Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YUDI AULIA RAHMAN

NO BP : 2016510021
JURUSAN : TEKNIK GEODESI

PERTEMUAN KE – 6

ETIKA DAN KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA DALAM MEMBANGUN


MASYARAKAT MADANI

1. Pengertian Masyarakat Madani

Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali
dikemukakan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik
dengan negara.

Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat


yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara
serta keterkaitan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.

Bangsa Indonesia berusaha untuk berusaha untuk mencari bentuk masyarakat sipil yang
demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia,
maka warga Negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga Negara yang cerdas,
demokratis dan religius dengan bercirikan imtak, kritis, argumentatif, dan kreatif, berfikir dan
berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhinneka Tunggal Ika,
berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil,
menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara
profesionalis, berani, berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan. Mampu
dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-
cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.

2.Karakteristik Masyarakat Madani

a. Free Public Sphere (ruang publik yang bebas)

Yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak
melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta
mempublikasikan informasi kepada publik.

b.Demokrasi

Yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga mewujudkan masyarakat


yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat
berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku
demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi
dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
a)      Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

b)     Pers yang bebas

c)      Supremasi hukum

d)     Perguruan Tinggi

e)      Partai politik

c. Toleransi

Yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang
berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat, serta aktifitas
yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.

d. Pluralisme :

Yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk disertai dengansikap
tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha
Esa.

e. Keadilan sosial (social justice) :

Yaitu keseimbangan dan pembagian yang proposional antara hak dan kewajiban, serta tanggung
jawab individu terhadap lingkungannya.

f. Partisipasi sosial :

Yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, maupun
intervensi penguasa pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian
berpolitik yang bertanggung jawab.

g. Supremasi Hukum :

Yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara
netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

3. Tantangan Penerapan Masyarakat Madani di Indonesia

1. Masih rendahnya minat partisipasi warga masyarakat terhadap kehidupan politik


Indonesia dan kurangnya rasa nasionalisme yang kurang peduli dengan masalah-masalah
yang dihadapi Negara Indonesia sehingga sulit untuk menerapkan masyarakat yang
memiliki akses penuh dalam kegiatan public, melakukan kegiatan secara merdeka dalam
menyampaikan pendapat, berserikat dan berkumpul serta menyampaikan informasi
kepada publik.

2. Masih kurangnya sikap toleransi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun


beragama.

3. Masih kurangnya kesadaran individu dalam keseimbangan dan pembagian yang


proposional antara hak dan kewajiban.

4. Kendala dalam Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia diantaranya

1. Belum tertanamnya jiwa kemandirian bangsa Indonesia

2. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata.

3. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat.

4. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter.

5. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang
terbatas.

6. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar.

7. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi.

5. Upaya yang dilakukan  untuk mewujudkan masyarakat madani di Indonesia

1. Meningkatkan jiwa kemandirian melalui kegiatan perekonomian dengan adanya


bapak angkat perusahaan.

2. Meningkatkan kesadaran hukum melalui berbagai media sosialisasi politik.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan.

4. Menciptakan perangkat hukum yang memadai dan berkeadilan sosial.

5. Meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan.

6. Mengembangkan media komunikasi politik di berbagai lingkungan kerja.

7. Menanamkan sikap positif pada proses demokratisasi di Indonesia pada setiap


warga Negara.

Anda mungkin juga menyukai