Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Lilik Hanifan Ardiansah


Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044471824
Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4108/Bahasa Indonesia
Kode/Nama UPBJJ : Surakarta
Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

1.
1)
Latar belakang :
Media pembelajaran adalah sarana untuk mentransmisikan atau
menyampaikan pesan dan dalam perspektif belajar-mengajar menyampaikan
konten kepada peserta didik, untuk mencapai instruksi yang efektif (Omenge
dan Priscah, 2016). Ini bertujuan agar media pembelajaran mungkin semua cara
tradisional untuk mengajar di luar kelas Bahasa inggris. Dapat memberikan
pengalaman bagi siswa untuk melibatkan indera siswa dalam sedang belajar.
Hal ini dapat membuat sikap siswa lebih positif, mendorong motivasi diri
mereka, dan meningkatkan pemahaman. Media pembelajaran adalah alat untuk
proses belajar mengajar, semuanya yang dapat digunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan siswa untuk
mendorong terjadinya proses belajar. Hal ini juga membantu guru untuk
mengajar lebih efektif meningkatkan pengetahuan guru tentang instruksional
media dalam menyajikan materi dan memungkinkan siswa untuk belajar lebih
mudah, khusus untuk memenuhi tujuan dalam situasi belajar-mengajar.
Media menempati posisi penting sebagai salah satu komponen
pembelajaran proses tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
belajar sebagai proses komunikasi juga tidak akan dapat berlangsung secara
optimal. Padahal, yang terjadi dalam pembelajaran seringkali merupakan proses
yang berjalan tidak efektif. Banyak kali, pemborosan energi saat tujuan
pembelajaran tidak dapat tercapai bahkan terjadi kebisingan dalam komunikasi
antara guru dan siswa. Skripsi pertama dari Reza (2016) Universitas Islam As-
Syafi'iyah dengan judul Persepsi Siswa tentang Penggunaan Media Film dalam
Bahasa Inggris Pengajaran hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa menyatakan bahwa film media memberikan lebih banyak
keuntungan daripada kerugian. Studi ini menyimpulkan bahwa media film dapat
digunakan sebagai alternatif pengajaran bahasa Inggris untuk mendengarkan
praktek di kelas. Menarik perhatian siswa, menyajikan bahasa dengan lebih cara
alami yang ditemukan di buku-buku pelajaran. Hal ini karena guru
memanfaatkan menyediakan media di sekolah dan memanfaatkannya untuk
menunjukkan materi yang ditransfer pengetahuan dengan cara yang menarik
bagi siswa. Itu juga guru yang kreatif menggunakan media dalam mengajar.
Skripsi kedua dari Universitas Muhammadiyah Nurjannah (2016) Makassar
dengan judul Persepsi Siswa terhadap Metode yang Digunakan Guru dalam
Pengajaran Bahasa Inggris hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode
digunakan oleh guru dapat membuat siswa senang dan antusias dalam mengajar
Bahasa Inggris, siswa lebih mudah memahami materi, dapat memperbaiki
pengucapan dan menambah kosa kata mereka. Berdasarkan penelitian tersebut,
disarankan bahwa guru bahasa Inggris harus kreatif dan menggunakan media
dalam pengajaran bahasa Inggris daripada mengajar akan lebih menarik,
memahami pelajaran yang diterima, memberikan motivasi, menarik perhatian,
merangsang respon siswa, dan membuat kelas lebih bermakna dan
menyenangkan.
Dalam hal ini, untuk mengetahui realitas guru melakukan pembelajaran
kreativitas media atau tidak, kita dapat melihat melalui pengamatan atau
persepsi siswa. Itu Persepsi dapat dideskripsikan tentang siswa senang atau
tidak senang belajar oleh guru. kreativitas dalam mengajar bahasa Inggris.
Siswa yang senang mengikuti pelajaran dan memperhatikan guru saat
menyampaikan materi artinya media yang digunakan guru cocok dengan siswa,
tetapi ketika siswa tidak senang untuk mengikuti pelajaran, merasa bosan ketika
guru menyampaikan materi maksudnya bahwa media yang digunakan guru
tidak sesuai dengan siswa. Dengan demikian mengingat realitas proses belajar
mengajar di sekolah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk
menganalisis Persepsi Media yang Digunakan Guru dalam Pengajaran Bahasa
Inggris di SMP Muhammadiyah 12 Makassar.
Tujuan Penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
1. Media yang digunakan guru dalam mengajar bahasa Inggris.
2. Persepsi siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan oleh
bahasa Inggris guru dalam mengajar bahasa Inggris.
Metode Penelitian :
Metode kualitatif
Hasil Penelitian ;
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa jenis media yang digunakan oleh
guru saat mengajar bahasa Inggris adalah papan tulis, buku bahasa Inggris,
kamus, laptop, LCD Proyektor, dan pengeras suara. Dalam hasil wawancara
siswa menjelaskan bahwa sebagian besar siswa memberikan persepsi positif
terhadap media yang digunakan oleh guru bahasa Inggris dalam proses belajar
mengajar, mereka menjadi bahagia, menjadi lebih aktif, menjadi lebih
bersemangat dalam belajar bahasa Inggris, mereka lebih mudah memaham
materi, dapat memperbaiki pengucapan, kosa kata, menemukan ide-ide baru,
mengekspresikan pendapat dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Namun ada juga beberapa siswa memberikan persepsi negatif
terhadap media yang digunakan oleh guru bahasa Inggris di proses belajar
mengajar sehingga kurang antusias/semangat untuk belajar.

Kesimpulan Penelitian :
Berdasarkan temuan penelitian, terdapat kesimpulan penelitian dengan
menunjukkan hasil checklist observasi dan wawancara terhadap para siswa.
Jenis media yang digunakan guru saat mengajar bahasa Inggris adalah papan
tulis, buku bahasa Inggris, kamus, laptop, proyektor LCD, dan speaker.
Berdasarkan wawancara terhadap siswa, sebagian besar siswa memberikan
tanggapan positif terhadap media yang digunakan oleh guru bahasa Inggris
dalam mengajar, mereka menjadi bahagia, menjadi lebih aktif, menjadi lebih
bersemangat dalam belajar bahasa Inggris, lebih mudah memahami materi,
dapat memperbaiki pengucapan, kosa kata, menemukan ide-ide baru,
mengemukakan pendapatnya dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-
hari. Sedangkan ada beberapa siswa memberikan persepsi negatif terhadap
media yang digunakan oleh guru bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar,
yang tidak membuat siswa antusias/semangat untuk belajar bahasa Inggris.
Kata Kunci :
Persepsi, Media, Persepsi Siswa, Bahasa Inggris

2).
Abstrak sebelum dianalisis :
Marwana Ambo Lele, 2018. Persepsi Siswa Terhadap Media yang Digunakan
Guru dalam Pengajaran Bahasa Inggris (Penelitian Deskriptif di Kelas Delapan
Siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar) dengan Skripsi Bahasa Inggris
Jurusan Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dibimbing oleh Hj. Andi Tenri Ampa dan Andi Asri
Jumiaty. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Jenis media yang
digunakan guru dalam mengajar bahasa Inggris; (2) Persepsi siswa terhadap
media yang digunakan guru dalam mengajar bahasa Inggris. Data dilakukan
pada bulan Oktober 2018 dari 18 siswa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
12 Makassar dari dua kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
deskriptif; instrumennya adalah observasi dan wawancara. Observasi digunakan
untuk mengamati guru siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dan
wawancaranya adalah dibagikan kepada siswa kelas delapan. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa jenis media yang digunakan oleh ketika
mengajar bahasa Inggris adalah papan tulis, buku bahasa Inggris, kamus, laptop,
LCD Proyektor, dan pengeras suara. Hasil wawancara siswa bahwa sebagian
besar siswa memberikan persepsi positif terhadap media yang digunakan oleh
guru bahasa Inggris di proses belajar mengajar, mereka menjadi bahagia,
menjadi lebih aktif, menjadi lebih bersemangat/semangat dalam belajar bahasa
inggris, mereka lebih mudah memahaminya materi, mereka dapat memperbaiki
pengucapan, kosa kata, menemukan ide-ide baru, mengekspresikan pendapat
mereka dan mereka dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal ada juga beberapa siswa memberikan persepsi negatif terhadap media
yang digunakan oleh guru bahasa Inggris di proses belajar mengajar yang tidak
dapat antusias/semangat untuk belajar Bahasa Inggris, ucapkan kata-kata
dengan benar, temukan ide-ide baru dan ungkapkan pendapat mereka karena
mereka malas, waspada dan takut salah dalam belajar bahasa Inggris.

Kata kunci: Persepsi, Media, Persepsi Siswa, Media Guru dalam


Mengajar bahasa Inggris.

Abstrak setelah dianalisis :


Media pembelajaran ialah alat yang digunakan dalam proses belajar-mengajar,
bertujuan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan. Tujuan penelitian ini menunjukkan bahwa jenis media yang
digunakan oleh ketika mengajar bahasa Inggris adalah papan tulis, buku bahasa
Inggris, kamus, laptop, LCD Proyektor, dan pengeras suara.
Pengajaran hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan bahwa film adalah media pembelajaran paling efektif, karena film
dapat menimbulkan perhatian siswa dan menyajikan bahasa yang lebih luas.
Sehingga siswa menjadi lebih aktif, menjadi lebih bersemangat/semangat dalam
belajar bahasa inggris, mereka lebih mudah memahaminya materi, mereka
dapat memperbaiki pengucapan, kosa kata, menemukan ide-ide baru,
mengekspresikan pendapat mereka dan mereka dapat mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kata kunci: Persepsi, Media, Persepsi Siswa, Bahasa Inggris

2. Di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisis, torehan pertumbuhan


ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang positif f. Jika dibandingkan, pada
triwulan kedua tahun ini dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi
Indonesia
s
meningkat kurang lebih 6,4 perc√en. Pertumbuhan ini tetap masih terpusat di
Pulau Jawa dengan peningkatan sebesar 57,5%. Apabila di akumulasikan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 201 1 2 lebih baik
dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%. Akan
tetapi, pertumbuhan ekonomi ii Indonesia dinilai mengalami bias atau anomali.
Hal ini dikatakan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for
Global Justice. Ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya itu, Daeng juga
memaparkan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi
Indonesia mengalami bias. Pertama, perekonomian Indonesia lebih banyak
ditengarai oleh utang asing yang nilainya terus meningkat. “Utang Indonesia
mencapai
R
r√ p. 2.865 triliun. Utang asing pemerintah meningkat setiap tahunnya. Utang
ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan menjadi pendorong
tumbuhnya ekonomi Indonesia," ujar Daeng. Kedua, peningkatan konsumsi
masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi
masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang pangan yang
mengalami kenaikan, serta disokong oleh pertumbuhan kredit terutama kredit
konsumsi. Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh eksport
bahan mentah, contohnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang,
sehingga kurang menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Faktor
terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia di dorong oleh penanaman asing
yang menjadikan sumber daya alam Indonesia makin di kuasai asing. Di lain
pihak, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah
Mada, menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
di topang oleh sektor domestik. Menurutnya, dampak krisis global melalui
defisit neraca perdagangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal
ketiga dan keempat tahun ini. Ia menilai kontribusi ekspor terhadap PDB tidak
besar. MKWU4108-1 2 dari 3 Selaras dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara
berpendapat bahwa sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena
didorong oleh suku bunga rendah. Hal ini tampak dari peningkatan kredit yang
mencapai 26-28% sekaligus didukung oleh harga BBM yang rendah sebab
masih disubsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut Mirza meyampaikan, sektor yang
berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, misalnya otomotif,
manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan. Dampaknya
pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam ngeri memiliki kecenderungan
defisit neraca perdagangan yng semakin besar. Menurut A Tony Prasetiantono,
belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga sangat membantu
pertumbuhan. Seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang berada dibawah 5 %
cukup membantu, walaupun hal tersebut ada dampaknya, yakni nilai subsidi
energi yang terus membengkak yang sebetulnya tidak sehat.

3. Dalam Mengajar Mata Kuliah Keterampilan Membaca, pengamatan kelas


menggunakan Flipped classroom. Dosen melakukan pengamatan menggunakan
enam tahap, yaitu menginstruksikan kegiatan hari pertama, memberikan
informasi tentang model, mengajarkan mahasiswa cara menonton dan
berinteraksi dengan video, meminta mehasiswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi, mendorong siswa untuk saling membantu dan membentuk sistem
penilaian yang sesuai (Bergmam & Sams, 2012:77). Kemudian, gaya belajar
mahasiswa ditelusuri lebih dalam. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki
banyak tipe gaya belajar. Analisis data gaya belajar yang dominan dimiliki para
mahasiswa, yaitu visual, auditori dan kinestesis.

4. Pendahuluan
Kebutuhan berbahasa termasuk salah satu kebutuhan manusia, menurut
Halliday (1978) bahasa memiliki sifat ekspresi yang berfungsi representasi dan
ideasional sehingga dapat mewujudkan pengamanan sesungguhnya kedalam
bahasa. Menurut Chaer & Agustina (2010) bahasa digunakan untuk kerja sama,
komunikasi serta mengidentifikasi diri.
Bahasa lisan dapat dihasilkan menggunakan alat ucap, sering terikat
pada situasi, ruang, waktu serta kondisi (Suyanto, 2011). Menurut Brown &
Yule (1983) bahasa lisan memiliki beberapa kaitan dengan diberikan tanda jeda
dan ritme yang terdiri dari paratactic. Dan juga dapat digunakan untuk
komunikasi pada pembelajaran antara guru dengan siswa (Giyanis, Ariyani &
Agustina, 2019).
Wujud bahasa tulis dapat dilihat dari komentar yang terdapat di sosial
media (Fitriyani, Wilian & Yusra, 2019), komentar tersebut merupakan
transformasi dari bahasa lisan kedalam bentuk kalimat berupa tulisan. Surat
juga termasuk dalam bentuk transformasi karena dapat menyampaikan
informasi secara tertulis (Rahman, Susetyo & Primasari, 2019).
Berdasarkan sifatnya, Tim Administrasi Perkantoran (2007)
mengatakan jika surat terdiri dari surat pribadi, dinas pribadi, dinas pemerintah
serta niaga. Biasanya dalam surat kedinasan terdapat kop, nomor serta cap
instansi agar terlihat lebih formal, sebagai contoh berkomunikasi menggunakan
surat dinas yaitu persuratan pada SMA Negeri 1 Senori, Tuban dan surat
tersebut dibuat oleh Staf TU. Pembuatan surat dibuat untuk lebih
mempermudah dalam hal berkomunikasi antar sekolah, menghemat waktu dari
segi penyampaian. Dokumentasi surat adalah melakukan penyimpanan surat
dengan cara manual, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melakukan
penyimpanan surat dengan cara dipisahkan per seksi-seksi lalu di simpan ke
dalam map atau filling cabinet, sedangkan penyimpanan surat secara elektronik
surat akan tersimpan dengan otomatis melalui aplikasi tata surat (Sawitri &
Irhandayaningsih, 2019). Dalam proses pekerjaan, sistem informasi kearsipan
surat masuk dan keluar di rancang agar lebih mempermudah dalam hal
pencatatan dan pelaporan agar dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat
(Haryanto & Nasihin, 2018).
Dalam pendokumentasian surat agar lebih akurat, didorong dengan
menggunakan Bahasa yang lebih baik. Setelah dilakukannya observasi pada
surat keluar, ternyata Staff TU SMA Negeri 1 Senori, Tuban dalam melakukan
penilisan surat masih kurang berpengalaman, dapat dilihat dari Bahasa yang
digunakan dan tata cara penulisannya. Temuan ini yang menjadikan dasar
penelitian cara tulis surat yang digunakan Staff TU SMA Negeri 1 Senori.

5.
2

1
1
bab 1 latar belakang
ORIGINALITY REPORT

13 %
SIMILARITY INDEX
13%
INTERNET SOURCES
0%
PUBLICATIONS
%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
core.ac.uk
Internet Source 10%
2
brainly.co.id
Internet Source 3%

Exclude quotes Off Exclude matches Off


Exclude bibliography Off

Anda mungkin juga menyukai