Anda di halaman 1dari 20

BACA TULIS HITUNG DI SEKOLAH DASAR

1. Siti Faizah Widnyaningsih (20.0305.0052)


2. Anggraeni Fakhtunia fani (20.0305.0075)
3. Annisa Aulia Murdaningtyas (20.0305.0081)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB 10 MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA, MENULIS, DAN
BERHITUNG PERMULAAN DI SD..............................................................................3
A. Tujuan Pembelajaran....................................................................................... 3
B. Pendahuluan (Jika Dibutuhkan)..................................................................3
C. Disleksia................................................................................................................ 4
D. Disgrafia................................................................................................................ 6
E. Diskalkulia........................................................................................................... 8
F. Evaluasi / Soal Latihan................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 11
HASIL SCANNING SIMILARITY................................................................................12
KOMENTAR PENGAMPU............................................................................................ 13
BIOGRAFI PENULIS...................................................................................................... 14

~ ii ~
BAB 10
MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA,
MENULIS, DAN BERHITUNG PERMULAAN DI SD

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan bab ini untuk mengetahui bagaimana permasalahan dialeksia,


disgrafia, diskalkulia, yang di mana kita jadi lebih mengetahui arti dari siswa
kesulitan belajar matematika (diskalkulia), siswa kesulitan gangguan dalam
kemampuan berbahasa terutama membaca (disleksia), dan siswa kesulitan
mengungkapkan pemikiran (disgrafia) di sekolah dasar.
Pembelajaran bagi anak berkebutuhan seperti yang akan dibahas dalam
bab ini yaitu ada anak disleksia,disgrafia,diskalkulia. Setiap anak
berkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam belajar matematika di
kelas inklusi, kesulitan anak berkebutuhan khusus bervarisi sesuai
kebutuhannya.

B. Pendahuluan (Jika Dibutuhkan)

Disleksia adalah hilangnya kemampuan untuk menulis dan


membaca. Hilangnya kemampuan untuk membaca disebut Aleksia dan
hilangnya kemampuan untuk menulis disebut Agrafia. Disleksia
merupakan sebuah kondisi ketidakmampun belajar pada seseorang
yang disebabkan oleh kesulitan dalam melakukan aktivitas membaca
dan menulis. Gangguan ini bukan bentuk dari ketidakmampuan fisik,
seperti masalah penglihatan, tetapi mengarah pada otak yang telah
mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca.(1)
Disgrafia adalah kesulitan belajar yang ditandai dengan
adanya kesulitan dalam mengungkapkan pemikiran dalam tulisan.
Istilah disgrafia digunakan untuk mendeskripsikan tulisan tangan yang
sangat buruk. Anak-anak yang memiliki disgrafia menulis dengan

~3~
lambat sehingga hasil tulisannya tidak terbaca. Mereka melakukan
banyak kesalahan ejaan kaena ketidakmampuan merek memadukan
bunyi dan huruf.
Diskalkulia merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk
pada gangguan belajar yang terjadi pada anak yang normal. Istilah yang
digunakan pada kata diskalkulia mengandung arti seaseorang yang
mengalami kesulitan atau hambatan di dalam belajar yang dapat dilihat
dengan adanya kesenjangan antara kemampuan akademik yang
diperoleh terhadap kemampuan intelegensi yang tidak bermasalah (2).
Orang yang mengalami diskalkulia memiliki suatu bakat dan keahlian
dalam seni, karena memiliki kecenderungan penggunaan otak sebelah
kanan yang mampu mengasosiasikan emosi, pengenalan wajah, dan
menentukan objek dibandingkan penggunaan otak sebelah kiri.

C. Disleksia

Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani yaitu dyslexia, “dys”


berarti kesukaran dan “lexis” berarti berbahasa, yang berarti
permasalahan dalam berbahasa. Secara sederhana disleksia terdapat
gangguan dalam kemampuan berbahasa terutama membaca sehingga
anak disleksia mempunyai kesulitan tersendiri saat membaca sebuah
kalimat, dikarenakan kesulitan dalam memahami huruf dan sulit
membedakannya. Dengan begitu bisa menimbulkan kesulitan dalam
belajar bagi seorang anak. (3)
Selain adanya kesulitan dalam berbahasa anak disleksia susah
mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi
huruf atau kalimat. Sehingga anak disleksia dalam belajar memiliki
permasalahan pada proses pembelajaran, misalnya ketika anak disleksia
membaca, maka ajak anak tersebut diacak membaca bersama-sama.
Anak disleksia mempunyai kesulitan belajar membaca, walaupun
tingkat kecerdasannya normal.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli mengenai
pengertian disleksia bisa disimpulkan bahwa disleksia merupakan
kesulitan dalam belajar mengenai kebahasaan, baik dari mengenali atau
membedakan huruf, mengeja, serta mengalami kelambatan dalam
belajar. (3)

~4~
Permasalahan dalam belajar misalnya masalah fonologi yaitu
hubungan sistematik antara huruf dan bunyi, contohnya kesulitan
membedakan “paku” dengan “palu”, atau keliru memahami kata-kata
yang mempunyai bunyi hampir sama, misalnya “lima puluh” dengan
“lima belas”. Kesulitan ini tidak di sebabkan masalah pendengaran
tetapi berkaitan dengan proses pengolahan input di dalam otak.
Masalah mengingat perkataan diantaranya, mereka sulit menyebutkan
nama teman-temannya dan memilih untuk memanggilnya dengan istilah
“temanku di sekolah” atau “temanku yang laki-laki itu”.
Dari penjelasan suatu cerita tidak dapat mengingat jawaban
untuk pertanyaan yang sederhana. Masalah penyusunan yang sistematis
pada waktu susunan bulan dalam setahun, hari dalam seminggu atau
susunan huruf dan angka. Mereka sering “lupa” susunan aktivitas yang
sudah direncanakan, contohnya lupa apakah setelah pulang sekolah
langsung pulang ke rumah atau langsung pergi ke tempat latihan sepak
bola.
Untuk itu permasalahan bagi para orang tua dirumah sudah
mengingatkannya kepada anaknya, bahkan mungkin sudah pula ditulis
dalam agenda kegiatannya. Mereka juga mengalami kesulitan yang
berhubungan dengan waktu. Perkiraan terhadap waktu misalnya
kesulitan memahami instruksi misalnya disediakannya untuk ulangan
adalah 45 menit Sekarang pukul 08.00 pagi, maka 15 menit sebelum
waktu berakhir ibu guru akan mengetuk meja satu kali”.
Adapun permasalahan pada diri sendiri yaitu merasa “bingung”
dengan perhitungan uang yang sederhana misalnya tidak yakin, Apakah
uangnya cukup untuk membeli sepotong kue atau tidak. Masalah
ingatan jangka pendek, contohnya kesulitan memahami instruksi yang
panjang dalam satu waktu yang pendek. Untuk penyimpanan tas di
kamarmu di lantai atas, ganti pakaian, cuci kaki dan tangan, lalu turun
ke bawah lagi untuk makan siang bersama ibu, tapi jangan lupa bawa
serta buku PR matematikanya ya, "maka kemungkinan besar anak
disleksia tidak melakukan seluruh intruksi tersebut dengan sempurna
karena tidak mampu mengingat seluruh perkataan ibunya.
Masalah pemahaman sintaks misalnya pada anak disleksia
sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama
~5~
jika dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua atau lebih
bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda. Anak disleksia
mengalami masalah dengan bahasa keduanya apabila pengaturan tata
bahasanya berbeda daripada bahasa pertama. Misalnya dalam dalam
bahasa Indonesia dikenal susunan Diterangkan - Menerangkan (contoh:
tas merah tutup), namun dalam bahasa Inggris dikenal dengan susunan
Menerangkan – Diterangkan (contoh: red bag). (1)

D. Disgrafia

Anak disgrafia sebagai kesulitan belajar yang ditandai dengan


adanya kesulitan dalam mengungkapkan pemikran dalam komposisi
tulisan, dalam arti memiliki tulisan tangan sangat buruk sehingga
tulisan mereka bisa jadi sangat tidak terpaksa. Anak disgrafia memiliki
kesulitan belajar yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam
mengungkapkan pemikiran dalam komposisi tulisan Sedangkan
menurut Abdurrahman, disgrafia adalah kesulitan menulis. Menurut
Abdurrahman (1988) anak-anak disgrafia terlihat memiliki kesulitan
dalam membuat huruf (menulis) dan simbol matematis (4). Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disgrafia adalah
kesulitan belajar yang dialami anak dimana anak-anak tidak bisa
menuangkan, mengekspresikan pikiran, ide, dan gagasannya ke dalam
bentuk tulisan, karena tidak bisa mengoordinasikan motorik halusnya
(tangan) untuk menulis.
Disgrafia adalah ketidakmampuan belajar anak yang
mempengaruhi kemampuan menulis, sehingga mengalami kelainan
saraf ini menghambat kemampuan fisik, seperti tidak dapat memegang
pensil dengan mantap atau tulisan tangannya. Ini mencakup kesultan
dengan ejaan, tulisan tangan buruk, dan cara berkomunikasi. Anak
dengan gangguan disgrafia mengalami kesulitan dalam
mengharmonisasikan ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara
otomatis saat menulis huruf dan angka (5). Anak yang menulis dengan
lambat dan sulit dibaca, dan mengalami kesulitan dalam aspek-aspek
kreatif sebuah komposisi, misalnya tidak terorganisir dalam menulis
sebuah paragraf. Kesulitan ini sangat menghambat dalam proses belajar,

~6~
terutama anak yang berada di tingkat SD. Mereka sering dianggap
bodoh oleh orang tua dan guru. Akibatnya mereka mengalai frustasi
karena sebenarnya mereka ingin mengekspresikan pikiran dan
pengetahuan yang didapatnya dalam bentuk tulisan, tapi mengalami
hambatan.
Pada umumnya penyebab disgrafia tidak diketahui secara pasti,
namun apabila disgrafia terjadi secara tiba-tiba, dapat diduga
disebabkan karena trauma kepala, baik disebabkan oleh kecelakaan,
penyakit, atau lainnya (6). Penyebab paling umum adalah neurologis,
yaitu adanya gangguan pada otak bagian kiri depan yang berhubungan
dengan kemampuan membaca dan menulis, seseorang yang memilii
gangguan ini menunjukan kesulitan dalam mengontrol tulisan. Di
samping kemungkinan adanya faktor keturunan, bisa juga disebabkan
oleh kesalahan pada pembelajaran menulis permulaan, yaitu ketika
pembelajaran menulis dengan tangan (handwritng), yaitu terkait
dengan cara anak dalam memegang pensil atau menulis (4).
Pada umumnya anak-anak yang mengalami disgrafia
menunjukkan semua atau beberapa gejala. Terdapat ciri-ciri anak
disgrafia yaitu yang pertama, memiliki ketidakkonsistenan bentuk huruf
dan tulisannya, yang kedua pada saat menulis, penggunaan huruf besar
dan huruf kecil masih tercampur, yang ketiga, ukuran dan bentuk huruf
dalam tulisannya tidak proporsional, misalnya pada saat menulis
diparagraf awaldan paragraf akhir penulisan hurufnya berbeda, yang
keempat anak selalu tampak berusaha keras saat mengomunikasikan
suatu ide, ide yang dituangkan biasanya akan membuahkan hasil tetapi
membutuhkan waktu yang cukup lama, selanjutnya yang terakhir
kelima adalah tentang pengetahuan anak disgrafia atau pemahamannya
lewat tulisan (4). Untuk itu anak disgrafia gangguan belajar yang belum
bisa diobati, karena gangguan belajar ini merupakan karakteristik
tulisan pada anak disgrafia yang sudah melekat pada dirinya.
Jika anak menunjukkan beberapa atau semua ciri di atas, guru
harus segera mewaspadai bahwa ada kemungkinan anak mengalami
disgrafia. Guru perlu mengadakan pengamatan atas anak tersebut.
Dengan pengamatan, untuk mengenali gangguan yang ada pada anak.
Jika pengamatan sudah dilakukan, kemudian guru dapat merencanakan

~7~
strategi belajar menulis yang sesuai dengan tingkat atau jenis hambatan
yang ada pada anak disgrafia tersebut.

E. Diskalkulia

Asal kata Dyscalculia yaitu dari bahasa Yunani yang artinya


adalah “ketidakmampuan berhitung”. Awalan “dys” berarti
“ketidakmampuan” sedangkan “calculus” berarti “krikil”, manik, dekak
seperti kelereng. Karena zaman dahulu menghitung menggunakan alat
bantu krikil maka dari sinilah istilah diskalkulia berasal. Salah satu ciri
diskalkulia yaitu kekacauan dalam berhitung sehingga menjadi suatu
ketidakmampuan belajar (7)
Ciri yang dialami siswa yang mengalami gangguan ini di
tunjukkan pada ketidakmampuan dalam memahami proses terkait
matematis yang dapat dilihat dengan munculnya kesulitan belajar dan
menyelesaikan tugas yang bersangkutan dengan simbol matematis
mampu angka. Anak di Sekolah Dasar akan mengalami sejumlah gejala,
mereka akan menghindari permainan dengan angka atau berhitung
dalam pembelajaran pada saat dikelas. Mereka memiliki permesalahan
kesulitan menulis dan kesulitan membedakan arah, seperti kanan dan
kiri maka dari itu mereka selalu kebingungan ketika membaca waktu di
jam analog. (2)
Diskalkulia memiliki kesulitan belajar matematika oleh sebab itu
adanya ketidakmampuan dallam melaksanakan ketrampilan
matematika dengan kapasitas intelektual pada diri seseorang, selain itu
anak iskalkulia memiliki permasalahan yang dapat memberikan dampak
terhadap pengoprasian perhitungan dalam matematika. Terdapat dua
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu faktor internal dan
faktor eksternal, contohnya ada gaya belajar , minat, dan motivasi
belajar, persepsi peserta didik terhadap sesuatu, dan kesehatan peserta
didik. Faktor eksternal meliputi ketersediaan sarana dan prasarana
yang mendukung proses pembelajaran, hubungan dan komunikasi yang
baik antara guru dengan peserta didik, situasi sekolah yang
menyenangkan untuk belajar, serta faktor-faktor tersebut diperoleh
dari gejala-gejala umum yang tampak seperti gejala-gejala umum

~8~
kemudian dijadikan sebagai indikator penentu peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar. (8)
Dari pembahasan diatas adalah diskalkulia di sekolah dasar
yaitu adanya pengembangan baik untuk dikembangkan dan diterapkan
bagi siswa yang mengalami kesulitan berhitung. selain hal tersebut
siswa juga mengalami kesulitan dalam membedakan bentuk geometrik,
simbolik, konsep angka, bahkan kesulitan dalam melakukan operasi
matematika seperti operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian serta
pembagian dengan mahir. Dalam penddikan disekolah masa depan anak
didik banyak tergantung pada guru, guru yang pandai , bijaksana dan
mempunyai keikhlasan, maka dari itu anak diskalkulia dididik dengan
sabar dan rutin untuk pelatihannya.

F. Evaluasi / Soal Latihan

1.Seseorang yang tidak dapat membedakan pelafalan antara “nelayan”


dan “pelayan” dapat dipastikan bahwa orang tersebut mengalami
gangguan?
Jawab : Disleksia
2. Seorang anak yang memiliki kesulitan membedakan huruf vokal
dengan konsonan merupakan gejala?
Jawab : Disleksia
3. Dalam sebuah pelaihan menjadi ahli ilmu kesehatan anak, teapat
seorang ahli ilmu kesehatan yang bernama Stephen yang tidak pernah
menulis apapun di kertas. Ia menggunakan mesin ketik yang dapat
dibawa kemana-mana (portable) untuk segala sesuatu laporan pasien
dan catatan singkat. Stephen tidak dapat menulis secara jelas. Sekeras
apapun ia mencoba, ia tidak dapat menulis apapun secara jelas dan
orang lain tidak dapat membaca tulisannya. Kesulitan menulisnya
muncul saat Stephen masih sekolah dasar. Ia memiliki nilai yang bagus
saat awal, namun kemudian nilainya jatuh. Guru Stephen di kelas V
memanggilnya dan memanggil orang tuanya. Gurunya meminta orang
tuanya untuk mengajari Stephen mengetik pada mesin portable.
Hasilnya nilai dan prestasinya meningkat tajam.
Kasus di atas merupakan gannguan yang disebut…
Jawab : Disgrafia

~9~
4. Anak masuk kelas satu SD, yaitu pada saat berusia sekitar enam
tahun. Oleh karena itu, pembelajaran menulis permulaan ditujukan
untuk siswa dikelas, yaitu kelas I. bahkan anak-anak kelas satu
diskalkulia mengalami permasalahan yang terdiagnosis akademis yang
pada akhirnya menjadi ketidakmampuan dalam belajar Matematika
atau merasa tidak mampu mempelajarinnya. Untuk itu bagaimana
pendapat anda mengenai penyebab adanya kasus tersebut?
Jawab: Diskalkulia erat kaitannya dengan pemerosesan informasi
numerical.

~ 10 ~
DAFTAR PUSTAKA

1. Membaca K, Menulis D, Lidwina S, Asm D, Maria S, Abstrak S.


JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012
(ISSN : 2252-7826). 2012;4.
2. Suzana Y, Maulida I. Mengatasi Dampak Negatif Diskalkulia
Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. Logaritma J Ilmu-
ilmu Pendidik dan Sains. 2019;7(01):15.
3. Haifa N, Mulyadiprana A, Respati R. PEDADIDAKTIKA: JURNAL
ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Pengenalan Anak
Pengidap Disleksia [Internet]. Vol. 7. 2020. Available from:
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index
4. Syamsuddin, Budiman A, Zulfitrah. Peluang Kerja Disabilitas Pada
Dunia Industri (Dudi) Di Kota Makassar. Semin Nas Has Penelit
2021. 2021;2485–96.
5. Jamil IM, Irmawati D. Penggunaan Media Gambar untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Huruf Abjad. J Ilm Pendidik
Anak [Internet]. 2018;2(3):24–60. Available from: jurnal.stkipan-
nur.ac.id › jipa › article › download%0A
6. Kadek Yati Fitria Dewi LTDH. Mengelola Siswa Dengan Kesulitan
Belajar Menulis (Disgrafia). DAIWI WIDYA J Pendidik.
2021;08(4):30–41.
7. Jati LK, Prasetyo MP, Shalihah N, Asmawati T. Upaya
Meminimalisasi Diskalkulia Pada Siswa Kelas 7G Di Smp Negri 2
Kartasura. Bul Literasi Budaya Sekol. 2020;2(2):149–55.
8. Ibrahim DSM, Santoso AB, Aswasulasikin A, Hadi YA, Akbar AZ.
Intervensi Dini Kesulitan Belajar (Diskalkulia) Siswa Sekolah
Dasar. J DIDIKA Wahana Ilm Pendidik Dasar [Internet].
2021;7(1):46–56. Available from: http://e-
journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/didika/article/view/3414

~ 11 ~
HASIL SCANNING SIMILARITY

Report Title: Baca Tulis Hitung

Report Link:
(Use this link to send report to https://www.check-plagiarism.com/plag-report/672195ffb1fb8e7d261072ef6faec29be1c801647782273
anyone)

Report Generated Date: 20 March, 2022

Total Words: 1786

Total Characters: 13810

Keywords/Total Words Ratio: 0%

Excluded URL: No

Unique: 79%

Matched: 21%

https://www.check-plagiarism.com/plag-report/
672195ffb1fb8e7d261072ef6faec29be1c801647782273

~ 12 ~
~ 13 ~
KOMENTAR PENGAMPU

Berisi tentang komentar reviewer atas substansi dari buku ini


sehingga mampu memperkuat bahan buku ini baik dan layak dibaca
oleh para pembaca.

~ 14 ~
BIOGRAFI PENULIS

Nama= Annisa Aulia Murdaningtyas.


Tempat Tanggal lahir=Cilacap, 08 Maret
2002.
Riwayat Pendidikan:
-TK Islam Masyitoh.
-SD Negeri Tritih Wetan 05.
-SMP Negeri 8 Cilacap.
-SMA Negeri 1 Jeruklegi.

.
Nama= Anggriani Fatkhunia Fani
Tempat Tanggal lahir= Magelang, 11
Oktober 2001
Riwayat Pendidikan=
-RA Muslimat NU Ringinanom
-MI Al-Islam Ringinanom
- SMPN 2 Tempuran
- SMAN 1 Salaman

Nama= Siti Faizah Widyaningsih


Tempat Tanggal lahir= Magelang, 28 Maret
2001
Riwayat Pendidikan=
TK ABA Kauman
SD Negeri Ketanggung
MTs Muhammadiyah Dukun
SMA Muhammadiyah 2 Muntilan

~ 15 ~
TOPIK BAHAN KAJIAN
BACA TULIS HITUNG DI SD

BAB 1. PEMEROLEHAN BAHASA ANAK


A. Pemerolehan Bahasa Pertama
B. Pemerolehan Bahasa Kedua
BAB 2. HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA
A. Pengertian Keterampilan Berbahasa
B. Aspek-Aspek Keterampilan Berbahasa
C. Keterkaitan Antaraspek Keterampilan Berbahasa
BAB 3. KETERAMPILAN MENYIMAK PERMULAAN
A. Pengertian Menyimak Permulaan
B. Strategi Pembelajaran Menyimak Permulaan
C. Penilaian dalam Menyimak Permulaan
BAB 4. KETERAMPILAN BERBICARA PERMULAAN
A. Pengertian Berbicara Permulaan
B. Strategi Pembelajaran Berbicara Permulaan
C. Penilaian dalam Berbicara Permulaan
BAB 5. KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
D. Pengertian Membaca Permulaan
E. Strategi Pembelajaran Membaca Permulaan
F. Penilaian dalam Membaca Permulaan
BAB 6. KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN
A. Pengertian Menulis Permulaan
B. Strategi Pembelajaran Menulis Permulaan
C. Penilaian dalam Menulis Permulaan
BAB 7. MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERMULAAN
A. Bilangan
B. Operasi Hitung
C. Bangun Datar
BAB 8. STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERMULAAN
A. Strategi Pembelajaran Materi Bilangan
B. Strategi Pembelajaran Materi Operasi Hitung
C. Strategi Pembelajaran Materi Bangun Datar
BAB 9. PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERMULAAN
A. Penilaian Kognitif
~ 16 ~
B. Penilaian Psikomotor
BAB 10. MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA, MENULIS, DAN
BERHITUNG PERMULAAN DI SD
A. Disleksia
B. Disgrafia
C. Diskalkulia
D. <<Permasalahan lain bersumber dari artikel jurnal>>
BAB 11. SOLUSI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA,
MENULIS, DAN BERHITUNG PERMULAAN DI SD
A. Solusi Masalah Disleksia
B. Solusi Masalah Disgrafia
C. Solusi Masalah Diskalkulia
D. <<Solusi Permasalahan lain bersumber dari artikel
jurnal>>

~ 17 ~
PEMBAGIAN KELOMPOK
BACA TULIS HITUNG DI SD KELAS 4B

Room 1
Dwi Rahayu
Febrian
Fitri Nurhajimah
Muhammad Rivan

Room 2
Ahmad Dani Yulianto
Atika Putri
Fajar Madani
Sekar Hapsari

Room 3
Aulia Puspitarini
Kharisma Oktaviana
Nurul Munna
Savira Ananda

Room 4
Amelia Hasna Fatikasari
Putri Dewita
Rahma Aulia
Romadhini

Room 5
Ashadi Sulthon
Imaniar
Ria Anggraeni
Wanda Artikasari
- alfabet
- materi menulis permulaan
- langkah menulis permulaan
~ 18 ~
- strategi menulis permulaan
- konsep operasi hitung dasar
- operasi bilangan

Room 6
Apsari Wijayanti
Gilang Aldi
Lina Nur
Reynal Devi
- Pengenalan huruf alfabet
- pengenalan membaca permulaan
- tahapan membaca permulaan
- pembelajaran menulis permulaan
- tahap menulis permulaan
- strategi menulis permulaan
- konsep calistung
- implementasi calistung di SD

Room 7
Adelia Dwi
Dewi Sani
Khairunisa
- Tujuan menulis permulaan
- Langkah menulis permulaan
- FUngsi media pemb.
- kriteria pemilihan alat peraga
- konsep pemb. tematik terpadu

Room 8
Dinar Damayanti
Ema Efita
Yahwa Najmi
- Konsep Stragi pembelajaran
- Strategi menghitung

Room 9
~ 19 ~
Anisa Sri
Fatichati
Ulfatur Rohmah
- Pengenalan huruf alfabet
- konsep dasar membaca
- model
- media
- tahap pembelajaran membaca
- tahap menulis
- strategi membaca

Room 10
Anggriani Fatkhunia
Annisa Aulia
Siti Faizah
- Pengertian dan fungsi membaca
- strategi membaca
- pendekatan metode dan teknik
- pengenalan pengukuran waktu dan panjang bangun ruang

Room 11
Dwi Erlina
Dwi Setyawati
Maulana Irfan
- Membaca Permulaan
- Materi pemb permulaan
- Konsep pemb. calistung

~ 20 ~

Anda mungkin juga menyukai