7, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Oktober 2020 eISSN 2657- 0998
ABSTRAK
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dipelajari dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Ketuntasan belajar siswa dalam bidang studi matematika
dapat diusahakan oleh guru melalui metode mengajar yang sesuai dengan bahan
yang diajarkan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengajar
matematika yaitu metode Demonstrasi. Penelitian ini tentang penerapan metode
demonstrasi pada materi Matriks dikelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Bandar.
Berdasarkan masalah “apakah siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Bandar yang
mengalami pembelajaran metode demonstrasi pada materi Matriks dapat mencapai
ketuntasan belajar”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Bandar dalam materi Matriks melalui
penerapan metode demonstrasi. Penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif
dengan sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPS.1 yang berjumlah 34 orang.
Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan acuan dalam mencapai ketuntasan
belajar siswa pada materi Matriks. Data yang tercantum dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil jawaban siswa terhadap soal yang diberikan yang berbentuk
essay. Dari hasil jawaban siswa dengan menggunakan metode demonstrasi bahwa
Pada masa pra siklus nilai rata-rata adalah 60,47. Siswa yang mempunyai nilai di
bawah KKM (72) sebanyak 28 atau 82%, Pada siklus I, siswa yang mempunyai
nilai di bawah KKM sebanyak 14 atau 41% sedangkan yang sudah memenuhi
KKM (>72) adalah 20 siswa atau 59% masih dibawah indikator keberhasilan yaitu
75%, Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 78,18 melebihi rata-rata 75.
Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 29 atau 85% sehingga telah melebihi
indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga pada siklus II perbaikan
pembelajaran dinyatakan berhasil. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa Siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Bandar yang mengalami metode
pembelajaran demonstrasi pada materi Matriks dapat mencapai ketuntasan belajar.
Kata Kunci: Demontrasi, Matriks
PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus
diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan
kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak
dipengaruhi oleh interaksi komponen-komponen pembelajaran. Pengajaran bukan hanya
1183
Fitra
sebagai bahasa dan alat dalam perkembangan sains dan tehnologi. Matematika memuat
suatu kumpulan konsep dan operasi-operasi, tetapi di dalam pembelajaran matematika
pemahaman siswa mengenai hal-hal tersebut lebih objektif dibanding mengembangkan
kekuatannya dalam perhitungan-perhitungannya (Hendriana dan Soemarmo, 2014: 6).
Nurhadi (2010) menjelasakan fungsi matematika adalah mengembangkan kemampuan
menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar
dan trigonometri, matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa
kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel.
Dari data di SMA Negeri 1 Bandar, ternyata prestasi pembelajaran matamatika
siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), baik secara individual
maupun secara klasikal. Hal ini disebabkan karena di dalam kegiatan belajar hanya
mengandalkan teori dan kurang menyadari pentingnya pendekatan pembelajaran yakni
metode pembelajaran. Berdasarkan kajian latar belakang masalah tersebut di atas, maka
ditemukan permasalahan dalam pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Bandar
sebagai berikut: 1) Prestasi matematika siswa SMA Negeri 1 Bandar masih tergolong
sedang, 2) Pelajaran matematika belum memiliki makna sebagai bagian dalam kehidupan
sehari-hari, 3) Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit, 4)
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat konvensional, 5)
Minimnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika khususnya
Matriks, 6) Minimnya guru dalam pembelajaran menggunakan media atau alat peraga.
Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu
pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual,
auditorial, dan kinestetik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial
adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestetik adalah belajar melalui peraba dan
penglihatan. Dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana dan tidak
kalah pentingnya dengan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi ini ketiga cara
turut bisa menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal. Dalam hal ini penulis mencoba
menerapkan metode demonstrasi dalam pemahaman Matriks guna meningkatkan prestasi
belajar matematika kelas XI IPS-1 di SMA Negeri 1 Bandar.
Menurut Sanjaya (2008: 152) metode demontrasi adalah metode penyajian
pembelajaran yang memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Walaupun dalam proses demontrasi peran peserta didik hanya sekedar memperhatikan,
akan tetapi demontrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Hall ini sejalan
dengan yang diungkapkan oleh Roestiyah (2008: 80) yang menyatakan bahwa metode
demonstrasi adalah cara mengajar agar seorang siswa menunjukan dan memperlihatkan
sesuatu proses/kegiatan percobaan. Langkah-langkah penggunaan metode demontrasi
adalah : 1) Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi : mengkaji kesesuaian
metode terhadap tujuan yang akan dicapai, analisis kebutuhan peralatan untuk
demonstrasi, mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu dan merancang garis-garis
1185
Fitra
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandar. Subjek penelitian ini adalah
siswa dan guru matematika SMA Negeri 1 Bandar. Siswa yang dijadikan subjek penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPS-1 dengan jumlah siswa 34 orang. Dengan perkataan lain,
kelas XI IPS-1 ditetapkan sebagai setting kelas. Sementara itu guru yang dijadikan subjek
penelitian adalah peneliti sendiri dengan dibantu dengan teman sejawat selaku observer
yang juga guru bidang studi matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis.Teknik deskriptif komparatif
digunakan untuk membandingkan hasil antar siklus yaitu prestasi belajar siswa pada
konsep Matriks sebelum siklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik analisis kritis
1186
Serambi Akademica Vol. 8, No. 7, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Oktober 2020 eISSN 2657- 0998
untuk menganalisis hasil observasi dari teman sejawat dan wawancara dengan siswa yang
telah terkumpul.
Siklus II
a. Perencanaan
Setelah diadakan perbaikan dengan siklus I pada pembelajaran Matematika Pokok
Bahasan Matriks siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Bandar, diperoleh hasil bahwa siswa
yang memenuhi KKM sebanyak 20 siswa atau 59% sedangkan 14 siswa atau 41% tidak
dapat memenuhi KKM. Rata-rata yang dicapai adalah 74,41masih di bawah indikator yang
ditetapkan yaitu 75. Dengan melihat kenyataan ini maka diadakan perbaikan pembelajaran
dengan Siklus II untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika Pokok Bahasan Matriks
dengan menggunakan metode demonstrasi dengan langkah sebagai berikut :
1188
Serambi Akademica Vol. 8, No. 7, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Oktober 2020 eISSN 2657- 0998
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan penelitian yaitu melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada
Pokok Bahasan Matriks dengan metode demonstrasi. Selama kegiatan berlangsung
diadakan pengamatan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 65 dan nilai tertinggi adalah 95. Berdasarkan hal tersebut dapat
dibuat sebaran frekuensi prestasi belajar Matematika pada Pokok Bahasan Matriks yang
dibagi ke dalam empat interval kelas sebagai berikut :
Tabel 3. Sebaran Frekuensi Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Matriks
Siswa Kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Bandar Siklus II
Siklus II
No Nilai Jumlah Siswa Persentase
1 60 s/d 69 5 15%
2 70 s/d 79 18 53%
3 80 s/d 89 8 23%
4 90 s/d 100 3 9%
Jumlah 34 100%
c. Refleksi
Pada Siklus II ini hasil prestasi belajar terdapat 5 siswa atau 15% yang mendapat
nilai di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 72 sedangkan 29 siswa atau 85% siswa telah
memenuhi KKM. Karena pada Siklus II ini tingkat ketuntasan siswa melebihi indikator
kinerja yang ditetapkan yaitu 75%, dan rata-rata yang diperoleh 78,18 melebihi rata-rata
75 maka perbaikan pembelajaran Siklus II dinyatakan berhasil.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan :
1189
Fitra
DAFTAR PUSTAKA
Hendriana, Heris dan Soemarmo, Utari.2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.
Bandung: Refika Aditama.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:
PT. Refika Aditama.
Novita E.I dan Anita Listiara. 2006. Evektifitas Metode Pembelajaran Gotong Royong
untuk Menurunkan Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Pelajaran Matematika.
Semarang: Jurnal Psikologi Unversias Diponegoro Vol. 3 No. 1, 2006 hal 11.
Rosmaini Sembiring dan Julaga Situmorang. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran dan
Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Medan: Jurnal Pendidikan
Universitas Medan, 2010, hal 2.
Roestiyah. 2008. Model dan Metode Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: kencana prenada media group.
Syaiful Sagala. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
1190