Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Karya ilmiah

Nama Mahasiswa : Novella Rhisma Eka Dewi


NIM : 857988937
Pokjar : Tempuran Magelang

1. Judul Karya ilmiah


PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MISTAR HITUNG GESER UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI
HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS V
SD NEGERI KEMBANGKUNING 2
2. Rumusan Maslah
1. Apakah penerapan Metode Demonstrasi menggunakan Alat Peraga Mistar Hitung
Geser dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran
Matematika tentang Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas V di SD
Negeri Kembangkuning 2 ?
2. Apakah penerapan Metode Demonstrasi menggunakan Alat Peraga Mistar Hitung
Geser dapat meningkatkan aktivitas Peserta didik pada Mata Pelajaran
Matematika tentang Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas V di SD
Negeri Kembangkuning 2 ?
3. Rangkuman Jurnal dan Buku
a. Menurut Cahyo (2018 : 239) dalam pembelajaran matematika, guru harus
berperan sebagai pemimpin sekaligus fasilitator belajar, sedangkan Peserta
didik berperan sebagai individu yang belajar. Konsep matematika dapat
difahami dengan mudah apabila kendala utama yang menyebabkan anak
sulit memahami dapat dikurangi atau dihilangkan. Anak pada umumnya
melakukan abstraksi berdasasarkan intuisi dan pengalaman kongkrit,
sehingga cara mengajarkan konsep-konsep matematika dapat dilakukan
dengan menggunakan bantuan objek kongkrit. Oleh karena itu, usaha-
usaha yang dilakukan guru akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran.
(Cahyo, Agus N. (2013). Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar.
Jogjakarta: DIVA Press)
b. Menurut Muhsetyo (2017 : 1.26), alat peraga adalah alat bantu pembelajaran
yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk
mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan
Peserta didik untuk dapat terlebat langsung dengan pembelajaran matematika.
(Muhsetyo, Gatot., et.al. (2017). Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka)
c. Menurut Daryanto dalam bukunya Strategi dan Tahapan Mengajar (2019 : 14)
metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian informasi dalam kegiatan
belajar mengajar dengan mempertunjukkan tentang cara melakukan sesuatu
disertai penjelasan secara visual dari proses yang jelas. Sedangkan Menurut
Thoifuri (2018 : 55) metode pengajaran adalah cara yang ditempuh guru
dalam menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik secara tepat dan cepat
berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang
maksimal.
(Daryanto. (2019). Strategi dan Tahapan Mengajar; Bekal Keterampilan
Dasar bagi Guru. Bandung: Yrama Widya)
d. Menurut Anitah, et.al. (2019 : 5.26), Kemampuan yang perlu diperhatiakan
dalam menunjang keberhasilan demonstarsi diantaranya:
 Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekan.
 Mampu mengelola kelas, menguasai Peserta didik secara menyeluruh.
 Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan.
 Mampu melaksanaka penilaian proses.
(Anitah, W. Sri., et.al. (2019). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka)
e. Menurut Thoifuri (2018 : 37) mengajar adalah kegiatan yang dilakukan guru
dan anak didik secara bersama-sama untuk memperoleh pengetahuan melalui
proses pembelajaran yang akhirnya membentuk perilaku atau kepribadian
anak. Menurut Anitah, et.al. (2019 : 5.2) mengajar bukan hanya
menyampaikan bahan pelajaran pada Peserta didik, tetapi merupakan suatu
proses upaya membimbing dan memfasilitasi Peserta didik supaya dapat
belajar secara efektif dan efisien.
(Thoifuri. (2008). Menjadi Guru Inisiator. Semarang : RaSAIL Media Group)
f. Saman (2014) : “PENGGUNAAN ALAT PERAGA PENGGARIS GESER
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V “ : Universitas Tanjung
Pura : Pontianak
Rangkuman : Dengan memperkenalkan masalah kontekstual, siswa secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk
meningkatkan keefektifan dalam proses pembelajaran, diharapkan sekolah
dapat menyediakan berbagai media pembelajaran dan alat peraga untuk
meningkatkan kemampuan berhitung dan menguasai konsep matematika.
Akan tetapi kenyataan yang terjadi, tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
matematika. Ini disebabkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas
V MIS Baitul Hikmah Sungai kakap, selalu mengajar tanpa menggunakan alat
peraga karena dianggap paling ringkas dan mudah. Selain itu beberapa
kebiasaan atau kekurangan yang dilakukan guru selama melaksanakan
pembelajaran yaitu : a. Guru terbiasa menjelaskan materi hanya dengan buku
LKS tanpa menggunakan media atau alat peraga; b. Guru hanya menggunakan
garis bilangan dalam mengajarkan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat; c. Guru terbiasa menyampaikan materi dengan metode
ceramah saja; d. Guru lebih aktif dan siswa hanya mendengarkan; dan e. Guru
yang mendominasi proses pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif. Akibat
dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki guru diatas, proses pembelajaran
matematika kurang menarik, materi pelajaran yang disajikan sulit dipahami
siswa, sehingga hasil belajar siswa belum mencapai nilai yang memuaskan
dan masih dibawah standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah.
Untuk mengatasi adanya kesenjangan tersebut digunakanlah alat peraga
penggaris geser. Dengan menggunakan alat peraga penggaris geser diharapkan
kinerja guru akan meningkat dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa,
sehingga akan tercapai hasil belajar siswa yang lebih baik.
g. DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 11 (2) 2021 : Marsianah, dkk :
Universitas Bengkulu
“PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA “ (Studi pada Mata
Pelajaran Matematika Siswa Kelas II SD Kecamatan Pagar Alam Utara)
Rangkuman : Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut : 1. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat
meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran
Matematika kelas II di SD Kecamatan Pagar Alam Utara, tahun pelajaran
2020/2021 melalui Sintak atau langkah – langkah Metode Pembelajaran
Demonstrasi yaitu : menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,
menyajikan materi sebagai pengantar, mendemonstarsikan materi
pembelajaran, memanggill salah satu siswa untuk membantu
mendemonstrasikan materi pembelajaran, menugaskan siswa dalam kerja
kelompok, tipa-tiap perwakilan kelompok mendemonstasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas, melakukan Tanya jawab, dan menyimpulkan
materi pembelajaran. 2. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran Matematika di
kelas II SD Kecamatan Pagar Alam Utara Tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai siklus III, baik
dari nilai rata-rata maupun persentase ketuntasan belajar. 3. Penerapan Metode
Pembelajaran Demonstrasi sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa pada muatan pelajaran Matematika di kelas II SD kecamatan Pagar
Alam Utara Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
tingkat prestasi belajar siswa yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
h. Jurnal Yulia Iman, dkk (2014) : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Untan
“PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
SEKOLAH DASAR”
Rangkuman : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil
belajar siswa pada bilangan pecahan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02
Sungai Ayak Belitang Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat.
Metode penelitian yang digunakan deskriptifdan bentuk penelitian ini
penelitan tindakan kelas. subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah
Dasar Negeri 02 Sungai Ayak yang berjumlah 22 orang terdiri dari 11 laki-laki
dan 11 perempuan. Hasil analisis data diperoleh bahwa ketuntasan hasil
belajar siswa siklus I rata-rata 53,64 pada siklus II rata-rata 76,37 dengan
peningkatan 22,73. Dengan menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Sungai
Ayak Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
i. Jurnal Awang Mimi Suhaimi (2014) : Universitas Tanjungpura : Pontianak
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKA METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH
DASAR”
Rangkuman : Berdasarkan penelitian tindakan yang telah dilakukan, secara
umum dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Riam
Panjang. Secara khusus, kesimpulan yang dapat diambil sejalan dengan sub-
sub masalah adalah bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
10 Riam Panjang, yaitu :(1)Perencanaan pembelajaraan matematika dengan
metode demonstrasi pada peserta didik kelas IV SDN 10 Riam Panjang pada
siklus 1 skor rata-rata diperoleh 2,6 .Pada siklus 2 skor rata-rata diperoleh 2,7.
Pada siklus 3 skor ratarata diperoleh 3,0.(2)Pelaksanaan pembelajaraan
Matematika dengan metode demonstrasi pada peserta didik kelas IV SDN 10
Riam Panjang mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3, dimana
pada siklus 1 pelaksanaan pembelajaran skor rata-rata diperoleh 2,8 .Pada
siklus 2 diperoleh skor rata-rata 2,9.Pada siklus 3 diperoleh skor rata-rata
diperoleh 3,0.(3)Hasil pembelajaran Matematika dengan metode demonstrasi
pada peserta didik kelas IV SDN 10 Riam Panjang dengan rata-rata nilai pada
siklus 1 sebesar 65,23 dan pada siklus II sebesar 80,47.Pada siklus III sebesar
94,76.
j. Jurnal Wahana Pendidikan (2021) : Cik Risnayati : SD Negeri 1 Tanjung Raya
Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Indonesia
“MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MATERI
OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE
DEMONSTRASI DENGAN MEDIA”
Rangkuman : Berdasarkan hasil penelitian, metode demonstrasi membuat
pelajaran menjadi lebih jelas, dapat mengatasi tipe belajar siswa yang berbeda-
beda, menunjukkan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran, sehingga hasil belajar serta ketuntasan belajar siswa
secara klasikal juga meningkat pada setiap siklusnya. Siklus I terlihat bahwa
ketuntasan secara klasikal dengan nilai (KKM) mencapai 64%, pada siklus II
meningkat menjadi 92%. Rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan
pada siklus I rata-rata 70.16 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,20. Hal
ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa tentang materi
operasi hitung bilangan bulat yang melibatkan bilangan negatif. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode demonstrasi dengan media
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi operasi hitung
bilangan bulat.
4. Kerangka Tulisan Ilmiah
A. Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah
2) Rumusan Masalah
3) Tujuan Penelitian
4) Manfaat Penelitian
B. Kajian Pustaka (Teori)
C. Metode Penelitian (Pelaksanaan Penelitian)
D. Hasil dan Pembahasan
E. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
F. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai