KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
1. Media pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran salah satu komponen penting yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru untuk
memberikan pemahaman kepada siswa. Kata media berasal dari bahasa latin
medium yang artinya perantara (Sumiharsono & Hasanah, 2017:9).
Sedangkan pendapat lain mengatakan media dapat memberikan pengalaman
secara langsung dan tidak langsung kepada siswa, pengalaman tersebut yang
nantinya berguna untuk siswa dalam memahami pembelajaran (Pakpahan
dkk, 2020:12). Menurut (Fatria, 2017:136) media adalah segala sesuatu yang
mendorong terjadinya proses pembelajaran, yang bisa digunakan untuk
menyampaikan informasi dan dapat merangsang pemikiran. Sedangkan
pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara siswa
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk saling
bertukar informasi (Arsad, 2017 :73). Jadi dari berbagai pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa media adalah perantara untuk menyampaikan
informasi yang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar
sehingga menciptakan pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu perantara antara siswa
dengan guru dan sumber belajar pada sebuah proses pembelajaran. Media
pembelajaran mempunyai arti penting sebagai proses pembelajaran, karena
media pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi
kepada siswa.
Secara harafiah kata media pembelajaran memiliki arti perantara atau
pengantar. Media pembelajaran merupakan suatu alat bantu pembelajaran
antara guru dan siswa yang diharapkan dapat membantu menghubungkan,
memberi informasi dan menyalurkan pesan sehingga pembelajaran menjadi
efektif dan efisien (Mustaqim, 2010). Adam (2015) media pembelajaran
meliputi beberapa hal baik berupa fisik maupun teknis dalam proses
pembelajaran yang dapat membantu guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan mudah kepada siswa, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Dengan adanya media pembelajaran dalam
proses belajar diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan motivasi
dalam belajar dan kegiatan pembelajaran tidak terkesan membosankan,
karena siswa tidak hanya mendengarkan saja namun siswa dapat
menggunakan media tersebut.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan yang dapat mendorong siswa dalam melakukan
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya media
pembelajaran, akan memudahkan guru dalam proses belajar mengajar dan
siswa akan terbantu dan lebih mudah memahami informasi yang diajarkan,
sehingga kegiatan pembelajaran terkesan tidak membosankan.
b. Fungsi dan Manfaat media pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai arti penting dalam proses kegiatan
belajar, dengan adanya media pembelajaran memudahkan guru dan siswa
dalam menyampaikan dan memahami materi pembelajaran. Rasagama
(2020) mengatakan bahwa ada beberapa manfaat dari media pembelajaran,
sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa akan tumbuh dengan pembelajaran yang lebih
menarik perhatian.
2. Dapat membantu siswa lebih mudah memahami maknanya dan
menguasai bahan pembelajaran serta dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Siswa tidak mudah bosan dan selain itu dapat mempermudah guru
dalam proses mengajar.
4. Metode mengajar yang bervariasi dan tidak semata-mata komunikasi
verbal oleh guru.
5. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar dan
beraktivitas misalnya seperti mengamati, mempraktikkan,
mendemonstrasikan, memerankan dan sebagainya.
c. Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran tentunya berpengaruh
dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran serta keberhasilan
dalam pembelajaran. Guru hendaknya mengetahui kriteria dalam pemilihan
media dalam pembelajaran, sehingga media yang dipilih tepat dan dapat
menunjang proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efesien.
Menurut Rohani (2019) hal- hal yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan media pembelajaran yaitu: 1) Kesesuaian dengan tujuan
(instructional goals) Pemilihan media didasarkan pada tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. 2) Kesesuaian dengan
materi pembelajaran (instructional content) Bahan, kajian, atau isi media
yang akan diterapkan dan diajarkan pada program pembelajaran sudah
sesuai dengan materi yang diajarkan. 3) Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik. Media harus sesuai dengan karakteristik peserta didik, perlu
menghindari respon negatif peserta didik, serta kesenjangan pemahaman
peserta didik. 4) Kesesuaian dengan teori, pemilihan media harus didasarkan
pada kesesuaian dengan teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga
telah teruji validitasnya atau sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 5)
Kesesuaian dengan gaya belajar siswa, kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis dan tipe belajar peserta didik. 6) Kesesuaian dengan kondisi
lingkungan, fasilitas, dan waktu yang tersedia. Pendapat lain mengatakan
(Muali, 2018:9-10) sebagai berikut :
1. Sesuai dengan tujuan media pembelajaran. Media harus dipilih
berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu
setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Praktis, luwes, dan bertahan. Media pembelajaran yang simpel dan
mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama
serta dapat digunakan secara terus-menerus dapat menjadi
pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
3. Mampu dan terampil dalam menggunakannya. Media yang dipilih, guru
diharuskan mampu menggunakan media tersebut.
4. Keadaan peserta didik. Pemilihan media yang baik diharuskan sesuai
dengan keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis,
maupun sosiologis.
5. Ketersediaan media pembelajaran. Walaupun suatu media sudah dinilai
tepat namun dalam mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak
dapat di gunakan jika tidak tersedia.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan
media pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan, seperti
kondisi lingkungan, fasilitas, waktu yang tersedia, dan kualitas siswa.
Dengan adanya pemilihan media pembelajaran yang sesuai, diharapkan akan
memudahkan guru dalam proses belajar mengajar dan siswa akan terbantu
dan lebih mudah memahami informasi yang diajarkan, sehingga kegiatan
pembelajaran bisa berjalan efektik dan efisien sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d. Jenis- jenis media pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam jenisnya. Berdasarkan
jenisnya, setiap media pembelajaran memiliki krakteristik sendiri-sendiri.
Karekteristik itu dapat terlihat dalam tampilan media yang disajikan. Media
yang ditampilkan untuk memberi atau membangkitkan rangsangan indera
pendengaran, penglihatan, pengecapan, perabaan, maupun penciuman. Dari
karakteristik tersebut, pendidik dapat memilih suatu media yang akan
digunakan untuk menyesuaikan dengan situasi pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran terdapat beberapa jenis media pembelajaran yang perlu untuk
diketahui. Jenis-jenis media pembelajaran menurut Latri (2017) yaitu media
grafis (gambar, foto bagan, poster, dan lain-lain), media tiga dimensi (mock
up, diorama, model kerja), dan media proyeksi (slide, film, OHP, dan lain-
lain). Sedangkan Jenis media pembelajaran menurut Widyastuti (2017)
ialah:
1) Media Visual
Media visual, merupakan media yang terdapat beberapa unsur
seperti bentuk, garis, warna, tekstur di dalam penyajiannya. Media
visual dapat menyampaikan keterkaitan isi materi dengan kenyataan.
Media ini dapat ditampilkan dalam dua bentuk, yakni visual yang
menampilkan gambar diam dan visual yang menampilkan gambar
atau simbol dengan cara bergerak. Ada beberapa media visual yang
digunakan dalam pembelajaran, antara lain berupa buku, jurnal, peta,
gambar, dan lain sebagainya.
2) Audio Visual
Media audio visual ialah media yang menampilkan gambar
dan suara secara bersamaan pada saat menyampaikan pesan atau
informasi. Media audio visual dapat memperlihatkan objek dan
peristiwa seperti keadaan yang nyata. Perangkat yang digunakan
dalam media audio visual ini yaitu seperti proyektor film, tape
recorder, dan proyektor (Permatasari,Nana & Subhan, 2019).
3) Multimedia
Yaitu perpaduan berbagai bentuk elemen informasi yang
digunakan sebagai sarana menyampaikan tujuan tertentu. Elemen
informasi yang disebut adalah grafik, teks, gambar, foto, animasi,
audio, dan video. Multimedia ialah gabungan dari berbagai bentuk
media baik untuk tujuan pembelajaran maupun tujuan yang lain.
Dalam proses pembelajaran multimedia berfungsi sebagai
penyampai pesan berupa pengatahuan, keterampilan, dan sikap
kepada peserta didik. Belajar dengan menggunakan multimedia
dapat memotivasikan pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
belajar peserta didik (Rimawati, 2016:4)
Dalam beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
media dalam penerapanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Jadi dalam penerapanya guru dapat menyusaikan
dengan isi materi, kebutuhan siswa.
2. Media Pop Up Book
a. Pengertian Pop-Up Book
Pop up book merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Pop up berasal dari bahasa Inggris yang berarti muncul keluar, sedangkan
book berarti buku. Pop-up Book merupakan buku maupun kartu ketika
dibuka menunjukan bentuk tiga dimensi atau timbul. Menurut pendapat
Najahah (2016) Pop up book adalah sebuah buku kreasi handmade atau
dibuat menggunakan tangan yang mempunyai tampilan tiga dimensi. Pop up
book merupakan salah satu media kreatif dari bidang paper egnering yang
digemari untuk penggunaan media pembelajaran agar dapat memotivasi
siswa dalam belajar. Menurut Sholikhah (2017:1) menyatakan pop up book
merupakan buku yang menampilkan halaman-halaman buku yang di
dalamnya terdapat lipatan-lipatan gambar yang dipotong membentuk lapisan
tiga dimensi yang dapat digerakan sehingga menarik dan tidak
membosankan. Tampilan gambar yang menarik memudahkan materi yang
disampaikan menjadi lebih menarik. Hal tersebut seiring dengan pendapat
(G. F. Putri, Yasbiati, & Pranata, 2018) Pop-up book merupakan suatu media
berbentuk buku yang didalamnya terdapat gambargambar yang tampak
timbul. Sedangkan menurut (Marlina, Apriliya, & Hamdu, 2018) Buku pop-
up apabila dibuka akan keluar gambar yang berunsur tiga dimensi sehingga
dapat menarik perhatian peserta didik.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pop up
book dapat menghubungkan konsep-konsep yang terdapat pada gambar-
gambar pada buku sehingga mampu membangkitkan imajinasi anak dan
memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya media pop
up book, diharapkan proses pembelajaran akan lebih berwarna dan
membantu siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.
Sehingga dengan adanya media pembelajaran pop up book kegiatan
pembelajaran terkesan lebih menarik dan tidak membosankan.
b. Jenis-jenis teknik Pop Up Book
Pada umumnya pop up book sama halnya dengan buku lain, hanya
saja memiliki keterampilan yang berbeda salam proses pembuatannya.
Perencanaan pada pop up book diawali dengan pembuatan konsep pada
setiap halaman dibuku pop up book, setelah itu baru menentukan teknik-
teknik-teknik yang akan digunakan dalam membuat bentuk-bentuk pop up.
Menurut Siregar & Rahmah (2016) mengemukakan mengenai jeni-jenis
teknik pop up book yaitu: 1) Transformation adalah bentuk tampilan yang
terdiri dari potongan-potongan pop up. 2) Volvelles adalah bentuk tampilan
yang menggunakan unsur lingkaran pada pembuatannya. 3) Peepshow adalah
tampilan yang tersusun dalam serangkaian tumpukan kertas yang disusun
bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan ilusi kedalam dan perspektif.
4) Pull-tabs adalah sebuah tab kertas geser atau bentuk yang dapat ditarik
dan didorong untuk memperlihatkan gerakan gambaran baru. 5) Corousel
adalah teknik yang didukung dengan tali, pita atau kancing yang apabila
dibuka dapat dilipat kembali berbentuk benda yang komplek. 6) Box and
cylinder, yaitu Gerakan sebuah kubus atau tabung yang bergerak naik dari
tengah halaman Ketika halaman dibuka. Sedangkan menurut Cahyoratri
(2018), macam-macam jenis dalam pembuatan Pop up book diantaranya
sebagai berikut :
1. Transformations
Menunjukkan perubahan bentuk serta gerakan objek secara
vertikal. Perubahan ditunjukkan dengan menarik atau membuka
halaman kertas ke samping sehingga slide bawah dan bagian atas
bergerak dan konstruksi objek menjadi berubah.
C. Penelitian Relevan
Sebagai bahan pertimbangan pengkajian mengenai penelitian sebelumnya dapat
dilihat melalui penelitian sebagai berikut. Pertama dalam penelitian yang dilakukan
oleh Afifah (2017) dengan judul “Pengembangan Media Pop Up Book untuk
Pembelajaran Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV SDN 1 Pakunden Kabupaten
Ponorogo”. Hasil penelitian menunjukkan validitasi mediakepada validator, diproleh
persentase 95.71% dari validasi ahli media, 94.93% dari ahli materi, 95.17% dari ahli
pengguna (guru), dan 95% dari uji coba pengguna (peserta didik). Hail validasi
keseluruhan adalah 92.20% dengan kriteria “sangat valid”. Persamaan dari penelitian
relevan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu untuk mengembangkan media pop
up book untuk pembelajaran. Sedangkan perbedaan penelitian relevan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan terletak pada periode pengamatan, dipenelitian
relevan dilakukan pada tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti yaitu pada tahun ajaran 2022/2023.
Kedua dalam penelitian Anzik Fajarwati, Septa Eka Nurianto, Faizza Nur
Amelia (2021) dengan judul "Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book
Merangsang Minat Baca Siswa Kelas Vi Sd Di Masa Pandemi". Hasil penelitian
menunjukkan kegiatan ini mampu mendukung minat baca anak dan membuat anak
meningkatkan belajar anak. Respon dari bapak/ibu guru yang bersangkutan dan anak
didik yang dihadirkan sangat antusias dan memberikan banyak pendapat positif
terkait media Pop-Up yang diberikan untuk anak kelas VI di SDN 01 Bektiharjo.
Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu sama-
sama membahas tentang pengembangan media Pop Up Book berisikan gambar 3D
dan tulisan menarik sebagai alternative belajar yang lebih menarik. Sedangkan
perbedaan penelitian relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan terlatak pada
subjek dan lokasi penelitiannya. Peneliti melakukan penelitian di SDN Saripan
Jepara, sedangkan penelitian relevan dilakukan di SDN 01 Bektiharjo.
Keempat dalam penelitian Erwin Putera Permana, Yeny Endah Purnama Sari
(2018) dengan judul "Development of pop up book media material distinguishing
characteristics of healthy and unfit environments class III students elementary
school". Hasil penelitian menunjukkan rekapitulasi nilai peserta didik pada media
diperoleh rata-rata persentase jawaban Ya adalah 97% jadi dapat dikatakan bahwa
siswa sangat menyukai media ini. Kelayakan media Pop Up Book karakteristik
lingkungan sehat dan tidak sehat berdasarkan penilaian ahli materi secara
keseluruhan aspek mendapatkan persentase 87,5%, penilaian ahli media 91,2%,
penilaian guru kelas III SD Mojoroto 2 90,1%, dan guru kelas 3 SDN Burengan 2
adalah 95,5%. Hal ini menunjukkan bahwa media keseluruhan aspek berdasarkan
persentase penilaian kelayakan berada pada kategori sangat layak digunakan sebagai
media pembelajaran IPA siswa kelas III SD sekolah. Persamaan dari penelitian
relevan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu sama-sama membahas tentang
pengembangan media Pop Up Book. Sedangkan perbedaan penelitian relevan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan terletak pada subjek. Peneliti akan melakukan
penelitian di kelas 1 SD. Sedangkan penelitian relevan dilakukan di kelas 3 SD.
D. Kerangka Berfikir
Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam dalam kegiatan
belajar mengajar, pemanfaatan media pembelajaran seharusnya mendapat perhatian
guru disetiap kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu guru perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media yang sesuai untuk pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan dari pembelajaran. Media pembelajaran yang
dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) salah satunya yaitu dengan menggunakan
media pembelajaran berupa buku tiga dimensi yang dikemas menggunakan variasi
tiga dimensi yang dapat dilihat dari arah mana saja yang biasa disebut pop up book.
Dengan menggunakan media pembelajaran berupa pop up book maka dalam
pembelajaran siswa dapat diarahkan untuk memahami materi yang akan disampaikan
sesuai dengan kemampuan dan pengalaman masing-masing siswa. Penggunaan
media pembelajaran berupa buku pintar yang dapat meningkatkan siswa dalam mata
pelajaran matematika materi pengubinan bangun datar. Kegiatan penelitian yang
akan dilakukan ini akan mengembangkan media matematika materi pola pengubinan
melalui buku pintar pop up book pada mata pelajaran matematika siswa kelas I SD
Negeri Saripan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang
administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk
tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research
dan developmet (Sugiyono, 2017:408). Seperti halnya dalam bidang pendidikan yang
terkait dengan media pembelajaran.
Dalam penjelasan diatas, maka skema kerangka berfikirnya dapat
digambarkan sebagai berikut.
Latar Belakang
Kurangnya bahan ajar
Hasil pembelajaran matematika yang dibawah
standar
Meningkatkan hasil
belajar matematika
Materi ajar, Pengembangan Pop Up
Buku pelajaran utama, sumber Book Bangun Pola
ajar lainya. Pengubinan
Penerapan Pop Up Book
E. Rancangan Model
Media pembelajaran pop up book yang secara khusus dikembangkan untuk
membantu guru menyampaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dengan adanya media Pop Up diharapkan bisa membantu untuk memberikan solusi
yang berkaitan dengan bangun datar segiempat. Materi segiempat (persegi panjang,
persegi, jajargenjang, belahketupat, layang-layang, dan trapesium) sangat penting
untuk dikuasai siswa kelas I karena menjadi materi pembelajaran di kelas I
mempelajari bangun ruang sisi datar (Mustakim, 2016). Materi bangun datar
segiempat merupakan materi prasyarat untuk mempelajari materi bangun ruang sisi
datar dan kesebangunan (Rahayu, 2016). Media pop up ini berisi banyak lapisan
berupa teknik teknik pop up book, (Volvelles, Pull-tabs, Tunnel Books,
Transformation)