Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PTK

KOMBINASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


ELEKTRONIK SEBAGAI SOLUSI KEBIJAKAN
ALTERNATED MODE LEARNING DIMASA PANDEMI
COVID-19 PADA URBAN CITY DIKELAS VII SMP NEGERI 1
DARUL IMARAH ACEH BESAR

Oleh
Monalisa 1811050024
Nurila Fatmawati 1811050010
Deza Sefriana Putri 1811050009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA
BANDA ACEH
2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha dasar untuk menumbuh kembangkan


potensi sumber daya manusia (SDM) peserta didik dengan mendorong dan
memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Sebagaimana yang tercantum dalam UU
nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, bahwa, pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. ( Trianto, 2010).

Menurut Aminah, H, S dalam Danim (2010) pendidikan merupakan proses


kesiapan peserta didik menuju masa depan yang bertanggung jawab, artinya siswa
dipersiapkan untuk menjadi manusia yang lebih berani dan bengtanggung jawab
atas perbuatannya.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat menentukan kemajuan


suatu bangsa. Karena bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi akan menciptakan stabilitas nasional yang sehat serta mampu
berkembang dalam rangka merealisasikan upaya tersebut. Sebab pendidikan
merupakan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia yang hasilnya
diperlukan dalam pembangunan. ( Trisiana, A 2019)

Salah satu peningkatan mutu pendidikan yang harus mendapat Tindakan


perbaikan adalah pemahaman tentang matematika secara mendalam.matematika
merupakan ilmu yang dapat mengikuti dan mengimbangi perkembangan
teknologi.Pada hakikatnya pembelajaran matematika menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kopetensi siswa.Pembelajaran

2
diarahkan untuk mencari tahu guna membantu siswa dalam memperoleh
pengalaman tentang ilmu matematika.

Untuk membangun pengetahuan awal siswa terhadap matematika, maka


matematika diajarkan sejak mulai dari sekolah dasar.Matematika sebagai salah
satu ilmu dasar, baik aspek penalaran maupun aspek penerapan dan teknologi.Hal
ini berarti matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik, ada banyak
faktor yang mempengaruhi tingakat keberhasilan pendidikan matematika adalah
faktor siswa, guru, saran dan prasarana.Namun masih terdapat peserta didik yang
beranggapan negatif terhadap matematika. Adanya persepsi siswa bahwa
pembelajaran matematika merupakan pelajaran sulit, kurang menyenangkan, dan
hanya Sebagian peserta didik yang mampu menguasai pembelajaran matematika,
banyaknya peserta didik merasa bahwa matematika adalah pembelajaran yang
sangat sulit dan menakutkan menjadi sala satu faktor penyebab kurang
berhasilnya pendidikan dibidang matematika yang mengakibatkan kurangnya
minat belajar matematika siswa

Sehingga diperlukan sesuatu pendekatan dalam pembelajaran matematika agar


siswa senang belajar matematika.Sala satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kelemahan pembelajaran matematika adalah pemilihan metode dan
pendekatan pengajaran yang tepat, sehingga mampu melibatkan siswa secara aktif
baik fisik, emosi, maupun sosial.

Pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan kondisi tersebut


adalah pendekatan realistik. Pendekatan realistik dikembangkan di belanda sejak
tahun (1970) dengan bedasarkan pada filosofi matematika sebagai aktifitas
manusia yang dicetuskan oleh Hans Fruendental Ramlah dalam Wijaya (2013)

Pembelajaran matematika realistik ini memungkinkan siswa aktif secara


optimal dalam proses pembelajaran di kelas dan guru berfungsi sebagai
pembinmbing.

Matematika yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah


perbandingan yang diajarkan pada siswa kelas VII.Penerapan pendekatan

3
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap
materi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat melakukan praktek


pengalaman lapangan (PPL) ditemukan bahwa ada beberapa siswa yang kurang
aktif pada saat proses belajar mengajar (PBM) berlangsung khususnya pada studi
matematika, dan kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
Hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai pada
materi yang diajarkan, sehingga siswa menjadi malas dan merasa bosan dalam
proses pembelajaran dikelas yang mengakibatkan proses pembelajaran dikelas
yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemukan dari hasil studi yang


telah dilakukan, yang menjadi kendala adalah kurangnya minat belajar
siswa.Sehingga pendekatan matematika realistik dapat dijadikan solusi dalam
penerapan pembelajaran.

Terkait dengan berbagai permasalahan diatas diharapkan model pembelajaran


matematika realistik,dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan, hasil
belajar siswa, oleh karena itu penelitian ini yang “KOMBINASI RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK SEBAGAI SOLUSI
KEBIJAKAN ALTERNATED MODE LEARNING DIMASA PANDEMI
COVID-19 PADA URBAN CITY Di Kelas VII SMPN 1 DARUL
IMARAHACEH BESAR”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana proses dan


hasil pengembangan pembelajaran matematika realistik pada pokok bahasan
perbandingan senilai pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Darul Imarah Aceh
Besar.

4
1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengembangkan dan menghasilkan pembelajaran matematika


realistik pada pokok bahasan perbandingan senilai.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi guru
Dapat mengetahui strategi, metode, model yang bervariasi untuk
memperbaiki system atau proses pembelajaran di kelas sehingga
permasalahan yang dihadapi guru dan peserta didik dapat di atasi.
2. Bagi siswa
Dengan penerapan pendekatan matematika realistik diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah
Penambahan wawasan dan pengatahuan untuk berbagai informasi kepada
sekolah dalam penggunaan metode pembelajaran yang lebih baik.

5
BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

2.1.1 Kajian Teori

Sebagai landasan kerangka berpikir bagi peneliti dan pembeca dalam


memahami isi tulisan ini, maka terlebih dahulu peneliti paparkan pengertian-
pengertian dasar yang diambil dari berbagai literatur untuk menjelaskan variabel-
variabel yanbg terdapat dalam judul penelitian tindakan kelas ini. Adapun
variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul:
KOMBINASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ELEKTRONIK SEBAGAI SOLUSI KEBIJAKAN ALTERNATED MODE
LEARNING DIMASA PANDEMI COVID-19 PADA URBAN CITY DIKELAS
VII SMP NEGERI 1 DARUL IMARAH ACEH BESAR.

2.1.2 Hasil Belajar Matematika

Menurut Hamalik Oemar (2010) belajar merupakan hasil yang dapat


terlihat dari perubahan pemahaman dan perilaku siswa (termasuk jugak perbaikan
perilaku). Belajar jugak Merupakan proses yang kompleks sehingga terjadi
perubahan prilaku pada saat proses belajar yang dilihat pada perubahan perilaku
siswa setelah penilaian. Oemar Hamalik, (2008),hasil belajar akan dampak pada
setiap perubahan. Adapun perubahan itu adalah pengetahuan, pemahaman,
kebiasaan, keterampilan, emosional,apresiasi, hubungan sosial,jasmani, budi
pekerti (etika).

Usman.(2000), salahsatu keberhasilan siswa dalam belajar adalah


memperoleh prestasi akademik sesuai dengan target yang telah ditentukan, peserta
didik dikatakan berhasil dalam belajar apabila target kriteria ketentuan minimal
(KKM) berhasil dicapai.

6
Wahidmurni, dkk. (2010) menjelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan
telah berhasil dalam belajar jika ia telah mampu menunjukan adanya perubahan
dalam dirinya .dan perubahan – perubahn tersebut diantarnya dari segi
kemampuan berpikir, keterampilan, atau sikapnya terhadap suatu objek.

Menurut Kryacou (2009) menyatakan bahwa hasil pembelajaran siswa


yang paling penting ditinjau dari:

a. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan


b. Peningkatan minat terhadap materi pelajaran
c. Meningkatnya motivasi intekstual
d. Adanya rasa percaya diri dalam bidang akademik
e. Peningkatan peningkatan otonomi
f. Peningkatan sosial perserta didik

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah


kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melalui kegiatan belajar mengajar
merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatubentuk
prilaku yang relative menetap. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajara
adalah dalam penelitian tindakan kelas ini ,hasil belajar matematika yang
dimaksud adalah nilai mata pelajaran matematika himpunan yang diperoleh siswa
kelas VII SMPN 1 Darul Imarah Aceh Besar pada semester 1 / Ganjil tahun
pelajaran 2021-2022.

2.1.3 Pendekatan Matematika Realistik

Pendidikan matematika realistik merupakan suatu pendekatan dalam suatu


proses pembelajaran matematika dibelanda. Realistic Mathematics Education
(RME) merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika.Teori ini
pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan dibelanda pada tahun 1970 oleh
institut freudenthal.Teori ini dapat mengarahkan pada pada pendapat freudenthal
yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan kenyataan dan
matematika merupakan aktifitas manusia.

7
Sutarto Hadi (2005) bahwa teori RME sejalan dengan teori belajar yang
berkembang saat ini,seperti kontruktivisme dan pembelajaran kontekstual
(CTL).namun baik kontruktivisme maupun pembeljaran kontekstual
menggantikan teori belajar secara umum,sedangkan RME suatu teori
pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk matematika. Bahwa konsep
matematika diindonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan
pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya berpikir.

Menurut Zulkardi hadji (2006) berpendapat bahwa pembelajaran


matematika realistik bertitik tolak dari hal-hal yang nyata bagi siswa, menekankan
bagi siswa proses mengerjakan matematika,berdiskusi, dan berkolaborasi,
memberikan pendapat dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan
sendiri (penemuan siswa sebagai kebalikan dari guru memberitahu) dan pada
akhirnya menyampaikan matematika itu mampu untuk menyelesaikan masalah
baik individu maupuan kelompok.

Menurut Hadi, (2017) Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan


srepresentasi matematika siswa adalah melalaui pendekatan matematika realistik
(RME).memulai pembelajaran dengan memberikan masalah yang sesuai dengan
pengalaman dan tingkat pengetahuan siswa merupakan sala satu ciri (RME).
Melalui pendekatan matematika realistik diharapkan siswa mampu
mengembangkan representasi matematis karena melalui materi yang diberikan
dan disertai dengan contoh matematika yang bersumber dari kondisi kehidupan
sehari-hari siswa dapat merepresentasikan soal dengan lebih baik dan mudah di
pahami.pembelajaran denagan menggunakan mpendekatan matematika realistik
dimualai dengan hal-hal yang nyata sehingga siswa dapat terlibat pelajaran secara
bermakna.

Menurut Aisyah, dkk (2007) dalam pembelajaran matematika realistik,


siswa di pandang sebagai indidvidu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
sebagai hasil hubungan dengan lingkuangan.

8
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan , pembelajaran matematika
realistik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang
mengarah pada matematisasi dengan pengalaman sehari-hari dan menerapkan
lingkungan belajar siswa dalam kehidupan sehari-hari serta menggunakan prinsip
belajar kontekstual, dengan menggunakan model yang dekat dengan kehidupan
nyata siswa,sehingga siswa bisa membentuk matematika.

2.1.4 Kerangka Berpikir

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan cara melakukan


sejumlah tindakan yang terangkum dalam siklus I dan siklus II apabila siklus I
tidak sesuai hasilnya maka akan diterapkan siklus II untuk merubah kondisi awal
yang berupa hasil belajar matematika himpunan dengan menggunakan e-RPP
yang rendah menjadi lebih meningkat. Dengan pemanfaatan e-RPP dengan
menggunakan materi himpunan diharapkan akan mampu meningkatkan hasil
belajar matematika terutama pada materi himpunan dari kondisi awal ke akhir
siklus I dan berlanjut sampai pada kondisi akhir siklus II.

a. Kondisi awal

pada kondisi awal diketahui bahwa guru disekolah belum banyak yang e-
RPP dalam proses pembelajaran.maka dari itu pemahaman siswa tentang konsep
himpunan masih kurang dan hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar
matematika siswa menjadi rendah.

b. Tindakan

Melihat hasil belajar siswa yang masih rendah tersebut, guru berinisiatif
untuk mencoba melakukan tindakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, upaya untuk peningkatan hasil belajar matematika himpunan dilakukan
dengan cara memanfaatkan barang-barang yang berbentuk e_RPP dalam proses
pembelajaran penggunaan e-RPP untuk menunjang proses peningkatan minat
belajar matematika siswa dilakukan dalam dua siklus.

9
Penggunaan e-RPP dalam bembelajaran dalam materi himpunan pada siklus I
berbeda dengfan siklus II . pada siklus I, kegiatan pembelajaran menggunakan e-
RPP secara kelompok, siswa dikelompokan menjadi 10 kelompok ,tiap kelompok
menggunakan satu LKPD. Kemudian guru mendemostrasiskan kepada siswa
media pembelajaran tentang materi himpunan dengan menggunakan e-RPP
seperti leptop,infokus dan lainya. Siswa memperhatikan dengan cermat penjelasan
guru siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal yang terdapat di LKPD dan
diakhir siklus I diadakan tes tertulis tiap siswa mengerjakan soal-soal tes secara
individu.

Pada siklus II, kegiatan belajar mengajar menggunakan e-RPP pada materi
himpunan secara individu. Setiap siswa diberikan LKPD yang dikerjakan secara
individu. Kemudian guru memaparkan media pembelajaran dengan menggunakan
e-RPP tentang materi himpunan, setelah itu siswa kemudian dipersilakan untuk
mengerjakan LKPD secara individu. Diakhir siklus II diadakan tes tulis dan setiap
siswa mengerjakan soal-soal secara individu.

Masing-masing siklus dilaksanakan dalam ukuran waktu 1 minggu ,jadi dua siklus
selesia dalam jangka waktu 2 minggu,dalam satu minggu terdapat 2 kali
pertemuan,pertemuan pertama siwa diawali dengan pretes kemudian diteruskan
untuk melakukan tindakan dan untuk pertemuan kedua dilanjutkan dengan
tindakan kelas,dan dalam 15 menit tersakhir dimanfaatkan untuk mengadakan
akhir siklus. Pada siklus II juga dilakukan hal yang sama hanya saja pada siklus I
lembar kerja dikerjakan dalam berkelompok dan dalam siklus II lembar kerja
dikerjakan secera individu.

c. Kondisi akhir

dengan peningktan kualitas dan kuantitas penggunaan e-RPP pada materi


himpunan ini dari siklus I dan siklus II diduga akan terjadi peningkatn hasil
belajar matematika pada materi himpunan .peningkatan kualitas penggunaan e-
RPP pada materi himpunan artinya pembinaan dan bimbingan terhadap siswa
ditingkatkan.di siklus I LKPD di kerjakan secara berkelompok sedangkan disiklus

10
II LKPD dikerjakan secara individu.peningkatan kualitas penggunaan elektronik
pada materi himpunan sangatlah berpengaruh.

d. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi hasil kerja peserta didik.


Evaluasi dilakukan untuk mengukur kelebihan maupun kekurangan yang terdapat
pada siklus I kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk
perbaikan pada siklus II.

Dari kondisi awal tindakan yang dilakaukan oleh guru dalam siklus I dan siklus
II,sampai dengan bagaimana dugan hasil belajar yang dicapai siswa pada pada
kondisi akhir dapat dilihat dari dalam gambar yang dihalaman berikut:

Guru : belum Siswa : Hasil


Tindakan awal menggunakan e- belajar rendah
RPP

Guru : belum Siswa I : Pengnaan


menggunakan e-RPP secara kelompok.
Tindakan dalam kegiatan
perbelajaran
Siswa I :
Pengnaan secara
Individual.

Kondisi Ahir
Diduga melalui penggunaan e-RPP,
dapat meningkatkan hasil belajar
matematika bagi siswa kelas VII
SMPN 1 darul imarah semester I
tahun pelajaran 2021/2022.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.1 Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 1 Darul Imarah Aceh Besar kelas
VII.Waktu Penelitian dilaksanakan pada tahun 2021 pada semester ganjil.
3.1.2 Metode penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang dipaparkan di atas, maka


penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: (1) persiapan perangkat
pembelajaran ,(2) ujicoba perangkat pembelajaran , dan (3) pengfolahan dan
analisis data. Adapun teknik persiapan perangkat pembelajaran melibatkan
validator ahli untuk validitas. Sedangkan uji keefektifan prangkat dilakukan
dengan menggunakan metode comparison experiment. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif diklasifikasikan dalam riset karna memiliki alat ukur yang
jelas dan menggunakan metode analisis statistika yang ditinjau dari segi penilaian
maupun indikator pengukuran yang valid.
Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP di Banda Aceh,
sedangkan sampelnya adalah siswa dari 4 kelas kontrol dan 4 dari kelas
eksperimen di SMPN 2 Aceh Besar.tim peneliti sendiri selain menyiapkan
instrumen penelitian jugak menjadi guru pengajar dalam materi tersebut karena
merupakan instrumen kunci dalam penelitian ini. Penelitian ini diuji dan di
analisis dengan menggunakan uji rata-rata dua popilasi.
Penelitian ini dalaksanakan dalam tiga langkah yang dirincikan sebagai
berikut.
Tahap Persiapan yaitu mempersiapkan pelaksanaan penelitian yang
terdiri dari menganalisis kurikulum pembelajaran terbaru untuk mengetahui
materi yang difokuskan pada pelaksanaan waktu yang sesuai. Selanjutnya
dipersiapkan konten dari RPP elektronik sendiri untuk menjadi isi dalam produk
yang akan dibuat serta membangun website atau jaringan sejenisnya untuk
membuat e-RPP.
Tahap Pelaksanaan yaitu menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan
falisitas e-RPP. Adapun hal-hal yang dilakukan yaitu melakukan penilaian e-RPP
oleh tim ahli dan dosen serta melibatkan guru dari sekolah subjek penelitian
sebelum diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Pada tahap pelaksanaan ini akan
dilakukan perbadingan terhadap pembelajaran yang menggunakan e-RPP dengan
yang tidak menggunakan untuk dilihat gejala keefektivan untuk tiga aspek
pengamatan.

12
Terakhir tahap Pelaporan yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam
bentuk laporan dan publikasi ilmiah.Untuk mendapatkan laporan tersebut data
dianalisis untuk memperoleh hasil dan temuan selama pelaksanaan
penelitian.Hasil laporan dipersiapkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan
kesempatan mempublikasikan hasil penelitian ditingkat nasional.
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa SMP di Banda Aceh yang
akan dikenakan perlakukan dalam penelitian penerapan pembelajaran
menggunakan e-RPP. Hasil penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji
rata-rata dua populasi (Sudjana, 2000) dengan menggunakan formula berikut

( μ 1−μ2 )−θ
t hitung =
s , dengan df =n−1
√n

Berdasarkan taraf signifikan 0,05 hasil penelitian ini akan dianalisi dengan
menggunakan hipotesis bahwa pembelajaran dengan menggunakan e-RPP lebih
baik dalam hal efektivitas waktu, capaian materi ajar, dan prestasi belajar siswa
daripada pembelajaran yang tidak menggunakan fasilitas e-RPP. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar terutama dimasa pandemi
atau di era digital, serta dapat dikembangkan untuk materi-materi ajar lainnya.
Selain itu juga diharapkan dapat menganalisis suatu temuan terkait kemampuan
siswa dalam belajar matematika.

Berikut hipotesis penelitian dan hipotesis statistika yang digunakan.


H0: μ1= μ2 Nilai rata-rata hasil belajar kelas ekperimen dan kelas konrol sama
Artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang
menggunakan perangkat pembelajaran elektronik dengan yang
tidak menggunakan perangkat pembelajaran elektronik.
H0: μ1> μ2 Nilai rata-rata hasil belajar eksperiman lebih baik dari kelas kontrol
Artinya terdapat perbedaan hasil belajar antar kedua kelas dimana
kelas yang menggunak perangkat pembelajaran elektronik lebih
baik prestasi belajar siswanya dari pada siswa yang bvelajar tidak
menggunakan perangkat pembelajaran elektronik

Data yang didapat dalam pnelitoian merupakan nilai rata-rata kemampuan siswa
masing-masingsiswa kelas dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 dan tolak
H0 adalah jika thitung > ttabel digunakan rumus perhitungan statistik uji T
( Sudjannah, 2005).

13
3.1.3 Teknik pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan/uji


coba prangkat, serta pengoplahan data dan analisis hasil penelitian dengan
jenis dan jumlah luaran yang dihasilkan, serta persentase hasil terhadap
keseluruhan target kegiatan penelitian ini dirincikan sebagai berikut.
kesesuaian Salah satu langkah penting dalam penelitian adalah
pengumpulan data, karna tujuan pertama dari penelitian adalah
mendapatkan data.tampa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

a. Tes
b. Wawancara
c. Observasi
d. Dokumentasi

Analisis data

No
DATA
NAMA
Lkpd Lkpd Lkpd Lkpd Lkpd Nilai
Rata
1 2 3 4 5
- rata
1 Nuril Hasifa 95 90 100 90 98 94,6
2 Zakilla Ilvita 95 85 00 85 98 92,6
3 Aira Athafunnisa 98 75 95 95 78 88,2
4 Amelia febrisni 100 95 95 90 98 95,6
5 Siti nurfaizah 80 75 80 85 78 79,6
6 Cut widia puspita 100 80 98 95 98 98,6
7 Purnama cantika 100 95 90 90 85 92
8 Syafa alzena 100 95 90 95 95 95
9 Putri marsya 95 90 85 75 75 84

14
10 Putri rahmatina 90 90 98 85 98 92
11 M. ihsan Al-hujri 100 95 95 90 90 94
12 Alesya nailah 80 75 95 95 98 89
13 Cahya kamila 85 80 100 90 97 89
14 Tajul fajari 95 95 80 95 89
15 Dina faiza 100 75 1000 95 98 93
16 Azka maulidin 100 90 90 95 98 92
17 Suci Amelia 100 95 100 90 100
18 Maisarah 80 80 98 75 97 80
19 m. ihsan 95 80 80 90 80 95
20 m.arif raihan 95 85 100 75 98 95
21 Lanika sahira 90 85 100 90 98 90
22 Tiara Amelia 100 95 100 95 98 100
23 Kayla 95 90 100 90 98 95

3.1.4 Uji coba perangkat pembelajaran

Setelah menyelesiakan perangkat pembelajaran yang telah dinilai


validator ahli akan diuji cobakan di lapangan persekolahan. Ujicoba dilakukan di
SMPN 2 Darul Imara dan SMPN 4 banda Aceh. Dari masing-masing sekolah
dipilih dua kelas kontrol dan kelas eksperimen.kelas kontrol diajarkan tanpa
menggunakan prangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, dedangkan kelas
eksperimen menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan
menggunkaan perangkat pengembangan yang telah valid dan dinilai oleh
validator.berdasarkan izin administrasi lapangan yang dilakukan antara
Universitas bina bangsa getsempena dengan SMPN 1 Darul Imara dan SMPN 4
Banda aceh.

15
Tabel 3.4 Waktu pelaksanaan studi lapangan persekolah

Sekolah Agenda Waktu pelaksanaan


SMPN 1 darul Imara SMPN 4 Banda aceh
LKPD 1 23 Agustus 2021 24 Agustus 2021
LKPD 2 25 Agustus 2021 25 Agustus 2021
Kelas Eksperimen LKPD 3 30 Agustus 2021 31 Agustus 2021
LKPD 4 1 September 2021 1 September 2021
LKPD 5 6 September 2021 7 September 2021
Pertemuan 1 23 Agustus 2021 23 Agustus 2021
Pertemuan 2 26 Agustus 2021 26 Agustus 2021
Kelas Kontrol Pertemuan 3 30 Agustus 2021 30 Agustus 2021
Pertemuan 4 3 September 2021 3 September 2021
Pertemuan 5 6 September 2021 6 September 2021

Ujicoba perangkat pembelajaran dilapangan dilakukan sesuai jadwal dengan


jadwal pelajaran matematika yang ada disekolah. Penelitian lapangan akan
diselesaikan dalam lima kali pertemuan dan satu kali pemberian tes akhir. Dari
kedua nilai rata-rata masing-masing kelas pada dua sekolah tersebut selajutnya
untuk mengetahuai apakah benar bahwa pengajaran dengan menggunakan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan lebih baik daripada kelas tanpa
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Selain itu akan dianalisis
apakah kemampuan koneksi matematika dapat berkembang dengan baik setelah
siswa belajar matematika berdasarkan rencana yang diatur dalam penelitian ini.
Secara keseluruhan, tahapan uji lapangan penelitrian dan target persentase capaian
kegiatan dari uji lapangan persekolah.

Secara keseluruhan, tahapan persiapan pelaksaan penelitian dan target persentase


capaian kegiatan persiapan penelitian sebagai berikut.

16
Persentase Hasil Terhadap Keseluruhan Target Kegiata

Fase Kegiatan Persentase


1 Mempelajari kurikulum dan menentukan materi 30%
yang akan dirancang dalam eksperimen
2 Mengembangkan RPP berdasarkan kompetensi 20%
dasar dan indikator capaian pembelajaran
3 Membuat LKPD yang akan digunakan dalam 20%
mencapai tujuan pembelajaran yang terdiri dari 3
LKPD
4 Melakukan validasi perangkat penelitian terhadap 20%
tiga validator
5 Memasukan konten perangkat pembelajaran 20%
dalam website
Total presentase apaian Persiapan 100%

17
3.1.5 Kesimpulan

18

Anda mungkin juga menyukai