Anda di halaman 1dari 83

Penerapan Pembelajaran Saintifik Berbasis Higher Order Thinking Skill Melalui

Proyek Mading Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Siswa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas tidak pernah luput
dari penyesuaian penerapan pendekatan dan media pembelajaran. Oleh karena itu merupakan
suatu keharusan bagi para pendidik untuk menerapkan model pendekatan media
pembelajaran yang tepat yang di gunakan sesuai dengan mata pelajaran dan juga materi yang
disampaikan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Demikian juga dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa


Inggris,penerapan pendekatan dan media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat
penting, karena belajar bahasa berarti belajar berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan, yang mana kegiatan berkomunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan
sehari-hari.Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan,ketrampilan,sikap, teknologi, dan budaya.
Sebagaimana diketahui Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan
mendengar, berbicara, membaca dan menulis sehingga peserta didik mampu berkomunikasi
dan berwacana dalam bahasa Inggris

Dalam kurikulum 13, ada 9 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai siswa kelas
XI MIA 1 dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, yang materi pokok yaitu: Suggesting and
Offers, Expressing Opinion, Invitation, Personal letter, Report text, Hortatory Exposition,
Analytical Exposition, Report and song. Namun berdasarkan hasil Penilaian akhir semester
ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di kelas X1- MIA 1 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam,
menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal belum
mencapai 75 % .
Berdasarkan data hasil Ujian Akhir Semester kelas XI MIA tahun pelajaran
2017/2018, didapatkan data bahwa ketuntasan KD merespon makna dalam Suggesting and
Offers mencapai 75% , ketuntasan KD merespon makna dalam Invitation 75%, menyusun
teks berbentuk report hanya mencapai 75%, ketuntasan merespon Expressing Opinion 65 %.
KD menyusun teks berbentuk analytical exposition hanya 60 %, Hal ini menunjukkan
rendahnya prestasi belajar bahasa Inggris siswa di dua kompetensi dasar tersebut yaitu KD
mengenai Expressing Opinion dan analytical exposition text. Hal ini menunjukkan KD
tersebut dianggap paling sulit dibandingkan KD lainnya.
Sesuai dengan data di atas menunjukkan bahwa selama ini penerapan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajaran dianggap kurang menarik karena proses pembelajaran
berbagai materi pembelajaran mengandalkan buku dan bantuan media yang tidak tepat,
sehingga siswa menjadi bosan dan enggan untuk membaca berbagai teks yang mereka anggap
terlalu panjang. Selain itu, guru menerapkan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru
dan masih menggunakan metode ceramah satu arah, sehingga kurang terjalin interaksi antara
guru dengan siswa yang tidak sesuai dengan penerapan pembelajaran dalam Kurikulum 13.
Demikian juga akhir -akhir ini, media pembelajaran yang digunakan didominasi oleh
media elektronik seperti: laptop, hand phone, audio visual, internet dll. Ini terjadi disebabkan
oleh rasa keingintahuan para pendidik dan peserta didik tentang hal-hal yang baru dan
kekinian. Namun demikian pemanfaatan media ini ternyata masih belum signifikan bagi
semua materi pelajaran dalam Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas (SMA), khususnya
untuk siswa didik kelas XI MIA 1. Hal ini terlihat dari sikap peserta didik yang kurang
memperhatikan pada saat proses pembelajaran berlangsung masih terlihat peserta sibuk
sendiri, mereka melakukan aktivitas lain seperti mengobrol dengan teman sebangkunya,
menggunakan handphone masing-masing, seperti main game, menonton video yang mereka
sukai, bahkan chattingan dll. Sedangkan yang kita ketahui, kelas XI adalah peserta didik
yang harus terasah kemampuan dalam berbahasa inggris untuk bekal ke kelas selanjutnya
dan mempersiapkan untuk menghadapi ujian dan kenaikan kelas XII. Namun kenyataannya
pada saat pendidik meminta peserta didik menyampaikan materi yang terkait, mereka masih
banyak gugup dan bingung ketika menuangkan gagasannya karena cenderung mencari ide
berdasarkan pemahaman dari media elektronik seperti Internet. Masalah tersebut sebenarnya
bukan karena kesalahan si pembelajar, tetapi bisa jadi ketidak tepatan penerapan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajarannya yang kurang menarik dan efisien.

Berdasarkan kenyataan ini penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk


mewujudkan pendekatan saintifik yang menciptakan pembelajaran Higher Order Thinking
Skill (HOTS) dengan judul “Penerapan Pembelajaran Saintifik Berbasis Higher Order
Thinking Skill Melalui Proyek Mading Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Inggris Siswa kelas XI-MIA1 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran
2018/2019”
Penerapan pendekatan dan media ini diharapkan tepat dan sangat bermanfaat serta
mudah diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Penulis yakin bahwa
penerapan pembelajaran saintifik melelui media ini sangatlah dibutuhkan para peserta didik
dan pendidik, sebagai sarana yang menarik dalam kegiatan pembelajaran Higher Order
Thinking Skill untuk mencapai kompetensi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan penerapan media Majalah dinding ini memiliki
peran yang cukup tinggi dalam upaya pembinaan dan pembentukan siswa, baik dalam aspek
pengetahuan, kemampuan/keterampilan, bakat dan minat maupun sikap. Disamping itu
majalah dinding sangat mungkin diselenggarakan karena merupakan salah satu bentuk
majalah sekolah yang sederhana dengan biaya yang murah sehingga dapat dilaksanakan di
mana saja.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang diatas maka peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Penerapan Pembelajaran dan media yang digunakan dalam pembelajaran belum dapat

meningkatkan hasil Bahasa inggris siswa

2. Hasil belajar siswa masih rendah.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini, adalah:

1. Apakah pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui media proyek mading

dapat meningkatkan kemampuan belajardan hasil belajar bahasa Inggris siswa?

2. Langkah – langkah apa saja yang dilakukan dalam menerapkan media proyek Mading

dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa?


1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada efektivitas pembelajaran dengan pendekatan saintifik

melalui proyek mading meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 2

Lubuk Pakam.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan kemampuan belajar Bahasa Inggris siswa melalui proyek mading

2. Menjadikan proyek mading sebagai wadah kreativitas dalam pembelajaran baik di

dalam maupun di luar kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru menerapkan media saintifik untuk meningkatkan

kompetensi Bahasa Inggris.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan/

keterampilan, bakat dan minat maupun sikap siswa.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan dokumentasi bernilai edukatif yang dapat digunakan bagi orang-

orang yang ada dilingkungan sekolah.untuk meningkatkan kemampuan bahasa

inggris
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran merupakan kumpulan metode dan cara yang digunakan oleh
tenaga pendidik melakukan pembelajaran dan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan
saintifik, yaitu pendekatan yang menggunakan langkah-langkah serta kaidah ilmiah dalam
proses pembelajaran. Langkah ilmiah yang diterapkan meliputi menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan (Daryanto, 2014: 51).

Proses pendekatan ini dapat disamakan dengan suatu proses ilmiah karena didalamnya
terdapat tahapan-tahapan terutama dalam kegiatan inti. Pendekatan saintifik sebagai bentuk
pengembangan sikap baik religi maupun sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan materi pelajaran. Dalam pendekatan ini peserta didik tidak lagi
dijadikan sebagai objek pembelajaran, tetapi dijadikan subjek pembelajaran, guru hanya
sebagai fasilitator dan motivator . Guru tidak perlu menjelaskan semua tentang apa yang ada
dalam materi pelajaran.

Pendekatan ini merupakan metode pendekatan yang diterapkan pada Kurikulum 2013
dan menjadi acuan bagi para pendidik untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Menurut Sunarti dan Rahmawati (2014:2) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 menekankan
pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (Scienific Approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran. Selain itu proses pembelajaran pendekatan saintifik meliputi tiga aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Melalui penerapan pendekatan saintifik diharapkan siswa
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang lebih baik. Siswa akan lebih
kreatif, inovatif, dan lebih produktif dalam menghadapi berbagai persoalan di kehidupan
sehari-hari.
Dalam pembelajaran pendekatan saintifik proses penilaian menggunakan penilaian
autentik, berupa penilaian proyek. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang meliputi: pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian
data yang harus di selesaikan oleh peserta didik dalam waktu atau periode tertentu
(Kunandar, 2014:286).

Pada penilaian proyek diperlukan bagi siswa dalam berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan pembelajaran pendekatan saintifik. Beberapa tahapan agar siswa terlatih berpikir
tingkat tinggi, menurut Rosnawati (2009: 1) menyatakan bahwa ada 6 tahapan untuk
mendayagunakan siswa berpikir tingkat tinggi diantaranya : 1) menggali informasi yang
dibutuhkan; 2) mengajukan dugaan; 3) melakukan inkuiri; 4) membuat konjektur; 5) mencari
alternatif ;6) menarik kesimpulan. Pada tahap menggali informasi yang dilakukan siswa
adalah melakukan investigasi konteks, karena tidak semua informasi disampaikan secara
eksplisit. Pada tahap mengajukan dugaan, beberapa siswa mengajukan beberapa
penyelesaian. Tahap melakukan inkuiri merupakan menganalisa informasi dan menjawab
pertanyaan yang sudah diajukan. Pada tahap membuat konjektur yang dilakukan siswa adalah
melakukan eksplorasi dan percobaan, kemudian pada tahap mencari alternatif yang dilakukan
siswa mencari cara yang lebih efektif. Dan terakhir pada tahap menarik kesimpulan yang
dilakukan siswa adalah menyimpulkan jawaban yang sudah diperoleh.

Dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016 menyatakan bahwa Pendekatan saintifik


merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan mengamati,
menanya mengumpulkan informasi, manalar dan mengkomunikasikan. Keunggulan
pendekatan saintifik diantaranya meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, dapat
membentuk keterampilan siswa dalam menyelesaiakan masalah secara sistematik, terciptanya
kondisi pembelajaran dimana siswa merasa belajar itu merupaka kebutuhan, diperoleh hasil
yang tinggi, melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, dan untuk mengembangkan
karakter siswa (Machin, 2014, p. 28).

2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Sesuai dengan Implementasi Kurikulum 13 langkah-langkah Pendekatan Saintifik ada

lima, yaitu:
a. Mengamati (observing)

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang memaksimalkan panca

indra dengan cara melihat, mendengar, membaca atau menonton. Saat melakukan

kegiatan pengamatan ini, guru harus menyiapkan panduan pengamatan berupa list

format tugas.

b. Menanya (questioning)

Tahapan menanya merupakan proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep

melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Pada proses menanya harus

dikembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis sehingga perlu

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan pada level berfikir tingkat tinggi. Selain itu

proses menanya juga menuntut partisipasi aktif peserta didik.

c. Menalar (associating)

Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses mengembangkan kemampuan

mengelompokkan dan membandingkan beragam ide dan peristiwa untuk kemudian

memasukkannya menjadi penggalan memori. Pengalaman-pengalaman yang sudah

tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya

yang sudah tersedia.

d. Mencoba (experimenting)

Kegiatan mencoba atau mengeksplorasi adalah kegiatan untuk menginternalisasi


pengetahuan dan keterampilan yang baru saja diperoleh/dipelajari. Pada proses ini
peserta didik berlatih mengungkapkan hal-hal baru yang dipelajari dan mencoba
menggunakan kemampuan itu dalam dunia nyata di dalam Networking (Membentuk
jejaring / Mengkomunikasikan). Kegiatan mengomunikasikan ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan menyajikan atau mempresentasikan semua pengetahuan
dan keterampilan yang sudah dikuasai dan yang belum baik secara lisan maupun
secara tertulis. Pada kegiatan ini tidak hanya pengetahuan dan keterampilan
mengomunikasikan saja tetapi juga permasalahan dan kesuksesan yang dialami
selama proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang di dalam proses pembelajarannya
berpusat kepada siswa yang dikenal dengan istilah students center. Maksudnya didalam
proses pembelajaran siswa mampu memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora. Dengan demikian guru berperan untuk menciptakan suatu
pembelajaran menjadi lebih efektif dan juga menarik sehingga bahan pembelajaran yang
disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran.

3. Pengertian Higher Order Thinking Skill (HOTS)


Menurut Rofiah dkk (2013:17) Higher Order Thinking Skill merupakan proses
berpikir tidak sekedar menghapal dan menyampaikan informasi yang diketahui. Kemampuan
tingkat tinggi merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi, mentranformasi
pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimilili untuk berpikir kritis dan kreatif dalam
upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru. Higher Order
Thinking Skill (HOTS), merupakan output dari hasil belajar, salah satu yang menyebabkan
hasil belajar adalah guru mengajar tidak satu arah (konventional).
Mengimplementasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam kelas bukanlah hal
yang mudah, tentunya harus ada usaha yang maksimal dalam mewujudkannya. Guru dalam
kelas memiliki peran penting dalam mengatur dan memotivasi siswa untuk berpikir tingkat
tinggi, berikut ini beberapa motivasi yang dapat dilakukan guru di kelas menurut Conklin &
Manfro (2010: 18) :

a. Membuka pelajaran dengan pertanyaan–pertanyaan yang mengarah pada HOTS untuk


mengawali diskusi dan debat.
b. Mengakhiri pelajaran dengan pertanyaan–pertanyaan HOTS yang digunakan sebagai alat
penilaian.
c. Menempatkan aktivitas brainstorming pada pertengahan pelajaran untuk mendorong siswa
menemukan ide dan berpikir kreatif.
d. Memberikan tugas berbasis open ended sebagai pekerjaan rumah untuk mengetahui
kreativitas dan pemahaman mereka terhadap pelajaran yang sudah dipelajari.
Mengenai pertanyaan–pertanyaan yang dapat digunakan guru sebagai acuan membimbing
siswa berfikir tingkat tinggi ada beberapa contoh pertanyaan. menurut Krulick & Rudnick
(1995:3) yaitu: what’s if ... ? (Bagaimana jika ...?), what’s wrong ...? (Apa yang salah ...?),
what’s would you do ... ? (apa yang akan kamu lakukan ... ?), dan what’s another ways ...
(Adakah cara lain ...?). Kempat kata tanya ini dapat menjadi kunci untuk mengawali siswa
bertanya berpikir tingkat tinggi, bukan hanya sekedar bertanya “apa” namun juga “mengapa
sesuatu itu terjadi”, “bagaimana mencari solusi”, “solusi apa yang seharusnya dilakukan” dan
“adakah solusi lain yang dapat dilakukan”.
Kelas yang mengimplementasikan pembelajaran dengan menggunakan HOTS selain guru
menyediakan atau memancing pertanyaan–pertanyaan yang menantang, maka perlu strategi
untuk mengembangkan HOTS, berikut ini adalah beberapa strategi menurut King, Goodson
& Rohani (2010: 45) yang dapat digunakan dalam kelas:

a. Pembelajaran yang memberikan kesempatan pengulangan, elaborasi, organisasi, dan


metakognisi.
b. Pembelajaran yang secara khusus berpusat kepada siswa
c. Presentasi tidak lebih dari lima belas menit dan disesuaikan antara proses menggali
pengetahuan dan praktek dalam pembelajaran
d. Guru atau siswa menghasilkan pertanyaan, masalah baru, dan pendekatan baru serta
memperoleh jawaban yang belum dipelajari sebelumnya
e. Pemberian umpan balik secara langsung, spesifik, dan menginformasikan kemajuan siswa
f. Pembelajaran menggunakan diskusi kelompok kecil, tutor teman sebaya, dan pembelajaran
kooperatif
g. Aktivitas dalam pembelajaran melibatkan tugas-tugas yang menantang keinginan siswa,
guru memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas-tugas serta memberikan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan siswa.

Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Inggris adalah siswa mampu mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, strategi dan motivasi di atas dapat membantu guru untuk
mengimlementasikan HOTS di kelas, namun bukan hanya itu, tuntutan guru untuk memiliki
keterampilan dalam memberikan tugas yang mengukur HOTS siswa juga penting dan guru
juga dapat membedakan tugas HOTS maupun LOTS.
4. Pengertian Majalah Dinding

Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading merupakan satu jenis
media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip
majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada
dinding atau yang sejenisnya (Nursito, 1999:1).
Dari pengertian di atas Majalah dinding digunakan sebagai media komunikasi yang
mudah dikreasikan dapat dilaksanakan dimana saja dan murah dalam pelaksanannya. Dalam
hal ini majalah dinding bukanlah hal yang baru dan asing dalam proses pembelajaran.
Penerapan media ini baik di dalam kelas maupun di luar bukan dianggap sebagai pelengkap
fasilitas semata, akan tetapi dapat menjadi kebutuhan dalam media edukatif siswa, baik yang
berkaitan dengan program kurikulum kurikuler maupun ekstrakurikuler. Majalah dinding
memiliki peran yang cukup tinggi dalam upaya pembinaan dan pembentukan siswa, baik
dalam aspek pengetahuan, kemampuan/keterampilan, bakat dan minat maupun sikap. Peranan
majalah dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara fisikal
dan faktual serta memiliki sejumlah fungsi, yaitu : (1) informatif, (2) komunikatif (3)
rekreatif, (4) kreatif (Widodo, 1992:1).
Majalah dinding dalam penyajiannya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.
Bentuk majalah terlihat lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar, atau
kombinasi dari keduanya. Semua materi itu disusun secara variatif sehingga keseluruhan isi
mading tampak jelas dan menarik.
Media proyek mading diharapkan menjadi salah satu media yang dapat menerapkan
pembelajaran saintifik karena siswa dapat mengidentifikasi, memahami, menerapkan,
mengevaluasi,dan mengkreasi yang disebut 5m dalam Taksonomi Bloom. Para peserta didik
baik secara perorangan maupun kelompok dapat mengidentifikasi hal yang harus dicapai
sesuai Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) materi pelajaran sehingga seiring
berlangsungnya pembelajaran peserta didik dapat memahami, menerapkan, megevaluasi dan
mengkreasikan materi pelajaran berdasarkan IPK materi pelajaran yang telah ditetapkan.

5. Manfaat Majalah Dinding

Sebagai media pembelajaran mading sangat bermanfaat dalam poses pembelajaran.


Widodo (1992:2) menyatakan bahwa majalah dinding memiliki manfaat, yaitu: (1)
peningkatan minat baca; (2) pengembangan cakrawala pengetahuan, (3) sumber acuan
informasi keilmuan; (4) pengisi waktu luang dan penyalur serta penampung bakat, minat, dan
hobi; (5) dokumentasi dan (6) media pengajaran. Sedang menurut Nursisto (1999:2-8)
Berdasarkan pendapat ini,majalah dinding yang ada di kelas maupun di luar kelas dapat
memberikan beberapa manfaat, yaitu :

a) Sebagai media komunikasi


Majalah dinding merupakan media komunikasi yang dapat menciptakan komunikasi antar
pembelajar dan warga sekolah. Melalui majalah dinding para pembelajar dapat
menuangkan gagasan dan idenya melalui berbagai macam ragam tulisan sehingga minat
baca warga sekolah yang lain akan meningkat. Sedangkan untuk pembelajar ini
dimanfaatkan sebagai media komunikasi sesuai dengan materi pelajaran di kelas tersebut
untuk meningkatkan pemahaman Bahasa Inggris. Melalui pemasangan majalah dinding
merupakan komunikasi yang praktis mengingat bahan yang sederhana dan volume tulisan
dapat diatur yang disesuaikan dengan tema dan kondisi atau keperluan yang aktual.
Dengan adanya majalah dinding, bermacam informasi terkait materi pembelajaran
khususnya di kelas XI-MIA, dapat disebarkan secara mudah ke seluruh area sekolah dan
akan banyak hal yang semula tidak diketahui akhirnya menjadi perbendaharaan
pengetahuan.

b) Sebagai media kreativitas


Siswa tidak pernah sepi dan kaya dengan kreativitas, termasuk aktivitas ekpresi tulis.
Melalui karya tulis pada majalah dinding dapat memberikan manfaat ganda, yaitu (a) dari
sisi penulis, majalah dinding merupakan tempat untuk mencurahkan berbagai macam ide,
beragam gagasan, pikiran, daya cipta bahkan fantasi yang mengiringi perkembangan
jiwanya perlu penyaluran dan media untuk menuangkannya. Oleh sebab itu majalah
dinding merupakan wadah kreativitas bagi siswa karena didukung oleh sifatnya yang
mudah dilaksanakan dengan biaya yang murah, (b) dari sisi pembaca akan mendapatkan
penyaluran yang berkaitan dengan keinginan, cita-cita, kecintaan, kerinduan, keprihatinan
dan berbagai pikiran lain yang tidak dapat disalurkannya sendiri . Dengan membaca
tulisan-tulisan teman atau oranglain, terlepaslah ia dari berbagai gejolak yang ada dalam
dirinya. Majalah dinding dapat menjadi tuangan aspirasi diri bagi pembaca yang telah
dituliskan oleh oranglain dan menjadi sarana bersama penulisnya untuk berpendapat
tentang sesuatu, berkeinginan, berkomentar mengkritik dan hal-hal yang berhubungan
dengan isi mading tersebut.
c) Sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis
Melalui majalah dinding, peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk melatih
diri dalam membuat tulisan seindah mungkin. Kebiasaan dan keterampilan menulis tidak
terjadi dalam seketika atau secara otomatis, melainkan terjadi melalui proses pembelajaran
dan latihan. Siswa yang memiliki kebiasaan dan keterampilan menulis, cenderung
memiliki wawasan dan cara berpikir yang sistematis, kritis dan analitis.

d) Sebagai media untuk membangun kebiasaan membaca


Jika majalah dinding dikemas dengan baik, akan dapat menarik perhatian siswa untuk
melihat dan membacanya sehingga majalah dinding dapat dipakai sebagai satu media
untuk meningkatkan kebiasaan membaca. Jika hal tersebut terjadi, maka majalah dinding
tidak akan pernah sepi dari siswa-siswa yang akan membacanya dan terbuka peluang bagi
siswa tidak hanya sekedar untuk membaca, namun dapat menimbulkan insipirasi bagi
siswa untuk menuangkan gagasan, ide dan kreativitasnya dalam majalah dinding. Dengan
demikian siswa tidak hanya sebagai pembaca tetapi juga sebagai penulis.

e) Sebagai pengisi waktu


Majalah dinding dapat dimanfaatkan sebagai satu sarana oleh siswa untuk mengisi waktu
luangnya, di saat ada jam-jam kosong atau pada saat istirahat dan selesai mengikuti semua
pelajaran. Waktu-waktu luang dapat dimanfatkan oleh siswa dengan membaca berbagai
macam tulisan yang dapat memperkaya pengetahuan dan wawasannya. Sehingga materi
pelajaran yang telah dan akan dipelajari dapat dibaca berkali-kali untuk memudahkan
peserta didik menerapkan materi tersebut dalam meningkatkan Bahasa Inggris.

f) Sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir


Majalah dinding dapat membangkitkan gairah siswa untuk mencari bacaan lain lewat
“ umpan “ yang disajikan dalam majalah dinding. Sangat mungkin sajian-sajian majalah
dinding itu belum sepenuhnya memenuhi selera pembacanya. Hal ini akan menjadikan
majalah dinding berperan sebagai perangsang bagi siswa untuk mencari bahan bacaan lain
yang lebih lengkap. Kebiasaan membaca akan menambah pengetahuan siswa dalam
berbagai bidang. Semakin banyak membaca, pengetahuan siswa akan bertambah dan
secara tidak langsung akan menjadi pendorong bertambahnya kecerdasan siswa. Dengan
demikian majalah dinding berperan sebagai media yang dapat menjembatani lahirnya
pengetahuan, ketangkasan berpikir dan terbentuknya kecerdasan para pembaca.

g) Sebagai media untuk melatih berorganisasi


Penyelenggaraan majalah dinding jelas merupakan hasil dari kerja tim yang membutuhkan
proses perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Oleh sebab itu diperlukan suatu
keterampilan untuk berorganisasi sebagai satu wadah untuk mencapai tujuan.
Penyelenggaraan majalah dinding merupakan perwujudan kerja tim atau kerja kelompok
yang perlu saling mematuhi kesepakatan, aturan yang telah ditetapkan, kedisiplinan diri
dan kesungguhan bekerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan ditempat
peneliti bertugas di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam pada tahun ajaran 2018/2019.

2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 tahun ajaran 2018/2019
dengan dua siklus tindakan.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini difokuskan pada siswa kelas XI MIA-1 SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam berjumlah 36 siswa, laki-laki 11 dan perempuan 25 siswa.

C. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classrom Action

Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari

tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut

dilakukan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada

prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan (planning),

tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi.


Berikut prosedur penelitian :

1. Menentukan Tema Mading

Dalam pembuatan majalah dinding, hal utama yang akan kita lakukan adalah kita
tentukan terlebih dahulu tema dari isi mading yang akan ditampilkan. Proses
menentukan tema ini kita kaitkan dengan materi yang ada sesuai kompetensi dasar
bahasa inggris. Untuk kali ini kita sesuaikan tema mading dengan Expressing of
opinion dan Explanation text.

2. Memberikan Arahan

Setelah mendapatkan tema mading, guru mengarahkan dan memandu peserta didik
tentang materi bahasa inggris yang akan dipelajari. Guru memberikan langkah –
langkah, dan informasi yang berkaitan dengan materi yang akan menjadi isi majalah
dinding

3. Merancang Sketsa Mading

Selanjutnya merancang tampilan sebuah majalah dinding agar menarik. Membuat


sketsa terlebih dahulu dengan membuat tata letak dari setiap rubrik yang akan
ditampilkan. Setelah itu, membuat daftar rubrik apa saja yang akan ditempelkan di
mading, dan disinilah kreatifitas sangat dibutuhkan, karena cara membuat mading
salah satunya yakni dengan ke kreatifan.

4. Proses Pembuatan Mading


Setelah rancangan sketsa selesai, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan.
Proses pembuatan ini terdiri dari pembuatan rubrik dan desain mading yang akan
dibuat. Pembuatan rubrik dapat dilakukan dengan mencari dari berbagai sumber,
seperti buku, internet dan hasil wawancara.Selain rubrik, hal lain yang juga
memperhatikan yaitu desain. Desain juga sangat berperan penting dalam menarik
perhatian orang untuk membaca mading. Dengan adanya penambahan desain,
diharapkan dapat menarik perhatian dan meningkatkan minat pembaca.
5. Publikasi Mading

Setelah pembuatan selesai, Mading sudah dapat diterbitkan. Penempatan mading


dapat diletakkan didalam kelas maupun diluar kelas.

D. Siklus Penelitian

Dalam pelaksanaannya penulis merencanakan menggunakan 2 siklus sebagai dasar


penelitian tindakan kelas

SIKLUS ke-1

1. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:

a. Menganalisis Silabus/ Kurikulum 13

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembuatan Mading, sesuai tema mading yang


akan kita lakukan.
c. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman, observasi).
d. Menyusun kelompok belajar peserta didik.
e. Menyusun Lembar Observasi Siswa (LOS)
2. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup :

a. Guru melakukan absensi


b. Guru memberikan materi pada pelajaran Bahasa Inggris berupa Expression of
opinion dan Explanation text.
c. Guru memberikan arahan dalam membuat sketsa serta arahan rubrik apa saja
yang dapat ditampilkan pada majalah dinding.
d. Siswa melakukan proses pembuatan Majalah dinding setelah tema dan daftar
rubrik telah terkumpul.
e. Diskusi kelas, semua siswa menanggapi hal-hal yang masih kurang jelas dan
materi yang belum dimengerti dan guru disini bertindak sebagai penengah untuk
menjelaskan hal-hal yang masih salah atau kurang tepat dan belum jelas kepada
siswa.
f. Guru memberikan tugas dan soal – soal sesuai dengan materi yang terkait pada
majalah dinding yang telah dibuat.
4. Tahap Mengamati (observation), mencakup:
a. Melakukan diskusi dengan guru Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dan
kepala sekolah untuk rencana observasi.
b. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model
pembelajaran dan media yang digunakan.
c. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan
atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk
pembelajaran berikutnya.
5. Tahap refleksi (Reflection), mencakup:
a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model
pembelajaran dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
c. Melakukan refleksi terhadap penerapan model dan media pembelajaran.
d. Melakukan refleksi terhadap kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Bahasa
Inggris.
e. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.

SIKLUS ke-2

Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II

berdasarkan refleksi pada siklus I. Langkah-langkah siklus II adalah :

1. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:


a. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk
diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
c. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1.
2. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
a. Melakukan analisis pemecahan masalah.
b. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan model
pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek
Majalah Dinding.
3. Tahap Mengamati (observation), mencakup:
c. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran saintifik berbasis
Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding.
a. Mencatat perubahan yang terjadi.
b. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan
memberikan umpan balik.
4. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
a. Merefleksikan proses pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking
Skill melalui proyek Majalah Dinding.
b. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model pembelajaran
saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding.
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. menyusun rekomendasi.
Dari tahap kegiatan pada siklus 1 dan 2, hasil yang diharapkan adalah agar (1) peserta
didik memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibat dalam proses
pembelajaran dalam Bahasa Inggris; (2) guru memiliki kemampuan merancang dan
menerapkan model dan media pembelajaran saintifik interaktif dengan kerja kelompok
khusus pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan (3) terjadi peningkatan prestasi peserta didik
pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

D. Indikator keberhasilan

Peneliti menerapkan beberapa indikatar keberhasilan tindakan dalam penelitian ini


sebagai berikut :

1. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran saintifik dengan aktif.


2. Siswa mampu menciptakan proyek majalah dinding sesuai dengan kreatifitas,
ketrampilan dan kemampuan siswa.
3. Mampu memahami dan menjelaskan materi pelajaran dengan karya sendiri
4. Mampu meningkatkan komunikasi siswa yang dituangkan dalam gagasan dan idenya
dalam bentuk tulisan
5. Adapun yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan adalah bila
kemampuan pemahaman siswa, pada materi Expression of opinion dan Explanation
text mencapai batas Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) 75.
E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi untuk mencatat dan
mengetahui aktivitas peserta didik ketika dilaksanakannya tindakan penelitian pada
proses pembelajaran .

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan
kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Program Pembelajaran (RPP)


Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam
mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing- masing RPP berisi kompetensi dasar,
indicator pencapaian kompetensi hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan
belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa


Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan
data hasil eksperimen.

4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar


a. Lembar observasi pengolahan pembelajaran saintifik untuk mengamati kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan
guru selama proses pembelajaran.
5. Tes penilaian harian
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes ini diberikan
setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif).

F. Teknik Pengumpulan Data Dan Analisa Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif dan

kualitatif yang terdiri dari data hasil observasi terhadap pelaksanaan proyek Majalah Dinding

dan data hasil observasi, data yang dikumpulkan diklarifikasikan dan ditabulasikan dalam

bentuk tabel persentase.


Teknik pengumpulan data tentang pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk

meningkatkan percaya siswa adalah dilaksanakan dengan teknik test. Sedangkan teknik

analisa data yang digunakan adalah teknik analisa persentase, dengan rumus :

P = f / n x 100 % dengan keterangan :

P = Angka prestasi

F = Jumlah siswa yang mengalami perubahan

N = Jumlah seluruh siswa

diperoleh selama penelitian berlangsung. Ukuran keberhasilan mengacu pada rentangan

persentase yang dikemukakan oleh Agus Irianto ( 2007 ), yaitu : (1) 0 – 25 % = Kurang, (2)

26 – 50 % = Sedang, (3) 51 – 74 % = Cukup dan (4) 75 – 100 % = Baik. Peneliti

menetapkan 75 % sebagai batas keberhasilan penelitian.

Adapun yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan adalah bila

kemampuan pemahaman siswa, baik dari segi mendengarkan, memahami dan menyampaikan

mengkolaborasi, mengkomunikasi dan mengkreasi ide-ide pokok mencapai batas minimal 75

%.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dijelaskan dalam bab ini mencakup

siklus ke satu dan siklus kedua sesuai perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Bab ini

melaporkan hasil dari test pembelajaran saintifik pada tahap akhir masing-masing siklus.

A.Deskripsi Penelitian

1. Tindakan Siklus ke 1

Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus ke 1 merupakan hasil dari 1

pertemuan.. Pelaksanaan tindakan pada siklus ini mencakup perencanaan, implementasi

tindakan observasi dan refleksi tindakan.

Pada proses pembelajaran ini, penulis melakukan empat langkah penerapan, yaitu

Diskriminasi (Mengidentifikasi kosakata yang diperdengarkan), Dikte (Mengucapkan

kembali apa yang didengar), Percakapan satu pihak (Melengkapi percakapan), Menceritakan

kembali (Menyampaikan pesan). Langkah-langkah tersebut dilaksanakan juga pada sikllus

kedua dan seterusnya apabila diperlukan dalam penelitian ini.

Pada langkah Diskriminasi, guru memulai pembelajaran dengan memberikan materi

daiswa yang menjadi pembicara mengidentifikasi kosakata, fungsi social,struktur teks dan

symbol bahasa apa saja yang digunakan dalam teks yang dibahas.

Pada langkah selanjutnya Dikte, guru memberikan sebuah teks listening melalui

media dan disampaikan bergantian dengan Siswa pembicara diminta untuk mengucapkan
kembali apa yang ia dengar secara bergantian dengan menyimak. Langkah ini dibatasi waktu

10 menit.

Pada Percakapan Satu pihak, siSwa diberi materi berupa sebuah kalimat percakapan.

Siswa sebagai pembicara melengkapi percakapan yang ia dengar, lalu pendengar bertugas

menyimak yang diucapkan pembicara, Lalu bergantian. Guru bertugas mengawas dan

menilai. Langkah ini dibatasi waktu 15 menit.

Langkah selanjutnya merupakan Menceritakan Kembali, ini berupa kerja sama antar

pasangan pembicara dan penyimak. Guru memberikan sebuah teks melalui media mading.

Mula-mula siswa sebagai pembicara mengucapkan poin-poin penting dan ide pokok yang ada

pada teks tersebut. Lalu bergantian dengan penyimak, bertugas sebagai pembicara untuk

menyampaikan kesimpulan dari teks yang telah diberikan. Hal ini dibutuhkan kerjasama tim.

Lalu siswa mempresentasikan hasil diskusi yang mereka lakukan. Dan guru dan siswa

bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi tersebut. Pada langkah ini siswa dibatasi waktu

20 menit.

B. Hasil Penelitian

Hasil Pengamatan pada siklus ke-1 merupakan hasil pengamatan para observer pada

proses pembelajaran tahap (Diskriminasi, Dikte, Percakapan satu pihak, Menceritakan

kembali) yang dilakukan menggunakan metode pembelajaran yang ada di KD yang telah

ditentukan melalui model pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill

melalui proyek Majalah Dinding. Para observer yang merupakan guru Bahasa Inggris

melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi berbentuk form check list.

Indikator yang diamati selama proses pembelajaran meliputi tiga indikator, yaitu perhatian

siswa terhadap materi pelajaran, kerjasama kelompok, partisipasi.


Pada kegiatan inti (Diskriminasi, Dikte, Percakapan satu pihak, Menceritakan

kembali) guru menjelaskan terlebuh dahulu langkah-langkah yang harus dilakukan siswa.

Dibawah ini adalah hasil pengamatan observer.

4.1 Tabel Pengelolan Pembelajaran Pada Siklus I

Indikator Kategori
No Nama Total
1 2 3 Aktif Pasif

1 ADAM HADI CIPTA √ 1 √

2 AFRISKA REGITA BR TARIGAN √ √ √ 3 √

3 AGIS FAHREZI √ 1 √

4 AGNES FEDEROVA NAPITUPULU √ 1 √

5 ALFIN AFYOGA 0 √

6 ANGGITA √ √ 2 √

7 ANJELINA GIRSANG √ √ √ 3 √

8 ANJELINA MANALU 0 √

9 APRIYANTI RODEARNITA √ √ √ 3 √
SINAGA
10 ARFINA SARI 0 √

11 BEBBY CINTIA √ √ 2 √

12 BELLA APRILIYANTI √ 1 √

13 BENONI HIZKIA LUBIS 0 √

14 CHANDRA LUKITO √ 1 √

15 DELIANA SARI SILITONGA √ 1 √

16 DIAHYU RISTI √ 1 √

17 DIAJENG ELY TRITAMA √ 1 √

18 DIANA PUTRI √ 1 √

19 DIRA SHABRINA √ √ √ 3 √
20 ERNA SAHFITRI 0 √

21 FATMA DEWI √ √ 2 √

22 FILIFI ONE SIX NISSI AGAVE 0 √


SILABAN
23 GRECIA ENZELICA BR. 0 √
SITUMORANG
24 LANANG DAMARJATI √ 1 √

25 MUHAMMAD IHSAN √ √ √ 3 √
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA SAGALA √ √ √ 3 √

27 RAJA LIEM SINAGA √ √ √ 3 √

28 RIMA SARYANTI 0 √

29 RISKY MULIANA √ √ 2 √

30 SALOMO KEVIN YEHEZKIEL √ 1 √

31 SITI NABILLAH √ √ √ 3 √

32 SITI NURHAFSYAH √ √ 2 √

33 SRY ULINA JUMIARTY MUNTHE √ √ 2 √

34 TRI DEWA ADINATA SITORUS √ √ 2 √

35 WIKA OCTAVIA BALQHIS √ √ √ 3 √

36 ANANDA √ 1 √

TOTAL 19 15 16 53 16 19

PROSENTASE 50 41 50 47 41 59

Keterangan Indikator:

1. Perhatian

2. Kerjasama

3. Pasritipasi

b. Berdasarkan hasil penilain proses dari tabel di atas dilihat bahwa sebanyak 16

orang siswa (41%) siswa aktif mengikuti proses pembelajaran melalui model
pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek

Majalah Dinding. Jumlah siswa yang pasif lebih besar yaitu sebanyak 20 orang

(59%).

c. Dengan penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam penerapan metode

pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek

Majalah Dinding diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka

pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami

tentang apa yang telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa:

Tabel 4.2. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I

No Aktivitas Guruyangdiamati Persentase


1 Menyampaikan tujuan 6.67

2 Memotiva sisiswa / merumuskan masalah 10.00

3 Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya 8.33

4 Menyampaikan mater i/ langkah-langkah / strategi 5.00

5 Menjelaskan kosakata yang sulit 18.33

6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 20.00


No Meminta siswa Aktivitas Siswa
menyajikan danyang diamati hasil kegiatan
mendiskusikan Persentase
7 Memberikan umpan balik 10.00
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 20,63
8 Membimbing 15.00
2 Bekerja dengansiswa merangkum
sesama pelajaran
anggota kelompok 15.29
9 6.67
3 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 18.75

4 Menyajikan hasil pembelajaran 11.38

5 Mengajukan /menanggapi pertanyaan / ide 3.96

6 Menulis yang relevan dengan KBM 6.25

7 Merangkum pembelajaran 8.75

8 Mengerjakan tes evaluasi 6.88

8.13
Berdasarkan table diatas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada siklus

I adalah Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 20% dan

Menjelaskan kosakata yang sulit 18,33. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar

adalah memberi umpan balik yaitu 15,00%. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan

adalah mengerjakan / memperhatikan penjelasan guru yaitu 20,63 %. Aktivitas lain yang

persentasenya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok 18,75 %

diskusi antar siswa/antara siswa 15,29 %.

Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode pembelajaran

saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding sudah

dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan

penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

3. Hasil Test Performance

Selain lembar penilaian proses, dalam upaya mengumpulkan data, peneliti

menggunakan instrumen Teks yang merupakan penilaian siswa pada saat melakukan metode

saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding. Berikut

nilai hasil belajar siswa yang terangkum dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Test Listening Siklus 1

L SCORE
N RATA-
NAMA / JML
o 1 2 3 4 RATA
P

1 ADAM HADI CIPTA P 60 50 60 50 220 55,00

AFRISKA REGITA
2 L 70 62 70 62 264 66,00
BR TARIGAN

3 AGIS FAHREZI P 60 60 60 60 240 60,00

AGNES FEDEROVA
4 P 65 55 65 55 240 60,00
NAPITUPULU
5 ALFIN AFYOGA P 50 60 50 60 220 55,00

6 ANGGITA P 65 65 65 65 260 65,00

ANJELINA
7 P 75 60 75 60 270 67,50
GIRSANG

ANJELINA
8 P 50 60 50 60 220 55,00
MANALU

APRIYANTI
9 L 65 60 65 60 250 62,50
RODEARNITA
SINAGA
10 ARFINA SARI L 60 60 60 60 290 60,00

11 BEBBY CINTIA L 75 70 75 70 290 72,50

12 BELLA L 60 65 60 65 250 62,50


APRILIYANTI
13 BENONI HIZKIA L 65 60 65 60 250 62,50
LUBIS
14 CHANDRA LUKITO P 60 60 60 60 240 60,00

15 DELIANA SARI L 55 60 55 60 230 57,50


SILITONGA
16 DIAHYU RISTI P 60 66 60 66 252 63,00

17 DIAJENG ELY P 65 60 65 60 250 62,50


TRITAMA
18 DIANA PUTRI P 60 60 60 60 240 60,00

19 DIRA SHABRINA P 70 65 70 65 270 67,50

20 ERNA SAHFITRI P 60 60 60 60 240 60,00

21 FATMA DEWI P 70 65 70 65 270 67,50

FILIFI ONE SIX


22 NISSI AGAVE P 65 60 65 60 250 62,50
SILABAN
23 GRECIA ENZELICA L 55 55 55 55 220 55,00
BR. SITUMORANG
24 LANANG L 60 55 60 55 230 57,50
DAMARJATI
MUHAMMAD
25 IHSAN L 70 65 70 65 270 67,50
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA P 90 80 90 80 340 85,00
SAGALA
27 RAJA LIEM SINAGA L 65 65 65 65 260 65,00
28 RIMA SARYANTI P 60 60 60 60 240 60,00

29 RISKY MULIANA P 70 65 70 65 270 67,50

30 SALOMO KEVIN P 70 70 70 70 280 70,00


YEHEZKIEL
31 SITI NABILLAH L 60 60 60 60 240 60,00

32 SITI NURHAFSYAH L 60 55 60 55 230 57,50

SRY ULINA
33 JUMIARTY P 62 63 62 61 248 62
MUNTHE
34 TRI DEWA L 63 62 62 61 242 62
ADINATA SITORUS
35 WIKA OCTAVIA P 73 76 76 75 300 75
BALQHIS
36 ANANDA L 62 60 55 55 232 58

RATA-RATA 63,91 61,66 63,91 61,66 258,94 62,781

Aspek Penilaian:

1. Diskriminasi
2. Dikte

3. Percakapan satu pihak

4. Menceritakan Kembali

Catatan:

Excellent (100)
Very Good (80 - 99)
Good (70 – 79)
Fair (60 – 74)
Poor (50 – 59)

2. Hasil Refleksi Siklus ke-1

Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan


kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat
refleksi penulis berusaha (1) memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala
yang nyata dalam tindakan strategis, dengan mempertimbangkan ragam
perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelajaran di kelas, dan (2)
memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas di mana pembelajaran
dilaksanakan.
Sesuai dengan tahap perencanaan yang telah disusun, refleksi siklus ke-1

dilaksanakan pada bulan agustus bertempat di SMAN 2 Lubuk Pakam memberikan evaluasi

berdasarkan catatan dan pendapat mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dari hasil pengamatan dapat ditemukan sebanyak 16 orang (41%) siswa saja yang

secara aktif mengikuti pelajaran sesuai dengan harapan. Sedangkan mayoritas siswa, yaitu

sebanyak 20 siswa (59%) masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah

Dinding. Nilai yang diperoleh siswa pun belum menunjukkan hasil yang signifikan. Pada

Diskriminasi mayoritas siswa, atau sebanyak 4 siswa (0,125%) mendapat nilai ‘Poor’, hanya

1 siswa (0,031%) mendapat nilai ‘Very good’, 8 siswa (0,25%) mendapat nilai ‘Good’, 19

siswa (0,594%) mendapat nilai ‘Fair’.

Pada Indikator Dikte siswa masih belum menghasilkan nilai yang diharapkan.

Mayoritas siswa, atau sebanyak 24 siswa (0,75%) mendapat nilai ‘Fair’, 5 siswa (0,15625%)

mendapat nilai ‘Poor’, 2 siswa (0,0625%) mendapat nilai ‘Good’ dan satu siswa (0,03125%)

mendapat nilai ‘Very good’.

Dalam indikator mayoritas siswa, atau sebanyak 4 siswa (0,125%) mendapat nilai

‘Poor’, 1 siswa (0,031%) mendapat nilai ‘Very good’, 8 siswa (0,25%) mendapat nilai C

‘Good’, 19 siswa (0,594%) mendapat nilai ‘Fair’.

Pada Indikator Menceritakan kembali siswa masih belum menghasilkan nilai yang

diharapkan, sebanyak 24 siswa (0,75%) mendapat nilai ‘Fair’, 5 siswa (0,15625%) mendapat

nilai ‘Poor’, 2 siswa (0,0625%) mendapat nilai ‘Good’ dan satu siswa (0,03125%) mendapat

nilai B ‘Very good’.

Merujuk pada data dan hasil refleksi pelaksanaan siklus ke 1 di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran listening yang dilaksanakan pada siklus ke 1 dapat

dikatakan gagal dan belum berhasil dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam
mendengarkan, memahami dan menyampaikan ide-ide pokok. Hal tersebut merupakan

masalah dan temuan yang harus segera dicari solusinya sebagai upaya peningkatan mutu

kualitas pembelajaran.

Kegagalan ini terjadi karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang

dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode saintifik berbasis Higher Order

Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding.

Pendapat dan saran dasar tindakan selanjutnya, Peneliti merasa perlu melangkah ke

siklus ke 2. Dalam hal ini peneliti memutuskan untuk memperbaiki proses pembelajaran

dengan menyusun rencana perbaikan pada siklus ke-2. Dengan persiapan dan perencanaan

yang matang, diharapkan pada siklus ke-2 pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik,

berhasil dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pembelajaran siswa.

a. Deskripsi Laporan Tindakan Siklus ke 2

1. Hasil Tindakan

Rencana tindakan siklus ke 2 mengacu pada hasil refleksi yang dilakukan pada siklus

pertama. Perencanaan tindakan dimulai dari tahap perencanaan program pengajaran yang

dilakukan oleh peneliti dengan memperbaiki RPP (Rencana Program Pengajaran) sebagai

skenario pembelajaran siklus kedua. Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam siklus kedua

terdiri dari satu pertemuan (2x45 menit). Siklus ke 2 dilaksanakan pada bulan Oktober 2018

di SMAN 2 Lubuk Pakam.

2. Hasil Pengamatan/ Observasi

Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan penilaian proses dengan cara mengamati

setiap kelompok dan mengamati aktifitas belajar siswa. Peneliti menggunakan form check list

(√) untuk mengukur aktifitas siswa dalam pembelajaran. Penilaian proses ini terfokus pada

indikator penilaian proses meliputi perhatian siswa terhadap materi, kerjasama siswa dalam
kelompoknya dan partisifasi siswa dalam mengerjakan tugas. Penilaian proses ini berupa

check list (√) yang berisi nama-nama siswa. Hasil pengamatan pada siklus ke 2 dapat dilihat

pada lembar penilaian dibawah ini.

Dari table diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar

(siklusII) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran Role

Playing mendapatkan penilaian yang sangat baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh

penilaian tidak terdapat nilai kurang. Sehingga diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa

yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih

memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.

Tabel 4.4.Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus 2

INDIKATOR TOT KATEGORI


NO NAMA
1 2 3 AL AKTIF PASIF

1 ADAM HADI CIPTA √ √ √ 3 √

AFRISKA REGITA BR
3
2 TARIGAN √ √ √ √

3 AGIS FAHREZI √ 1 √

AGNES FEDEROVA
1
4 NAPITUPULU √ √

5 ALFIN AFYOGA √ √ 2 √

6 ANGGITA √ √ 2 √

7 ANJELINA GIRSANG √ √ √ 3 √

8 ANJELINA MANALU √ √ √ 3 √

9 APRIYANTI RODEARNITA √ √ √ 3 √
SINAGA
10 ARFINA SARI √ √ 2 √

11 BEBBY CINTIA √ √ 2 √
12 BELLA APRILIYANTI √ √ 2 √

13 BENONI HIZKIA LUBIS √ 1 √

14 CHANDRA LUKITO √ √ 2 √

15 DELIANA SARI SILITONGA √ √ 2 √

16 DIAHYU RISTI √ √ 2 √

17 DIAJENG ELY TRITAMA √ √ 2 √

18 DIANA PUTRI √ 1 √

19 DIRA SHABRINA √ √ √ 3 √

20 ERNA SAHFITRI √ √ 2 √

21 FATMA DEWI √ √ 2 √

22 FILIFI ONE SIX NISSI AGAVE √ 1 √


SILABAN
23 GRECIA ENZELICA BR. √ 1 √
SITUMORANG
24 LANANG DAMARJATI √ 1 √

25 MUHAMMAD IHSAN √ √ √ 3 √
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA SAGALA √ √ √ 3 √

27 RAJA LIEM SINAGA √ √ √ 3 √

28 RIMA SARYANTI √ √ 2 √

29 RISKY MULIANA √ √ 2 √

30 SALOMO KEVIN YEHEZKIEL √ √ 2 √

31 SITI NABILLAH √ √ √ 3 √

32 SITI NURHAFSYAH √ √ 2 √

33 SRY ULINA JUMIARTY √ √ 2


MUNTHE
34 TRI DEWA ADINATA √ √ 2
SITORUS
35 WIKA OCTAVIA BALQHIS √ √ √ 3

36 ANANDA √ √ 2

TOTAL 30 20 26 75 25 7
PROSENTASE 81,25 56,25 71,88 68,75 78,12 21,88

Keterangan Indikator:

1. Perhatian

2. Kerjasama

3. Partispasi

Berdasarkan data yang diperoleh pada sikus ke 2 dapat dilihat sejauh mana keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Ada peningkatan hasil pada proses pembelajaran

dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan siklus ke 1, yaitu sebanyak 27 siswa (82,5%)

aktif dalam proses pembelajaran dan siswa yang pasif sebanyak 9 orang (17,5%).

Siswa mengalami peningkatan dalam hasil proses pembelajaran dimungkinkan oleh

situasi pembelajaran yang asyik dan tidak kaku. Siswa senang dan enjoy dengan media

pembelajaran pengarahan terlebih dahulu sebelum listening dimana siswa dapat dengan fokus

mengikuti proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran saintifik berbasis Higher Order

Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding siswa tidak diberi kesempatan untuk

melakukan hal yang lain diluar kerja kelompok dengan pembatasan waktu sehingga

pembelajaran berjalan dengan efektif.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa:

Tabel 4.5. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II

Aktivitas Guru yang diamati


1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 6.67
2 Memotiva sisiswa / merumuskan masalah 10.00
3 Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya 10.33
4 Menyampaikan mater i/ langkah-langkah / strategi 5.00
5 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 19.33
6 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 9.00
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 10.00
8 Memberikan umpan balik 10.00
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 21.67
Aktivitas Siswa yang diamati Persentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 10,63
2 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 15.29
3 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 18.75
4 Menyajikan /mempersentasikan secara berkelompok hasil pembelajaran 15.38
5 Mengajukan /menanggapi pertanyaan / ide 9.96
6 Menulis yang relevan dengan KBM 6.25
7 Merangkum pembelajaran 8.75
8 Mengerjakan tes evaluasi 6.88

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada
siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu
19,33%, dam membimbing siswa merangkum pelajaran yaitu 21,67. Sedangkan untuk
aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah bekerja dengan anggota kelompok
yaitu 15,29, dan menyajikan /mempersentasikan secara berkelompok hasil pembelajaran
15,38.

Dari table diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar

(siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran

Cooperative Script mendapatkan penilaian yang sangat baik dari pengamat. Maksudnya dari

seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Sehingga diharapkan siswa dapat

menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga

mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.
3.Hasil Test Performance Siswa

Hasil evaluasi siswa pada test tulis terfokus pada kemampuan siswa

mengenaidiskriminasi, dikte, Percakapan satu pihak, menceritakan kembali. Test tersebut

dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada pertemuan yang sama. Hasil dari test tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.6: Hasil test Listening Siklus 2

L SCORE
N RATA-
NAMA / JML
o 1 2 3 4 RATA
P

1 ADAM HADI CIPTA L 85 80 80 85 330 82.5

AFRISKA REGITA
2 L
BR TARIGAN 85 90 85 85 345 86.25

3 AGIS FAHREZI L 75 75 75 75 300 75

AGNES FEDEROVA
4 L
NAPITUPULU 80 75 75 80 310 77.5

5 ALFIN AFYOGA L 80 80 80 80 320 80

6 P 80 75 75 75 305 76.25
ANGGITA
ANJELINA
7 L
GIRSANG 85 90 85 90 350 87.5

ANJELINA
8 L
MANALU 90 80 85 90 345 86.25

APRIYANTI
9 RODEARNITA P
90 90 85 80 345 86.25
SINAGA
10 ARFINA SARI L 75 75 75 75 300 75

11 BEBBY CINTIA P 80 80 75 70 305 76.25

12 BELLA L 80 80 80 85 325 81.25


APRILIYANTI
13 BENONI HIZKIA P 80 85 75 80 320 80
LUBIS
14 CHANDRA LUKITO P 75 80 80 80 315 78.75
15 DELIANA SARI P 75 75 80 80 310 77.5
SILITONGA
16 DIAHYU RISTI L 75 75 75 80 305 76.25

17 DIAJENG ELY P 75 75 75 70 295 73.75


TRITAMA
18 DIANA PUTRI P 75 75 80 80 310 77.5

19 DIRA SHABRINA P 85 85 80 80 330 82.5

20 ERNA SAHFITRI L 75 75 80 75 305 76.25

21 L 85 85 75 75 320 80
FATMA DEWI
FILIFI ONE SIX
22 NISSI AGAVE P
80 75 75 80 310 77.5
SILABAN
23 GRECIA ENZELICA P 85 80 75 75 315 78.75
BR. SITUMORANG
24 LANANG L 75 75 75 75 300 75
DAMARJATI
MUHAMMAD
25 IHSAN P
90 90 95 85 360 90
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA P 95 95 95 95 380 95
SAGALA
27 RAJA LIEM SINAGA L 90 95 95 90 370 92.5

28 RIMA SARYANTI P 75 80 75 80 310 77.5

29 RISKY MULIANA P 75 75 80 80 310 77.5

30 SALOMO KEVIN P 80 80 80 80 320 80


YEHEZKIEL
31 SITI NABILLAH P 95 90 90 90 365 91.25

32 SITI NURHAFSYAH L 75 75 75 75 300 75

SRY ULINA
33 JUMIARTY
MUNTHE
34 TRI DEWA
ADINATA SITORUS
35 WIKA OCTAVIA
BALQHIS
36 ANANDA

TOTAL 2600 2590 2565 2575 10330 2582.5

RATA-RATA 81.25 80.94 80.16 80.47 80,70 80.70


Excellent (100)
Very Good (80 - 99)
Good (70 – 79)
Fair (60 – 69)
Poor (50 – 59)

4. Hasil Refleksi

Setelah melakukan analisis data dari hasil observasi yang dilakukan melalui penilaian

proses dan test, peneliti melaksanakan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan

tindakan siklus ke 2. Data akhir hasil dari pengolahan data dan analisis menunjukkan

peningkatan yang signifikan bahwa 27 dari 36 siswa (78,125%) terlihat aktif dalam proses

pembelajaran. Nilai siswa hasil dari evaluasi test tulis sudah mencapai KBM (kriteria

ketuntasan minimal). Hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

menggunakan model Cooperative Script dapat mengatasi masalah siswa dalam materi

listening dan dapat membuat siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini

membuktikan bahwa implementasi tindakan pada siklus ke 2 mendapat respon yang positif

dan siklus ke 2 ini merupakan penutup penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

C. Pembahasan

Data hasil analisis penilaian proses dan test tulis sebagai instrumen evaluasi yang

telah di refleksikan dapat dilihat bahwa pada siklus ke 1 pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Cooperative Script tidak berhasil secara maksimal karena hasil test dan proses

tidak mencapai nilai yang diharapkan. Hal ini dapat ditemukan sebanyak 9 orang (41%) siswa

saja yang secara aktif mengikuti pelajaran sesuai dengan harapan. Sedangkan mayoritas

siswa, yaitu sebanyak 27 orang (59%) siswa masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran . Nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum

menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan kata lain implementasi tindakan pada siklus ke 1

tidak berhasil dan dapat dikatakan pembelajaran tersebut mengalami kegagalan dan

diperbaiki di siklus ke 2.

Pada tindakan siklus ke 2 guru mulai melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan

tindakan pembelajaran. Kelemahan yang ditemukan dalam siklus ke 1 meliputi media

pembelajaran yang kurang relevan, siswa belum terbiasa/ belum akrab dengan mode

pembelajaran Cooperative Script, serta pembatasan alokasi waktu tiap tahapan belajar yang

kurang diperhatikan oleh guru. Hal tersebut menjadi dasar perbaikan di siklus ke 2. Guru

kemudian memperbaikinya.

Setelah melaksanakan tindakan siklus ke 2, hasil pengamatan mengindikasikan bahwa

27 dari 32 siswa (78,125%) terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Nilai siswa hasil dari

evaluasi test tulis semua sudah mencapai KBM (kriteria ketuntasan minimal). Nilai test

siswa pada Indikator Diskriminasi menunjukan sebanyak 20 siswa (62,5%) mendapat nilai

‘verry good’, 12 siswa (37,5%) mendapat nilai ‘good’. Pada Indikator Dikte menunjukan

sebanyak 19 siswa (59%) mendapat nilai ‘verry good’, 13 siswa (41%) mendapat nilai

‘good’. Sedangkan indikator Percakapan satu pihak menunjukan sebanyak 18 siswa (56,25%)

mendapat nilai ‘verry good’, 14 siswa (43,75%) mendapat nilai ‘good’. Dan indikator

Menceritakan Kembali menunjukan Sebanyak 22 siswa (68,75%) mendapat nilai ‘verry

good’, 10 siswa (31,25%) mendapat nilai C ‘good’. Dengan demikian hasil pelaksanaan

tindakan siklus ke 2 telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, walaupun peneliti

belum merasa puas akan hasil yang telah ditemukan. Kenaikan hasil belajar siswa dapat

dilihat dalam tabel dibawah ini.


Tabel 4 .7. Peningkatan Hasil Proses Pembelajaran

Aktifitas Siswa Siklus ke 1 Siklus ke 2

Prosentase keaktifan siswa dalam pembelajaran 41% 78,125%

Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Test Siswa

Aktifitas Siswa Siklus ke 1 Siklus ke 2

Prosentase Nilai Siswa Yang Mencapai KBM (75) 6,25% 38.375%

Prosentase Siswa yang melebihi KBM (> 75) 0,13% 61,625%

Hasil Rata-rata Nilai Test Listening 62,781 80,70

Berdasarkan penjelasan pada pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan penelitian yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan. Dengan kata lain,

implimentasi tindakan pembelajaran melalui metode pembelajaran Cooperative Script dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam listening dan meningkatkan aktifitas siswa dalam

proses pembelajaran.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran saintifik melalui media mading dapat meningkatkan

kemampuan siswa kelas XI MIA-1 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam pada semester Ganjil

tahun pelajaran 20018-2019. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui evaluasi/ test tulis

dengan rata-rata nilai siswa pada siklus pertama 62,781 meningkat pada siklus ke 2

menjadi 80,70.

2. Penerapan pembelajaran saintifik melalui proyek madding dapat meningkatkan

aktifitas belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prosentase keaktifan

siswa pada siklus pertama sebesar 41% meningkat pada siklus kedua menjadi

78,125%.

B. Saran

Penerapan Proses pembelajaran saintifik melalui pryek mading yang baik dan

menyenangkan adalah hal yang semestinya diciptakan oleh guru dalam membimbing dan

memberi penguatan kepada siswa di kelas. Guru tentunya memiliki keinginan bagaimana

siswa dapat dengan cepat mengerti dan mengaplikasikan apa yang menjadi tujuan

pembelajaran. Hal yang paling utama adalah guru hendaknya senantiasa melakukan
pengamatan sejauh mana peningkatan belajar siswa di kelas. Penulis menyarankan guru

mulai mencoba menggunakan media pembelajaran saintifi melalui media proyek manding

untuk menciptakan pola pikir siswa High Order Thinking Skill (HOTS) karena siswa dapat

termotivasi dan bekerjasama melalui pembelajaran yang menyenangkan disesuaikan dengan

konteks yang menjadi tujuan pembelajran.

Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil refleksi kedua siklus, peneliti membuat

catatan beberapa saran untuk perbaikan di masa mendatang sebagaimana berikut:

1. Perhatian guru terhadap peningkatan mutu pendidikan Bahasa Inggris khususnya

perlu ditingkatkan demi keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Keterampiian dan

berpikir kriris sangat essensial dihubungkan dengan aspek pengembangan diri siswa

ke depan.

2. Model dan media pembelajaran yang variatif hendaknya selalu dicoba sebagai upaya

menciptakan proses pembelajaran aktif, inovatif, komunikatif, efektif dan

menyenangkan.

3. Guru hendaknya mengembangkan medi pembelajaran yang efektif, efisien dan

menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi mereka.

4. Dalam upaya Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar dan

mengajar guru hendaknya terus menggali potensi siswa guna meningkatkan

kemampuan siswa dalam bahasa inggris.


DAFTAR PUSTAKA

Sunarti M.Pd, Dr. dkk. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:CV Andi Offset

Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988.The Action Research Planner. Deakin: DeakinUniversity.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta : Rajawali Pers.

Widodo, HS. 1992. Majalah Dinding sebagai Pembinaan Kreativitas


Siswa.Makalahdisajikan dalam Diklat Pembuatan Majalah Dinsing bagi Para Guru di SD di
Kecamatan Sumbefmanjing Wetan Kabupaten Malang.Malang : LPM IKIP MALANG

Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media

Rofiah dkk (2013) Penyusunan Instrumen Test Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika
Pada SMP. Jurnal fisika vol. 1 halaman 17 No.2 ISSN 2338-0691.

Marjan dkk. (2014) Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Dan
Ketrampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancur Selong Kabupaten Lombok
Timur Nusa Tenggara Barat. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Volume 4.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
1

Satuan Pendidikan : SMA N 2 Lubuk Pakam


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris (Wajib)
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Tahun Ajaran : 2018/2019
Materi Pokok : OFFER AND SUGGESTION
Alokasi Waktu : 4 X 45 MENIT

A. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Menerapkan fungsi sosial, 3.1.1. Mengidentifikasi struktur teks dan unsur
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks yang melibatkan
kebahasaan teks interaksi tindakan memberi dan meminta informasi
transaksional lisan dan terkait saran dan tawaran
tulis yang melibatkan 3.1.2. Menyebutkan fungsi sosial ungkapan-ungkapan
tindakan memberi dan terkait saran dan tawaran
meminta informasi terkait 3.1.3. Membedakan ungkapan-ungkapan yang
saran dan tawaran, sesuai digunakan dalam memberi dan meminta
dengan konteks informasi terkait saran dan tawaran sesuai
penggunaannya. dengan konteks penggunaanya.
(Perhatikan unsur
kebahasaan should, can)

4.1 Menyusun teks interaksi 4.1.1. Membuat teks pendek dan sederhana yang
transaksional, lisan dan melibatkan tindakan memberi dan meminta
tulis, pendek dan informasi terkait saran dan tawaran, dengan
sederhana, yang memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
melibatkan tindakan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
memberi dan meminta konteks.
informasi terkait saran dan
tawaran, dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan
dengan metode mind mapping, teknik , dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta
didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi apa yang ditawarkan
2. Mengidentifikasi apa saran
3. Membedakan antara tawaran dan saran
4. Menjelaskan penggunaan ditawarkan
5. Menjelaskan penggunaan sugesti
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
 Peduli
 Jujur berkarya
 Tanggung jawab
 Toleran
 Kerjasama
 Proaktif
 kreatif

D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Fakta:
- Di Tunjukkan Contoh teks saran dan tawaran.
- Do you think I ought to call the police?
- I think you'd better start looking for a new job.
b. Konsep
- Suggestion (saran) is an idea put forth for consideration. Offer (tawaran) is an
expression of readiness to do or give something if desired
- Cara penulisan teks explanation berupa information report dengan benar
sesuai konteks
c. Prinsip
- Pola kalimat ungkapan yang menunjukkan saran dan tawaran, dengan modal
should dan can
- Pola kalimat nomina singular dan plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb
- Keterangan waktu dalam present tense
- Tanda baca dan penulisan kata dalam menulis
d. Prosedur
- Langkah atau urutan kegiatan dalam menulis teks saran dan tawaran
2. Materi pembelajaran remedial
- Melakukan pengulangan konsep suggest and offter
3. Materi pembajaran pengayaan
- Membuat drama berdasarkan sebuah dongeng using suggest and offer

E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientific Learning
b. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) ‘

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Bahan Tayang
b. Laptop
c. Media LCD projector
2. Sumber Belajar
a. Teks Siswa,
b. Buku Pegangan Guru,
c. Modul/bahan ajar,
d. Sumber internet,
e. Sumber lain yang relevan

E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta
membiasakan membaca dan memaknai isi dalam Al Qur’an (Literasi))
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Pada kelas X
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
15
Motivasi
menit
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan memberi saran
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 60
Sintak Kegiatan Pembelajaran menit
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Model
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
pemberian dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rangsangan) rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pada topic
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan memberi
saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan
memberi saran
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang

 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan


memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan
dari permasalahan yang ada di buku paket berkaitan dengan
materi

Folklore (dongeng) yang terkenal diIndonesia maupun


mancanegara
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran

 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),(Literasi)
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh
guru yang berkaitan dengan
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar
kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
statemen mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
(pertanyaan/ dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
identifikasi kegiatan belajar Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap
masalah) jujur , disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama yang tingi
(Karakter)
 Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya
dan mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab
pertanyaanberdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
 Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami berdasarkan hasil pengamatan dari
buku paket yang didiskusikan bersama kelompoknya;
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Data Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi (Berpikir
collection kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
(pengumpulan kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan
data) pantang menyerah (Karakter),literasi (membaca) yang dapat
mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,
baik dari buku paket maupun sumber lain seperti internet;
melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Wawancara dengan nara sumber
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait
materi pokok yaitu
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Membaca sumber lain selain buku teks,
Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan
membaca buku referensi tentang
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Mempresentasikan ulang
 Aktivitas:(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
 Peserta didik diminita membuat pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan isi cerita dan menyampaikannya.
 Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
 Peserta didik dibagi memjadi beberapa kelompok dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut

 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat
processing dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan
(pengolahan masalah (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,
Data) berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan
pantang menyerah) apabila ada yang belum dipahami, bila
diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
 Berdiskusi tentang data :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Pesertadidik mengerjakan beberapa soal mengenai
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
kesimpulan) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
15
yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi
menit
nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk,
2. Instrumen Penilaian
Terlampir)

3. PembelajaranRemedial dan Pengayaan


a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
 Melakukan pengulangan konsep suggest and offter
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
 Membuat drama berdasarkan sebuah dongeng using suggest and offer

LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
EXPRESSION SUGGESTION AND OFFER
a. Expression suggestion
 Let’s go to the library
 Let’s go to movies
 Why don’t you do your homework before going out?
 We could eat at home
 What about eating at the new place?
 How about going to Sam’s place first?
 I suggest that we call it a day
 You need to change your sleeping habits
 I think you should go and meet her
 I think we should do it this way
b. Introducing offer
 May I give you a hand?
 Can you help me?
 Shall I bring you some tea?
 Would you like another piece of cake?
 How about I help you with this?
 Can I clean the car for you?
 Shall I help you with your homework?
 I will do the washing, if you like

Lampiran
Ter tertulis
a. Complete the dialogue using the suitable expression of suggestion and offer
1. Lola : … to the libraryand solve your homework
Melani : Yes, Let’s go
2. Danu : .... .... ....should go and pick your father up[ from airport.
Naomi : No, thank you.
3. Janet : ...... ...... ......some tart cake? I have tart cake from my parents
Nina : Oh really? Is that okay? I wuold love to have some.
4. Rizal :... .... help you?
Mr. Gunawan :No, Thank you.
5. Dina :..... .... I help you with this?
Putri :Yes, Please, that would be very kind of.
Kunci Jawaban

Complete the dialogue using the suitable expression of suggestion and offer

1. Let’s go
2. I think
3. Would you like
4. Can I
5. How about

a. Create a dialogue expression of suggestion and offer in front of the class


Students’ creativities

Lampiran 2
Pensekoran
Instrumen Penilaian Pengetahuan.
KD 3.1.Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
pemaparan memberi saran dan tawaran dan responnya, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
Skor
IPK No Soal Penilaian 4- Nilai
1
3.1.2 Menerapkan
1
ungkapan memberi 3
saran dan tawaran dan Nilai perolehan KD
2 3
responnya, sesuai pengetahuan : rerata dari
3 4
dengan konteks nilai IPK
4 4
penggunaannya (17:20) x100 = 83,33
5 3
Jumlah 17

Instrumen Penilaian Keterampilan.


KD 4.1Menyusun teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan,menanyakan, dan
meresponmemberi saran dan tawaran dan responnya, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.

IPK Kategori
1 2 3 4
4.1.1 Membuat video Tidak mampu Terdapat Dialog Dialog yang
tentang teks membuat kesalahan yang divideokan sudah
memberi saran video tentang
dalam divideokan sesuai topik dan
dan tawaran dan teks memberipembuatan tidak tidak terdapat
responnya sesuai saran dan video tentang sesuai kesalahan dalam
dengan konteks tawaran dan teks memberi dengan menggunakan
penggunaannya responnya saran dan topik ungkapanmemberi
tawaran dan saran dan tawaran
responnya dan responnya
4.1.2 Mempresentasikan Tidak mampu Terdapat Dialog Mampu
video tentang berkomunikasi kesalahan yang berkomunikasi
memberi saran berkenaan dalam divideo dengan tepat
dan tawaran dan dengan menggunakan tidak sesuai dengan
responnya sesuai ungkapan unsur-unsur sesuai topic dan tidak
dengan konteks memberi saran kebahasaan dengan terdapat kesalahan
dan tawaran dalam topik dalam
dan responnya memberi menggunakan
saran dan unsur-unsur
tawaran dan kebahasaan pada
responnya ungkapan
memberi saran
dan tawaran dan
responnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
2

Satuan Pendidikan : SMA N 2 Lubuk Pakam


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris (Wajib)
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Tahun Ajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Expressing opinion
Alokasi Waktu : 4 X 45 MENIT

G. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

H. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 3.2.1 Mengidentifikasi struktur teks dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi unsur kebahasaan pada teks yang
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan
meminta informasi terkait pendapat dan pikiran
pikiran, sesuai dengan konteks 3.2.2 Menyebutkan fungsi sosial ungkapan-
penggunaannya. (Perhatikan unsur ungkapan terkait pendapat dan pikiran
kebahasaan I think, I suppose, in my 3.2.3 Membedakan ungkapan-ungkapan yang
opinion) digunakan dalam memberi dan
meminta informasi terkait pendapat dan
pikiran dengan konteks penggunaanya.
4.2 Menyusun teks interaksi transaksional, 4.2.1 Membuat teks pendek dan sederhana
lisan dan tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan
meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi
pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
konteks penggunaanya dengan 4.2.2 Mempersentasekan ungkapan memberi
memperhatikan unsur kebahasaan I dan meminta informasi terkait pendapat
think, I suppose, in my opinion dan pikiran, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Inquiry Learningdengan


metode Discussion, peserta didik dapatmenerapkan dan menyusun,dan
mempersentasekan ungkapan memberi pendapat dan pikiran sesuai dengan konteks
penggunaannya. dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaansecara benar dan sesuai konteks dengan kreatif, mandiri, serta dapat
bekerjasama
Fokus nilai-nilai sikap
 Peduli
 Jujur berkarya
 Tanggung jawab
 Toleran
 Kerjasama
 Proaktif
 kreatif

I. Materi Pembelajaran
4. Materi pembelajaran regular
a. Fakta:
- Di Tunjukkan Contoh teks opinion and thought
- Do you think I ought to call the police?
- I think you'd better start looking for a new job.
b. Konsep
- Opinion is the way you feel or think about something.
- Cara penulisan teks explanation berupa information report dengan benar
sesuai konteks
c. Prinsip
- Pola kalimat ungkapan yang menunjukkan opinion and thought .
- Keterangan waktu dalam present tense
- Tanda baca dan penulisan kata dalam menulis
d. Prosedur
- Langkah atau urutan kegiatan dalam menulis teks opinion and thought
- Melakukan pengulangan konsep opinion and thought
5. Materi pembajaran pengayaan
- Membuat dialog using opinion and thought

J. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientific Learning
b. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) ‘

K. Media/alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Bahan Tayang
b. Laptop
c. Media LCD projector
2. Sumber Belajar
a. Teks Siswa,
b. Buku Pegangan Guru,
c. Modul/bahan ajar,
d. Sumber internet,
e. Sumber lain yang relevan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 (2 x 45 Menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca
dan memaknai isi dalam Al Qur’an (Literasi))
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, 15
Pada kelas X menit
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi opinion and thought
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi opinion and thought
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Model Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
Pembelajaran memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
Stimulation dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
(stimullasi/ rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pemberian pada topic 60
rangsangan)  Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan menit
opinion and thought
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan
memberi opinion and thought
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang

 Fungsi sosial dan struktur teks memulai


ungkapan memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan opinion and thought
 Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
pengamatan dari permasalahan yang ada di buku paket
berkaitan dengan materi

Folklore (dongeng) yang terkenal diIndonesia maupun


mancanegara
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai
ungkapan memberi opinion and thought
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi opinion and thought
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),(Literasi)
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai
ungkapan memberi opinion and thought
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi opinion and thought
 Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi
oleh guru yang berkaitan dengan
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai
ungkapan memberi opinion and thought
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar
kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai
ungkapan memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 Menit) Waktu
Data Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi (Berpikir
collection kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
(pengumpulan kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan
data) pantang menyerah (Karakter),literasi (membaca) yang dapat
mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan, baik dari buku paket maupun sumber lain seperti
internet; melalui kegiatan
 Mengamati obyek/kejadian
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait
materi pokok yaitu
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan
memberi opinion and thought
 Membaca sumber lain selain buku teks,
Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan
membaca buku referensi tentang
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi opinion and thought
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan
memberi opinion and thought Mempresentasikan ulang
 Aktivitas:(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
 Peserta didik diminita membuat pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan isi cerita dan
menyampaikannya.
 Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
 Peserta didik dibagi memjadi beberapa kelompok dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut
 Why are you so sad? Wasn’t you successful?
 What do you think about the National examination in
2017?
 Do you think corruption should be a punishable crime?
 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi pendapat dan pikiran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi pendapat dan pikiran
Ketepatan menggunakan dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan menpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelaja
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi pendapat
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi pendapat
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh
peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
 Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


4. Teknik Penilaian
c. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
3) Tes Tertulis
c) Pilihan ganda
d) Uraian/esai
4) Tes Lisan
d. Penilaian Kompetensi Keterampilan
4) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
5) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
5. Instrumen Penilaian
Terlampir)

6. PembelajaranRemedial dan Pengayaan


c. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
 Melakukan pengulangan konsep suggest and offter
d. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
 Membuat drama berdasarkan sebuah dongeng using suggest and offer
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
OPINIONS
a. Expressing Opinions

 In my opinion....
 I think...
 Personally, I think....
 In my experience...
Expressing  According to me...
Opinions
 I strongly believe that...
 As far as I am concerned....
 From my point of view...
 As I understand...

b. Responses

 This is absolutely right.


 I agree with this opinion
Agreeing with
Expressing
an opinions
Opinions
 I think so
 That’s a good point
 I am sorry, I don’t agree with you
Disagreeing with  I disagree with you
an opinions  I think you are wrong
 That’s not the same thing at all
 I am not convinced that..

Study the dialogue below!

Tika : Dwi, can you help me pick a dress of my birthday party tonight?
Dwi : Yes, of course
Tika : Here! Look! There are three dresses. I need to choose one of them
Dwi : I think the pink one look cute
Tika : Yes. I think so, but I am turning 17 now. I don’t think I am cute anymore
Dwi : Well, the blue one is nice. But I don’t like the cutting. So, in my opinion you should
choose the black one. It will make your body looks slim and you will look more mature.
Tika : Is that what you think?
Dwi : Yes, that’s what I think.
Tika : Very well, I will wear the black dress for my birthday party tonight. Thanks Dwi.
Dwi : You are welcome.
Lampiran 2
Ter tertulis

1. Ani : Don’t you think those cookies are nice ?


Ida : Yes, but……
a. I am sorry to hear that
b. What a surprise
c. How awful it is
d. Don’t you think they are too sweet?
e. You have my agreement
2. Ani : Why are you so sad? Wasn’t you successful?
Ida : …………
a. I’m happy for you
b. Thank God
c. No,thank
d. What a confidence
e. It’s difficult to appreciate
3. Ani : ……….
Ida : I think it’s great
a. Have you read this book?
b. What do you think of this book?
c. What is it?
d. Do you know this?
e. How do you do?
4. Ani :………..
Ida : I love it
a. How do you like this place?
b. What does mean it?
c. Do you want to join us?
d. Isn’t the idea worse than before?
e. I love you
5. Andy : What do you think about the restaurant?
Budy : The price is too expensive
From the dialogue above we can conclude that……..
a. Budy is expressing pleasure
b. Andy is expressing pleasure
c. Budy is expressing displeasure
d. Andy is expressing displeasure
e. Budy is asking Andy’s opinion
f.
Key :
1. D
2. E
3. B
4. A
5. C
b. Create a dialogue expression of opinion in front of the class
Students’ creativities

Lampiran 2
Pensekoran
Instrumen Penilaian Pengetahuan.
KD 3.1.Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
pemaparan memberi saran dan tawaran dan responnya, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
Skor
IPK No Soal Penilaian 4- Nilai
1
3.1.2 Menerapkan
1
ungkapan memberi 3
saran dan tawaran dan Nilai perolehan KD
2 3
responnya, sesuai pengetahuan : rerata dari
3 4
dengan konteks nilai IPK
4 4
penggunaannya (17:20) x100 = 83,33
5 3
Jumlah 17

Instrumen Penilaian Keterampilan.


KD 4.1Menyusun teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan,menanyakan, dan
meresponmemberi saran dan tawaran dan responnya, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.

IPK Kategori
1 2 3 4
4.1.1 Membuat video Tidak mampu Terdapat Dialog Dialog yang
tentang teks membuat kesalahan yang divideokan sudah
memberi saran video tentangdalam divideokan sesuai topik dan
dan tawaran dan teks memberi pembuatan tidak tidak terdapat
responnya sesuai saran dan video tentang sesuai kesalahan dalam
dengan konteks tawaran dan teks memberi dengan menggunakan
penggunaannya responnya saran dan topik ungkapanmemberi
tawaran dan saran dan tawaran
responnya dan responnya
4.1.3 Mempresentasikan Tidak mampu Terdapat Dialog Mampu
video tentang berkomunikasi kesalahan yang berkomunikasi
memberi saran berkenaan dalam divideo dengan tepat
dan tawaran dan dengan menggunakan tidak sesuai dengan
responnya sesuai ungkapan unsur-unsur sesuai topic dan tidak
dengan konteks memberi saran kebahasaan dengan terdapat kesalahan
dan tawaran dalam topik dalam
dan responnya memberi menggunakan
saran dan unsur-unsur
tawaran dan kebahasaan pada
responnya ungkapan
memberi saran
dan tawaran dan
responnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
4

Satuan Pendidikan : SMA N 2 Lubuk Pakam


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris (Wajib)
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Tahun Ajaran : 2018/2019
Materi Pokok :ANALYTICAL EXPOSITION TEXT
Alokasi Waktu : 4 X 45 MENIT

L. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

M. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.4 Membedakan fungsi sosial, struktur teks, 3.4.1 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur
dan unsur kebahasaan beberapa teks teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks
eksposisi analitis lisan dan tulis dengan eksposisi analitis lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait memberi dan meminta informasi terkait
isu aktual, sesuai dengan konteks isu aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya
penggunaannya

3.4.2 Menemukan fungsi sosial, struktur teks,


dan unsur kebahasaan beberapa teks
eksposisi analitis lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait
isu aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya

3.4.3 Membedakan fungsi sosial, struktur teks,


dan unsur kebahasaan beberapa teks
eksposisi analitis lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait
isu aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya

4.1 Menyusun teks eksposisi analitis tulis, 4.2.3 Meyusun teks dan unsur kebahasaan
terkait isu aktual, dengan memperhatikan beberapa teks eksposisi analitis lisan
dan tulis dengan memberi dan meminta
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
informasi terkait isu aktual, sesuai
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks dengan konteks penggunaannya
4.2.4 Mempersentasekan teks dan unsur
kebahasaan beberapa teks eksposisi
analitis lisan dan tulis dengan memberi
dan meminta informasi terkait isu
aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Discovery Learning dengan


metode Discussion, peserta didik dapat menerapkan dan menyusun,dan
mempersentasekan teks dan unsur kebahasaan beberapa teks eksposisi analitis lisan dan
tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait isu aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaansecara benar dan sesuai
konteks dengan kreatif, mandiri, serta dapat bekerjasama
Fokus nilai-nilai sikap
 Peduli
 Jujur berkarya
 Tanggung jawab
 Toleran
 Kerjasama
 Proaktif
 kreatif

D. Materi Pembelajaran
 Materi pembelajaran regular
a. Fakta:
- Di Tunjukkan Contoh Analytial Exposition Text
b. Konsep
- Analytical Exposition text is a text that persuade the readers/listeners to look
the issue with their prespective.
- Cara penulisan teks explanation berupa information report dengan benar
sesuai konteks
c. Prinsip
- Pola kalimat ungkapan Analytial Exposition Text n .
- Keterangan waktu dalam present tense
- Tanda baca dan penulisan kata dalam menulis
d. Prosedur
- Langkah atau urutan kegiatan dalam menulis Analytial Exposition Text
 Melakukan pengulangan konsep Analytial Exposition Text Materi pembajaran
pengayaan
- Membuat teks invitation
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Inquiry Learning (Pembelajaran Penemuan) ‘

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Bahan Tayang
Laptop
Media LCD projector
 Sumber Belajar
Teks Siswa,
Buku Pegangan Guru,
Modul/bahan ajar,
Sumber internet,
Sumber lain yang relevan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 (2 x 45 Menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca
dan memaknai isi dalam Kitab suci
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, 15
Pada kelas X menit
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytial Exposition
Text
 Ketepatan menggunakan struktur teks Analytial
Exposition Text

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan


yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Model Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
Pembelajaran memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
Stimulation dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
(stimullasi/ rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pemberian pada topic 60
Menit
rangsangan)  Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam Analytial
Exposition Text
 Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang

 Fungsi sosial dan struktur teks surat undangan


resmi
 Ketepatan menggunakan struktur teks surat undangan
resmi Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah
(Karakter)
Folklore (dongeng) yang terkenal diIndonesia maupun
mancanegara
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytial Exposition Text 15
Ketepatan menggunakan struktur teks Analytial menit
Exposition Text Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),(Literasi)
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytial Exposition Text
Ketepatan menggunakan struktur teks Analytial
Exposition Text Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi
oleh guru yang berkaitan dengan Fungsi sosial dan
struktur teks Analytial Exposition Text Ketepatan
menggunakan struktur teks surat undangan resmi
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar
kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytial
Exposition Text Ketepatan menggunakan struktur
teks Analytial Exposition Text

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap
Problem jujur , disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama yang
statemen tingi (Karakter)
(pertanyaan/  Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya
identifikasi dan mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab
masalah) pertanyaanberdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
 Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan
hal-hal yang belum dipahami berdasarkan hasil
pengamatan dari buku paket yang didiskusikan bersama
kelompoknya;
 Mengajukan pertanyaan tentang :
Fungsi sosial dan struktur Analytial Exposition Text
Ketepatan menggunakan struktur teks Analytial Exposition
Text yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

 Mengumpulkan informasi
Data Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
collection atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait
(pengumpulan materi pokok yaitu
data)  Fungsi sosial dan struktur teks Analytial Exposition
Text
 Ketepatan menggunakan struktur teks teks memulai
surat undangan resmi

 Membaca sumber lain selain buku teks,


Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan
membaca buku referensi tentang
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytical
Expositiont Text
Ketepatan menggunakan struktur teks Analytical
Expositiont Text Mempresentasikan ulang
 Aktivitas:(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
 Peserta didik diminita membuat pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan isi cerita dan
menyampaikannya.
 Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik dibagi memjadi beberapa kelompok dan
mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait
materi pokok yaitu
 Fungsi sosial dan struktur teks teks memulai surat
undangan resmi
 Ketepatan menggunakan struktur teks teks Analytical
Expositiont Text
 Membaca sumber lain selain buku teks,
Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan
membaca buku referensi tentang
 Fungsi sosial dan struktur teks teks Analytical
Expositiont Text
 Ketepatan menggunakan struktur teks teks memulai
surat undangan resmi
 Mempresentasikan ulang
 Aktivitas:(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
 Peserta didik diminita membuat pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan isi cerita dan
menyampaikannya.
 Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik dibagi memjadi beberapa kelompok dan
2. Pertemuan ke 2 Waktu

Data Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat


processing dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk 30
(pengolahan menyelesaikan masalah (Mengembangkan kemampuan berpikir
Data) kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan
pantang menyerah) apabila ada yang belum dipahami, bila
diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
 Berdiskusi tentang data :
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytical
Expositiont Text
 Ketepatan menggunakan struktur teks Analytical
Expositiont Text yang sudah dikumpulkan /
terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
 Pesertadidik mengerjakan beberapa soal mengenai
 Fungsi sosial dan struktur teks teks memulai surat
undangan resmi
 Ketepatan menggunakan struktur teks memulai
surat undangan resmi

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan 30


memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
Verification  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
(pembuktian pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
 Fungsi sosial dan struktur teks struktur teks
Analytical Expositiont Text
 Ketepatan menggunakan struktur teks struktur
Analytical Expositiont Text antara lain dengan :
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan 20
(menarik  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
 Fungsi sosial dan struktur teks Analytical
Expositiont Text
 Ketepatan menggunakan struktur teks dalam Analytical
Expositiont Text
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentangsaran
 Ketepatan menggunakan struktur teks Analytical
Exposition Text
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran 10

Kegiatan Penutup

Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan
projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


7. Teknik Penilaian
e. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
5) Tes Tertulis
e) Pilihan ganda
f) Uraian/esai
6) Tes Lisan
f. Penilaian Kompetensi Keterampilan
6) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
7) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
8) Produk,
8. Instrumen Penilaian
Terlampir)

9. PembelajaranRemedial dan Pengayaan


e. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
 Melakukan pengulangan konsep suggest and offter
f. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
 Membuat drama berdasarkan sebuah dongeng using suggest and offer

LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Eksposisi Ananlitis

a. Read the text carefully and study the generic structure of the text

STUDENT’S LAPTOP

Conventionally, students need book, pen, eraser, drawing book, ruler and such other stuuf.
Additionally, in this multimedia era, students need more to reach their progressive develpoment.
Students need mobile keyboards record every presented subject easily. Of course it will need more
cost but it will deserve for its function.
First, modern school tend to apply fast transferring knowledge because the school needs to
catch the target of curriculum. Every subject will tend to be given in demonstrative method.
Consequently students need extra media cover the subject . Since there is a laptop on every
student’s desk, this method will help student to get better understanding.
Secondly, finding an appropriate laptop is not difficult as it was. Recently there is an online
shop which provides comprehensive information. The best is that the shop has service of online
shopping. The students just need to brows that online shop, decide which computer or laptop they
need, and then complete the transaction. After that the laptop will be delivered to the students
houses. That is really easy and save time and money.
One of computer
From all of that, having mobile texts which
is presents
absolutelyarguments
useful forto supportwho
students the want to catch
the best result for their study. writer’s opinion. Giving enough argument is important
as to defend the position writer in the text.
Eksposisi
Analitis

 Thesis
 Argument
Structure
of Eksposisi  Reiteration
analitis

Using simple present


 Using Retional Process
 Using internal Conjunction
Language  Using casual Conjunction
features

LAMPIRAN 2
Ter tertulis
a. Give the example language features of the text below
b. Read the text then answer the questions based on the text

CAR SHOULD BE BANNED

Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and
other accidents.
Firstly, cars, as we all know, give contribution to the most of the pollution in the world cars emit deadly gas that causes
illness such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illness are so bad that people can die
from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrains in the city, which
causes them to die. Cras today are our roads biggest killers.
Thirdly , cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or to concentrate on your
homewrok, and esecially when you talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reason listed.
Key :

CAR SHOULD BE BANNED


Thesisi
Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot
of road deaths and other accidents.
Firstly, cars, as we all know, give contribution to the most of the pollution in the world cars emit
deadly gas that causes illness such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of
these illness are so bad that people can die from them. Argument
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit
pedestrains in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.
Thirdly , cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or to
concentrate on your homewrok, and esecially when you talk to someone.
1.The text tells you about …

a. Pollution
b. Illness
c. Accidents
d. Car should be banned
e. Talk to someone

1. What is the type of the text above?


a. Narrative text
b. Review text
c. Analitical Eksposition
d. Report text
e. Descriptive text

2. What are the ilness that can cause by pollution?


a. Lung cancer
b. Heart disease
c. Sleepy
d.Cholesterol.
e. Headache

Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. A
Lampiran 3
Pensekoran

Instrumen Penilaian Pengetahuan

KD 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk
Menjagahubungan transaksional dengan orang lain, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
Skor Penilaian
IPK No Soal Nilai
4-1
3.4.2 Menentukankan fungsi Nilai perolehan KD
1
3 pengetahuan : rerata
sosial, struktur teks, dan dari nilai IPK
unsur kebahasaan untuk (10:40) x100 = 80
menyatakan dan 2 3
menanyakan tentang 3 4
niat melakukan sesuatu 4 3
1 4
2 2
3 3
4 3
5 4
6 3
Jumlah 10

Instrumen Penilaian Keterampilan.


KD 4.4 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan Menjaga hubungan
transaksional dengan orang lain, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks

Kategori
IPK
1 2 3 4
Menyusun Tidak mampu Terdapat Percakapan Percakapan yang
percakapan menyusun kesalahan yang dituliskan dituliskan sudah
untuk percakapan dalam tidak sesuai sesuai topic dan tidak
Menjagahubun untuk penyusunan dengan iklan terdapat kesalahan
gan Menjagahubun percakapan dalam menggunakan
transaksional gan untuk unsur kebahasaan
dengan orang transaksional Menjagahubun dan struktur untuk
lain dengan orang gan Menjagahubungan
lainsuatu transaksional transaksional dengan
dengan orang orang lain
lain
Mempresentasi Tidak mampu Terdapat Percakapan Mampu
kan percakapan mempresentasi kesalahan untuk mengkomunikasikan
untuk kan percakapan dalam Menjagahubun hasil diskusi dan
Menjagahubun untuk menggunakan gan tidak terdapat
gan Menjagahubun unsur-unsur transaksional kesalahan dalam
transaksional gan kebahasaan dengan orang percakapan untuk
dengan orang transaksional dalam lain Menjagahubungan
lain dengan orang percakapan transaksional dengan
lain untuk orang lain
Menjagahubun
gan
transaksional
dengan orang
lain

Anda mungkin juga menyukai