BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas tidak pernah luput
dari penyesuaian penerapan pendekatan dan media pembelajaran. Oleh karena itu merupakan
suatu keharusan bagi para pendidik untuk menerapkan model pendekatan media
pembelajaran yang tepat yang di gunakan sesuai dengan mata pelajaran dan juga materi yang
disampaikan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Dalam kurikulum 13, ada 9 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai siswa kelas
XI MIA 1 dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, yang materi pokok yaitu: Suggesting and
Offers, Expressing Opinion, Invitation, Personal letter, Report text, Hortatory Exposition,
Analytical Exposition, Report and song. Namun berdasarkan hasil Penilaian akhir semester
ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di kelas X1- MIA 1 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam,
menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal belum
mencapai 75 % .
Berdasarkan data hasil Ujian Akhir Semester kelas XI MIA tahun pelajaran
2017/2018, didapatkan data bahwa ketuntasan KD merespon makna dalam Suggesting and
Offers mencapai 75% , ketuntasan KD merespon makna dalam Invitation 75%, menyusun
teks berbentuk report hanya mencapai 75%, ketuntasan merespon Expressing Opinion 65 %.
KD menyusun teks berbentuk analytical exposition hanya 60 %, Hal ini menunjukkan
rendahnya prestasi belajar bahasa Inggris siswa di dua kompetensi dasar tersebut yaitu KD
mengenai Expressing Opinion dan analytical exposition text. Hal ini menunjukkan KD
tersebut dianggap paling sulit dibandingkan KD lainnya.
Sesuai dengan data di atas menunjukkan bahwa selama ini penerapan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajaran dianggap kurang menarik karena proses pembelajaran
berbagai materi pembelajaran mengandalkan buku dan bantuan media yang tidak tepat,
sehingga siswa menjadi bosan dan enggan untuk membaca berbagai teks yang mereka anggap
terlalu panjang. Selain itu, guru menerapkan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru
dan masih menggunakan metode ceramah satu arah, sehingga kurang terjalin interaksi antara
guru dengan siswa yang tidak sesuai dengan penerapan pembelajaran dalam Kurikulum 13.
Demikian juga akhir -akhir ini, media pembelajaran yang digunakan didominasi oleh
media elektronik seperti: laptop, hand phone, audio visual, internet dll. Ini terjadi disebabkan
oleh rasa keingintahuan para pendidik dan peserta didik tentang hal-hal yang baru dan
kekinian. Namun demikian pemanfaatan media ini ternyata masih belum signifikan bagi
semua materi pelajaran dalam Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas (SMA), khususnya
untuk siswa didik kelas XI MIA 1. Hal ini terlihat dari sikap peserta didik yang kurang
memperhatikan pada saat proses pembelajaran berlangsung masih terlihat peserta sibuk
sendiri, mereka melakukan aktivitas lain seperti mengobrol dengan teman sebangkunya,
menggunakan handphone masing-masing, seperti main game, menonton video yang mereka
sukai, bahkan chattingan dll. Sedangkan yang kita ketahui, kelas XI adalah peserta didik
yang harus terasah kemampuan dalam berbahasa inggris untuk bekal ke kelas selanjutnya
dan mempersiapkan untuk menghadapi ujian dan kenaikan kelas XII. Namun kenyataannya
pada saat pendidik meminta peserta didik menyampaikan materi yang terkait, mereka masih
banyak gugup dan bingung ketika menuangkan gagasannya karena cenderung mencari ide
berdasarkan pemahaman dari media elektronik seperti Internet. Masalah tersebut sebenarnya
bukan karena kesalahan si pembelajar, tetapi bisa jadi ketidak tepatan penerapan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajarannya yang kurang menarik dan efisien.
Dari latar belakang diatas maka peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Penerapan Pembelajaran dan media yang digunakan dalam pembelajaran belum dapat
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini, adalah:
2. Langkah – langkah apa saja yang dilakukan dalam menerapkan media proyek Mading
melalui proyek mading meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 2
Lubuk Pakam.
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan dokumentasi bernilai edukatif yang dapat digunakan bagi orang-
inggris
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pendekatan pembelajaran merupakan kumpulan metode dan cara yang digunakan oleh
tenaga pendidik melakukan pembelajaran dan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan
saintifik, yaitu pendekatan yang menggunakan langkah-langkah serta kaidah ilmiah dalam
proses pembelajaran. Langkah ilmiah yang diterapkan meliputi menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan (Daryanto, 2014: 51).
Proses pendekatan ini dapat disamakan dengan suatu proses ilmiah karena didalamnya
terdapat tahapan-tahapan terutama dalam kegiatan inti. Pendekatan saintifik sebagai bentuk
pengembangan sikap baik religi maupun sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan materi pelajaran. Dalam pendekatan ini peserta didik tidak lagi
dijadikan sebagai objek pembelajaran, tetapi dijadikan subjek pembelajaran, guru hanya
sebagai fasilitator dan motivator . Guru tidak perlu menjelaskan semua tentang apa yang ada
dalam materi pelajaran.
Pendekatan ini merupakan metode pendekatan yang diterapkan pada Kurikulum 2013
dan menjadi acuan bagi para pendidik untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Menurut Sunarti dan Rahmawati (2014:2) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 menekankan
pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (Scienific Approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran. Selain itu proses pembelajaran pendekatan saintifik meliputi tiga aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Melalui penerapan pendekatan saintifik diharapkan siswa
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang lebih baik. Siswa akan lebih
kreatif, inovatif, dan lebih produktif dalam menghadapi berbagai persoalan di kehidupan
sehari-hari.
Dalam pembelajaran pendekatan saintifik proses penilaian menggunakan penilaian
autentik, berupa penilaian proyek. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang meliputi: pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian
data yang harus di selesaikan oleh peserta didik dalam waktu atau periode tertentu
(Kunandar, 2014:286).
Pada penilaian proyek diperlukan bagi siswa dalam berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan pembelajaran pendekatan saintifik. Beberapa tahapan agar siswa terlatih berpikir
tingkat tinggi, menurut Rosnawati (2009: 1) menyatakan bahwa ada 6 tahapan untuk
mendayagunakan siswa berpikir tingkat tinggi diantaranya : 1) menggali informasi yang
dibutuhkan; 2) mengajukan dugaan; 3) melakukan inkuiri; 4) membuat konjektur; 5) mencari
alternatif ;6) menarik kesimpulan. Pada tahap menggali informasi yang dilakukan siswa
adalah melakukan investigasi konteks, karena tidak semua informasi disampaikan secara
eksplisit. Pada tahap mengajukan dugaan, beberapa siswa mengajukan beberapa
penyelesaian. Tahap melakukan inkuiri merupakan menganalisa informasi dan menjawab
pertanyaan yang sudah diajukan. Pada tahap membuat konjektur yang dilakukan siswa adalah
melakukan eksplorasi dan percobaan, kemudian pada tahap mencari alternatif yang dilakukan
siswa mencari cara yang lebih efektif. Dan terakhir pada tahap menarik kesimpulan yang
dilakukan siswa adalah menyimpulkan jawaban yang sudah diperoleh.
lima, yaitu:
a. Mengamati (observing)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang memaksimalkan panca
indra dengan cara melihat, mendengar, membaca atau menonton. Saat melakukan
kegiatan pengamatan ini, guru harus menyiapkan panduan pengamatan berupa list
format tugas.
b. Menanya (questioning)
melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Pada proses menanya harus
dikembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis sehingga perlu
c. Menalar (associating)
d. Mencoba (experimenting)
Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Inggris adalah siswa mampu mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, strategi dan motivasi di atas dapat membantu guru untuk
mengimlementasikan HOTS di kelas, namun bukan hanya itu, tuntutan guru untuk memiliki
keterampilan dalam memberikan tugas yang mengukur HOTS siswa juga penting dan guru
juga dapat membedakan tugas HOTS maupun LOTS.
4. Pengertian Majalah Dinding
Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading merupakan satu jenis
media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip
majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada
dinding atau yang sejenisnya (Nursito, 1999:1).
Dari pengertian di atas Majalah dinding digunakan sebagai media komunikasi yang
mudah dikreasikan dapat dilaksanakan dimana saja dan murah dalam pelaksanannya. Dalam
hal ini majalah dinding bukanlah hal yang baru dan asing dalam proses pembelajaran.
Penerapan media ini baik di dalam kelas maupun di luar bukan dianggap sebagai pelengkap
fasilitas semata, akan tetapi dapat menjadi kebutuhan dalam media edukatif siswa, baik yang
berkaitan dengan program kurikulum kurikuler maupun ekstrakurikuler. Majalah dinding
memiliki peran yang cukup tinggi dalam upaya pembinaan dan pembentukan siswa, baik
dalam aspek pengetahuan, kemampuan/keterampilan, bakat dan minat maupun sikap. Peranan
majalah dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara fisikal
dan faktual serta memiliki sejumlah fungsi, yaitu : (1) informatif, (2) komunikatif (3)
rekreatif, (4) kreatif (Widodo, 1992:1).
Majalah dinding dalam penyajiannya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.
Bentuk majalah terlihat lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar, atau
kombinasi dari keduanya. Semua materi itu disusun secara variatif sehingga keseluruhan isi
mading tampak jelas dan menarik.
Media proyek mading diharapkan menjadi salah satu media yang dapat menerapkan
pembelajaran saintifik karena siswa dapat mengidentifikasi, memahami, menerapkan,
mengevaluasi,dan mengkreasi yang disebut 5m dalam Taksonomi Bloom. Para peserta didik
baik secara perorangan maupun kelompok dapat mengidentifikasi hal yang harus dicapai
sesuai Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) materi pelajaran sehingga seiring
berlangsungnya pembelajaran peserta didik dapat memahami, menerapkan, megevaluasi dan
mengkreasikan materi pelajaran berdasarkan IPK materi pelajaran yang telah ditetapkan.
1. Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan ditempat
peneliti bertugas di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam pada tahun ajaran 2018/2019.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 tahun ajaran 2018/2019
dengan dua siklus tindakan.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini difokuskan pada siswa kelas XI MIA-1 SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam berjumlah 36 siswa, laki-laki 11 dan perempuan 25 siswa.
C. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classrom Action
Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut
dilakukan.
prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan (planning),
Dalam pembuatan majalah dinding, hal utama yang akan kita lakukan adalah kita
tentukan terlebih dahulu tema dari isi mading yang akan ditampilkan. Proses
menentukan tema ini kita kaitkan dengan materi yang ada sesuai kompetensi dasar
bahasa inggris. Untuk kali ini kita sesuaikan tema mading dengan Expressing of
opinion dan Explanation text.
2. Memberikan Arahan
Setelah mendapatkan tema mading, guru mengarahkan dan memandu peserta didik
tentang materi bahasa inggris yang akan dipelajari. Guru memberikan langkah –
langkah, dan informasi yang berkaitan dengan materi yang akan menjadi isi majalah
dinding
D. Siklus Penelitian
SIKLUS ke-1
SIKLUS ke-2
D. Indikator keberhasilan
Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi untuk mencatat dan
mengetahui aktivitas peserta didik ketika dilaksanakannya tindakan penelitian pada
proses pembelajaran .
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan
kelas, serta penilaian hasil belajar.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif dan
kualitatif yang terdiri dari data hasil observasi terhadap pelaksanaan proyek Majalah Dinding
dan data hasil observasi, data yang dikumpulkan diklarifikasikan dan ditabulasikan dalam
meningkatkan percaya siswa adalah dilaksanakan dengan teknik test. Sedangkan teknik
analisa data yang digunakan adalah teknik analisa persentase, dengan rumus :
P = Angka prestasi
persentase yang dikemukakan oleh Agus Irianto ( 2007 ), yaitu : (1) 0 – 25 % = Kurang, (2)
kemampuan pemahaman siswa, baik dari segi mendengarkan, memahami dan menyampaikan
%.
BAB IV
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dijelaskan dalam bab ini mencakup
siklus ke satu dan siklus kedua sesuai perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Bab ini
melaporkan hasil dari test pembelajaran saintifik pada tahap akhir masing-masing siklus.
A.Deskripsi Penelitian
1. Tindakan Siklus ke 1
Pada proses pembelajaran ini, penulis melakukan empat langkah penerapan, yaitu
kembali apa yang didengar), Percakapan satu pihak (Melengkapi percakapan), Menceritakan
daiswa yang menjadi pembicara mengidentifikasi kosakata, fungsi social,struktur teks dan
symbol bahasa apa saja yang digunakan dalam teks yang dibahas.
Pada langkah selanjutnya Dikte, guru memberikan sebuah teks listening melalui
media dan disampaikan bergantian dengan Siswa pembicara diminta untuk mengucapkan
kembali apa yang ia dengar secara bergantian dengan menyimak. Langkah ini dibatasi waktu
10 menit.
Pada Percakapan Satu pihak, siSwa diberi materi berupa sebuah kalimat percakapan.
Siswa sebagai pembicara melengkapi percakapan yang ia dengar, lalu pendengar bertugas
menyimak yang diucapkan pembicara, Lalu bergantian. Guru bertugas mengawas dan
Langkah selanjutnya merupakan Menceritakan Kembali, ini berupa kerja sama antar
pasangan pembicara dan penyimak. Guru memberikan sebuah teks melalui media mading.
Mula-mula siswa sebagai pembicara mengucapkan poin-poin penting dan ide pokok yang ada
pada teks tersebut. Lalu bergantian dengan penyimak, bertugas sebagai pembicara untuk
menyampaikan kesimpulan dari teks yang telah diberikan. Hal ini dibutuhkan kerjasama tim.
Lalu siswa mempresentasikan hasil diskusi yang mereka lakukan. Dan guru dan siswa
bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi tersebut. Pada langkah ini siswa dibatasi waktu
20 menit.
B. Hasil Penelitian
Hasil Pengamatan pada siklus ke-1 merupakan hasil pengamatan para observer pada
kembali) yang dilakukan menggunakan metode pembelajaran yang ada di KD yang telah
ditentukan melalui model pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill
melalui proyek Majalah Dinding. Para observer yang merupakan guru Bahasa Inggris
melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi berbentuk form check list.
Indikator yang diamati selama proses pembelajaran meliputi tiga indikator, yaitu perhatian
kembali) guru menjelaskan terlebuh dahulu langkah-langkah yang harus dilakukan siswa.
Indikator Kategori
No Nama Total
1 2 3 Aktif Pasif
3 AGIS FAHREZI √ 1 √
5 ALFIN AFYOGA 0 √
6 ANGGITA √ √ 2 √
7 ANJELINA GIRSANG √ √ √ 3 √
8 ANJELINA MANALU 0 √
9 APRIYANTI RODEARNITA √ √ √ 3 √
SINAGA
10 ARFINA SARI 0 √
11 BEBBY CINTIA √ √ 2 √
12 BELLA APRILIYANTI √ 1 √
14 CHANDRA LUKITO √ 1 √
16 DIAHYU RISTI √ 1 √
18 DIANA PUTRI √ 1 √
19 DIRA SHABRINA √ √ √ 3 √
20 ERNA SAHFITRI 0 √
21 FATMA DEWI √ √ 2 √
25 MUHAMMAD IHSAN √ √ √ 3 √
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA SAGALA √ √ √ 3 √
28 RIMA SARYANTI 0 √
29 RISKY MULIANA √ √ 2 √
31 SITI NABILLAH √ √ √ 3 √
32 SITI NURHAFSYAH √ √ 2 √
36 ANANDA √ 1 √
TOTAL 19 15 16 53 16 19
PROSENTASE 50 41 50 47 41 59
Keterangan Indikator:
1. Perhatian
2. Kerjasama
3. Pasritipasi
b. Berdasarkan hasil penilain proses dari tabel di atas dilihat bahwa sebanyak 16
orang siswa (41%) siswa aktif mengikuti proses pembelajaran melalui model
pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek
Majalah Dinding. Jumlah siswa yang pasif lebih besar yaitu sebanyak 20 orang
(59%).
Majalah Dinding diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka
8.13
Berdasarkan table diatas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada siklus
I adalah Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 20% dan
Menjelaskan kosakata yang sulit 18,33. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar
adalah memberi umpan balik yaitu 15,00%. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan
adalah mengerjakan / memperhatikan penjelasan guru yaitu 20,63 %. Aktivitas lain yang
persentasenya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok 18,75 %
Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode pembelajaran
saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding sudah
dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan
penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
menggunakan instrumen Teks yang merupakan penilaian siswa pada saat melakukan metode
saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding. Berikut
nilai hasil belajar siswa yang terangkum dalam tabel dibawah ini:
L SCORE
N RATA-
NAMA / JML
o 1 2 3 4 RATA
P
AFRISKA REGITA
2 L 70 62 70 62 264 66,00
BR TARIGAN
AGNES FEDEROVA
4 P 65 55 65 55 240 60,00
NAPITUPULU
5 ALFIN AFYOGA P 50 60 50 60 220 55,00
ANJELINA
7 P 75 60 75 60 270 67,50
GIRSANG
ANJELINA
8 P 50 60 50 60 220 55,00
MANALU
APRIYANTI
9 L 65 60 65 60 250 62,50
RODEARNITA
SINAGA
10 ARFINA SARI L 60 60 60 60 290 60,00
SRY ULINA
33 JUMIARTY P 62 63 62 61 248 62
MUNTHE
34 TRI DEWA L 63 62 62 61 242 62
ADINATA SITORUS
35 WIKA OCTAVIA P 73 76 76 75 300 75
BALQHIS
36 ANANDA L 62 60 55 55 232 58
Aspek Penilaian:
1. Diskriminasi
2. Dikte
4. Menceritakan Kembali
Catatan:
Excellent (100)
Very Good (80 - 99)
Good (70 – 79)
Fair (60 – 74)
Poor (50 – 59)
dilaksanakan pada bulan agustus bertempat di SMAN 2 Lubuk Pakam memberikan evaluasi
berdasarkan catatan dan pendapat mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dari hasil pengamatan dapat ditemukan sebanyak 16 orang (41%) siswa saja yang
secara aktif mengikuti pelajaran sesuai dengan harapan. Sedangkan mayoritas siswa, yaitu
sebanyak 20 siswa (59%) masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran saintifik berbasis Higher Order Thingking Skill melalui proyek Majalah
Dinding. Nilai yang diperoleh siswa pun belum menunjukkan hasil yang signifikan. Pada
Diskriminasi mayoritas siswa, atau sebanyak 4 siswa (0,125%) mendapat nilai ‘Poor’, hanya
1 siswa (0,031%) mendapat nilai ‘Very good’, 8 siswa (0,25%) mendapat nilai ‘Good’, 19
Pada Indikator Dikte siswa masih belum menghasilkan nilai yang diharapkan.
Mayoritas siswa, atau sebanyak 24 siswa (0,75%) mendapat nilai ‘Fair’, 5 siswa (0,15625%)
mendapat nilai ‘Poor’, 2 siswa (0,0625%) mendapat nilai ‘Good’ dan satu siswa (0,03125%)
Dalam indikator mayoritas siswa, atau sebanyak 4 siswa (0,125%) mendapat nilai
‘Poor’, 1 siswa (0,031%) mendapat nilai ‘Very good’, 8 siswa (0,25%) mendapat nilai C
Pada Indikator Menceritakan kembali siswa masih belum menghasilkan nilai yang
diharapkan, sebanyak 24 siswa (0,75%) mendapat nilai ‘Fair’, 5 siswa (0,15625%) mendapat
nilai ‘Poor’, 2 siswa (0,0625%) mendapat nilai ‘Good’ dan satu siswa (0,03125%) mendapat
Merujuk pada data dan hasil refleksi pelaksanaan siklus ke 1 di atas dapat ditarik
dikatakan gagal dan belum berhasil dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam
mendengarkan, memahami dan menyampaikan ide-ide pokok. Hal tersebut merupakan
masalah dan temuan yang harus segera dicari solusinya sebagai upaya peningkatan mutu
kualitas pembelajaran.
Kegagalan ini terjadi karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang
dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode saintifik berbasis Higher Order
Pendapat dan saran dasar tindakan selanjutnya, Peneliti merasa perlu melangkah ke
siklus ke 2. Dalam hal ini peneliti memutuskan untuk memperbaiki proses pembelajaran
dengan menyusun rencana perbaikan pada siklus ke-2. Dengan persiapan dan perencanaan
yang matang, diharapkan pada siklus ke-2 pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik,
1. Hasil Tindakan
Rencana tindakan siklus ke 2 mengacu pada hasil refleksi yang dilakukan pada siklus
pertama. Perencanaan tindakan dimulai dari tahap perencanaan program pengajaran yang
dilakukan oleh peneliti dengan memperbaiki RPP (Rencana Program Pengajaran) sebagai
skenario pembelajaran siklus kedua. Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam siklus kedua
terdiri dari satu pertemuan (2x45 menit). Siklus ke 2 dilaksanakan pada bulan Oktober 2018
Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan penilaian proses dengan cara mengamati
setiap kelompok dan mengamati aktifitas belajar siswa. Peneliti menggunakan form check list
(√) untuk mengukur aktifitas siswa dalam pembelajaran. Penilaian proses ini terfokus pada
indikator penilaian proses meliputi perhatian siswa terhadap materi, kerjasama siswa dalam
kelompoknya dan partisifasi siswa dalam mengerjakan tugas. Penilaian proses ini berupa
check list (√) yang berisi nama-nama siswa. Hasil pengamatan pada siklus ke 2 dapat dilihat
Dari table diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar
(siklusII) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran Role
Playing mendapatkan penilaian yang sangat baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh
penilaian tidak terdapat nilai kurang. Sehingga diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa
yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih
AFRISKA REGITA BR
3
2 TARIGAN √ √ √ √
3 AGIS FAHREZI √ 1 √
AGNES FEDEROVA
1
4 NAPITUPULU √ √
5 ALFIN AFYOGA √ √ 2 √
6 ANGGITA √ √ 2 √
7 ANJELINA GIRSANG √ √ √ 3 √
8 ANJELINA MANALU √ √ √ 3 √
9 APRIYANTI RODEARNITA √ √ √ 3 √
SINAGA
10 ARFINA SARI √ √ 2 √
11 BEBBY CINTIA √ √ 2 √
12 BELLA APRILIYANTI √ √ 2 √
14 CHANDRA LUKITO √ √ 2 √
16 DIAHYU RISTI √ √ 2 √
18 DIANA PUTRI √ 1 √
19 DIRA SHABRINA √ √ √ 3 √
20 ERNA SAHFITRI √ √ 2 √
21 FATMA DEWI √ √ 2 √
25 MUHAMMAD IHSAN √ √ √ 3 √
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA SAGALA √ √ √ 3 √
28 RIMA SARYANTI √ √ 2 √
29 RISKY MULIANA √ √ 2 √
31 SITI NABILLAH √ √ √ 3 √
32 SITI NURHAFSYAH √ √ 2 √
36 ANANDA √ √ 2
TOTAL 30 20 26 75 25 7
PROSENTASE 81,25 56,25 71,88 68,75 78,12 21,88
Keterangan Indikator:
1. Perhatian
2. Kerjasama
3. Partispasi
Berdasarkan data yang diperoleh pada sikus ke 2 dapat dilihat sejauh mana keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Ada peningkatan hasil pada proses pembelajaran
aktif dalam proses pembelajaran dan siswa yang pasif sebanyak 9 orang (17,5%).
situasi pembelajaran yang asyik dan tidak kaku. Siswa senang dan enjoy dengan media
pembelajaran pengarahan terlebih dahulu sebelum listening dimana siswa dapat dengan fokus
mengikuti proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran saintifik berbasis Higher Order
Thingking Skill melalui proyek Majalah Dinding siswa tidak diberi kesempatan untuk
melakukan hal yang lain diluar kerja kelompok dengan pembatasan waktu sehingga
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada
siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu
19,33%, dam membimbing siswa merangkum pelajaran yaitu 21,67. Sedangkan untuk
aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah bekerja dengan anggota kelompok
yaitu 15,29, dan menyajikan /mempersentasikan secara berkelompok hasil pembelajaran
15,38.
Dari table diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar
(siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran
Cooperative Script mendapatkan penilaian yang sangat baik dari pengamat. Maksudnya dari
seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Sehingga diharapkan siswa dapat
menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga
mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.
3.Hasil Test Performance Siswa
Hasil evaluasi siswa pada test tulis terfokus pada kemampuan siswa
dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada pertemuan yang sama. Hasil dari test tersebut
L SCORE
N RATA-
NAMA / JML
o 1 2 3 4 RATA
P
AFRISKA REGITA
2 L
BR TARIGAN 85 90 85 85 345 86.25
AGNES FEDEROVA
4 L
NAPITUPULU 80 75 75 80 310 77.5
6 P 80 75 75 75 305 76.25
ANGGITA
ANJELINA
7 L
GIRSANG 85 90 85 90 350 87.5
ANJELINA
8 L
MANALU 90 80 85 90 345 86.25
APRIYANTI
9 RODEARNITA P
90 90 85 80 345 86.25
SINAGA
10 ARFINA SARI L 75 75 75 75 300 75
21 L 85 85 75 75 320 80
FATMA DEWI
FILIFI ONE SIX
22 NISSI AGAVE P
80 75 75 80 310 77.5
SILABAN
23 GRECIA ENZELICA P 85 80 75 75 315 78.75
BR. SITUMORANG
24 LANANG L 75 75 75 75 300 75
DAMARJATI
MUHAMMAD
25 IHSAN P
90 90 95 85 360 90
ALDIANSYAH
26 NURHALIZA P 95 95 95 95 380 95
SAGALA
27 RAJA LIEM SINAGA L 90 95 95 90 370 92.5
SRY ULINA
33 JUMIARTY
MUNTHE
34 TRI DEWA
ADINATA SITORUS
35 WIKA OCTAVIA
BALQHIS
36 ANANDA
4. Hasil Refleksi
Setelah melakukan analisis data dari hasil observasi yang dilakukan melalui penilaian
proses dan test, peneliti melaksanakan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan
tindakan siklus ke 2. Data akhir hasil dari pengolahan data dan analisis menunjukkan
peningkatan yang signifikan bahwa 27 dari 36 siswa (78,125%) terlihat aktif dalam proses
pembelajaran. Nilai siswa hasil dari evaluasi test tulis sudah mencapai KBM (kriteria
menggunakan model Cooperative Script dapat mengatasi masalah siswa dalam materi
listening dan dapat membuat siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini
membuktikan bahwa implementasi tindakan pada siklus ke 2 mendapat respon yang positif
dan siklus ke 2 ini merupakan penutup penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
C. Pembahasan
Data hasil analisis penilaian proses dan test tulis sebagai instrumen evaluasi yang
telah di refleksikan dapat dilihat bahwa pada siklus ke 1 pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Cooperative Script tidak berhasil secara maksimal karena hasil test dan proses
tidak mencapai nilai yang diharapkan. Hal ini dapat ditemukan sebanyak 9 orang (41%) siswa
saja yang secara aktif mengikuti pelajaran sesuai dengan harapan. Sedangkan mayoritas
siswa, yaitu sebanyak 27 orang (59%) siswa masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran . Nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum
menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan kata lain implementasi tindakan pada siklus ke 1
tidak berhasil dan dapat dikatakan pembelajaran tersebut mengalami kegagalan dan
diperbaiki di siklus ke 2.
Pada tindakan siklus ke 2 guru mulai melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan
pembelajaran yang kurang relevan, siswa belum terbiasa/ belum akrab dengan mode
pembelajaran Cooperative Script, serta pembatasan alokasi waktu tiap tahapan belajar yang
kurang diperhatikan oleh guru. Hal tersebut menjadi dasar perbaikan di siklus ke 2. Guru
kemudian memperbaikinya.
27 dari 32 siswa (78,125%) terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Nilai siswa hasil dari
evaluasi test tulis semua sudah mencapai KBM (kriteria ketuntasan minimal). Nilai test
siswa pada Indikator Diskriminasi menunjukan sebanyak 20 siswa (62,5%) mendapat nilai
‘verry good’, 12 siswa (37,5%) mendapat nilai ‘good’. Pada Indikator Dikte menunjukan
sebanyak 19 siswa (59%) mendapat nilai ‘verry good’, 13 siswa (41%) mendapat nilai
‘good’. Sedangkan indikator Percakapan satu pihak menunjukan sebanyak 18 siswa (56,25%)
mendapat nilai ‘verry good’, 14 siswa (43,75%) mendapat nilai ‘good’. Dan indikator
good’, 10 siswa (31,25%) mendapat nilai C ‘good’. Dengan demikian hasil pelaksanaan
tindakan siklus ke 2 telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, walaupun peneliti
belum merasa puas akan hasil yang telah ditemukan. Kenaikan hasil belajar siswa dapat
tujuan penelitian yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan. Dengan kata lain,
meningkatkan kemampuan siswa dalam listening dan meningkatkan aktifitas siswa dalam
proses pembelajaran.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa
kemampuan siswa kelas XI MIA-1 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam pada semester Ganjil
tahun pelajaran 20018-2019. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui evaluasi/ test tulis
dengan rata-rata nilai siswa pada siklus pertama 62,781 meningkat pada siklus ke 2
menjadi 80,70.
aktifitas belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prosentase keaktifan
siswa pada siklus pertama sebesar 41% meningkat pada siklus kedua menjadi
78,125%.
B. Saran
Penerapan Proses pembelajaran saintifik melalui pryek mading yang baik dan
menyenangkan adalah hal yang semestinya diciptakan oleh guru dalam membimbing dan
memberi penguatan kepada siswa di kelas. Guru tentunya memiliki keinginan bagaimana
siswa dapat dengan cepat mengerti dan mengaplikasikan apa yang menjadi tujuan
pembelajaran. Hal yang paling utama adalah guru hendaknya senantiasa melakukan
pengamatan sejauh mana peningkatan belajar siswa di kelas. Penulis menyarankan guru
mulai mencoba menggunakan media pembelajaran saintifi melalui media proyek manding
untuk menciptakan pola pikir siswa High Order Thinking Skill (HOTS) karena siswa dapat
Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil refleksi kedua siklus, peneliti membuat
berpikir kriris sangat essensial dihubungkan dengan aspek pengembangan diri siswa
ke depan.
2. Model dan media pembelajaran yang variatif hendaknya selalu dicoba sebagai upaya
menyenangkan.
menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
Sunarti M.Pd, Dr. dkk. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:CV Andi Offset
Rofiah dkk (2013) Penyusunan Instrumen Test Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika
Pada SMP. Jurnal fisika vol. 1 halaman 17 No.2 ISSN 2338-0691.
Marjan dkk. (2014) Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Dan
Ketrampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancur Selong Kabupaten Lombok
Timur Nusa Tenggara Barat. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Volume 4.
A. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
4.1 Menyusun teks interaksi 4.1.1. Membuat teks pendek dan sederhana yang
transaksional, lisan dan melibatkan tindakan memberi dan meminta
tulis, pendek dan informasi terkait saran dan tawaran, dengan
sederhana, yang memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
melibatkan tindakan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
memberi dan meminta konteks.
informasi terkait saran dan
tawaran, dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan
dengan metode mind mapping, teknik , dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta
didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi apa yang ditawarkan
2. Mengidentifikasi apa saran
3. Membedakan antara tawaran dan saran
4. Menjelaskan penggunaan ditawarkan
5. Menjelaskan penggunaan sugesti
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
Peduli
Jujur berkarya
Tanggung jawab
Toleran
Kerjasama
Proaktif
kreatif
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Fakta:
- Di Tunjukkan Contoh teks saran dan tawaran.
- Do you think I ought to call the police?
- I think you'd better start looking for a new job.
b. Konsep
- Suggestion (saran) is an idea put forth for consideration. Offer (tawaran) is an
expression of readiness to do or give something if desired
- Cara penulisan teks explanation berupa information report dengan benar
sesuai konteks
c. Prinsip
- Pola kalimat ungkapan yang menunjukkan saran dan tawaran, dengan modal
should dan can
- Pola kalimat nomina singular dan plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb
- Keterangan waktu dalam present tense
- Tanda baca dan penulisan kata dalam menulis
d. Prosedur
- Langkah atau urutan kegiatan dalam menulis teks saran dan tawaran
2. Materi pembelajaran remedial
- Melakukan pengulangan konsep suggest and offter
3. Materi pembajaran pengayaan
- Membuat drama berdasarkan sebuah dongeng using suggest and offer
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientific Learning
b. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) ‘
E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta
membiasakan membaca dan memaknai isi dalam Al Qur’an (Literasi))
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Pada kelas X
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
15
Motivasi
menit
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan memberi saran
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 60
Sintak Kegiatan Pembelajaran menit
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Model
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
pemberian dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rangsangan) rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pada topic
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan memberi
saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan
memberi saran
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang
Mengulang
Saling tukar informasi tentang :
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat
processing dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan
(pengolahan masalah (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,
Data) berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan
pantang menyerah) apabila ada yang belum dipahami, bila
diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
Berdiskusi tentang data :
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
Pesertadidik mengerjakan beberapa soal mengenai
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
kesimpulan) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam
ungkapan memberi saran
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
15
yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi
menit
nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
EXPRESSION SUGGESTION AND OFFER
a. Expression suggestion
Let’s go to the library
Let’s go to movies
Why don’t you do your homework before going out?
We could eat at home
What about eating at the new place?
How about going to Sam’s place first?
I suggest that we call it a day
You need to change your sleeping habits
I think you should go and meet her
I think we should do it this way
b. Introducing offer
May I give you a hand?
Can you help me?
Shall I bring you some tea?
Would you like another piece of cake?
How about I help you with this?
Can I clean the car for you?
Shall I help you with your homework?
I will do the washing, if you like
Lampiran
Ter tertulis
a. Complete the dialogue using the suitable expression of suggestion and offer
1. Lola : … to the libraryand solve your homework
Melani : Yes, Let’s go
2. Danu : .... .... ....should go and pick your father up[ from airport.
Naomi : No, thank you.
3. Janet : ...... ...... ......some tart cake? I have tart cake from my parents
Nina : Oh really? Is that okay? I wuold love to have some.
4. Rizal :... .... help you?
Mr. Gunawan :No, Thank you.
5. Dina :..... .... I help you with this?
Putri :Yes, Please, that would be very kind of.
Kunci Jawaban
Complete the dialogue using the suitable expression of suggestion and offer
1. Let’s go
2. I think
3. Would you like
4. Can I
5. How about
Lampiran 2
Pensekoran
Instrumen Penilaian Pengetahuan.
KD 3.1.Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
pemaparan memberi saran dan tawaran dan responnya, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
Skor
IPK No Soal Penilaian 4- Nilai
1
3.1.2 Menerapkan
1
ungkapan memberi 3
saran dan tawaran dan Nilai perolehan KD
2 3
responnya, sesuai pengetahuan : rerata dari
3 4
dengan konteks nilai IPK
4 4
penggunaannya (17:20) x100 = 83,33
5 3
Jumlah 17
IPK Kategori
1 2 3 4
4.1.1 Membuat video Tidak mampu Terdapat Dialog Dialog yang
tentang teks membuat kesalahan yang divideokan sudah
memberi saran video tentang
dalam divideokan sesuai topik dan
dan tawaran dan teks memberipembuatan tidak tidak terdapat
responnya sesuai saran dan video tentang sesuai kesalahan dalam
dengan konteks tawaran dan teks memberi dengan menggunakan
penggunaannya responnya saran dan topik ungkapanmemberi
tawaran dan saran dan tawaran
responnya dan responnya
4.1.2 Mempresentasikan Tidak mampu Terdapat Dialog Mampu
video tentang berkomunikasi kesalahan yang berkomunikasi
memberi saran berkenaan dalam divideo dengan tepat
dan tawaran dan dengan menggunakan tidak sesuai dengan
responnya sesuai ungkapan unsur-unsur sesuai topic dan tidak
dengan konteks memberi saran kebahasaan dengan terdapat kesalahan
dan tawaran dalam topik dalam
dan responnya memberi menggunakan
saran dan unsur-unsur
tawaran dan kebahasaan pada
responnya ungkapan
memberi saran
dan tawaran dan
responnya
G. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
I. Materi Pembelajaran
4. Materi pembelajaran regular
a. Fakta:
- Di Tunjukkan Contoh teks opinion and thought
- Do you think I ought to call the police?
- I think you'd better start looking for a new job.
b. Konsep
- Opinion is the way you feel or think about something.
- Cara penulisan teks explanation berupa information report dengan benar
sesuai konteks
c. Prinsip
- Pola kalimat ungkapan yang menunjukkan opinion and thought .
- Keterangan waktu dalam present tense
- Tanda baca dan penulisan kata dalam menulis
d. Prosedur
- Langkah atau urutan kegiatan dalam menulis teks opinion and thought
- Melakukan pengulangan konsep opinion and thought
5. Materi pembajaran pengayaan
- Membuat dialog using opinion and thought
J. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientific Learning
b. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) ‘
Kegiatan Inti
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Model Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
Pembelajaran memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
Stimulation dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
(stimullasi/ rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pemberian pada topic 60
rangsangan) Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan menit
opinion and thought
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam ungkapan
memberi opinion and thought
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang
In my opinion....
I think...
Personally, I think....
In my experience...
Expressing According to me...
Opinions
I strongly believe that...
As far as I am concerned....
From my point of view...
As I understand...
b. Responses
Tika : Dwi, can you help me pick a dress of my birthday party tonight?
Dwi : Yes, of course
Tika : Here! Look! There are three dresses. I need to choose one of them
Dwi : I think the pink one look cute
Tika : Yes. I think so, but I am turning 17 now. I don’t think I am cute anymore
Dwi : Well, the blue one is nice. But I don’t like the cutting. So, in my opinion you should
choose the black one. It will make your body looks slim and you will look more mature.
Tika : Is that what you think?
Dwi : Yes, that’s what I think.
Tika : Very well, I will wear the black dress for my birthday party tonight. Thanks Dwi.
Dwi : You are welcome.
Lampiran 2
Ter tertulis
Lampiran 2
Pensekoran
Instrumen Penilaian Pengetahuan.
KD 3.1.Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
pemaparan memberi saran dan tawaran dan responnya, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
Skor
IPK No Soal Penilaian 4- Nilai
1
3.1.2 Menerapkan
1
ungkapan memberi 3
saran dan tawaran dan Nilai perolehan KD
2 3
responnya, sesuai pengetahuan : rerata dari
3 4
dengan konteks nilai IPK
4 4
penggunaannya (17:20) x100 = 83,33
5 3
Jumlah 17
IPK Kategori
1 2 3 4
4.1.1 Membuat video Tidak mampu Terdapat Dialog Dialog yang
tentang teks membuat kesalahan yang divideokan sudah
memberi saran video tentangdalam divideokan sesuai topik dan
dan tawaran dan teks memberi pembuatan tidak tidak terdapat
responnya sesuai saran dan video tentang sesuai kesalahan dalam
dengan konteks tawaran dan teks memberi dengan menggunakan
penggunaannya responnya saran dan topik ungkapanmemberi
tawaran dan saran dan tawaran
responnya dan responnya
4.1.3 Mempresentasikan Tidak mampu Terdapat Dialog Mampu
video tentang berkomunikasi kesalahan yang berkomunikasi
memberi saran berkenaan dalam divideo dengan tepat
dan tawaran dan dengan menggunakan tidak sesuai dengan
responnya sesuai ungkapan unsur-unsur sesuai topic dan tidak
dengan konteks memberi saran kebahasaan dengan terdapat kesalahan
dan tawaran dalam topik dalam
dan responnya memberi menggunakan
saran dan unsur-unsur
tawaran dan kebahasaan pada
responnya ungkapan
memberi saran
dan tawaran dan
responnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
4
L. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
3.4 Membedakan fungsi sosial, struktur teks, 3.4.1 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur
dan unsur kebahasaan beberapa teks teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks
eksposisi analitis lisan dan tulis dengan eksposisi analitis lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait memberi dan meminta informasi terkait
isu aktual, sesuai dengan konteks isu aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya
penggunaannya
4.1 Menyusun teks eksposisi analitis tulis, 4.2.3 Meyusun teks dan unsur kebahasaan
terkait isu aktual, dengan memperhatikan beberapa teks eksposisi analitis lisan
dan tulis dengan memberi dan meminta
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
informasi terkait isu aktual, sesuai
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks dengan konteks penggunaannya
4.2.4 Mempersentasekan teks dan unsur
kebahasaan beberapa teks eksposisi
analitis lisan dan tulis dengan memberi
dan meminta informasi terkait isu
aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran regular
a. Fakta:
- Di Tunjukkan Contoh Analytial Exposition Text
b. Konsep
- Analytical Exposition text is a text that persuade the readers/listeners to look
the issue with their prespective.
- Cara penulisan teks explanation berupa information report dengan benar
sesuai konteks
c. Prinsip
- Pola kalimat ungkapan Analytial Exposition Text n .
- Keterangan waktu dalam present tense
- Tanda baca dan penulisan kata dalam menulis
d. Prosedur
- Langkah atau urutan kegiatan dalam menulis Analytial Exposition Text
Melakukan pengulangan konsep Analytial Exposition Text Materi pembajaran
pengayaan
- Membuat teks invitation
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Inquiry Learning (Pembelajaran Penemuan) ‘
Kegiatan Inti
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Model Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
Pembelajaran memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
Stimulation dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
(stimullasi/ rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pemberian pada topic 60
Menit
rangsangan) Fungsi sosial dan struktur teks memulai ungkapan
memberi saran
Ketepatan menggunakan struktur teks dalam Analytial
Exposition Text
Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang
Mengumpulkan informasi
Data Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
collection atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait
(pengumpulan materi pokok yaitu
data) Fungsi sosial dan struktur teks Analytial Exposition
Text
Ketepatan menggunakan struktur teks teks memulai
surat undangan resmi
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan
projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Eksposisi Ananlitis
a. Read the text carefully and study the generic structure of the text
STUDENT’S LAPTOP
Conventionally, students need book, pen, eraser, drawing book, ruler and such other stuuf.
Additionally, in this multimedia era, students need more to reach their progressive develpoment.
Students need mobile keyboards record every presented subject easily. Of course it will need more
cost but it will deserve for its function.
First, modern school tend to apply fast transferring knowledge because the school needs to
catch the target of curriculum. Every subject will tend to be given in demonstrative method.
Consequently students need extra media cover the subject . Since there is a laptop on every
student’s desk, this method will help student to get better understanding.
Secondly, finding an appropriate laptop is not difficult as it was. Recently there is an online
shop which provides comprehensive information. The best is that the shop has service of online
shopping. The students just need to brows that online shop, decide which computer or laptop they
need, and then complete the transaction. After that the laptop will be delivered to the students
houses. That is really easy and save time and money.
One of computer
From all of that, having mobile texts which
is presents
absolutelyarguments
useful forto supportwho
students the want to catch
the best result for their study. writer’s opinion. Giving enough argument is important
as to defend the position writer in the text.
Eksposisi
Analitis
Thesis
Argument
Structure
of Eksposisi Reiteration
analitis
LAMPIRAN 2
Ter tertulis
a. Give the example language features of the text below
b. Read the text then answer the questions based on the text
Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and
other accidents.
Firstly, cars, as we all know, give contribution to the most of the pollution in the world cars emit deadly gas that causes
illness such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illness are so bad that people can die
from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrains in the city, which
causes them to die. Cras today are our roads biggest killers.
Thirdly , cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or to concentrate on your
homewrok, and esecially when you talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reason listed.
Key :
a. Pollution
b. Illness
c. Accidents
d. Car should be banned
e. Talk to someone
Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. A
Lampiran 3
Pensekoran
KD 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk
Menjagahubungan transaksional dengan orang lain, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
Skor Penilaian
IPK No Soal Nilai
4-1
3.4.2 Menentukankan fungsi Nilai perolehan KD
1
3 pengetahuan : rerata
sosial, struktur teks, dan dari nilai IPK
unsur kebahasaan untuk (10:40) x100 = 80
menyatakan dan 2 3
menanyakan tentang 3 4
niat melakukan sesuatu 4 3
1 4
2 2
3 3
4 3
5 4
6 3
Jumlah 10
Kategori
IPK
1 2 3 4
Menyusun Tidak mampu Terdapat Percakapan Percakapan yang
percakapan menyusun kesalahan yang dituliskan dituliskan sudah
untuk percakapan dalam tidak sesuai sesuai topic dan tidak
Menjagahubun untuk penyusunan dengan iklan terdapat kesalahan
gan Menjagahubun percakapan dalam menggunakan
transaksional gan untuk unsur kebahasaan
dengan orang transaksional Menjagahubun dan struktur untuk
lain dengan orang gan Menjagahubungan
lainsuatu transaksional transaksional dengan
dengan orang orang lain
lain
Mempresentasi Tidak mampu Terdapat Percakapan Mampu
kan percakapan mempresentasi kesalahan untuk mengkomunikasikan
untuk kan percakapan dalam Menjagahubun hasil diskusi dan
Menjagahubun untuk menggunakan gan tidak terdapat
gan Menjagahubun unsur-unsur transaksional kesalahan dalam
transaksional gan kebahasaan dengan orang percakapan untuk
dengan orang transaksional dalam lain Menjagahubungan
lain dengan orang percakapan transaksional dengan
lain untuk orang lain
Menjagahubun
gan
transaksional
dengan orang
lain