PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MISTAR HITUNG GESER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS V SD NEGERI KEMBANGKUNING 2 2. Rumusan Maslah 1. Apakah penerapan Metode Demonstrasi menggunakan Alat Peraga Mistar Hitung Geser dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran Matematika tentang Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas V di SD Negeri Kembangkuning 2 ? 2. Apakah penerapan Metode Demonstrasi menggunakan Alat Peraga Mistar Hitung Geser dapat meningkatkan aktivitas Peserta didik pada Mata Pelajaran Matematika tentang Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas V di SD Negeri Kembangkuning 2 ? 3. Rangkuman Jurnal dan Buku a. Menurut Cahyo (2018 : 239) dalam pembelajaran matematika, guru harus berperan sebagai pemimpin sekaligus fasilitator belajar, sedangkan Peserta didik berperan sebagai individu yang belajar. Konsep matematika dapat difahami dengan mudah apabila kendala utama yang menyebabkan anak sulit memahami dapat dikurangi atau dihilangkan. Anak pada umumnya melakukan abstraksi berdasasarkan intuisi dan pengalaman kongkrit, sehingga cara mengajarkan konsep-konsep matematika dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan objek kongkrit. Oleh karena itu, usaha- usaha yang dilakukan guru akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. (Cahyo, Agus N. (2013). Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press) b. Menurut Muhsetyo (2017 : 1.26), alat peraga adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan Peserta didik untuk dapat terlebat langsung dengan pembelajaran matematika. (Muhsetyo, Gatot., et.al. (2017). Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Universitas Terbuka) c. Menurut Daryanto dalam bukunya Strategi dan Tahapan Mengajar (2019 : 14) metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian informasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan mempertunjukkan tentang cara melakukan sesuatu disertai penjelasan secara visual dari proses yang jelas. Sedangkan Menurut Thoifuri (2018 : 55) metode pengajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal. (Daryanto. (2019). Strategi dan Tahapan Mengajar; Bekal Keterampilan Dasar bagi Guru. Bandung: Yrama Widya) d. Menurut Anitah, et.al. (2019 : 5.26), Kemampuan yang perlu diperhatiakan dalam menunjang keberhasilan demonstarsi diantaranya: Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekan. Mampu mengelola kelas, menguasai Peserta didik secara menyeluruh. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan. Mampu melaksanaka penilaian proses. (Anitah, W. Sri., et.al. (2019). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka) e. Menurut Thoifuri (2018 : 37) mengajar adalah kegiatan yang dilakukan guru dan anak didik secara bersama-sama untuk memperoleh pengetahuan melalui proses pembelajaran yang akhirnya membentuk perilaku atau kepribadian anak. Menurut Anitah, et.al. (2019 : 5.2) mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada Peserta didik, tetapi merupakan suatu proses upaya membimbing dan memfasilitasi Peserta didik supaya dapat belajar secara efektif dan efisien. (Thoifuri. (2008). Menjadi Guru Inisiator. Semarang : RaSAIL Media Group) f. Saman (2014) : “PENGGUNAAN ALAT PERAGA PENGGARIS GESER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V “ : Universitas Tanjung Pura : Pontianak Rangkuman : Dengan memperkenalkan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan dalam proses pembelajaran, diharapkan sekolah dapat menyediakan berbagai media pembelajaran dan alat peraga untuk meningkatkan kemampuan berhitung dan menguasai konsep matematika. Akan tetapi kenyataan yang terjadi, tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika. Ini disebabkan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas V MIS Baitul Hikmah Sungai kakap, selalu mengajar tanpa menggunakan alat peraga karena dianggap paling ringkas dan mudah. Selain itu beberapa kebiasaan atau kekurangan yang dilakukan guru selama melaksanakan pembelajaran yaitu : a. Guru terbiasa menjelaskan materi hanya dengan buku LKS tanpa menggunakan media atau alat peraga; b. Guru hanya menggunakan garis bilangan dalam mengajarkan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat; c. Guru terbiasa menyampaikan materi dengan metode ceramah saja; d. Guru lebih aktif dan siswa hanya mendengarkan; dan e. Guru yang mendominasi proses pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif. Akibat dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki guru diatas, proses pembelajaran matematika kurang menarik, materi pelajaran yang disajikan sulit dipahami siswa, sehingga hasil belajar siswa belum mencapai nilai yang memuaskan dan masih dibawah standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah. Untuk mengatasi adanya kesenjangan tersebut digunakanlah alat peraga penggaris geser. Dengan menggunakan alat peraga penggaris geser diharapkan kinerja guru akan meningkat dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga akan tercapai hasil belajar siswa yang lebih baik. g. DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 11 (2) 2021 : Marsianah, dkk : Universitas Bengkulu “PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA “ (Studi pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas II SD Kecamatan Pagar Alam Utara) Rangkuman : Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas II di SD Kecamatan Pagar Alam Utara, tahun pelajaran 2020/2021 melalui Sintak atau langkah – langkah Metode Pembelajaran Demonstrasi yaitu : menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagai pengantar, mendemonstarsikan materi pembelajaran, memanggill salah satu siswa untuk membantu mendemonstrasikan materi pembelajaran, menugaskan siswa dalam kerja kelompok, tipa-tiap perwakilan kelompok mendemonstasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, melakukan Tanya jawab, dan menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran Matematika di kelas II SD Kecamatan Pagar Alam Utara Tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai siklus III, baik dari nilai rata-rata maupun persentase ketuntasan belajar. 3. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran Matematika di kelas II SD kecamatan Pagar Alam Utara Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat prestasi belajar siswa yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. h. Jurnal Yulia Iman, dkk (2014) : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan “PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR” Rangkuman : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa pada bilangan pecahan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Sungai Ayak Belitang Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan deskriptifdan bentuk penelitian ini penelitan tindakan kelas. subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Sungai Ayak yang berjumlah 22 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 11 perempuan. Hasil analisis data diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar siswa siklus I rata-rata 53,64 pada siklus II rata-rata 76,37 dengan peningkatan 22,73. Dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Sungai Ayak Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. i. Jurnal Awang Mimi Suhaimi (2014) : Universitas Tanjungpura : Pontianak “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKA METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR” Rangkuman : Berdasarkan penelitian tindakan yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Riam Panjang. Secara khusus, kesimpulan yang dapat diambil sejalan dengan sub- sub masalah adalah bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Riam Panjang, yaitu :(1)Perencanaan pembelajaraan matematika dengan metode demonstrasi pada peserta didik kelas IV SDN 10 Riam Panjang pada siklus 1 skor rata-rata diperoleh 2,6 .Pada siklus 2 skor rata-rata diperoleh 2,7. Pada siklus 3 skor ratarata diperoleh 3,0.(2)Pelaksanaan pembelajaraan Matematika dengan metode demonstrasi pada peserta didik kelas IV SDN 10 Riam Panjang mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3, dimana pada siklus 1 pelaksanaan pembelajaran skor rata-rata diperoleh 2,8 .Pada siklus 2 diperoleh skor rata-rata 2,9.Pada siklus 3 diperoleh skor rata-rata diperoleh 3,0.(3)Hasil pembelajaran Matematika dengan metode demonstrasi pada peserta didik kelas IV SDN 10 Riam Panjang dengan rata-rata nilai pada siklus 1 sebesar 65,23 dan pada siklus II sebesar 80,47.Pada siklus III sebesar 94,76. j. Jurnal Wahana Pendidikan (2021) : Cik Risnayati : SD Negeri 1 Tanjung Raya Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Indonesia “MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA” Rangkuman : Berdasarkan hasil penelitian, metode demonstrasi membuat pelajaran menjadi lebih jelas, dapat mengatasi tipe belajar siswa yang berbeda- beda, menunjukkan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga hasil belajar serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga meningkat pada setiap siklusnya. Siklus I terlihat bahwa ketuntasan secara klasikal dengan nilai (KKM) mencapai 64%, pada siklus II meningkat menjadi 92%. Rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan pada siklus I rata-rata 70.16 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,20. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa tentang materi operasi hitung bilangan bulat yang melibatkan bilangan negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode demonstrasi dengan media dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat. 4. Kerangka Tulisan Ilmiah A. Pendahuluan 1) Latar Belakang Masalah 2) Rumusan Masalah 3) Tujuan Penelitian 4) Manfaat Penelitian B. Kajian Pustaka (Teori) C. Metode Penelitian (Pelaksanaan Penelitian) D. Hasil dan Pembahasan E. Penutup (Kesimpulan dan Saran) F. Daftar Pustaka
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional