Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bagian ini, Anda diharapkan telah mampu menganalisis peran
A. Peran Masyarakat
Permasalahan rusaknya sistem dalam pemerintah, menurut sudut pandang masyarakat
madani, salah satunya karena sudah tidak ada etika. Selain itu, adanya penindasan
globalisasi terhadap negara-negara berkembang dilihat dari segi filosofi dan budaya
belum siap. Perbedaan tersebut harus segera ditangani dan ditanggulangi sesuai
dengan etika dan perubahan konsep pemerintahan. Dua hal itulah yang perlu menjadi
perhatian dalam upaya menanggapi tantangan globalisasi yang telah merusak etika
administratif sesuai ketentuan yang ada di dunia sendiri maupun hakiki yang
Dalam kenyataan praktik di lapangan, tidak ada satu pun sistem sosial dan sistem
pemerintahan yang benar-benar steril dari praktik KKN. Hal tersebut akan selalu
bahwa tindakannya tidak dibenarkan (Dwiyanto, 2006 dalam Husnul, 2012). Oleh
karena itu, upaya yang perlu dikembangkan ialah kewaspadaan dan terus-menerus
karakter bangsa termasuk perubahan sistem sosial menuju sistem masyarakat madani.
Halaman | 1
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
perlu ditempuh melalui dua langkah, yaitu langkah internal dan langkah eksternal
1. Langkah internal:
a. Meluruskan orientasi.
b. Memperkuat komitmen.
c. Pertanggungjawaban sosial:
e. Rasionalisasi.
2. Langkah eksternal:
d. Demokratisasi:
Salah satu bentuk peran masyarakat dalam membentuk civil society ialah dengan
madani merupakan institusi (lembaga) yang dibentuk atas dasar motivasi dan
kesadaran penuh dari diri individu, kelompok, dan masyarakat tanpa adanya instruksi
(perintah), baik yang bersifat resmi (formal) dari pemerintah (negara) maupun dari
dalam diri individu, kelompok, dan masyarakat tertentu. Sifat atau karakteristik
Halaman | 2
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
1. Independen; yaitu bahwa lembaga ini memiliki sifat yang bebas (netral) dari
2. Mandiri; yaitu bahwa lembaga ini memiliki kemampuan dan kekuatan untuk
melaksanakan tugas dan fungsi lembaga dengan tidak melibatkan pihak lain di luar
institusi.
(lembaga) diselenggarakan dengan nilai-nilai yang jujur, ikhlas, dan ditujukan bagi
7. Disiplin; yaitu bahwa institusi (lembaga) dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus taat dan setia terhadap segenap peraturan perundangan yang berlaku.
kebangsaan yang dipelopori oleh Syarikat Islam (1912) dan kemudian dilanjutkan oleh
Soeltan Syahrir pada awal kemerdekaan (Norlholt, 1999 dalam Rowland, 2000). Jiwa
demokrasi Soeltan Syahrir ternyata harus menghadapi kekuatan represif, baik dari
rezim Orde Lama maupun rezim Orde Baru. Tuntutan perjuangan transformasi menuju
masyarakat madani pada era reformasi ini tampaknya sudah tidak terbendung lagi.
kebiasaan, rasa sepenanggungan, cita-cita, dan hasrat bersama sebagai warga dan
sebagai bangsa tidak mungkin lepas dari lingkungan serta sejarahnya. Lingkungan, akar
sejarah, serta warga dan bangsa Indonesia sudah diketahui, baik kekurangan maupun
kelemahan serta juga diketahui kelebihan dan keunggulannya. Salah satu keunggulan
Halaman | 3
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
bangsa Indonesia adalah berhasilnya proses akulturasi dan inkulturasi yang kritis dan
konstruktif.
Pada saat ini, ada pertimbangan lain mengapa pengembangan masyarakat madani
harus secara khusus diberi perhatian. Kita hidup dalam zaman di mana interaksi tidak
saja berlangsung secara domestik dan regional, tetapi sekaligus secara global. Dari
idiom yang dipakai, kemauan dan kemampuan kita untuk adaptasi, akulturasi, dan
inkulturasi sangat kita diperlukan dalam masa reformasi menuju demokratisasi dewasa
ini. Hidayat Nur Wahid mencirikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang
memegang teguh ideologi yang benar, berakhlak mulia secara politik, ekonomi, budaya,
Menurut Hikam, ciri-ciri masyarakat madani adalah: (a) adanya kemandirian yang cukup
(b) adanya kebebasan menentukan wacana dan praktik politik di tingkat publik; dan
(c) kemampuan membatasi kekuasaan negara untuk tidak melakukan intervensi. Untuk
diperhatikan, yaitu:
6. Adanya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral kehidupan
(Rowland, 2000).
Karakteristik tersebut di antaranya adalah: (1) pluralistik atau keberagaman; (2) sikap
Halaman | 4
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
saling pengertian antara sesama anggota masyarakat; (3) toleransi yang tinggi; dan (4)
Dari zaman orde lama sampai era reformasi saat ini, permasalahan perwujudan
“ketidakjelasan”.
3. Pers berkembang pesat dan semakin canggih, tetapi justru “pesimisme” masyarakat
yang terjadi.
kekuasaan.
5. Kurang percaya diri untuk bersaing dan senantiasa merasa rendah diri.
Dengan mencermati keadaan sekarang, diperlukan sebuah strategi jitu untuk mencapai
3. Strategi yang memilih pembangunan masyarakat madani sebagai basis yang kuat
ke arah demokratisasi.
madani Indonesia tidak ditempuh melalui proses yang radikal dan cepat (revolusi),
tetapi melalui proses yang sistematis dan cenderung lambat (evolusi), yaitu melalui
Melalui era reformasi, bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk membina suatu
masyarakat Indonesia baru dalam rangka untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi tahun
Halaman | 5
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
yang demokratis atau masyarakat madani ala Indonesia merupakan visi dari gerakan
demokratisasi yang sedang melanda dunia dewasa ini. Sudah tentu perwujudan
samping ciri-ciri universal. Salah satu ciri dari kehidupan bermasyarakat Indonesia ialah
kebhinnekaan dari bangsa Indonesia. Pada masa orde baru, unsur kebhinnekaan itu
negara. Hal ini penting sebab selama ini tercipta satu persepsi umum di kalangan
maupun melalui pelajaran di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, seperti
masyarakat untuk menempatkan dirinya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
negara. Konsekuensi dari cara pandang semacam itu adalah pemerintah atau
landasan moral karena berarti melawan terhadap kepentingan dan nilai-nilai umum
Halaman | 6
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
pada banyak pihak bahwa, antara negara dan masyarakat yang sebenarnya tidak
dua entitas yang saling berhadapan dan mempunyai aspirasi, kepentingan, dan
tujuan yang mungkin tidak selalu sama. Oleh karena itu, suatu kewajaran jika
society di beberapa negara Eropa Timur dan Tengah dalam menumbangkan rezim
totaliter atau otoriter dan menciptakan negara demokrasi dapat dijadikan pelajaran
berharga untuk melihat peran yang sama di negara-negara totaliter atau otoriter
yang lain. Wacana masyarakat madani dijadikan sebagai kerangka analisis untuk
(b) memulihkan kemandirian individu sebagai warga negara; (c) menuntut jaminan
keadilan yang merata di seluruh bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi maupun
dengan negara-negara di Eropa Timur dan Tengah, yakni kuatnya peranan negara.
Termasuk juga, persamaan kuatnya peran negara antara Indonesia dan beberapa
negara Amerika Latin yang mengalami proses transformasi demokrasi melalui civil
society. Dengan demikian, harapan yang patut diajukan adalah tidakkah akan
muncul fenomena yang sama, yaitu penguatan masyarakat madani dan proses
Halaman | 7
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
mana intervensi negara dalam kehidupan masyarakat cukup kuat. Revolusi harapan
society dapat dijadikan sebagai barometer untuk melihat peran yang sama yang
negara ini, kelompok seperti buruh, petani, cendekiawan, gereja, partai politik, dan
Indonesia. Tentu saja, relevansi wacana tersebut tidak hanya sebatas sebagai
identifikasi kelompok strategis ini dapat dijadikan oleh para "penggerak" demokrasi
kemudian diseleksi yang paling cocok untuk kasus Indonesia. Dengan mempelajari
strategi transformasi, hal itu merupakan sesuatu yang penting karena tidak semua
1
Pertukaran ide.
Halaman | 8
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
pemilihan strategi untuk mencapai tujuan di atas haruslah dilakukan secara tepat
sehingga tidak sama dengan cara yang ditempuh oleh rezim otoriter yang
ditentangnya. Strategi yang dilakukan dapat melalui strategi gerakan sosial melalui
petani dan sebagainya, atau melalui strategi gerakan kultural lewat film, diskusi
kebudayaan, dan karya-karya sastra yang bertumpu pada landasan moral, atau
didasarkan pada semangat etis dan tanggung jawab sosial. Strategi gerakan
masyarakat madani semacam itu seperti yang terjadi di Cekoslowakia dan Polandia
Sementara itu, beberapa kelemahan wacana atau konsep masyarakat madani jika
1. Konsep masyarakat madani dibangun dari budaya Barat (Eropa) sehingga dalam
Indonesia, termasuk juga terhadap kasus di beberapa negara Asia yang lain. Oleh
karena itu, jika menggunakan konsep masyarakat madani dalam memahami proses
yang lahir dari sejarah dan "mimpi" Barat. Ia muncul bersama proses modernisasi,
Akibatnya, masyarakat madani di Barat dan Timur mempunyai fondasi historis yang
sebagaimana yang terjadi di beberapa negara Eropa Timur dan Tengah. Masih ada
Halaman | 9
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
demokrasi, tetapi juga cerita minor. Konflik etnis dan agama yang begitu menguat
segitiga antar suku, ras, dan agama antara Kroasia, Serbia, dan Bosnia seakan
membenarkan tesis Hegel, yaitu bahwa masyarakat madani adalah suatu entitas
Hal inilah mungkin letak relevansi tesis Hall bahwa nasionalisme merupakan salah
satu musuh (enemy) masyarakat madani (Hall, 1995: 12-4). Kasus-kasus khusus di
atas membawa pada satu kesimpulan penting bahwa gerakan masyarakat madani
semulus yang dibayangkan banyak orang, termasuk oleh pendukung gerakan civil
3. Dari segi tradisi ketatanegaraan di Indonesia, setidaknya pada masa Orde Baru
yang baru lalu, penempatan masyarakat dan negara pada posisi yang berhadapan
dan masyarakat adalah hal yang tidak bisa diposisikan saling bertentangan. Dalam
Halaman | 10
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
(menyatunya rakyat dan penguasa). Dalam praktek kenegaraan modern, hal ini
terhadapnya.
demokrasi modern di Indonesia sangat sulit terpenuhi. Hal itu disebabkan oleh tiga
hal, seperti adanya otonomi, akses pada lembaga-lembaga negara, dan adanya
ruang publik dan akses pada ruang tersebut. Di Indonesia, baik individu maupun
kelompok, sangat sulit memiliki otonomi yang kuat di hadapan negara, karena
negara. Berbagai ruang publik yang ada seperti pers, misalnya, tidak bebas dalam
menjalankan perannya karena kontrol yang cukup ketat dari negara melalui
lembaga SIUP (Surat Ijin Usaha Penerbitan). Oleh karena itu, akses masyarakat
terhadap kedua komponen tersebut juga sangat lemah. Intervensi negara cukup
kuat, baik pada berfungsinya lembaga lembaga tersebut maupun pada masyarakat.
Halaman | 11
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
d. Menyediakan fasilitas untuk beribadah yang layak dan aman dari gangguan.
Dari hal-hal yang dapat dilakukan tersebut, tujuan masyarakat madani adalah:
(1) prinsip kesederajatan dan keadilan; (2) prinsip inklusivisme (keterbukaan); (3) bentuk
Halaman | 12
LECTURE NOTES – 1703-KWN-12-03
DAFTAR PUSTAKA
Culla, Adi Suryadi. - . Masyarakat Madani : Pemikiran, Teori, dan Relevansinya dengan Cita-
Cita Reformasi. -
Fitri, Vita dkk. - . Civil Society: Konsep Ummah dan Masyarakat Madani. Yogjakarta: Jurnal
Husnul, Muhammad dkk. (2012). Konsep Masyarakat Madani sebagai Solusi Mewujudkan
Suroto. (2015). Konsep Masyarakat Madani di Indonesia dalam Masa Postmodern (Sebuah
-. Negara Hukum dan Masyarakat Madani. Diakses tanggal 15 Februari 2017 pukul 14.00
dari http://sukadownload.blogspot.co.id/2013/11/negara-hukum-dan-
masyarakat-madani.html.
Halaman | 13