Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA


KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI
HITUNG BILANGAN PECAHAN MENGGUNAKAN “RESEP
MATEMATIKA” DI SD KANISIUS GAMPING TAHUN PELAJARAN
2023/2024

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir

Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501)

JURUSAN PGSD BI

Oleh:

Nama : Catur Wulan Puji Haryanti, S.Si

NIM : 857984875

POKJAR : Ganesa Sleman

UPBJJ : Yogyakarta

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
YOGYAKARTA
2023.1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan belajar merupakan suatu proses yang penting bagi seseorang.
Dalam kegiatan belajar, seseorang mengisi dirinya dengan hal-hal yang belum
pernah dipelajarinya sebelumnya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
khususnya di sekolah harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan. Ibarat pengalaman hidup yang memberikan makna,
pembelajaran juga harus menjadi sesuatu yang berkesan dalam ingatan peserta
didik dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu mata pelajaran yang
diharapkan dapat mengembangkan manusia cerdas dan kritis adalah matematika.
Namun sayangnya, kegiatan pembelajaran ini dianggap membosankan dan
tampak membuat pusing bagi peserta didik. Peserta didik mendapat nilai bagus di
mata pelajaran lain dan terburuk di matematika. Peserta sisik di kelas bawah
cenderung memiliki nilai matematika yang baik, namun nilai ini menurun seiring
peserta didik belajar di kelas atas. Turunnya nilai peserta didik disebabkan
kurangnya menguasai konsep matematika.
Pembelajaran matematika merupakam suatu proses pembelajaran yang
sudah mulai diajarkan kepada peserta didik di sekolah dasar. Pembelajaran
matematika juga merupakan proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berfikir peserta didik, serta dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menghasilkan pengetahuan baru guna
meningkatkan penguasaan materi matematika.
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa hasil belajar matematika peserta
didik kelas V SD Kanisius Gamping Tahun Ajaran 2023/2024 masih tergolong
rendah. Dimana dalam ulangan harian diperoleh nilai ≤ 70 sebanyak 10 orang dari
jumlah total satu kelas ada 12 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar matematika peserta didik kelas V SD Kanisius Gamping masih rendah,
karena lebih dari setengah total peserta didik di kelas V yang tidak memenuhi
KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matemtika kelas V di
SD Kanisius Gamping adalah 70. ……..(tambahkan paragraf yang menunjukan
rendahnya motivasi belajar anak)
Penyebab rendahnya hasil belajar dan (motivasi belajar) matematika
peserta didik salah satunya yaitu karena dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika, metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Berdasarkan
penjelasan pada paragraf sebelumnya, ternyata kesalahan prosedur mengerjakan
soal paling sering dialami oleh peserta didik. Karena kesalahan prosedur sering
terjadi pada penyelesaian masalah pecahan, seperti mengikuti langkah-langkah
tanpa memahami langkah-langkah dalam prosesnya. Jadi permasalahan tersebut
memerlukan solusi.
Menurut Wicaksono (2020), pemecahan masalah matematika adalah
suatu kegiatan mencari penyelesaian masalah matematika yang mencakup seluruh
pengetahuan dan pengalaman. Solusi dari permasalahan tersebut diberikan suatu
penyelesaian menggunakan metode “resep matematika” untuk operasi pecahan,
dimana penyelesaiannya dianalogikan dengan proses memasak. Peserta didik
diminta untuk melengkapi kartu resep yang menunjukkan setiap langkah atau
prosedur untuk memecahkan masalah dan memberikan alasan matematis untuk
setiap langkah dalam proses tersebut. Dengan metode ini peserta didik diharapkan
belajar melihat prosedur-prosedur penting dalam menyelesaikan masalah
matematika, khususnya yang berbentuk operasi pecahan. Agar peserta didik lebih
kreatif dan kritis dalam memecahkan masalah. Dalam metode resep matematika
ini, peserta didik mendapatkan cara yang menarik dan jelas dalam
mengorganisasikan pemikiran dan informasi penting ketika menyelesaikan
masalah pecahan.
Penggunaan resep matematika dapat membantu pemahaman dan
mengembangkan ketrampilan peserta didik dalam mengikuti prosedur dengan
tepat. Dalam resep matematika, peserta didik menjelaskan pengertian prosedur,
membuat simbol yang mewakili dan menjelaskan alasan, membuat lebih rinci
prosedur menjadi langkah-langkah, dan dapat berkomunikasi dengan tepat dan
menghitung secara akurat dan efisien. Menurut Suciati (2020), kegitan yang
menyenangkan meningkatkan pemahaman matematika peserta didik dan
memberikan kesan yang akan diingat dalam waktu lama.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar dan (motivasi
belajar matematika pada indicator operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut berbeda kelas V di SD Kanisius Gamping. Kualitas
pembelajaran yang dapat di capai mencakup peningkatan nilai peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran melalui diskusi, perbaikan ketrampilan guru dalam
mengelola pembelajaran di kelas dan juga bisa membantu peserta didik
memahami mata pelajaran lain.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis akan mengkaji
masalah tersebut dengan tujuan pembahasan penggunaan metode resep
matematika dapat menyelesaiakn soal pada materi operasi hitung bilangan
pecahan penyebut bedan.

1. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan antara lain:
a. Peserta didik belum menguasai konsep dengan baik.
b. Peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan
materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
pecahan penyebut beda.
c. Metode/ startegi pembelajaran………
d. Peserta didik kurang tertarik dengan mengikuti proses
pembelajaran.
e. Kurangnya motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis termotivasi untuk


mengetahui sebab-sebab munculnya masalah tersebut dan berupaya mencari
penyelesaiannya dengan memilih dan menggunakan strategi serta media
pembelajaran yang tepat.

2. ANALISIS MASALAH
Dari hasil pengamatan ditemukan analisis masalah sebagai berikut:
a. Guru belum menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran
yang tepat
b. Penjelasan yang diberikan guru masih abstrak karena tidak
menggunakan media pembelajaran dengan tepat

Dari (Berdasarkan) hasil analisis masalah tersebut, maka proses


pembelajaran perlu mendapatkan perbaikan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran.

3. ALTERNATIF PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH


Berdasarkan analisis masalah, penelitian akan menggunakan model
pembelajaran Demonstrasi berupa resep …… pada saat pembelajaran
matematikan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut
beda.
B. RUMUSAN MASALAH
Sebagaimana identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran “Resep Matematika”
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD
Kanisius Gamping dalam menyelesaikan Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Penyebut Beda Tahun Pelajaran 2023/2024?
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran “Resep Matematika”
dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas V SD
Kanisius Gamping dalam menyelesaikan Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Penyebut Beda Tahun Pelajaran 2023/2024?

C. TUJUAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menigkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran
matematika pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut beda menggunakan “Resep Matematika”.
2) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran
matematika materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut beda menggunakan “Resep Matematika”.

D. MANFAAT PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Penelitian tindakan kelas ini hendaknya menghasilkan manfaat yaitu sebagai
berikut:
a. Manfaat bagi Peserta Didik
1) Untuk mengembangkan minat dan motivasi peserta didik dalam
mempelajari mata pelajaran matematika agar siswa dapat aktif dalam
kegiatan belajar.
2) Memusatkan perhatian peserta didik dalam kegitan pembelajaran.
3) Mengarahkan peserta didik pada materi yang sedang dipelajari.
4) Dapat meningkatkan rasa solidaritas dan tanggungjawab sosial atar
peserta didik.
5) Meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.
b. Manfaat bagi Guru
1) Memberikan pengalaman kepada guru proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Demonstrasi dengan media “Resep
Matematika”.
2) Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
c. Manfaat bagi Sekolah
1) Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan menggunakan
inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran yang bermutu.
2) Memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika khususnya siswa kelas V SD Kanisius Gamping melalui
model pembelajaran Demonstrasi menggunakan media “Resep
Matematika”.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Gamping
Kecamatan Ambarketawang Kabupaten Sleman Tahun Pelajaran 2023/2024 pada
semester 1 tahun 2023/2024 sebanyak 12 siswa. Dari 12 siswa tersebut terdiri
dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika Kelas Va Semester I
dilaksakan dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Materi
No Hari/Tanggal Kelas Keterangan
Pelajaran

Menulis
1 Senin, 23 Oktober 2023 V Prasiklus
Karangan
Menulis
2 Kamis, 02 November 2023 V Siklus I
Karangan

3 Siklus II

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Secara umum penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus,
karena asumsi penulis satu siklus tidak dapat memberikan hasil penelitian yang
utuh. Sebelum melakukan penelitian, penlis melakukan refleksi awal. Kegiatan
ini dilakukan melalui kegiatan investigasi tentang proses pembelajaran
matematika semester lalu dengan menggunakan penelitian observasi dan
penelitian dokumentasi berdasarkan refleksi awal kemudian di buat rencana
untuk siklus I. dan di siklus ke – 1 kemudian direfleksikan untuk menghasilkan
siklus II. Siklus I menjadi acuan untuk melaksanakan siklus ke 2, dan seterusnya.
PTK ini mengikuti prinsip-prinsip PTK, yaitu terdiri dari beberapa tahap
diantaranya; tahap planning (rencana tindakan), implementing (tindakan),
observing (observasi), dan reflecting (refleksi) yang kemudian diikuti dengan
perencanaan ulang pada siklus kedua, dan seterusnya. Berikut gambar alur PTK:

Gambar 3.1 Siklus PTK (Arikunto, 2010:17)

C. Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu
peneliti mengamati metode pengajaran guru di kelas dan mencari data
kemampuan awal siswa dalam menguasai penjumlahan dan pengurangan pola
bilangan pecahan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian akademik
terhadap 12 siswa, hanya 2 siswa yang memperoleh nilai sempurna,
sedangkan 10 siswa lainnya tidak tuntas.
Dalam pembelajaran Matematika, guru cenderung ceramah dan
menulis contoh latihan soal di papan tulis kemudian siswa disuruh mencatat,
menghafal dan mengerjakan tugas. Tentu saja, banyak siswa yang merasa
kesulitan dalam mengerjakan sehingga sulit dalam menentukan prosedur
pengerjaan yang benar.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Dalamsetiap
siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan
(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).Pelaksanaan prosedur
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Merancang skenario pembelajaran matematika tentang penjumlahan
dan pengurangan pecahan penyebut beda.
2) Menyusun RPP tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan
penyebut beda.
3) Menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai.
4) Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian yang digunakan
untuk mengetahui motivasi belajar dan pemahaman siswa yang
berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
penyebut beda.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Persiapan materi dalam penerapan siswa dalam kelompok
a. Menyiapkan materi dan lembar jawab kelompok
b. Menetapkan siswa dalam kelompok. Menetapkan
kelompoksiswa dengan jumlah 2 orang setiap kelompoknya.
2) Penyajian materi pelajaran
a. Pendahuluan
1. Menyampaikan apa yang akan dipelajari dalam kelompok.
2. Menginformasikan tema yang akan dipelajari siswa yaitu
Peduli Terhadap Makhluk Hidup dengan subtema
Keberagaman Makhluk Hidup dilingkunganku pada indikator
penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut beda untuk
memotivasi siswa tentang konsep pecahan.
3. Mempresentasikan tentang materi pelajaran agar siswa
memperhatikan untuk melangkah pada tes berikutnya.
b. Pengembangan
1. Melakukan pengembangan materi sesuai dengan materi yang
dipelajari oleh kelompok.
2. Memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa untuk
selanjutnya dierikan penjelasan tentang benar atau salah dari
jawaban siswa.
c. Praktek terkendali
1. Kelompok mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
2. Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab
pertanyaan guru.
3) Kegiatan kelompok
1. Membagi LKS kepada kelompok.
2. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang
konsep dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa.
3. Siswa berdiskusi dalam kelompok.
4) Evaluasi
1. Guru mempersilahkan siswa secara mandiri untuk menunjukkan
apa yang telah dipelari yaitu materi tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan penyebut beda.
2. Siswa diberi tes individu sebagai sumbangan nilai untuk nilai
perkembangan kelompok. Siswa lain tidak diperbolehkan untuk
saling membantu.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan sehingga
guru dan siswa memiliki pemahaman yang sama.
5) Penghargaan kelompok
Dari hasil nilai yang meningkat, kelompok di berikan
penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
c. Tahap Pengamatan
1) Melakukan penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
2) Melakukan pengamatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
d. Tahap Refleksi
1. Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap
pelaksanaan siklus 1.
2. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan,
membuat suatu perbaikan tindakan atau rancanngan revisi berdasarkan
hasil analisis pencapaian indikator.

2. Siklus II
a. Perencanaan
1. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus
2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1.
2. Menyiapkan lembar kerja siswa.
3. Menyiapkan lembar observasi motivasi belajar siswa dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok.
2. Menyiapkan lembar kegiatan dan lembar jawab kelompok.
3. Membentuk kelompok kecil siswa yang beranggotakan 2 orang.
4. Penyajian maeri pelajaran
a) Pendahuluan
1) Menyampaikan apa yang akan dipelajari dalam kelompok.
2) Menginformasikan tema yang akan dipelajari siswa yaitu Peduli
Terhadap Makhluk Hidup dengan Subtema Keberagaman
Makhluk Hidup dilingkunganku pada indikator penjumlahan
dan pengurangan pecahan penyebut beda untuk memotivasi
siswa tentang konsep pecahan.
3) Mempresentasikan tentang materi pelajaran agar siswa
memperhatikan untuk melangkah pada tes berikutnya.
b) Pengembangan
1) Melakukan pengembangan materi sesuai dengan materi yang
dipelajari oleh kelompok.
2) Memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa untuk
selanjutnya dierikan penjelasan tentang benar atau salah dari
jawaban siswa.
c) Praktek terkendali
1) Kelompok mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
2) Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan
guru.
d) Kegiatan Kelompok
1) Membagi LKS kepada kelompok
2) Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah,
mengulang konsep dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan
oleh siswa.
3) Siswa berdiskusi dalam kelompok, membandingkan jawaban
dengan teman kelompoknya untuk menghindari adanya
miskonsepsi.
e) Evaluasi
1) Guru mempersilahkan siswa secara mandiri untuk menunjukkan
apa yang telah dipelari yaitu materi tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan penyebut beda.
2) Siswa diberi tes individu sebagai sumbangan nilai untuk nilai
perkembangan kelompok. Siswa lain tidak diperbolehkan untuk
saling membantu.
3) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan sehingga
guru dan siswa memiliki pemahaman yang sama.
f) Penghargaan kelompok
Dari hasil nilai yang meningkat, kelompok di berikan
penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
c. Tes Observasi (Tahap Pengamatan)
1. Melakukan penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Melakukan pengamatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
d. Tahap Refleksi
1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada siklus 2.
2. Mengkaji proses pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus
2.
3. Mengkaji kekurangan dan kelemahan pada proses pembelajaran siklus 2.
4. Mengevaluasi proses dan hasil evaluasi pembelajaran.
5. Pengelompokan siswa berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran.
3. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Siklus 1 a. Perencanaan Jumat, 20 Oktober 2023

b. Pelaksanaan Senin, 23 Oktober 2023


c. Observasi Senin, 23 Oktober 2023

d. Refleksi Senin, 23 Oktober 2023

Siklus 2 a. Perencanaan Selasa, 31 Oktober 2023

b. Pelaksanaan Kamis, 02 November 2023

c. Observasi Kamis, 02 November 2023

d. Refleksi Kamis, 02 November 2023

D. Data dan Teknik Analisis Data


1. Jenis Data
Untuk mendukung hasil penelitian dan penilaian dilakukan
pengumpulan data-data. Ada dua jenis tehnik pengumpulan data yang
digunakan penulis, yaitu:
a) Data Pemahaman. (Data Hasil Belajar)
Untuk mengetahui hasil pemahaman (hasil belajar) belajar
digunakan lembar tes yaitu alat untuk mengukur pengetahuan
intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok,kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar. Tes
ini dikerjakan siswa secara individual setelah mempelajari suatu materi.
Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada siklus I dan II.
b) Data Motivasi.
Data ini menggunakan lembar observasi atau pengamatan merupakan
teknik untuk merekam data atau keterangan atau informasi tentang diri
seseorang yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung terhadap
kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga diperoleh data
tingkah laku seseorang yang nampak (behavior observable), apa yang
dikatakan, dan apa yang diperbuatnya.
2. Teknik Analisis Data
1) Data kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan nilai hasil belajar yang
diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika pokok
bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut beda
dengan penerapan model pembelajaran STAD. kuantitatif dipaparkan
dalam bentuk presentase. Rumus persentase tersebut adalah sebagai
berikut:

P=
∑ n ×100 %
N
Keterangan :
P = Presentasi frekwensi
∑n = Jumlah frekwensi yang muncul
N = Jumlah total siswa
2) Data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari lembar pengamatan motivasi
belajar siswa, angket, dokumen serta catatan lapangan dan angket.
Adapun data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang disesuaikan
dengan katagori amat baik, baik, cukup, dan kurang untuk
memperoleh kesimpulan.
3) Indikator Keberhasilan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai