JURNAL ARTIKEL
Disusun untuk memenuhi Syarat Sebagai Sarjana dari
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd)
Oleh
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 bawu Jepara pada bulan November 2021
sampai bulan Agustus 2022. Permasalahan tersebut merupakan faktor-faktor penyebab
rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV pada materi IPA di SD Negeri 1 Bawu
Jepara. Rendahnya hasil belajar peserta didik membuat tujuan pembelajaran tidak
tercapai seperti yang diharapkan dan nilai yang diperoleh peserta didik kurang
maksimal. Diperoleh keterangan bahwa penggunaan model pemebelajaran konvensional
dalam pembelajaran sudah pernah dilaksanakan, namun tidak berjalan baik karena
peserta didik cenderung pasif dan kurang aktif.
Pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu: (1) Subjek penelitian adalah
peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Bawu Jepara semester genap tahun pelajaran
2022/2023, (2) Guna meningkatkan hasil belajar IPA, maka menerapkan pendekatan
Salingtemas. (3) Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Bulu
Jepara. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mendiskripsikan penerapan model kooperatif
tipe jigsaw terhadap hasil belajar, (2) Mendeskripsikan hasil belajar peserta didik pada
model kooperatif tipe jigsaw, (3) Cakupan mata pelajaran IPA pada penelitian ini
dibatasi pada materi perubahan energi dan pemanfaatannya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang digunakan adalah alat
analisis yang bersifat kuantitatif yaitu model statistik, hasil analisis nantinya akan
disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian nantinya disajikan dan
diinterpretasikan dalam suatu uraian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pre-eksperimen design dengan jenis desain tipe one group pretest-posttest design
(tes awal-tes akhir) sebab dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidak pengaruh antar variabel.
Setelah dilakukan penelitian dan hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik pada saat pretest (sebelum perlakuan) menunjukkan nilai rerata
sebesar 63,33, sedangkan pada saat posttest (setelah menggunakan pendekatan
salingtemas) hasil nilai rerata peserta didik yaitu 73,83. Sehingga mengalami
peningkatan hasil pretest dengan posttest sebesar 10,5.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji
hipotesis yang telah disusun, yaitu suatu cara yang digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program
statistik. Menurut Sugiyono (2016:8) metode penelitian kuantitatif yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik, yang
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain pada kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2016:72).
Inti dari penelitian ini adalah suatu penelitian yang berusaha untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang diajukan peneliti tentang
pengaruh pendekatan salingtemas yang dijadikan alat untuk mengukur hasil
belajar SD Negeri 1 Bawu Jepara.
Menurut Sugiyono (2017: 73) mengatakan bahwa terdapat empat bentuk
design eksperimen yaitu: Pre-Eksperimen Design, Quasy Eksperimen Design,
True Eksperimen Design, Factorial Design Eksperimen. Desain yang digunakan
pada penelitian eksperimen ini yaitu pre-experimental designs dengan jenis one-
group pretest and posttest design, sebab dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidak pengaruh antar variabel.
PEMBAHASAN
Metode yang digunakan guna mengukur kemampuan peserta didik
pada materi perubahan energi dan pemanfaatannya adalah dengan
menggunakan soal tes belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui bahwa
pendekatan pembelajaran salingtemas dapat meningkatkan hasil belajar
pada pembelajaran IPA peserta didik. Pendekatan salingtemas merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat dianjurkan dalam proses
belajar mengajar untuk mengatasi hasil yang kurang maksimal khususnya
pada pembelajaran IPA. Sehingga pada pembelajaran IPA dengan
menerapkan pendekatan salingtemas mampu meningkatkan hasil belajar,
keterampilan dan keaktifan peserta didik pada setiap pembelajaran
(Yulistina, 2015).
Pada pertemuan pertama, peserta didik akan diberikan soal pretest
berupa pilihan ganda yang berjumlah 25 soal untuk mengukur kemampuan
awal peserta didik sebelum diberi perlakuan. Pertemuan kedua,
dilaksanakan pembelajaran seperti biasa menggunakan pendekatan
salingtemas dengan tujuan untuk meningkatkn hasil belajar pada
pembelajaran IPA. Pada pertemuan ketiga, dilakukan pembelajaran dengan
diberi perlakuan berupa pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi
perubahan energi dan pemanfaatannya dengan menerapkan pendekatan
salingtemas selama proses pembelajaran berlangsung dan di akhir
pembelajaran peserta didik akan diberikan soal posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan dari pendekatan salingtemas terhadap hasil belajar
pada pembelajaran IPA.
Pengukuran hasil belajar kognitif peserta didik melalui soal pretest
dan posttest yang diberikan oleh peneliti. Nilai KKM yang ditetapkan
sekolah yaitu ≥70, pada tahap pretest (sebelum perlakuan) diperoleh nilai
yang mendapatkan ≥70 adalah sebanyak 8 peserta didik, yang artinya
tingkat keberhasilan peserta didik sebelum menerapkan pendekatan
salingtemas tergolong rendah. Sedangkan setelah diberikan perlakuan
dengan menerapkan pendekatan salingtemas selama proses pembelajaran
berlangsung yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPA. Nilai yang diperoleh peserta didik ketika diberikan soal
posttest(setelah perlakuan) yang mendapatkan ≥70 sebanyak 17 peserta
didik. Hasil pretest menunjukkan bahwa nilai terendah adalah 40,
sedangkan hasil posttest nilai terendahnya adalah 52. Nilai tertinggi pretest
(sebelum diberikan perlakuan) adalah 84, sedangkan hasil posttest (setelah
diberikan perlakuan) menunjukkan bahwa nilai tertinggi yaitu 92. Nilai
rerata pretest sebesar 63,33, sedangkan nilai rerata posttest sebesar 73,83,
kenaikan nilai pretest dan posttest hasil belajar pada pembelajaran IPA
sebesar 10,5.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiah, F., Murwani, S., & Dhieni, N. (2019). Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Sains. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 133-140.
Komaria, S., Azmi, N., & Gloria, R. Y. (2015) Penerapan Pendekatan SETS
(Science, Environment, Technology, Society) Dalam Pembelajaran
Biologi Berbasis IMTAQ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Pencemaran Lingkungan Di SMA Negeri 8 Kota Cirebon.
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains, 4 (1).
Riwu, Rafael., Budiyasa, I Wayan & Rai, I Gusti Ayu (2018). Penerapan Pen-
dekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Sosiety) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Edukasi Matematika dan
Sains, 162-169.
Sari, Veni Ratna Indah. (2021). Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Pemben-
tukan Karakter Siswa SD N 1 Margorejo. Jurnal Pendidikan Karakter,
26(9), 1689-1699.
Ulfah, N., Ibrahim & Vlorensius. (2020). Pengaruh Penerapan Pendekatan SETS
(Science, Environment, Technoloy and Society) Pada Mata Pelajaran IPA
Terhadap Literasi Sains Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Tarakan.
Borneo Journal of Biology Education, 1(2), 24-32.
Jufri, Wahab. (2017). Belajar dan Pembelajaran Sains: Modal Dasar Menjadi
Guru Profesional. Bandung: Pustaka Reka Cipta.