Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2541-1004

STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN


HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS

Pari Purnaningsih
Program Studi Teknik Infomatika, Universitas Pamulang (Pari Purnaningsih)
email: dosen01028@unpam.ac.id

ABSTRAK

Di dunia pendidikan, kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa tak dapat dipisahkan dalam proses
pembelajaran yang diberikan oleh dosen. Dosen sebagai fasilitator berusaha memberikan proses belajar
mengajar yang terbaik untuk mahasiswanya. Bahasa Inggris merupakan mata kuliah yang mengembangkan
keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, memahami dan mengungkapkan informasi.
Mata kuliah ini tidak lagi sekedar mata kuliah yang terbatas pada ilmu tata bahasanya saja, namun juga
dapat mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi bahasa Inggris secara lisan dan
tulisan. Untuk itu diperlukan pendekatan kreatif yang dapat membawa mahasiswa lebih aktif dan menarik
dalam pembelajaran bahasa Inggris. Salah satu proses pendekatan yang diberikan dosen adalah
pembelajaran bahasa Inggris dengan memanfaatkan media audio visual, yaitu menggunakan video, film,
dan musik. Dalam pengajaran materi bahasa Inggris, penggunaan media pembelajaran ini merupakan salah
satu media pembelajaran yang tepat untuk digunakan. Tujuan jurnal ini adalah memberikan strategi dalam
memanfaatkan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa. Secara
teknis strategi pemanfaatan media audio visual dalam proses kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris
dibagai menjadi tiga tahapan, yaitu persiapan, penggunaan dan yang terakhir adalah tindak lanjut setelah
penggunaan. Strategi pemanfaatan media ini akan menjadikan pembelajaran bahasa Inggris lebih efektif,
interaktif dan menarik. Dosen akan lebih optimal dalam penyampaian materi dan mahasiswa menjadi lebih
mudah memahaminya.

Keyword: Strategi , Media Audio Visual, Bahasa Inggris

1. PENDAHULUAN kegiatan belajar mengajar. Setiap dosen harus


Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa memanfaatkan media dalam setiap kegiatan
internasional yang diajarkan secara luas di pembelajaran. Oleh karena itu, dosen perlu
berbagai negara di dunia ini. Banyak penduduk di mempelajari bagaimana menetapkan media yang
setiap negara memakai bahasa Inggris sebagai tepat agar dapat mengefektifkan tujuan
alat komunikasi dalam berbagai pertemuan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai
penting pada tingkat internasional. Di Indonesia, berbagai macam jenis yang bisa dipakai seperti,
bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama yang media visual, media audio, media audio visual,
dipelajari sebagai mata pelajaran wajib dari media cetak dan lain-lain. Dari berbagai macam
sekolah menengah pertama hingga perguruan jenis media pembelajaran, media audio visual
tinggi. Salah satu upaya Pemerintah Indonesia merupakan media yang bisa diterima oleh indera
dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris penglihatan dan pendengaran. Bahasa Inggris
adalah dengan memperkenalkan bahasa Inggris merupakan mata kuliah yang mengembangkan
lebih awal di lembaga pendidikan formal, yakni keterampilan berkomunikasi baik secara lisan
dimulai dari sekolah dasar. Di dunia pendidikan maupun tulisan, memahami dan mengungkapkan
perguruan tinggi, kemampuan berbahasa Inggris informasi. Dalam penyampaian materi bahasa
mahasiswa tak dapat dipisahkan dalam proses Inggris, media audio visual merupakan media
pembelajaran yang diberikan oleh dosen. Dosen yang tepat untuk digunakan. Proses kegiatan
sebagai fasilitator berusaha memberikan proses belajar mengajar (KBM) akan menjadi lebih
belajar mengajar yang terbaik untuk efektif, interaktif dan menarik. Dosen menjadi
mahasiswanya. Salah satu proses pendekatannya lebih optimal dalam menyampaikan isi materi
yang diberikan dosen adalah menggunakan dan mahasiswa menjadi lebih mudah
media pembelajaran. Media pembelajaran memahaminya. Dengan menggunakan media
merupakan salah satu komponen pembelajaran pembelajaran audio visual, mahasiswa dapat
yang mempunyai peranan penting dalam proses langsung melihat dan meniru pengucapan

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 34


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

kosakata atau ungkapan bahasa Inggris. Salah Menurut Rusman (2011:172), salah satu
satu contohnya dalam pengajaran speaking fungsi media pembelajaran dalam proses
(berbicara), Dosen menyajikan sebuah video pembelajaran adalah pembelajaran akan lebih
percakapan bahasa Inggris dengan menggunakan menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat
alat proyektor dan pengeras suara. Proses menumbuhkan semangat belajar dan materi
kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris pun pembelajaran akan lebih jelas maknanya
tidak lagi membosankan bagi mereka. Mahasiswa sehingga dapat lebih dipahami dan
menjadi lebih termotivasi untuk belajar bahasa memungkinkan mahasiswa menguasai tujuan
Inggris. Berdasarkan uraian diatas bahwa salah pembelajaran lebih baik.
satu upaya meningkatkan keberhasilan belajar Sanjaya (2016:70) menjelaskan bahwa
Inggris mahasiswa dapat dilakukan melalui media pembelajaran bermanfaat untuk
pemanfaatan media pembelajaran audio visual. menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa
tertentu yang dapat diabadikan dengan foto, film
2. PEMBAHASAN atau direkam melalui video atau audio kemudian
A. Media pembelajaran disimpulkan dan dapat digunakan saat
Media pembelajaran secara umum adalah diperlukan.
alat peraga atau alat bantu dalam proses belajar Susilana dan Riyana (2009:13)
dan mengajar. Media pembelajaran dapat berupa menyebutkan beberapa manfaat media
buku, suara, gambar video dan sebagainya. Media pembelajaran secara umum adalah untuk
pembelajaran digunakan untuk meningkatkan memperjelas pesan, mengatasi keterbatasan
hasil belajar yang lebih baik. Arsyad (2014:3) ruang, waktu, tenaga dan daya indera dan
mengemukakan bahwa “pengertian media dalam menimbulkan gairah belajar.
proses belajar mengajar adalah alat-alat untuk Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
menangkap, memproses, dan menyusun kembali disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran
informasi yang disampaikan. Dalam pengertian adalah untuk memudahkan dosen atau fasilitator
ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah memberikan materi, menarik perhatian
merupakan media pembelajaran”. mahasiswa dan menciptakan proses belajar
Zhamarah dan Zain (2006:120) mengajar yang lebih menarik.
menjelaskan bahwa “media pembelajaran
merupakan alat bantu apa saja yang dapat C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media.
dijadikan sebagai penyampai informasi belajar Alasan teoritis pemilihan media
atau penyalur pesan guna mencapai tujuan Setiap media pembelajaran memiliki
pengajaran. Media dapat mewakili apa yang kelebihan dan kelemahan masing-masing, untuk
kurang mampu dosen atau guru ucapkan melalui itu pemilihan dan penggunaan media
kata-kata atau kalimat tertentu”. penerimanya pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan mahasiswa dan tujuan pembelajaran. Hal ini
efektif”. dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
Dari pernyataan-pernyataan yang telah pemilihan media yang akan menjadi penghalang
diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa media proses belajar mengajar.
pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu Suyanto dan Jihad (2013:105)
perangkat dan unsur pesan yang dibawanya. mengemukakan bahwa prinsip pertimbangan
Perangkat adalah sarana atau peralatan yang dalam pemilihan media pembelajaran bergantung
digunakan untuk menyajikan bahan ajar atau pada tujuan pembelajaran, materi pelajaran,
pesan. Unsur pesan adalah informasi atau bahan strategi belajar-mengajar dan kondisi kelas.
ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat
mempercepat tujuan pembelajaran. Apakah
B. Fungsi Media Pembelajaran media pembelajaran tersebut mampu
Media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan kecerdasan kognitif, afektif dan
memberikan kemudahan kepada mahasiswa psikomotoris yang merupakan tujan
dalam memahami materi. Proses pembelajaran pembelajaran.
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata Suprihatiningrum (2013:324) berpendapat
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata tentang beberapa pertimbangan dalam memilih
dosen, sehingga mahasiswa tidak merasa bosan media pembelajaran yang tepat antara lain adalah
dan dosen tidak kehabisan tenaga. tujuan pembelajaran, metode pembelajaran,
karakteristik materi pembelajaran, kegunaan

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 35


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

media pembelajaran dan kemampuan dosen Arysad (2017:67) menyebutkan tiga alasan
dalam menggunakannya. Media pembelajaran praktis seorang dosen dalam memilih media
biasanya digunakan dosen untuk membantu pembelajaran antara lain adalah (1) dosen merasa
mahasiswa memahami materi pelajaran yang sudah akrab dengan media pembelajaran yang
diajarkan. Untuk itu media pembelajaran yang digunakan, (2) dosen merasa bahwa media yang
digunakan haruslah sesuai dengan materi dipilihnya dapat mewakili dengan lebih baik
pelajaran yang diajarkan kepada mahasiswa. daripada dirinya sendiri, (3) media yang
Dengan menggunakan media dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian
pembelajaran maka akan mempermudah dosenu mahasiswa.
dalam menerapkan strategi mengajar. Berdasarkan faktor-faktor diatas, dapat
Penggunaan media pembelajaran dan penerapan disimpulkan bahwa alasan praktis dosen atau
strategi pengajaran yang tepat akan fasilitator memilih media pembelajaran dikelas
meningkatkan hasil belajar mahasiswa. adalah karena keterbiasaan, dapat
Penggunaan media pembelajaran akan membantu mendemostrasikan materi dan menciptakan
dosen pada kondisi kelas tertentu. Dosen yang pembelajaran yang lebih aktif.
mengajar pada kelas berjumlah siswa banyak
dapat menggunakan media audio visual.
D. Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Penggunanaan media audio visual dapat
Pembelajaran
mempermudah dosen untuk memperjelas materi
Media pembelajaran mempunyai berbagai
yang disampaikannya.
macam jenis yang bisa dipilih dan digunakan di
Menentukan media yang cocok digunakan
kelas seperti, media visual, media audio, media
dalam pembelajaran haruslah disesuaikan dengan
audio visual, media cetak dan lain-lain. Dari
tujuan, strategi, waktu yang tersedia dan fasilitas
berbagai macam jenis media pembelajaran,
pendukung lainnya. Dengan demikian alasan
media audio visual merupakan media yang bisa
teoritis menjadi dasar pemilihan media
diterima oleh indera penglihatan dan
pembelajaran yang memiliki kesesuaian dengan
pendengaran.
tujuan (specification objective), kesesuaian
Media audiovisual pada hakikatnya adalah
dengan isi (specification of content), strategi
media perantara atau penggunaan materi dimana
pembelajaran (determination of strategy) dan
penyerapannya melalui pengindraan penglihatan
waktu yang tersedia (alocation of time).
dan pendengaran yang bertujuan untuk
Dari uraian di atas menggambarkan
mempertunjukkan pengalaman-pengalaman
dengan jelas bagaimana kedudukan media
pendidikan yang nyata kepada siswa (Duludu,
pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari
2017:51). Cara ini dianggap lebih tepat, cepat dan
keseluruhan komponen sistem pembelajaran.
mudah dibandingkan dengan melalui
Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan
pembicaraan, pemikiran dan cerita mengenai
meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dengan
pengalaman pendidikan.
demikian pemilihan media pembelajaran menjadi
Arysad (2017:50) menyebutkan salah satu
sangat penting dan menjadi alasan teoritis
jenis media pembelajaran audio visual yaitu film
pemilihan media dalam pembelajaran. dan video. Sama halnya dengan film, video dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak
Alasan praktis pemilihan media bersama-sama dengan suara alamiah atau suara
Pembelajaran yang efektif membutuhkan yang sesuai. Kemamampuan film dan video
perencanaan yang baik. Media pembelajaran melukiskan gambar hidup dan suara memberikan
yang akan digunakan juga memerlukan daya tarik tersendiri. Kedua-duanya dapat
perencanaan yang baik. Meskipun demikian, menyajikan informasi, memaparkan proses,
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
seorang dosen memiliki alasan praktis dalam mengajar keterampilan, menyingkat atau
memilih salah satu media pembelajaran di kelas. memperpanjang waktu, dan mempengaruhi
Alasan praktis berkaitan dengan beberapa sikap. Beberapa keuntungan film dan video
pertimbangan dan alasan dari pengguna, seperti dalam pembelajaran antara lain:
guru, dosen dan instuktur dalam memilih media 1. Film dan video dapat melengkapi
yang akan digunakan. Sadiman (1996:84) pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
menjelaskan bahwa terdapat beberapa penyebab ketika mereka membaca, berdiskusi, dan
orang memilih media, antara lain alat berpraktik.
demonstrasi, keterbiasaan dan memotivasi siswa.

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 36


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

2. Film dan video dapat menggambarkan (knowledge) adalah aspek kemampuan


suatu proses secara tepat yang dapat yang berhubungan dengan berpikir,
disaksikan secara berulang-ulang jika mengetahui dan memecahkan masalah.
dipandang perlu. Misalnya, langkah- Aspek afektif (values) adalah kemampuan
langkah dan cara mengucapkan kosakata yang berhubungan dengan sikap, nilai,
bahasa Inggris (pronounciation). minat, dan apresiasi. Dan yang ketiga
3. Di samping mendorong dan meningkatkan adalah aspek psikomotorik, aspek yang
motivasi, film dan video menanamkan berkaitan dengan keterampilan (skill) yang
sikap dan segi-segi afektif lainnya. bersifat manual atau motorik.
4. Film dan video dapat menyajikan peristiwa c. Mendesain materi dan media yang
yang berbahaya bila dilihat secara tepat.
langsung seperti lahar gunung merapi atau Materi dan media pembelajaran yang akan
perilaku binatang buas. digunakan sebaiknya didesain menjadi
lebih efektif. Hal ini bertujuan untuk
Dalam hal pengajaran bahasa Inggris, mencegah terbuangnya waktu, tenaga dan
penggunaan media pembelajaran audio visual biaya. Hal lain yang perlu diperhatikan
merupakan pilihan media yang tepat. Hal ini adalah apakah materi dan media itu akan
karena bahasa Inggris merupakan pelajaran yang mampu meningkatkan minat mahasiswa
mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam kegiatan belajar dan mengajar.
baik secara lisan maupun tulisan, memahami dan d. Tahap percobaan media.
mengungkapkan informasi. Dengan Tahapan terakhir dalam persiapan adalah
menggunakan media pembelajaran audio visual, percobaan media sebelum digunakan.
mahasiswa dapat langsung melihat dan meniru Alasan yang mendasari percobaan ini
pengucapan kosakata atau ungkapan bahasa adalah untuk menghindari terjadinya
Inggris. Salah satu contohnya dalam pengajaran sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya
speaking (berbicara), Dosen menyajikan sebuah film atau video tidak dapat diputar, suara
video percakapan bahasa Inggris dengan tidak terdengar dan sebagainya. Apabila itu
menggunakan alat proyektor dan pengeras suara. semua terjadi, tentu dapat menyulitkan
Proses kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris dosen tersebut dan juga dapat
pun tidak lagi membosankan bagi mereka. menimbulkan keributan di dalam kelas.
Mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk
belajar bahasa Inggris.
Tahapan penggunaan media audio visual
dalam pembelajaran bahasa Inggris.
E. Strategi Pemanfaatan Media Audio Setelah keempat tahapan persiapan di atas
Visual Dalam Pembelajaran. selesai ditentukan. Tahapan selanjutnya adalah
Tahapan persiapan. perlu dipersiapkan kelas atau ruang pembelajaran
Tahapan ini dilakukan untuk menyiapkan yang kondusif seperti tempat duduk mahasiswa,
jenis media audio visual seperti apa yang akan meja, sumber listrik, layar, proyektor, pengeras
digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris. suara, penerangan, ventilasi udara dan lain-
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu lainnya. Hal lainya yang dapat dosen lakukan
diperhatikan, yaitu: adalah meminta ke mahasiswa untuk bekerja
a. Karakteristik peserta didik. sama dalam menciptakan suasana ruang kelas
Seorang dosen atau pengajar harus yang kondusif demi tercapainya tujuan hasil
mengetahui karakteristik peserta didiknya. belajar.
Diantaranya adalah usia, level kecerdasan,
dan kebutuhan mereka. Semua itu a. Pembelajaran kompetensi mendengarkan
dilakukan untuk memastikan efektifitas (listening skill)
penggunaan media pembelajaran. Setiap mahasiswa menginginkan mereka
b. Merumuskan tujuan pembelajaran. dapat memahami apa yang diucapkan penutur
Langkah ini bertujuan untuk menentukan, bahasa Inggris, baik secara bertatap muka, di
dan merumuskan tujuan pembelajaran program acara TV atau siaran radio, film dan
yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin musik. Itulah salah satu alasan mereka belajar
dicapai adalah aspek kognitif, aspek afektif mendengarkan dalam bahasa Inggris.
dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif Mendengarkan sangat baik bagi mahasiswa untuk

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 37


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

belajar pengucapan bahasa Inggris yang baik dan listening di luar kelas atau di rumah lebih efektif
benar. Dengan mendengarkan mereka dapat dan produktif, berbagai teknik dapat digunakan,
belajar dengan tepat tentang intonasi dan juga antara lain:
penekan setiap kata-kata bahasa Inggris. 1. Berikan tugas kepada mahasiswa untuk
Media audio seperti radio, tape dan CD mendengarkan pidato atau percakapan
player dapat digunakan dalam semua fase bahasa Inggris, kemudian buat pertanyaan-
pembelajaran mulai dari penghantar sampai pertanyaan yang menyangkut fakta
kepada evaluasi belajar. Penggunaan media ini berdasarkan apa yang didengar.
sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas 2. Tugaskan kepada mahasiswa untuk
(mastery learning). Materi pelajaran listening mengidentifikasi berbagai unsur, seperti
skill dari rekaman percakapan bahasa Inggris pembicara, waktu dan peristiwa yang
langsung dari penutur asli dapat diperoleh dosen terjadi dari rekaman drama bahasa Inggris.
dari berbagai sumber, seperti internet, musik dan 3. Mintahlah mahasiswa untuk
CD audio listening. mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris
Beberapa prinsip-prinsip di bawah dapat dan ceritakan kembali makna apa yang
digunakan dalam pembelajaran mendengarkan didapat dari lirik lagu tersebut dengan
(listening skill): menggunakan bahasa Inggris.
1. Tuntun mahasiswa untuk mendengarkan 4. Tugaskan kepada mahasiswa untuk
sesering mungkin. menonton film dengan terjemahan
Semakin sering mahasiswa mendengarkan (English subtitle) bahasa Inggris,
akan semakin baik pemahaman mereka kemudian ceritakan kembali cerita singkat
tentang pengucapan dan menggunakannya dari film itu (retelling).
dengan tepat. Saat proses pembelajaran
listening, tuntun mahasiswa untuk b. Pembelajaran kompetensi berbicara
menjalani pengalaman mendengar dengan (speaking skill).
waktu yang tepat atau dengan sedikit Kemampuan mahasiswa berbicara bahasa
penundaan antara pengantar dan mulainya Inggris tergantung kebiasaan meraka berbicara di
proses listening. Pastikan mahasiswa untuk kelas dan menjadikan kelas mereka menjadi kelas
mendengarkan dengan tenang, pusatkan bahasa (English Classroom). Dengan kata lain,
perhatikan kepada materi audio, dan kepercayaan diri mereka dalam berbahasa Inggris
menghubungkan apa yang didengar harus ditingkatkan.
dengan pernyataan-pernyataan yang Media film atau video dapat digunakan
dibahas sebelum pembelajaran dimulai. oleh dosen untuk meningkatkan kompetensi
2. Bantu mahasiswa untuk menyiapkan berbicara (speaking skill). Sumber bahan ajar atau
materi mendengarkan (listening materi ini bisa diperoleh atau diunduh dari
materials). internet atau youtube. Di bawah ini beberapa
Kebutuhan materi bahan ajar aktivitas pembelajaran berbicara bahasa Inggris
mendengarkan harus sudah disiapkan oleh menggunakan mediafilm, anta lain:
dosen. Mereka akan membutuhkan 1. Putarkan video singkat dengan tema yang
gambar-gambar (visuals), pertanyaan- sudah ditentukan.
pertanyaan (questions) dan topik (topics) Contoh tema video yang diambil adalah
yang akan dipelajari. Kebutuhan ini tentang wawancara seorang artis atau
diperlukan mahasiswa untuk memprediksi bintang film (talkshow). Buat beberapa
setiap jawaban soal. kelompok belajar masing-masing empat
3. Putar kembali bagian-bagian materi mahasiswa. Setiap anggota kelompok
listening yang belum dikuasi oleh mencoba berperan menjadi artis dan
mahasiswa yang belajar lamban. pembawa acara. Pastikan mahasiswa yang
4. Bimbing mahasiswa untuk merespon isi lainnya menjadi penonton yang dapat
dari materi mendengarkan, bukan hanya mengajukan pertanyaan ke bintang
dari bahasanya atau kosakatanya. tamunya (guest star) dan dosen dapat
menjadi sutradara di acara tersebut. Peran
dosen sebagai pengatur irama aktifitas
Seperti yang telah diungkapkan diatas
percakapan kapan diakhiri dan dilanjutkan.
bahwa media audio dapat pula dijadikan kegiatan
Aktifitas ini lebih dikenal dengan sebutan
belajar dirumah. Untuk membuat kegiatan
role-play

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 38


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

2. Putarkan video atau film singkat tanpa c. Pembelajaran kompetensi menulis (writing
suara (play video without sound). skill).
Dosen dan mahasiswa mendiskusikan apa Menulis merupakan aktifitas seseorang
saja yang mereka lihat dan petunjuk- yang ditampilkan dalam bentuk tulisan untuk
petunjuk apa yang didapatkan dan juga memberikan informasi. Di dalamnya terkandung
beberapa karakter yang mereka tebak. topik tertentu yang ingin disampaikan kepada
Setelah itu mereka menjawab beberapa pembaca. Seorang penulis harus melaksanakan
pertanyaan yang sudah disiapkan dosen. beberapa tahapan yang secara umum terdiri atas
Sebagai contoh, dosen memutarkan video perencanaan (planning/ pre writing), pembuatan
tentang dua orang yang sedang belanja di konsep tulisan (drafting), dan perbaikan
toko. Video diputar tanpa menggunakan (revising). Untuk itu sejumlah teknik atau strategi
suara dan terjemahan. Setelah itu, dosen dapat diterapkan oleh dosen di ruang kelas untuk
memberikan beberapa pertanyaan seperti, pembelajaran keterampilan menulis yang
what are they talking about?, what do they menarik dan berkualitas.
want to buy?, why do they buy in this store? Srategi pembelajaran menulis dapat
dan pertanyaan lainnya. Pembelajaran ini menggunakan media lagu. Media ini sangat baik
dapat dilakukan perkelompok ataupun untuk mendorong kemampuan mahasiswa
individu. menulis. Dosen dapat memutar lagu dengan lirik
berbahasa Inggris dan menuntun mahasiswa
3. Dosen memberikan beberapa pilihan judul untuk mengimajinasikan dan menuliskan apa
film popular (box office) kepada yang mereka telah dengar, seperti tema, pesan
mahasiswa yang pernah mereka tonton. dan cerita dari lagu itu. Strategi ini diterapkan
Selanjutnya, mereka memilih judul film untuk pembelajaran menulis bebas (writing
apa yang paling difavoritkan dikelas. freely).
Dosen membagikan format kuisener atau Missing lyrics, strategi ini dapat digunakan
lembar pertanyaan kepada mahasiswa. untuk memberikan semangat positif kepada
Perintahkan mereka untuk mendiskusikan mahasiswa dalam pembelajaran menulis bebas.
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di Sebelum melaksanakan strategi ini, dosen harus
lembar kuisener. Variasi pertanyaan dapat mempersiapkan lirik lagu yang sesuai dengan
dikembangkan dengan menggunakan kebutuhan materi ajar mahasiswa. Lirik tersebut
formula “what, where, when, who, why and dihilangkan beberapa kata atau phrase dan
why”, yaitu who is your favorite actor, selanjutnya diberikan ke seluruh mahasiswa di
when did you watch this film, what did you kelas.
think about this film?. Di bawah ini contoh Pastikan suasana kelas dalam keadaan
format tabel kuisener: kondusif sebelum dosen memutar lagunya. Saat
proses berlangsung, dosen cukup memutar lagu
Tabel 1. Kuesioner Media Film dua kali dan beri waktu yang cukup kepada
Bagus (ֱv) mahasiswa untuk mengisi jawaban beberapa kata
Judul Ceklis bila Puas (vv) atau phrase lirik yang hilang.
Film sudah Buruk (x) Dua strategi di atas dilakukan untuk
menonton Sangat Buruk (xx) mendorong semangat positif kepada mahasiswa
dalam pembelajaran menulis. Strategi
selanjutnya adalah mendorong mahasiswa untuk
menulis sesuai dengan tahapan-tahapan yang
terdiri atas perencanaan (planning/ pre writing),
pembuatan konsep tulisan (drafting), dan
perbaikan (revising). Langkah pertama adalah ide
Aktifitas diskusi akan berlangsung aktif atau rencana. Untuk membantu mahasiswa
di dalam kelas karena mahasiswa merasa tertarik menemukan ide tulisan, mahasiswa dapat
mendiskusikan tentang film. Kegiatan ini memulai dengan kata tanya “5Wh dan How”.
sebaiknya dilakukan perkelompok dan setiap Langkah kedua adalah konsep tulisan. Langkah
kelompok bisa berdiskusi dengan kelompok ini adalah kelanjutan dari pengembangan kata-
lainnya. kata kunci yang telah ditulis pada langkah
pertama menjadi draft karangan, sebagai contoh
hasil dari kata tanya who. Dari kata who,

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 39


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

mahasiswa dapat memulai konsep tulisan yang tugaskan mereka untuk mendiskusikan dan
menceritakan tentang seseorang. Dilanjutkan menganalisis tentang karakter
dengan kata tanya what, bisa dikembangkan (characters), setting, masalah (problem),
menjadi tulisan yang menceritakan karakter, solusi (solution) dan pesan (messages).
pekerjaan dan aktifitasnya. Langkah ketiga Dosen dapat membimbing mereka dalam
adalah perbaikan (editing). Biasanya kesalahan menganalisanya.
terdapat pada kata, frase atau kalimat. Kesalahan 2. Using article.
ini dapat diperiksa dan juga didiskusikan Pembelajaran ini menggunakan artikel-
bersama-sama mahasiswa lainnya. artikel yang didapat dari koran
(newspaper), majalah (magazine) dan
d. Pembelajaran kompetensi membaca internet (webpages). Tugaskan mahasiswa
(reading skill). untuk mencari artikel berbahasa Inggris
Kebiasan membaca teks (reading skill dan menganalisanya. Yang dapat dianalisa
habit) sangat bermanfaat untuk kemahiran antara lain, jenis teks (genre text), kosakata
berbahasa. Membaca juga membawa dampak (vocabulary) dan tata bahasa (grammar).
positif terhadap pengetahuan kosakata Persentasikan hasil analisis mereka di
(vocabulary), pengucapan (spelling) dan menulis kelas.
(writing) bagi mahasiswa. Manfaat lain dari 3. Following intructions.
membaca adalah dapat menghasilkan Dosen memberikan beberapa potongan
ketertarikan terhadap topik tulisan dan kertas yang bertuliskan intruksi
mendorong untuk mendiskusikannya. pengoperasian sederhana (simple
Membaca terbagi atas dua perbedaan intructions text) seperti, resep makanan,
tujuan, yaitu umum dan khusus (extensive and memasang tinta printer dan lainnya.
intensive). Membaca untuk tujuan umum Berikan juga gambar-gambar yang sesuai
biasanya membaca pada hal-hal yang disukai dengan instruksinya. Setelah mereka
pembacanya (joyful reading), seperti membaca mendapatkannya, cocokkan intruksi
novel, koran, majalah dan internet (web pages). tersebut dengan gambar-gambarnya.
Dan yang kedua adalah tujuan khusus dari Kemudian susun intruksi-intruksi itu
membaca, dimana pembacanya fokus terhadap menjadi sebuah teks intruksi yang benar.
kontruksi teks atau tulisan. Kemampuan
membaca inilah yang dipelajari mahasiswa Strategi-strategi diatas bukan merupakan
disetiap kampusnya. Mahasiswa biasanya hal yang baku dalam pembelajaran bahasa
diminta untuk mempelajari jenis-jenis teks (genre Inggris, semua itu kembali kepada situasi dan
texts), makna teks (meaning texts), tata bahasa kondisi disetiap kelasnya. Perlu adanya
(grammar) dan kosakata (vocabulary). kreatifitas dosen mengenai strategi pembelajaran
Untuk itu dalam pembelajaran membaca, dan kerjamasa dengan mahasiswa dalam proses
tidak terlepas dari dua tujuan yang sudah belajar dan mengajar. Penggunaan setiap strategi
dijelaskan di atas. Seorang dosen sudah pembelajaran tentunya harus sudah dipelajari,
seharusnya mendorong mahasiswanya untuk dipahami dan diaplikasikan ke proses
menjadikan membaca menjadi sebuah kebiasaan. pembelajaran. Selanjutnya, diakhir pembelajaran
Semakin banyak mahasiwa membaca, semakin harus ada peninjaun hasil (review) mengenail
luas pengetahuan yang didapat mereka. capaian tujuan suatu pembelajaran. Dan
Di bawah ini beberapa strategi pembelajaran pun akan menghasilkan tujuan
pembelajaran membaca (reading skill) yang pembelajaran yang berkualitas.
dapat digunakan oleh dosen demi tercapainya
hasil belajar yang maksimal, diantaranya: Tahapan tindak lanjut (follow up)
1. Summarize the story. Kegiatan ini merupakan tahapan tindak
Strategi ini bisa digunakan dengan cara lanjut dari persiapan dan pelaksanaan yang sudah
memberikan beberapa kisah cerita rakyat dijalankan. Tahapan ini bertujuan untuk
pendek atau dongeng (folktales). mengetahui sejauh mana persiapan, proses dan
Perintahkan mahasiswa untuk membuat hasil dari pembelajaran, apakah sudah baik,
kelompok yang beranggotakan tiga orang efektif dan sesuai dengan yang sudah
dan memilih satu judul dongeng, direncanakan. Untuk itu diperlukan soal tes atau
selanjutnya suruh mereka membacanya ujian kepada mahasiswa tentang apa yang sudah
didepan kelas. Setelah selesai membaca,

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 40


Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-1004

dipelajari dan juga mendiskusikan tentang proses proses pembelajaran dalam bentuk kuisener. Di
pembelajaran kepada mahasiswa. bawah ini, contoh format kuisener tentang
Sesuai penjelasan di atas, bukti-bukti hasil kontribusi media terhadap keberhasilan
dari kegiatan tindak lanjut ini bisa dapat diperoleh pembelajaran.
dengan dua aspek, yaitu bukti lembar format nilai
tes dan kontribusi media terhadap keberhasilan

Tabel 2. Evaluasi Kontribusi Media Audio Visual Terhadap Keberhasilan Pembelajaran


Nama :
Tanggal :
Adakah pengaruh media audio
Alasan
visual terhadap pembelajaran
No Pertanyaan bila tidak
Iya Tidak
1 Apakah penggunaan media audio visual memberikan
pengaruh positif terhadap mata kuliah listening
2 Apakah penggunaan media audio visual memberikan
pengaruh positif terhadap mata kuliah speaking
3 Apakah penggunaan media audio visual memberikan
pengaruh positif terhadap mata kuliah writing
4 Apakah penggunaan media audio visual memberikan
pengaruh positif terhadap mata kuliah reading
Saran anda:

3. KESIMPULAN
Mata kuliah bahasa Inggris merupakan
mata kuliah yang mengembangkan keterampilan DAFTAR PUSTAKA
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, Arysad, A. (2017). Media pembelajaran. Jakarta:
memahami dan mengungkapkan informasi. Rajawali Press.
Untuk itu diperlukan strategi pembelejaran yang Djamarah, B.A., & Zain, A. (2012). Strategi belajar
efektif agar dapat membawa mahasiswa lebih mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Susilana, R., & Riyana, C. (2009). Media
aktif dan menarik dalam pembelajaran bahasa
pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Inggris. Salah satu proses pendekatan yang Asyar, R. (2012). Kreatif mengembangkan media
diberikan dosen adalah pembelajaran bahasa pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Inggris dengan memanfaatkan media audio Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta:
visual, yaitu menggunakan video, film, dan Rajawali Press.
musik. Dalam pengajaran materi bahasa Inggris, Sanjaya, W (2012). Media komunikasi pembelajaran.
penggunaan media pembelajaran ini merupakan Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
salah satu media pembelajaran yang tepat untuk Suyanto, & Jihad, A. (2013) Menjadi guru
digunakan. Setidaknya ada tiga tahapan yang profesional. Jakarta: Erlangga.
harus dijalankan oleh seorang dosen untuk Suprihatiningrum, J (2013). Strategi pembelajaran
teori & aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
menerapkan strategi pemanfaatan media audio
Sadiman, A. (1996). Media pendidikan. Jakarta: PT.
visual dalam pembelajaran bahasa Inggris, yaitu: Raya Grafindo Persada.
a. Persiapan pembelajaran Harmaer, J. (2007). The practice of English language
b. Proses pembalajaran teaching. Cambridge: Pearson Education.
c. Tindak lanjut pembelajaran. Harmaer, J. (2007). How to teach English new edition.
Cambridge: Pearson Education.
Jika ketiga tahapan itu dilaksanakan
dengan baik, maka tujuan pembelajaran pun akan
maksimal.

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 41


Vol. 2, No. 1, Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai