Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


MATERI PERKALIAN MELALUI METODE DRILL
DI KELAS 2 SDN 2 KESER

Oleh :
II ROYKHATUL JANNAH
NIM. 857683085

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Terbuka.
Email : roicha720@gmail.com

Abstrak
Matematika merupakan ilmu penting yang harus dipelajari dalam kehidupan
sehari – hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk hasil belajar matematika bagi siswa
kelas 2 semester genap tahun pelajaran 2022/2023. Metode pengajaran yang
digunakan ini adalah metode drill dapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi perkalian. Lokasi penelitian ada dikelas 2 SDN 2 Keser dengan jumlah siswa
22 anak. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Januari sampai 14 Februari tahun
2023. Hasil Penelitian ini menunjukkan peningkatan bahwa metode drill yang
diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas 2 pada
materi perkalian dalam pembelajaran matematika dapat tercapai. Hal ini bisa dilihat
dari hasil evaluasi pada nilai rata – rata siklus 1 ( 62.00) dan siklus 2 (72,50). Jadi
dapat disimpulkan bahwa metode drill dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas 2 pada pembelajaran matematika materi perkalian di kelas 2 SDN 2 Keser
semester genap tahun pelajaran 2022/2023.

Kata kunci : Motivasi, Hasil Belajar, Matematika, Metode Drill, Perkalian

PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses perubahan perilaku karena adanya latihan.pada
intinya, tujuan kegiatan adalah perubahan semua tingkah laku pribadi baik dalam
pengetahuan,keterampilan maupun sikap.1

1
Venny Bautty, Penerapan Metode drill Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Al –
Qur’an Siswa Kelas V SD Islam Ar-Rahman Slogohimo 2013/2014 (Surakarta : Universitas
Muhammadiyah surakarta,2014)
Matematika merupakan peran penting dalam perkembangan hidup manusia.
Matematika menjadi dasar perkembangan untuk menciptakan teknologi di masa depan
yang semakin maju. Mengingat manfaat matematika yang begitu besar maka pelajaran
matematika perlu diberikan sejak dini hingga sekolah menengah. 2 Matematika adalah
pelajaran yang bersifat abstrak dan identik dengan rumus yang sulit untuk
diingat,tetapi matematika juga merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk
dipelajari disetiap jenjang pendidikan.3
Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika diantaranya :
1) Rendahnya hasil belajar siswa
2) Kurangnya minat belajar matematika
3) Partisipasi siswa yang kurang aktif
4) Tidak memilliki sumber belajar.
Permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar siswa pada materi perkalian terjadi
karena :
1. Metode kurang tepat
2. Partisipasi siswa rendah
3. Guru terlalu monoton
4. Rendahnya kemampuan memahami materi pada siswa.4

Faktor penentu tingkat keberhasilan yang tinggi dalam pembelajaran dikelas adalah
guru, jadi guru harus mampu mengubah metode pembelajaran yang efektif agar
kegiatan dikelas lebih aktif dengan siswa yang menjadi faktor utama pembelajaran.5
Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada tingkat kemampuan setelah
dilakukan kegiatan belajar dengan metode yang baru.6 Proses belajar matematika
sangat penting di jenjang Sekolah Dasar, Oleh sebab itu Guru dituntut untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas agar menghasilkan pendidikan
berkualitas.Untuk mencapai tujuan belajar maka guru harus menggunakan metode
pembelajaran yang tepat.7
Pembelajaran matematika disekolah masih menggunakan pendekatan
tradisional yang didominasi oleh guru dan sedikit melibatkan siswa. Pada
2
Sugita,Meningkatkan Kemampuan Perkalian Siswa Kelas 2 SDN 003 Rantau Pulung
Menggunakan Alat Peraga Kelereng Dan Batu Krikil(Dinamika Ilmu,2014)
3
A. Jaelani dan S. Aisyah.Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Pada
Siswa Kelas 3 MIN Kota Cirebon(Cirebon : Jurnal pendidikan guru MI,2017)
4
S. Mukromah,Peningkatan Hasil Belajar Matematika Perkalian Melalui Metode Drill Pada
Siswa Kelas II MI Miftahul Huda Selendaka Kecamatan Sumpuh Kabupaten Banyumas Tahun
Pelajaran 2014 / 2015. (Banyumas:IAIN Purwokerto,2015).
5
Durul,Jauhariyah Durrul.Pengaruh Penggunaan Metode Drill Pada Materi Kalor Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa(Jurnal ilmiah Pendidikan Fisika Al – BiRuNi,2017).
6
Wildan Masykuri.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang Menggunakan Metode Mind
Map Pada Siswa Kelas V SDN Tamanagung 4 Kecamatan Mutilan (Universitas Negeri Yokyakarta,2013).
7
Sulastri.Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Dengan Model Skrip Kooperatif Di Kelas
III Madrasah Ibtidaiyah Al- Munawaarah Kota Jambi.(Jambi:UIN Sukthan Thaha Saifuddin,2019).
pembelajaran dikelas, guru kurang memberikan kesempatan siswa untuk
mengkontruksi dalam menjawab soal latihan yang diberikan guru dan siswa hanya
menyalin apa yang dikerjakan oleh guru. Dengan metode tradisional, konsep materi
tidak tertanam pada siswa. Oleh sebab itu, guru harus mengulang kembali dan hanya
menghabiskan waktu untuk satu materi saja.8 Karena manusia belajar sebagai individu
yang hidup, maka latihan keterampilan tidak dapat diberikan tanpa penjelasan dan
pengertian dasar sehingga hal tersebut menjadi fungsional melalui latihan. 9 Latihan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang – ulang antara kegiatan belajar
dengan kegiatan sehari – hari, maka hasil pekerjaan siswa akan semakin sempurna.10
Metode drill merupakan kegiatan yang mengajarkan siswa dengan menerapkan
kegiatan pembelajaran yang intensif(Hamdayana,2016) .Menurut Hamdayana, Metode
drill yaitu menerapkan kebiasaan tertentu, serta sebagai alas untuk menghasilkan
pembelajaran yang sesuai.11 Kenyataannya, ada beberapa siswa yang mengalami
kesulitan dalam pelajaran matematika dan tidak dapat mencapai standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Kesulitan yang dialami kelas 2 SD N 2 Keser terutama pada
operasi hitung perkalian, karena belajar matematika peserta didik harus bersiap untuk
berpikir kritis, kreatif dan aktif. Tentunya kemampuan bernalar itu akan meningkatkan
pula kesiapan untuk menjadi lifetime learner atau pemelajar sepanjang hayat. Akan
tetapi, dalam pembelajaran matematika yang seharusnya kita belajar berpikir nalar,
telah berubah menjadi pelajaran menghafal,seperti halnya belajar perkalian. Dalam
pembelajaran ini, guru berbicara dengan papan tulisnya, sedangkan muridnya hanya
mencatat kemudian menghafal semua yang dicatatnya. Metode ceramah seperti ini
tidak akan membuat murid mengerti akan cara penyelesaian soal yang telah ditulis
dipapan tulis tanpa harus dijelaskan atau dipraktekkan cara penyelesaiannya.
Berdasarkan masalah tersebut, salah satu solusi ini adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran drill. Metode drill cocok diterapakan dikelas 2
yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang mendapat pujian langsung. Pengulangan
dilakukan agar dapat menjadi kebiasaan. Dengan metode ini, guru tidak banyak
ceramah, melainkan instruksi singkat yang akan diikuti berulang – ulang mulai hal
sederhana hingga pada yang kompleks.12 Pembelajaran matematika pada materi

8
I Made Suardiana.Metode Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VI SD.
(Journal of Education Action Research,2021).
9
E. Sekar Wijayanti.(2015).Upaya meningkatkan hasil belajar pada materi perkalian dasar dengan metode
jarimatika dan metode drill di kelas II MI Gisikdrono Semarang.(Semarang: UIN Walisongo Semarang,2015).
10
Nur Halimah.Upaya meningkatkan hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan
Mengoptimalkan Metode Drill (Latihan) Kelas IV di MI Al -Qur’an Tempuran Trimurjo Lampung Tengah.
(Lampung:Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kaguruan Metro Lampung .2018)
11
K. Natalita dkk.Meningkatkan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Dengan Menggunakan Metode Drill
Pada Siswa Kelas 1 SD,2019.
12
S. Mukromah,Peningkatan Hasil Belajar Matematika Perkalian Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas II MI
Miftahul Huda Selendaka Kecamatan Sumpuh Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2014 / 2015.
(Banyumas:IAIN Purwokerto,2015).
perkalian bagi anak – anak sangatlah kurang menyenangkan,mereka cukup kesulitan
dalam hal perhitungan. Maka dari itu, penulis berharap metode drill dapat
menghasilkan proses belajar yang maksimal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.13
Tujuan metode drill adalah agar siswa bisa langsung memahami materi yang
diajarkan guru. Metode drill digunakan dengan tujuan berikut :
a. Meraih hasil belajar yang lebih maksimal
b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan, setelah melaksanakan latihan.
c. Siswa lebih aktif belajar
d. Memupuk inisiatif untuk meningkatkan kemampuan dan ketangkasan siswa.14

Secara ilmiah setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan, dan tujuan penelitian ini
adalah untuk hasil belajar matematika bagi siswa kelas 2 semester genap tahun
pelajaran 2022/2023. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mencapai KKM maupun tujuan yang
dicapai. Bagi Guru, untuk meningkatkan motivasi siswa daalam kegiatan
pembelajaran, sebagai upaya peningkatan kualitas khususnya untuk mata pelajaran
matematika. Bagi sekolah, sebagai motivasi dalam pembelajaran matematika yang
akan datang, supaya guru dapat meningkatkan kemampuan mereka dan dapat
menunjang strategi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

METODE ATAU KERANGKA PIKIR


A. Metode Drill
Drill adalah metode yang mengajarakan siswa dengan cara melatih siswa agar
siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi untuk menanamkan
kebiasaan – kebiasaan tertentu.
1. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pengajaran dan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang maksimal di dalam kelas. Selain
itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memperbaiki diri yang dilaksanakan oleh
peneliti sendiri.

13
A. Jaelani dan S. Aisyah.Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Pada
Siswa Kelas 3 MIN Kota Cirebon(Cirebon : Jurnal pendidikan guru MI,2017)
14
Nida Wahyuni.Penggunaan Metode Drill Dalam Pembelajaran Matematika.(Prosiding Seminar Nasional,2013)
Pendapat dari berbagai ahli mengemukakan model penelitian dengan empat
siklus yang biasa digunakan,yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
refleksi.
Dalam tahap pertama yaitu perencanaan, Peneliti menyiapkan langkah
untuk menjawab permasalahan kelas dengan cara menetapkan strategi pengajaran
yang telah disiapkan, menyiapkan rencana pembelajaran, dan menetapkan kriteria
keberhasilan. Di tahap pelaksanaan, peneliti akan melalukan pengajaran
menggunakan strategi yang telah ditetapkan. Di tahap observasi, peneliti akan
mengumpulkan data- data yang berkaitan tentang pencapaian kriteria keberhasilan.
Dan di tahap refleksi, peneliti akan melakukan tahap menarik kesimpulan apakah
pelakasanaan penelitian ini telah mencapai kriteria keberhasilan atau tidak.
Apabila kriteria yang telah dilaksanakan telah tercapai tingkat keberhasilan, maka
penelitian dihentikan, dan apabila kriteria keberhasilan belum tercapai, maka
penelitian akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya hingga mencapai kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan.
2. Lokasi, subjek, dan waktu penelitian
a) Lokasi penelitian
Dilaksanakan di kelas 2 SDN 2 Keser.
b) Subyek penelitian
Dilakukan di kelas 2 dengan jumlah siswa laki – laki = 12 anak dan jumlah
siswa perempuan = 10 anak.
c) Waktu penelitian

Hari/tanggal Tindakan
Selasa, 17 Januari Survei lokasi
2023
Selasa, 24 Januari Melakukan observasi dikelas 2 SDN 2 Keser
2023
Selasa, 31 Januari Melakukan pra siklus
2023
Selasa, 7 Februari Siklus 1
2023
Selasa, 14 Februari Siklus 2
2023
3. Prosedur penelitian
Penelitian ini dimulai dengan pelaksanaan penelitian pendahuluan,
kemudian diikuti oleh perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan yang terakhir
refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, dengan langkah – langkah tindakan
berdasarkan penerapan metode drill. Menyiapkan rencana pembelajaran,
dan menentukan model pengajaran matematika dalam materi operasi
perkalian.
Tabel. Skenario Pembelajaran menggunakan Metode Drill

No. Kegiatan Guru Kegiatan Murid


1. Kegiatan awal
Berdo’a Berdo’a
Mengabsen siswa Mengangkat tangan
Apersepsi dengan bernyanyi Bernyanyi menirukan guru
Menyampaikan tujuan Mendengar dan menyimak yang
pembelajaran telah disampaikan guru
2. Kegiatan Inti
Menjelaskan operasi Menyimak penjelasan dari guru
perkalian Memperhatikan penjelasan dari
Menjelaskan dengan metode guru yang
drill Mengerjakan latihan soal dengan
Memberikan latihan soal dan cara metode drill yang sudah
membimbing siswa dijelaskan dan diterangkan oleh
menjawab dengan cara guru
metode drill
Memastikan semua siswa
faham dan mengetahui Menerima penghargaan yang
jawaban yang benar diberikan guru
Guru memberikan
penghargaan pada siswa
yang pekerjaannya bagus

3. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan materi Menyimak
pembelajaran dengan singkat
Guru memberi evaluasi Mengerjakan soal dirumah
tugas dirumah Berdo’a penutup
Berdo’a penutup
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan harus berdasarkan perencanaan pembelajaran yang
telah direncanakan dengan menggunakan metode drill. Langkah – langkah
yang harus dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan yang meliputi :
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
c. Observasi
Ditahap observasi, dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Langkah ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar secara
tertulis dari apa yang telah dikerjakannya,ada mengerjakan latihan soal,ada
tanya jawab/diskusi, penilaian hasil belajar pekerjaan siswa baik dengan
lembar observasi guru/ siswa dan lembar soal matematika.

d. Refleksi
Di tahap ini, peneliti menganalisis hasil yang diperoleh dari tahap
observasi dan evaluasi. Refleksi juga dilakukan peneliti untuk
merefleksikan diri tentang keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan pada setiap siklus. Apabila berhasil maka peneliti akan berhenti
melaksanakan penelitian, dan apabila belum berhasil peneliti akan
melanjutkan ke siklus berikutnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian,
karena tujuan pertama dari penelitian adalah mengumpulkan data.Untuk
mendapatkan data mengenai kemampuan peserta didik, maka dilakukan
dengan tes matematika,sedangkan untuk mendapatkan data mengenai proses
pembelajaran maka menggunakan lembar observasi. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan wawancara serta angket untuk mengumpulkan data.

5. Teknik Analisis Data


Analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil pelaksanaan tes.
Sedangkan secara kualitatif diperoleh dari lembar observasi. Nilai yang
diperoleh dari data kuantitatif maupun kualitatif dilakukan dengan tujuan
untuk menganalisis atau menilai proses pembelajaran matematika kelas 2 SDN
2 Keser dengan menggunakan metode drill telah berhasil atau tidak.
B. Kerangka Pikir
Pra Siklus Motivasi dan hasil belajar siswa pada
Pembelajaran Matematika Materi Perkalian

Penerapan Metode Drill dalam pembelajaran


Siklus 1
perkalian

Penerapan Motode Drill dalam


Siklus 2
pembelajaran perkalian

Penerapan metode drill dapat meningkatkan


Kondisi motivasi dan hasil belajar materi perkalian
akhir dalam pembelajaran matematika kelas 2
SDN 2 Keser tahun pelajaran 2022/2023
semeseter ganjil

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus

Kata peningkatan motivasi artinya Guru mampu memberikan dorongan kepada


siswa sebagai tujuan utama dalam penelitian. Pra siklus atau kondisi awal peneliti
sudah melakukan observasi terlebih dahulu sebelum pengambilan data. Dari hasil
observasi kelas 2 SDN 2 Keser dalam pembelajaran perkalian matematika
keaktifan siswa masih tergolong rendah ini dilihat dari tingkat keaktifan siswa saat
mengikuti pembelajaran matematika. Disaat guru menerangkan pelajaran siswa
masih asyik mengobrol sendiri, dan ketika guru memberi tugas untuk dikerjakan,
siswa kesulitan dalam mengerjakan. Pembelajaran yang masih pasif, diharapkan
guru ekstra sabar dalam menghadapi siswa yang masih pasif dalam pembelajaran
perkalian saat berlangsung. Hal tersebut sesuai dengan skor motivasi awal siswa
yang masih rendah yaitu 50,75 %.

B. Siklus 1

Siklus pertama dilakukan 2 kali pertemuan dengan tahapan : yakni tahap


perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi.
a. Tahap Perencanaan

Perencanaan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah menyiapkan


perangkat pembelajaran seperti : Silabus, RPP, LKS, Soal Evaluasi dan Media.

b. Tahap pelaksanaan

Pertemuan pertama siklus pertama dilaksanakan dalam 3 kegiatan,


yaitu kegiatan awal , kegiatan inti, kegiatan penutup.

Pertemuan pertama adalah untuk mengenalkan siswa dengan


pembelajaran matematika menggunakan metode drill pada materi perkalian.
Pada metode drill adalah penjumlahan angka berulang – ulang. Dalam kegiatan
awal, guru membuka dengan salam sebelum pelajaran dimulai. Pada kegiatan
inti, guru menerapkan konsep perkalian ini dengan menggunakan contoh kecil
pada aktivitas kehidupan sehari – hari, seperti ketika kita pergi ke dokter saat
sakit dan dokter memberi resep yang biasanya terdapat tulisan 3 x 1 yang
artinya

1 + 1 + 1 = 3. Dan guru menjelaskan kepada siswa, bahwa obat yang harus


diminum dalam sehari adalah 1 obat diminum 3 kali dalam sehari yaitu pagi,
siang dan malam. Dengan contoh mudah terlebih dahulu agar siswa
mengetahui bahwa perkalian tidak serumit itu. Akan tetapi masih saja ada
siswa yang belum faham. Pada pertemuan ini masih pasif dalam menangkap
pelajaran perkalian hanya menggunakan tulisan dipapan tulis dan siswa masih
banyak bicara saat guru sedang menjelaskan, hal ini membuat siswa kesulitan
mengerjakan saat guru memberi latihan soal. Kegiatan penutup guru mengajak
siswa menutup pembelajaran pada pertemuan ini dengan membaca do’a
penutup.

Pada pertemuan kedua, Kegiatan awal sebelum memulai pelajaran guru


membuka pelajaran terlebih dahulu dengan berdo’a. Dilajut kegiatan inti, Guru
mengajar matematika dengan cara metode drill yaitu penjumlahan secara
berulang – ulang. Berdasarkan pengalaman pertama, siswa masih kurang
berpartisipasi penuh ketika guru menjelaskan materi, maka dipertemuan kedua
guru menjelaskan dengan media gambar, contoh 3 x 2 dengan media gambar
apel yang sudah berjejer 2 + 2 + 2 = 6 artinya 3 x 2 = 6. Dengan cara
memberikan contoh media gambar, siswa lebih semangat dalam menghitung
gambar tersebut sebagai contoh materi perkalian dengan cara penjumlahan
berulang. Dengan seperti itu, siswa memahami dan antusias dalam
berpartisipasi dalam belajar perkalian yang sebelumnya teras sulit untuk
difahami. Kegiatan penutup pada pertemuan kedua guru menutup
pembelajaran dengan melakukan evalusai dan membaca do’a penutup.

c. Tahap Observasi

Berdasarkan pertemuan pertama dan kedua pada siklus 1,separuh siswa


yang sudah bisa berpartisipasi dalam menangkap materi perkalian dalam
pembelajaran matematika.

d. Tahap Refleksi

Pada siklus 1 menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan matematika


siswa kelas 2 setelah diadakannya pertemuan pertama dan kedua pada siklus 1
yaitu dengan nilai rata – rata 62.00. Kemampuan siswa meningkat,tetapi belum
bisa memenuhi kriteria keberhasilan yang akan dicapai dalam pembelajaran
matematika yaitu nilai rata – rata 70 dan 75% tingkat partisipasi siswa.

C. Siklus 2

Dalam siklus ke 2 dilakukan 2 kali pertemuan dan terdiri dari 4 tahapan yaitu :
Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah menyiapkan


perangkat pembelajaran seperti : Silabus, RPP, LKS, Soal Evaluasi dan Media.

b. Tahap Pelaksanaan

Pertemuan pertama siklus pertama dilaksanakan dalam 3 kegiatan,


yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup.

Pada kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum


memulai pelajaran dan mengapersepsi siswa dengan mengabsen dan memberi
motivasi dahulu sebelum memulai pelajaran. Dalam kegiatan inti, Guru
mengajarkan dengan metode drill yaitu penjumlahan secara berulang - ulang.
Pelaksanaan pembelajaran ini lebih menarik, guru membagikan kertas yang
berisi gambar seperti gambar buah- buahan yang ada pada kotak untuk
dihitung secara berulang – ulang. Dengan begitu siswa lebih tertarik dan
semangat karna media gambar adalah salah satu media yang membuat siswa
semangat dalam mengikuti pelajaran khususnya dalam menghitung pada
operasi perkalian dan guru lebih fokus memperhatikan siswa yang aktif
berpartisipasi dalam mengikuti pelajaran. Setelah guru menjelaskan fungsi
gambar yang terdapat pada kertas, Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan
soal yang juga ada pada kertas tersebut. Hasil tes pda siklus ini sudah
menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hasil sebelumnya. Dilanjutkan
dengan kegiatan penutup, sebelum menutup pelajaran, guru melakukan
evaluasi pada pembelajaran yang sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan do’a
penutup.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi pada siklus 2 ini, menunjukkan bahwa pelaksanaan


pembelajaran ini kurang lebih 75 % peserta didik berpartisipasi aktif dan nilai
– rata pembelajaran matematikak sudah meningkat daripada hasil sebelumnya.
Dan sudah memenuhi kriteria yang ingin dicapai.

d. Tahap Refleksi

Pada metode drill dengan penjumlahan berulang dengan media gambar


membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan nilai rata – rata
awal 55.75 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 72.50. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa ada peningkatan dari pra siklus,siklus 1, dan siklus 2 pada
pembelajaran matematika materi perkalian di kelas 2 semester 1 di SDN 2
Keser.
PEMBAHASAN

Tingkat keberhasilan yang ingin dicapai pada pembelajaran matematika materi


perkalian ini adalah dengan nilai rata – rata 70 dan tingkat partisipasinya adalah 75 %.

Hasil dari siklus 1 pada tes matematika belum mencapai kriteria keberhasilan
dan tingkat partisipasi belum sesuai dengan pencapaian sehingga guru harus mencari
metode drill dengan media yang lebih menarik.

Pada siklus 2 menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pada siklus ini meningkat
daripada siklus 1. Pada siklus ini metode drill menggunakan media gambar yang
sangat membantu peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar materi perkalian pada
pembelajaran matematika di kelas 2 di SDN 2 Keser. Partisipasi aktif pada siklus 2
menunjukkan lebih baik dari siklus sebelumnya yaitu 75%. Selain itu nilai matematika
pada materi ini juga meningkat niali rata – rata pada tes awal 55,75, pada siklus 1
adalah 62.00, dan nilai pada siklus 2 adalah 72.50.

Dengan demikian, kriteria tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan untuk


dicapai sebelumnya dengan niali rata - rata siswa minimal 70.00 dan tingkat
partisipasi 75 % sudah tercapai. Dan dengan demikian metode drill dapat
meningkatkan materi perkalian pada pembelajaran matematika kelas 2 di SDN 2
Keser.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1. Metode drill merupakan metode yang mengajarakan siswa dengan cara melatih
siswa agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi untuk
menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu.

2. Pengajaran metode drill pada materi perkalian ini adalah dengan cara
penjumlahan berulang – ulang.

3. Penelitian ini menggunakan metode drill yang dapat meningkatkan hasil


belajar siswa kelas 2 SDN 2 Keser.
4. Penelitian mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada siklus hasil
belajar dan partisipasi aktif siswa meningkat 62% dan pada siklus II hasil
belajar dan partisipasi aktif siswa meningkat 75%.

B. Saran

Dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan metode drill dapat memudahkan


siswa dalam memahami materi pelajaran matematika terutama pada materi
perkalian dan dapat menjadi metode alternatif untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Suardiana,Made,I.(2021).Metode Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada


Siswa Kelas VI SD. Journal of Education Action Research. 5(4):542 – 547.
Sugita.(2014).Meningkatkan Kemampuan Perkalian Siswa Kelas 2 SDN 003 Rantau Pulung
Menggunakan Alat Peraga Kelereng Dan Batu Krikil.Dinamika Ilmu .14(2).
Wahyuni,Nida(2013). Penggunaan Metode Drill Dalam Pembelajaran Matematika.Prosiding
Seminar Nasional.2(1):2443-1109
Durul,Jauhariyah.(2017).Pengaruh Penggunaan Metode Drill Pada Materi Kalor Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa.Jurnal ilmiah Pendidikan Fisika Al –
BiRuNi.06(1):2017 37 -45.
Jaelani,A. dan Asisyah,S. (2017).Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika
Materi Perkalian Pada Siswa Kelas 3 MIN Kota Cirebon.Jurnal pendidikan guru
MI.4(1): 87 – 96.
Linar.(2021).Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Melalui Metode
Latihan (Drill) di Kelas VI Sd Negeri 72 Kendari.Jurnal Amanah Pendidikan dan
Pengajaran.2(3):234 – 243.
Natalita,K.,Situngkir,N,.Rabbani.S,.(2019).Meningkatkan Keterampilan Menulis Tegak
Bersambung Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Kelas 1 SD.2(1): :
2614-4085.
Mukromah,Siti.(2015).Peningkatan Hasil Belajar Matematika Perkalian Melalui Metode
Drill Pada Siswa Kelas II MI Miftahul Huda Selendaka Kecamatan Sumpuh
Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2014 / 2015. Banyumas:Fakultas
Tarbiyah IAIN Purwokerto.
Sulastri.(2019).Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Dengan Model
Skrip Kooperatif Di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al- Munawaarah Kota
Jambi.Jambi:Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sukthan Thaha Saifuddin.
Masykuri,Wildan.(2013).Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang
Menggunakan Metode Mind Map Pada Siswa Kelas V SDN Tamanagung 4
Kecamatan Mutilan.Yokyakarta:Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yokyakarta.
Wijayanti,Sekar,E,.(2015).Upaya meningkatkan hasil belajar pada materi perkalian dasar
dengan metode jarimatika dan metode drill di kelas II MI Gisikdrono
Semarang.Semarang:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo
Semarang.
Halimah,Nur.(2018).Upaya meningkatkan hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Dengan Mengoptimalkan Metode Drill (Latihan) Kelas Iv di MI Al -
Qur’an Tempuran Trimurjo Lampung Tengah.Lampung:Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Kaguruan Metro Lampung .
Bautty,Venny.(2014).Penerapan Metode Drill Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan
Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas V SD Islam Ar-Rahman Slogohimo
2013/2014.Surakarta:Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai