Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

Yulisma Juniarsi1
Bonita Hirza2
Dias Setyawan3
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Terbuka
3)
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Terbuka

E-mail: yulisma.sarpai@gmail.com @emailauthor2 @diasetyawan@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media
sedotan terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran matermatika materi Operasi hitung perkalian. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan 2 siklus dengan menerapkan metode demonstrasi menggunakan media sedotan
warna-warni dan dengan materi yang berbeda. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri 12 Tanjung
Batu dengan jumlah 21 orang siswa dengan rincian 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Objek penelitian ini
adalah Pemahaman siswa terhadap materi operasi perkalian sebagai penjumlahan yang berulang. Penelitian ini
dilakukan di SD Negeri 12 Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada siklus 1 nilai rata-rata kelas 73,10, dan persentase
ketuntasan 62%, untuk nilai tertinggi 100 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 2 orang siswa dan pada
siklus 2 ketuntasan presentase siswa yang mencapai 90% dan siswa yang tidak tuntas 10%. Berdasarkan penejelasan
di atas bahawa penerapan motode demonstrasi menggunakan media sedotan warna warni dan gelas aqua bekas bisa
meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Operasi Hitung Perkalian

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia untuk menggunakan


akal fikiran/ rasional mereka sebagai jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul
di masa yang akan datang. Tujuan pendidikan salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang baik kita akan mudah mengikuti perkembangan
zaman di masa yang akan datang (Rina, 2021). Pendidikan memegang peranan yang sangat penting
dalam menciptakan manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana untuk
menghasilkan manusia yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak
mulia. Rendahnya mutu pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya proses
pembelajaran (Barnawi, 2021).
Kegiatan belajar mengajar pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
keterampilan kompetensi guru dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu
menciptakan hasil belajar yang efektif, yang merupakan tugas dan kewajiban guru (Cecep, 2022).
Keberhasilan tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar, peranan guru sangat penting dan diharapkan guru
mempunyai cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan konsep mata pelajaran yang akan disampaikan (Nyonyan, 2021). Matematika
merupakan salah satu ilmu dan menjadi ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lainnya. Belajar matematika
berkaitan erat dengan aktivitas dan proses belajar serta berpikir. Matematika memiliki peran
penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir. Daalm pembelajaran kita dapat memperlajari
berbagai hal salah satu diantaranya adalah adalah belajar matematika. Matematika merupakan
disiplin ilmu yang memiliki suatu kekhasan dimana kekhasan tersebut di antaranya adalah
penyajian materinya bersifat sistematik, deduktif dan aksiomatik (Aprilia, 2023).

Pembelajaran matematika bagi sebagian siswa mungkin sedikit sulit, anggapan tersebut
tentunya tidak muncul dengan sendirinya melainkan berasal dari pengalaman belajar matematika
di sekolah. Matematika merupakan mata pelajaran berhitung yang menuntut siswa berpikir
abstrak, cermat, cermat, fokus, dan mampu memahami lingkungan sekitar, sehingga siswa
menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Penekanan dalam pembelajaran
matematika tidak hanya melatih kemampuan siswa dalam menghitung dan menghafal rumus saja,
namun pemahaman konsep yang disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa sangat penting untuk
dapat menyelesaikan permasalahan matematika dan permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya, hasil belajar dan pemahaman konsep siswa masih
tergolong rendah. Hal ini terlihat dari kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika
(Zulaikhah, 2021).

Sesuai dengan fakta yang sering ditemukan ketika di dalam kelas yaitu kurangnya
pemahaman mengenai pelajaran matematika terutama pada materi perkalian. Berdasarkan
pengalaman penulis sebagai seorang guru di SD Negeri 07 Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir,
sering ditemukan banyak siswa yang belum mampu memahami operasi perkalian sebagai
penjumlahan berulang khususnya siswa di kelas 2. Hal ini dapat dilihat dari hasil kegiatan latihan
siswa. Hanya ada beberapa siswa yang bisa menyelesaikan latihan soal operasi perkalian dengan
penjumlahan berulang, sisanya mereka hanya diam dan memperhatikan tanpa diketahui apakah
mereka mengerti atau tidak. Siswa juga menjadi sangat pasif karena didalam kelas mereka hanya
mendengarkan penjelasan guru tanpa memberikan pendapat atau tanggapan (Aprilia, 2023).

Dalam mengajarkan anak memahami konsep operasi perkalian sebagai penjumlahan


berulang, pemilihan metode pembelajaran memainkan peranan yang sangat penting karena
berdasarkan fakta memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi dapat membantu siswa
untuk lebih mudah dalam memahami materi. Karena itulah sebagai seorang guru harus memilih
metode yang tepat sesuai dengan tujuan yang akan di raih. Pemilihan metode juga harus
memperhatikan kebutuhan siswa (Zulaikhah, 2021).

Metode diartikan sebagai prosedur yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan. Di sisi
lain metode diartikan sebagai rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan bahan, penyusunan
secara sistematis bahan yag akan diajarkan serta kemungkinan pengulangan, dan
pengembangannya. Dalam uraian berikut pengertian metode lebih menekankan pada prosedur,
cara kerja yang sistematis untuk mencapai tujuan (Damai, 2019). Metode demonstrasi adalah
memberi pengalaman belajar melalui melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan meniru
pekerjaan yang dipraktekkan atau di demonstrasikan oleh guru atau pendidik maupun pengasuh
dan disertai dengan imajinasi anak dalam memecahkan masalah sederhana dalam mencipkan
sesuatu (Nonik, 2021). Berdasarkan penjelasan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dampak penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media sedotan terhadap
hasil belajar siswa mata pelajaran matermatika materi Operasi hitung perkalian.

METODE

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri 12 Tanjung Batu dengan jumlah
21 orang siswa dengan rincian 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Mata pelajaran yang
akan digunakan adalah yaitu Matematika. Objek penelitian ini adalah Pemahaman siswa terhadap
materi operasi hitung perkalian sebagai penjumlahan yang berulang. Penelitian ini dilakukan di
SD N 12 Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya bertempat di
Desa Seri Tanjung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Proses pelaksanaan dan
perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 02 November 2023 s/d 08 November 2023.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan 2 siklus dengan menerapkan metode demonstrasi menggunakan media sedotan warna-
warni dan dengan materi yang berbeda, siklus 1 yaitu materi penjumlahan berulang dalam
menyelesaikan operasi perkalian, dan di siklus 2 yaitu dengan materi menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian, dimana soal yang diberikan berupa Pre Tes, lalu soal
evaluasi pada akhir siklus 1 akan di berikan soal kembali berupa lembar kerja Peserta didik
(LKPD) begitu juga dengan proses pembelajaran di siklus 2. Hasil persentase pada siklus satu
dibandingkan dengan hasil pada siklus kedua.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menemukan hasil penelitian yang telah digunakan dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas, dalam tahap ini pelaksanaan penelitian menerapkan rancangan tindakan yang telah
disusun pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan metode demonstrasi. Data yang
disajikan berupa hasil kemampuan siswa. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi Operasi hitung perkalian. Pelaksanaan
tindakkan ini dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam penelitian
tindakan kelas.

1. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Siklus 1


a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti telah mempersiapkan beberapa hal, antara lain:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimana guru mengadakan tanya jawab
dengan siswa. Siswa diminta untuk menanggapi pertanyaan yang disampaikan guru
menerangkan materi pembelajaran yang telah dipersiapkan dan diperhatikan oleh
siswa. Dan pada akhir kegiatan guru mengadakan evaluasi untuk melihat hasil
belajar.
b. Pelaksanaan
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, yaitu kegiatan awal
dilaksanakan 10 menit dengan kegiatan mengabsen siswa, menjelaskan tujuan
pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran selama 40 menit, dengan kegiatan
menjelaskan materi pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Pada akhir
kegiatan inti siswa dan guru mengadakan tanya jawab.
Kegiatan akhir selama 10 menit guru membimbing siswa menyimpulkan pelajaran.
Dan melaksanakan evaluasi untuk menguji keberhasilan siswa.
c. Hasil Belajar
Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar siswa.

Tabel 1

Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Siklus 1

Daftar Nilai Nilai


Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 55
Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas
Nilai Siswa 13 8
Persentase 62% 38%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas ada 13 orang, sedangkan
siswa yang mendapat nilai dibawah 70 ada 8 orang. Untuk jumlah keseluruhan didapat 1.535,
dengan nilai rata-rata kelas 73,10, dan persentase ketuntasan 62%, untuk nilai tertinggi 100
sebanyak 2 siswa dengan nilai terendah 55 sebanyak 2 orang siswa.

Siklus 1

29%
Tuntas
Tidak Tuntas
71%

Gambar 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1


Hasil grafik diatas menunjukkan bahwa aktifitas dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 2
SD Negeri 12 Tanjung Batu kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan tetapi perlu ditingkatkan
pada siklus selanjutnya.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil yang ada, setelah berdiskusi dengan supervisor maka perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran sampai siswa mencapai target tuntas.

2. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Siklus II


a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang perlu dipersiapkan yaitu Membuat RPP dengan
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa,
menyiapkan media pembelajaran berupa Sedotan warna warni dan Gelas Aqua
bekas, menggunakan metode demonstrasi, menyiapkan lembar kerja siswa, membuat
lembar observasi, dan menyusun instrument evaluasi.
b. Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 November 2023
dengan materi penerapan mengenal operasi perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Guru melaksanakan pembelajan berdasarkan perencanaan pelaksanaan pembelajaran.
Pada siklus kedua ini peneliti masih menggunakan metode demonstrasi. Adapun
prosesnya sebagai berikut, guru mempersiapkan alat dan media, guru memberikan
apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan, guru menyampaikan
tujuan dan manfaat pembelajaran, guru memberikan motivasi siswa dengan mengajak
mereka melakukan warming up, guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilaksanakan, guru mendemonstrasikan konsep perkalian menggunakan sedotan dan
aqua gelas bekas, siswa diminta mendemonstrasikan perkalian dari penjumlahan
berulang menggunakan media sedotan warna warni, siswa membuat kesimpulan
mengenai konsep perkalian dengan bimbingan guru. Guru menuliskan bentuk
perkalian dari penjumlahan berulang di papan tulis. Contoh 2+2+2+2= 2x4=8, siswa
dibentuk menjadi beberapa kelompok, perwakilan masing-masing kelompok
mendemonstrasikan penjumlahan berulang sesuai dengan LKPD, perwakilan masing-
masing dari kelompok menuliskan bentuk perkalian dan penjumlahan berulang yang
telah didemonstrasikan dipapan tulis, guru memberikan penghargaan kepada masing-
masing kelompok dan memberikan penguatan bagi kelompok yang belum sempurna
dalam mendemonstrasikan penjumlahan berulang, siswa diberikan penekanan materi,
bahwa cara menuliskan bentuk perkalian adalah dengan kata kunci “gelas x isi”, guru
memantau murid dan memberikan kesempatan bertanya jawab dengan guru jika
mengalami kesulitan dalam penyelesaian LKPD, guru berkeliling kelas untuk
memastikan siswa paham dengan perintah dan membantu siswa jika mendapatkan
kesulitan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, guru dan siswa
membuat kesimpulan, guru memberikan siswa soal tes (evaluasi), siswa melakukan
tes dan terakhi yaitu Penutup.
c. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II didapat hasil belajar siswa seperti tabel berikut.

Tabel 2

Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Siklus 2

Daftar Nilai Nilai


Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 65
Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas
Nilai Siswa 19 2
Persentase 90% 10%

Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor II, ternyata penggunaan motode demonstrasi
menggunakan media sedotan warna warni dan gelas aqua bekas bisa meningkatkan kemampuan
hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas diperoleh pada
setiap siklus. Hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan presentase siswa yang mencapai 90% dan
siswa yang tidak tuntas 10%.
Siklus 2
10%

Tuntas
Tidak Tuntas

90%

Gambar 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2


d. Refleksi

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan peneliti bersama pengamat, maka dapat
disimpulkan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan guru ternyata berhasil. Hal ini terbukti dari
nilai post test siklus kedua yang lebih baik dari nilai tes sebelumnya, walaupun masih ada beberapa
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran sudah
menunjukkan tingkat keberhasilan, seperti siswa begitu antusias dan aktif pada saat maju kedepan
menjawab dan mengerjakan tugas yang diberikan, meskipun demikian guru harus tetap
meningkatkan lagi kemampuan dalam proses belajar mengajar. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa data nilai hasil evaluasi siswa kelas 2 SD Negeri 12 Tanjung Batu pada siklus kedua yang
meningkat telah menunjukkan adanya pengaruh yang positif dari penggunaan metode demonstrasi
dengan media sedotan warna-warni dan gelas aqua bekas.

Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Data hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 dan II dengan menggunakan metode
demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas, minat belajar dan juga hasil belajar pada
siklus II. Berikut dilihat dari presentase hasil belajar yang terlihat pada tabel berikut;

Tabel 3. Daftar Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Siswa pada setiap siklus


Nilai Rerata
Siklus 1 73,10
Siklus 2 85
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sudah
meningkat atau mengalami kenaikan sebagaimana yang terdapat pada tabel di atas. Peningkatan
ini juga dapat dilihat grafik di bawah ini:

Perbandingan siklus I dan siklus


II

Siklus I
Siklus II

Grafik.3 Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan Hasil Belajar pada Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan belajar


dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata. Hasil
pengamatan peneliti yang dilakukan pada perbaikan pelajaran Matematika tentang pemahaman
operasi hitung perkalian siklus 1 dan siklus II pada siswa kelas 2 SD Negeri 12 Tanjung Batu
dengan menggunakan metode Demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Berdasarkan catatan pada lembar observasi dan diskusi peneliti dengan supervisor
penyebab dari rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi perkalian dalam siklus 1
yaitu karena media yang digunakan guru kurang menarik siswa, sehingga siswa menjadi lebih
pasif dalam mengikuti proses pembelajaran dan belum bisa memberikan penalaran terhadap
operasi hitung perkalian merupakan penjumlahan berulang.

Pelaksanaan pada siklus II sudah baik, karena siswa sudah bisa menerima informasi
dengan baik dengan mendemonstrasikan media sedotan warna-warni yang menarik perhatian
siswa untuk mulai menjadi aktif pada saat proses pembelajaran. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa yang lebih meningkat dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Indy, R. (2020). Peran Pendidikan Dalam Proses Perubahan Sosial di Desa Tumaluntung
Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pendidikan, 12 (4), 6-7
Sariningtyas, N (2019). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Pada Siswa Kelas IV B SDN 01 Pandean Kota Madiun. Jurnal Edukasi
Gemilang, 4 (1), 5
Nonik, N. (2021). Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Media kartu Gambar Untuk
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok A di Paud Widya Dharma Bondalem
Tejakula. Jurnal SAP, 1 (2), 8
Rina, C. (2020). Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan MI/SD, 5(2), 5-6
Sunarsih, E. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Pembagian Bersusun Panjang
Menggunakan Media Sedotan Bagi Siswa Kelas IV SDN Wonokusumo Surabaya. JPGSD,
2 (2), 6
Kalsum, M. (2023). Model Problem Based learning Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Peserta
Didik. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia
Setiawan, H & Bahtiar, A.(2023). Monograf: Metode Role Play (Upaya Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Peserta Didik. Umsu Press
Fatimah, S. (2019). Matematika Dengan Metode Pemodelan. Dar! Mizan
Arif, P. (2018). Belajar dan Pembelajaran. CV Budi Utama
Damai, A. (2019). Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk SD

Anda mungkin juga menyukai