EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN E-MODUL BERBASIS
LITERASI SAINS PADA MATERI RADIASI ELEKTROMAGNET TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA SMAN 2 RAMBAH HILIR
OUTLINE PROPOSAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Skripsi
Oleh MUNAFIAH NIM. 1405112980
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2017 A. Efektivitas Pembelajaran Menggunakan E-modul Berbasis Literasi pada Materi Radiasi Elektromagnet terhadap Hasil Belajar Siswa SMAN 2 Rambah Hilir B. Latar Belakang Dewasa ini, pembelajaran sains atau IPA sangat disoroti. Pergantian kurikulum yang berulang, khususnya di Indonesia, seolah menekankan siswa agar mampu memaknai sains lebih dalam. Di situlah salah satu upaya pemerintah agar anak-anak Indonesia dapat menerapkan ilmu sains yang telah dipelajari dalam kehidupannya. Jika melihat pada kenyataan, Indonesia masih kurang dalam mengaplikasikan ilmu sains yang diperoleh dari bangku pendidikannya dalam bidang teknologi. Hal ini tampak bahwa negara kita belum dapat bersaing di dunia. Berdasarkan data Global Competitiveness Report tahun 2014-2015, Indonesia menduduki peringkat 34 dari 144 negara. Di level ASEAN Indonesia masih jauh di bawah Singapura (2), Malaysia (20), dan Thailand (31). Penilaian tersebut diantaranya berdasarkan tingkat pendidikan, teknologi, dan inovasi. Untuk meningkatkan daya saing di dunia, Indonesia bertumpu pada Sumber Daya Manusia yang inovatif dan kreatif. Salah satu cara yang dapat ditempuh yakni sejak usia dini perlu ditanamkan rasa melek terhadap sains agar ilmu yang diperoleh dapat meningkatkan inovasi dalam bidang sains, teknologi, maupun ekonomi yang bermanfaat bagi kehidupannya. Dengan diterapkannya kurikulum 2013, maka ada tuntutan terjadinya pembelajaran secara mandiri. Kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 juga harus memanfaatkan peran teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran (Permendikbud, 2013). Penelitian terhadap analisis buku ajar bertema literasi sains telah dilakukan oleh Wilkinson (1999). Penelitian tersebut didasarkan pada Chiapetta (1991) yang menyebutkan ada empat kategori untuk menganalisis buku ajar sains yaitu sains sebagai batang tubuh pengetahuan (a body of knowledge), sains sebagai cara untuk menyelidiki (way of investigating), sains sebagai cara berpikir (way of thinking) dan interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat (interaction between science, technology and society). Modul merupakan seperangkat bahan ajar yang dapat membantu siswa memperoleh informasi tentang materi pembelajaran (Parmin, dan Peniati,2012). Pembelajaran dengan modul akan memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri (wahyu, 2015). Modul akan memudahkan dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga hasil yang dapatkan bisa mencapai taget belajar. Keterbatasan bahan ajar yang beredar, dan belum mendukung secara proporsional semua aspek literasi sains, membuat setiap siswa sulit untuk memahami pelajaran fisika secara individu. Untuk itu, perlu adanya bahan ajar yang mudah diperoleh. Salah satunya bahan ajar yang disajikan dalam bentuk noncetak, seperi e-modul. Penelitian mengenai pengembangan e-modul sudah banyak dilakukan. Bahkan sudah ada beberapa jurnal yang megembangkan e-learning interaktif. Akan tetapi belum berbasis literasi sains. Aris Sunandar (2013) dan Annisa’ Amalia (2015) sudah melakukan pengembangan modul pembelajaran yang berbasis literasi sains. Namun, peneliti lebih tertarik untuk mengembangkan modul noncetak. Dilihat dari segi fungsinya, e-modul dapat menggantikan peran guru, dan disajikan melalui media elektronik sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun. E-modul berbasis literasi sains diharapkan mampu menjawab tantangan untuk menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah efektivitas pembelajaran menggunakan e-modul pembelajaran fisika berbasis literasi sains pada materi radiasi elektromagnetik terhadap hasil belajar siswa SMAN 2 Rambah Hilir? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan e-modul berbasis literasi sains pada materi radiasi elektromagnetik terhadap hasil belajar siswa SMAN 2 Rambah Hilir. E. Manfaat Penelitian Memudahkan guru dalam menyampaikan materi radiasi elektromagnetik dan peserta didik lebih mudah menggunakan e-modul daripada menggunakan buku teks biasa yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. F. Definisi Operasional 1. Efektivitas pembeljaran adalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 584) mendeskripsikan efektif dengan “ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)” atau “dapat membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan)” dan efektivitas diartikan “keadaan berpengaruh, hal berkesan” atau “keberhasilan (usaha, tindakan)”. Jadi efektivitas adalah suatu usaha atau tindakan yang berakibat/ berpengaruh dan berkesan yang dapat membawa hasil/ berhasil guna. Bagi guru efektivitas belajar siswa merupakan alat ukur untuk menilai berhasil tidaknya proses belajar mengajar yang telah dilakukan, sedangkan siswa berkepentingan untuk mengetahui efektivitasnya guna mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Efektivitas belajar mempunyai aspek-aspek sebagai berikut: peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan, peningkatan sikap, peningkatan prestasi dan perilaku siswa. Pengukuran pencapaian secara akurat itu sangat penting, karena guru tidak dapat membantu siswanya secara efektif jika tidak mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang dikuasai siswanya dan pelajaran apa yang menjadi masalah bagi siswanya. Pencapaian siswa itu dimaksudkan agar pengetahuan dan keterampilan dapat dikuasai oleh siswa sebagai hasil pengalaman. 2. Modul Pembelajaran adalah buku merupakan sumber belajar yang paling umum, dan modul merupakan salah satu bentuk buku pembelajaran (Nasution, (2003: 205)). 3. E-modul adalah adalah sebuah bahan pembelajaran atau modul berisi materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk media elektronik (Dwi Rahdiyanta, 2010). 4. Literasi sains adalah kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan dari perubahan yang terjadi karena aktivitas manusia (OECD, 2003). 5. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak prosas belajar. Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria pencapaian suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh hasil belajar yang optimal.