Anda di halaman 1dari 15

MASYARAKAT MADANI SEBAGAI CITA

MASYARAKAT INDONESIA
OLEH :
KELOMPOK 2
KELOMPOK
2

Faqihuddien Abdillah Ridwan Raihan M. Shafinah Khairunnisa Devinah Alparisah


PENGERTIAN
MASYARAKAT
MADANI
PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI

Menurut Zbigniew Rau masyarakat madani merupakan suatu masyarakat yang berkembang
dari sejarah, yang mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka
bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini.

Menurut Han Sung-joo masyarakat madani merupakan sebuah kerangka hukum yang
melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari
negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik, gerakan warga
negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama
mengakui norma-norma dan budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk
serta pada akhimya akan terdapat kelompok inti dalam civil society ini.
KONSEP
MASYARAKAT
MADANI
KONSEP MASYARAKAT MADANI
Konsep masyarakat madani merupakan konsep yang bersifat universal, sehingga perlu
adaptasi dan disosialisasikan apabila konsep ini akan diwujudkan di Indonesia, karena konsep
masyarakat madani lahir dari konsep asing. Apabila konsep ini akan diaktualisasikan dalam
wacana masyarakat Indonesia, dperlukan suatu konsep, perlu ada langkah-langkah yang
kontinyu dan sistematis yang dapat merubah pradigma kebiasaan, dan pola hidup masyarakat
Indonesia. Selain itu konsep masyarakat madani merupakan suatu konsep yang relatif baru dari
bagi masyarakat Indonesia, bukan pekerjaan mudah, karena terkait dengan persoalan budaya dan
sikap hidup masyarakat.
Kemudian, Konsep yang dikemukakan oleh Han Sung-joo , menekankan pada adanya ruang
publik (public sphere) serta mengandung 4 (empat) ciri dan prasyarat bagi terbentuknya
masyarakat madani, yakni pertama, diakui dan dilindunginya hak-hak individu dan kemerdekaan
berserikat serta mandiri dari negara. Kedua, adanya ruang publik yang memberikan kebebasan
bagi siapa pun dalam mengartikulasikan isu-isu politik. Ketiga, terdapatnya gerakan-gerakan
kemasyarakatan yang berdasar pada nilai-nilai budaya tertentu. Keempat, terdapat kelompok inti
di antara antara kelompok pertengahan yang mengakar dalam masyarakat yang enggerakan
masyarakat dan melakukan modernisasi sosial ekonomi.
Untuk itu, diperlukan berbagai terobosan dalam penyusunan konsep, serta dengan tindakan-
tindakan, dengan kata lain diperlukan suatu pradigma baru di dalam menghadapi tuntutan-
tuntutan yang baru.
KARAKTERISTI
K
MASYARAKAT
MADANI
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
1. Free Public Sphere
Yang dimaksud dengan free public sphere adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana
dalam mengemukakan pendapat.
2. Demokratis
Demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak wacana civil sociey, di mana dalam
menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas
kesehariannya, termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Toleran
Toleran merupakan sikap yang dikembangkan dalam civil society untuk menunjukkan sikap
saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
4. Pluralisme
Menurut Nurcholis Madjid, Pluralisme menurutnya adalah pertalian sejati kebhinkekaan dalam
ikatan-ikatan keadaban (genuine engagement of diversities within the bonds of civility).
5. Keadilan Sosial
Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional
terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
UPAYA
DAN STRATEGI
MEMBERDAYAKAN
UPAYA DAN STRATEGI MEMBERDAYAKAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai upaya untuk mewujudkan terciptanya
masyarakat madani, yaitu :
1. Mengajak dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong
2. Melakukan pembinaan masyarakat dalam program PNPM dan PKK sebagai program
pengembangan masyarakat
3. Melakukan musyawarah antara pemerintah kelurahan dengan masyarakat dalam mengambil
keputusan bersama meningkatkan kinerja LPM ( Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
4. Meningkatkan pelayanan pemerintah kelurahan bagi masyarakat
Menurut Dawam ada tiga ( 3 ) strategi yang salah satunya dapat digunakan sebagai strategi
dalam memberdayakan masyarakat madani di Indonesia.
1. Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik.
2. Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi.
3. Strategi yang memilih membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat ke arah
demokratisasi
FAKTOR
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
MADANI
FAKTOR PEMBANGUNAN MASYARAKAT MADANI

Untuk membangun masyarakat madani di Indonesia, ada enam factor yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pandapatan masyarakat, dan dapat
mendukung kegiatan pemerintahan.
2. Tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang memiliki komitmen untuk
independent.
3. Terjadinya persegeran budaya dari masyarakat yang berbudaya paternalistic menjadi budaya yang
lebih modern dan lebih independent.
4. Berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam
5. Adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik
6. Adanya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral Kehidupan
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan
penguasa d memiliki ruang publik (public sphere) dalam mengemukakan pendapat adanya lembaga-lembaga yang
mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik. Konsep masyarakat madani merupakan konsep
yang bersifat universal, sehingga perlu adaptasi dan disosialisasikan apabila konsep ini akan diwujudkan di
Indonesia, karena konsep masyarakat madani lahir dari konsep asing. Karakteristik Masyarakat Madani yaitu ( 1 )
free public sphere, ( 2 ) demokrasi, ( 3 ) toleran, ( 4 ) pluralisme, dan ( 5 ) keadilan sosial (social justice).
Untuk membangun masyarakat madani di Indonesia, ada enam factor yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pandapatan masyarakat, dan dapat mendukung
kegiatan pemerintahan.
2. Tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang memiliki komitmen untuk independent.
3. Terjadinya persegeran budaya dari masyarakat yang berbudaya paternalistic menjadi budaya yang lebih modern
dan lebih independent.
4. Berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam.
5. Adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik.
6. Adanya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral kehidupan

Anda mungkin juga menyukai