Oleh
MIFTAKHUL KHOLIPAH
NIM. 856771259
ABSTRAK
Penelitian ini membahas masalah yang ada di dalam kelas pada saat pembelajaran matematika,
yaitu mengenai metode apa yang paling tepat yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa tentang bangun ruang kubus kelas V SD N Tuladan Jawa . kemudiaan peneliti memilih
metode demonstrasi disertai dengan alat peraga kubus. Penelitian ini bertujuan agar hasil
belajar siswa dapat meningkat dari hasil yang sebelumnya. Sumber data penelitian ini adalah
Siswa Kelas V SD N Tuladan Jawa, yang memiliki peserta didik sebanyak 38 siswa yang terdiri
dari 17 laki – laki , dan 21 perempuan. penelitian dilaksanakan tahun pelajaran 2022/2023.
Adapun jenis data yang terkumpul yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Pada kegiatan
pembelajaran pra siklus hanya 15 orang yang nilainya diatas KKM dari jumlah siswa 38 .
Kemudian Pada siklus 1 bertambah 12 siswa , jadi jumlahnya 27 siswa atau jika di
persentasikan menjadi (71%). Selanjutnya Pada siklus II bertambah lagi 11 siswa jadi totalnya
adalah 38 siswa yang nilainya tuntas, artinya persentase kelulusan menjadi (100%) atau
dikatakan seluruh siswa telah berhasil tuntas dalam pembelajaran matematika ini.maka dari itu
diperoleh kesimpulan bahwa pemilihan metode serta media yang tepat dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa , seperti yang telah peneliti terapkan yaitu dengan memilih
metode Demonstrasi dengan media kubus, terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang kubus.
Kata Kunci : hasil belajar, metode demonstrasi, alat peraga, bangun ruang, kubus.
ABSTRACT
This study discusses the problems that exist in the classroom when learning mathematics, which is
regarding what is the most appropriate method that can improve students' mathematics learning
outcomesregarding cube shapes for class V SD N Tuladan Jawa. then the researcher chose the
demonstration method accompanied by cube props. This study aims to increase student learning
outcomes from previous results. The data source for this study was the fifth grade students at SD N
Tuladan Jawa, which had 38
3
students consisting of 17 boys and 21 girls. the research was carried out in the 2022/2023 academic
year. The types of data collected are qualitative and quantitative data. In the pre-cycle learning
activities, only 15 students scored above the KKM out of a total of 38 students. Then in cycle 1 there
are 12 students added, so the number is 27 students or if the percentage is (71%). Furthermore, in
cycle II, another 11 students were added, so the total was 38 students whose grades were complete,
meaning that the passing percentage was (100%) or it was said that all students had successfully
completed learning mathematics. From this it was concluded that selecting the right method and
media can help improve student learning outcomes, as the researchers have applied, namely by
choosing the Demonstration method with cube media, it has proven successful in increasing the
learning outcomes of fifth grade students in the subject ofmathematics material for cubes.
Keywords: learning outcomes, demonstration methods, visual aids, geometric shapes, cubes.
PENDAHULUAN
Mata pelajaran matematika wajib dipelajari oleh seluruh peserta didik, dari
jenjang yang paling dasar yakni siswa SD hingga ke jenjang perkuliahan, adapun
tujuanya mempelajari matematika, tidak lain untuk bekal dalam penerapan di kehidupan
sehari hari. Pembelajaran Matematika memerlukan konsentrasi dan ketelitian dalam
mengerjakannya. Namun, mengingat matematika merupakan materi yang wajib dikuasai
oleh seluruh peserta didik, maka siswa harus mampu memahaminya. Ilmu matematika
selalu berkaitan dengan kegiatan yang menyangkut kehidupan manusia. maka dari itu
dapat disimpulkan menguasai materi pembelajaran matematika adalah hal yang sangat
penting bagi seluruh pelajar di Indonesia.
4
Berdasarkan kegiatan evaluasi pada pelajaran matematika kelas V SD N Tuladan Jawa
dengan jumlah siswa 38 orang , ada 15 orang yang nilainya diatas KKM, jadi ada 39 %
siswa yang nilainya bagus. Maka dari itu penulis perlu melakukan peningkatan dalam
memahami dan menguasai pembelajaran matematika dengan cara melaksanakan sebuah
PTK, agar dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika khususnya bangun ruang kubus melalui metode demonstrasi menggunakan
media alat peraga kubus. Penelitian ini bertujuan agar hasil belajar siswa lebih meningkat
dengan diterapkanya metode demonstrasi pada pembelajaran matematika materi bangun
ruang kubus disertai penggunaan alat peraga pada kelas V SDN Tuladan Jawa.
METODE
Metode dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK), yang telah di
lakukan dengan memilih lokasi di SD N Tuladan Jawa, yang terletak didesa TriMukti
kecamatan BTS ulu kabupaten Musi Rawas. Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan
waktu selama 3 minggu, dari pra siklus hingga siklus II,yang dilaksanakan pada tahun
2022- 2023. objek yang telah dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas V , yang
memiliki jumlah siswa 38 , dengan jumlah laki laki 21 dan perempuan 17 orang. Peneliti
memperoleh data hasil belajar siswa dengan melakukan tes tertulis. Tes merupakan
metode untuk dapat memperoleh nilai hasil belajar yang dilakukan dengan memberika
soal latihan tertulis kepada siswa , sehingga mendapat kan sebuah penilaian. Selain itu
metode pembelajaran yang dipilih peneliti adalah metode demonstrasi, karena dengan
menggunakan metode ini, menjadikan siswa lebih tertarik dan lebih aktif saat melakukan
kegiatan belajar mengajar, peneliti juga menyertakan sebuah media alat peraga dalam
menerapkan metode ini , sehingga siswa menjadi tertarik ingin mengetahui dan
memahami materi dan menjadi fokus saat guru menjelaskan. adapun beberapa
pengertian dari beberapa buku , diantaranya:
5
Menurut Istarani (2014:101) dalam buku Model Pembelajaran Inovatif demonstrasi
adalah sebuah konsep yang diterapkan seorang guru dengan cara memperagakan atau
mempraktikkan tentang suatu benda dengan sangat nyata dan jelas, dengan tujuan agar
memudahkan proses pemahaman siswa pada materi yang dijelaskan guru . Metode ini
adalah sebuah metode dengan cara mengajar yang melakukan peragaan langsung dari
suatu kejadian, urutan, dan aturan dalam melakukan suatu kegiatan .selain dengan
peragaan secara langsung metode ini juga dapat melibatkan sebuah media alat peraga
yang sesuai dengan materi atau tema dalam pelajaran. Jadi mendapat kesimpulan bahwa
metode demonstrasi adalah metode yang cukup efektif dalam meningkatkan minat
belajar siswa
Arsyad (2015: 9) berpendapat Alat peraga merupakan benda yang di gunakan untuk
membantu proses pembelajaran yaitu dengan memperagakan sebuah materi menjadi
lebih mudah dan efisien. Sedangkan, Hamalik dalam (Maufur, 2016: 243)
menyampaikan pada penggunaan media saat pembelajaran akan membuat siswa
memnjadi lebih ingin tahu , serta siswa menjadi lebih semangat dan lebih aktif bertanya
dan menjawab tentang pelajaran yang belum dimengerti maupun yang telah dimengerti.
Selain itu dapat membuat siswa menjadi pribadi yang pemberani saat proses belajar
mengajar dikelas ..
(Sudjana, 2014:11) mengatakan bahwa alat peraga merupakan bentuk dari media
pembelajaran. Alat peraga dapat dilihat dan didengar serta guru menjadi lebih mudah
dalam menyampaikan materi pembelajaran .
6
(Mariani, 2017; Pramana et al., 2014; Sopia & Wutsqa, 2015) berpendapat bahwa
Dengan menggunakan yang tepat peneliti akan mendapat data nilai tugas yang telah
dikerjakan oleh siswa mata pelajaran matematika, dengan memberikan lembar kerja
siswa berupa soal pilihan ganda. Sehingga dapat dilanjutkan dengan kegiatan
menganalisis data nilai siswa, dengan menggunakan teknik statistic , deskriptif, dan
kuantitatif
Menurut Asyar (2012:11-12) menjelaskan bahwa alat peraga adalah media yang
dipilih sesuai materi atau tema yang dipelajari. Arsyad (2015:9) berpendapat bahwa alat
adalah benda abstrak, kemudian di ragakan dengan sebuah benda yang mudah di
jangkau oleh pemikiran manusia serta dapat di lihat dan di pegang .
7
melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi menggunakan media alat peraga, melakukan
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Yang terakhir adalah kegiatan refleksi.
Dimana kegiatan ini melakukan analisis terhadap hasil belajar pada siklus I,
menganalisis hasil dari observasi yang dilakukan oleh teman sejawat, karena hasil dari
siklus kedua ini relative baik, dan telah berhasil meningkatkan nilai belajar siswa maka
tidak ada lagi perbaikan pembelajaran untuk siklus selanjutny. Data yang dianalisis
dalam penelitian ini diperoleh dari hasil belajar siswa berupa hasil tes tertulis, lembar
observasi siswa, dan catatan harian.
Berdasarkan kegaiatan analisis yang telah dilakukan pada aktivitas belajar peserta didik
dan observasi saat proses belajar mengajar mata pelajaran Matematika, dengan
menerapkan metode yang telah dipilih yaitu demonstrasi disertai media kubus dari
karton,pada kelas V, SD N Tuladan Jawa dengan jumlah murid 38 orang,dengan
melakukan pengamatan kegiatan belajar siklus I dan II.
Berikut ini table dari hasil penelitian observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat
kegiatan pembelajaran selama siklus I dan II dalam proses perbaikan pembelajaran yang
dilakukan
TABEL 1
HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
8
Keterangan :
1. Siswa terlibat aktif artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh, aktif
bertanya danmenjawab pertanyaannya dengan benar tentang materi pelajaran yang
disampaikan
2. Siswa tidak aktif artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh tetapi siswa
tidakbertanya dan tidak menjawab pertanyaan dari guru nya.
. Diagram 1.
Peningkatan hasil belajar matematika siswa Kelas V dalam perbaikan pembelajaran
120%
100%
80%
60% TUNTAS
TIDAK TUNTAS
40%
20%
0%
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
berdasarkan data analisis hasil belajar siswa di atas, serta hasil diskusi bersama
teman sejawat dan juga dengan tutor pembimbing, mendapat kesimpulan bahwa
penelitian perbaikan pembelajaran di Kelas V SD N Tuladan Jawa , dihentikan
sampai Siklus II, karena pada siklus ini telah mencapai nilai maksimal yaitu diatas
nilai KKM yang ditetapkan.
9
kemudian meningkat menjadi 27 Siswa yang terlibat aktif atau 71% pada Siklus I.
Pada Siklus II, persentase ketuntasan belajar siswa yang terlibat aktif yakni 38 Siswa
atau 100% . Selain itu hasil belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi sangat
maksimal. Suatu keberhasilan bagi siswa dalam belajar merupakan angan - angan
semua guru maka dari itu guru harus berupaya mewujudkannya dengan beraneka
usaha, mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
Penggunaan metode dan media yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil belajar
pada peserta didik. Terbukti dengan melakukan perbaikan yaitu dengan
menggunakan metode demonstrasi melalui alat peraga siswa kelas V SD N Tuladan
Jawa pelajaran Matematika materi bangun ruang kubus terbukti telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12