi pengurangan distribusi tekanan air, dari sebesar a pada elevasi
muka air di hilir turap (pelabuhan), menjadi b pada batas antara lapis II dan
III, dan akhirnya menjadi c pada ujung bawah turap.
Hitungan tekanan air a, b, dan c diberikan berikut ini.
Koefisien permeabilitas lapisan II : k1
Koefisien permeabilitas lapisan III : k2
Gradien hidraulis lapisan II = l1
Gradien hidraulis lapisan III = l2
Tekanan tanah pada elevasi muka air hilir turap (pelabuhan) adalah
= 0,4
Kecepatan aliran air adalah :
1,1 10-2 = 1,2 10-3
=
(h1+h2) i + 2i2h3 = a
i2
i1
0,4
0,372
2h3
1,1
0,12
0,4
1,1 0,372
2h3
1,1
0,12
i 2 2i 2 h3 0,4
3,1
1,1
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
b 0,4
0,12
0,4
2,7
1,1 0,372
2h3
1,1
0,4
2,7
0,327 2,2h3
0,4 0,324
0,12
0,4
c 0,4
1,1 0,372
2h3
1
,
1
b.
0,12
0,4
2,7
1,1 0,372
2h3
1
,
1
Tekanan Tanah
Tanah lapis I
Tanah lapis II
h3
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1. Bagian tanah dasar pelabuhan dengan kemiriangan m (di depan turap)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
c.
Persamaan diatas diselesaikan dengan cara coba banding untuk mendapatkan kedalaman turap yang dipancang:
2,4806 > 0
-1,8662 > 0
0,338 = 0
Didapat kedalaman turap yang dipancang adalah
. Dengan
d.
Didapat:
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
e.
= 0,0551
2,4537
2,9222 + 0,9327
2,77222 +
2,37222 +
2,3722x0,0015
= -17,86243tm
= -1786243 kg cm
Tegangan Lentur yang Terjadi:
1,0008
2,9972 + 0,08
2,7722
2,3722 0,0125
2,3722 10,1933
2,5055 +
2,7722+ 0,3875
2,3722+
3,2222
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
= 992,4 cm3
Dipakai turap baja profil dengan ukuran berikut ini:
W = 1100cm3
F = 156 cm2
B = 400
h = 270
d = 9,5
t = 7,5
2. Perencanaan Tiang Pancang
Tabel 6.4.a Hitungan Gaya vertical dan momen terhadap titik O
Gaya Vertikal (t)
LenganKeO
MomenkeO
2,079
-0,35
-0,7277
2
3
=
=
13,328
0,833
-0,70
2,3333
-9,3296
1,9437
1,176
2,5667
3,0184
2,604
3,15
8,2026
0,25 7 2,4
4,200
0,0
1 0,65 2,4
1,560
-3,0
-4,68
5,616
0,5
2,808
Q=3 7
V
21,000
0,0
52,396
m =
1,2354
1
2
3
(1,4+0,45) 1,0659
x 1,0067(1,4+0,45)
RA
H
Lebar balok melintang adalah
Lengan Ke O
Momen ke O
= 1,9719
1,3750
2,7114
= 0,9312
1,0667
0,9933
= 10,1933
0,4500
4,5870
= 13,0964
M =
8,2917
0,6m dan jarak balok lintang adalah b = 3,5 m. Untuk
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
V = 52, 396
0,65
2,4
=186,35 t
= 42,2396 t
H = 13,0964 3,5
= 45,8374 t
Jumlah tiang dermaga yang mendukung dermaga adalah 5 buah untuk setiap 3,5 m
panjang. Dengan penempatan tiang seperti terllihat dalam gambar, jarak tiang- tiang
tersebut terhadap titik O adalah:
x1 = x2
= -3 m
x3 = 0 m
x2 = 2 32 + 2 32 = 36 m2tiang
Gaya vertikal yang bekerja pada tiap tiang dihitung dengan rumus berikut ini.
p
p1 = p2 =
= 33,7503t
p3 =
= 37, 27 t
p4 = p5
= 40,7879t
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diijinkan tiang. Untuk
bias menahan gaya horizontal tersebut maka tiang- tiang dipancang miring dengan
kemiringan sebagai berikut :
Tiang 1, 2, 3 dibuat miring 3:1
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Tiang 4 dan 5 dibuat miring 6:1
Proyeksi vertical dan horizontal dari gaya dukung tiang diberikan dalam tabel 6.5
m:1
3:1
3:1
3:1
6:1
6:1
V (t)
33,7503
33,7503
37,2700
40,7897
40,7897
h =
h (t)
11,2501
11,2501
12,4233
6,7983
6,7983
48,5201
P (t)
35,5759
35,5759
39,2860
41,3523
41,3523
Karena gaya yang bekerja pada tiang lebih kecil dari pada gaya dukung ijin berarti
tiang tersebut aman.
a. Menentukan panjang tiang
Gaya dukung tiang terhadap gesekan dan lekatan tiang.
1) Tiang gesekan, dihitung dengan rumus berikut ini.
p=
Dengan
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Dimana
k :keliling tiang
z :panjang tiang dalam tanah
Gaya dukung tiang terhadap gesekan adalah :
= 0,181875z2
= 0,266666 z
Dengan menyamakan gaya dukung tiang total dengan gaya maksimum yang
bekerja pada suatu tiang, akan didapat panjang tiang yang harus dipancang
Ptotal = 0,181875z2 + 0,266666z
= 41,3523
= 0
z=
= 14,36 m
x 4,85 = 19,47 m
20m
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
1. Akibat muatan normal dan benturan kapal tidak ditinjau karena gaya akibat
benturan kapal mempunyai arah yang berlawanan denang arah RA dan Ea
(akibat tekan tanah di atas turap). Dengan demikian nilai gaya horizontal (H)
berkurang, sehingga dermaga lebih aman.
2. Muatan normal + tarikan kapal
Gaya tarik untuk tiap bollard (tambatan) adalah 35 ton
Jarak antara bollard = 21 m
Diantara bollard terdapat 21/3,5 = 6 balok melintang.
Satu baris tiang menahan gaya sebesar = 35/6 = 5,8333 t jarak vertical antara
gaya horizontal pada bollard dan titik O adalah :
H= 0,9 + 1,4 + 0,15 + 0,5 = 2,95
Momen akibat tarikan kapal :
M = 5,8333 2,95
= 17,2083 tm
M = 42,2369 + 17,2083
= 59,4452 tm
H = 45,8374 + 5,8333
= 51,6707 t
m:1
3:1
3:1
3:1
6:1
6:1
V (t)
32,3162
32,3162
37,2700
42,2238
42,2238
h =
h (t)
10,7721
10,7721
12,4233
7,0373
7,0373
48,0421
H h
= 0,7257 t < T = 1t
P (t)
34,0643
34,0643
39,2860
42,8026
42,8026
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
PELABUHAN
Berat tanah dalam blok
= 93,312 t
: 52,396 5,4
= 282,938 t
G = 894,65 t
= 33,36kg/cm2
= 11,12kg/cm2
= 446,07t > 10
41,3523 = 413,523 t