Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATERI VOLUME PRISMA SEGI TIGA

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 013 SUKAJADI

KARYA ILMIAH

Oleh:
YULIANA
NIM.856489677

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH PEKANBARU
2023

1
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI
JUDUL SPASI 1
Pada Materi Volume Prisma Segi Tiga di SDN 013 Sukajadi

Oleh:

YULIANA
NIM.856489677
PERBAIKI CARA MEMBUAT NAMA PENULIS, ASAL INSTANSI, EMAIL
PENULIS. SESUAIKAN DENGAN BUKU PETUNJUK KARIL UT

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana penerapan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada materi volume prisma segi tiga di SDN 013 Sukajadi.
Jenis penelitian ini merupakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek utama dalam penelitian
ini adalah adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 013 Sukajadi yang berjumlah 37 orang. Metode
pengumpulan data terdiri dari observasi dan tes. Teknik analisa data yang diterapkan adalah analisa
deskripti kuantitaf. Data hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi volume prisma segi tiga di kelas VI SDN 13 Sukajadi.
Peroses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) sebelum adanya proses pembelajaran
siswa hanya mendapatkan nilai rata-rata keseluruhan adalah 38,64% dan belum mencapai nilai KKM
yang telah ditetapkan pada tes ini dari 37 siswa belum ada yang tuntas dalam menjawab soal, artinya 37
siswa belum mencapai nilai KKM. Kemudian peneliti melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas
dengan menggunakan metode demonstrasi. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran peneliti
membuat suatu perencanaan pembelaaran (RPP). Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya. Pada akhir pembelajaran peneliti memberikan tes
akhir (Pos Tes) untuk mengetahui tingkat pemhaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada
tes ini siswa memperoleh nilai rata keseluruhan yaitu 88,64% dan telah mencapai nilai KKM, hanya 5
siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan 32 siswa tuntas dalam belajar.

Kata kunci: metode demonstrasi; volume prisma segi tiga; hasil belajar siswa

2
PENDAHULUAN
Menurut Maisarah (2023), “Pendidikan (education) merupakan sebuah proses belajar
yang tujuannya diperuntukkan mengembangkan keterampilan peserta didik baik secara individu
dan mandiri. Pengembangan tersebut terdiri dari pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotorik). Pendidikan juga dikonsepkan sebagai sebuah kebutuhan dasar
dalam aktivitas kehidupan manusia sehingga setiap individu khususnya peserta didik
membutuhkan proses belajar dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Undang-Undang Republik
Indonesia (UU RI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3
(tiga) telah mengamanatkan terhadap pengembangan kesempatan peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kosmas & Sofly (2018) menyatakan, “peran pendidik sebagai fasilitator pembelajaran
baik secara luar jaringan (luring) atau dalam jaringan (daring) memiliki arti bahwa pendidik
memfasilitasi proses pembelajaran. Fasilitator berperan mengarahkan, mendukung aktivitas
belajar peserta didik, menjadi contoh teladan, bertindak sebagai komunikator dan memberikan
motivasi. Di era digital para pendidik semakin tertantang untuk terus berupaya menjadi fasilitator
yang berkarakter friendly, up to date, dan adaptable Era digital membuat pendidik harus dapat
menyesuaikan dan semakin profesional dalam penggunaan berbagai media digital yang berbasis
pada perangkat Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (TIK)”.
Menurut Gusnarib (2021), “belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman
dan latihan. Artinya, tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah
kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, semua termasuk tanggung jawab
guru. Dengan demikian semakin banyak usaha belajar itu dilakukan maka semakin banyak dan
baik perubahan yang diperoleh. salah satu upaya meningkatkan proses belajar yang efektif,
penggunaan media pembelajaran yang tepat adalah bentuk strategi yang dapat diterapkan”.
Media pembelajaran adalah suatu benda atau peristiwa yang dimanfaatkan untuk
memfasilitasi proses pembelajaran. Misalnya, benda-benda dan peralatan yang ada di sekitar
kelas dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Demikian pula dengan peristiwa siang dan
malam, kehidupan ikan di dalam air, dan proses terjadinya hujan dapat. proses pembelajaran di

3
MI/SD harus menekankan pada pengembangan sikap dan pengetahuan dasar yang diperlukan
oleh siswa untuk dapat belajar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Hamdan, 2023).
Perubahan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya dalam satuan
pendidikan dasar diharapkan sesuai dengan tahap pekembangannnya yaitu pada tahapan
operasional kongrit. tujuan hasil belajar adalah mengevaluasi kemamuan yang dimiliki oleh
siswa yang mencakup aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada mata pelajaran di
sekolah Dasar setelah melalui proses belajar menggunakan metode pembelajaran. Aspek kognitif
yang ditinjukkan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan ujian tertulis yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari dengan menerapkan pengetahuan yang dimiliki siswa (Afandi,
2013).
Matematika merupakan mata pelajaran yang di pelajari oleh semua siswa baik siswa
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)
bahkan ada juga dipelajari di Perguruan Tinggi (PT). Mata pelajaran yang ada di sekolah dasar
cukup banyak tetapi pada kesempatan ini peneliti memakai mata pelajaran matematika.
Matematika adalah suatu proses pemikiran, yang dipandang sebagai hal yang menakutkan.
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang angka-angka dan bilangan-bilangan yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Musdalifa Ibrahim, 2023).
Pendidikan matematika ini memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Matematika ini juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
menghitung ataupun mengukur dengan menggunakan rumus-rumus yang ada dalam
pembelajaran matematika, di dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia tidak pernah
lepas dari matematika. Atas pandangan Siswa terhadap pembelajaran matematika yang pada
dasarnya matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan menakutkan.
Agar pembelajaran matematika tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan
tetapi menjadikan mata pelajaran yang menyenangkan bagi siswa (Musdalifa Ibrahim, 2023).
Dengan demikian guru harus membuat pelajaran matematika ini lebih menarik dalam
pandangan siswa khususnya siswa Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu guru dituntut untuk
menggunakan metode, yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, dengan adanya metode
ini diharapkan siswa lebih fokus dalam mendengarkan atau memperhatikan guru didepan kelas
ketika menjelaskan materi.

4
Pada SDN 013 Sukajadi, penggunaan metode demonstrasi kurang digunakan dalam
proses pembelajaran. Sebab guru hanya menggunakan metode konvensional, pembelajaran yang
berpusat pada guru, dan siswa hanya sekedar mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru.
pada saat melakukan proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode konvensional atau
ceramah. kemudian ketika peneliti bertanya kepada siswa dikelas VI tentang penggunaan metode
demonstrasi pada mata pelajaran matematika apakah penggunaan metode demonstrasi ini pernah
diterapkan guru pada saat melakukan proses pembelajaran, dan siswa menjawab belum pernah
guru menggunakan metode demonstrasi ini pada mata pelajaran matematika.
Pada kondisi seperti ini siswa akan merasa jenuh dan bosan terhadap pembelajaran
matematika. Hal ini akan menyebabkan rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran
matematika yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika ini.
Agar pembelajaran matematika tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran karena metode demonstrasi ini
mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran oleh karena itu.
Metode demonstrasi ini sangat baik di terapkan pada anak kelas VI karena metode ini
dilakukan secara langsung oleh guru sehingga pembelajaran bersifat langsung, tidak abstrak
sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi, anak-anak di sekolah dasar lebih senang
atau lebih paham dengan hal-hal yang bersifat konkrit atau nyata, dengan dibantu oleh media
yang sudah disediakan, guru berharap media tersebut dapat digunakan sebaik mungkin.
Penelitian dilakukan di kelas VI SDN 013 Sukajadi.
Penelitian ini akan fokus pada analisa apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VI pada materi volume prisma segi tiga dan bagaimana respon siswa
saat penerapan metode demonstrasi pada materi volume prisma segi tiga.
Penelitian didukung oleh beberapa penelitian terdahulu, diantaranya oleh penelitian
l l l l l l l l l l

Musdalifa Ibrahim (2023), yang menemukan metode pembelajaran demonstrasi efektif dalam
l l l l l l l l l l l

meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Guru dapat melanjutkan pembelajaran menggunakan


l l l l l l l l l l l l l l

media geogebra dalam menyelesaikan soal SPLDV sehingga mempermudah siswa untuk
l l l l l l l l l l

memahami materi dan menyelesaikannya.


l l l l l l l

Penelitian lainnya oleh Cut Rina (2020), yang menemukan metode demonstrasi adalah
l l l l l l l l l l

proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang
l l l l l l l l l l l l l l l l

5
dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya, l l l l l l l l l l l l l l l l l l

dan metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkerja sama dalam
l l l l l l l l l l l

menganalisis situasi-situasi sosial, terutama masalah yang menyangkut hubungan antara pribadi
l l l l l l l l l l l l l l l l l

peserta didik. Metode. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam metode demonstrasi
l l l l l l l l l l l

yaitu penyampaian materi guru yang masih kurang, dan kurangnya peralatan alat peraga yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

ada dimadrasah, dan keterbatasan waktu yang terbatas.


l l l l l l l l l l l l l

Kemudian, penelitian oleh I Gede Kartya (2022), yang menegaskan bahwa metode l l l l l l l l l

demonstrasi dalam pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan l l l l l l l l l l l l l l l l

hasil belajar siswa disebabkan oleh penerapan metode demonstrasi memiliki beberapa
l l l l l l l l l l l

keunggulan yakni metode demonstrasi mampu: memberikan gambaran yang lebih jelas l l l l l l l l l l

mengenai proses sesuatu yang telah didemonstrasikan. Meningkatkan perhatian siswa akan lebih
l l l l l l l l l l l l l

mudah dipusatkan pada hal-hal yang penting yang sedang dibahas, sehingga memungkinkan
l l l l l l l l l l l l l l

terjadinya proses belajar anak yang optimal, dapat mengurangi kesalahan pengertian anak
l l l l l l l l l l l l l l l l l

dengan guru bila dibandingkan dengan metode ceramah dan tanya jawab.
l l l l l l l l l l l l

Penelitian oleh Kosmas & Sofly (2018) menyatakan, aktivitas belajar siswa melalui l l l l l l l l l l l

penggunaan metode demonstrasi mengalami peningkatan. Aktivitas belajar siswa pada siklus I
l l l l l l l L l l l l l l

mencapai persentase 72.5% dengan kriteria aktif. Pada siklus II mencapai persentase 76.15 %
l l l l l l l l l l l

masuk dalam kriteria aktif. serta dalam penelitian terdahulu oleh Artika (2022) menegaskan,
l l l l l l l l l l L l l l

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi lebih efektif dalam pemerolehan hasil
l l l l l l l l l l l

belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.


l l l l l l l l l l l l l l

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode demonstrasi l l l l l l l l l l

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada materi volume prisma segi tiga di SDN l l l l l l l l l l l l

013 Sukajadi. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat
l l l l l l l l l l l l l l l

bagi guru, dan siswa itu sendiri untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas VI
l l l l l l l l l l l l l l

pada materi volume prisma segi tiga.


l l l l l

METODE
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di bab sebelumnya l l l l l l l l l l l l l l l l

bahwasannya matematika itu dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

membosankan bagi siswa, nilai yang didapatkan oleh siswa cendrung tidak mencapai hasil yang
l l l l l l l l l l l l l l l

telah ditetapkan atau diinginkan oleh guru, setelah mengetahui hal tersebut peneliti
l l l l l l l l l

menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, agar pembelajaran l l l l l l l l l l l l l l

6
tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan serta menakutkan bagi siswa,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

untuk memnggunakan metode tersebut maka peneliti melakukan sebuah penelitian, Sehingga l l l l l l l l l

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) classroom action research. Penelitian l l l l l l l l l l l l

tindakan kelas atau yang disingkat (PTK) yaitu kegiatan belajar mengajar dilakukan
l l l l l l l l l l l l l l l l

didalamkelas dengan maksud memperbaiki proses belajar mengajar.


l l l l l l l l l l

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran siswa. Perbaikan l l l l l l l l l l l l

dilakukan secara bertahap dan terus menerus dengan menggunakan siklus-siklus yang ada
l l l l l l l l l l l l l

didalam penelitian tindakan kelas sampai siswa benar-benar memahami materi dan dapat
l l l l l l l l l l l l l l l l l

meningkatkan hasil belajar siswa atas pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru. l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas VI ini guru mengharapkan dengan


l l l l l l l l l

menerapkan metode ini siswa tidak lagi beranggapan bahwasannya mata pelajaran matematika
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

itu membosankan apalagi membuat siswa jadi takut, karena selama ini matematika dianggap l l l l l l l l l l l l l l l l l l

sebagai momok yang menakutkan dari seluruh mata pelajaran yang dipelajari. Subjek
l l l l l l l l l l l l l l

penelitiannya adalah siswa/siswi kelas VI Sukajadi yang terdiri dari 37 siswa. KAPAN PENELITIANNYA,,?
l l l l l l l l l l l l

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan.
l l l l l l l l l l l l l l

Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada
L l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan l l l l l l l l l l

rancangan siklus beerikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan kegiatan yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l

sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk, meyakinkan atau
l l l l l l l l l l l l l

untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua l l l l l l l l l l l l l l l

mempunyai berbagai tambaha perbaikan dan tindakan sebelumnya yang ditunjukkan untuk l l l l l l l l l l l l l l

mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. Dengan
l l l l l l l l l l l l l l

menyusun rancangan untuk siklus kedua, peneliti dapat melanjutkan dengan tahap kegiatan- l l l l l l l l l l l l l

kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan
l l l l l l l l l l l l l l

peneliti belum merasa puas, dapat dilanjutkan pada siklus ketiga, yang tahapannya sama dengan l l l l l l l l l l l l l l l l l l

siklus terdahulu yaitu siklus I dan siklus II. Tidak ada ketentuan tentang bebrapa siklus harus l l l l l l l l l l l

dilakukan, banyakknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri tentang hasil yang
l l l l l l l l l l l l

didapatkan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
l l l l l l l l l l l l l l l l

tidak hanya satu, tetapi ada tiga kelompok teknik pengumpulan data, yaitu observasi, tes, dan
l l l l l l l l l l l l l l

wawancara. Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui berhasil tidak nya metode yang
l l l l L l l l l l l l l l l

digunakan dalam mata pelajaran matematika dengan materi volume prisma segi tiga. Nilai dari
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

7
hasil tes siswa di olah menggunakan rumus oleh Zainal (2014). Adapun rumus yang digunakan
l l l l l l l L l l l l

adalah sebagai berikut:


l l l l l

X = Skor yang diperoleh l


X 100%
Skor Maksimal l l

Setelah hasil tes siswa di olah dan didapatkan total skornya dalam tes penjumlahan
l l l l l l l l l l l l l l

menggunakan media kantong bilangan, maka langkah selanjutnya peneliti menetapkan rata-rata
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

nilai siswa pada setiap siklus yang diterapkan. Untuk mendapatkan nilai rata-rata siswa dalam
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

tes tersebut, peneliti menggunakan rumus rata-rata oleh Asrori (2009) yang juga memiliki l l l l l l L l l

kesamaan dengan rumus oleh Arikunto (2015). Adapaun rumus yang diterapkan tersebut adalah:
l l l l L L l l l l l l l l

Mean= ∑ l

N
Keterangan rumus diatas: l l l l

Mean = adalah nilai rata-rata l l l l l l l l l

Σx = adalah simbol jumlah nilai seluruh siswa l l l l l l

N = adalah smbol jumlah siswa (Asrori, 2009) l l l l l L

HASIL DAN PEMBAHASAN


L L L L L

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dimulai dengan l l l l l l l l l l l l l

melakukan pre test. Tujuan dari pretest ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa
l l l l l l l l l l l l l

kelas VI SDN 13 Sukajadi dalam memahami materi volume prisma segi tiga. Pelaksanaan
l l l l l l l l l l l l l l

pretest ini adalah menggunakan metode pembelajaran konvensional atau tanpa metode l l l l l l l l l l l l l

demonstrasi. pretest yang diberlakukan kepada siswa kelas VI SDN 13 Sukajadi adalah siswa
l l l l l l l l l l l l l l

diberikan tes berbentuk tes tertulis ataupun pilihan berganda. Hasil dari pretest tersebut dapat
l l l l l l l l l l

dilihat pada tabel berikut: l l l l

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pada Pretest


l l l l l l l

Skor yang l Nilai l Keterangan l l

No Siswa l
diperoleh
1 Manirul Azim 3 30 Tidak tuntas l l

2 Maulana Dafa 3 30 Tidak tuntas l l

3 Muhammad Fadli 5 50 Tidak tuntas l l

8
4 Muhammad Izza A. 3 30 Tidak tuntas
l l

5 Muhammad Albi 3 30 Tidak tuntas


l l

6 Muhammad A.Azmi 3 30 Tidak tuntas


l l

7 Muhammad Rikzazain 5 50 Tidak tuntas


l l

8 M. Raihan. S 4 40 Tidak tuntas


l l

9 Naisila S. 3 30 Tidak tuntas


l l

10 Nafiza P. 7 70 Tidak tuntas


l l

11 Najirul Azam 4 40 Tidak tuntas


l l

12 Pandu Asmara 3 30 Tidak tuntas


l l

13 Revan H. 4 40 Tidak tuntas


l l

14 Rehan A. 4 40 Tidak tuntas


l l

15 Rifki Pratama 3 30 Tidak tuntas


l l

16 Risky Afrians 5 50 Tidak tuntas


l l

17 Rifta A. 3 30 Tidak tuntas


l l

18 Risky Taufik H 5 50 Tidak tuntas


l l

19 Rusnawati 2 20 Tidak tuntas


l l

20 Raffi 4 40 Tidak tuntas


l l

21 Siti Khodija 1 10 Tidak tuntas


l l

22 Shaura Adiba 5 50 Tidak tuntas


l l

23 Tifatul A.B 5 50 Tidak tuntas


l l

24 Vivi Anjani 4 40 Tidak tuntas


l l

25 Yeni Lestari 2 20 Tidak tuntas


l l

26 Zhavyndra P 5 50 Tidak tuntas


l l

27 Tama Arta 7 70 Tidak tuntas


l l

28 Rezky A 5 50 Tidak tuntas


l l

29 Ahmad Fauzi 2 20 Tidak tuntas


l l

30 Fuja Ningsih 3 30 Tidak tuntas


l l

9
31 Feby Kharisma 2 20 Tidak tuntas l l

32 Balqis Ananta 6 60 Tidak tuntas l l

33 Intan permata sari 5 50 Tidak tuntas l l

34 Nova yuliza 3 30 Tidak tuntas l l

35 Ramlan 3 30 Tidak tuntas l l

36 Mikhaila Azura 3 30 Tidak tuntas l l

37 Susi Helmidawati 6 60 Tidak tuntas l l

Jumlah l 143 1430


Nilai rata-rata l l l l l 3,86 38,64 Tidak tuntas l l

INI DATA MENTAH, JANGAN DIMASUKKAN DALAM ARTIKEL. BUAT TABEL REKAPAN
SAJA
Pada SDN 13 Sukajadi, kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran matematika adalah
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

85. jadi nilai 0 – 84 tidak termasuk pada kategori tuntas belajar. Nilai 85 – 100 termasuk dalam
l l l l l l l l l l l l l l

kategori tuntas belajar. Jadi apabila kita merujuk pada hasil pretest diatas, dapat diketahui bahwa
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

kemampuan siswa dalam materi volume prisma segi tiga masih rendah bahkan tidak tuntas
l l l l l l l l l l l l l l

sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu dengan nilai 85. Pada pretest siswa kelas
l l l l l l l l l l l l l

VI SDN 13 Sukajadi mendaptkan nilai rata-rata kelas mencapai 38,64 dari 37 orang siswa
l l l l l l l l l l l l l l l

dengan kategori tidak ada yang tuntas. berikut adalah pemetaan ketuntasan siswa pada tahap
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

pretest.
Tabel 2. Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa Pada Pretest
l l l l l l l l

No Presentasi l Tingkat ketuntasan l l l Banyak siswa l l l Persentase l

ketuntasan l l

1 <85 Tidak tuntas l l 37 100%


2 >85 Tuntas l 0 0%
Jumlah l 37 100%

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

materi volume prisma segi tiga masih rendah karena presentasi ketuntasan siswa <85. dari tes
l l l l l l l l l l l l

yang dilakukan didapatkan beberapa permasalahan yang dialami siswa dalam memahami materi
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

volume prisma segi tiga yaitu; (1) siswa tidak memahami volume prisma segi tiga; (2) siswa
l l l l l l l l l l

10
tidak memahami bentuk
l l l prisma segi tiga; (3) kurangnya keaktifan siswa dalam belajar l l l l l l l l l l l

matematika. berdasarkan masalah yang ditemukan tersebut maka peneliti akan fokus pada
l l l l l l l l l l l l l l l l l

pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi pada materi volume prisma segi tiga.
l l l l l l l l l l l l

Setelah mengetahui kendala siswa dalam memahami materi volume prisma segi tiga
l l l l l l l l l l l l

maka peneliti menyusun pelaksanaan postest. Pelaksanaan posttest dilakukan dengan dua kali
l l l l l l l l l l l l l l l

pertemuan. Pertemuan pertama adalah penyampaian materi dengan menerapkan metode


l l l l l l l l l l l l l l

demonstrasi pada materi volume prisma segi tiga, dan pertemuan kedua adalah pelaksanaan tes
l l l l l l l l l l l l l l l l

kepada siswa mengenai materi volume prisma segi tiga yang telah diajarkan pada pertemuan
l l l l l l l l l l l l l l l

sebelumnya. l

Selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II atau posttes ditemukan beberapa
l l l l l l l l l l l l l

jenis aktifitas belajar siswa yaitu Siswa aktif dalam belajar, Keaktifan siswa pada saat menjawab
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

pertanyaan dari guru, Siswa berinteraksi dan bekerja sama dengan siswa lain pada saat diskusi
l l l l l l l l l l l l l l l l l

kelompok, Siswa mengikuti pelajaran dengan baik, Siswa memahami tujuan pelajaran dengan l l l l l l l l l l l l l l

menggunakan metode demonstrasi, Berani mempersentasikan hasil diskusi kelompok didepan


l l l l l l l l

kelas. Mendapatkan nilai rata-rata yaitu 3,2 dan termasuk dalam katagori baik. Setelah kegiatan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran pada siklus posttest selesai maka siswa
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

diberi tugas akhir (pos tes) yang berupa soal pilihan berganda untuk mengetahui tingkat
l l l l l l l l l l

keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan selama 2 kali pertemuan. Hasil
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

perolehan nilai siswa pada saat pos tes dapat dilihat sebagai berikut:
l l l l l l l l l l l l

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Posttes


l l l l l l l

Skor yang l Nilai l Keterangan l l

No Siswa l
diperoleh
1 Manirul Azim 9 90 Tuntas l

2 Maulana Dafa 9 90 Tuntas l

3 Muhammad Fadli 9 90 Tuntas l

4 Muhammad Izza A. 9 90 Tuntas l

5 Muhammad Albi 10 100 Tuntas l

6 Muhammad A.Azmi 9 90 Tuntas l

7 Muhammad Rikzazain 9 90 Tuntas l

8 M. Raihan. S 9 90 Tuntas l

11
9 Naisila S. 9 90 Tuntasl

10 Nafiza P. 9 90 Tuntasl

11 Najirul Azam 9 90 Tuntasl

12 Pandu Asmara 9 90 Tuntasl

13 Revan H. 10 100 Tuntasl

14 Rehan A. 9 90 Tuntasl

15 Rifki Pratama 9 90 Tuntasl

16 Risky Afrians 10 100 Tuntasl

17 Rifta A. 9 90 Tuntasl

18 Risky Taufik H 10 100 Tuntasl

19 Rusnawati 6 60 Tidak Tuntas


l l

20 Raffi 9 90 Tuntasl

21 Siti Khodija 9 90 Tuntasl

22 Shaura Adiba 10 100 Tuntasl

23 Tifatul A.B 9 90 Tuntasl

24 Vivi Anjani 10 100 Tuntasl

25 Yeni Lestari 9 90 Tuntasl

26 Zhavyndra P 9 90 Tuntasl

27 Tama Arta 7 70 Tidak Tuntas


l l

28 Rezky A 10 100 Tuntasl

29 Ahmad Fauzi 10 100 Tuntasl

30 Fuja Ningsih 10 100 Tuntasl

31 Feby Kharisma 7 70 Tidak Tuntas


l l

32 Balqis Ananta 4 40 Tidak Tuntas


l l

33 Intan permata sari 9 90 Tuntasl

34 Nova yuliza 8 80 Tidak Tuntas


l l

35 Ramlan 10 100 Tuntasl

12
36 Mikhaila Azura 10 100 Tuntas l

37 Susi Helmidawati 10 100 Tuntas l

Jumlah l 328 3280


Nilai rata-rata l l l l l 8,86 88,64

Berdasarkan hasil tes siswa diatas, nilai rata-rata siswa memuaskan telah mencapai nilai
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

kriteria ketuntasan belajar (KKM) yaitu 85% . Nilai rata-rata yang didapat kan siswa yaitu 88,64
l l l l l l l l l l l l l l l l l

dari 37 siswa. Kriteria tingkat keberhasilan siswa pada saat posttest dilihat sebagai berikut:
l l l l l l l l l l l l l l

NAIKKAN LAGI. RAPIKAN JARAK ANTAR PARAGRAF

Tabel 4. Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa Pada Posttest


l l l l l l l l

No Tingkat keberhasilan l l l Kategori l Frekuensi Persentase l

1 90-100 Sangat tinggi l l 32 86,48%


APA HUBUNGANNYA
2 80-89 Tinggi 1 2,70%
3 70-79 Sedang l 2 5,40%
4 50-69 Rendah l 1 2,70%
5 0-49 Sangat rendah l l l 1 2,70%
37 siswa l 100%

Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa siswa yang mendapat nilai sangat tinggi
l l l l l l l l l l l l l l l l l

ada 32 orang (86 48 %), yang memiliki kriteria tinggi ada 1orang (2,70%), yang memiliki nilai
l l l l l l l l l l

sedang ada 2 orang (2,70 %), yang memiliki nilai rendah 1 orang (2,70%) dan yang memiliki
l l l l l l l l l l

nilai sangat rendah 1 orang (2,70%). Jadi yang mendapatkan nilai mencapai KKM ada 32 orang
l l l l l l l l l l l l l l l l

(88,64%), dan yang belum mencapai nilai KKM ada 5 orang (13,51%). Dapat dilihat ketuntasan
l l l l l l l l l l l l l

hasil belajar siswa mencapai >85% dan telah mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan:
l l l l l l l l l l l l l l l

13
Tabel 5. Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Post Tes (Tes Akhir)
l L l l l l l l l L

No Presentasi l Tingkat ketuntasan l l l Banyak siswa l l l Persentase l

ketuntasan l l

1 <85 Tidak tuntas l l 5 13,51%


2 >85 Tuntas l 32 88,64%
Jumlah l 37 100%

Berdasarkan data diatas, hasil rata-rata yang di dapatkan oleh siswa pada tes akhir pada
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

posttest termasuk katagori tuntas belajar pada materi volume prisma segi tiga. Hasil belajar
l l l l l l l l l l l l l l

siswa telah mencapai ketuntasan belajar telah mencapai nilai KKM. dari hasil posttes diatas,
l l l l l l l l l l l l l l l l

siswa setelah dilakukan perbaikan dengan posttest hasil belajar siswa termasuk dalam katagori
l l l l l l l l l l l l l l l l

tuntas belajar, Siswa yang termasuk dalam katagori tuntas belajar ada 32 orang (88,64%), yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l

belum tuntas hanya 5 orang (13,51%). Ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan
l l l l l l l l l l l l l

mencapai 88,64 berarti >85 %, sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada
l l l l l l l l l l l l l l

siklus selanjutnya. berikut adalah pemetaan peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
l l l l l l l l l l l l l l l

metode demonstrasi diterapkan pada materi volume prisma segi tiga: l l l l l l l l

JELASKAN PENERAPAN MODEL DEMONSTRASINYA SETIAP SIKLUS, DAN JELASKAN HASIL


PENERAPAN SETIAP SIKLUSNYA. JANGAN YANG DITAMPILKAN PERBANDINGAN NIALI
100 POSTES DAN PRETES
88,64%
90

80

70

60

50
38,64%
40

30

20
BUATKAN GRAFIK PERBANDINGAN NILAI SETIAP
10 SIKLUSNYA
0
Pretest Posttest

Gambar 1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Metode Demonstrasi
l l l l l l l l l l l

diterapkan pada Materi volume prisma segi tiga. l l l l l l l

14
Berdasarkan data pada gambar diatas diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

siswa secara signifikan sebelum dan sesudah metode demontrasi pada materi volume prisma segi
l l l l l l l l l l l

tiga diterapkan pada kelas VI SDN 13 Sukajadi. temuan penelitian ini relevan dengan penelitian
l l l l l l l l l l l l l

terdahulu oleh Musdalifa Ibrahim (2023), yang menemukan metode pembelajaran demonstrasi
l l l l l l l l l l

efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Penelitian lainnya oleh Cut Rina (2020),
l l l l l l l l l l l

juga menemukan metode demonstrasi memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkerja
l l l l l l l l l

sama dalam menganalisis situasi-situasi sosial, terutama masalah yang menyangkut hubungan
l l l l l l l l l l l l l l l l l

antara pribadi peserta didik. Metode. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam metode
l l l l l l l l l l l l l l

demonstrasi yaitu penyampaian materi guru yang masih kurang, dan kurangnya peralatan alat l l l l l l l l l l l l l l l l l

peraga yang ada dimadrasah, dan keterbatasan waktu yang terbatas.


l l l l l l l l l l l l l l l l

Kemudian, penelitian oleh I Gede Kartya (2022), juga menemukan bahwa metode l l l l l l l l

demonstrasi dalam pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian oleh l l l l l l l l l l l l l l l

Kosmas & Sofly (2018) menyatakan, aktivitas belajar siswa melalui penggunaan metode
l l l l l l l l l l l l

demonstrasi mengalami peningkatan. serta dalam penelitian terdahulu oleh Artika (2022) l l l l l l l l l l L l

menegaskan, pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi lebih efektif dalam


l l l l l l l l l l l

pemerolehan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan l l l l l l l l l l l l l l

metode ceramah. l l

SIMPULAN DAN SARAN L L L L

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode l l l l l l l l l l l l l l

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi volume prisma segi tiga di l l l l l l l l l l l l l l

kelas VI SDN 13 Sukajadi. Peroses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan langkah-
l l l l l l l l l l l l l l

langkah pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil belajar siswa pada tes awal (pre
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

tes) sebelum adanya proses pembelajaran siswa hanya mendapatkan nilai rata-rata keseluruhan l l l l l l l l l l l l l l l l l l

adalah 38,64% dan belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan pada tes ini dari 37 siswa
l l l l l l l l l l l l l l l

belum ada yang tuntas dalam menjawab soal, artinya 37 siswa belum mencapai nilai KKM.
l l l l l l l l l l l l l l l

Kemudian peneliti melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas dengan menggunakan
l l l l l l l l l l l l l

metode demonstrasi. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran peneliti membuat suatu l l l l l l l l l l

perencanaan pembelaaran (RPP). Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-


l l l l l l l l l l l l l l l l l

langkah yang telah direncanakan sebelumnya. Pada akhir pembelajaran peneliti memberikan tes
l l l l l l l l l l l l l l l

akhir (Pos Tes) untuk mengetahui tingkat pemhaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan
l l l l l l l l l l l l l l

15
pada tes ini siswa memperoleh nilai rata keseluruhan yaitu 88,64% dan telah mencapai nilai
l l l l l l l l l l l l l

KKM, hanya 5 siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan 32 siswa tuntas dalam belajar. Bagi
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

guru hendaknya memperhatikan metode dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode l l l l l l l l l l l l

disesuaikan dengan materi pelajaran yang sesuai dengan penggunaan metode tersebut.
l l l l l l l l l l l l

DAFTAR PUSTAKA L L L L

Artika Manurung. (2020). Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa Tema 3
L l l l l l l l l l l l

Subtema 1 Pembelajaran 3 Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan dan Konseling. Volume 4 l l l l l l l l

Nomor 5 Tahun 2022 E-ISSN: 2685-936X dan P-ISSN: 2685-9351. l l

Cut Rina. (2020). Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Al-Azkiya:
l l l l l l l l L L l

Jurnal Pendidikan MI/SD. Vol. 5 No. 2 Tahun 2020 ISSN: 2745-7656 (Print) 2527-8770
l l l

(Online).
Gusnarib Wahab. (2021). Teori-teori belajar dan pembelajaran. CV. Adanu Abimata. Jawa barat.
l l l l l l l l l L l L l l l l l l

Hamdan Husein Batubara. (2023). Media Pembelajaran Komprehensif. CV. Graha Edu.
l l l l l l l l l l l

Semarang. l l

I Gede Kartya. (2022). Implementasi Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar l l l l l l l l l

Penjasorkes Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Journal of Education Action Research.


l l l l l l l l L l

Volume 6, Number 4, Tahun Terbit 2022, pp. 440-445 P-ISSN: 2580-4790 E-ISSN: l

2549-3272
Kosmas Sobon & Sofly Junike Lumowa. (2018). Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk
l l l l l

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Di Sd Negeri l l l l l l l l l l l l l l l

Kawangkoan Kecamatan Kalawat. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara. Volume 3 Nomor


l l l l l l l l l l l l l l l l

2. ISSN 2579-6461 (Online) ISSN 2460-6324 (Print)


Maisarah. (2023). Media Pembelajaran. PT Sada Kurnia. Banten
l l l l l l l l l l l

Musdalifa Ibrahim. (2023). Efektivitas Metode Pembelajaran Demonstrasi Berbantuan Geogebra


l l l l l l l l l l l

Dalam Meningkatkan Kemampuaan Kognitif Siswa. Journal Of Mathematics Learning


l l l l l l l l l l l l

Innovation (JMLI). Volume 2, Number 1, 2023, Pages 39-52 l l

Muhammad Afandi. (2013). Model dan metode pembelajaran di sekolah. Unissula Press.
l l L l l l l l l l

Semarang. l l

Rusyadi Ananda. (2022). Variabel Belajar (Kompilasi konsep). CV. Pusdikra. Medan.
l L l l l l l l l l l

16

Anda mungkin juga menyukai