Nama : TRIMOWATI
NIM : 836579613
Abstrak
Pembelajaran matematika SD diharapkan terjadi reinvention (penemuan
kembali) serta merupakan pembelajaran yang bermakna yang menunjukkan
adanya keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan
konsep yang akan diajarkan (Heruman, 2008). Berdasarkan rumusan masalah
yang dikembangkan pada pelaksanaan PTK ini, maka tujuan perbaikan
pembelajaran ini adalah sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar dan
motivasi matematika melalui model inquiry terbimbing.
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas IV SDIT Alam Harapan Ummat
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga, dengan jumlah siswa 32
orang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.
Dengan materi “kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan
terbesar (FPB)”.
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa
program perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam materi pelajaran Matematika. Penerapan model
inquiry terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika. Hasil yang dicapai siswa setelah menerapkan model
inquiry terbimbing. Perubahan motivasi belajar siswa setelah menggunakan
model inquiry terbimbing.
Kata kunci : Model inquiry terbimbing, Hasil Belajar Siswa, Motivasi Siswa
2
DAFTAR ISI
Abstrak................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 3
1. Identifikasi Masalah......................................................................... 4
2. Analisis Masalah.............................................................................. 4
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................. 5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika di SD............................................................. 6
B. Hasil Belajar Matematika........................................................................ 7
C. Motivasi Belajar Matematika.................................................................. 8
D. Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing............................................... 9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu............. 11
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran............................................... 12
C. Teknik Analisis Data............................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................ 18
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................... 26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan................................................................................................. 27
B. Saran Tindak Lanjut................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
tepat untuk belajar matematika, tapi bukan berarti bahwa tidak ada pendekatan
yang bisa membuat matematika menjadi lebih menarik.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti bermaksud melakukan
perbaikan pembelajaran di kelas IV SDIT Alam Harapan Ummat Purbalingga
dengan menggunakan pendekatan model inquiri terbimbing.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa
permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran matematika materi
KPK dan FPB yaitu: rendahnya hasil belajar. Metode pembelajaran yang
kurang menarik mengakibatkan rendahnya motivasi belajar matematika
siswa.
Sementara kondisi yang diharapkan yaitu siswa dapat mencapai KKM
70,0 dengan daya serap minimal 75,00% dan melalui metode pembelajaran
yang menarik siswa akan meningkat motivasinya dalam belajar matematika.
2. Analisis Masalah
Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa penyebab siswa belum
memahami materi KPK dan FPB sebagai berikut:
a. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dan drill .
b. Baru sebagian siswa yang aktif terlibat dalam pembelajaran.
c. Kurangnya contoh dan latihan serta bimbingan guru secara menyeluruh.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari analisis masalah tersebut peneliti menemukan alternatif dan
pemecahan masalah sebagai berikut:
a. Guru perlu menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika
tentang KPK dan FPB.
b. Guru perlu memotivasi siswa agar sepenuhnya terlibat aktif dalam
pembelajaran.
c. Guru perlu memberi lebih banyak contoh dan latihan serta membimbing
seluruh siswa.
5
B. Rumusan Masalah
Fokus perbaikan untuk mata pelajaran Matematika adalah “ Bagaimana
meningkatkan hasil belajar dan motivasi matematika materi kelipatan persekutuan
terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) melalui model inquiry
terbimbing pada siswa kelas IV SDIT Alam Harapan Ummat Purbalingga
semester gasal tahun pelajaran 2018/2019?”.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika di SD
1. Pengertian Pembelajaran Matematika di SD
Heruman (2008) menyatakan dalam pembelajaran matematika SD,
diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali
adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam
pembelajaran di kelas. Selanjutnya Heruman menambahkan bahwa dalam
pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman
belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan.
Siswa SD berada pada umur yang berkisar antara usia 7 hingga 12
tahun, pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional konkret.
Kemampuan yang tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses
berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terkait
dengan objek yang bersifat konkret (Heruman, 2008).
2. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Tujuan pembelajaran matematika di SD secara umum adalah agar
siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Menurut Depdiknas
(2001: 9), kompetenasi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di
SD sebagai berikut:
a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, beserta operasi hitung campurannya dan pecahan.
b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.
c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
d. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan satuan, dan penaksiran
pengukuran.
e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana.
f. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan
gagasan secara matematika.
7
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu
1. Subyek Penelitian
Kelas yang menjadi subyek penelitian adalah kelas IV SDIT Alam
Harapan Ummat Purbalingga dengan jumlah siswa, 32 siswa yang terdiri
dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan pada mata pelajaran
matematika semester gasal tahun pelajaran 2018/2019.
2. Tempat Penelitian
Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Alam Harapan Ummat Purbalingga, Jalan Letnan Sudani
Kelurahan Kembaran Kulon RT 03 RW 02 Kecamatan Purbalingga,
Kabupaten Purbalingga.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian sebanyak 2
siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober semester gasal
tahun pelajaran 2018/2019, dengan rincian sebagai berikut:
a. Siklus I pertemuan ke-1, Rabu, 03 Oktober 2018
b. Siklus I pertemuan ke-2, Kamis, 04 Oktober 2018
c. Siklus II pertemuan ke-1, Rabu, 10 Oktober 2018
d. Siklus II pertemuan ke-2, Kamis, 11 Oktober 2018
4. Pihak yang Membantu
Dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini antara lain:
a. Supervisor 2
Yang bertindak sebagai supervisor 2 dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini yaitu bapak Cukup Riyanto, S.Pd.
b. Teman Sejawat/Penilai 2
Yang bertindak sebagai penilai 2 yang sekaligus teman sejawat
peneliti yaitu ibu Muftiatun Zakiah, S.Pd.
12
SIKLUS SIKLUS
I II
Prosedur Pelaksanaan
1. Siklus I
a. Perencanaan, Perencanaan meliputi kegiatan:
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Deskripsi Pra Siklus
Pra siklus merupakan tahapan pembelajaran sebelum diterapkannya
model inquiry terbimbing pada siswa kelas IV. Siswa kelas IV ini hasil
belajar dan motivasi dalam pembelajaran matematika rendah. Dari 32
siswa terdapat 15 siswa yang memdapat nilai di bawah KKM.
Hasil belajar dan motivasi matematika rendah karena pembelajaran
yang selama ini dilaksanakan cenderung dengan metode ceramah dan drill.
Hasil belajar matematika siswa Pra siklus dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Belajar Matematika Pra Siklus
Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan
≤ 70 15 46,87% Tidak Tuntas
≥ 70 17 53,13% Tuntas
Jumlah 32 100%
Nilai Rata-rata 75
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 61
Dilihat dari tabel 3. diketahui hasil belajar matematika, sebanyak 15
siswa (46,87%) tidak tuntas dengan nilai ≤ 70, sedangkan siswa yang
tuntas hanya 17 siswa (53,13%) dengan nilai ≥ 70. Hasil belajar
matematika pra siklus bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat
pada gambar 2.
54.00% 0.53
52.00%
50.00%
48.00% 0.47
46.00%
44.00%
42.00%
Tuntas Tidak Tuntas
Pertemuan ke-2
21
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Penggunaan model Inquiry terbimbing dapat meningkatkan hasil
belajar dan motivasi matematika materi kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) pada siswa kelas IV SDIT
27
2. Bagi Guru
a. Sebaiknya dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran matematika sesuai dengan karakteristik tujuan dan
karakteristik siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih model
pembelajaran yang tepat dan menumbuhkan motivasi siswa.
28
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin dan Wahyuni, N., 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar Ruzz Media Group. Belajar, F. (2000). Aplikasi Teori Belajar. Yogyakarta.
Hal: 1.
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal: 9
29
Depdiknas. 2006. Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:
Depdiknas. Hal: 125.
Dimyati dan Mudjiono. 2006 . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. Joko Suwandi. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: PSKGJ-FKIP.
Hamalik, Oemar 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hal : 155.
P. Joko Subagyo. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Hal: 39.
Santrock dalam Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: CV. Rajawali.
Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: PT. Sinar Baru.
Hal: 22.