Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES FOTOSINTESIS

1. Anggoro Putra Purwoto (3)


2. I Wayan Lingga Maningkajaya (13)
3. M. Wira’I (23)
4. M. Rifki Aluas Nur (30)
5. Slamet Frisky Mulya R. (33)
XII MIPA 5
A. PENDAHULUAN
1. Tujuan : Membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
2. Hari, tanggal : Rabu, 4 september 2019
3. Tempat : di laboratorium biologi SMAN 2 Mataram

B. LANDASAN TEORI

1. Fotosintesis

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan
menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz
melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang
berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang
diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen

Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :

• Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil
yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit
yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada
fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona

•Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP
(Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi
3 hal penting, yaitu:
1. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
2. Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
3. Regenerasi : pembentukan kembali RBP

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis


Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi 9 bagian
diantaranya :
a) Cahaya Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya
yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang
gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas- batas
tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi
cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat.
Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada
klorofil.
b) Kadar air Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut
daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida
sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
c) Konsentrasi Karbon Dioksida Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin
baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat
meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi
terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbon dioksida atau CO2 harus disesuaikan
dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbon dioksida tidak mencukupi laju
fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbon dioksida ditingkatkan pelan-
pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
d) Suhu Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100, kerja
enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu
tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis
dengan baik pada kisaran suhu.
e) Oksigen Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbon
dioksida untuk mendapat hidrogen.
f) Kandungan Klorofil Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil
yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis.
Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion
anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium)
dan N (Nitrogen).
g) Air Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air, maka
tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung menutup.
Akibatnya difusi karbon dioksida dari udara terhambat.
h) Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh,
laju fotosintesis akan berkurang.
i) Tahap Pertumbuhan Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis
daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk
tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Gelas kimia 1000 mL
2. Corong kaca
3. Tabung reaksi
4. Kawat
5. Tumbuhan air Hydrillia verticillata
Bahan
1. Tumbuhan air Hydrillia verticillata
2. NaHCO3
3. Es batu
4. Air panas

D. CARA KERJA
1. Ikat berapa potong tanaman air hydrillia sp. dengan benang jangan terlalu kencang.
Usahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara kualitas dan kuantitasnya.
Pasang ikatan tanaman air ke dalam masing-masing corong.
2. Rangkailah 5 perangkat percobaan seperti pada gambar percobaan ingenhousz.
Merangkai perangkat percobaan harus dilakukan di dalam air agar tidak ada
gelembung udara di dalam tabung reaksi
3. Perangkat A diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung. Perangkat B
diletakkan ditempat teduh. Perangkat C diberi air panas hingga suhu 40°C dan
diletakkan ditempat yang terkena cahaya langsung. Perangkat D diberi es batu
hingga suhu menjadi 10°C dan diletakkan ditempat yang terkena cahaya langsung.
Perangkat E diberi 5 gr NaHCO3 dan diletakkan ditempat yang terkena cahaya
langsung.
4. Hitunglah jumlah gelembung-gelembung gas yang bergerak ke atas di dalam tabung
reaksi sehingga membentuk rongga udara selama 25 menit.
5. Ukur kembali suhu pada gelas kimia setelah 25 menit.
6. Catatlah hasil pengamatannya.
E. HASIL PENGAMATAN

Perangkat Perlakuan Suhu (C°) Gelembung keterangan


percobaan Awal gas
A Cahaya 26°C +++ Banyak
langsung
B Tempat 29°C + Sedikit
teduh
C Air hangat + 40°C ++++ Banyak sekali
cahaya
langsung
D Es batu + 10°C _ Tidak ada
cahaya
langsung
E NaHCO3 28°C +++ Banyak

F. PEMBAHASAN

a) Dari reaksi tersebut kami dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis akan
menghasilkan oksigen. Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam gelas beaker yang
terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian
dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam
gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar.

Perlakuan A
diletakkan ditempat cahaya langsung dengan suhu 260. Jumlah gelembung awalnya
dihasilkan lama dan sedikit, tetapi lama kelamaan banyak gelembung yang muncul ,
hal tersebut dikarenakan, semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin banyak
ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Sehingga gelembung yang
dihasilkan semakin banyak.

Perlakuan B
diletakkan ditempat yang teduh tanpa ada sinar matahari. Yang dihasilkan data
pertama tidak ada gelembung, kedua masih belum muncul gelembung, ketiga baru
ada gelembung. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan Hydrilla tidak melakukan
proses fotosintesis di tempat yang gelap sehingga sedikit dihasilkan gelembung yang
banyak, gelembung tersebut berupa oksigen. Karena, semakin rendah intensitas
cahaya, semakin rendah pula ATP (energi) yang terbentuk, sehingga memperlambat
laju reaksi.

Perlakuan C
diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan air hangat dengan suhu 400.
Perlakuan yang diberi air hangat menghasilkan gelembung oksigen yang paling
banyak, dapat diketahui bahwa jumlah gelembung lebih banyak dibanding perlakuan
lainnya hal ini disebabkan karena suhu 40° itu menyebabkan laju fotosintesis yang
optimal atau tinggi sehingga menghasikan gelembung yang banyak.
Perlakuan D
diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 100.
perlakuan yang diberikan dengan suhu yang mana 10°, fotosintesin berlangsung
lambat karena enzimnya itu banyak yang tidak aktif. sehingga temperatur yang
rendah membuat laju fotosintesis berjalan lambat, maka gelembung (oksigen) yang
dihasilkan menjadi sedikit.

Perlakuan E
diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3, pada suhu 28°. Dalam
perlakuan ini dapat diketahui bahwa jumlah gelembung lebih banyak .Hal tersebut
dikarenakan, NaHCO3 pada proses ini berfungsi untuk mempercepat reaksi
(katalisator), yaitu senyawa yang dapat menambah unsur CO2 di dalam air.
Konsentrasi CO2 yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga
dihasilkan banyak gelembung yang berupa oksigen.

b) Pertanyaan dan jawaban


1. Bandingkan perangkat percobaan A, B, C, D, dan E. manakah yang
menghasilkan paling banyak gelembung gas? Urutkan mulai dari yang paling
banyak hingga yang paling sedikit!
• Percobaan yang paling banyak menghasilkan gelembung gas yang
pertama percobaan C, kedua percobaan A, ketiga percobaan E, keempat
percobaan B, dan terakhir percobaan D.

2. Adakah yang tidak menghasilkan gelembung gas? Mengapa?


• Ada, pada percobaan D, karena enzim akan nonaktif atau tidak bekerja
pada suhu dibawah 35°.

3. Gelembung gas apakah yang dihasilkan pada percobaan?


• Gelembung gas O2 (oksigen).

4. Jelaskan fungsi penambahan NaHCO3 pada percobaan E!


• Fungsi larutan NaHCO3 disni sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.
dengan proses fotosintesis yang lebih cepat, Jumlah oksigen yang
dihasilkan juga semakin banyak, sehingga lebih mudah diamati.

5. Bandingkan percobaan A dengan E. apakah terjadi perbedaan jumlah


gelembung gas antara keduanya? Mengapa?
• Tidak ada, karena keduanya memiliki banyak gelembung gas yang sama

6. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis?


• Cahaya, zat hijau daun (klorofil), suhu, CO2, dan H2O
G. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Pada percobaan diatas terjadi proses fotosintesis sehingga muncul gelembung-gelembung


gas oksigen yang merupakan hasil dari proses fotosintesis. Fotosintesis adalah penyusunan zat
organik (glukosa) dari zat anorganik (karbon dioksida dan air) yang dilakukan oleh klorofil dengan
bantuan energy cahaya. Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berhijau daun karena pada daun
tumbuhan tersebut terdapat klorofil. Reaksi fotosintesis adalah : 6H2O + 6CO2  C6H12O6 +
6O2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses fotosintesis yaitu Cahaya, Zat hijau
daun (klorofil), suhu, karbondioksida (CO2) dan air (H2O).

Saran

Dalam melakukan penelitian harus cermat, usahakan saat pada perlakuan di tempat gelap
harus dipastikan tidak ada cahaya.

Anda mungkin juga menyukai