Anda di halaman 1dari 12

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

“MANUSIA REDIKALISME DAN


CINTA”
KELOMPOK 9
Ahmad Sohibul Kahfi (F1A020009)
Anggoro Putra Purwoto (F1A020018)
Auha Aziliya (F1A020027)
Baiq Sulistia Furwati (F1A020036)
Dindo Rahmansyah (F1A020054)
Manusia

Radikalisme
? Cinta
Pengertian Manusia
• Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih
makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang
hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul
multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
• Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk
yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan
makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di
dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan
dan faktor lingkungan.
• Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang
satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
• Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan
seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
Pengertian Radikalisme
Radikalisme ialah opini ataupun pandangan yang menghendaki
transformasi dan perbaikan tatanan sosial dan politik dengan
cara kekejaman. Secara bahasa, radikalisme bersumber dari
bahasa Latin yakni kata radix yang artinya benih atau inti. Inti
radikalisme ialah perilaku jiwa dalam membawa perbaikan.
Ketentuan perbaikan ras yang meyakini ideologi radikalisme ialah
perbaikan radikal yang ranggang berselisih dengan tatanan yang
sedang terjadi. Untuk memperoleh tujuan terebut, mereka
kadang menerapkan kekerasan. Ideologi tersebut kadang
dikaitkan dengan terorisme, sebab mereka akan menjalani apa
saja untuk mengalahkan musuhnya. Selain itu, radikalisme
kadang dikaitkan dengan tindakan barisan ekstrim dalam suatu
agama tertentu.
Ciri Ciri Radikalisme
Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari radikalisme, yakni
sebagai berikut:
• Terjadi dari reaksi terkandung keadaan yang masih berjalan,
reaksi tersebut dibentukan dalam bagian ulasan, penentangan
dan pemberontakan
• Tidak sempat berakhir dalam cara penentangan sebelum
terdapat transformasi radikal tentang situasi yang dikehendaki
• Menerapkan kekejaman dalam membentuk cita-citanya
• Memandang seluruh yang berpolemik dengan bersalah
Faktor Penyebab Radikalisme
Pemikiran

Ekonomi

Sosial

Politik

Psikologis

Pendidikan
Contoh Gerakan Radikalisme di Indonesia

1. Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Jawa Barat


2. Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Sulawesi Selatan
3. Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Aceh
4. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
5. Al-Jama’ah Al-Islamiyah
Cara Mengatasi Radikalisme
Berikut ini 4 strategi yang harus dilakukan untuk
memberantas radikalisme yaitu:

1. Meningkatkan Pemahaman Keagamaan


2. Membentuk Komunitas-Komunitas Damai di
Lingkungan Sekitar
3. Menyebarkan Virus Damai di Dunia Maya
4. Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Pengertian cinta

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.


Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau
(rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Cinta memegang peranan yang penting dalam
kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam
kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan
hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga
maqusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti
Hikmah Cinta
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman
dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara
hikmah-hikmah tersebut adalah :

1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit
dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai
macam rintangan
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia
merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam
melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan
hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka.
4. Fenomena cinta, jika dipeitiatikan merupakan pengikat yang paling kuat
di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat,
mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman,
dan keselamatan di segala
CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-
kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau
juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini
bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
1. Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Namun
hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati
batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain
dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
2. Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada
orang lain.
3. Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. la
merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga
4. Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh
ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-
anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modem berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiologis scperti halnya dorongan keibuan,
melainkan dorongan psikis.
5. Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jemih dan spiritual ialah cintanya
kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat,
pujian, dan doanya saja,tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah
lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah.
6. Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena
Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

Anda mungkin juga menyukai