Anda di halaman 1dari 36

/

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN


BERHITUNG PERKALIAN dan PEMBAGIAN BILANGAN
CACAH MENGGUNAKAN METODE GASING KELAS VI SD
MENGANTI 3

Dosen Pengampu : Puji Rahmawati, M.Pd

Diusulkan Oleh:

Annisa Aulia 20.0305.0081 5b


Murdaningtyas

Draft Proposal PTK ditulis untuk memenuhi sebagian


persyaratan untuk tugas akhir mata kuliah PTK

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

TAHUN 2022

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................................2
C. Pembatasan Masalah.........................................................................................2
D. Rumusan Masalah.............................................................................................2
E. Tujuan Penelitian..............................................................................................2
F. Manfaat Penelitian............................................................................................3
G. Kajian Pustaka...............................................................................................4
H. Kerangka Pemikiran......................................................................................6
I. Hipotesis Tindakan...........................................................................................8
J. Metode Penelitian.............................................................................................8
1. Desain (Rancangan) Penelitian....................................................................8
2. Identifikasi Variabel Penelitian (input, proses, output)...............................9
3. Definisi Operasional Variabel Penelitian...................................................11
4. Subjek Penelitian........................................................................................12
5. Setting Penelitian.......................................................................................12
6. Indikator Keberhasilan...............................................................................13
7. Metode Pengumpulan Data........................................................................13
8. Instrumen Penelitian...................................................................................13
9. Prosedur Penelitian.....................................................................................17
10......................................................................................Metode Analisis Data
20

ii
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

A. Latar Belakang

Pembelajaran matematika adalah proses usaha yang dilakukan untuk


mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan
rumus matematika dalam pemecahan masalah pada kehidupan sehari-hari sehingga
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat
diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yaitu terjadi sebagai hasil latihan
atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan (Nuraini, 2019). Pengalaman
atau berlatih soal matematika bagi peserta didik hendaknya berbentuk beragam metode
yang menarik, jadi akan membentuk pengengalaman berlatih matematika secara
bertahap dengan menggunakan metode yang memudahkan peserta didik. Mempeljari
dengan berlatih menghadapi soal,di dalam matematika terdapat hal yang perlu di
perhatikan yaitu dari materi pembelajaran, metode pembelajaran,media pembelajaran.

Penggunaan metode yang bervariasi dan kreatif sangat berpengaruh dengan proses
mempelajari matematika (Kadir et al., 2022). Mempelajari matematika bagi peserta
didik masih terlihat sukar karena kekurangan metode pembelajaran. Pada hal ini, bisa
dikatakan jika mempelajari matematika selalu menjadi dasar mengarah pada perkalian
atau pembagian agar dapat memudahkan siswa dalam menghadapi setiap materi yang
berbeda dan berkelanjutan, namun faktanya banyak siswa masih kurang dalam
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), hal tersebut dikarenakan pada saat
pembelajaran berlangsung masih menggunakan system teacher center yang dipegang
oleh pendidik.

Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran matematika terutama pada SD


Menganti 03 kelas VI terdapat materi pada semester 1 terdapat permasalahan dari
operasi hitung perkalian atau pembagian bilangan cacah dan tidak mencapai KKM.
Maka dari itu hasil prestasi siswa yang belum mencapai seluruhnya kualitas belajar
siswa , dimana terdiri 22 siswa, hanya (36%) 8 siswa yang mencapai nilai KKM atau
ditasnya dan (63%)
14 siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena pembelajaran kurang
menyenangkan bagi peserta didik.

Maka dari itu solusi untuk memecahkan permasalahan pembelajaran matematika


perkalian dan pembagian dilaksanakannya PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
menggunakan metode GASING. Metode yang diperkenalkan oleh bapak Yohanes
Surya. Metode gasing ini bisa diterapkan untuk pembelajaran matematika. Menurut
Wibowo metode gasing merupakan suatu metode pembelajaran matematika yang
prosesnya dapat menentukan seorang anak dalam menguasi matematika secara
gampang, asik dan menyenangkan(Wibowo et al., 2022). Dimana urutan metode gasing
dalam penggunaannya dimulai dari memperkenalkan materi yang mudah sampai
keurutan hal- hal yang tersulit dengan menggunakan alat bantuan atau media
pembelajaran berupa benda-benda nyata, alat peraga dan benda-benda yang ada
dikehidupan sehari-hari siswa agar memudahkan pemahaman siswa dalam proses
belajar.

Penelitian terkait penggunaan metode gasing juga dilakukan oleh (Wacana &
Tengah, 2022) yang di dalamnnya penggunaan metode gasing yang diterapkan pada
pelajaran matematika dapat mendorong siswa lebih efektif dalam belajar dan
meningkatkan hasil belajar. Selanjutnya pernah dilakukan oleh (Nafsy 2022)
menunjukan adanya mempeljari matematika menggunakan metode gasing lebih cepat
1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA
dan memahami materi yang disampaikan dan ketika dilakukan penilaian,
membutuhkan waktu yang lebih sedikit

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

untuk menyelesaikan soal. Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian


sebelumnya, maka diperlukan penelitian di Kelas VI SD N Menganti 3 agar
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika. Oleh karena itu peneliti
melaksanakan penelitian yeng berjudul “Upaya Meningkatkan Berhitung Perkalian dan
Pembagian Menggunakan Metode Gasing”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan


diantaranya sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar Matematika di kelas VI SD N Menganti 03 pada


materi perkalian dan pembagian bilangan cacah, dibuktikan dengan jumlah siswa yang
tuntas yaitu 8 siswa.

2. Pembelajaran yang bersifat teacher center mengakibatkan siswa merasa bosan


dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika.

3. Penyampaian pada pembelajaran Matematika perkalian dan pembagian belum


menerapkan metode pembelajaran tertentu dan penggunaan media dan masih
menggunakan metode jarimatika dang menghafal.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada:

1. Rendahnya hasil belajar Matematika di kelas VI SDN Menganti 03 pada


materi perkalian dan pembagian , dibuktikan dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu 8
siswa.

2. Pembelajaran yang bersifat teacher center mengakibatkan siswa merasa bosan


dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah dapat dikemukakan


masalah penelitian yaitu sebagian siswa hasil belajar Matematika masih dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga perlu ditingkatkan dengan model
pembelaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Masalah penelitian
yang peneliti rumuskan yaitu “Bagaimana peningkatan hasil belajar materi perkalian
dan pembagian bilangan cacah melalui metode gasing pada siswa kelas VI SD N
Menganti 03?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, yang telah diuraikan di atas tujuan pada proposal
penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi perkalian dan
pembagian melalui metode gasing pada kelas VI SD N Menganti 03.

3
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka diharapkan penelitian ini
dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk peningkatan


pembelajaran Matematika utamanya dalam upaya peningkatan hasil belajar materi
perkalian dan pembagian. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan
referensi perkuliahan terkait model dan media pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa pada pembelajaran matematika maupun pembelajaran lainnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi guru untuk menambah
wawasan dan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran tidak membosankan
serta menyenangkan bagi siswa terkait pembelajaran matematika.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas


terutama pada pembelajaran yang lain seperti IPS,IPA yang diidalamnnya ada metode
dan media pembelajaran yang lebih menarik dn bervariasi.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai sumber
referensi untuk melanjutkan penelitian yang lebih luas dari penelitian sebelumnya,
terutama dalam penggunaan metode tertentu.

4
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

G. Kajian Pustaka

1. Operasi Hitung Perkalian Pembagian Menggunakan Metode GASING

a. Pengertian Metode Gasing

Metode gasing adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa
sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya. Pentingnya
proses langkah demi langkah ini dalam metode gasing tercermin sewaktu siswa belajar
suatu topik, ada titik kritis yang harus mereka lewati, Setelah mencapai titik kritis ini
mereka tidak akan sulit lagi mengerjakan soal dalam topik tersebut (Marzuki et al.,
2022). Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan Ririn Agusfian dkk, Titik kritis
gasing adalah suatu titik kritis yang harus ditempuh oleh siswa yang sedang belajar
matematika gasing. Titik ini bermunculan pada topik-topik yang dipelajari oleh
siswa(Wibowo et al., 2022). Sehingga, titik kritis gasing ini diperoleh dari tahapan
materi yang dimiliki oleh siswa agar terampil dan mahir dalam menjawab soal-soal
matematika pada saat pembelajaran berlangsung.

Metode matematika gasing dikemukakan oleh Surya (2019: 2) yaitu siswa belajar
matematika dari konsep yang termudah hingga tersulit, perhitungan lebih banyak
dilakukan di luar kepala (mencongak) dengan pemberian latihan secara terus menerus.
Contohnya dalam topik penjumlahan, titik kritis Gasingnya yaitu penjumlahan yang
hasilnya kurang dari 20 seperti 8+7, 6+9, 8+8, 9+9, secara mencongak. Metode gasing
ini peserta didik diajak bermain dan bereksplorasi dengan alat peraga sehingga benar-
benar terasa dan terbayang konsep yang ingin disampaikan (Nursakiah & Bahar, 2021).
Jadi pada intinya metode gasing pada pembelajaran matematika dapat mengajarkan
cara berpikir dengan pendekatan logika dan hampir tanpa rumus, namun tetap
berdasarkan konsep dasar matematika, peserta didik tidak perlu menghafalkan rumus-
rumus matematika ( Fakfak, n.d.).

memahami cara perkalian, pembagian, penjumlahan,dan pengurangan saja

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat kemukakan bahwa metode gasing

adalah
suatu metode pembelajaran matematika dengan langkah-langkah yang membuat anak
menguasai matematika secara gampang,asyik dan menyenangkan. Keberhasilan pada
saat mnggunakan metode gasing adalah meningkatnya pemahaman peserta didik dan
percapaian pembelajaran sekaligus memupus citra buruk mata pelajaran matematika.

b. Langkah-langkah Metode Gasing

Menurut Menurut Aprijon menyebutkan ada beberapa langkah-langkah


pembelajaran gasing terdiri dari lima tahapan (Wibowo et al., 2022) yaitu :

1) Langkah pertama

Dialog sederhana, setiap pelaksanaan pembelajaran penting adanya sebuah


interaksi yang dapat memunculkan S (stimulus) dan R (respon) sehingga apa yang
menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tahapan dialog sederhana dalam metode
matematika Gasing melibatkan interaksi antara guru dan siswa sesuai dengan teori
belajar connectionism yang dikemukakan oleh Thorndike.
5
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

2) Langkah Kedua

Berimajinasi atau berfantasi. Pada tahap ini, guru dapat membantu siswa untuk
berimajinasi atau berfantasi dengan membahas kejadian-kejadian di kehidupan nyata
serta melaksanakan suatu kegiatan permulaan sesuai dengan materi yang akan
dipelajari. Namun, aspek ini seringkali diabaikan oleh guru. Padahal jika tahap
berimajinasi atau berfantasi ini dilaksanakan maka dapat melahirkan sebuah konsep,
kreativitas, inovasi dan perilaku yang actual dalam kehidupan.

3) Langkah Ketiga

Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan. Pemberian contoh-contoh soal yang


relevan bertujuan supaya siswa berlatih menggunakan logika sederhana sehingga
mempertegas kemampuan penguasaan matematika siswa. Sehingga dengan
semakin seringnya disajikan contoh-contoh soal yang relevan siswa mampu
meningkatkan ketangkasan dan keterampilan pada mata pelajaran matematika.

4) Langkah Keempat

Menyajikan materi secara mendalam. Pada tahap ini siswa mulai mampu untuk
mengetahui fenomena-fenomena apa saja yang dibahas dalam materi matematika yang
sedang dipelajari dengan pemberian makna pada setiap soal-soal yang telah disajikan
pada tahap sebelumnya.

5) Langkah Kelima

Memberikan variasi soal. Pemberian variasi soal dalam pelaksanaan pembelajaran


matematika menggunakan metode matematika Gasing dapat meningkatkan kualitas
belajar siswa.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Gasing

Menurut Husna dan Sari (2018) metode matematika gasing memiliki kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan Metode pembelajaran matematika gasing (Sunarti,
2021) yaitu:

1) Membuat matematika menjadi lebih gampang, asyik dan menyenangkan


karena dalam mengerjakan soal-soal matematika tidak harus menghafalkan
rumus matematika;
2) Waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien, karena apabila menggunakan
rumus konvensional, soal-soal matematika umumnya baru dapat diselesaikan
oleh siswa dalam waktu yang cukup lama. Tapi dengan metode Gasing, siswa
dapat menyelesaikan soal-soal dalam waktu relatif lebih cepat.

Kekurangan metode pembelajaran Matematika Gasing ini yaitu :

1) Pada saat ulangan berupa soal essai, jika siswa tidak menyertakan
penghitungan dengan rumus, meski hasil jawabannya benar akan tetap
dinyatakan salah;

6
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

2) Secara umum metode Gasing belum bisa diterapkan untuk menyelesaikan


soal- soal matematika di perguruan tinggi, karena umumnya mahasiswa
dituntut untuk bisa menurunkan berbagai rumus.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan diatas, dapat disimpulkan bahwa metoode


gasing sangat berarti pembaharuan. Artinya pembaharuan dikarenakan pada SDN
Menganti 03 belum diterapkan pada mata pelajaran matematika, dikarenakan masih
mnggunakan metode jarimatika dan menghafal. Namun, harus dilihat juga dari
kekurangan metode ini, jadi tidak hanya diterapkan begitu saja, namun mengetahui
manfaat dan kekurangannya agar mata pelajaran matematika lebih efektif dan
menyenangkan.

H. Kerangka Pemikiran

Pendidikan pada masa sekarang masih membutuhkan adanya pembaharuan dalam


pembelajaran. Dimana metode pembelajaran yang baik dan sesuai dapat memecahkan
masalah terutama dalam mata pelajaran matematika. Jika dari metode yang dahulu
masih digunakan sampai sekarang seperti pada saat pembelajaran yang masih (teacher
center) yang artinya guru masih sibuk untuk menjelaskan kepada peserta didik
membuat peserta didik hanya mendapatkan bayangan sedikit untuk memecahkan
permasalahan pada saat pembelajan matematika. Maka dari itu peran guru dalam
menciptakan metode yang tepat dalam pembelajaran sangatlah penting. Seiring
berkembangnya zaman, metode dalam pendidikan pun juga akan mengikuti
perkembangan yang ada. Hal ini dapat menunjang hasil pembelajaran siswa.

Pembelajaran matematika gasing memiliki kesesuaian dengan teori belajar


behavioristik, humanistik, kognitif, dan konstruktivistik. Pembelajaran Matematika
gasing sesuai dengan teori belajar behavioristik yang dikemukakan oleh Thorndike
tentang hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Selain itu, Pembelajaran
matematika gasing juga sesuai dengan teori belajar humanistik pemikiran Combs, yaitu
siswa memiliki perasaan senang yang membuat siswa belajar sesuai kemauan sendiri
tanpa terpaksa. Berikutnya, Pembelajaran matematika gasing sesuai dengan teori
belajar kognitif pemikiran Kohler, yaitu belajar dilakukan dengan cara bermain dan
mengeksplorasi dengan benda nyata atau alat peraga (tahap konkret), proses mental
atau mencongak siswa juga dapat menemukan jawaban atas persoalan yang dihadapi
melalui faktor AHA (Insight). Lebih lanjut, Pembelajaran matematika gasing esuai
dengan teori konstruktivistik Dewey, yaitu siswa terlibat aktif seperti yang terjadi pada
proses pembelajaran tahap konkret, siswa melakukan hands on activity, sesuai dengan
teori konstrukvistik Piaget bahwa siswa melibatkan indra penglihatan, pendengaran,
perabaan, dan pengecapan dalam proses pembelajaran, dan juga sesuai dengan teori
konstruktivistik Bruner yaitu discovery bahwa siswa dibimbing untuk menemukan
konsep secara umum dari proses bukti secara induktif.

7
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

TINDAKAN YANG AKAN DILAKSANAKAN


KONDISI AWAL

KONDISI AKHIR

Guru sudah
Guru belum menerapkan metode gasing mulai menerapkanDugaan
pada pembelajaranmetodedalam
pembelajaran gasing
penerapan matem

Banyak yang
siswakurang tertarik
Siklus 1 HIPOTESIS
dengan masih
Terdapat peningkatandari berhitung perka
Guru menerapkan metode gasing
mata
pelajaran
matematika

Siklus II

Guru memperbaiki penerapan metode gasing

8
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Gambar 1.Kerangka Pikiran

9
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Metode pembelajaran gasing dalam pembelajaran matematika saat ini belum


diterapkan oleh guru. Metode pembelajaran ini sangat membantu siswa dalam
memahami pembelajaran matematika. Maka dari itu dengan diterapkannya
pembelajaran dengan metode gasing dapat

I. Hipotesis Tindakan

Penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang revelavan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan saat ini. Berikut ini beberapa penelitian mengenai
upaya meningkatkan berhitung perkalian dan pembagian bilangan cacah menggunakan
metode gasing yang dijadikan referensi bagi peneliti yaitu:

1. Peningkatan dari berhitung perkalian dan pembgian pada bilangan cacah,


Penelitian dari Siti Nurjana, dkk (2018) yang berjudul “Pengarruh Pembelajaran
Matematika Gaing (Gampang,Asyik, dan Menyenangkan), Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap metode gasing
terhadap pada pembelajaran matematika. Hal tersebut dibuktikan dari uji rata-
rata peningkatan sebesar 5,42%.
2. Hasil penelitian menurut Artawan, dkk (2018) yang berjudul “Metode gasing
beresting siklus belajar meningkatkan sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan
masalah” , penelitian tersebut menyatakan pembelajaran menggunakan metode
gasing meningkat. Hal ini dibuktikan dari siklus I dengan rata-rata ilmiah 80,0%
yang berhasil pada metode ini. Sedangkan hasil dari Siklus II dengan rata-rata
66,7% (26 orang) dari banyaknya 34 orang.

J. Metode Penelitian

1. Desain (Rancangan) Penelitian


Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset
pemasaran. Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain
penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain
penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien (Mulyono et
al., 2018).

Peneliti menggunakan model Kurt Lewin dalam penelitian Tindakan kelas ini.
Metode penelitian ini ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian
model Kurt Lewin yang dilakukan sebanyak dua siklus. Penelitian ini terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

ACTING

PLANNING OBSERVING

REFLECTING

Gambar 2. Penelitin Tindakan Kelas model Kurt Lewin

2. Identifikasi Variabel Penelitian (input, proses, output)

Siklus I

a. Tahap Perencanaan (Planning)


Dalam tahap ini penliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan. Melakukan observasi
awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dilihat dari hasil belajar mid
semester sebelum penelitian
1) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan
3) Menyiapkan instrument penilaian ( lembar observasi, dokumentasi, angket
dan tes) dalam siklus penelitian tindakan kelas
4) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes berbentuk pilihan ganda atau essai
untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada perkalian dan
pembagian bilangan cacah.
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah perencanaan yang


merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan
dikelas. Melakukan tahap-tahap pelaksanaan metode GASING yaitu:
1) Dialog sederhana: Guru memulai pembelajaran dengan berdialog secara
sederhana dengan siswa seputar materi yang akan dipelajari. Dari dialog ini
diharapkan siswa memberikan pendapatnya sehingga timbul hubungan
yang erat antara guru dan siswa.
2) Berimajinasi: Guru memberi siswa untuk berimajinasi mengenai kejadian-
kejadian yang berhubungan dengan meteri yang sedang dipelajari. Dari
imajinasi siswa akan melahirkan sebuah konsep, kreativitas, inovasi dan
perilaku yang aktual dalam kehidupannya.
3) Latihan atau menyajikan contoh-contoh soal secara televan : Guru
memberikan latihan berupa soal-soal sederhana berkkaitan dengan materi
yang sedang dipelajari. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kemampuan
siswa untuk memperkuat penguasaan konsep materi yang dipelajari oleh
siswa.
4) Menyajikan materi secara mendalam: Guru memberikan makna fisis setelah
siswa mampu mengerjakan semua soal-soal sederhana.
5) Memberi tugas berupa varisi soal: Guru kembali memberikan soal namun
bervariasi , dapat berupa soal cerita agar siswa melakukan kegiatan belajar,
kemuadian harus dipertanggung jawabkan, serta dapat memperdalam materi
pelajaran agar siswa teransnag untuk aktif belajar baik secara individu
maupun kelompok.
c. Tahap Pengamatan (Observing)

Tahap ke tiga, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.


Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati tahap-tahap kegiatan yang terjadi pada
proses pembelajaran yang sedang berlansung maka dilakukan lembaran observasi
bagi siswa maupun guru. Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakkan absen siswa dapat dilakukana oleh guru sekaligus merangkap
sebagai peneliti tindakan. Hal ini dilakukan karena hanya guru yang melakukan
pembelajaran tersebut yang sedang berlansug dan yang memahami kondisi
pembelajaran.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang


sudah dilakukan. Aktifitas dan hasil belajar dari siklus pertama sebagai bahan
analisis tentang keberhasilan dan kegagalan haasil belajar siswa dengan cara
membandingkan yang dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan sebagai acuan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Seperti halnya suklus pertama, siklus keduapun terdiri dari perencanaan,


pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Tahap Perencaaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus


pertama

b. Tahap Pelaksanaan Guru

Melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran


hasil refleksi pada siklus pertama dengan menggunakan metode GASING (Gembira,
Asyik dan Menyenangkan).

c. Tahap Pengamatan Penelitian


Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran GASING (Gembira,
Asyik dan Menyenangkan).
d. Tahap Refleksi Peneliti
Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan apabila pada siklus
kedua ini sudah tercapai hasil yang diinginkan maka tidak akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya dan apabila belum berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus III
dengan tahapan yang sama pada siklus I dan siklus II.

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variable yaitu adanya identifikasi dan klasifikasi dari variable-
variabel yang telah ditentukan sebelumnya. Definisi variabel-variabel penelitian harus
dirumuskan untuk menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian
ini, definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut:

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

a. Peningkatkan Kemampuan Belajar Matematika

Meningkatkn kemampuan belajar Matematika merupakan cara melihat


pengaruh pembelajaran terhadap kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi,
dalam penelitian ini yaitu memiliki faktor kemampuan matematika (kecerdasan
matematis) siswa. Kemampuan matematika siswa dibagi menjadi tiga kategori
yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Maka dari itu dalam meningkatkan pembelajaran
matematika pada bilangan cacah perkalian dan pembagian memprlukn adanya
inovasi belajar yang menarik yakni menggunakan metode GASING.

b. Inovasi pembelajaran menggunakan metode Gasing

Metode GASING merupakan salah satu metode belajar matematika dengan


menggunakan cara yang lebih sederhana dan dipadukan dengan pendekatan logika
atau meminimalisir penggunaan rumus serta menekan kepada suatu pembelajaran
yang berupa kegiatan eksplorasi nyata (konkrit) dari materi-materi yang
disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Metode pembelajaran matematika ini
dilakukan langkah demi langkah yang membuat anak menguasai matematika
secara gampang, asyik dan menyenangkan. Kunci metode GASING ini adalah
proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan
materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya.

4. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VI Menganti 3
yang berjumlah 22 peserta didik yang terdiri dari 11 peserta didik laki-laki dan 11
peserta didik perempuan. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan, bahwa hasil belajar Matematika peserta didik masih tergolong
rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain.

5. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2022/2023 yaitu pada
bulan November dengan menyesuaikan jadwal pelajaran Matematika kelas VI,
yang berlokasi di Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

6. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan merupakan rumusan kinerja yang akan digunakan
sebagai acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan
penelitian (Sihono Setyo Bud,1864). Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika
memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Sehubungan dengan itu,
meningkatnya pemahaman siswa akaan berhasil ketika 75% siswa didalam kelas
berhasil.

7. Metode Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data Dalam PTK Teknik pengumpulan data dalam
penelitian meliputi beberapa cara Yaitu:

a. Lembar Observasi
Menurut (Rizky et al., 2020) menyatakan Observasi atau pengamatan
adalah Observasi adalah mengamati, observasi dilakukan dengan
menggunakan indra penglihatan dan indra pendukung lainnya, seperti
pendengaran, penciuman dan lain-lain untuk mencermati secara langsung
fenomena atau objek yang sedang kita teliti.
b. Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimul) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk menetapkan jawaban – jawaban yang dijadikan penetapan
skor angka .

c. Dokumentasi
Menurut (Anjani et al., 2019) menyatakan dokumen sudah lama
digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal,
dokumen segabai sumber data dapat di manfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Data yang diperoleh dari dokumen
ini bisa digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil
wawancara dan observasi, kemudian dianalisa dan ditafsirkan.

8. Instrumen Penelitian
Instrumen Pengumpulan Data Arikunto, 2019 menyatakan bahwa penelitian
adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap
dan sistematik sehingga lebih mudah di olah. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari:

a. Lembar Tes
Untuk mengetahui kognitif siswa maka digunakan instrumen berupa tes. Jenis
tes yang digunakan dapat berupa gambar atau essay. Soal yang digunakan dalam

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

penelitian ini diambil dari soal yang telah berstandar buku sumber pembelajaran
matematika. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan
ganda dengan jumlah 30 butir. Dalam menyusun tes terlebih dahulu disusun kisi-
kisi tes. Adapun kisi-kisi tes dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 1. Kisi-Kisi Soal Tes

Standar Kompetensi Bentuk No


Indikator Soal
Kompetensi Dasar Soal
1. Melakukan 3.3 Menjalankan 3.3.1 Disajikan soal, Pilihan 1,2,3,4
Oprasi Hitung dan melakukan siswa mampu Ganda
Campuran
oprasi hitung menghitung
campuran yang penjumlahan
melibatkan dan pengurangan
bilangan cacah bilangan
pecahan atau cacah dengan benar
desimal dalam
berbagai bentuk
sesuai urutan
oprasi.
3.3.2 Disajikan soal, Pilihan 5,6,7
siswa mampu Ganda

menghitung
perkalian dan
pembagian bilangan
cacah
dengan benar.

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Pilihan 8,9,10
3.3.3 Disajikan soal, Ganda
siswa mampu
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan
pecahan dengan
benar

4.3 4.3.1 Esai 1


Menyelesaikan Menyelesaikan
masalah yang masalah
berkaitan hitung yang berkaitan
campuran yang dengan operasi
melibatkan hitung campuran
bilangan cacah dalam soal cerita
pecaha, atau kehidupan sehari -
desimal berbagai hari.
bentuk sesuai
urutan operasi.

4.3.2 Disajikan Esai


soal, siswa mampu
menghitung
pembagian
pecahan campuran
dengan bilangan
bulat dengan
benar
yang dikaitkan

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

dengan kehidupan
sehari-hari.
4.3.3 Disajikan Esai
soal, siswa mampu
menghitung
penjumlahan
bilangan cacah
dengan benar
ytang dikaitkan
dengan kehidupan
sehari-hari.
4.3.4 Disajikan Esai
soal, siswa mampu
menghitung
perkalian pecahan
dengan desimal
dengan benar yang
dikaitkan dengan
kehidupan sehari-
hari.
4.3.5 Disajikan Esai
soal, siswa mampu
pengurangan pda
bilangan pecahan
dengan benar yang
dikaitkan dengn
kehidupoan sehari-
hari.

b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan ada dua macam yaitu:
1. Lembar Observasi Siswa

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Lembar Observasi Siswa digunakan untuk mangetahui aktivitas siswa


selama kegiatan pembelajaran berlansung
2. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru diisi oleh seorang observer yang mengamati
kegiatan penelitian dalam penerapan metode GASING. Adapun teknik yang
digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan menggali
data melalui pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap subjek dan
objek yang diteliti, sebelum membuat lembar observasi maka terlebih dahulu
disusun kisi-kisi lembar observasi. Dibawah ini terdapat kisi-kisi lembar
observasi sebagai berikut:

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru


Nomor Jumlah
Indikator
Item Item
Mengucapkan salam dan mengecek kehadiran 1, 2 2
Melakukan apresepsi 3 1
Menyampaikan materi serta tujuan pembalajaran 4, 5 2
Memberikan motivasi 6 1
Melaksanakan pembelajaran secara berkolompok 7, 8, 9,
5
10, 11
Mempergunakan metode GASING sebagai bentuk
evaluasi 12, 13 2
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya 15, 16 2
Memberikan penghargaan dan kesimpulan terhadap hasil
tes individu peserta didik 14, 17 2
Meminta peserta didik mengungkapkan perasaan yang
dialami 18 1
Memberikan tindak lanjut 19 1
Total 19
Lembar observasi tersebut digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
bilangan cacah perkalian dan pembagian dengan indikator yang telah dibuat.

9. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan sesuai dengan
prosedur penelitian yang dipilih. Setiap tahapan memiliki kegiatan seperti berikut:

a. Perencanaan

1
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Tahap perencanaan ini berupa penyusunan tindakan yang akan dilakukan,


meliputi apa, mengapa, dimana, kapan, siapa dan bagaimana melakukan tindakan
tersebut. Pada tahap penyusunan rancangan ini harus terdapat kesepakatan antara
guru dan peneliti. Peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam perencanaan meliputi:

1) Permohonan ijin pelaksanaan penelitian kepada kepala sekolah SD N Menganti


3. Setelah kepala sekolah memberikan ijin, kemudian peneliti mengurus surat
observasi dengan mengisi formulir perizinan observasi.
2) Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran dan keterampilan
guru dalam mengadakan variasi salah satunya pengadaan variasi metode
pembelajaran pada kelas VI SD N Menganti 3.
3) Mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran
Matematika. Dari hasil identifikasi didapatkan bahwa meningkatnya
kemampan berhitung pad bilangan cacah perkalian dan pembagian b pada
mata pelajaran Matematika kelas VI masih rendah, sehingga dibutuhkan peran
guru untuk memberikan tindakan kepada peserta didik.
4) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
Matematika untuk meminimalisir masalah yang ditemukan, yaitu
menggunakan metode gasing.
5) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran bilangan cacah pada perkalian dan pembagian.
6) Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan.

b. Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana


telah direncanakan sebelumnya, yaitu kegiatan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran bilangan cacah perkalian dan pembagian. Pelaksanaan
tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dilakukan
meliputi:

Siklus I

1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberikan salam kepada semua peserta didik.
b) Guru mengadakan absensi terhadap kehadiran peserta didik,
mengkondisikan kelas, dan menginformasikan bahwa kegiatan
pembelajaran akan menggunakan model pembelajaran bilangan cacah
prkalian dan pembgian.
c) Guru memberikan apresepsi, serta menginformasikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.

2) Kegiatan Inti
a) Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok asal dan kelompok ahli

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

b) Peserta didik berkumpul dengan kelompok asal dan ketua kelompok


membagi anggotanya ke dalam materi yang telah ditetapkan oleh guru.
c) Peserta didik berkumpul ke kelompok ahli yaitu peserta didik dengan
materi yang sama.
d) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok ahli.
e) Peserta didik kembali berdiskusi di kelompok asal. Setiap peserta didik
bertugas menjelaskan materi yang telah dipelajari di kelompok ahli.
f) Guru melakukan evaluasi dengan memberikan kuis kepada seluruh
peserta didik melalui game yang telah dibuat dari wordwall
g) Peserta didik menjawab kuis yang telah diberikan oleh guru.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya terkait materi


yang belum dipahami.
b) Guru dan peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi pelajaran
yang telah dipelajarinya.
c) Guru meminta peserta didik mengungkapkan perasaan yang dialami.
d) Guru memberikan Tindakan lanjut dengan memberikan tugas rumah/PR.

Siklus II

Pada siklus II ini, setiap tahap yang dilaksanakan merupakan hasil


penyempurnaan dari siklus I. Pada setiap tahap yang telah dilaksanakan pada
siklus I diperbaiki untuk kemudian dilaksanakan pada setiap tahap dalam siklus II
ini. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini meliputi:

a) Mencari faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran


berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi siklus II.
b) Memperbaiki proses pembelajaran agar kekurangan dan penghambat yang
ada pada siklus II tidak terjadi.
c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran bilangan cacah perkalian dan pembagian dengan memberikan
pemahaman mengenai pemecahan permasalahan yang akan dipecahkan dalam
proses pembelajaran.
d) Melaksanakan prosedur pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan model pembelajaran
perkalian dan pembagian.
e) Memberikan penghargaan kepada peserta didik pada saat proses pembelajaran
maupun setelah pembelajaran.
f) Menganalisis yang diperoleh dari hasil observasi mengenai proses dan hasil
pembelajaran untuk merencanakan tindakan perbaikan pada tahap
selanjutnya.

c. Observasi

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi


ini bertujuan untuk mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan oleh peneliti. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan pada saat
proses pembelajaran berlangsung adapun subjek observasi yang diamati adalah:

1) Mengamati kegiatan yang dilaksanakan guru mulai dari saat membuka


pelajaran, melakukan kegiatan pembelajaran, cara mengoprasikan media
wordwall, bagaimana membimbing peserta didik hingga pada kegiatan
evaluasi
2) Observasi aktifitas dan kegiatan siswa dalam menanggapi dan
mempergunakan metode gasing.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara keseluruhan proses


pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis
data yang diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar
observasi dan mengenai hasil pengamatan yang dilakukan baik kekurangan
maupun ketercapaian dalam pembelajaran. Apabila hasil yang didapatkan sudah
sesuai dengan kriteria keberhasilan maka penelitian dapat dihentikan. Namun
apabila hasil penelitian belum sesuai dengan kriteria keberhasilan dan masih
perlu perbaikan maka dilakukan rencana selanjutnya, dan demikian terus sampai
model pembelajaran yang digunakan benar-benar berhasil.

10. Metode Analisis Data


Pada bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang
terkumpul. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas biasanya berupa analisis
deskriptif kualitatif. Artinya, peneliti mendeskripsikan dengan kata-kata data-data
yang diperoleh untuk kemudian disimpulkan apakah telah terjadi perubahan atau
belum terhadap permasalahan yang dicoba untuk diubah atau ditingkatkan. Selain
analisis data deskriptif kualitatif, juga bisa dilakukan analisis statistik dengan
beberapa perysaratan tertentu

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, R., Hairunnisa, & Khoirunisa, A. R. (2019). Strategi Pembelajaran dan Pengajaran Menulis.
Proceedings, 1(2), 141–146.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/7226/4454

Ips, X. I. I. (1864). untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi
Desain Produk dan Pengemasan Karya Rekayasa Elektronika Praktis. X(1), 21–33.

Kadir, I. A., Machmud, T., Usman, K., & Katili, N. (2022). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa Pada Materi Segitiga. Jambura Journal of Mathematics Education, 3(2), 128–
138. https://doi.org/10.34312/jmathedu.v3i2.16388

Listrik, J. T., & Fakfak, P. N. (n.d.). IMPLEMENTASI METODE GASING TERHADAP


KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMAN 1 LAKUDO.

Marzuki, C. C., Aryani, F., Suryani, I., & Rahma, A. N. (2022). Teachers in Tambang District ,
Kampar Regency Pelatihan Peningkatan Kemampuan Matematika Guru Madrasah Ibtidaiyah
Se-Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. 2(May), 12–19.

Mulyono, S., Qomaruddin, M., & Anwar, M. (2018). Penggunaan Node-RED pada Sistem Monitoring
dan Kontrol Green House berbasis Protokol MQTT. Jurnal Transistor Elektro Dan Informatika
(TRANSISTOR EI, 3(1), 31–44.

Nafsy, I., Zawawi, I., & Khikmiyah, F. (2022). PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BAGI
PESERTA DIDIK. 28(2).

Nuraini, L. (2019). Integrasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Matematika Sd/Mi Kurikulum
2013. Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus), 1(2). https://doi.org/10.21043/jpm.v1i2.4873

Nursakiah, N., & Bahar, E. E. (2021). Pelatihan Penerapan Metode Gasing Dalam Operasi
Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian Dan Pembagian. Jurnal Abdimas Indonesia, 1(3), 14–20.
https://doi.org/10.53769/jai.v1i3.110

Rizky, R., Susilawati, S., Hakim, Z., & Sujai, L. (2020). Sistem Pakar Deteksi Penyakit Hipertensi
Dan Upaya Pencegahannya Menggunakan Metode Naive Bayes Pada RSUD Pandeglang
Banten. Jurnal Teknik Informatika Unis, 7(2), 138–144. https://doi.org/10.33592/jutis.v7i2.395

Sunarti. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Matematika Gasing di Sekolah Dasar. Jurnal Riset Dan
Inovasi Pendidikan Dasar, 2(1).
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd/article/view/2023

Wacana, S., & Tengah, J. (2022). KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS


PERKALIAN DUA DIGIT. 6(2), 2498–2506.

Wibowo, A. W., Suryaningrum, G. D., Ristianti, N. A., Agustin, P., & Prasetyaningtyas, P. (2022).
Meta-analisis Pengaruh Metode Gasing Pada Pembelajaran Matematika SD dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 3(1),
142–148. https://doi.org/10.33487/mgr.v3i1.3686

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

LAMPIRAN

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Lampiran 1. Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru

Nama Guru : .........................

Sekolah : .........................

Kelas/Semester : .........................

Hari, Tanggal : .........................

Siklus : .........................

Petunjuk:

1. Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah disediakan untuk menunjukan
keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran
matematika.
2. Pada kolom keterangan, tuliskan catatan yang perlu ditambahkan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Pada kolom komentar, tuliskan catatan yang perlu ditambahkan sesusai hasil pengamatan
yang telah dilakkukan selama pembelajaran berlangsung.

Keterlaksanaan
Aspek Indikator Keterangan
Ya Tidak
Kegiatan 1. Guru meminta salam, dan meminta salah
Pendahulu satu peserta didik untuk memimpin doa.
an 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru melakukan apresepsi.
4. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
6. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik
Kegiatan 7. Guru membagi peserta didik ke dalam
Inti beberapa kelompok yang beranggotakan
±
4 atau 5 orang.
8. Guru memberikan bagian materi yang
berbeda kepada setiap kelompok, setiap
materi dilengkapi dengan kartu soal
tentang meteri yang akan dipelajari.

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

9. Guru meminta peserta didik yang


mendapatkan topik sama berdiskusi dengan
kelompok ahli.
10. Guru meminta kelompok ahli kembali ke
kelompok asal untuk menjelaskan apa yang
didapatkan.
11. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk berdiskusi dan mengerjakan soal
kelompok yang diberikan.
12. Guru memberikan contoh
13. Guru memberikan soal evaluasi mandiri
dengan wordwall
14. Guru memberikan penghargaan kepada
yang berhasil menyelesaikan kuis dengan
cepat.
Kegiatan 15. Guru memberikan kesempatan peserta
Penutup didik untuk bertanya terkait materi yang
belum dipahami
16. Peserta didik bertanya kepada guru terkait
materi yang belum dipahami.
17. Guru dan peserta didik merangkum dan
menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dipelajarinya.
18. Guru meminta peserta didik
mengungkapkan perasaan yang dialami.
19. Guru memberikan Tindakan lanjut dengan
memberikan tugas rumah/PR.
Komentar Pengamat:

Magelang, 20

Guru yang diobservasi Observer

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik

Nama Kelompok : .........................

Sekolah : .........................

Kelas/Semester : .........................

Hari, Tanggal : .........................

Siklus : .........................

Petunjuk:

1. Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah disediakan untuk menunjukan aktivitas
peserta dalam pembelajaran Matematika menggunakanmetode gasing
2. Pada kolom keterangan, tuliskan catatan yang perlu ditambahkan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.

Keterlaksanaan
Indikator Keterangan
Ya Tidak
1. Memperhatikan penjelasan guru dengan
sungguh-sungguh.
2. Tidak ramai saat pembelajaran
berlangsung.
3. Peserta didik bersemangatdalam
mengerjakan tugas kelompok
menggunakan metode gasing
4. Peserta didik/kelompok aktif bertanya
terkait materi yang dipelajari.
5. Peserta didik menjawab pertanyaan dari
guru.
6. Menanyakan hal-hal yang kurang di
mengerti
7. Peserta didik memiliki keberanian dalam
mengemukakan pendapat.
8. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
soal/kuis
9. Tanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
10. Saling membantu dalam menyelesaikan
tugas kelompok.
11. Kemandirian dalam mengerjakan soal/kuis

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

12. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Lampiran 3. Soal Tes Tertulis Siklus I dan 2


Nama :

Kelas :

No absen :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar, Berilah tanda silang
(X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang kalian anggap benar!

1. 3.025 − 1.575 + 1.000 = . . .

A. 2.650

B. 2.550

C. 2.450

D. 2.350

2. Komang mempunya uang Rp.30.000,00. Dia ingin membeli 9 pensil. Jika harga
satu pensil Rp. 3.000,00, maka sisa uang Komang adalah...

A. Rp. 27.000,00

B. Rp. 18.000,00

C. Rp. 9.000,00

D. Rp. 3.000,00

3. 1.210 + (212 ... 2) = 1.316

Tanda operasi hitung untuk menggantikan titik-titik adalah. . .

A. +

B. −

C. x

D. :

4. Hasil dari 293 + 14 x 16

adalah... A. 517

2
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

B. 727

C. 4702

D. 4912

5. Perhatikan soal dibawah

ini! a = 325 x 123 − 38.000

b = 40.000 : 80 + 1.000

Pernyataan berikut yang benar adalah...

A. a = b

B. a > b

C. a < b

D. a + b = 0

6. Perhatikanlah gambar berikut ini!

Berikut ini pernyataan yang benar adalah. .

A. Harga semua apel > harga semua jeruk

B. Harga semua apel < harga semua jeruk

C. Harga semua apel = harga semua jeruk

D. Harga semua apel ≥ harga semua jeruk

7. 100% − 12 + 0,25 = . . .

A. 0,50

B. 0,75

C. 1,25

D. 2,70

8. 312 + 25% − 0,25 = . . .

A. 212

3
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

B. 234

C. 312

D. 334

9. Geno membeli 23 kardus susu. Setiap 1 kardus susu berisi 20 kaleng. Geno
mendapatkan susu sebanyak...kaleng

A. 20

B. 43

C. 340

D. 460

10.Hasil dari 340 : 20 x 170

adalah. . . A. 289

B. 326

C. 2890

D. 2360

1. Pak John memiliki 15 tabung berisi madu. Setiap tabung berisi 10 liter madu.
Kemudian Pak John ingin memasukkan madu tersebut ke dalambotol kecil-kecil
untuk dijual. Setiap botol kecil mampu menampung liter madu. Setiap botol
nantinya akan dijual dengan harga Rp. 50.000,00. Dari keterangan tersebut, Maka
hitunglah:

a. Jumlah maksimal botol yang bisa digunakan untuk menampung madu jika diisi
penuh setiap botolnya.

b. Jumlah uang yang diterima Pak John jika madunya terjual semua.

2. Ibu mempunyai persediaan mentega sebanyak 2 kg. Karena Adik ingin roti
buatan ibu, maka ibu membuatkannya. Untuk membuat roti diperlukan 1
mentega. Supaya tidak kehabisan mentega, Ibu membeli lagi 1/4 kg untuk
persediaan. Berapa kg mentega yang dimiliki Ibu sekarang?

3. Untuk membuat celana panjang diperlukan 11/9 meter kain, sedangkan untuk
membuat kemeja lengan pendek diperlukan kain sebanyak 1 1/2 meter. Berapa
meter kain yang diperlukan untuk membuat 2 celana panjang dan 2 kemeja lengan
pendek?
3
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

4. Pak Parjo berkeinginan mengganti talang rumah. Untuk bagian depan rumah,
talang yang diperlukan 5 1/2 meter, sedangkan untuk dapur 33/8 meter, padahal Pak
Parjo baru mempunyai talang 1 1/2 meter. Berapa meter talang yang harus dibeli
Pak Parjo agar dapat mengganti seluruh talang rumahnya?

5. Pada lebaran Idul fitri Minu membeli 12 1/2 kg gula. Karena kasihan pada Minu,
Pak Ali menolong membawa gula yang dibeli Minu sebanyak 7 1/3 kg. Tetapi Minu
juga membeli tepung terigu sebanyak 3/4 kg dan membawanya sendiri. Berapa kg
belanjaan yang dipegang Minu?

Kunci Jawaban :

C. Kunci Jawaban

1. A

2. D

3. D

4. B

5. A

6.C

7. B

8. B

9. B

10. B

D. Pedoman Skor

Kriteria Skor

Pilihan ganda :

Jawaban Benar

Jawaban Salah

3
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

E. Pedoman Penilaian

2 × 10

3
PROPOSAL PTK_PGSD FKIP UNIMMA

Anda mungkin juga menyukai