BAB I
PENDAHULUAN
1
dari apa yang diinginkan. Hal itu karena metode pembelajaran dan media
pembelajaran yang dipergunakan kurang sesuai dengan kebutuhan sehingga
pembelajaran kurang maksimal. Kenyataan tersebut masih banyak dijumpai
di SD Negeri 1 Tebing , tempat dimana peneliti melaksanakan tugas mengajar
selama ini.
Hal ini sesuai dengan Undang – Undang
Undang Pendidikan No. 2 tahun 1989
jo UU no 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 13 yang
dinyatakan bahwa :
“ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdasaka kehidupa bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab””.
jawab
Konsep pengurangan
pengurangan adalah konsep yang
yang tidak mudah
mudah dipahami oleh
pesta didik di sekolah dasar. Sehingga untuk mengajarkannya memerlukan
kesabaran, kesungguhan, perhatian, ketekunan, kemampuan professional
guru, dan memiliki dedikasi yang cukup tinggi. Pemahaman konsep
pengurangan peserta didik relatif masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
rendahnya nilai ulangan harian pada pokok bahasan pengurangan bilangan
bulat.
Bagi peserta didik Sekolah Dasar menyelesaikan operasi pengurangan
bilangan adalah hal yang tidak mudah atau kesulitan hal tersebut karena
belum memahami secara mantap tentang bilangan itu.
Salah satu alternativ solusi yang dapat mengatasi permasalah diatas
adalah dengan menggunakan media kartu bilangan. Dengan menggunakan
media pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk
memahami dan memaknai matematika melalui aktivitas belajar.
2
3
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hakekat pengurangan
Hakikat pengurangan yang pertama ditanamkan pada siswa / pesrta didik
adalah ”Mengurang” dan ini merupakan bahasa sehari – hari yang sering
didengar oleh siswa ( peserta didik ) pada jenjang pendidkan dasar.
Contohnya dalam pengurangan misalnya: Di dalam kantong tersedia 15
permen siswa disuruh mengurangi permen itu didalam kantong sebanyak 4
permen, dengan alat peraga yaitu permen.
Jumlah permen dalam kantong 15 dikurangi 4 permen, maka 15 - 4 =
11 Di awal junior school anak akan mengenal aspek ”Kurang” dari operasi
pengurangan ini terjadi ketika ingin mengurangi sebagian permen diambil
dari dalam kantong permen itu. Jadi apabila mengurangan sebuah bilangan
dengan bilangan lain, artinya kita mengurangi bilangan sebanyak bilangan
yang dikurangi.
2. Pembelajar
Pembelajaran
an Matematika
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mata pelajaran
matematika (Depdiknas 2003 : 3) dikatakan bahwa matematika berasal dari
bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti belajar atau hal yang
dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda di sebut Wiskendu atau ilmu
pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
penalaran.
5
pernyataan yang ingin kita samapaikan .... uraian ini menunjukan bahwa
matematika berkenaan dengan struktur dan hubungan berdasarkan konsep
abstrak , sehingga dibutuhkan simbol untuk dapat mengoprasikan urutan dari
stuktur dan hubungan tersebut dan operasi yang telah diterapkan sebelumnya.
4. Media
Didalam pengajaran dikenal beberapa istilah seperti peragaan atau
keperagaan. Tetapi dewasa ini istilah keperagaan ini telah mulai dipopulerkan
dengan istilah media. Kata media berasal dari kata bahasa latin dan secara
harfiah berati perantara atau pengantar. Media adalah perantara pesan dari
pengirim ke penerima pesan .
6
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
9
C. Instrume
Instrumen
n Penelitian
Ada dua jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini. Yaitu
instrumen pembelajaran dan instrument pengumpulan data. Instrumen
pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan
pembelajaran, sedangkan instrument pengumpul data adalah perangkat yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian.
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan mesia kartu bilangan diantaranya adalah rencana
pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) dan lembar kerja siswa ( LKS ).
Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Instrumen tes
a. Tes kemampuan pemecahan masalah matematika
Tes yang dilaksanakan terdiri atas tes siklus. Tes siklus adalah tes yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran akhir siklus. Bentuk tes
yang diberikan berupa tes isian dengan tes isian anak akan terlihat cara
berpikirnya.
10
11
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap inti dalam penelitian setelah melalui
proses persiapan. Kegiatan pelaksanan tindakan perbaikan merupakan
tindakan pokokdalam siklus penelitian tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan
adalah kegiatan belajar mengajar menggunakan media kartu bilangan,
pelaksanaan tindakan pembelajaran matematika ini diuraikan sebagai berikut:
a. Siklus I
Pada siklus pembelajaran I, pengurangan bilangan bulat dua angka
dengan satu angka kegiatan ini berlangsung dalam dua kali pertemuan
dengan alokasi waktu selama 2 jam pelajaran ( 2 X 30 menit )
b. Siklus II
Pada siklus pembelajaran II, pengurangan bilangan bulat dua angka
dengan dua angka. Kegiatan ini berlangsung dalam dua kali pertemuan
dengan alokasi waktu selama 2 jam pelajaran
pelaja ran ( 2 X 30 menit).
c. Melakukan tes siklus setelah pembelajaran matematika.
Tes siklus dilaksanakan setelah selesai siklus pembelajaran. Dalam
penelitian ini, tes siklus dilakukan sebanyak
seban yak 2 X dengan masing-masing
mas ing-masing
terdiri dari 10 butir soal.
d. Pengamatan ( Observasi )
Secara umum, observasi merupakan upaya untuk merekam proses
terjadinya selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan pada
setiap siklus baik terhadap siswa maupun pengamatan selama proses
pembelajaran matematika berlangsung. Untuk kegiatan ini, observasi
12
3. Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk menentukan keberhasilan
dan kekurangan dari pelaksanaan siklus ke I akan dijadikan dasar dalam
pelaksanaan siklus ke II
E. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data terhadap data
kuantitatif. Data kuantitatif yaitu berupa hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematika sedangkan data kualitatif berupa lembar observasi.
Prosedur analisis dari tiap data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengolahan data kuantitatif
kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari tes siklus dan tes subsumatif untuk
menguji kemampuan pemecahan masalah matematika, setelah datakuantitatif
diperpoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:
a. Pensekoran jawaban siswa terhadap permasalahan yang diberikan dengan
mengadopsi pensekoran pemecahan masalah yang dikemukakan oleh
NCTM ( dalam table 3.1 )
b. Persentase tingkat keberhasilan belajar siswa berdasarkan sekor yang
diperoleh dicari dengan menggunakan rumus:
13
Tabel 3.1
Kriteria Penentuan Tingkat Kemampuan Siswa
Persentase
Persentase Skor Total Siswa Kategori Kemampuan Siswa
90% < A < 100% A. ( Sangat Baik )
75% < B < 90% B. ( Baik )
55% < C < 75% C. ( Cukup )
40% < D < 55% D. ( Kurang )
14
0,00 –
0,00 – 0,30 Rendah
0,31 –
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 –
0,71 – 1,00 Tinggi
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16
I. Perumusan Masalah
1. Kejelasan Masalah 1 2 3 4
2. Sipat masalah 1 2 3 4
17
Pembelajaran
II. Rumusan Kompetensi dan
Indikatornya
1 Kejelasan rumusan 1 2 3 4
materi
didik
V. Strategi Pembelajaran
Pembelajaran
1. Kesesuaian strategi dan metode
1 2 3 4
pembelajaran dengan kompotensi
2. Kesesuaian strategi dan metode
1 2 3 4
pembelajaran dengan materi
18
pembelajaran
3. Kesusaian strategi dan metode
pembelajaran dengan karakter peserta 1 2 3 4
didik
4. Kesusaian strategi dan metode
1 2 3 4
pembelajaran dengan alokasi waktu
VI Penilaian Hasil belajar
.
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan
1 2 3 4
kompetensi
3. Kejelasan prosedur penilaian 1 2 3 4
b. Tingkat Pemahaman Siswa pada Siklus I
Pada akhir pembelajaran siklus I siswa melaksanakan tes evaluasi,
Tujuan pelaksanaan tes ini adalah untuk mengetahui daya serap siswa dan
daya serap klasikal, sehingga dapat dilihat sejauh mana pemahaman dan
hasil belajar siswa terhadap materi yang dilaksanakan pada pembelajaran
di siklus I. Hasil tes dapat dilihat
dili hat pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2
Daftar Nilai Tes Evaluasi Siklus I
1 ANUM C,S,APRATAMA 70
2 APRIEL ALDIANSYAH 50
3 BAYU SETIAWAN 40
4 DAUD FREBIANSYAH 60
5 FANNY NURUL AWALIYAH R 70
6 ICA DWI ANGGIA 70
7 IMELDA PUTRI FEBRIAN
IMELDA 70
8 KAMALUDIN 40
9 MUHAMAD SONAJI 50
19
JUMLAH 760
RATA –
RATA – RATA 58,46
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang telah mencapai
ketuntasan (nilai minimal 60) berjumlah 7 orang atau 54% dan yang belum
mencapai ketuntasan (nilai kurang dari 60) berjumlah 6 orang atau 46%.
Rata-rata yang diperoleh kelas yaitu 58,46.
20
21
22
23
V. Strategi
Strategi Pembelajaran
Pembelajaran
1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran 1 2 3 4
dengan kompotensi
2. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran 1 2 3 4
dengan materi pembelajaran
3. Kesusaian strategi dan metode pembelajaran 1 2 3 4
dengan karakter peserta didik
4. Kesusaian strategi dan metode pembelajaran 1 2 3 4
dengan alokasi waktu
VI. Penilaian Hasil belajar
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi 1 2 3 4
2. Kesesuaian item soal dengan indikator 1 2 3 4
3. Kejelasan prosedur penilaian 1 2 3 4
b. Tingkat Pemahaman Siswa pada Siklus II
Setelah pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan, diadakan tes
evaluasi. Hasil tes evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Data Nilai Hasil Test Kelas I Siklus II
1 ANUM C,S,APRATAMA 80
2 APRIEL ALDIANSYAH 60
24
3 BAYU SETIAWAN 50
4 DAUD FREBIANSYAH 70
5 FANNY NURUL AWALIYAH R 80
6 ICA DWI ANGGIA 70
JUMLAH 870
RATA –
RATA – RATA 66,92
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang telah mencapai
ketuntasan (nilai minimal 60) berjumlah 12 orang atau 92% dan yang
belum mencapai ketuntasan (nilai kurang dari 60) berjumlah 1 orang
or ang atau
at au
8%. Rata-rata yang diperoleh kelas yaitu 66,92. Pada siklus II ini telah
mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I.
25
26
Tabel 4.7
ANGKET SISWA
No Pertanyaa
Pertanyaan
n Jawaban Siswa
1. Bagaimanakah menurutmu Sangat menyenangkan
Tidak menyenangkan
Takut bertanya
tidak senang
alat peraga ? Kurang nambah wawasan
Tidak menambah wawasan
27
Tabel 4.8
HASIL ANGKET SISWA PADA SIKLUS 1
JMLPER-
NO JAWABAN SISWA PERSENTASE
PERSENTASE OLEHAN % KET
SISWA
SM M KS TS Sangat
SM M KS TS
1 13 100 Menyenan
100 - - - gkan
13 0 0 0
SM M KM TM
SM M KM TM Sangat
2 8 62
Mengerti
62 31 - 8
8 4 1
T
MP TA MB TB
MP A MB TB Mengingat
3 9 69
Pelajaran
69 8 23 8
9 1 2 1
SS S KS TS
SS S KS TS Senang
4 10 77
Sekali
77 15 8 0
10 2 1 0
C. Pembahasan
1. Tingkat pemahaman keseluruhan
dalam pembelajaran. Dan cara guru membagi siswa dalam kelompok juga
28
sangat berpengaruh kepada keaktifan anak dalam belajar, anak jadi bisa
bertanya pada teman sebaya sehingga anak yang tidak mengerti dapat terbantu
sehingga lebih cepat memahami materi melalui kontruksi yang mereka bangun
bersama teman-temannya.
teman-tem annya. Dengan adanya interaksi ini membuat mereka lebih
bersemangat dan termotivasi karena merasakan suasana lain
la in yang lebih hidup.
Gambaran tentang kriteria pemahaman siswa pada penelitian ini dapat dilihat
dari hasil tes formatif I dan II yang terangkum pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
NILAI NILAI
NO NAMA SISWA SIKLUS RATA-
SIKLUS I
II RATA
1 ANUM C,S,APRATAMA 70 75 75
2 APRIEL ALDIANSYAH 50 55 55
3 BAYU SETIAWAN 40 45 45
4 DAUD FREBIANSYAH 60 65 65
5 FANNY NURUL 70 75 75
6 ICA DWI ANGGIA 70 70 70
7 IMELDA PUTRI
FEBRIAN 70 70 70
8 KAMALUDIN 40 50 50
9 MUHAMAD SONAJI 50 55 55
10 REVINA MUSTIKA 50 55 55
11 RIZKY ADITYA 80 80 80
12 SALWA.D.ALIA 50 55 55
13 SELVIA ZULISTIA 60 65 65
29
30
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian yang saya buat dari mulai
Perencanaan pembelajaran, Pelaksanaan pembelajaran Pembagian kelompok,
Lembar kerja siswa, Pengamatan pembelajaran, Refleksi pembelajaran,
Penilayan hasilkerja siswa, Peneliti dapat merumuskan beberapa kesimpulan
mengenai pembelajaran Matemateka tentang pengurangan bilangan bulat
melalui penggunakan media kartu bilangan pada kelas 1 SDN 1 Tebing
Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur.
Tentang pengurangan
pengurangan bilangan bulat dengan media kartu bilangan sebagai
berikut :
1. Perencanaan pembelajaran tentang PENGURANGAN BILANGAN
BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
dibuat sebaik mungkin oleh peneliti mengacu pada kurikulum 2006, serta
dipersiapkan juga media pembelajaran alat evaluasi dan lembarkerja
siswa, Guru akan memulai Kegiatan inti dengan memberikan
permasalahan matematika kepada setiap kelompok untuk dipecahkan
bersama. Lihat RPP Siklus I dan II Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media kartu bilangan sesuai rencana yang telah
dipersiapkan pada pelaksanaan siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai
92% dan pada siklus II. Pada siklus I masih banyak kendala yang
dirasakan oleh peneliti saat proses belajar mengajar berlangsung, peneliti
juga merasakan proses pembelajaran masih kurang epektif. Berdasarkan
pengamatan pada siklus I, maka penulis melakukan refleksi agar proses
pembelajaran berjalan secara optimal. Usaha yang dilakukan oleh
ole h peneliti
berhasil baik, hal tersebut dikarenakan pada siklus II proses pembelajaran
pembelaja ran
menunjukkan hasil presentasi nilai meningkat.
31
Hasil analisis observasi dan refleksi, meliputi Aktivitas siswa dan guru
pada kegiatan KBM, Adanya perubahan hasil dan kemampuan pemahaman
materi.
1) Perolehan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika melalui
penggunaan media kartu bilangan
bilangan sumber belajar meningkat.
2) Respon dan minat siswa melalui penggunaan media kartu bilangan sumber
belajar antusias sekali. Hal ini ditunjukan pada waktu melakukan
pembelajaran di depan kelas.
32
B. Rekomendasi
Saran-saran yang ingin disampaikan yang berhubungan dengan penelitian
ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam
peningkatan kualitas pendidikan
1. Bagi Guru
Dalam kegiatan pembelajaran Matematika, Guru dapat menggunakan
salah satu penggunaan media kartu bilangan yaitu memberikan pemahaman
yang luas .
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dan introspeksi bagi guru
maupun kepala sekolah mengenai kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru-
guru SD khususnya
khususnya guru yang akan mengajar Matematika penggunaan media
kartu bilangan sumber belajar dan memberikan suatu masukan
masukan atau gagasan
gagasan
untuk peningkatan kearah yang lebih baik
33
DAFTAR PUSTAKA
Edward D. Zaccaro (2005) Challenge Math For The Elementary and Middle
Mi ddle
School Student (School Edition),
Edition), USA: Hictory Grove Press.
34
35
Lampiran : 1
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN 1 Tebing Kec. Melinting, bahwa
sehubungan dengan rencana melakukan penelitian tindakan kelas
( PTK ) dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar belajar di SDN 1
Tebing Kec. Melinting, maka kepada:
Nama : JELIAH,S.Pd
NIP. : 19670402 199103
199103 2 010
Kepala Sekolah
Hj.DARLIS NUR,S.Pd.I
NIP. 19621111
19621111 198203 2 011
36
Lampiran : 2
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN 1 Tebing Kec. Melinting,
menerangkan bahwa :
Nama : JELIAH,S.Pd
NIP. : 19670402 199103
199103 2 010
Pangkat/Golongan : Pembina IV/a
Mengajar Kelas : III (Tiga)
Alamat : Desa Tebing Kec. Melinting
Telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul : et
” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tentang
Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Penggunaan Media Kartu Bilangan
2017/ 2018” Sejak tanggal 06
Kelas 1 Di SD N 1 Tebing Tahun Pelajaran 2017/2018”
September sampai dengan
dengan 30 Ok
Oktober
tober 2017 .
Demikian surat keterangan penelitian ini dibuat untuk
untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kepala Sekolah
Hj.DARLIS NUR,S.Pd.I
NIP. 19621111
19621111 198203 2 011
37
38