Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan dimana terjadi proses transfer


pengetahuan serta nilai yang dilakukan oleh guru pada peserta didiknya. Dalam hal
ini guru merupakan aspek yang sangat penting, dimana peranannya merupakan
salah satu faktor keberhasilan proses pendidikan tersebut. Sehingga, diharapkan
seorang guru tidak hanya menguasai materi pembelajaran, tapi juga menguasai
komponen lain yang juga mendukung proses pembelajaran, seperti kemampuan
untuk menggunakan dan menciptakan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi. Karena tidak dapat dihindari lagi, dengan perkembangan teknologi yang
terjadi dengan amat pesat di era ini, penggunaan media pembelajaran sangat
dibutuhkan oleh seorang guru agar lebih bisa mengefisienkan metode yang
dilakukan dan juga penggunaan media ini sangat membantu proses pembelajaran,
baik di dalam maupun di luar kelas.

Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna


untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan
komunikasi antara guru dengan murid serta membuat siswa lebih aktif dan tertarik
untuk melakukan pembelajaran. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan
memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan
guru yang profesional dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan
metode pendidikan meskipun menggunakan media pembelajaran yang berbeda-
beda. Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap masyarakat
membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini mendorong setiap
lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju dengan
memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai media
pembelajaran.

Ada berbagai macam media pembelajaran, meliputi media visual, media


audio, media audio visual, media komputer dan berbagai media lainnya yang

1
memiliki karakteristik masing masing, seperti yang telah dikatakan bahwa
penggunaan media haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa,
karena penggunaan media secara berlebihan dalam kegiatan belajar mengajar akan
mengaburkan tujuan dan isi dari pembelajaran, sehingga seorang guru perlu
memahami jenis media yang akan ia gunakan. Melalui makalah yang sederhana ini,
penyusun akan membahas mengenai karakteristik dan penggunaan media audio.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dan fungsi media Audio dalam dunia pendidikan?

b. Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan media audio dalam pembelajaran?

c. Bagaimanakah cara membuat media audio untuk proses pembelajaran?

d. Bagaimana cara menggunakan media audio yang telah dibuat?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Dapat mengetahui pengertian dan fungsi media Audio dalam dunia pendidikan.

b. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media audio dalam


pembelajaran.

c. Dapat mengetahui cara membuat media audio untuk proses pembelajaran.

d. Dapat mengetahui cara menggunakan media audio yang telah dibuat.

1.4 Manfaat Penulisan

a. Mengetahui pengertian dan fungsi media Audio dalam dunia pendidikan.

b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media audio dalam


pembelajaran.

c. Mengetahui cara membuat media audio untuk proses pembelajaran.

2
d. Mengetahui cara menggunakan media audio yang telah dibuat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Ambuko Benson, Florence Odera (2013:16). Media is expected to


play a critical role in enhancing academic performance (media diharapkan dapat
memainkan peran penting dalam meningkatkan prestasi akademik). Suranto
(2005:18) menyatakan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Trini Prastati
(2005:3) memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber informasi ke penerima informasi. Sunday Taiwo (2009:62).
Media used to supplement the teacher byenhancing his effectiveness in the
classroom and media used to substitute the teacher through instructional media
system (media yang digunakan untuk melengkapi guru dengan meningkatkan
keefektifitasannya dalam kelas dan media yang digunakan untuk menggantikan
guru melalui sistem media pembelajaran). Gagne (2006:14) mengemukakan media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Secara lebih khusus Briggs dalam Trini Prastati
(2005:4) mengatakan bahwa media sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi
atau materi pembelajaran. Menurut UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20:
”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut Briggs dalam Akhmad Sudrajat,
(2011:12), media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi
atau materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya.

Sri Anitah (2012:6), mendefinisikan media pembelajaran adalah setiap


orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dengan pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah
media.

4
2.2 Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton dalam Sigit Prasetyo (2007:7) mengemukakan manfaat


penggunaan media dalam pembelajaran adalah: 1) Penyampaian materi dapat
diseragamkan; 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik; 3) Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif; 4) Efisiensi waktu dan tenaga; 5)
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa; 6) Media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja; 7) Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar; 8) Mengubah peran guru ke arah
yang lebih positif dan produktif.

Menurut Edgar Dale dalam Sigit Prasetyo (2007:6) “Secara umum media
memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis,
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah
belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar,
memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama”.

Menurut Florence Y. Odera (2011:32) media also integrates learners


vicariously but meaningfully in the learning experience, explains and illustrates
subject content and performance skills in addition to providing opportunities for
self-analysis of individual performance and behavior (media juga mengintegrasikan
pelajar dalam pengalaman belajar, menjelaskan dan menggambarkan isi pelajaran
dan kecakapan kinerja di samping memberikan kesempatan untuk analisis diri dari
kinerja individu dan perilaku).

2.3 Media Pembelajaran Audio

2.3.1. Pengertian Media Audio

Menurut Heinich, 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim, 2001 (Daryanto, 2010: 4),
kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima. Menurut Gagne (Arief S. Sadiman, dkk., 2009: 6), media adalah

5
berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (Arief S. Sadiman, dkk., 2009:
6), berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang peserta didik untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah
contoh-contohnya. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dari pengirim (pendidik) menuju penerima (peserta
didik) dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik agar proses belajar mengajar
dapat terjadi.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (Tim Penyusun,


2007: 76), audio merupakan alat peraga yang bersifat dapat didengar. Daryanto
(2010: 37), audio berasal dari kata audible, yang artinya suaranya dapat
diperdengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Bahan ajar audio merupakan
salah satu jenis bahan ajar noncetak yang di dalamnya mengandung suatu sistem
yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka
dalam menguasai kompetensi tertentu (Andi Prastowo, 2011: 264).

Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 49), media audio adalah media
untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-
lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non
verbal. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media audio adalah salah
satu bentuk perantara atau pengantar noncetak yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan cara dimainkan
atau diperdengarkan secara langsung sehingga peserta didik mampu menguasai
kompetensi tertentu dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

2.3.2 Manfaat Media Audio sebagai Media Pembelajaran

Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika pendidik memanfaatkan


media audio ataupun radio sebagai media pembelajaran. Tugas pendidik akan lebih

6
ringan jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan media audio. Menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 129), pemanfaatan bahan ajar audio dalam
kegiatan pembelajaran terutama digunakan dalam:

a. Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumentasi.

b. Pengajaran berbahasa asing, baik secara audio ataupun audio visual.

c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.

d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi yang memungkinkan peserta


didik dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang studi.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad, 2009: 45) mengemukakan
fungsi media audio adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan
keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek aspek keterampilan
mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio
meliputi :

a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

b. Mengikuti pengarahan.

c. Melatih daya analisis.

d. Memilah-milih informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak
relevan.

e. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.

2.3.3 Aplikasi yang Digunakan Untuk Membuat Media Audio

Terkadang kita perlu mengedit file suara untuk berbagai keperluan. Seperti
memperbesar suara hasil rekaman, memotong lagu untuk menjadikan ringtone HP,
memotong suara karena sensor (berbicara tidak sopan), menggabungkan file suara
rekaman dengan musik backround, mengedit suara rekaman agar menjadi
menggema, menghapus noise, mengatur agar suara di akhir musik mengecil atau
berbagai keperluan lainnya. Semua itu bisa dilakukan dengan menggunakan

7
aplikasi sederhana yaitu Audacity. Aplikasi ini bisa temen-temen download di
situsnya : Audacity (https://sourceforge.net/projects/audacity/)
Berikut Tampilan Aplikasi Audacity :

Program Audacity adalah sebuah perangkat lunak untuk memanipulasi


bentuk gelombang audio editing. File yang dihasilkan dari berupa WAV, AIFF,
MP3, dan Ogg Vorbis.

8
Logo aplikasi Audacity
Meski Audacity merupakan perangkat lunak untuk audio namun perangkat
lunak ini tidak bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut;
1. Audacity tidak dapat merekam lebih dari dua saluran sekaligus pada banyak
sistem.
2. Audacity bisa membuka file MIDI, tetapi bukan editor MIDI.

A. Pengenalan lembar kerja Audacity

Stage atau lembar kerja pada Audacity cukup sederhana dan mudah
dipahami. Kita tidak diharuskan mempunyai keahlian khusus untuk
mengoperasikan perangkat lunak ini. Berikut ini adalah tampilan lembar kerja
Audacity:

Tampilan lembar kerja Audacity

9
Tampilan edit bar
Keterangan gambar :

 Selection Tool adalah alat utama yang digunakan untuk audio. Cara
menggunakannya dengan klik track ke posisi kursor , atau klik dan drag untuk
memilih rentang audio.

 Envelope Tool adalah alat yang berfungsi untuk mengubah volume suara.

 Time Shift Tool adalah tombol alat yang digunakan untuk mengubah posisi
sinyal suara dalam audio track ke kiri atau ke kanan.

 Zoom Tool adalah alat yang digunakan untuk melihat lebih jelas bagian-
bagian tertentu sinyal suara. Tombol ini bisa digunakan untuk melakukan zoom in
atau zoom out.

 Draw Tool adalah alat yang digunakan untuk memodifikasi volume suara
pada satu titik.

 Multi Tool Mode adalah digunakan untuk mengakses kemampuan semua


tools secara bersamaan. Fungsi tool akan digunakan bergantung pada area yang di
klik dan bagaimana mouse digerakkan.

Tampilan Control Bar pada Audacity


Keterangan gambar :
1. Pause digunakan untuk menghentikan perekaman sementara. Jika ingin
merekam kembali maka tekan kembali tombol pause tersebut.
2. Play digunakan untuk memutar audio yang sudah direkam.

10
3. Stop digunakan untuk menghentikan rekaman audio atau audio yang sedang
diputar.
4. Rewind digunakan untuk mengarahkan kembali ke awal proyek.
5. End digunakan untuk mengarahkan ke akhir proyek.
6. Record digunakan untuk memulai merekam proyek audio.

B. Cara Menggunakan Aplikasi Audacity


Jika teman-teman tertarik belajar penggunaan aplikasi Audacity, temen-
temen juga bisa mendownload ebook yang dibagikan Air Putih Secara cuma-cuma.
Ebook ini sangat bagus dan sangat saya rekomendasikan untuk anda baca. Beberapa
contoh (sebagian dari buku air putih), cara edit file suara (musik) menggunakan
aplikasi audacity dijabarkan sebagai berikut :
a. Memasukan file ke audacity
Menurut saya, sangat penting bagi anda untuk memahami pentingnya cara
menyeret sebuah file musik. Karena melakukan seret file musik memiliki sedikit
keunggulan dari melalui menu open.
1. Buka aplikasi Audacity.
2. Klik file lalu open atau bisa juga gunakan sistem seret (drag file MP3 ke dalam
aplikasi), jika bukan mp3, coba convert dulu file suara tersebut ke mp3 dengan
free audio converter atau aplikasi lain.

b. Menghapus bagian tertentu di file suara


Terkadang, musik yang ingin kita edit memiliki bagian yang ingin kita
hapus, misalnya kata tidak sopan, suara batuk, berdehem atau sela nafas yang cukup
mengganggu sebelum kita berbicara. kita bisa saja menghapusnya dengan audacity
dengan terlebih dahulu melihat dimana posisi dari bagian yang ingin kita hapus
tersebut.
1. Buka file suara yang ingin kita potong (Sudah mp3).
2. Klik Selection tools, lalu pilih area yang ingin kita buang, lalu klik delete di
keyboard.
3. Pastikan suaranya tidak sedang play karena tombol delete tidak berfungsi saat
file tersebut sedang anda play di audacity.

11
c. Menggabung-gabungkan file musik
Jika kita ingin menggabung-gabungkan file musik, sehingga musik tersebut
play berlanjut sehingga lebih panjang atau digabung menjadi play bersamaan.
Sebenarnya cara nya sangatlah mudah.
1. Buka file suara yang ingin kita buka sebagai suara pertama (seret atau open).
2. Seret file suara musik berikutnya (jangan open), kemudian letakkan di ujung
setelah musik pertama jika ingin play berlanjut, atau di bawah file utama jika
ingin digabung sebagai backround (play bersamaan).
3. Jika musik yang kedua malah dibawah musik pertama (padahal kita pengen di
ujung musik pertama). Kita bisa block seluruh musik kedua kemudian pilih
Copy. Kemudian pergi ke ujung musik pertama (klik), lalu paste di situ.
4. lakukan point 2 dan 3 untuk musik-musik yang lain.

d. Memberi suara backround musik di file suara rekaman


1. Buka file suara musik rekaman kita (file harus berekstensi mp3). Jika bukan
mp3, coba ubah (convert) menjadi mp3 dengan aplikasi free
audio converter atau aplikasi yang lain.
2. Seret File Musik yang akan di jadikan Backround dan letakan di bawah file
musik utama.
3. Jika ingin menggeser musik ke kanan atau ke kiri, gunakan Time Shift Tools.

e. Memperbesar suara hasil rekaman


Jika Suara hasil rekaman yang kita buat terlalu kecil, meskipun sudah dalam
volume player dan speaker yang Full. Temen-temen bisa mencoba edit File Suara
musik yang temen-temen miliki menjadi lebih besar dengan aplikasi ini.
1. Buka file suara musik yang mau kita edit (Sudah mp3)
2. Perhatikan sebelah kiri di atas L dan R
3. Perbesar suara musik dengan menggeser ke arah plus atau negatif.

f. Mengatur Volume Suara Masuk dan Keluar

12
Jika kita ingin mengedit agar suara masuk pertama kali terdengar kecil dan
lama-lama semakin besar, temen-temen bisa menggunakan Fade In. Atau mengatur
agar suara Di akhir musik semakin mengecil, bisa menggunakan Fade Out.
1. Buka file suara musik yang mau kita edit (sudah mp3).
2. Pilih area menggunakan selection tools.
3. Klik effect lalu pilih fade in atau fade out.

g. Mengekspor file hasil edit


Jika kita telah selesai melakukan Edit File musik yang kita miliki. Kita bisa
menyimpan Hasilnya melalui menu File, lalu menyimpan nya menjadi file mp3 atau
jenis yang lain.
1. Pilih eksport, lalu pilih tipe file (mp3, amr, dll). Jangan lupa pilih juga kualitas
kbps yang anda mau di menu option di sekitar tombol simpan.
2. Atau save projek jika pekerjaan kita belum selesai
Jika anda bermasalah dengan menyimpan file format mp3 coba download dan
Install dulu Plug-ins dan Libraries berikut ini:
 LAME MP3 encoder – untuk export ke file MP3.
 FFmpeg import/export library – memungkinkan konvert ke MP3 atau import dan
export Audio format seperti AC3, AMR(NB), M4A, MP4 dan WMA.

2.3.4 Alasan menggunakan aplikasi audacity untuk membuat media audio


Kami menggunakan media audacity karena aplikasi itu sudah cukup populer
dan banyak digunakan dalam perekaman. Ketika kami mencari di google tentang
aplikasi untuk pembuatan media audio banyak yang merekomendasikan aplikasi
audacity. Selain itu penggunaannya juga tidak terlalu sulit. Untuk mempelajari
aplikasi tersebut banyak cara dan tutorialnya baik di web maupun di youtube.

2.3.5 Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio

Terdapat beberapa langkah (secara umum) yang perlu diketahui dalam


memanfaatkan media audio untuk kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah
tersebut meliputi langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan langkah tindak
lanjut (Daryanto, 2010: 46). Pertama, langkah persiapan. Dalam langkah persiapan

13
ada beberapa hal yang perlu dilakukan pendidik, di antaranya adalah sebagai
berikut:

a. Menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan serta secara aktif, sehingga
paling lambat sehari sebelumnya rencana kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan media audio harus sudah diberitahukan kepada peserta didik.

b. Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan untuk menampilkan program


(radio, radio tape atau CD Player atau komputer atau radio satelit atau iPod atau
Zune), dapat berfungsi dengan baik.

c. Pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya atau CD atau MP3
atau Flash dan usahakan sebagai pendidik telah mempreviewnya terlebih dahulu
sebelum menyajikan untuk kepentingan pembelajaran.

d. Pastikan bahwa di ruangan tempat kegiatan pembelajaran tersedia power listrik


yang dibutuhkan untuk memutar program.

e. Ruangan hendaknya sudah diatur sedemikian rupa (cahaya, ventilasi, pengaturan


tempat duduk, ketenangan dan lain-lain) sehingga peserta didik dapat mengikutinya
dengan nyaman.

f. Jika memerlukan Lembar Kerja Siswa atau bahan penyerta, pastikan bahwa
keduanya telah tersedia dengan jumlah yang mencukupi.

Kedua, langkah pelaksanaan. Pada langkah pelaksanaan hal-hal yang harus


dilakukan antara lain:

a. Usahakan posisi penyimpanan file sudah berada di tempat pemutarnya dan


tinggal menekan tombol “Play” atau “On”.

b. Usahakan peserta didik sudah berada ditempat kegiatan pembelajaran, setidaknya


15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

c. Jelaskan kepada peserta didik tentang jenis mata pelajaran, topik yang akan
dibahas, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Mintalah peserta didik untuk memperhatikan baik-baik terhadap materi


pembelajaran yang akan disampaikan melalui media audio, mencatat bagian-bagian

14
yang dianggap penting, serta mengikuti berbagai instruksi (perintah) yang akan
disampaikan lewat media audio.

e. Putarkan program (audio) dengan mengklik tombol “play”.

f. Usahakan suasana tetap tenang atau kondusif selama pemutaran program media.

g. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program audio.

h. Disamping sebagai narasumber, pendidik juga sebagai fasilitator.

Ketiga, langkah tindak lanjut. Pada langkah tindak lanjut hal-hal yang harus
dilakukan antara lain sebagai berikut:

a. Mintalah peserta didik untuk menceritakan ringkasan materi pembelajaran yang


berhasil mereka serap selama mendengarkan program media audio.

b. Mintalah peserta didik untuk menanyakan berbagai hal yang dianggap sulit (yang
berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja mereka pelajari melalui
media audio).

c. Sebelum pendidik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta


didik, terlebih dahulu berikan kesempatan kepada sesama peserta didik untuk
mendiskusikan jawabannya. Peran pendidik di sini adalah sebagai fasilitator.

d. Jika semua pertanyaan sudah berhasil dijawab oleh teman-teman sesama peserta
didik, maka pendidik tidak perlu menjawabnya lagi. Tugas pendidik adalah sebatas
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab selama berlangsungnya
diskusi.

e. Berikan tes untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan media audio.

f. Jika ada tugas-tugas atau pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, sampaikanlah
sebelum peserta didik meninggalkan tempat.

15
2.3.6 Keuntungan dan Keterbatasan Penggunaan Media Audio dalam
Pembelajaran

Terdapat beberapa keuntungan dan keterbatasan penggunaan media audio


dalam pembelajaran (Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, Jamess D. Russel,
2011: 376).

A. Keuntungan

1) Tersedia di mana-mana dan mudah digunakan Sebagian besar peserta didik telah
menggunakan pemutar CD dan pemutar kaset sejak mereka masih sangat kecil dan
banyak yang telah menggunakan pemutar MP3.

2) Tidak mahal

Perangkat simpan (cakram dan kaset) dan perlengkapan yang telah dibeli, tidak
diperlukan biaya tambahan lagi karena perangkat simpan bisa dihapus dan
digunakan kembali. Kaset audio tidaklah mahal, bahkan banyak tersedia berkas
MP3 diinternet, yang dapat diperoleh dengan biaya murah atau bahkan secara
gratis.

3) Bisa direproduksi

Kita bisa menggandakan kaset audio dan berkas digital ketika menggunakan peranti
lunak dan perlengkapan yang sesuai. Kita juga bisa dengan mudah menduplikat
material audio dalam jumlah berapapun yang kita butuhkan untuk digunakan di
ruang kelas, di pusat media, dan di rumah.

4) Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran

Peserta didik mempunyai kemampuan membaca yang terbatas bisa belajar dengan
menggunakan media audio, yang menyediakan pengalaman bahasa dasar. Peserta
didik bisa mendengar dan mengikuti sepanjang material visual dan teks.

5) Menyediakan informasi terbaru

Audio sering kali merupakan penyiaran pidato, presentasi, atau penampilan


langsung.

6) Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas audio

16
Web memiliki sejumlah berkas audio terarsip gratis dari sosok bersejarah
terkemuka seperti politisi, ilmuwan, penulis, dan pemimpin masyarakat.

7) Ideal untuk mengajarkan bahasa asing

Sumber daya audio sangat bagus untuk mengajarkan bahasa asing karena mereka
tidak hanya memungkinkan peserta didik untuk mendengarkan kata-kata yang
dilafalkan oleh penutur asli, namun juga memungkinkan mereka untuk merekam
pelafalan mereka sendiri sebagai pembanding.

8) Merangsang

Media audio bisa menyediakan alternatif yang merangsang membaca dan


mendengar bagi pendidik. Audio bisa menyajikan pesan lisan yang lebih dramatis,
dengan sedikit imajinasi.

9) Bisa diulang

Pengguna bisa memutar ulang bagian dari material audio sesering yang dibutuhkan
untuk memahaminya.

10) Portabel

Pemutar audio adalah portabel dan bahkan bisa digunakan “di lapangan” dengan
daya baterai.

11) Memudahkan penyiapan mata pelajaran

Para pengajar bisa merekam mata pelajaran mereka sendiri dengan mudah dan
ekonomis, menghapus dan merekam material yang telah usang atau tidak
bermanfaat lagi.

12) Pilihan mudah ditempatkan

Dalam hal CD, pendidik dan peserta didik bisa dengan cepat menempatkan pilihan
di cakram padat dan memprogram mesin untuk memutar dalam urutan yang
diinginkan.

13) Tahan kerusakan

17
Noda bisa dicuci, dan goresan biasa tidak mempengaruhi pemutaran. File MP3 atau
yang terdapat dalam flash bisa disimpan di hard drive komputer, drive portabel,
atau pemutar PM3.

B. Keterbatasan

1) Perhatian hak cipta

CD yang diproduksi komersial bisa dengan mudah diperbanyak, yang mungkin


mengakibatkan pelanggaran hak cipta.

2) Tidak memantau perhatian

Beberapa peserta didik kesulitan belajar mandiri, sehingga ketika mereka


menyimak audio rekaman perhatian mereka mungkin cenderung ke mana-mana.
Mereka mungkin mendengar pesan rekaman tersebut tapi tidak sepenuhnya
menyimak dan memahaminya. Pendidik bisa langsung mendeteksi peserta didik
yang tidak mendengarkan ceramah, tetapi pemutar audio tidak.

3) Kesulitan dalam pemantauan kecepatan

Menentukan kecepatan yang tepat untuk menyajikan informasi bisa menjadi sulit
jika peserta didik memiliki tingkat perhatian dan latar belakang yang beragam.

4) Kebutuhan perlengkapan digital dan peranti lunak

Audio digital membutuhkan peranti lunak dan perlengkapan yang dirancang untuk
memutar atau merekam format digital spesifik.

5) Urutan yang kaku

Pemutar kaset audio menetapkan urutan sebuah presentasi, meskipun


dimungkinkan untuk dimundurkan dalam pemutar kaset audio tersebut untuk
mendengarkan lagi segmen rekaman tersebut atau memajukan pemutar kaset audio
untuk bagian yang akan datang.

6) Kesulitan dalam menempatkan segmen

18
Terkadang susah untuk menempatkan segmen spesifik pada sebuah pemutar kaset
audio.

7) Berpotensi terjadi penghapusan tidak disengaja

Kaset audio bisa dihapus dengan mudah, yang bisa menjadikan suatu masalah.
Hanya karena rekaman kaset audio ini bisa dengan mudah dan cepat dihapus ketika
tidak lagi dibutuhkan, namun bisa tanpa sengaja dihapus ketika seharusnya
disimpan.

2.4 Materi yang Diambil untuk Pembelajaran Menggunakan Media Audio

Materi yang kami ambil kali ini yaitu tentang teori kinetik gas. Kami
mengambil materi ini dikarenakan penjelasannya lebih ke materi atau teori
dibandingkan dengan rumus-rumusnya. Di materi ini memang ada bebrapa rumus,
namun menurut kami rumusnya bukanlah rumus yang begitu rumit. Sehingga
materi ini cukup cocok untuk kami jadikan sebagai materi pembelajaran dengan
menggunakan media audio. Selain itu materi ini bersifat tetap atau dalam artian
tidak bisa diubah sewaktu waktu. Berikut adalah beberapa ringkasan materi yang
kami ambil.

Teori kinetik merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil
kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James Clerk
Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak acak
terus menerus dari molekul-molekulnya. Dalam gas misalnya, tekanan gas adalah
berkaitan dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-molekul gas
terhadap dinding-dinding wadahnya.

Gas yang kita pelajari adalah gas ideal, yaitu gas yang secara tepat
memenuhi hukum-hukum gas. Dalam keadaan nyata, tidak ada gas yang termasuk
gas ideal, tetapi gas-gas nyata pada tekanan rendah dan suhunya tidak dekat dengan
titik cair gas, cukup akurat memenuhi hukum-hukum gas ideal.

2.4.1 Sifat-Sifat Gas Ideal

19
Gas yang paling sederhana dan mendekati sifat-sifat gas sejati adalah gas
ideal. Adapun sifat-sifat gas ideal diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak, dengan jarak pisah antar
molekul lebih besar dari ukuran molekul. Hal ini meunjukkan bahwa gaya tarik
antar molekul sangat kecil dan diabaikan.
2. Molekul-molekul gas bergerak acak ke segala arah sama banyaknya dan
memenuhi hukum Newton tentang gerak.
3. Molekul-molekul gas hanya bertumbukan dengan dinding tempat gas secara
sempurna.
4. Dinding wadah adalah kaku sempurna dan tidak akan bergerak.

2.4.2 Persamaan Umum Gas Ideal

Persamaan umum gas ideal dapat dituliskan :

PV = nRT

dengan :

P = tekanan gas (N/m2 = Pa)

V = volume gas (m3)

n = jumlah mol gas (mol)

T = suhu gas (K)

R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol K

Persamaan umum gas ideal tersebut di atas dapat juga dinyatakan dalam
bentuk :

n = N / NA

PV = nRT

PV = NRT / NA dengan R / NA = k

Maka diperoleh :

20
PV = NkT

k = tetapan Boltzman

= 1,38 . 10-23J/k

2.4.3 Hukum-Hukum pada Gas Ideal

1. Hukum Boyle

Hukum Boyle menyatakan bahwa dalam ruang tertutup pada suhu tetap,
tekanan berbanding terbalik dengan volume gas, yang dinyatakan dalam bentuk
persamaan :

PV = konstan

dengan :

P = tekanan gas (N/m2)

V = volume gas (m3)

2. Hukum Gay-Lussac

Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa “Dalam ruang tertutup dan volume


dijaga tetap, tekanan gas akan sebanding dengan suhu gas”. Jika dinyatakan dalam
bentuk persamaan, menjadi :

P / T = konstan

dengan :

P = tekanan gas ( N/m2)

T = suhu gas (K)

3. Hukum Boyle Gay-Lussac

21
Penggabungan hukum Boyle Gay-Lussac membentuk hukum Boyle Gay-
Lussac yang menyatakan bahwa “Gas dalam ruang tertutup jika suhunya berubah,
maka akan diikuti perubahan tekanan dan volume gas”. Sehingga dapat dinyatakan
dalam persamaan :

PV / T = konstan

2.4.4 Energi dalam Gas

Gas terdiri atas partikel-partikel gas, setiap partikel memiliki energi kinetik.
Kumpulan dari energi kinetik dari partikel-partikel gas merupakan energi dalam
gas. Besar energi dalam gas dirumuskan:

U = N Ek

dengan :

U = energy dalam gas (J)

N = jumlah partikel

2.4.5 Prinsip Ekuipartisi Energi

Energi kinetik yang dimiliki oleh partikel gas ada tiga bentuk, yaitu energi
kinetik translasi, energi kinetik rotasi, dan energi kinetik vibrasi. Gas yang memiliki
f derajat kebebasan energi kinetik tiap partikelnya, rumusnya adalah :

Ek = f/2 kT

Untuk gas monoatomik (misalnya gas He, Ar, dan Ne), hanya memiliki
energi kinetik translasi, yaitu pada arah sumbu X, Y, dan Z yang besarnya sama.
Energi kinetik gas monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan dan dirumuskan :

Ek = 3/2 kT

Dan untuk gas diatomik (missal O2, H2), selain bergerak translasi, juga
bergerak rotasi dan vibrasi. Gerak translasi mempunyai 3 derajat kebebasan. Gerak

22
rotasi mempunyai 2 derajat kebebasan. Gerak vibrasi mempunyai 2 derajat
kebebasan. Jadi, untuk gas diatomik, energi kinetik tiap partikelnya berbeda-beda.

Untuk gas diatomik suhu rendah, memiliki gerak translasi. Energi


kinetiknya adalah :

Ek = 3/2 kT

Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki gerak translasi dan rotasi. Energi
kinetiknya adalah :

Ek = 5/2 kT

Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak
rotasi, dan gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :

Ek = 7/2 kT

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Briggs dalam Trini Prastati (2005:4) mengatakan bahwa media sebagai


sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Menurut UU RI
No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20: ”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut
Briggs dalam Akhmad Sudrajat, (2011:12), media pembelajaran merupakan sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad, 2009: 45), mengemukakan
fungsi media audio adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan
keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek aspek keterampilan
mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio
meliputi :

a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

b. Mengikuti pengarahan.

c. Melatih daya analisis.

d. Memilah-milih informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak
relevan.

e. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.

3.2 Saran

Sebelum melakukan perekaman menggunakan aplikasi pembuatan media


audio sebaiknya pelajari lebih dahulu media yang akan digunakan. Dan sebaiknya
jangan melakukan perekaman secara mendadak ketika media akan digunakan. Hal

24
ini dikarenakan untuk mempelajari cara menggunakan aplikasi pembuat media
audio tidaklah sebentar. Untuk proses perekaman sebaiknya mencari tempat yang
tenang dan kondusif agar hasil perekaman dapat maksimal.

25
Daftar Pustaka

Af’idah, Sensiska. 2013. Pengembangan Media Audio Pembelajaran Untuk


Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V Di SDN Pagesangan Surabaya. Vol 1. No 1. Hal : 1-8.

Purwono, Joni. dkk. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Vol 2.
No 2. Hal 127 – 144. ISSN: 2354-6441.

Rifai, Ahmad dan Sudjana, Nana. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Offset.

http://subangkitnp.blogspot.com/2016/04/edit-musik-audio-menggunakan-
aplikasi.html

www.sudimediaku.com/2017/01/tentang-audacity.html?m=1

26

Anda mungkin juga menyukai