Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN

TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP


HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERUBAHAN ENERGI
DAN PEMANFAATANNYA
(PENELITIAN EKSPERIMEN DI KELAS IV SD NEGERI 1
BAWU JEPARA)

JURNAL ARTIKEL
Disusun untuk memenuhi Syarat Sebagai Sarjana dari
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd)

Oleh

Ima Nor Hanifah


181330000226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2022
PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN
TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERUBAHAN ENERGI
DAN PEMANFAATANNYA
(PENELITIAN EKSPERIMEN DI KELAS IV SD NEGERI 1
BAWU JEPARA)
Ima Nor Hanifah1, Aan Widiyono2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
e-mail: imanorhanifah@gmail.com 1, awidiyono@gmail.com2

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 bawu Jepara pada bulan November 2021
sampai bulan Agustus 2022. Permasalahan tersebut merupakan faktor-faktor penyebab
rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV pada materi IPA di SD Negeri 1 Bawu
Jepara. Rendahnya hasil belajar peserta didik membuat tujuan pembelajaran tidak
tercapai seperti yang diharapkan dan nilai yang diperoleh peserta didik kurang
maksimal. Diperoleh keterangan bahwa penggunaan model pemebelajaran konvensional
dalam pembelajaran sudah pernah dilaksanakan, namun tidak berjalan baik karena
peserta didik cenderung pasif dan kurang aktif.
Pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu: (1) Subjek penelitian adalah
peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Bawu Jepara semester genap tahun pelajaran
2022/2023, (2) Guna meningkatkan hasil belajar IPA, maka menerapkan pendekatan
Salingtemas. (3) Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Bulu
Jepara. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mendiskripsikan penerapan model kooperatif
tipe jigsaw terhadap hasil belajar, (2) Mendeskripsikan hasil belajar peserta didik pada
model kooperatif tipe jigsaw, (3) Cakupan mata pelajaran IPA pada penelitian ini
dibatasi pada materi perubahan energi dan pemanfaatannya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang digunakan adalah alat
analisis yang bersifat kuantitatif yaitu model statistik, hasil analisis nantinya akan
disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian nantinya disajikan dan
diinterpretasikan dalam suatu uraian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pre-eksperimen design dengan jenis desain tipe one group pretest-posttest design
(tes awal-tes akhir) sebab dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidak pengaruh antar variabel.
Setelah dilakukan penelitian dan hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik pada saat pretest (sebelum perlakuan) menunjukkan nilai rerata
sebesar 63,33, sedangkan pada saat posttest (setelah menggunakan pendekatan
salingtemas) hasil nilai rerata peserta didik yaitu 73,83. Sehingga mengalami
peningkatan hasil pretest dengan posttest sebesar 10,5.

Kata Kunci: Pengaruh, Sains, IPA, Salingtemas, Perubahan Energi


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha membina dan mengembangkan
kepribadian manusia baik rohani dan jasmani. Menurut Trahati (dalam Sari, 2021)
pendidikan yaitu kegiatan yang dilakukan manusia secara sadar dan terprogram
guna membangun personalitas yang baik dan mampu mengembangkan
kemampuan atau bakat yang ada pada diri individu manusia agar mencapai tujuan
atau target tertentu dalam menjalani hidup. Sehingga para lulusan mampu
berfungsi secara efektif dalam kehidupan secara global. Sehingga pendidikan
harus dirancang sedemikian rupa agar anak didik dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan,
kebersamaan dan tanggung jawab.
Pendekatan salingtemas merupakan pendekatan pembelajaran yang
menghubungan keempat elemen salingtemas, yaitu ilmu pengetahuan, lingkungan,
teknologi dan masyarakat secara terpadu, oleh karena itu pembelajaran tidak
hanya pada bidang ilmu yang mempelajari tetapi juga menghubungkan semua
unsur yang ada didalamnya salingtemas tersebut (Ulfah et al., 2020). Pendekatan
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat dilandasi dengan paham
konstruktivisme yang berarti terdapat kaitannya dengan keadaan nyata di luar
kelas dan manfaat konsep yang akan dikembangkan guna membantu atau
menyelesaikan persoalan, sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk
membangun atau mengkonstruksi pengetahuan atau konsep melalui fenomena-
fenomena yang dialami peserta didik. Pada proses pembelajarannya peserta didik
dihadapkan pada suatu masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai akibat
dari pengembangan atau penggunaan teknologi yang meresahkan kehidupan
masyarakat untuk selanjutnya peserta didik diajak untuk mencari solusi guna
mengatasi permasalahan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu
gejala alam yang berupa fakta, konsep, dan hukum yang telah teruji kebenarannya
melaui suatu rangkaian penelitian. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu ilmu yang
memiliki karakter khusus dalam mempelajari fenomena alam yang faktual, baik
berupa kenyataan atau kejadian dan dengan sebab akibatnya (Wisudawati &
Sulistyowati, 2015:22). Pada proses pembelajaran IPA di SD, peserta didik
diharapkan memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan
memperhatikan unsur sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Sehingga
dapat membantu peserta didik dalam memahami materi IPA di kelas dengan
menghubungkan realita sosial dengan materi yang telah dipelajari. IPA merupakan
ilmu yang mengajarkan tentang gejala alam proses kehidupan dibumi. IPA pada
hakekatnya merupakan produk, proses ilmiah dan sikap ilmiah. Pada proses
pembelajaran IPA di SD, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan unsur sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Metode konvensional membuat banyak peserta didik yang tidak aktif dalam
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan hasil belajar peserta
didik terkadang menurun. Penerapan metode pembelajaran konvensional guru
lebih banyak memaparkan materi sebagai sumber pengetahuan dan tidak dapat
mendorong peserta didik untuk selalu aktif, inovatif dan kreatif. Pembelajaran
yang masih menggunakan cara yang konvensional dan kurang kreatif dalam
memilih pendekatan dan model pembelajaran menyebabkan proses belajar
mengajar yang tidak efektif untuk digunakan, karena dalam s mengajarkan tentang
segala sesuatu yang berkaitan dengan alam atau lingkungan sekitar (Fardiah et al.,
2019:133). Sehingga penerapan model konvensional pada proses pembelajaran
dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Menurut Rusmono (2017:8) hasil belajar merupakan perubahan perilaku
individu yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan
perilaku diperoleh setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajarnya
melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. Hasil
belajar merupakan ketercapaian dari tujuan belajar yang diperoleh peserta didik
melalui pengalaman pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil penilaian tertulis
maupun tidak tertulis yang telah dilakukan. Adapun faktor yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu dari dalam individu (internal) meliputi kesehatan
jasmani/rohani, kepribadian seseorang dan dari luar individu (eksternal) yang
meliputi: sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar individu.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu yang penting diajarkan
dan dipelajari, sehingga ilmu pengetahuan alam diajarkan dan dipelajari mulai
dari tingkat dasar sampai pada perguruan tinggi. Menurut Jufri (2017:123) ilmu
pengetahuan alam (IPA) atau sains adalah pelajaran yang berorientasi pada fakta,
prinsip, generalisasi, hukum, teori tentang alam yang menarik untuk dikaji,
bermanfaat, selalu berkembang dan berlaku global. Materi mata pelajaran IPA
yang diangkat peneliti yaitu materi perubahan energy dan pemanfaatanya. Peserta
didik harus mampu berpikir, mempelajari dan mempraktikkan secara dapat
memberikan contoh mengenai perubahan energy dan pemanfaatanya agar dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran ini menitik
beratkan pada pemberian materi tentang pengertian energy, jenis-jenis energi dan
pemanfaatan energy dalam kehidupan sehari-hari. Setelah materi tersebut
dibagikan perkelompok, yang mendapatkan materi yang sama diharapkan
langsung membentuk tim ahli. Perwakilan kelompok yang dirasa sudah siap
mempresentasikan dipersilahkan untuk tampil di depan kelas.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Bawu Kecamatan Batealot
Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai
bulan Agustus 2022. Observasi atau pengamatan dilaksanakan selama pelaksanaan
pembelajaran secara kolaboratif antara guru, peneliti dan supervisor teman
sejawat, dari hasil observasi diperoleh keterangan bahwa peneliti menemukan
sebuah permasalahan di mana permasalahan tersebut merupakan faktor-faktor
penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV pada materi IPA di SD
Negeri 1 Bawu Jepara. Rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut membuat
tujuan pembelajaran tidak tercapai seperti yang diharapkan dan nilai yang
diperoleh peserta didik kurang maksimal. Rendahnya tingkat keaktifan peserta
didik yang hanya terbatas pada aspek mendengarkan, mencatat dan menghafal, hal
ini dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik di bawah standar nilai KKM
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 70. hanya 8 peserta didik yang mendapatkan
nilai di atas KKM, sedangkan terdapat 16 peserta didik yang masih mendapatkan
nilai di bawah KKM. Diperoleh keterangan bahwa penggunaan metode
konvensional dalam pembelajaran sudah pernah dilaksanakan, namun tidak
berjalanan terlalu baik karena peserta didik masih pasif dan kurang percaya diri
terhadap dirinya sendiri.
Menurut analisis masalah tersebut hendaknya dalam mengajar guru mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memperhatikan aspek
pembelajaran di dalam kelas. Salah satu untuk meningkatkan hasil belajar yaitu
menggunakan metode konvensional pendekatan salingtemas. Subjek penelitian ini
dilakukan pada kelas IV sebanyak 24 peserta didik, yaitu 12 laki-laki dan 12
perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh metode konvensional
terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA materi perubahan energy dan
pemanfaatanya pada peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Bawu Jepara. Peneliti
memilih lokasi ini karena permasalahan yang diteliti sesuai dengan judul
penelitian yang dilakukan, disamping itu lokasi ini memiliki letak yang strategis
dan terjangkau oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji
hipotesis yang telah disusun, yaitu suatu cara yang digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program
statistik. Menurut Sugiyono (2016:8) metode penelitian kuantitatif yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik, yang
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain pada kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2016:72).
Inti dari penelitian ini adalah suatu penelitian yang berusaha untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang diajukan peneliti tentang
pengaruh pendekatan salingtemas yang dijadikan alat untuk mengukur hasil
belajar SD Negeri 1 Bawu Jepara.
Menurut Sugiyono (2017: 73) mengatakan bahwa terdapat empat bentuk
design eksperimen yaitu: Pre-Eksperimen Design, Quasy Eksperimen Design,
True Eksperimen Design, Factorial Design Eksperimen. Desain yang digunakan
pada penelitian eksperimen ini yaitu pre-experimental designs dengan jenis one-
group pretest and posttest design, sebab dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidak pengaruh antar variabel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data penelitian ini terdiri dari hasil belajar nilai pretest dan posttest mata
pelajaran IPA materi Perubahan Energi dan Pemanfaatanaya pada peserta didik
kelas IV SD Negeri 1 Bawu Jepara, sebagai berikut:
HASIL PENELITIAN
Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes pilihan ganda
yang berjumlah 25 butir soal. Hasil tes berupa nilai pretest dan posttest. Adapun
data yang diperoleh berupa data uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
Penjelasannya sebagai berikut:
Data Normalitas Hasil Belajar
Uji normalitas dilakukan guna mengetahui apakah data dari hasil belajar
IPA yang diperoleh peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau
residual memiliki distribusi atau tidak (Siregar, 2015:49). Data awal yang
didapatkan peneliti yaitu melakukan analisis data dengan uji normalitas hasil
belajar pretest dan posttest. Data nilai pretest dan posttest yang dilakukan uji
normalitas guna mengetahui apakah data nilai berdistribusi normal atau tidak.
Adapun hasil uji normalitas sebagai berikut ini:
Tabel 4.10 Uji Normalitas
Tests of Normality
Nama Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Penilaian Pretest ,118 24 ,200*
Posttest ,139 24 ,200*

Berdasarkan pada tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa diperolehnya


nilai signifikansi sebesar 0,200 sedangkan pada nilai ɑ sebesar 0,05 yang artinya
nilai signifikansi > ɑ atau 0,200 > 0,05. Maka H0 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada data tersebut berdistribusi normal.
Data Homogenitas Hasil Belajar
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel memiliki
variasi yang homogen atau tidak. Pengujian ini menggunakan bantuan aplikasi
IBM SPSS Statistics versi 26 dengan melihat tabel Test of Homogeneity of
Variances. Menurut Sugiyono (2015) cara menentukan nilai uji homogenitas
dalam suatu data atau sampel yaitu jika nilai signifikan > 0,05, maka distribusi
data homogen sebaliknya, jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak
homogen. Adapun uji homogenitas pada penelitian ini sebagai berikut ini:

Tabel 4.11 Uji Homogenitas


Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Penilaian Based on Mean 1,379 1 46 ,246
Based on Median 1,286 1 46 ,263
Based on Median and 1,286 1 45,897 ,263
with adjusted df
Based on trimmed 1,358 1 46 ,250
mean
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, maka dapat diketahui diperolehnya nilai
signifikansi sebesar 0,250 sedangkan nilai ɑ sebesar 0,05 yang artinya nilai
signifikansi > 0,05 atau 0,246 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan distribusi data
homogen.

Data Uji Hipotesis


Uji hipotesis pada penelitian ini bertujuan agar dapat mengambil
keputusan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Uji hipotesis
dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel
dependent dan independent. Hal ini sejalan dengan pendapat Ghozali
(2016: 97) uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel perjelas atau indpendent secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependent. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan
aplikasi IBM SPSS Statistics versi 26 dengan melihat tabel Paired Sampel
Test. Kriteria dalam pengambilan keputusan sebagai berikut ini:
1. Jika nilai signifikan (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
sehingga terdapat pengaruh perlakuan terhadap dari masing-masing
variabel.
2. Jika nilai signifikan (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
sehingga tidak terdapat pengaruh perlakuan terhadap masing-masing
variabel.
Tabel 4.12 Paired Samples Test
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Std. Std. Interval of the
Pretest – Deviati Error Difference Sig. (2-
Posttest Mean on Mean Lower Upper T df tailed)
Pair 1 - -
10,500 4,540 ,927 -12,417 -8,583 11,331 23 ,000

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa diperoleh nilai signifikan


(2-tailed) sebesar 0,000 dan nilai ɑ sebesar 0,05 yang artinya nilai
signifikansi < 0,05 atau 0,000 < 0,05. Dengan melihat kriteria
pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis uji-t, maka diperoleh
kesimpulan H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran salingtemas terhadap
hasil belajar IPA pada materi perubahan energi dan pemanfaatannya
(penelitian eksperimen di kelas IV SD Negeri 1 Bawu Jepara). Hal ini
dikarenakan pendekatan salingtemas memiliki keunggulan yaitu 1)
pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan peserta didik. 2) kegiatan yang dipilih sesuai
dengan keinginan peserta ddik. 3) pembelajaran jadi lebih bermakna bagi
peserta didik sehingga hasil belajar akan bertahan lebih lama. 4)
pendekatan salingtemas menumbuh kembangkan keterampilan berpikir
pada peserta didik. 5) menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui di dalam lingkungan peserta
didik. 6) mampu menumbuh kembangkan keterampilan sosial pesert didik
seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan pada
orang lain (Riwu, dkk., 2018).

PEMBAHASAN
Metode yang digunakan guna mengukur kemampuan peserta didik
pada materi perubahan energi dan pemanfaatannya adalah dengan
menggunakan soal tes belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui bahwa
pendekatan pembelajaran salingtemas dapat meningkatkan hasil belajar
pada pembelajaran IPA peserta didik. Pendekatan salingtemas merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat dianjurkan dalam proses
belajar mengajar untuk mengatasi hasil yang kurang maksimal khususnya
pada pembelajaran IPA. Sehingga pada pembelajaran IPA dengan
menerapkan pendekatan salingtemas mampu meningkatkan hasil belajar,
keterampilan dan keaktifan peserta didik pada setiap pembelajaran
(Yulistina, 2015).
Pada pertemuan pertama, peserta didik akan diberikan soal pretest
berupa pilihan ganda yang berjumlah 25 soal untuk mengukur kemampuan
awal peserta didik sebelum diberi perlakuan. Pertemuan kedua,
dilaksanakan pembelajaran seperti biasa menggunakan pendekatan
salingtemas dengan tujuan untuk meningkatkn hasil belajar pada
pembelajaran IPA. Pada pertemuan ketiga, dilakukan pembelajaran dengan
diberi perlakuan berupa pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi
perubahan energi dan pemanfaatannya dengan menerapkan pendekatan
salingtemas selama proses pembelajaran berlangsung dan di akhir
pembelajaran peserta didik akan diberikan soal posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan dari pendekatan salingtemas terhadap hasil belajar
pada pembelajaran IPA.
Pengukuran hasil belajar kognitif peserta didik melalui soal pretest
dan posttest yang diberikan oleh peneliti. Nilai KKM yang ditetapkan
sekolah yaitu ≥70, pada tahap pretest (sebelum perlakuan) diperoleh nilai
yang mendapatkan ≥70 adalah sebanyak 8 peserta didik, yang artinya
tingkat keberhasilan peserta didik sebelum menerapkan pendekatan
salingtemas tergolong rendah. Sedangkan setelah diberikan perlakuan
dengan menerapkan pendekatan salingtemas selama proses pembelajaran
berlangsung yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPA. Nilai yang diperoleh peserta didik ketika diberikan soal
posttest(setelah perlakuan) yang mendapatkan ≥70 sebanyak 17 peserta
didik. Hasil pretest menunjukkan bahwa nilai terendah adalah 40,
sedangkan hasil posttest nilai terendahnya adalah 52. Nilai tertinggi pretest
(sebelum diberikan perlakuan) adalah 84, sedangkan hasil posttest (setelah
diberikan perlakuan) menunjukkan bahwa nilai tertinggi yaitu 92. Nilai
rerata pretest sebesar 63,33, sedangkan nilai rerata posttest sebesar 73,83,
kenaikan nilai pretest dan posttest hasil belajar pada pembelajaran IPA
sebesar 10,5.

Pembelajaran dengan menerapkan sains, lingkungan dan masyarakat


berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik yang
diperkuat oleh penelitian Komariah, dkk. (2015) penelitian ini menyatakan
bahwa aktivitas peserta didik dengan menerapkan pendekatan sains,
environment, technology, and society (SETS) pada pembelajaran biologi
berbasis iman dan taqwa (IMTAQ) mengalami peningkatan, dengan rata-
rata persentase keseluruhan sebesar 71,47%. Rata-rata persentase angket
secara keseluruhan 79,68% dengan kriteria kuat yang artinya peserta didik
memberikan respon yang baik terhadap penerapan pendekatan sains,
environment, technology, and society (SETS) dalam pembelajaran biologi
berbasis iman dan taqwa (IMTAQ). Sehingga terdapat perbedaan
peningkatan hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan
pendekatan sains, environment, technology, and society (SETS) dalam
pembelajaran biologi berbasis iman dan taqwa (IMTAQ) dengan peserta
didik yang tidak diajar dengan menerapkan pendekatan berbasis imam dan
taqwa (IMTAQ).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah diperoleh
kesimpulan bahwa, penerapan pendekatan sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat (salingtemas) terhadap hasil belajar IPA pada peserta didik mampu
berpengaruh secara positif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar
peserta didik di SD Negeri 1 Bawu Jepara. Penelitian ini dilakukan pada peserta
didik kelas IV SD Negeri 1 Bawu Jepara dengan jumlah sampel 24 peserta didik.
Pengumpulan data dilakukan dengan tes pretest dan posttest untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA. Pada proses pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan salingtemas peserta didik menjadi aktif dan
mampu mengaitkan konsep pembelajaran dengan aspek sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil belajar peserta
didik pada saat tes pretest (sebelum perlakuan) menunjukkan nilai rerata sebesar
63,33, sedangkan pada saat posttest (setelah perlakuan) hasil nilai rerata peserta
didik yaitu 73,33. Sehingga mengalami peningkatan hasil tes pretest dengan tes
posttest sebesar 10,5. Perbedaan ini diperkuat dengan uji hipotesis yaitu uji-t yang
diperoleh nilai signifikan (2-tailed) < 0,05 atau 0,000 < 0,005 sehingga H0 ditolah
Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan
pendekatan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (Salingtemas) terhadap
hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA.

DAFTAR PUSTAKA
Fardiah, F., Murwani, S., & Dhieni, N. (2019). Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Sains. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 133-140.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23


(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipone-
goro.

Komaria, S., Azmi, N., & Gloria, R. Y. (2015) Penerapan Pendekatan SETS
(Science, Environment, Technology, Society) Dalam Pembelajaran
Biologi Berbasis IMTAQ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Pencemaran Lingkungan Di SMA Negeri 8 Kota Cirebon.
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains, 4 (1).

Riwu, Rafael., Budiyasa, I Wayan & Rai, I Gusti Ayu (2018). Penerapan Pen-
dekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Sosiety) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Edukasi Matematika dan
Sains, 162-169.

Sari, Veni Ratna Indah. (2021). Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Pemben-
tukan Karakter Siswa SD N 1 Margorejo. Jurnal Pendidikan Karakter,
26(9), 1689-1699.

Siregar. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia Group.


Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix. Methods). Bandung: Alfa-
beta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV.

Ulfah, N., Ibrahim & Vlorensius. (2020). Pengaruh Penerapan Pendekatan SETS
(Science, Environment, Technoloy and Society) Pada Mata Pelajaran IPA
Terhadap Literasi Sains Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Tarakan.
Borneo Journal of Biology Education, 1(2), 24-32.

Wisudawati, A. W., & Sulistyowati, E. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA.


Jakarta: Bumi Aksara.

Rusmono. (2017). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu


Perlu: untuk Meningkatkan profesionalitas guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Jufri, Wahab. (2017). Belajar dan Pembelajaran Sains: Modal Dasar Menjadi
Guru Profesional. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai