Anda di halaman 1dari 11

PELABUHAN

MAKALAH ANGIN DAN ARUS LAUT

DISUSUN OLEH:
Rizky Ramadhan R. (16110027)

DOSEN:
Ir. Nasir Djalili, MT
Ir. Rahardjo Samiono, MT

PROGRAM TEKNIK SIPIL S1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
          Arus laut adalah gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Arus di permukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedang arus di kedalaman
laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Selain itu, arus di permukan laut
dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang. Arus laut dapat
terjadi di samudera luas yang bergerak melintasi samudera (ocean currents), maupun terjadi
di perairan pesisir (coastal currents).
          Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia.
Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran bagi
kapal-kapal. Peta arus dibuat oleh para pelaut berabad-abad yang lalu.
I.2 Rumusan Masalah
          - Definisi arus laut.
          - Penyebab arus laut.
          - Jenis-jenis arus laut.
          - Faktor pengaruh dan manfaat arus laut.
 Apa pengertian angin?
 Apa pengaruh angin terhadap tanaman?

I.3 Tujuan
           Tujuan dari penulisan makalah ini yakni ingin mengetahui tentang definisi arus,
penyebab arus,jenis-jenis arus, faktor pengaruh dan manfaat arus laut.
 Mengetahui manfaat & kerugian angina
 Untuk mengetahiui Seberapa besar pengaruh angin pada tanaman
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi arus laut
          Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan
perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari
beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea
current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal
(gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
          Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia.
Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tipuan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas: lautan udara dan lautan air.
Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi dari matahari
dan gaya gravitasi bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan: angin memberikan
energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi
panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan bumi dan juga
mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.
Arus laut adalah gerakan massa air yang dipengaruhi oleh angin atau perbedaan
densitas air laut yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lainya.
Arus di permukaan laut disebabkan oleh pergerakan angin yang cukup kuat sedangkan arus di
kedalaman laut di sebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut.
Arus laut dapat terjadi di samudera luas yang bergerak melintasi samudera (ocean
currents), maupun terjadi di perairan pesisir (coastal currents).

II.2 Penyebab arus laut


Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :
·        Faktor internal, seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan
lapisan air.
·        Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar
laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik, dan angin.

II.3 Jenis-jenis arus laut


~ Berdasarkan Proses Terjadinya:
·        Arus ekman         : Arus yang dipengaruhi oleh angin.
·        Arus termohaline :Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitas.
·        Arus pasut           : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
·        Arus Geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya corolis.
·        Arus Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi
pada lapisan permukaan.

~Berdasarkan Kedalamannya:
·        Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak dengan arah
horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
·        Arus dalam                    : Terjadi jauh di dasar kolom peraran, arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan membawa massa air dari daerah kutub ke daerah
ekuator.

II.4 Faktor pengaruh dan manfaat arus laut


a. Terhadap Iklim

·        Arus Kurosyiwo menyebabkan suhu Jepang Selatan dan Pantai Barat Kanada pada musim
dingin suhunya sejuk.
·        Arus Labrador yang dingin menyebabkan suhu Jazirah Labrador menjadi rendah.
·        Arus Teluk yang panas menyebabkan musim dingin di Eropa Barat suhunya sejuk dan
pelabuhan tidak pernah beku.
·        Arus Oyasyiwo yang dingin menyebabkan suhu di Hokaido rendah.

b. Terhadap Pelayaran
·        Arus muson di Lautan Hindia dahulu banyak dipakai oleh orang Arab untuk berlayar ke
India dan Malaka.
·        Arus musim di Laut Jawa dan Laut Cina Selatan dahulu banyak dipakai oleh orang Bugis
dan Makasar untuk berlayar dari Ujungpandang ke Singapura.
c. Terhadap Penyebaran Gunung Es
Gunung-gunung es di lautan bebas dibawa oleh arus-arus dingin di lautan Atlantik
belahan bumi utara karena adanya arus dingin.

d. Arus Konveksi/Vertikal
Arus vertikal menyebabkan permukaan air laut banyak lumpur, ini menjadi makanan
plankton sehingga mengakibatkan banyak ikannya.
Contoh: Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Utara.

e. Terhadap Perikanan
Pertemuan arus panas dan arus dingin yang banyak planktonnya menyebabkan tempat
itu banyak ikannya.Contoh: Pertemuan arus teluk yang panas dan arus Labrador yang dingin
di dekat New Foundland, pertemuan arus panas Kurosyiwo dan arus dingin Oyasyiwo di
sebelah timur Jepang.

II.5    Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerahyang
bertekanan rendah yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah
kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. . Kecepatan angin adalah
kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter diatas tanah.
Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan
kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi
dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu,
kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.. Dalam mengukur
kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata.  Kecepatan angin rata-rata adalah
jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan
tanpa memperhatikan arah angin.. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat
yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak digunakan adalah
anemometer mangkok. Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan meter per detik, kilometer
per jam, atau knot (1 knot– sekitar 0,5 m/s). Arah angin diukur dalam satuan derajat yaitu
utara 360°, selatan180°, timur 90°, barat 270°, dan seterusnya. Beberapa contoh angin yang
diberi nama sesuai dengan arah datangnya angin yaitu angin darat adalah angin yang datang
dari arah darat, angin laut adalah angin yang datang dari laut . Pada permukaan bumi terdapat
atmosfer yang diakibat perbedaan dalam menerima energi matahari, maka dalam skala
luas/global angin membentuk sirkulasi tertentu. Oleh karena itu maka angin memiliki laju
dan arah. Di samping angin yang bergerak dalam skala luas terdapat angin yang terjadi di
lokasi tertentu atau disebut angin lokal. Contoh dari angin lokal adalah angin laut dan angina
darat.
II.6     Pengaruh Angin terhadap Tanaman

Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti  suhu yang optimum dimana
tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara yang
berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan daun, maupun
pergerakan awan, Membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk  dan juga Membawa
gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan  tanaman.

1.  Ditinjau dari segi keuntungannya


Ditinjau dari segi keuntungannya,angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman.
angin akan membawa serangga penyerbuk  lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga
dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran
serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan
penangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang.

2.    Dari segi kerugiannya,


Dari segi kerugiannya angin yang kencang  dapat menimbulkan bahaya dalam
Penyerbukan, karena angin  bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu
diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan  hama penyakit seperti perkembangan jamur.
Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca yang sangat lembab
sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan patogen cenderung akan meluas
bila kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa patogen dipencarkan
oleh angin. Dari hasil penelitian Tantawi (2007) diketahui bahwa pemencaran konidium pada
satu musim tanam tembakau di Jember didukung oleh peningkatan kecepatan angin dan
penurunan kelembaban udara. Pada bulan kering maupun bulan lembab peningkatan
kecepatan angin yang
 
diikuti dengan menurunnya kelembaban udara akan mendukung pemencaran konidium.
Berdasarkan data aktual untuk memencarkan konidium hanya memerlukan kecepatan angin
0,28 m/det pada suhu 25ºC.
Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan jumlah luka pada
tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan permukaan tanaman yang basah.
Penyebaran penyakit yang sangat cepat dimungkinkan karena adanya angin baik secara
langsung atau tidak langsung melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam jarak jauh.
Selain itu karena hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan antar tanaman atau
melalui pasir yang diterbangkan juga dapat menyebabkan permukaan tanaman terluka dan hal
ini memungkinkan terjadinya infeksi.
Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin karena jamur
membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang tidak terhitung,
mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah diangkut oleh angin dalam
jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat
tanah, di lapisan udara yang paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada
kenyataannya penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan
sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena kekeringan dan sinar matahari
pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada waktu mengendap tidak tepat jatuh
pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin cepat anginnya maka spora yang akan
tersebar pun akan semakin jauh keberadaannya.
Angin hampir tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan karena
adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya penanaman tanaman sejenis
agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika permasalahan penyebaran patogen maka
usaha yang dapat dilakukan yaitu pengendalian sedini mungkin agar mengurangi jumlah
patogen yang dapat disebarkan

oleh angin. Selain itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan
arah angin dapat sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang dapat
menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon
10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat
kecepatan angin. Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju
pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga penyebaran patogen akan lebih kecil.

II.7    Proses Terjadinya Angin


Berikut ini adalah proses terjadinya beberapa jenis angin:
1.    Proses Terjadinya Angin Passat
Angin passat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang 30
derajat (baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang 10
derajat yang bertekanan minimum.
2.    Proses Terjadinya Angin Muson
Benua (daratan) dan samudra (perairan) merupakan dua wilayah yang memiliki sifat
fisika berbeda dala hal menerima energi panas. Sebagai material padat, benua lebih cepat
menyerap panas tetapi cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau wilayah perairan
lebih lambat menerima dan melepaskan enegi panas. Perbedaan sifat fisik kedua wilayah ini
tentunya mengakibatkan perbedaan kerapatan dan tekanan udara. Akibat adanyaperbedaan
tekanan udara yang sangat mencolok antara wilayah benua dan samudra, mengalirlah massa
udara yang disebut angin muson (monsoon) dari kawasan benua ke samudra atau sebaliknya.
Perubahan arah gerakan muson biasanya seiring dengan pergantian musim panas dan dingin.

3.    Proses Terjadinya Angin Darat Dan Angin Laut


Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin lokal yang terjadi di wilayah
pantai dan sekitarnya. Massa daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas dan cepat
pula melepaskan, massa lautan lambat dalam menyerap panas dan lambat pu;a
melepaskannya.
Sifat ini menyebabkan perbedaan tekanan udara pada kedua tempat tersebut dalam waktu
yang bersamaan. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas, sehingga udara
menjadi panas lalu memuai dan bertekanan lebih rendah dari lautan. perbedaan tekanan ini
menyebabkan bertiupnya angin dari laut ke darat. Angin dari laut ke darat ini disebut sebagai
angin laut.
Sedangkan pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding tekanan udara di
laut. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari darat ke laut seingga
terjadilah angin darat.
4.    Proses Terjadinya Angin Gunung Dan Angin Lembah
Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung pegunungan lebih
dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah
lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu udara
di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka
massa udara bergerak dari lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara
yang bergerak ini disebut sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga terjadi
pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih
hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.
II.8   Faktor Terjadinya Angin
        Salah satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan. Gaya
gradien tekanan timbul karena adanya perbedaan suhu udara. Dalam hal ini hubungan antara
permukaan bumi dalam menerima energi radiasi matahari yang sama tapi mempunyai laju
pemanasan yang berbeda – beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Perbedaan tekanan
udara pemanasan terlihat dari suhu udara yang berada langsung diatas permukaan yang
terpanasi sehingga menyebabkan ketidakseimbangan yang menimbulkan perbedaan tekanan
udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Gradien tekanan ini akan memicu
terjadinya angin. Atmosfer selalu berusaha membentuk sebaran tekanan yang seragam, maka
massa udara yang padat dari tekanan tinggi mengalir ke tempat bertekanan rendah dimana
massa udaranya relatif lebih renggang. Kuat atau lemahnya hembusan angin ditentukan oleh
besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain kecepatan angin sebanding dengan
kelandaian tekanan udaranya. Disamping kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh
faktor-faktor lain seperti pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek (frictional force) (Pariwono,
1989). Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin besar pula kecepatan angin
berhembus (Hasse dan Dobson, 1986 dalam Farita, 2006). Faktor lain yang berpengaruh
dalam pembentukan angin adalah gaya coriolis. Gaya coriolis timbul akibat rotasi bumi. Gaya
coriolis menyebabkan perubahan gerak angin ke arah kanan pada belahan bumi bagian utara
dan pembelokan angin ke arah kiri pada belahan bumi bagian selatan.

Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor :


1) Gradien barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
        Makin besar gradien barometrik, makin besar pula kekuatannya. Angin yang besar
kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat,
menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol).
Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 900
sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah
beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah angin.
Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke
atas.
BAB III
PENUTUP
Rangkuman
              Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di
dunia. Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran
bagi kapal-kapal. Peta arus dibuat oleh para pelaut berabad-abad yang lalu.
          Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan
perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari
beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea
current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal
(gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Angin selain sebagai unsur cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kondisi disekitar
tanaman. Selain pengaruhnya banyak bermanfaat bagi tanaman, potensi kerugian tanaman
yang disebabkan adanya angin juga besar. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan terhadap
lingkungan agar fungsi angin lebih mengarah pada hal yang mendukung budidaya pertanian.
Usaha pengelolaan angin di lahan pertanian memang sangat sulit. Namun usaha masih dapat
dilakukan walaupun hanya berpengaruh kecil.

             
DAFTAR PUSTAKA
Brown, J, A. Colling, D. Park, J. Philips, D. Rothery, dan J. Wright. 1989. Ocean Circulation.
The Open University. Published In Assosiation with Pergamon Press.
Global Change Issues: Highlights of Recent and Ongoing Research dinduh dari
http://www.gcrio.org/ [6 November 2009].
Hutabarat, S dan SM. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia-Press.
Jakarta
Nat,D. Eka,D. 2006. “Survei Hidrografi”.Refika Aditama Shykind,E. Jakarta.
Pond, S dan G.L Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography, 2th
edition.PergamonPress
.
Rudiastuti, Aninda Wisaksanti. 2008. Studi Sebaran Klorofil-A Dan Suhu Permukaan Laut
(SPL) Serta Hubunganya Dengan Distribusi Kapal Penangkap Ikan Melalui Teknologi Vessel
Monitoring System (VMS). Skripsi. Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai