Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA

GABAKERTO (GAMBAR BAHAN KERTAS ORIGAMI) UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MENGHITUNG DAN PRESTASI BELAJAR TEMA BERMAIN DI
LINGKUNGAN RUMAH KOMPETENSI PERKALIAN BILANGAN CACAH SISWA
KELAS II SDN 2 KENDAGA

Oleh :

RAHMA GHALDA ALANDIA

857960686

PGSD BI

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
A. Identifikasi Masalah

Di dalam kehidupan sehari-hari diperlukan kemampuan matematika salah satunya


adalah kemampuan menghitung. Kemampuan menghitung peserta didik ditemukan masih
rendah berdasarkan hasil observasi di sekolah pada peserta didik kelas II SDN 2
Kendaga menggunakan nilai yang telah diambil pada tahun sebelum-sebelumnya.
Padahal, kemampuan menghitung sangat penting karena sering kali diperlukan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang
bersifat matematis. Maka, melalui pembelajaran matematika peserta didik diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan menghitung untuk menghadapi persoalan matematis
yang dihadapinya.
Selain itu, berdasarkan hasil observasi di sekolah SDN 2 Kendaga pada peserta
didik kelas II, menunjukan bahwa prestasi belajar peserta didik sebagian besar masih di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar peserta didik masih rendah. Padahal, prestasi belajar menunjukan tingkat
keberhasilan anak dalam belajar di sekolah.
Faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan menghitung dan prestasi
belajar adalah: guru belum menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang
beragam. Selama pembelajaran guru menyampaikan materi dengan ceramah dengan
bantuan buku pelajaran dan sedikit media di depan kelas. Sehingga, menyebabkan peserta
didik menjadi pasif dalam pembelajaran. Padahal, ketepatan guru dalam memilih metode
pembelajaran akan meningkatkan minat peserta didik sehingga berpengaruh terhadap
kemampuan menghitung dan prestasi belajar mereka.
Banyak peserta didik berpendapat bahwa pelajaran matematika merupakan salah
satu pelajaran yang paling sulit dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran lain. Hal inilah
yang mengakibatkan pelajaran matematika menjadi pelajaran yang membosankan dan
paling tidak disukai oleh peserta didik, Matematika harus disajikan dalam suasana yang
menyenangkan sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar matematika. Salah satu
upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran melalui pemilihan media yang dapat
meningkatkan ketertarikan peserta didik.
Bukan hanya itu, penyebab rendahnya prestasi belajar matematika juga
disebabkan oleh beberapa faktor lain, diantaranya adalah:
1. Proses pembelajaran masih terfokus dan terpusat pada guru (teacher centered).
2. Guru masih mengutamakan pemberian materi berupa konsep tanpa menghubungkan
dengan konteks dunia nyata.
3. Guru belum maksimal dalam mengadakan variasi pembelajaran baik dalam
penggunaan model ataupun metode pembelajaran sehingga menyebabkan peserta
didik menjadi cepat merasa bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti proses
pembelajaran.
4. Guru belum optimal dalam membangun komunikasi antar peserta didik sehingga
komunikasi dalam pembelajaran kurang efektif.
5. Kurangnya minat dan perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
Di dalam pembelajaran matematika diperlukan ketekunan dan kreativitas yang
tinggi dari guru untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat.
Khusus bagi peserta didik sekolah dasar yang taraf berfikirnya masih sangat sederhana,
untuk dapat menanamkan pemahaman terhadap materi diperlukan dukungan benda-benda
yang konkret. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih pendekatan pembelajaran
yang tepat.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
matematika adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan ini biasanya dimulai dari tanya
jawab tentang topik yang dipelajari, penyajian peta konsep, penjelasan mengenai peta
konsep, pembagian ke dalam beberapa kelompok, pengisisan lembar kerja peserta didik
disertai dengan peta konsep, penjelasan tentang tata cara pengisian, pelaksanaan
presentasi kelompok, pemberian reward atau pujian.. Pembelajaran kontekstual sebagai
kegiatan yang lebih menekankan aktivitas peserta didik untuk mencari, menemukan dan
membangun sendiri pengetahuan yang dia perlukan sehingga pembelajaran menjadi
terpusat pada peserta didik. Aktivitas yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan
memperhatikan usia dan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah Gabakerto (Gambar
Bahan Kertas Origami). Gabakerto (Gambar Bahan Kertas Origami) adalah media
sederhana berbahan kertas origami yang dibentuk menjadi gambar yang berbeda-beda.
Gabakerto dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri karena peserta didik
dapat berinteraksi langsung dengan materi. Gabakerto diharapkan dapat menarik minat
peserta didik dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian diatas, untuk peningkatan kemampuan menghitung dan
prestasi belajar peserta didik maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian
ini diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya kemampuan menghitung dan prestasi
belajar peserta didik dan dapat memberikan kontribusi pada guru sehingga meningkatkan
kinerjanya / profesionalitasnya.

B. Analisis Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Kemampuan menghitung masih rendah.
2. Rendahnya prestasi belajar peserta didik.
3. Pembelajaran yang dilakukan guru masih hanya menggunakan metode ceramah atau
konvensional.
4. Banyak peserta didik berpendapat bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu
pelajaran yang paling sulit dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran lain.
5. Peserta didik belum aktif dalam pembelajaran.
6. Di dalam pembelajaran matematika guru harus mampu memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual berbantuan media
Gabakerto (Gambar Bahan Kertas Origami) dapat meningkatkan kemampuan
menghitung tema Bermain di Lingkunganku kompetensi perkalian bilangan cacah
peserta didik peserta didik kelas II SDN 2 Kendaga?
2. Apakah penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual berbantuan media
Gabakerto (Gambar Bahan Kertas Origami) dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika tema Bermain di Lingkunganku kompetensi perkalian bilangan cacah
peserta didik peserta didik kelas II SDN 2 Kendaga?
D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan


menghitung dan prestasi belajar peserta didik. Secara khusus penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Meningkatkan kemampuan menghitung dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran Kontekstual berbantuan media Gabakerto (Gambar Bahan Kertas
Origami) dapat meningkatkan kemampuan menghitung tema Bermain di
Lingkunganku kompetensi perkalian bilangan cacah peserta didik kelas II SDN 2
Kendaga.
2. Meningkatkan prestasi belajar Matematika dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran Kontekstual berbantuan media Gabakerto (Gambar Bahan Kertas
Origami) dapat meningkatkan kemampuan menghitung tema Bermain di
Lingkunganku kompetensi perkalian bilangan cacah peserta didik peserta didik kelas
II SDN 2 Kendaga.

E. Manfaat Penelitian

1. Peserta didik
Manfaat penelitian tindakan kelas ini bagi peserta didik:
a. Meningkatnya kemampuan menghitung pada materi dengan menggunakan
pendekatan Kontekstual berbantuan media Gabakerto (Gambar bahan Kertas
Origami) pada tema Bermain di Lingkunganku kompetensi perkalian bilangan
cacah peserta didik kelas II SDN 2 Kendaga.
b. Meningkatnya prestasi belajar Matematika dengan menggunakan pendekatan
Kontekstual berbantuan media Gabakerto (Gambar Bahan Kertas Origami) dapat
meningkatkan kemampuan menghitung tema Bermain di Lingkunganku
kompetensi perkalian bilangan cacah peserta didik peserta didik kelas II SDN 2
Kendaga.
2. Guru
Manfaat penelitian tindakan kelas ini, bagi guru, yaitu:
a. Memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran.
b. Guru dapat menerapkan pendekatan/ metode pembelajaran secara variatif.
c. Guru dapat berkembang secara professional karena dapat menunjukkan bahwa ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
d. Guru lebih percaya diri.
e. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan.
3. Sekolah
Manfaat perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini, manfaat
bagi sekolah, yaitu:
a. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin
dari peningkatan kemampuan professional para guru, perbaikan proses dan
prestasi belajar peserta didik, serta kondusifnya pembelajaran untuk semua mata
pelajaran.
4. Pendidikan
Manfaat perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini, manfaat
bagi pendidikan, yaitu:
a. Memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijakan yang akan diambil guna
peningkatan mutu pendidikan.
b. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang
perbaikan pembelajaran guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Rumusan masalah tersebut dapat berupa pertanyaan tentang hubungan dua variabel atau

lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri. Dalam penelitian ini hipotesisnya

dapat dinyatakan dengan Ha yaitu:


1. Terdapat peningkatan kemampuan menghitung dengan menerapkan pendekatan

kontekstual berbantuan media gabakerto (gambar bahan kertas origami) tema bermain

di lingkungan rumah kompetensi perkalian bilangan cacah.

2. Terdapat peningkatan prestasi belajar matematika dengan menerapkan pendekatan

kontekstual berbantuan media gabakerto (gambar bahan kertas origami) tema bermain

di lingkungan rumah kompetensi perkalian bilangan cacah.

Anda mungkin juga menyukai