Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GASING

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


MATERI PERKALIAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V
1
Titis Andesta, 2 Y. Windrawanto
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana

Email: 1 292013031@student.uksw.edu, 2 windrawanto@staff.uksw.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas penggunaan metode gasing pada pembelajaran
matematika materi perkalian bilangan pecahan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas V SDN 4 Tanggung yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui tes dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik uji
Independent samples T-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika. Hal ini
dapat dilihat pada perbedaan skor rata-rata pretest posttest kelompok eksperimen sebesar -14.917 didapat
dari rerata sebelum dikurangi rerata sesudah perlakuan. Nilai mean negatif menunjukkan bahwa rerata
sesudah lebih tinggi daripada rerata sebelum diberikan perlakuan sehingga subjek mengalami peningkatan
hasil. Perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen terjadi karena pengaruh perlakuan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil posttest kelompok eksperiman dan kelompok kontrol dengan perbedaan hasil
signifikansi 0,887 > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan penggunaan metode gasing efektif untuk meningkatkan hasil
belajar matematika materi perkalian bilangan pecahan pada siswa kelas V.

Kata Kunci: Gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan), Hasil belajar, Pecahan.

855
PENDAHULUAN dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Siswa juga akan berlatih soal-soal yang
Sekolah dasar (SD) merupakan
variatif untuk meningkatkan daya berfikir
tempat pendidikan paling dasar di
siswa, dengan demikian hasil belajar siswa
Indonesia, maka mutu pendidikan di SD
dapat meningkat.
harus diperhatikan. Tinjauan mutu
pendidikan di SD salah satunya dilakukan Berdasarkan latar belakang masalah
dalam proses pembelajaran. Pada di atas, maka dapat dirumuskan masalah
pembelajaran SD dipelajari kemampuan yaitu “apakah penggunaan metode gasing
dasar yaitu kemampuan menulis, berhitung, efektif dalam meningkatkan hasil belajar
dan membaca. Salah satu mata pelajaran matematika materi perkalian bilangan
yang sangat penting dalam dunia pecahan siswa kelas V SDN 4 Tanggung
pendidikan khususnya pada jenjang semester 2 tahun pelajaran 2016-2017”.
pendidikan SD yaitu pembelajaran
Penelitian yang digunakan sebagai
matematika. Pembelajaran matematika
acuan dalam penelitian ini ada tiga.
sangat penting karena di dalamnya siswa
Penelitian terdahulu yang pertama pada
mempelajari kemampuan dasar yang
tahun 2013, yaitu penelitian berjudul
dipelajari di SD yaitu kemampuan
Penerapan Matematika Gasing (Gampang,
berhitung. Pembelajaran matematika
Asyik, Menyenangkan) Pada Materi
bukanlah pelajaran yang menyenangkan
Penjumlahan Dua Digit dengan Dua Digit
untuk siswa. Pembelajaran matematika
untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri
harus dibuat semenarik mungkin dan cara-
Cinuhi II, Kelapa Dua, Tangerang oleh
cara yang mudah dipahami oleh siswa
Wiyanti Wiwik dan Wakhyuningsih Nur
sehingga siswa menyukai pembelajaran
Safitri, dimana desain penelitian
matematika.
menggunakan quasi eksperimen dan ada
Pembelajaran matematika sebanyak 16,9 perbedaan rata-rata posttest
dikatakan berhasil dapat dilihat dari kelompok kontrol dan eksperimen.
keberhasilan siswa dalam mencapai
Penelitian berjudul “Penerapan
penguasaan materi dan pemahaman dalam
Metode Gasing untuk Meningkatkan Minat
proses pembelajaran. Pada pembelajaran
Belajar dan Kemampuan Berhitung Mapel
yang terjadi pada siswa kelas V di SDN 4
Matematika Siswa Kelas IV SDN Jepang 1
Tanggung, berdasarkan hasil observasi,
Kudus Tahun 2012/2013” oleh Ainurrahmi
siswa sulit dalam menghafalkan rumus dan
Naela (2013). Penelitian yang telah
kebingungan dalam menggunakan rumus
dilakukan berhasil meningkatkan minat
saat mengerjakan soal-soal. Metode
belajar dan kemampuan berhitung siswa
pembelajaran diduga belum sesuai dengan
tiap siklusnya yang dari kondisi awal
karakteristik anak dan karakteristik mata
32,14% menjadi 92,86% kemampuan
pelajaran.
berhitung dan 91,12% keaktifan siswa pada
Dengan demikian keberhasilan siklus 2 tahap 2.
pembelajaran matematika siswa kelas V di
Penelitian berjudul “Penerapan
SDN 4 Tanggung akan dilihat pada hasil
Metode Gasing (Gampang Asyik Dan
belajar matematika materi perkalian
Menyenangkan) Cara Coret Materi
bilangan pecahan dengan menggunakan
Perkalian Pecahan untuk Meningkatkan
metode gasing (gampang, asyik, dan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
menyenangkan) (Surya 2011).
SD Negeri 3 Mamala Kecamatan Leihitu”
Pembelajaran matematika pada siswa kelas
yang dilakukan oleh Lilisula (2013). Dari
V SDN 4 Tanggung menggunakan metode
26 siswa, nilai hasil belajar menggunakan
gasing dalam mendesain pembelajaran
metode matematika gasing terdapat 24
materi perkalian bilangan pecahan. Metode
siswa atau 93,3% berada diatas nilai KKM
gasing membuat belajar matematika dengan
yaitu >60, sedangkan 2 siswa atau 7,7%
cara yang gampang dengan meminimalisir
berada dibawah KKM yaitu <60.
penggunaan rumus serta mendorong siswa
semangat mengikuti pembelajaran. Siswa Berdasarkan penelitian yang
berlatih dengan benda-benda nyata sesuai relevan terdahulu yaitu metode gasing dapat

856
memberi pengaruh terhadap hasil belajar memuaskan. Aniey (2013) mengemukakan
siswa. Namun, penelitian mayoritas tentang 5 langkah pembelajaran dalam metode
penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian gasing. Tahap pertama: Dialog sederhana;
ini, peneliti tertarik menggunakan tahap kedua: berimajinasi atau befantasi;
penelitian eksperimen yang berbeda dengan tahap ketiga: menyajikan contoh-contoh
penelitian eksperimen yang terdahulu. soal yang relevan; tahap keempat:
Perbedaan terdapat pada desain penelitian menyajikan materi secara mendalam; tahap
tersebut yaitu akan menggunakan desain kelima: memberikan variasi soal. Dengan 5
penelitian true eksperimen untuk dapat langkah tahap pembelajaran metode gasing
meningkatkan hasil belajar siswa, dan siswa dapat dengan mudah menguasai
penelitian ini akan menggunakan statistik materi matematika karena siswa belajar
parametrik untuk mengetahui perbedaan mulai hal termudah yang diimajinasikan
rerata kelompok eksperimen dan kelompok dan dianalisa kemudian berlatih soal yang
kontrol. relevan dan bervariasi dengan kehidupan
sehari-hari.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pembelajaran Keberhasilan penggunaaan metode
matematika sangat penting untuk gasing dalam penelitian ini dinilai dari
memajukan perkembangan teknologi hasil belajar siswa. Menurut Sudjana Nana
informasi dan komunikasi. Menurut Amir (2016) penilaian hasil belajar adalah proses
Zubaidah dan Risnawati (2016) pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
pembelajaran matematika adalah suatu yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
proses belajar mengajar yang dibangun oleh Hasil belajar matematika materi perkalian
guru untuk mengembangkan kreatifitas pecahan yang dicapai siswa sesuai dengan
siswa yang dapat meningkatkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
kemampuan berpikir siswa, serta dapat kelas V SD.
meningkatkan kemampuan mengkontruksi
Hipotesis yang diajukan dalam
pengetahuan baru sebagai upaya
penelitian ini untuk melihat peningkatan
meningkatkan penguasaan yang baik
hasil belajar matematika materi perkalian
terhadap materi matematika. Pembelajaran
bilangan pecahan yaitu:
matemetika menginginkan generasi muda
yang akan datang dapat berpikir kritis Ho = tidak terdapat perbedaan yang
dalam melogikakan sebuah permasalahan signifikan hasil belajar matematika
matematika. materi perkalian pecahan siswa
kelas V SDN 4 Tanggung semester
Metode gasing merupakan salah
2 tahun pelajaran 2016-2017
satu metode yang digunakan dalam
sebelum dan setelah menggunakan
pembelajaran matematika. Surya (2011)
metode gasing.
mengemukakan bahwa metode matematika
Ha = terdapat perbedaan yang signifikan
gasing merupakan suatu metode belajar
hasil belajar matematika materi
matematika dengan menggunakan cara
perkalian pecahan siswa kelas V
yang lebih sederhana dan dipadukan dengan
SDN 4 Tanggung semester 2 tahun
pendekatan logika dan meminimalisir
pelajaran 2016-2017 sebelum dan
penggunaan rumus serta menekankan
setelah menggunakan metode
kepada suatu pembelajaran yang berupa
gasing.
kegiatan eksplorasi nyata (konkret) dari
materi-materi yang disesuaikan dengan
kurikulum sekolah. Kegiatan belajar
METODE PENELITIAN
mengajar menggunakan metode gasing
disusun sedemikan rupa dari hal nyata yang Jenis penelitian yang dipakai yaitu
termudah sampai pada hal yang sulit penelitian eksperimen. Penelitian
dengan merancang materi pembelajaran eksperimen adalah metode penelitian yang
secara runtut sesuai dengan tujuan digunakan untuk mencari pengaruh
pembelajaran matematika, sehingga siswa perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
dengan mudah dapat memahami materi kondisi yang terkendalikan. Dalam
matematika dengan hasil belajar yang penelitian eksperimen dilakukan dengan

857
adanya perlakuan dan tanpa perlakuan suatu metode belajar matematika dengan
untuk membandingkan perbedaan yang ada. menggunakan cara yang lebih sederhana
dan dipadukan dengan pendekatan logika
Desain penelitian yang digunakan
dan meminimalisir penggunaan rumus
dalam penelitian ini Pretest Posttest
serta menekankan kepada suatu
Control Group Design terdapat dua
pembelajaran yang berupa kegiatan
kelompok yang dipilih secara random pada
eksplorasi nyata (konkret) dari materi-
sampel dalam suatu populasi. Desain
materi yang disesuaikan dengan
eksperimen dalam penelitian ini secara rinci
kurikulum sekolah. langkah pembelajaran
disajikan melalui gambar 1 di bawah ini.
metode matematika gasing terdiri dari lima
Gambar 1 tahapan. Tahapan tersebut meliputi: Tahap
Desain Eksperimen pertama dialog sederhana, tahap kedua
R O1 X O2 berimajinasi atau berfantasi, tahap ketiga
menyajikan contoh-contoh soal yang
R O3 X O4 relevan, tahap keempat menyajikan materi
Sumber: Sugiyono (2014) secara mendalam, dan tahap kelima
memberikan variasi soal. Hasil belajar
Penelitian ini dilaksanakan melalui adalah perubahan tingkah laku siswa yang
tiga langkah dalam masing-masing mencakup aspek kognitif, afektif dan
kelompok, antara lain yaitu memberikan psikomotor, Tes pilihan ganda digunakan
pretest untuk mengetahui keadaan awal untuk mengukur hasil belajar siswa pada
adakah perbedaan antara kelompok aspek kognitif.
eksperimen (O1) atau kelompok kontrol Teknik pengumpulan data yang
(O3). Pengajar memberikan perlakuan (X) digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode gasing kepada kelompok berupa teknik tes dan non tes berupa
eksperimen (O2) dan perlakuan (X) dengan observasi.
pembelajaran seperti biasanya kelompok
kontrol (O4). Selanjutnya memberikan Tes
posttest untuk mengukur variabel terikat Menurut Arifin Zaenal (2011) tes
setelah diberikan perlakuan. adalah suatu teknik pengukuran yang di
Subjek penelitian ini adalah 24 dalamnya terdapat berbagai pertanyaan,
siswa kelas kelas V SDN 4 Tanggung pernyataan, atau serangkaian tugas yang
Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten harus dikerjakan atau dijawab oleh
Grobogan yang diberikan perlakuan dengan responden. Tes objektif adalah tes pilihan
metode gasing pada materi pecahan. Siswa ganda yang digunakan dalam penelitian ini.
akan dibagi menjadi 2 kelompok, 12 siswa Pretest diambil dari hasil tes ulangan harian
kelompok eksperimen dan 12 siswa 1 matematika semester 2. Soal yang
kelompok kontrol. Penempatan siswa pada digunakan dalam penelitian ini berjumlah
masing-masing kelompok diambil secara 20 butir soal pilihan ganda untuk posttest.
random berdasarkan peringkat UH1 yang Observasi
kemudian dipisah dan dihitung rata-rata
masing-masing kelompok. Menurut Sanjaya Wina (2013)
observasi adalah teknik pengumpulan data
Variabel penelitian terdiri dari dengan cara mengamati secara langsung
variabel bebas (independen) yaitu metode maupun tidak tentang hal-hal yang diamati
gasing dan veriabel terikat (dependen) hasil dan mencatatnya pada alat observasi. Hal-
belajar. hal yang diamati itu biasanya gejala tingkah
Definisi operasional adalah definisi laku, benda-benda hidup, ataupun benda
yang dirumuskan oleh peneliti tentang mati. Dalam penelitian ini yang diamati
istilah yang ada pada masalah peneliti adalah tingkah laku yang dilakukan oleh
dengan maksud untuk menyamakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
persepsi antara peneliti dengan orang-orang Teknik analisis data yang
yang terkait dengan penelitian (Sanjaya digunakan dalam penelitian ini adalah
Wina 2013). Metode gasing merupakan Independent samples T-test. Analisis data

858
ini untuk menghitung rata-rata perbedaan 2 Kagiatan awal dimulai dengan
kelompok yang dipilih secara random persiapan, sebelum kegiatan pembelajaran
dengan perlakuan yang berbeda. Uji guru menkondisikan siswa dengan berdoa
instrument dalam penelitian ini sesuai kepercayaan masing-masing,
menggunakan teori berdasarkan acuan melakukan presensi, melakukan apersepsi,
Wardani, dkk yang terdiri dari uji validitas, guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
uji reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran sebelum pembelajaran dimulai guru
soal. Uji normalitas dan uji homogenitas memberi motivasi kepada siswa agar siswa
bertujuan untuk mengetahui apakah lebih semangat dalam memperhatikan saat
kedua kelompok eksperimen dan proses pembelajaran berlangsung.
kelompok kontrol normal dan homogen.
Kegiatan pembelajaran pada tahap
yang pertama yaitu tahap dialog sederhana,
guru menggali pemahaman siswa mengenai
HASIL PENELITIAN DAN
meteri pembelajaran perkalian pecahan
PEMBAHASAN
dengan pertanyaan pertanyaan menyangkut
Penelitian ini dilaksanakan di SDN kehidupan sekitar, siswa berusaha
yang berada di Kecamatan Tanggungharjo memahami pertanyaan-pertanyaan yang
Kebupaten Grobogan tahun pelajaran 2016- disampaikan guru. Kemudian setelah itu
2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa secara bergantian menjawab
kelas V yang dibagi menjadi 2 kelompok pertanyaan dari guru. Selanjutnya guru
secara random. Kelompok ekperimen membimbing siswa untuk berimajinasi
diberikan perlakuan yaitu menggunakan menggunakan media kertas yang telah
metode gasing, dan kelompok kontrol disediakan guru. Kemudian siswa berfantasi
pembelajaran seperti biasanya. dengan teman sebangkunya menggunakan
Pelaksanaan penelitian di SDN 4 media kertas. Siswa tercepat yang mampu
Tanggung tahun pelajaran 2016-2017 berfantasi menggunakan kertas maju ke
dilakukan selama 2x35 menit pada depan kelas untuk mempresentasi perkalian
kelompok eksperimen dan pada kelompok pecahan. Guru menjelaskan contoh-contoh
kontrol. Ruang penelitian yang digunakan soal, selanjutnya guru menyajikan contoh-
untuk kelompok eksperimen berada di contoh yang relevan dan mengajarkan siswa
ruang kelas V dan untuk kelompok kontrol mudah menghitung perkalian pecahan
berada di ruang kelas IV yang sedang jam dengan mencongak. Siswa secara
pelajaran olahraga. Signifikansi pretest bergantian maju ke depan kelas untuk
kelompok eksperimen dan kelompok berlatih mengerjakan soal dengan cara
kontrol setelah uji independent samples t- mencongak. Siswa yang berani maju ke
tes yaitu sebesar 0,887 > 0,05. Dapat depan kelas dan menjawab dengan benar
disimpulkan bahwa kedua kelompok tidak mendapat penghargaan berupa stiker dari
berbeda secara signifikan. Bisa dikatakan guru. Siswa secara bergantian berlomba
kedua kelompok sama sebelum treatmen untuk maju kedepan menyelasaikan
dan kedua kelompok dapat digunakan perhitungan perkalian pecahan dengan cara
cepat. Setelah itu guru menyajikan materi
Hasil implementasi pembelajaran secara mendalam membahas perkalian
dan tingkat ketercapaian hasil belajar berbagai bentuk pecahan. Selanjutnya guru
matematika materi perkalian bilangan menjelaskan materi perkalian lebih luas
pecahan dengan menggunakan metode dengan contoh soal yang variatif. Kemudian
gasing akan dipaparkan. Pelaksanaan siswa dibangku masing-masing berlomba
kegiatan pembelajaran pada hari rabu 08 menyelesaikan contoh soal yang variatif
Februari 2016 diikuti oleh 12 siswa atau yang diberikan guru. Kemudian guru
seluruh siswa pada kelompok eksperimen memberikan konfirmasi dari jawaban yang
hadir dalam kegiatan pembelajaran. diberikan oleh setiap siswa. Selanjutnya
Pemberian perlakuan dilakukan oleh siswa mengerjakan soal evaluasi dengan
peneliti sendiri dengan diamati oleh guru kurun waktu yang telah ditentukan yaitu 20
kelas IV. menit. Setelah itu setiap siswa menerimaa
penghargaan dari guru.

859
Pada kegiatan akhir siswa Berdasarkan gambar 3 nampak
melakukan refleksi bersama guru dan bahwa hasil belajar pretest terdapat 2 siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang mendapat skor antara 40-48; 2 siswa
dengan meteri perkalian pecahan yang mendapat skor antara 49-57; 2 siswa
sudah dilakukan. Kemudian guru mendapat skor antara 58-66; 4 siswa
memberikan tindak lanjut pembelajaran. mendapat skor antara 67-75; 2 siswa
mendapat skor antara 76-84. Tidak ada
Berdasarkan hasil observasi
peningkatan yang berbeda jauh pada hasil
terhadap kelompok eksperimen guru sangat
belajar posttest yaitu terdapat 3 siswa yang
menguasai kelas dan siswa antusias dalam
mendapat skor antara 49-57; 5 siswa
mengikuti pembelajaran, proses
mendapat skor antara 58-66; 3 siswa
pembelajaran berjalan dengan lancar dan
mendapat skor antara 67-75; 1 siswa
baik sesuai dengan yang ada di RPP.
mendapat skor antara 76-84.
Distribusi frekuensi skor pretest
Pemaparan deskripsi komparasi ini
dan posttest pada kelompok eksperimen
akan menyajikan perbandingan hasil
disajikan lebih jelas dalam bentuk grafik
pengukuran kelompok eksperimen dan
sebagai berikut.
kelompok kontrol berdasarkan nilai pretest
dan posttest. Deskripsi ini disajikan dalam
bentuk grafik sebagai berikut.

Gambar 2
Garfik Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan
Posttest Kelompok Eksperimen
Gambar 4
Berdasarkan gambar 2 nampak Grafik Deskripsi Komparasi Hasil
bahwa hasil belajar pretest terdapat 3 siswa Pengukuran Skor Pretest dan Posttest
mendapat skor antara 45-55; 4 siswa Kelompok Eksperimen dan
mendapat skor antara 56-66; 4 siswa Kelompok Kontrol
mendapat skor antara 67-77; 1 siswa
mendapat skor antara 78-88. Pada hasil Berdasarkan gambar 4 nampak
belajar posstest terdapat peningkatan skor bahwa pada tahap pengukuran posttest, skor
yaitu 3 siswa mendapat skor antara 56-66; 3 rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi
siswa mendapat skor antara 67-77; 3 siswa dibandingkan skor rata-rata kelompok
mendapat skor antara 78-88; 3 siswa kontrol.
mendapat skor antara 89-100. Hasil data normalitas menggunakan
Distribusi frekuensi skor pretest kolmogorov-Smirnov dan hasil dari Test of
dan posttest pada kelompok kontrol Homogenity of Varians pretest dan posttest
disajikam lebih jelas dalam bentuk grafik kelompok eksperimen dan kelompok
sebagai berikut. kontrol adalah data berdistribusi normal dan
homogen atau memiliki varian sama.
Hasil uji independent samples t-test
pretest dan posttest kelompok eksperimen
menunjukkan mean sebesar -14.917 didapat
dari rerata sebelum dikurangi rerata
sesudah. Nilai mean negatif menunjukkan
Gambar 3
bahwa rerata sesudah lebih tinggi daripada
Garfik Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan rerata sebelum diberikan perlakuan
Posttest Kelompok Kontrol sehingga subjek mengalami peningkatan
hasil. Hal ini terlihat pada Sig. (2-tailed)

860
0,005 < 0,05 maka membuktikan bahwa diterima Ho ditolak dan dapat ditarik
terdapat perbedaan yang signifikan pada kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang
metode gasing dalam meningkatkan hasil signifikan hasil belajar matematika materi
belajar. perkalian pecahan siswa kelas V SDN 4
Tanggung semester 2 tahun pelajaran 2016-
Hasil uji independent samples t-test
2017 sebelum dan setelah menggunakan
posttest kelompok eksperimen dan
metode gasing.. Perubahan yang signifikan
kelompok kontrol dilihat Sig. (2-tailed)
pada kelompok eksperimen terjadi karena
sebesar 0,002 < 0.05. Dengan demikian
pengaruh treatmen. Hal ini dibuktikan
dapat disimpilkan bahwa kelompok
dengan hasil posttest kelompok eksperimen
eksperimen dan kelompok kontrol ada
dan kelompok kontrol dengan hasil
perbedaan yang signifikan.
signifikansi 0,002 < 0,05 yang artinya ada
Hasil uji hipotesis dalam penelitian perubahan yang signifikan antara kedua
ini berdasarkan pada hasil uji independent kelompok.
samples t-test pretest- posttest kelompok
Berdasarkan hasil observasi saat
eksperimen dan kelompok kontrol untuk
penelitian guru melibatkan siswa secara
mengetahui efektivitas penggunaan metode
aktif. Nampak saat pembelajaran siswa
gasing dengan bantuan SPSS 16.0 for
menganalisa sebuah persoalan yang
windows. Hasil uji hipotesis dapat diambil
dipaparkan guru. Siswa aktif dalam berlatih
dari hasil perhitungan yang signifikan
dengan siswa lain serta memperagakannya
dengan melihat sig. (2-tailed) = 0,05.
menggunakan benda nyata. Dengan
Berdasarkan kaidah, α = 0,05 ≥ sig. (2-
demikian, siswa dapat menguasai setiap
tailed) atau 0,05 ≥ 0,005 maka Ha diterima
materi yang diberikan. Siswa juga berlatih
Ho ditolak yang berarti dapat ditarik
soal-soal yang bervariasi. Hal ini membuat
kesimpulannya bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar siswa dapat meningkat dengan
yang signifikan hasil belajar matematika
menggunakan metode gasing.
materi perkalian pecahan siswa kelas V
SDN 4 Tanggung semester 2 tahun Perubahan yang signifikan pada
pelajaran 2016-2017 sebelum dan setelah pretest-posttest kelompok eksperimen
menggunakan metode gasing. disebabkan adanya perlakuan yang
diberikan yaitu menggunakan metode
Penelitian ini bertujuan untuk
gasing. Hasil penelitian ini sejalan dengan
mengetahui efektivitas penggunaan metode
penelitian yang dilakukan oleh Syarif
gasing dalam meningkatkan hasil
Hermawan. (2012), bahwa terdapat
matematika materi perkalian bilangan
perbedaan yang signifikan keefektifan
pecahan siswa kelas V SDN 4 Tanggung
siswa dan hasil belajar matematika materi
Semester 2 Tahun 2016-2017. Pretest dan
keliling bangun datar siswa kelas III SDN 1
posttest kelompok eksperimen
Kalipancur Kabupaten Pekalongan setelah
menunjukkan mean sebesar -14.917 didapat
menggunakan metode gasing. Dari nilai
dari rerata sebelum dikurangi rerata
signifikansi hasil belajar yang diperoleh
sesudah. Nilai mean negatif menunjukkan
0,000 < 0,05 dan keefektitfan 0,014 < 0,005
bahwa rerata sesudah lebih tinggi daripada
dapat disimpilkan bahwa terdapat
rerata sebelum diberikan perlakuan
perbedaan hasil belajar matematika siswa
sehingga subjek mengalami peningkatan
kelas III yang menggunakan gasing.
hasil. Hasil uji hipotesis yang dihitung
Metode gasing juga efektif digunakan untuk
menggunakan independent samples t-test
meningkatkan hasil belajar matematika
didapatkan nilai pretest pada kelompok
pada materi perkalian bilangan pecahan
eksperimen dan kelompok kontrol dengan
siswa kelas V SD. Surya (2011)
signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 maka
mengemukakan bahwa metode matematika
kedua kelompok sama sebelum diberikan
gasing merupakan suatu metode belajar
treatment. Sedangkan hasil uji hipotesis
matematika dengan menggunakan cara
menggunakan independent samples t-test
yang lebih sederhana dan dipadukan dengan
nilai pretest-posttest pada kelompok
pendekatan logika dan meminimalisir
eksperimen diperoleh hasil signifikansi
penggunaan rumus serta menekankan
sebesar 0,005 < 0,05 yang artinya Ha
kepada suatu pembelajaran yang berupa

861
kegiatan eksplorasi nyata (konkret) dari Amir, Zubaidah. dan Risnawati. (2016).
materi-materi yang disesuaikan dengan Psikologi Pembelajaran
kurikulum sekolah. Metode gasing Matematika. Yogyakarta: Aswaja
melibatkan siswa untuk berperan aktif Pressindo.
melakukan dan menganalisa serta membuat
Aniey, fithry. 2013. Metode Pembelajaran
siswa berfikir lebih kritis dengan logika-
Gasing. Online avaliable
logika yang mudah dipahami. Siswa yang
id.scribd.com/doc/130406759/Meto
pasif akan lebih tertantang untuk berfikir
de-Pembelajaran-Gasing.
lebih kritis dengan menggunakan logika
masing-masing siswa yang berbeda-beda. Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PENUTUP
Lilisula, Ahmad. 2013. Penerapan Metode
Berdasarkan hasil penelitian yang Gasing (Gampang Asyik
telah dilakukan dan dilakukan pengujian Menyenangkan) Cara Coret Materi
maka dapat disimpulkan bahwa metode Perkalian Pecahan Meningkatkan
matematika gasing efektif dalam Hasil Belajar Matematika Siswa
meningkatkan hasil belajar matematika Kelas V SD Negeri Mamala
materi perkalian bilangan pecahan siswa Kecamatan Leihitu. Ambon:
kelas V SDN 4 Tanggung semester 2 tahun Universitas Darussalam.
pelajaran 2016-2017.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah Pendidikan. Jakarta: Kencana
dilakukan dan hasil yang diperoleh, terdapat Prenada Group.
beberapa saran yang ditujukan kepada:
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Siswa dapat mengikuti metode gasing
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
dengan menguasai imajinasi dalam berpikir
untuk meningkatkan hasil belajar pada Surya, Y. 2011. Matematika Asyik, Mudah,
materi yang akan dipelajari. Guru dapat dan Menyenangkan. Tanggerang:
menggunakan, mengevaluasi, dan PT Kandel.
merancang pembelajaran matematika Syarif, Hermawan. 2015. Keefektifan
menggunakan metode gasing, sehingga Metode Matematika Gasing
memperkaya pengalaman. Menyebar Terhadap Minat dan Hasil Belajar
luaskan temuan penelitian eksperimen Keliling Bangun Datar Siswa Kelas
kepada para guru melalui KKG (kelompok III Sekolah Dasar Negeri 1
kerja guru) atau pelatihan yang sering Kalipancur Kabupaten
dilakukan, bahwa metode gasing efektif Pekalongan. PGSD FIP UNNES
dalam meningkatkan hasil belajar Semarang: tidak diterbitkan.
matematika. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi efektivitas Wiyanti, Wiwik. dan Nur Safitri W. 2013.
penggunaan metode gasing dalam Penerapan Matematika Gasing
mengembangkan semua aspek selain (Gampang, Asyik, MenyenaNGkan)
kognitif. Pada Materi Penjumlahan Dua
Digit dengan Dua Digit untuk
Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar
Daftar Pustaka Negeri Cihuni II, Kelapa Dua,
Tangerang. Tangerang: STKIP
Ainurrahmi, Naela. 2013. Penerapan
Surya.
Metode Gasing untuk
Meningkatkan Minat Belajar dan
Kemampuan Berhitung Mapel
Matematika Siswa Kelas IV SDN
Jepang 1 Kudus Tahun 2012/2013.
Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

862

Anda mungkin juga menyukai