Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MAKALAH

KELOMPOK 5 /IB

1.MASYARAKAT MADANI
2.GOOD GOVERNANCE
3.GLOBALISASI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Barbare Titis .M. (M2517 0506)


Christya Dewi .Y. (M2517 0516)
Dhimas Ferdianto (M2517 0518)
Edo Wisma .A.S. (M2517 0489)
Eka Ayustina (M2517 0497)
Faizal Ilham .S. (M2517 0493)
Nais Alqornik (M2517 0514)

STIE ATMA BHAKTI SURAKARTA


MANAGEMEN
2017
BAB 11 :MASYARAKAT MADANI
A.Pengertian dan latar belakang.
1.Pengertian
Masyarakat madani (civil society) merupakan wujud
masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana
perikehidupan yang mandiri,berkeadilan sosial dan
kesejahteran.Masyarakat madani mencerminkan tingkat
kemampuan dan kemajuan yang tinggi untuk bersikap kritis
dan partisifasif dalam menghadapi berbagai persoalan
sosial.Masyarakat madani disebut juga ORMAS (Organisasi
Sosial Masyarakat).
2.Latar Belakang
Masyarakat madani timbul karna faktor-faktor :
* Adanya penguasa politik yang cenderung
mendominasi(menguasai).
*Masyarakat di asumsikan sebagai orang yang tidak memiliki
kemampuan.
* Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat
dalam bidang politik

B.Sejarah Masyarakat Madani


Istilah dari konsep civil society yang pertama kali di
gulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya
pada simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah pada
acara festival istiqlal di jakarta pada 26 september
1995.Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa masyarakat yang
ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban
maju.Lebih jelasnya ia menyebutkan bahwa masyarakat
madani adalah sistem sosial yang subur yang di asas kan
kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.

C.Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakat Madani


1.Tumbuh kembangnya kreatifitas yang pada mulanya
terhambat oleh rejim-rejim totaliter.
2.Bertuhan,artinya bahwa masyarakat tersebut adalah
masyarakat yang beragama,yang mengakui adanya tuhan dan
menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur
kehidupan sosial.
3.Berperadaban tinggi artinya bahwa masyarakat tersbut
memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat
manusia.
4.Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan
lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.

D.Institusi (lembaga) Penegak Masyarakat Madani


Institusi (lembaga) yang di bentuk atas dasar motivasi
dan kesadaran penuh dari diri individu,kelompok dan
masyarakat tanpa ada intruksi pemerintah atau
kelompok,individu atau masyarakat tertentu.

E. Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi


Masyarakat madani merupaan masyarakat yang
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, status sosial
ekonomi yang baik, mandiri dan sadar hukum. Sifat ini
membuat masyarakat madani mampu menempatkan diri dan
di terima oleh masyarakat, bangsa dan negara yang dapat di
artikan sebagai pemikiran ide dan gagasan yang di jadikan
sebagai referensi yang baik dalam hubungan sosial, ekonomi
(pasar), politik (kekuasaan/kebijakan) dan Hankam (suasana
aman dan damai).
Ciri utama masyarakat madani adalah Demokrasi.
Demokrasi memiliki konsekuensi luas, diantaranya
menuntut kemampuan partisipasi masyarakat dalam sistem
politik dengan organisasi-organisasi politik independen,
sehingga memungkinkan kontrol aktif dan efektif dari
masyarakat terhadap pemerintah dan pembangunan sekaligus
masyarakat sebagai pelaku ekonomi pasar.

F. Menjadi Masyarakat Madani Indonesia


Pengembangan masyarakat madani di indonesia tidak
bisa di pisahkan dari pengalaman sejarah bangsa indonesia
sendiri. Kebudayaan, adat istiadat, pandangan hidup,
kebiasaan, rasa sepenanggungan, cita-cita, dan sebagai warga
dan bangsa tidak mungkin lepas dari lingkungan serta
sejarahnya.
Untuk membangun masyarakat madani di indonesia ada
6 faktor yang harus di perhatikan, yaitu :
1. Perbaikan Ekonomi
2. Intlektualitas
3. Budaya Modern
4. Independen
5. Partipasi Aktif, dan
6. Adanya keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang
melandasi moral kehidupan.

BAB 12 :
1. Pengertian Good Governance
1. Good Governance berasal dari bahasa Inggris yaitu
governing yang berarti mengarahkan atau
mengendalikan atau mempengaruhi masalah public
dalam suatu negara. Good governance dapat juga
diartikan sebagai tindakan atau atau tingkah laku yang
didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan
mengendalikan atau mempengaruhi masalah public
untuk mewujudkan nilai-nilai itu di dalam tindakan dan
keseharian.
Menurut Taylor good governance adalah suatu
pemerintahan yang demikratis seperti yang dipraktekkan
dalam negara demikrasi maju seperti di Eropa Barat dan
Amerika. Demikrasi sebagai suatu pemerintahan yang
baik karena paling merefleksikan sifat-sifat good
governance yang secara normative dituntut
kehadirannya bagi suksesnya suatu bantuan badan-badan
dunia
diantara asas demokrasi yang menyerupai prinsip-
prinsipgoodgovernance adalah
1.MenjunjungHAMArtinya segala kehidupan
manusia,masayarakat,bangsa
dan negara dalam segala kehidupan.
2.Mengutamakan kedaulatan rakyat
3.Manetapkan pembagian kekuasaan negara
4.Menjamin otonomi daerah
5.Peradilan yang merdeka dant idak memihak
6. Berkeadilan social
Latar Belakang

Good Governance adalah sebagi suatu paradigm yang dapat


terwujud apabila ketiga pilar pendukungnya dapat berfungsi
secara baik yaitu negara, sector swasta dan masyarakat
madani. Istilah good governance di Indonesia dipahami
sebagai kinerja suatu pemerintahan, perusahaan atau
organisasi kemasyarakatan. istilah good governance muncul
karena tiga sebab utama, pertama: krisis ekonomi dan
poloitik yang masih terus menerus berlombak untuk menjadi
partai politik yang unggul sehingga sehingga menimbulakan
persaingan yang tidak sehat, kedua masih banyaknya korupsi
dan berbagai bentuk penyimpangan dalam penyelenggaraan
negara; ketiga kebijakan otonomi daerah yang merupakan
harapan besar bagi proses demokratisasidan sekaligus
kekhawatiran akan kegagalan program tersebut. Untuk
mewujudkan good governance di suatu negara maka harus
memahami prinsip-prinsip good governance itu sendiri,
adapun prinsip-prinsip itu adalah Partisipasi .
Prinsip-Prinsip dan karakteristik Good Governance
Karakteristik atau prinsip-prinsip yang harus dianut dan dikembangkan
dalam praktek penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good
governance) dikemukakan oleh UNDP (1997) yaitu meliputi:
1.    Partisipasi (Participation): Setiap orang atau warga masyarakat, baik
laki-laki maupun perempuan memiliki hak suara yang sama dalam
proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui
lembaga perwakilan sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya
masing-masing
2.    Akuntabilitas (Accountability): Para pengambil keputusan dalam sektor
publik, swasta dan masyarakat madani memiliki pertanggungjawaban
(akuntabilitas) kepada publik, sebagaimana halnya kepada stakeholders.
3.    Aturan hukum (Rule of law): Kerangka aturan hukum dan perundang-
undangan harus berkeadilan, ditegakkan dan dipatuhi secara utuh,
terutama aturan hukum tentang hak azasi manusia.
4.    Transparansi (Transparency): Transparansi harus dibangun dalam
rangka kebebasan aliran informasi. Informasi harus dapat dipahami dan
dapat dimonitor.
5.    Daya tangkap (Responsiveness): Setiap intuisi dan prosesnya harus
diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
6.    Berorientasi konsensus (consensus Orientation): Pemerintah yang baik
akan bertindak sebagai penengah bagi berbagai kepentingan yang
berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan yang terbaik bagi
kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan
yang terbaik bagi kepentingan masing-masing pihak, dan berbagai
kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah.
7.    Berkeadilan (Equity): Pemerintah yang baik akan memberikan
kesempatan yang baik terhadap laki-laki maupun perempuan dalam
upaya mereka untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
8.    Efektifitas dan Efisiensi (Effectifitas and Effeciency): Setiap proses
kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang
benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang
sebaik-baiknya dengan berbagai sumber yang tersedia.
9.    Visi Strategis (Strategic Vision): Para pemimpin dan masyarakat
memiliki persfektif yang luas dan jangka panjang tentang
penyelenggaraan pemerintah yang baik dan pembangunan manusia,
bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan
tersebut.

 Penerapan Prinsip Good Governance pada Sektor Publik

Pelayanan umum atau pelayanan publik adalah pemberian


jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama
pemerintah maupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan
atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan atau
kepentingan masyarakat. Ada beberapa alasan mengapa
pelayanan publik menjadi titik strategis untuk memulai
pengembangan dan penerapan Good Governance di
Indonesia:
1.  Pelayanan publik selama ini menjadi area dimana negara
yang diwakili pemerintah berinteraksi dengan lembaga
nonpemerintah. Keberhasilan dalam pelayanan publik akan
mendorong tingginya dukungan masyarakat terhadap kerja
birokrasi.
2.  Pelayanan publik adalah wilayah dimana berbagai aspek
Good and Clean Governance bisa diartikulasikan secara lebih
mudah.
3.  Pelayanan publik melibatkan kepentingan semua unsur
governance, yaitu pemerintah, masyarakat, dan mekanisme
pasar. Dengan demikian, pelayanan publik menjadi tidak
pangkal efektifnya kinerja birokrasi(Azyumardi, 2003).

 
Penerapan Good Corporate Governance di Sektor Swasta

Di dalam berbagai analisis dikemukakan, ada keterkaitan


antara krisis ekonomi, krisis finansial dan krisis yang
berkepanjangan di berbagai negara dengan
lemahnya corporate governance.

Kemampuan yang tinggi dalam menerapkan prinsip-prinsip


GCG telah diwujudkan oleh perusahaan diantaranya dengan
dibentuknya fungsi pengelolaan GCG di bawah sekretaris
perusahaan yang secara khusus menangani dan memantau
efektivitas penerapan GCG di perusahaan. Perusahaan secara
berkesinambungan melakukan langkah-langkah perbaikan
baik dari sisi soft structure maupun dari
sisi infrastructure GCG dalam rangka meningkatkan kualitas
penerapan GCG. Perusahaan telah menerbitkan dokumen-
dokumen pendukung dalam penerapan GCG seperti Pedoman
GCG, Board Manual, dan Pedoman Perilaku (Code of
Conduct). Dewan komisaris juga telah memiliki organ
pendukung yaitu Komite-komite Dewan Komisaris yang
berperan dalam membantu meningkatkan efektivitas
pelaksaaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris (Zahra, 2013).

Penerapan Good Governance dalam Pemerintahan


Good governance menyentuh 3 (tiga) pihak yaitu pihak
pemerintah (penyelenggara negara), pihak korporat atau dunia
usaha (penggerak ekonomi), dan masyarakat sipil
(menemukan kesesuaiannya). Ketiga pihak tersebut saling
berperan dan mempengaruhi dalam penyelenggaraan negara
yang baik. Sinkronisasi dan harmonisasi antar pihak tersebut
menjadi jawaban besar. Namun dengan keadaan Indonesia
saat ini masih sulit untuk bisa terjadi.
Dengan berbagai statement negatif yang dilontarkan terhadap
pemerintah atas keadaan Indonesia saat ini. Banyak hal
mendasar yang harus diperbaiki, yang berpengaruh terhadap
clean and good governance, diantaranya:
1.       Integritas Pelaku Pemerintahan
Peran pemerintah yang sangat berpengaruh, maka integritas
dari para pelaku pemerintahan cukup tinggi tidak akan
terpengaruh walaupun ada kesempatan untuk melakukan
penyimpangan misalnya korupsi.
2.      Kondisi Politik dalam Negeri
Bagi terwujudnya good governance konsep politik yang
tidak/kurang demokratis yang berimplikasi pada berbagai
persoalan di lapangan.
3.       Kondisi Ekonomi Masyarakat
Krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai masalah sosial yang
bila tidak teratasi akan mengganggu kinerja pemerintahan
secara menyeluruh.
4.      Kondisi Sosial Masyarakat
Masyarakat yang solid dan berpartisipasi aktif akan sangat
menentukan berbagai kebijakan pemerintahan.
5.      Sistem Hukum

Kelemahan sistem hukum akan berpengaruh besar terhadap


kinerja pemerintahan secara keseluruhan. Good governanance
tidak akan berjalan dengan baik di atas sistem hukum yang
lemah (Kuswanto, 2012).

 
Struktur Organisasi dan Manajemen Perubahan dalam
Good Governance
1. Struktur Organisasi dalam Good Governance

Globalisasi dan perkambangan informasi akan


mempercepat perubahan organisasi.Dalam rangka
menghadapi perubahan yang begitu cepat, maka beberapa hal
yangPenting dilakukan
adalah :a. Memelihara kesadaran yang tinggi akan urgensi b. 
Penyusunan pranata
organisasic. Perubahan Struktur Organisasi

2. Manajemen Perubahan

Ada dua hal yang perlu ditekankan dalam manajemen


perubahan, yaitu mengapa ada perubahan yang berhasil dan
ada yang gagal?Perubahan yang gagal disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu :
a. Terlalu cepat puas
 b. Team work yang gagal
c. Merumuskan visi, misi, dan program dengan kurang tepa
td. Gagal menciptakan harapan sukses kepada seluruh angg
ota organisasie. Menganggap perubahan sudah selesai
dan hanya sekali memerlukan perubahan,dan Tidak bisa
mengubah symbol, nilai, sikap dan norma organisasi
dari yang lamamenjadi budaya yang baru dalam organisasi.
Untuk mencapai keberhasilan dalam perubahan,
ada beberapa hal yang diperlukan,yaitu :
a. Menetapkan strategi, pentingnya, dan tahapan perubahan
b. Mengembangkan semangat kerja sama tim yangtinggi
c. Mengembangkan strategi komunikasi untuk menyampaikan 
visi, misi, program perubahan, sehingga anggota dapat
termotivasi, dand. Memberdayakan setiap
anggota organisasi sesuai
dengan kompetensi minat, dan bakat.

Good Governance dalam Kerangka Otonomi


Daerah
Desentralisasi bagi penyelenggaraan pemerintahan yang baik
(good governance) dan pembangunan regional menjadi topic
utama di United Nation Centre for Regional Development
(UNCRD) sejak pertemuan Nagoya tahun 1981. Hal itu
diikuti dengan perhatian yang lebih mendalam terhadap
berbagai pandangan dan pengaaman negara-negara dalam
mendesain dan mengimplementasikan program-program
pembangunan.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintah daerah,
dari sentralisasi ke desentralisasi, dari terpusatnya kekuasaan
pada pemerinah dan pemerintah daerah (eksekutif) KE Power
Sharing antar eksekutif dan legislative daerah, harus ditindak
lanjuti dengapeubahan manajememen pemerintahan daerah.
Dari sisi manajemen pemerintahan daerah harus terjadi
perubahan nilai yang semulamenganut proses manajemen
yang berorientasi kepada kepentingan internal organisasi
pemerintahan ke kepentingan eksternal disertai dengan
peningkatan pelayanan dan pendelegasian sebagai tugas
pelayanan pemerintah ke masyarakat.
Dalam rangka membangun good governance di daerah
prinsip-prinsip fundamental yang menopang tegakknya good
governance harus diperhatikan dan diwuudkan tanpa
terkecuali. Penyelenggaraaan otonomi daerah pada dasarnya
akan betul-betul akan terealisasi dengan baik apabila
dilaksanakan dengan memakai prinsip-prinsip good
governance

BAB I3
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah sebuah fenomena khusus dalam


peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat
global dan merupakan bagian dari proses manusia global
itu.Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus di jawab ,dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan .globalisasi adalah proses dimana berbagai
perstiwa ,keputusan dan kegiatan dibelahan dunia yang dapat
membawa konsekuensi pada setiap individu.

2.1  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang hendak dikaji dalam


makalah ini yaitu sebagi berikut:

1.      Apa pengertian dan latar belakang gobalisasi?


2.      Apa saja tantangan dan ancaman indonesia menghadapi
globalisasi?
3.      Bagaimana memperkuat daya tahan dan daya saing
bangsa?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian dan Latar Belakang

Globalisasi saat ini sudah melanda dunia,termasuk


indonesia.Pengertian globalisasi adalah masuknya atau
meluasnya pengaruh dari suatu negara dalam pergaulan
dunia.Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu
aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauannya secara
nasional,secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas
pada suatu negara(borderless).Globalisasi dalam budaya
misalnya misalnya melalui media Tv dan internet,budaya
barat dalam bentuk cara berpakaian dan pergaulan telah
diikuti trennya di Indonesia .Globalisasi dalam bidang
ekonomi juga sudah berkembang lama,penanaman modal
asing sudah banyak diindonesia misalny PT.
Freeport,citibank,telkom dll.
Globalisasi dalam politik juga memberikan pengaruh
kepada Indonesia dalam rangka demokrasi dan pelaksanaan
good governance.Globalisasi melaluli berbagai media
informatika yang semakin canggih menyebabkan berbagai
pesan,kreasi,peristiwa,tontonan dan pemikirang yang
berkembang serta semakin maju.sayangnya, proses globalisasi
ini hanya berjalan sepihak saja untuk negara yang
berkembang termasuk indonesia.oleh sebab itu untuk
menghadapi tantangan globalisasi yang semakin banyak dan
kompleks diperlukan ide-ide yang kreatif.
Dalam era globalisasi dewasa ini,tidakkah mungkin suatu
negara hidup dan membangun kemajuan dalam proses
mengisolasi diri.Pengaruh teknologi
informasi,industri,perdagangan uang dan komoditas antar
bangsa dan negara merupakan suatu kenyataan yang saat ini
terjadi dan suka tidak suka kita harus hidup dengan kondisi
seperti sekarang ini.Dalam rangka memperkuat daya saing
bangsa dalam globalisasi, Jusuf kalla(2005) menyatakan
bahwa globalisasi di jelaskan sebagai kemauan bekerja
keras,kemauan dan kemampuan mengolah sumber daya
alam,serta kemampuan dan kompetisi yang dihasilkan oleh
pendidikan dan belajar serta tekun dan ulet.Dimana dapat
memperkuat kepercayaan sosial yang merupakan modal dasar
untuk sanggup bekerjasama.
Menurut Jusuf kalla globalisasi yang menunjukkan kerja
keras,disiplin,dan mengembangkan teknologi yang
berorentasi ke depan akan membuat negara maju.
Globalisasi juga menunjukkan bahwa kerja keras,disiplin,dan
mengembangkan teknologi yang berorentasi ke depan akan
membuat sebuah negara maju. Jusuf kalla memberikan
contoh korea selatan dan ghana.pada tahun 1960 an kedua
negara tersebut mempunyai taraf ekonomi yang sama yakni
mereka sama-sama masuk dalam negara berkembang ,namun
40 tahun kemudian perbedaan diantaranya ibarat langit dan
bumi.korea selatan berubah menjadi negara ekonomi maju
sementara ghana masih seperti sebelumnya yakni negara
berkembang.penyebab tidak lain adalah masalah
budaya ,bangsa korea mampu membangun kebangsaannya
menjadi
bangsa yang disiplin,mau bekerja keras,dan tidak ketinggalan
dengan negara lain.Keterbatasan sumber daya ala tidak
membuat mereka menyerah tetapi berusaha keras untuk
maju.kita sekarang tinggal memilih ,mau mengikuti jejak
bangsa korea atau ghana.
2.2  Tantangan dan Ancaman Indonesia Menghadapi
Globalisasi

2.2.1 Tantangan dan Ancaman


Tantangan dan Ancaman Globalisasi terbagi menjadi
beberapa bagian sebagai berikut:

a)      Nasionalisme dan Internasionalisme

Sejak pertengahan abad ke-20 ini tidak ada ideologi yang


lebih populer di Asia,Afrika dan Amerika Latin dibandingkan
Nasionalisme.dimana dengan modal nasionalisme ini berbagai
negara dikawasan tersrbut dapat merebut kembali
kemerdekaannya.karena imperealisme disejajarkan dengan
kapitalisme,maka sebagai antitesa negara-negara yang baru
merdeka itu,pada umumnya menerapkan sistem ekonomi
yang sosialitis,dan sistem politiknya demokrasi yang
disesuaikan dengan kondisi mereka masing-masing.Berbeda
dengan yang terjadi pada tahun 1970 an dimana negara-negara
yang baru merdeka (seperti Indonesia)memakai sistem
ekonomi yang berdasarkan mekanisme ekonomi pasar yang
terkendali.perubahan sistem ekonomi pasar ini ternyata telah
membuahkan hasil berupa kebangkitan ekonomi,antara lain
asia timur dan asia tenggara .

Dari sudut pandang ekonomi,saat ini kekuatan ekonomi


eropa barat dan amerika cenderung menurun dan semakin
tertandingi oleh negara-negara asia timur dan asia tenggara,
tetapi bidang militer dan sistem tata nilai supremasi tetap
berada di tangan mereka .Sistem tata nilai eropa barat dan
amerika pada dasarnya berakar dari sumber yang sama,yang
dikenal dengan sebagai western civilization. Globalisasi telah
mengubah wajah negara berkembang dan indonesia pada
khususnya. Sistem perekonomian yang dulunya sosialis
menjadi pasar terbuka.Perubahan sistem pasar ini disebabkan
oleh adanya interaksi indonesia dengan negara-negara
barat .Perubahan lain adalah nilai dan sikap
nasionalisme.Globalisasi telah membuat semangat
nasionalisme menurun,sebab setiap orang berusaha
memaksimalkan kepuasannya dan dapat dinegara mana saja
berdasarkan kompetensi dan komitmennya.

b)      Budaya Barat dan Budaya Indonesia

Pertanyaan kritis yang sangat relevan adalah nilai-nilai


apakah yang dapat disebut khas indonesia.dari berbagai
literatur dan pengalaman dalam kehidupan
bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara,sekurang kurangnya
ada tiga konsep yang mencerminkan khas indonesia ,yaitu
musyawarah,mufakat,dan gotong royong.jika demikian
halnya,persoalannya adalah bagaimana kita menyublimasikan
nilai-nilai khas indonesia tersebut kedalam tataan nilai
universal.Disisi lain budaya barat adalah demokratis dan
individualisme.Perkembangan globalisasi juga telah
mempengaruhi indonesia,dimana sikap individualistis telah
masuk,sehingga mengurangi semangat gotong royong dan
tolong menolong.

c)  Industri dan Pertanian

Indonesia dikenal dengan budaya agraris,dimana 48%


penduduknya hidup di sektor pertanian ,produk utama
indonesia adalah produk pangan untuk kebutuhan dalam negr
i,produk perkebunan dan hasil hutan,serta perikanan yang di
ekspor.produk perkebunan yang banyak di ekspor seperti
kelapa sawiat, karet,teh dan kayu sedangkan negara barat
berkembang dalam hal industri dan jasa,seperti industri
elektronika dan jasa keuangan. Globalisasi juga
mempengaruhi perekonomian indonesia ,negara-negara barat
telah merelokasi industrinya ke negara berkembang seperti
indonesia untuk industri elektronika dan tekstil.globalisasi
telah mengubah secara bertahap wajah indinesia dari
pertanian menjadi industri.

2.2.2 Indonesia dalam Menghadapi Globalisasi.

Globalisasi memang memunculkan ke kwatiran yg luas


bahwa kedaulatan suatu negara akan digerogoti.oleh sebab itu
pemerintah harus mengakui dan bekerja disuatu lingkungan
dimana sebagian besar penyelesaian masalah harus
dirumuskan dengan memerhatikan dunia global.Agar mampu
bersaing dalam era globalisasi ,maka efesiensi dalam skala
global harus menjadi acuan utama.Efesiensi yang
dimaksudkan adalah baik secara nasional (efisiensi
alokatif),sektoral ,maupun pada tingkat perusahaan
(mikro).Efesiensi yang tinggi,baik nasional,sektoral,dan
perusahaan,akan memperkuat daya saing.karena produk dan
jasa indonesia mempunyai keunggulan kompetitif dan
komparatif.

a.       Menghadapi Globalisasi Ekonomi


Dalam bidang ekonomi,globalisasi mengandung makna
bahwa semua hambatan pada transaksi perdagangan barang
maupun jasa ,pergerakan manusia dan investasi antara negara
secara bertahap akan dikurangi bahkan dalam jangka waktu
tertentu akan dihapus.Globalisai ekonomi adalah proses
liberalisasi ekonomi dalam skala modial(berkaitan dengan
seluruh dunia) sehingga menyebab kan barang dan jasa bebas
masuk dan keluar negara tanpa rintangan,baik yang bersifat
tarif maupun nontarif.

Dengan perkembangan seperti itu maka pasar disetiap


negara mengalami proses internasionalisasi,yang ditandai
dengan kompetensi antar pesaing dari berbagai negara.dimana
setiap negara harus berlomba agar produknya tetap laku dan
untuk ini tidak ada pilihan lain kecuali bersaing dalam
harga,kualitas,dan syarat-syarat jual beli lainnya.Sejalan
dengan arah perdagangan internasional yang lebih bebas arus
modal dan infestasi antar negara pun bergerak lebih bebas dan
mengalir kenegara-negara yang dallam jangka panjang lebih
aman serta memberikan keuntunggan lebih besar.Karenanya
setiap negara berlomba menciptakan iklim yang semakin
kondusip untuk investasi baik bagi investasi dalam negri
maupun luar negri.

Berbagai faktor yang perlu diperhatikan oleh masyarakat


dan bangsa indonesia dalam globalisasi ekonomi adalah :
a)   Menjagakestabilanpolitikdalamjangkapanjang,
sehinggamenjaminkepastianhukumuntukinvestasi.
b)  Menjagakestabilanekonomimakro (economic
fundamentals),denganmenstabilkannilaitukar rupiah
dansukubunga,mengoptimalkanfungsi Bank Indonesia,
danmelakukankoordinasidenganotoritasfiskal.
c)    Meningkatkankualitassumberdayamanusia,
yaitu :kompetensidankomitmenmelaluidemokratisasipendidik
an.
d) Penguasaanilmupengetahuandanteknologi,
sertamengaplikasikannyapadakehidupanbermasyarakat.
e)      Memperbaikiprasaranaekonomi
f)       Meningkatkankemampuankewirausahaan
g)      Menyediakanlembaga-lembagaekonomi yang
modern(sepertiperbankan, pasar modal, dan lain-lain).
h)      Membiasakanmasyarakatterhadapterjadinyaperubahan.
i)        Memastikanpenegakanhukum (law enforcement)
j)        Mengeksploitasisumberdayaalamsecaraproporsional.

b.      MenghadapiGlobalisasiIlmuPengetahuandanTeknologi

Tidakdapatdisangkalbahwailmupengetahuandanteknologimer
upakansalahsatukuncikemajuansuatubangsa,
bahkanperanannyaakansemakindominan.
Untukmenghadapiglobalisasi IPTEK, makapokokpikiran
program teknologidalamMatriks Nasional
RisetdanTeknologimeliputi lima bidang, yaitu :
1.      KebutuhanDasarManusia;
sebagaiunsurmempertahankandanmempertingginilaimanusias
ebagaipotensipembangunannasional.
2.      SumberDayaAlamdanEnergi;
karenamanusiamembutuhkansumberdayainisebagaibahandans
aranaproduksi.
3.       Industrialisasi;
karenamanusiamembutuhkanindustriuntukmenghasilkanberba
gaibarangdanjasa, di sampingkebutuhandasarnya,
gunameningkatkankualitashidupnya.
4.      Pertahanan/Keamanan;
karenamanusiaperlumempertahankandirinya, sesamanya,
danmiliknyaterhadapancaman-
ancamandanmengingatbahwaberbagaihasilteknologipertahana
n/ keamanandapatdigunakan juga untuksegi-
segiselainpertahanan/keamanan.
5.      Sosial, Ekonomi, Budaya, danFalsafah; sebagaisegi-
segikehidupan yang
mendasaridanmendukungkeempatbidangsebelumnya,manusia
dalammemenuhikebutuhandasarnya,
memanfaatkansumberdayaalamdanenergi,
menjalankanindustrialisasi,
danpertahanankeamananakanselaludiarahkanolehpengetahuan
ekonomi, analisissosial, budaya, danfalsafahnya.

c.       Menghadapi globalisasi dalam etika dan efisiensi

Manusia pada dasar nya di ciptakan Tuhan untuk bersosial


tentunya mereka tidak berdiri sendiri tetapi telah terjadi proses
saling mempengaruhi melalui berbagai media dan lingkungan
lain, proses ini tidak berjalan antara manusia dan manusia saja
tetapi juga dipendagaruhi oleh barang atau keadaan yang
diciptakanya sendiri.etika sosial merupakan ketentuan atau
sistem yang bagaimana puncnggih nya akan mengandung
kelemahan dalam konotasi yang negatif.Etika sosial adalah
sebagai suatu kekuatan dari diri sendiri yang akan membatasi
perilaku manusia dan memegang peranan penting jika
seseorang/kelompok memegang peranan yang menentukan
nasib orang lain(Pemimpin).sebagai contoh adalah negara
seperti amerika serikat,jepang dan eropa barat dimana negara
tersebut mengalami dekadensi moral,namun etika sosial para
pemimpin tetap dipegang teguh dan hal ini berkat adanya
pengawasan masyarakat yang memadai.
Relevasi elika sosial dan efesiensi dapat digambarkan
secara sederhana .Jika seorang pemimpin menyalahgunakan
kewenagan yang dimilikinya,pasti akan terdapat korban,hal
ini karena kewenangan yang dimiliki bersifat publik,maka
publiklah yang dirugikan yang pada gilirannya akan
meningkatkan biaya ekonomi nasional (tidak efesien).
Bagi indonesia penegakkan ahklak inu semakin menjadi
penting karena masyarakat kita pada hakikatnya bersifat
paternalistis,yaitu suatu masyarakat yang banyak berorientasi
ke atas.selain itu penegakkan dan pengalaman akhlak secara
taat asas dalam pemerintahan dan dunia usaha
merupakansalah satu prasaarat dalam upaya kita untuk
mengesahkan kemiskinan serta mengurangi kesenjangan di
berbagai bidang.beberapa yang pelu diperhatikan dalam
meningkatkan etika;
a.       Menyusu kode etik profesi yang sesuaidengan karakterdan
budaya bangsa
b.      Meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME
sebagai landasan dalam berfikir dan bertindak.
c.       Mengembangkan kepribadianb bangsa ,yaitu
jujur,ramah,sopan dan terbuka.

2.3  Memperkuat daya tahan dan daya saing bangsa

Globalisasi adalah suatu hal yang tidak dapat di hindari


saat ini,globalisasi pada akhinya mempengaruhi seluruh
kehidupan bangsa indonesia dalam bidang
politik,ekonomi,sosial budaya, dan pertahanan
keamana.adanya borderless atau dunia tanpa batas ini niscaya
akan menghadapi indonesia sebagai suatu bangsa .Keberadaan
indonesia sebagai suatu negara telah diproklamasikan pada 17
Agustus 145,indonesia berdiri dengan perjuangan
pahlawan ,mengorbankan ribuan,bahkan jutaan nyawa
manusia.Oleh sebab itu harus ada upaya untuk mempertahan
kan indonesia dalam tataran global.
Globalisasi tidak boleh menghilangkan
jiwa,semangat,karakter dan budaya indonesia,globalisasi juga
tidak perlu di takutkan yang penting adalah bagaimana kita
berperan aktif dan mendapatkan manfaat dari
globalisasi.untuk dapat berperan dan mengambil manfaat dari
globaalisasi maka bangsa indonesia harus mempunyai daya
tahan dan daya saing.Daya tahan merupakan upaya untuk
mempertahan kan seluruh identitas dan karakter
bangsa,sedangkan daya saing merupakan budaya
unggul ,yaitu semangat memperbaiki diri sendiri sehingga
menjadi bangsa yang kompetensi dan komitmen.Berikut ini
adalah upaya daya tahan dan daya saing,baik secara individual
sebagai manusia indonesia maupun nasional sebagai suatu
bangsa.
1.      Meningkatkan daya saing individu manusia indonesia
dalam globalisasi.
Manusia merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
antara aspek jasmani dan rohani,maka perkembangan
berbagai aspek dalam diri individu agarmenjadi kompeten
/kepribadian tangguh meliputi beberapa aspek:
A.      Aspek intelektual
kemampuanberpikir (brainpower)
merupakankeunggulankompetitifsuatuorganisasibisnis.
Ilmupengetahuan (knowledge)
digambarkansebagaisumberkekayaan, menggantikantanah
(dalam era pertaniantingkatlanjut), tenagakerja (dalam era
industriawal), dan modal (dalam era industritingkatlanjut).
B.     Aspek kreatifitas
Kreatifitasadalahciri-cirikhas yang dimilikiolehindividu yang
menandaiadanyakemampuanuntukmenciptakansesuatu yang
samasekalibaruataukombinasidarikarya- karya yang
telahadasebelumnya, menjadisebuahkaryabaru yang
dilakukanmelaluiinteraksidenganlingkunganuntukmenghadapi
permasalahan, danmencarialternatifpemecahannya.

C.     Aspek moral dan sikap

Moral merupakanstandarbaik-buruk yang


ditentukanbagiindividuolehnilai-nilaisosialbudaya,di mana
individusebagaianggotasosial (Rogers, 1985). Perilaku moral
diperlukan demi terwujudnyakehidupan yang damai,
penuhketeraturan, ketertiban, dankeharmonisan

D.     Aspek Bahasa

Perdaganganbebasmemberiartibahwasemuabangsadannegara
di duniaharusterbukadalammenerimatenagakerja,
haliniakanmengakibatkankompetisiantaratenagakerjadomestik
dantenagakerjadarinegara lain. Penguasaanbahasaasingaktif,
khususnyabahasaInggris,harusditingkatkan,
selainuntukmeningkatkankemampuanberkomunikasidenganba
ngsa-bangsalain, juga untukmempercepat proses
penguasaanilmupengetahuandanteknologi.

E.      Motivasi

Motivasiadalahsuatu proses di mana kebutuhan-


kebutuhanmendorongseseoranguntukmelakukanserangkaianke
giatantertentu. Kinerja (performance)
adalahhasildariinteraksiantaramotivasikerjadankemampuan
(abilities).Motivasiditunjukkan pula olehkematanganpribadi.
Apabilakematanganpribadirendah, makamotivasirendah,
danpadagilirannyaakanmengakibatkankinerjayangrendah.

2.      MeningkatkanDayaSaing Nasional Indonesia


dalamGlobalisasi

MeningkatkanDayaSaing Nasional Indonesia


dalamGlobalisasiterbagi menjadi beberapa aspek yaitu:

a.       DayaTahandanDayaSaingdalamBidangPolitik

1)      Demokrasi
Apabilabangsa Indonesia tidaksungguh-
sungguhdankonsistendalammelaksanakansemuanilaidemokras
itersebut, makabisaterjadiperpecahan (disintegrasi).
2)      PolitikLuarNegeri
Peluangpolitikluarnegeri Indonesia
adalahdapatmembukakembalikerjasamamiliter, perdagangan,
pendidikan, pertukaranbudaya, tenagakerja, dan lain- lain
dengannegarabarat

3)      Good Governance


Peluangnyaadalah Indonesia
dapatmengikutisistempenyelenggaraanpemerintahan yang
baik yang diterapkan di negarabaratdenganprinsip-
prinsippartisipasi, transparansi, rule of law, responsif, equity,
efektifdanefisien, sertaaccountability danvision strategis.
Peluang lain
adalahdapatmemperolehdukunganekonomidarinegara donor
seperti IMF.

b.      DayaSaingdalamBidangSosialbudaya

1)      TeknologiInformasidanKomunikasi
2)      MasuknyaLembagaPendidikanAsing
3)      BudayaHedonisme
4)      PeluangdanAncamanBidangHankamdalam Era Globalisasi
5)      PeluangdanAncamanBidangHukum

c.       MeningkatkanDayaSaingdalamBidangEkonomi
1)     Globalisasidalamekonomitelahberkembangpesatdenganber
dirinyaorganisasiperdagangandunia
2)      Data perdagangan Indonesia dilihatdarineracaperdagangan,
yaitujumlahekspordandikurangiimpor,
selamainimenunjukkanangka yang positif.
3)      Data perdaganganbersih Indonesia
apabiladilihatdarineracakeuangan yang
meliputitransaksiekspordanimporsertajasatermasuk di
dalamnya, arus modal masukdanbiayautangternyatanegatif.
4)      Upayameningkatkankinerjaekonomidarikondisi
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

globalisasi merupakan masuknya atau meluasnya pengaruh


dari suatu negara dalam pergaulan dunia.globalisasijuga
menunjukkanperubahanbesardalammasyarakatdunia
Globalisasi dalam bidang ekonomi juga sudah berkembang
lama,penanaman modal asing sudah banyak diindonesia.
Globalisasi dalam politik juga memberikan pengaruh
kepada Indonesia dalam rangka demokrasi.Globalisasi
melaluli berbagai media informatika yang semakin canggih
menyebabkan berbagai pesan,kreasi,peristiwa,tontonan dan
pemikiran yang berkembang serta semakin maju. Dan untuk
menghadapi masalah kompleks globalisasi diperlukan ide-ide
yang kreatif.

3.2  Saran
Adapun saran yang penulis berikan adalah sebaiknya setiap
manusia lebih kreatif dalam menghadapi arus globalisasi agar
tidak terlalu tertinggal dengan informasi dan menghadapi roda
kehidupan yang semakin canggih.

DAFTAR PUSTAKA

Srijanti,A. Rahman.2007. Etika Berwarga negara edisi 2.


Bandung; Gramedia
Lemhanas.2001.pendididikan
kewarganegaraan.Jakarta.Gramedia
Thoha,Mahmud.2002.Globalisasi.jakarta;PT.Pustaka
Quantum
Suradinata,ermaya.2001.Pendidikan
kewarganegasraan.jakarta;gramedia

Anda mungkin juga menyukai