Anda di halaman 1dari 27

MACAM DAN FUNGSI GUA

Pengertian gua adalah "suatu lorong bentukan alamiah di bawah tanah


yang bisa dilalui oleh manusia yang hanya bisa dilalui hewan sa!a
disebut gua mikro"" Dalam hal ini yang dimaksud adalah gua alam
namun ada !uga gua buatan manusia se#erti tem#at #erlindungan
#erang dan lain$lain" Gua alam dibagi dalam bebera#a !enis
berdasarkan letak dan batuan #embentuknya yaitu%
Gua la&a % terbentuk akibat #ergeseran #ermukaan tanah akibat ge!ala
keakti'an &ulkanologi biasanya sangat ra#uh karena terbentuk dari
batuan muda (enda#an lahar) dan tidak memiliki ornamen batuan yang
khas
Gua litoral % sesuai namanya terda#at di daerah #antai #alung laut
atau#un di tebing muara sungai terbentuk akibat ter#aan air laut
(abrasi)
Gua batu gam#ing (karst) % adalah 'enomena bentukan gua terbesar
(*+, dari seluruh gua di dunia)" -erbentuk akibat ter!adinya #eristiwa
karst (#elarutan batuan ka#ur akibat akti'itas air) sehingga ter.i#ta
lorong$lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat #roses
kristalisasi dan #elarutan gam#ing" Di#erkirakan wilayah sebaran karst
Indonesia adalah yang terbesar di dunia
Gua #asir gua batu halit gua es dsb % adalah bentukan gua yang sangat
!arang di!um#ai di dunia hanya meli#uti /, dari seluruh !umlah gua
didunia"
FUNGSI GUA"
-em#at berlindung (#rimiti') manusia dan hewan
-em#at #enambangan mineral (kalsit0gam#ing guano) $ tem#at
#erburuan (walet sriti kelelawar)
1byek wisata alam bebas dan minat khusus
1byek sosial budaya (legenda mistik) $ gudang air tanah #otensial
se#an!ang tahun
2aboratorium ilmiah yang #eka lengka# dan langka
Indikator #erubahan lingkungan #aling sensiti'
Fasilitas #enyangga mikro ekosistem yang sangat #eka dan &ital bagi
kehidu#an makro ekosistem di luar gua
3-I4A P3N32USU5AN GUA
Moto S#eleologi dari NSS USA
6angan M3NGAM7I2 sesuatu ke.uali mengambil GAM7A5
6angan M3NINGGA24AN sesuatu ke.uali meninggalkan 636A4
6angan M3M7UNU8 sesuatu ke.uali membunuh 9A4-U
7ertindak 9A6A5"
-idak sok #amer atau menutu#$nutu#i ke#andaian (merasa minder atau
malu) 6ika tidak sanggu# maka tidak memaksakan kehendaknya"
-un!ukkan 53SP34 4e#ada Sesama Penelusur Gua"
-idak menggunakan #eralatan atau bahan$bahan yang disediakan oleh
rombongan lain tan#a #ersetu!uan" Membahayakan #enelusur gua yang
lain misalnya %
Mengambil atau memutuskan tali yang ter#asang
Memindahkan #eralatan ketem#at lain
Menim#uk batu !ika ada #enelusur lain didalam gua
Menghasut #enduduk disekitar gua agar menghalang$halangi atau
melarang rombongan lain masuk gua karena tidak satu orang0kelom#ok
#un boleh merasa memiliki kekuasaan0hak terhada# sebuah gua bahkan
bila dia itu seorang ahli yang menemukan gua tersebut #ertama kali
ke.uali #emilik tanah di mana gua itu berada
6angan melakukan #enelitian yang sama !ika ada rombongan #enelusur
lain yang
sedang menger!akannya DAN 732UM DIPU72I4ASI4AN (ke.uali
menda#atkan i!in)
6angan gegabah sebagai #enemu sesuatu sebelum menda#at kon'irmasi
dari kelom#ok: resmi yang lain
6angan mela#orkan hal$hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi
#ribadi
Setia# usaha #enelusuran gua adalah USA8A 735SAMA dan hasil
#ublikasi tidak boleh menon!olkan DI5I S3NDI5I tan#a mengingat !asa
S3SAMA P3N32USU5
6angan men!elek$!elekkan #enelusur lain dalam #ublikasi walau
#enelusur itu mungkin melakukan hal$hal yang bersi'at negati'" Setia#
#ublikasi negati' tentang sesama #enelusur maka akan memberikan
gambaran negati' terhada# semua #enelusur gua"
Self rescue
Dalam penelusuran goa sering kali terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti
kecelakaan, pingsan karena kehabisan oksigen atau banyak lagi yang bisa terjadi.
Tentunya untuk menyelamatkan korban yang mengalami kecelakaan ini akan sangat sulit
sekali dilakukan, apalagi jika kecelakaan itu terjadi di dalam goa vertikal.
Untuk itu diperlukan suatu teknik untuk dapat membawa korban keluar dari dalam goa,
teknik itu dinamakan Self Rescue. Self Rescue sendiri terbagi menjadi bermacam-macam
teknik Crol to Croll, Power System, Counter Balance dan masih banyak lagi teknik
lainnya!.
"erikut ini akan saya jelaskan salah satu teknik dalam Self Rescue yaitu Croll to Croll
#. $asang Cowstail penolong ke %& bagian bawah korban
'. "uka jumar penolong
(. Dekatkan Croll penolong dengan Croll korban sampai
). "alikkan arah dari descender korban sehingga descender korban menghadap
penolong
*. +epas Croll korban
,. +epas Croll penolong, pasang connector ke %& korban bagian bawah
-. +epas jumar korban
.. +epas kunci descender lalu turun dengan perlahan
/atatan0
- 1aktu pasang Cowstail pasang juga carabiner connector biar mudah
- /onnector tidak harus dua
- 2lat-alat yang tidak terpakai diletakkan disamping
Dalam caving dikenal dua jenis goa yaitu goa hori3ontal dan goa vertikal. $erbedaan
keduanya hanya terletak pada lintasan goa, dimana goa hori3ontal lintasannya lurus
mendatar sedangkan goa vertikal lintasannya turun ke bawah4vertikal.
$ada goa hori3ontal tidak ada kesulitan untuk untuk melintasinya karena memang bentuk
lintasannya yang lurus mendatar, tapi bagaimana dengan goa vertikal5 6elas tidak
mungkin kita langsung terjun ke dalamnya. Untuk itu diperlukan suatu teknik khusus
untuk masuk maupun keluar dari dalam goa vertikal. "agi para caver teknik itu dikenal
dengan nama Single Rope Technique S&T!.
"agi orang yang ingin masuk ke dalam goa vertikal S&T ini mutlak dikuasai karena jika
tidak maka akan sulit untuk dapat masuk maupun keluar dengan keadaan selamat.
Sebelum kita bicara soal bagaimana teknis dari
S&T itu sendiri tentu saja kita harus tau alat apa saja yang diperlukan pada saat kita akan
melakukan S&T. 2lat-alat tersebut mutlak kita bawa sebagai alat bantu dan pengaman
kita untuk dapat masuk dan keluar dari goa vertikal selain alat-alat susur goa lainnya
yang pernah saya jabarkan di tulisan saya yang berjudul /aving Susur 7oa!. 2lat-alat itu
antara lain0
#. Sit Harness, harness ini adalah harness yang didesain secara khusus untuk
kegiatan susur goa berbeda dengan harness yang biasa dipakai untuk panjat
tebing4panjat dinding. %acamnya pun beragam, seperti Croll, rapide, Avanti,
super Avanti, fractio dll.
'. Ascender, adalah peralatn yang digunakan untuk naik meniti tali, seperti 8and
6ammer, /roll, 7ibs, "asic 6ammer, 6ummar dan lain sebagainya.
(. escender, merupakan peralatan yang digunakan untuk turun tali. %acam-macam
discender antara lain /apstand ada dua jenis, simple dan auto stop!, whale tail,
Rac! ada dua jenis, yang open dan close rac!!, "igure of #ight dan lain
sebagainya.
). $illon Rapid %&!, ada tiga jenis yaitu Delta %& sering untuk menyambung
loop sit harness!9 Semi Circular %& juga untuk menyambung loop harness! dan
:val %& untuk menyambung chest ascender dengan delta atau semi circular
%&!.
*. Chest harness berfungsi untuk mengikat chest ascender pada dada.
,. Cowstail dibuat dengan tali dinamis yang disimpul salah satu tali lebih pendek.
Tali yang lebih pendek satu lengan siku! sebagai pengaman dan tali yang lebih
panjang sejangkauan tangan! dihubungkan dengan hand ascender.
-. "oot %oop digunakan sebagai pijakan kaki dan dihubungkan dengan hand
ascender. ;oot +oop ini dapat dibuat dari tali /armentel dinamis yang disimpul
&owling
Setelah kita mengetahui alat-alat apa saja yang diperlukan untuk melakukan S&T,
berikutnya akan saya jelaskan cara melakukan S&T. Sebelum kita melakukan S&T, kita
pasang terlebih dahulu satu set perlengkapan S&T dan personal equipment yang
diperlukan untuk penelusuran goa. Setelah itu lakukan langkah-langkah seperti berikut0
Naik%
#. $asang 2scender 'umar dan croll! pada tali
'. Tarik jumar ke atas sampai setinggi yang kita mampu
(. <njak ;oot +oop lalu berdiri tegak dengan tangan bertumpu pada jumar
+akukan poin ' dan ( sampai kita mencapai ketinggian yang kita inginkan.
-urun%
#. $asang cara&ineer pengaman yang terdapat pada cowstail pendek ke atas 'umar
'. $asang descender lalu kunci unuk simple kunci ' kali dan auto stop dikunci '
kali!
(. +epas croll
). +epas 'umar
*. +epas kunci descender lalu turun dengan perlahan
-er!adinya Gua Dan 6enisnya
Dua unsur penting yang memegang peran terjadinya gua, yaitu rekahan dan cairan.
&ekahan atau lebih tepat disebut sebagai =3ona lemah>, merupakan sasaran bagi suatu
cairan yang mempunyai potensi bergerak keluar. /airan ini dapat berupa larutan magma
atau air. +arutan magma menerobos ke luar karena kegiatan magmatis dan mengikis
sebagian daerah yang dilaluinya. 2pabila kegiatan ini berhenti, maka bekas jejaknya
penyusutan magma cair! akan meninggalkan bentuk gua, lorong, celah atau bentuk lain
semacamnya. <ni sering disebut gua lava, biasanya di daerah gunung berapi.

$roses yang terjadi terhadap batuan yang dilaluinya, tidak hanya proses mekanis, tetapi
juga proses kimiawi. ?arenanya, dinding celah atau gua, biasanya mempunyai
permukaan yang halus dan licin.
$embentukan gua lebih sering terjadi pada jenis batuan gamping, karst, dengan
komposisi dominan ?alsium ?arbonat /a/:(!, disebut gua batu gamping. "atuan ini
sangat mudah larut dalam air, bisa air hujan atau air tanah. :leh karenanya, reaksi
kimiawi dan pelarutan dapat terjadi di permukaan dan di bawah permukaan. Tetapi sering
kali ditemukan juga mineral-mineral hasil reaksi yang tidak larut di dalam air, misalnya
kuarsa dan mineral @lempungA. +a3imnya bahan-bahan ini akan membentuk endapan
tersendiri. Sedangkan larutan jenuh kalsium, di tempat yang tidak terpengaruh oleh
tenaga mekanis, diendapkan dalam bentuk kristalin, antara lain berupa stalagtit dan
stalagmit, yang tersusun dari mineral kalsit, dan variasi-variasai ornamen gua lainnya
yang menarik untuk dilihat.
2ir cenderung bergerak ke tampat yang lebih rendah. Sama dengan yang terjadi di bawah
permukaan. Sama dengan yang terjadi di bawah permukaan. 8al ini berakibat daya reaksi
dan pengikisan bersifat kumulatif. Tidak heran betapapun kecilnya sebuah celah tempat
masuknya air di permukaan dapat menyebabkan hasil pengikisan berupa rongga yang
besar, bahkan lebih besar di tempat yang lebih dalam. &ongga yang terbentuk mestinya
berhubungan pula, hal ini mungkin karena sifat air yang mudah menyusup ke dalam celah
yang kecil dan sempit sekalipun.
Ukuran besarnya gua tidak hanya tergantung pada intensitas proses kimiawi dan
pengikisan yang berlangsung, akan tetapi juga ditentukan oleh jangka waktu proses itu
berlangsung. Sedangkan pola rongga yang terjadi di bawah permukaan tidak menentu.
Seandainya ditemukan pola rongga yang spesifik mengikuti arah tertentu! maka dapat
diperkirakan faktor geologi ikut berperan, misalnya adanya sistim patahan atau aspek
geologis lainnya.

Selain jenis lava dan batu gamping yang dapat menyebabkan terjadinya gua, jenis batu
pasir juga kadang-kadang memungkinkan terjadinya gua, demikian pula batuan yang
membentuk lereng curam di tepi pantai. ?edua jenis batuan yang terakhir ini, biasanya
mengakibatkan terjadinya gua yang tidak begitu dalam. Tenaga yang mempengaruhinya
adalah tenaga mekanis berupa hantaman air atau hempasan ombak. 7ua yang terjadi di
sini disebut gua laut.
Di dalam proses pembentukan lorong ada banyak sekali kemungkinan bentuk, termasuk
juga pembentukan apa yang kemudian kita sebut sebagai ornamen gua atau speleothem,
beberapa ornamen yang memiliki sifat sama diberi nama9 diantaranya9

gam&ar ( stala!tit dan straw
#. Aragonite % /rystalline 4 cristal yang terbentuk dari /a/:(, jarang dijumpai.
'. Flow Stone % ?alsit /alsite! yang terdeposisi diendapkan! pada dinding lorong
gua.
(. Gours % ?umpulan kalsit yang terbentuk di dalam aliran air atau kemiringan
tanah. 2liran ini mengandung banyak /:'. Semakin /:' memuai menguap!,
kalsit yang terbentuk semakin banyak.
). 8ele.tite % ;ormasi gua yang timbul dengan sudut yang berlawanan dari gaya
tarik bumi. "iasanya melingkar.
*. Marble % "atu gamping yang mengalami perubahan bentuk dimetamorfasekan
oleh panas dan tekanan sehingga merubah struktur yang unik dari batu tersebut.
,. Stala.tite % ;ormasi kalsit yang menggantung
-. Stala.mite % ;ormasi kalsit yang tumbuh ke atas, di bawah atap stalactite.
.. Straw % seperti stalactite tapi diameternya kecil, sebesar tetasan air.
B. Styalalite % 7aris gelombang yang terdapat pada potongan batu gamping.
#C. Pearls % ?umpulan batu kalsit yang berkembang di dalam kolam di bawah tetesan
air. Disebut pearls karena bentuknya mirip mutiara.
##. Curtain % Dndapan yang berbentuk seperti lembaran yang terlipat, menggantung
di langit-langit gua atau di dinding gua.
#'. Column
#(. Couli Flower
#). 5imstone Pool % "erbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi
pengendapan air, /:'-nya menghilang dan menyisakan kalsit yang bersusun-
susun.

gam&ar ( curtain, rimestone pool, pearl cave
S36A5A8 P3N32USU5AN GUA
Tidak ada catatan resmi kapan manusia menelusuri gua. "erdasarkan peninggalan-
peninggalan berupa sisa-sisa makanan, tulang belulang, dan juga lukisan-lukisan yang
dapat disimpulkan bahwa manusia sudah mengenal gua sejak puluhan tahun silam yang
tersebar dibenua Dropa, afrika, dan 2merika. %enurutcatatan yang ada, penulusuran gua
dimulai oleh 6:8E "D2U%:UET, ahli bedah dari Somerest, Dngland #,-)!. <a ahli
tambang dan 7eologi amatir, tercatat orang pertama yang menulusuri gua sumuran
$otholing! sedalam 'C meter dan menemukan ruangan sebesar .C meter serta ketinggian
plafon #C meter, dengan menggunakan penerangan lilin. %enurut catatan, "eamount
merangkak sejauh seratus meter dan menemukan jurang <nternal $itch!. <a mengikat
tambang pada tubuhnya dan minta diulur sedalam '* meter dan mengukur ruangan dalam
gua tersebut. <a melaporkan penemuan ini pada &oyal Socioty, +embaga $engetahuan
<nggris orang yang paling berjasa mendiskripsikan gua-gua antara tahun #,-C-#,.C
adalah "2&:E 6:82E S2+S2F:& dari Selvenia. <a mengunjungi -C gua, membuat
peta sketsa, dan melahirkan empat buku setebal '.CC halaman. 6:SD$8 E27D+, pada
tahun -)- mendapat tugas dari istana memetakan system perguaan dikerajaan 2ustro-
8ongaria
II" MACAM DAN 63NIS GUA
Gang dimaksud gua adalah suatu celah yang terjadi akibat adanya suatu kekuatan alam
7ua memiliki ' macam yaitu
#. 7ua 8orisontal
'. 7ua vertical

7ua Fertikal

7ua 8orisontal
Ada#un !enis gua yaitu %
;" Gua batu Gam#ing
2dapun gua yang terjadi dari batuan gamping yaitu pada gunung-gunung kapur dan gua
inilah umumnya banyak terdapat di <ndonesia. 2dapun terjadinya adalah akibat terjadinya
celah atau rekahan dari batu gamping akibat adanya gaya endogen dari dalam bumi, celah
yang telah terbentuk ini lama kelamaan semakin membesar akibat gaya mekanis yang
terjadi dari tetesan air hujan dengan adanya proses kimiawi yang terjadi dan berlangsung
terus menerus, maka akibatnya celah tersebut semakin dalam, akhirnya celah tersebut
menjadi suatu lobang yang besar dan dalam, inilah yang disebut gua vertical atau potho,
sedangkan kegiatan penelusuran gua tersebut biasanya disebut potholing
:" Gua 7atu Pasir
7ua ini biasanya hanya terjadi pada daerah yang berpasir, dan karena sifat dari pasir yang
tidak kompak, maka mengakibatkan gua yang terbentuk tidaklah tahan lama.
<" GUA 2A=A
7ua ini terbentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava. 7ua ini
terbentuk karena lava yang mengalir akibat letusan gunung berapi yang membeku pada
bagian atasnya terlebih dahulu, akibat kontak langsung dengan udara bebas, sehingga
pada bagian bawahnya masih berbentuk cair,kalau cairanlva tersebut terus mengalir maka
maka akan membentu suatu celah atau gua. gua inilah yang disebut gua lava dan akibat
gunung meletus tidak satu kali maka kemungkinan gua lava tersebut dapat bertingkat H
tingkat.
>" GUA 1M7A4 2AU-0A7?SA2
Sesuai denan namanya maka gua hanya terjadi didaerah antai, adapun terjadinya yaitu
akibat adanya proses erosi dan pengikisan dari air laut terhadap batuan yang berada
dipantai yaitu pada tebing pantai yang curam, akibat adanya gaya mekanisme air laut
maka lama H kelamaan batuan tersebut akan membentuk celah maka terjadilah gua.
namun pada saat sekarang ini kemungkinan gua tersebut tidak dijumpai didaerah pantai,
akibat adanya proses geologi, misalnya pengangkatan daratan yang seolah olah menjadi
turun, namun pada umumnya gua tersebut tidak terlalu panjang4 dalam.
/" GUA 7UA-AN
Gaitu gua yang terjadi karena dibuat manusia.
III" 15NAM3N GUA
"eberapa ornamen gua yang kita jumpai didalam gua, antara lain 0
#. Stalaktit 0 ornamen yang tumbuh diatas gua 4 atap gua
'. Sodastraw 0 calon pembentuk stalaktit
(. 8elektit 0 stalaktit yang bercabang4:rnamen gua yang berlawanan
dengan grafitasi bumi.
). Stalakmit 0 ornamen yang tumbuh dari bawah kebalikan dari stalaktit !
*. $ilar 0 ornamen stalaktit dan stalakmit yang menyatu
,. ;low stone 0 aliran air melalui retakan atau bidang antar lapisan dinding
bagian gua
-. 7ourdam 0 ornamen yang berada dilantai gua yang bangunannya
menyerupai pematang sawah
.. %utiara gua 0 ornamen gua yang berasal dari hablur-ulang kalsit yang
melingkupi sebuah butiran pasir yang terdapat dibagian inti.
B. Draperties 0 aliran air melalui retakan atau bidang antar lapisan batuan
diatap gua
#C./anopy 0 ornamen gua yang dibentuk oleh air vadose yang mengalir
datas bongkahan batu.
IcenterJIimgJhttp044unting.t(*.com4cavingor.jpgI4imgJI4centerJ
IcenterJIbJSalah satu ornamen guaI4bJI4centerJ
I=" 3-I4A M15A2 P3N32USU5AN GUA
?oordinasi itu penting
?elestarian lingkungan baik diluar maupun didalam gua merupakan
tanggung jawab kita. ?ondisi dalam gua murni dan konstan udaranya. Saat para
caver melakukan eKsplorasi gua tanpa disadari mereka telah memiliki andil dalam
upaya pengrusakan ekosistem hayati maupun non hayati dalam gua. ?arena dengan
masuknya para penelusur masuk pula berbagai virus, bakteri, jamur,
maupun parasit lainnya yang menempel pada mereka. "anyak hal yang dapat diupayakan
untuk meminimalkan tindak pengrusakangua seperti 0
#. 8arus selalu kita camkan %otto 0
Tidak mengambil sesuatu kecuali gambar T2?D E:T8<E7 "UT $</TU&D !
Tidak meninggalkan sesuatu kecuali jejak +D2FD E:T8<E7 "UT ;::T$&<ET!
Tidak membunuh sesuatu kecuali waktu ?<++ E:T8<E7 "UT T<%D !
'. Setiap penelusur gua sadar, bahwa setiap pembentukan alam didalam gua dibentuk
dalam kurun waktu ribuan tahun.
(. Setiap penelusuran dan penelitian gua dilakukan dengan penuh &DS$D?, tanpa
mengganggu dan mengusir kehidupan "iota dalam gua.
). Setiap penelusur gua menyadari bahwa kegiatan speleologibaik dari segi olah
raga atau ilmiahnya "U?2E US282 G2E7 $D&+U D<$D&T:ET:E?2E D2E
T<D2? "UTU8 $DE:ET:E.
*. %enelusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan ketrampilan pribadi
tidak usah dipamerkan. Eamun sebaliknya tidak perlu kita tutupi dengan rasa malu.
,. %enunjukkan respek yang baik kepada sesama penelusur gua.
=" 439A6I7AN P3N32USU5 GUA

pemetaan 7ua
Dunia speleologi diberbagai negara meneruskan himbauan kepada semua penelusur gua
agar lingkungan gua tetap terjaga kebersihannya, kelestariannya
dan kemurniannya.
Seruan tersebut berupa 0
#. ?onservasi lingkungan gua harus menjadi tujuan utama kegiatan speleologi dan
dilaksanakan sebaik baiknya oleh penelusur gua.
'. membersihkan gua dan lingkungannya merupakan kewajiban pertama para penelusur
gua.
(. 2pabila sesama penelusur gua membutuhkan pertolongan darurat setiap penelusur gua
wajib memberi pertolongan.
). setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk sekitar gua.
*. %eminta ijin dari instansi yang berwenag dan merasa berkewajiban membuat laporan
dan menyerahkannya pada instansi tersebut.
,. "agian bagian gua wajib diberitahukan kepada penelusur lain.
-. Diberbagai negara, setiap musibah yang dialami penelusur gua wajib dilaporkan
kepada sesama penelusur melalu media speleologi yang ada. 8al ni perlu supaya jenis
musibah yang sama dapat dihindari.
.. $ara penelusur gua wajib memperhatikan cuaca sebelum menelusuri gua.
B. $enelusur gua wajib melengkapi dirinya dengan perlengkapan dan wajib mengetahui
tentang karakteristik, pemakaian, dan manfaat dari peralatan caving.
#C."ila terjadi musibah penelusur wajib bertindak dengan tenang, tidak panik dan patuh
pada instruksi pimpinan penelusur.
=I" 7A8A?A P3N32USU5AN GUA
Dalam kegiatan speleologi dan penelusuran gua diklasifikasikan menjadi dua 0
2. 2ntroposentrisme
". Speleosentrisme
2ntroposentrisme adalah bahaya yang dapat menimpa manusia sebagai pelaku kegiatan
penelusur gua, terbagi lagi menjadi bahaya yang disebabkan oleh manusia itu sendiri dan
bahaya yang disebabkan oleh gua sebagai media kegiatan penelusuran.
;" Faktor Manusia"
a. /eroboh, sembrono, nekat
?urang persiapan
Tidak menguasai tehnik dan peralatan
Terpeleset
?epala terantuk batu, ornamen, dan atap gua
Tidak mematuhi etika moral dan kewajiban penelusur gua
b. Tersesat
?urang pengamatan pada waktu masuk
Sumber cahaya habis
Terlalu lelah
7ua labirin dan bertingkat
c. Tenggelam
Tidak dapat berenang
Dapat berenang tapi sembrono
/ave diving
d. Salah dalam pengambilan team penelusur
IbJ'. ;aktor $eralatanI4bJ
a. "erkurangnya kualitas peralatan
Tidak sesuai kemampuan
$embagian beban tidak merata
&usak terpakai, tersimpan, jatuh !
;riksi pada saat penggunaan
b. $enggunaan tidak semestinya
Terkena beban ungkit, beban bukan pada bidang yang direkomendasikan
Discending terlalu dalam, terlalu cepat
c. "eban berlebihan
Salah pemasangan lintasan
Tranfer barang
d. penyusutan tidak terkontrol
$enyimpanan
$enggunaan
$encucian
:" Faktor Gua dan Alam
a. "anjir
b. &untuh
7empa
$enambangan
Umur gua
c. 7as berbahaya
:' tipis
/:, /:' tinggi
Eitrogen
Sulfur biasanya banyak ditemui di gua vulkanik!
7as rawa pembusukan sampah dalam gua!
2setilin4karbit
Dndapan guano bubuk mesiu karena kotoran kelelawar bereaksi dengan batu gamping!
d. $enyakit akibat virus
8istoplasma capsulatumgejala seperti T"/ disebabkan oleh
viruskelelawar!
&abies disebabkan oleh air liur kelelawar!
1eilgejala demam gangguan hati dan pangkreas, disebabkan urin tikus dan kelelawa!
%uluA foodkutu air!
e. "inatang berbahaya
"eracun
"erbisa
%enghisap darah
%enyengat, mengigit
f. 8ipotermia?edinginan, penurunan suhu tubuh!
Sungai bawah tanah
2ngin
Tidak membawa pakaian yang memadai
?urang kalori
g. Dehidrasi?ekurangan cairan tubuh!
8aus yang berlebihan
7ua pengap dan panas
Udara tidak mengalir
Speleosentrime adalah bahaya yang dapat menimpa gua akibat dipergunakan sebagai
media penelusur gua.
#. pengaruh terhadap bentukan didalam gua
a. pengotoran lingkungan gua
b. perusakan ornamen gua
c. perusakan oleh penambangan gua
d. perusakan system hidrologi dan kualitas airnya
'. pengaruh terhadap ekosistem guaakibat kunjungan yang berlebihan,
suara, cahaya berlebihan dan kotoran yang masuk kedalam gua.
(. pengruh terhadap ekosistem karst
a. binatang langka terusik dari gua
=II" -38NI4 P3N32USU5AN GUA
Tehnik penelusuran gua dibagi menjadi dua 0
A" -ehnik Penelusuran Gua 8ori@ontal ( -PG8 )
%edan pada gua hori3ontal sangat bervariasi mulai dari lorong yang kering yang bisa
dengan mudah ditelusuri sampai lorong yang membutuhkan tehnik khusus untuk
melewatinya.
a" 2UMPU5
+orong yang berlumpur dapat dilewati dengan mudah kalau +umpur tersebut tidak terlalu
tebal, tetapi dalam kondisi ketinggian +umpur mencapai lutut atau bahkan sampai
setinggi perut, kita tidak dapat melaluinya dengan mudah, kita harus bergerak dengan
posisi seperti berenang. Dengan posisi seperti ini kita lebih mudah untuk bergerakdan
menghemat tenaga.
b" AI5
Untuk kondisi lorong gua yang berair, terutama gua yang belum pernah dimasuki, kita
tidak mengetahui kedalan air dan kondisi dibawah permukaan air, untuk itu harus
mengetahui prosedur dan mempunyai fasilitas mendukung. Syarat utama melewati gua
berair adalah harus bisa berenang dan disini perlu kita ketahui bahwa berenang didalam
gua berbeda dengan berenang dikolam renang. Dan disini kita memakai pakaian lengkap,
sepatu, bahkan membawa beban yang berat. Dalam kondisi tertentu kita juga harus
membawa pelampung dan perahu karet terutama yang berlorong panjang dan berair
dalam.
." C2IM7ING
Dalam suatu penelusuran gua terkadang kita menjumpai adanya waterfall ataupun lorong
yang terletak diatas kita. Untuk dapat meneruskannya penelusuran kita harus
menggunakan tehnik-tehnik climbing. Seperti menggunakan pengaman sisip dan bor
tebing untuk pembuatan lintas. Gang melakukan adalah leader dan kemudian diikuti
anggota yang lain dengan menggunakan S&T.
7" -ehnik Penelusuran Gua =ertikal ( -PG= )

S&T
S&T singkatan dari Single Rope Technique yaitu tehnik melewati lintasan vertical yang
berupa satu lintasan tali. Tehnik ini dalam kegiatan caving biasanya digunakan untuk
penelusuran gua H gua vertical dengan segala variasi lintasan yan disesuaikan dengan
kondisi medan. ?eselamatan dan kenyamanansafety procedure! adalah prinsip utama
dari tehnik ini. $eralatan yang digunakan nantinya menjadi satu kesatuan, yang masing
masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri dan saling mendukung. ?enali tiap jenis alat,
cara kerja dan fungsinya terlebih dahulu akan sangat membantu kita dalam penguasaan
tehnik ini.
$eralatan yang digunakan 0
#. Seat harnest
'. 2scender
(. Descender
). %aillon rapid
*. /hest harnest
,. /owstail
-. ;oot loop
.. ?ernmantel ropemenggunakan jenis static rope kelenturan )-. L!
"erdasarkan kondisi medan gua seperti tersebut diatas dan kondisi gua yang selalu gelap
gulita serta bebatuan yang tajam maka untuk menelusuri gua diperlukan peralatan yang
dapat mendukung penelusuran gua.
$ada dasarnya peralatan dibagi menjadi dua 0
#. $ersonal eMuipment pribadi !
a. 8elm
b. "oom7enerator /arbide!
c. 2lat penerangan
d. /over all
e. Sepatu
f. Sarung tangan
g. $elampung
h. S&T set
'. Team eMuipmentteam!
a. Tali
b. +adders
c. Tali pitawebbing!
d. $adding
e. /arrabiner
f. $engaman sisip
g. $aku piton
h. "olts
i. 8anger
=%asuklah kedalam gua dan perlakukanlah seperti museum
Setiap barang yang dipamerkan itu hidupnya amat peka terhadap gangguan.
?ehadiran anda lampu anda, dan suara anda merupakan instruksi yang asing sekali
$ergilah dan jangan tinggalkan apapun sebagai tanda
"ahkan anda pernah memasuki gua itu
"erkatilah gua dan punghuninya agar
+estari selama-lamanya>
Goa
menurut bentukan alamnya terbagi atas dua jenis, yaitu goa vertikal dan goa hori3ontal.
$enelusuran goa hori3ontal dapat dilakukan dengan cara biasa, yaitu berjalan,
merangkak, merayap, berenang, atau bahkan menyelam cave dive!. Sementara dalam
penelusuran goa vertikal, dibutuhkan teknik khusus S&T Single &ope TechniMue! yaitu
teknik untuk menuruni kedalaman goa vertikal menggunakan satu tali.

Single 5o#e -e.hniAue (S5-)adalah teknik yang dipergunakan untuk untuk menelusuri
gua-gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik dan turun
medan-edan vertikal. "erbagai sistem telah berkembang sesuai dengan kondisi medan di
tempat lahirnya masing-masing metode. Eamun yang paling banyak dipergunakan adalah
;rog &ig System. Teknik yang lain adalah0 &ope walker, TeKas &ig, 6umaring, %itchele
System, ;loating cam system.
Sistem ;rog &ig menggunakan alat0
;" Seat harness dipergunakan untuk mengikat tubuh dan alat-alat lain. Dipasang di
pinggang dan pangkal paha. 6enis-jenisnya adalah0 "ucklet, 2vantee, /roll, &apid, dan
;ractio.
Seberapa ketat pemakaian seat harness ini tergantung pada kebiasaan

:"Chest As.ender
dipergunakan untuk memanjat menaiki! lintasan atau tali dipasang di dada. Dihubungkan
ke Delta %& oleh :val %&

<" 8and As.ender
dipergunakan untuk memanjat menaiki! lintasan atau tali di tangan. Di bagian bawah
dipasang descender, tempat digantungkannya foot loop dan cows tail.
). Descender, dipergunakan untuk menuruni tali. 2da beberapa jenis descender0 /apstand
ada dua macam0 Simple Stop dan 2uto Stop!, 1haletale, &aple &ack ada dua macam0
/lose &ack dan :pen &ack!, ;igure of Dight, dan beberapa jenis lagi yang prinsip
kerjanya sama dengan figure of eight.
*. %ailon &apid,ada dua macam %ailon &apid %&!, yaitu0 :val %& untuk mengaitkan
/hest 2scender kepada Delta %&. Delta %& sendiri adalah untuk mengkaitkan dua loop
Seat 8arness dan tempat mengkaitkan alat lain seperti Descender berikut /arabiner
sebagai friksinya dan /owstail.
,. ;oot loop , dicantolkan ke karabiner yang terhubung ke hand ascender. "erfungsi
sebagai pijakan kaki. Ukuran dari foot loop harus tepat seperti gambar diatas. 8al ini
sangat mengurangi kelelahan pada waktu ascending di pitc-pith yang panjang

*" Cows tailmemiliki dua buah ekor. Satu terkait di 8and 2scender, dan satu lagi bebas,
dipergunakan untuk pengaman saat melewati lintasan-lintasan intermediate, deviasi,
melewati sambungan, tyrolean, dan traverse.

B" Chest harness

untuk melekatkan /hest 2scender agar lebih merapat ke dada. Sehingga memudahkan
gerakan sewaktu ascending normal, atau pada saat melewati sambungan tali. /hest
harness lebih baik jika dapat diatur panjang pendeknya adjustable!, sehingga
memudahkan pengoperasian, terutama apabila terjadi kasus dimana /hest 2scender
terkunci di sambungan atau simpul, atau pada saat rescue.
Teknik-teknik yang harus dipelajari untuk S&T adalah ascending dan descending dengan
penguasaan melewati jenis-jenis lintasan dan medan.
#. %elewati intermediate anchor
'. %elewati deviation anchor
(. %elewati sambungan tali
). %elewati lintasan tyrolean, menggunakan satu tali dan dua tali.
*. %eniti tali dengan medan slope miring!.
2scending

$erhatikan gerakan telapak kaki ketika sedang ascending.

7erakkan telapak kaki untuk menjepit tali dengan telapak kaki. /ara pertama adalah
menjepit tali menggunakan bagian dalam pergelangan kaki dengan bagian luar telapak
kaki. /ara kedua adalah menjepit tali dengan kedua telapak kaki ketika melakukan
gerakan berdiri. ?etika mengangkat kedua kaki, kedua telapak kaki dibuka
Slamat mencobaNNNNNNNNNNNN
sumber 0http044mapalaighopala.blogspot.com4
6anuary 'nd, 'C#C by adhyC,
' /omments O
Teknik penelusuran gua horizontal
%edan pada gua horisontal sangat bervariasi, mulai pada lorong-lorong yang dapat
dengan mudah di telusuri, sampai lorong yang membutuhkan teknik khusus untuk dapat
melewatinya.
a.+umpur.
+orong yang berlumpur dapat dengan mudah kalau lumpur tersebut tidak terlalu tebal.
Tapi dalam kondisi lumpur setinggi lutut bahkan sampai setinggi perut, kita tidak mudah
untuk melaluinya.
Untuk melewatinya kita bergerak dengan posisi seperti berenang. Dengan posisi seperti
ini akan lebih mudah bergerak dan menghemat tenaga.
b. 2ir.
Untuk kondisi lorong gua yang berair. terutama gua yang belum pernah di masuki kita
tidak mengetahui kedalaman air dan kondisi di bawah permukaan air, untuk itu kita harus
mengetahui prosedur dan mempunyai fasilitas pendukung.
Syarat utama untuk melewati lorong yang berair adalah harus bisa berenang. Tetapi
dengan kondisi lorong yang serba terbatas, teknik berenang dalam gua berbeda dengan
berenang di kolam renang. Di sini kita memakai pakaian lengkap, sepatu bahkan
mungkin membawa beban yang cukup berat.
$embagian team juga harus di sesuaikan, untuk leader ia tidak boleh membawa beban
berat, karena leader harus membuat lintasan dan mempelajari kondisi medan.
Dalam kondisi tertentu kita menggunakan pelampung, perahu karet terutama untuk
lorong yang panjang dan berair dalam.
2da juga lorong yang hampir semua di penuhi oleh air hanya ada ruangan sedikit yang
tersisa. Untuk melewatinya kita harus melakukan DU/?<E7 kepala menengadah!.
?adang-kadang kita harus melepas helm untuk menambah ruang gerak kepala. Dalam
kondisi tertentu kita melakukan ducking dengan jongkok, bahkan dengan berbaring kalau
badan tidak dapat masuk seluruhnya.
Diving, adalah teknik penyelaman dengan alat bantu pernafasan dan pakaian khusus.
Teknik ini di lakukan pada lorong yang seluruh bagiannya tertutup oleh air sump,
siphon!. Untuk perbandingan resiko kematian di cave diving adalah ,CL tewas. Sedang
resiko caving #* L. Dengan melihat perbandingan resiko kematian yang besar ini kita di
tuntut untuk ekstra hati-hati, seyogyanya tidak meneruskan penelusuran jika tanpa alat
pendukung yang standart.
c./limbing.
Dalam suatu penelusuran gua terkadang kita menjumpai adanya water fall ataupun lorong
yang terletak di atas kita. Untuk dapat meneruskan penelusuran kita harus menggunakan
teknik-teknik &ock /limbing. Seperti memasang pengaman sisip dan bor tebing untuk
pembuatan lintasan, yang melakukan adalah leader dan kemudian anggota yang lain
melewatinya dengan S&T. Teknik rock climbing harus bisa di lakukan pada kondisi
medan seperti 0
P 2liran air yang deras dan kita tidak mengetahui kedalamannya.
P 7ua yang berbentuk celah dan menyempit bagian dasarnya
P Sungai besar atau danau yang dalam.
P $emasangan rigging pada waterfall.
P %enghindari calcite floor atau oolith floor.
Single &ope TechniMue S&T! adalah teknik yang dipergunakan untuk untuk menelusuri
gua-gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik dan turun
medan-medan vertikal. "erbagai sistem telah berkembang sesuai dengan kondisi medan
di tempat lahirnya masing-masing metode. Eamun yang paling banyak dipergunakan
adalah ;rog &ig System.
Teknik yang lain adalah0 rope walker, TeKas &ig, jumaring, %itchele System, floating
cam system.
Sistem frog rig menggunakan alat0
#. Seat harness, dipergunakan untuk mengikat tubuh dan alat-alat lain. Dipasang di
pinggang dan pangkal paha. 6enis-jenisnya adalah0 bucklet, avantee, croll, rapid,
dan fractio.
'. Chest as.ender, dipergunakan untuk memanjat menaiki! lintasan atau tali
dipasang di dada. Dihubungkan ke Delta %& oleh :val %&.
(. 8and as.ender, dipergunakan untuk memanjat menaiki! lintasan atau tali di
tangan. Di bagian bawah dipasang descender, tempat digantungkannya foot loop
dan cows tail.
). Des.ender, dipergunakan untuk menuruni tali. 2da beberapa jenis descender0
/apstand ada dua macam0 simple stop dan auto stop!, whaletale, raple rack ada
dua macam0 close rack dan open rack!, figure of eight, dan beberapa jenis lagi
yang prinsip kerjanya sama dengan figure of eight.
*. Mailon ra#id,ada dua macam %ailon &apid %&!, yaitu0 :val %& untuk
mengaitkan /hest 2scender kepada Delta %&. Delta %& sendiri adalah untuk
mengkaitkan dua loop seat harness dan tempat mengkaitkan alat lain seperti
descender berikut karabiner friksinya dan cowstail.
,. Foot loo# , dicantolkan ke karabiner yang terhubung ke hand ascender. "erfungsi
sebagai pijakan kaki. Ukuran dari foot loop harus tepat seperti gambar diatas. 8al
ini sangat mengurangi kelelahan pada waktu ascending di pitc-pith yang panjang
-. Cows tail memiliki dua buat ekor. Satu terkait di hand ascender, dan satu lagi
bebas, dipergunakan untuk pengaman saat melewati lintasan-lintasan
intermediate, deviasi, melewati sambungan, tyrolean, dan traverse.
.. Chest harnessuntuk melekatkan chest ascender agar lebih merapat ke dada.
Sehingga memudahkan gerakan sewaktu ascending normal, atau pada saat
melewati sambungan tali. /hest harness lebih baik jika dapat diatur panjang
pendeknya adjustable!, sehingga memudahkan pengoperasian, terutama apabila
terjadi kasus dimana chest ascender terkunci di sambungan atau simpul, atau pada
saat rescue.



7ambar dari katalog $et3l !
Teknik-teknik yang harus dipelajari untuk S&T adalah ascending dan descending dengan
penguasaan melewati jenis-jenis lintasan dan medan.
%elewati intermediate anchor
%elewati deviation anchor
%elewati sambungan tali
%elewati lintasan tyrolean, menggunakan satu tali dan dua tali.
%eniti tali dengan medan slope miring!

As.ending
7ambar dari katalog $et3l!
7erakkan telapak kaki untuk menjepit tali dengan telapak kaki. /ara pertama adalah
menjepit tali menggunakan bagian dalam pergelangan kaki dengan bagian luar telapak
kaki. /ara kedua adalah menjepit tali dengan kedua telapak kaki ketika melakukan
gerakan berdiri. ?etika mengangkat kedua kaki, kedua telapak kaki dibuka.



Des.ending
7ambar dari katalog $et3l !

P358A-IAN%
+atihan ini harus dilakukan mengunakan peralatan yang mutu dan kekuatannya
memenuhi standar
+atihan harus dibawah pengawasan oleh ahli.
"erlatihlah pada ketinggian yang tidak terlalu tinggi.
/egahlah latihan yang dapat merusakkan alat0 membebani alat melebihi beban
normal, beban dengan arah abnormal, menggunakan alat tidak sesuai dengan manual
&oo!-nya.
+atihan yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat alternatif, harus masih dalam
tingkat aman.
$ernah melakukan latihan teknik tertentu bukanlah jaminan bahwa kita sudah
menguasai teknik tersebut.
"erlatihlah satu teknik sampai lancar tanpa hambatan dan kesalahan sebelum berlatih
teknik yang lain.
"erlatihlah dengan selalu ditemani oleh orang lain yang juga memahami S&T.
"erniatlah berlatih untuk menolong orang lain dan diri sendiri.
8indarilah terjadinya kecelakaan di gua untuk orang lain maupun diri sendiri.
Saya mempunyai teman yang takut ketinggian, namun akhirnya dapat mengalahkan
rasa takut itu, dia sudah berani menuruni medan-medan vertikal dengan kedalaman *C
meter dalam berbagai medan. Eamun harus dengan penyesuaian diri yang intensif dan
sungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai