Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas segala kehidupan
yang senantiasa memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Tuhan
senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan di masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Karakteristik Lapisan-Lapisan Atmoosfer Bumi..........................................................


B. Pengukuran Unsur-Unsur Cuaca Dan Interpretasi Data Cuaca....................................
C. Klasifikasi Tipe Iklim Dan Pola Iklim Global..............................................................
D. Karakteristik Iklim Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Manusia......
E. Pengaruh Perubahan Iklim Global Terhadap Kehidupan............................................
F. Lembaga-Lembaga Yang Menyediakan Dan Memanfaatkan Data Atmosfer.............

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mana yang telah diketahui, lingkungan merupakan salah satu faktor yang
sangat berperan dalam riwayat timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai
segi-segi penyehatan  lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya kesehatan, baik secara
individual maupun secara berkelompok dalam masyarakat. Pengetahuan lingkungan itu
penting oleh karena itu penguasaan serta keterampilan professional mengenai lingkungan
dalam pelayanan kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.

Penduduk dari sebagian besar Negara berkembang, hidup di pedesaan. Umumnya


mereka hidup dari bertani dalam lingkungan flora ndan fauna serta iklim yang berpengaruh
terhadap timbulnya penyakit. Kebutuhan penduduk pedesaan akan hidup nyaman, selalu
terancam keadaan-keadaan yang membahayakan kesehatan mereka. Kebanyakan dari mereka
belum mengetahui/menyadari akan bahaya tersebut, misalnya saja ancaman serangga parasit
binatang dan sebagainya.

Hal yang sama juga dialami penduduk yang bermukim diwilayah industri,
kenyamanan hidup mereka terancam oleh lingkungan yang tercemar polutan industri.
Adanya ancaman kesehatan tersebut belum mereka ketahui/sadari.

Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa lingkungan hidup serta manusia


dengan segala faktornya merupakan bagian dari lingkaran kehidupan manusia. Lingkaran
kehidupan antara manusia dan lingkungannya merupakan suatu system yang disebut ekologi.
Di dalam ekosistem tersebut manusia disatu pihak berusaha menciptakan lingkungan yang
nyaman untuk kehidupannya dengan cara mempengaruhi lingkungan, sedangakan dilain
pihak manusia senantriasa terancam oleh lingkungan sendiri, sehingga keadaan tersebut
mengancam kesehatan manusia yang bersangkutan. Bahkan manusia sendiri berperan pula
sebagai lingkungan terhadap manusia lain, misalnya saja manusia yang potensial sebagai
karier penyakit tertentu, akan merupakan ancaman terhadap kesehatan manusia
dilingkungannya. Demikian juga dengan perokok berat, apabila mereka berada dilingkungan
bukan perokok, maka yang terakhir ini akan terancam bahaya keganasan (kangker) yang
ditimbulkan asap rokok.

Petani peternak sehari-harinya bergaul dengan ternak mereka. Apabila ternak tersebut
terserang penyakit parasit, maka peternak yang bersangkutan akan juga oleh parasit, maka
peternak yang bersangkutan akan terancam juga oleh parasit ternaknya sendiri. Sedangkan
petani yang selalu berhubungan dengan system irigasi/pengairan, dimana air yang mengalir
di alam bebas senantiasa dalam ancaman pencemaran berbagai agen penyakit, umumnya
tidak menyadari bahwa setiap saat berada dalam ancaman kesehatan yang bersumber dari air
irigasi tersebut. Ancaman dapat berupa penyakit parasit skistosomiasis, kolera dan penyakit
saluran cerna laonnya, serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara
oleh industri dan lainnya. Oleh karena banyaknya pencemaran-pencemaran maka banyak
terganggunya kesimbangan lingkungan khususnya pencemaran-pencemaran yang terdapat
diudara sehingga mempengaruhi lapisan-lapisan yang berada diatmosfer.

Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi ini.
atmosfer merupakan merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida
bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfir menjadi
media transport air dari lautan kedaratan.
Atmosfer mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan dibumi karena
dapat menyerap banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu dapat radiasi
elektromagnetik dari sinar matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelomban 300-
2500 nm  dan 0,01 – 40 m keberbagai keadaan yang cocok oleh atmosfir.

Disamping fungsi yang cukup banyak dari atmosfer, disisi lain atmosfir menampun
berbagai bahan pencemar yang dihasilkan terutama oleh kegiatan manusia. Hal ini dapat
menyebab kualitas atmosfer menurun yang akhirnya akan memberikan dampak negatif  bagi
keseluruhan mahluk hidup dan kemungkinan menyebabkan perubahan-perubahan sifat
atmosfer itu sendiri.

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk
hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas
yang lainnya.

Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di
atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi
seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan
ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka  rumusan masalah dari makalah ini
adalah :
1. Apa karakteristik lapisan-lapisan atmoosfer bumi?
2. Apa pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca?
3. Bagaimana klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global?
4. Bagaimana karakteristik iklim di indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas
manusia?
5. Bagaimana pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan?
6. Bagaimana lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data atmosfer?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik lapisan-lapisan atmoosfer bumi
2. Untuk mengetahui pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca
3. Untuk mengetahin klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global
4. Untuk mengetahui karakteristik iklim di indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas
manusia
5. Untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan
6. Untuk mengetahui lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data
atmosfer
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Lapisan-Lapisan Atmoosfer Bumi


1. Pengertian Atmosfer

Atmosfer berasal dari kata  atmos yang berarti uap atau udara dan sphaira yang berarti
lapisan. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan ini tepat berada diatas
litosfer dan hidrosfer,namun tidak ada batas yang jelas antara atmosfer dan angkasa luar.
Lapisan udara ini terdiri atas berbagai macam gas dengan presentase volume dan kepadatan
(density) yang berbeda-beda. Gas yang paling utama adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%,
oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon (Ar) sebanyak 0,95% dan karbondioksida (CO2)
sebanyak 0,034%.

Unsur penting yang terdapat dalam atmosfer salah satunya adalah uap air. Uap air yang
berada diatmosfer berasal dari penguapan air laut,air danau dan air sungai permukaan lainnya
serta proses transpirasi oleh makhluk hidup. Selain uap air, atmosfer selalu dikotori oleh asap
hasil kendaraan bermotor maupun asap pabrik,abu vulkanik, kebakaran hutan dan juga smog

Atmosfer sebagai lapisan udara yang melindungi bumi memiliki beberapa sifat
fisik,antara lain sebagai berikut:

Berada diketinggian 0 km diatas permukaan tanah sampai 560 km diatas permukaan


tanah.

1. Terdiri atas unsur gas, debu, dan uap air.


2. Tidak berwarna, tidak berwujud, tidak berbau,bias dirasakan dalam bentuk angin
3. Dapat menyebabkan tekanan karena memiliki berat.
4. Dapat mengembang dan menyusut(memiliki sifat dinamis).
5. Terdiri dari lapisan-lapisan udara yang memiliki karakteristik dan manfaatnya masing-
masing.
2. Lapisan-Lapisan Atmosfer

Gas-gas yang berada diatmosfer memiliki sifat, karakteristik, fungsi dan dibagi menjadi
beberapa lapisan,antara lain:

a. Lapisan Troposfer (0-18 km dpl), memiliki ciri sebagai berikut:


 Lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi.
 Tempat teradinya fenomena iklim, seperti angin, hujan, petir, dan pelangi
 Sebagian besar (80%) massa atmosfer berada di troposfer

Dilihat dari parameter suhunya, troposfer memiliki ciri khas yang dikenal dengan
istilah  gradient termometrik.

b. Lapisan Stratosfer(18-60 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


 Lapisan yang terletak diatas lapisan tropopause
 Terdapat lapisan stratopause,yaitu lapisan diantara lapisan stratosfer dan mesosfer.
c. Mesosfer(60-80 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Berfungsi sebagai pelindung bumi dari meteor yang hendak menabrak bumi. Pada
lapisan ini mengakibatkan pergesekan pada objek dari luar angkasa dan menghasilkan
suhu yang tinggi. Jadi, objek atau benda tersebut akan terbakar pada lapisan ini.
 Semakin ke atas, suhu udara pada lapisan ini semakin rendah.
 Pada ketinggian 80 km dpl, suhu udara mencapai -90˚ C
d. Termosfer (80-100 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Memiliki temperatur antara -40˚ C hingga -5˚ C.
 Di lapisan ini, sebagian molekul dan atom udara mengalami ionisasi.
e. Ionosfer (80-1.500 km dpl), memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Memiliki temperatur antara 0˚ C sampai lebih dari 70˚ C.
 Didalam lapisan ini, seluruh atom udara mengalami ionisasi
f. Eksosfer(800-1500 km dpl),memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beratur
 Lapisan paling panas
3. Gejala Optik diAtmosfer

Gejala optic adalah fenomena alam yang terjadi dilapisan atmosfer. Gejala tersebut
antara lain:

a) Pelangi

Pelangi adalah gejala optic yang terjadi akibat proses pembiasaan sinar matahari
oleh titik-titik air hujan sehingga terlerai menjadi berkas warna (spectrum warna).

b) Halo

Halo adalah lingkaran sinar putih yang menggelilingi bulan atau matahari.
Kenampakan alam ini terjadi akibat proses pembiasan matahari atau bulan oleh Kristal-
kristal es yang terkonsentrasi dalam jenis awan-awan tinggi,seperti Sirrus atau awan
Sirrocomulus.

c) Sandikala

Adalah cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika matahari terbit
dan terbenam.

d) Fatamorgana

Adalah ilusi optic yang dihasilkan dari pembiasan cahaya melalui kepadatan yang
berbeda. Karenanya, bisa membuat ilusi sesuatu yang tidak ada menjadi seolah tampak
ada. Fatamorgana biasa terjadi digurun atau padang pasir.

e) Aurora

Adalah pita cahaya berwarna-warni yang terdapat dilangit kutub utara dan kutub
selatan. Fenomena ini terjadi karena interaksi antara gelombang elektromagnetik
matahari dan medan magnet bumi.

4. Manfaat Penyelidikan Atmosfer

Stasiun meteorology atau observatorium meteorology adalah tempat penyelidikan


atmosfer. Ada beberapa manfaat penyelidikan atmosfer, diantara nya sebagai berikut:

a. Melakukan pra-kiraan cuaca


b. Menyelidiki kemungkinan hujan buatan
c. Mengetahui penyebab gangguan radio, dan televisi diudara serta cara memperbaikinya
B. Pengukuran Unsur-Unsur Cuaca Dan Interpretasi Data Cuaca

Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu tertentu didaerah yang luas dan
dapat berubah-ubah setiap waktu. Contohnya hari cerah,hari hujan,mendung, dan angin kencang.

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam periode waktu yang panjang,umumnya lebih dari
30 tahun dan cakupan wilayahnya yang luas. Suatu daerah memiliki jenis iklim bergantung
posisi lintang,kondisi alam dan lingkungan sekitarnya. Misalnya,daerah khatuliswa memiliki
iklim panas sementara, didaerah kutub memiliki iklim dingin. Keadaan cuaca dapat diperkirakan
dengan cara pengamatan,antara lain:

a. Penyinaran matahari

Temperatur diIndonesia dipengaruhi oleh posisi lintang dan keadaannya. Suhu udara
bergantung lamanya penyinaran, sudut datangnya sinar matahari, tinggi rendahnya tempat, dan
keadaan permukaan bumi. Panas matahari memanasi udara disekitar permukaan bumi melalui
proses:

 Konveksi

Adalah  pemenasan secara vertical. Penyebaran panas terjadi karena udara panas
bergerak secara vertical. Udara yang panas akan menjadi ringan  dan bergerak ke  atas lalu
ruang yang di tinggalkannya aka diisi  oleh udara  yang lebih dingin.

 Adveksi

Adalah  penyebaran panas secara horizontal. Penyebaran panas terjadi karena  udara
panas bergerak secara horizontal.Gerakan ini membuat udara di sekitarnya  menjadi panas.

 Turbulensi

Adalah  penyebaran  panas  secara berputar-putar. Peristiwa ini membuat udara yang
sudah panas bercampur dengan udara yang sudah panas  bercampur dengan udara yang
belum panas.

 Konduksi

Adalah  pemanasan secara kontak atau bersinggungan. Pemanasan ini terjadi


karenamolekul-molekul udara di dekat permukaan bumi bersinggungan dengan bumi yang
menerima panas langsunng dari matahari.

b. Suhu Udara

Suhu udara menunjukan derajat panas benda. Secara mikroskopis, suhu menunjukan
energy yang dimiliki suatu benda. Suhu dinyatakan dengan skala Celcius(C) Reamur (R),
Fahrenheit ( F),Kelvin (K).Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer. Umumnya
thermometer yang digunakan adalah termometer kaca. Keadaan suhu udara disuatu tempat
dipengaruhi beberapa factor yaitu:

 Sudut datangnya sinar matahari


 Lama penyinaraan matahari
 Keadaan awan
c. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah berat massa udara yang memiliki tenaga untuk memberikan
tekanan pada permukaan bumi dan menggerakkan massa udara dalam satuan luas tertentu.
Tekanan udara disetiap tempat tidaklah sama. Tekanan udara yang sama pada peta
dihubungkan oleh isobar. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah
Barometer dengan satuan milibar. Alat untuk mencatat tekanan udara bernama Barograf. Garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang tekanan udaranya disebut Isobar. Bidang
Isobar adalah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara yang sama.

d. Angin

Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang memiliki tekanan
udara tinggi ke tempat tekanan udaranya rendah. Ada beberapa factor yang mempengaruhi
kecepatan angin, diantaranya Gradien barometric, ketinggian suatu tempat dan posisinya
dibumi. Ketinggian tempat juga mempengaruhi kecepatan angin. Dalam kehidupan, kita
mengenal berbagai jenis angin. Contohnya :

 Angin pasat
 Angin anti pasat
 Angin monsoon
e. Awan

Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es. Awan terbentuk karena ada
pengembunan uap air dalam udara akibat proses kondensasi setelah melampaui keadaan
penuh. Pembagian jenis awan yang ada sekarang ini adalah hasil kongres meteorologi
internasional yang diadakan di Munich, Jerman, pada tahun 1802 dan Uppala, Swedia, pada
tahun 1894. Pembagian jenis awan adalah sebagai berikut.

 Awan tinggi, dengan ketinggian antara 6-12 km.


1) Sirus (Ci). Awan jenis ini halus dan berstruktur seperti bulu burung, tampak tersusun dari
serat lembut berwarna putih.
2) Sirostratus (Cs). Halus dan rata menutup sebagian atau seluruh langit, bentuknya seperti
kelambu putih dan sering menimbulkan halo atau lingkaran yang bulat.
3) Sirokomulus (Cc). Awan ini terputus putus, penu dengan kristal es berbentuk seperti
segerombolan domba.
 Awan menengah, dengan ketinggian antara 3-6 km.
1) Altokomulus (Ac). Berbentuk seperti bola yang agak tebal.
2) Altostratus (As). Luas dan tebal, umumnya terbentuk pada sore hari yang diikuti hujan
pada malam hari.
 Awan rendah, dangan ketinggian kurang dari 3 km.
1) Stratokomulus (Sc). Berbentuk seperti bola-bola sering menutupi seluruh langit.
Cenderung lebih mengembang ke arah horizontal. Lapisannya tipis. Tidak menimbulkan
hujan.
2) Stratus (St). Rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m. Lapisannya melebar
seperti kabut dan belapis-lapis.
3) Nimbostratus (Ns). Bentuknya tidak menentu Tepinya compang-camping tak beraturan.
Warna putih kegelapan (kelabut tua).
 Awan yang terjadi karena udara naik, dengan ketinggian antara 500-1.500 m.
1) Kumulus (Cu). Awan yang mengandung Kristal es. Tebal dengan puncak-puncak. Agak
tinggi.
2) Komulonimbus (Cb). Menimbulkan Hujan dengan kilat dan guntur, bervolume besar.
f. Kelembapan Udara

Kelembapan menunjukkan jumlah uap air yang terkandung dalam udara. Kandungan
uap air ini dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara,semakin banyak
kandungan uap air. Ada dua jenis kelembapan udara,yakni kelembapan mutlak (absolut) dan
kelembapan nisbi (relative). Alat untuk mengukur kelembapan adalah hygrometer.Selain di
gunakan untuk membantu  prekiraan cuaca,hydrometer juga dapat digunakan untuk mengatur
kelembapan udara laboratorium,area penyimpanan,dan pembuatan taman.

g. Curah Hujan

Curah hujan adalah adalah jumlah air hujan yang jatuh pada suatu tempat
dipermukaan bumi. Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air atau es dari lapisan-
lapisan troposfer kepermukaan bumi. Hujan terjadi akibat uap air yang menguap. Alat
pengukur curah hujan disebut penakar hujan atau pluviometer . Ada bermacam-macam jenis
hujan,antara lain:

 Hujan Zenital
 Hujan Orografis
 Hujan Frontal
C. Klasifikasi Tipe Iklim Dan Pola Iklim Global

Jenis-jenis klasifikasi iklim antara lain:

1) Klasifikasi iklim matahari

Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya sinar matahari
yang diterima oleh permukaan bumi. Iklim matahari disebut juga iklim garis lintang. Adapun
pembagian daerah iklim matahari,antara lain.

a. Iklim tropis ( 0-23,5 derajat  LU dan 0-23,5 LS )


b. Iklim subtropis ( 23,5-40 derajat LU dan 23,5-40 derajat LS )
c. Iklim sedang (40-66,5 derajat LU dan 40-66,5 derajat LS)
d. Iklim dingin ( kutub utara dan kutub selatan )
2) Iklim Fisis

Iklim fisis adalah klasifikasi iklim yang pembagiannya yang berdasarkan kondisi
sebenarnya suatu daerah sebagai hasil pengaruh keadaan alam dan lingkungan sekitar. Iklim
fisis dapat dibedakan dalam beberapa jenis,yaitu:

a. Iklim laut
b. Iklim darat
c. Iklim gunung
d. Iklim musim
3) Iklim menurut Koppen

Klasifikasi iklim Koppen menggunakan sistem huruf. Huruf pertama dalam sistem ini
terdiri atas 5 huruf capital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Huruf-huruf
kapital tersebut :

a. Iklim A (iklim tropis)


b. Iklim B (iklim arid atau kering)
c. Iklim C (Iklim sedang hangat)
d. Iklim D (iklim salju)
e. Iklim E (iklim es atau suhu abadi)

4) Iklim menurut Schmidt-Ferguson

Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson adalah klasifikasi iklim yang banyak


digunakan dalam bidang perkebunan dan pertanian. Klasifikasi iklim ini dibuat berdasarkan
kondisi iklim di daerah tropis. Dasarnya adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan dan
tingkat kebasahan tersebut gradien. Gradien adalah presentase nilai perbandingan antara jumlah
rata-rata bulan kering dan basah.

5) Iklim menurut Oldeman

Iklim menurut Oldeman diklasifikasikan berdasarkan banyaknya bulan basah, bulan


lembap, dan bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan dengan sistem pertanian di daerah-
daerah tertentu. Kalsifikasi iklim ini dikembangkan dalam keterkaitannya dengan tanaman
pangan, seperti padi dan palawija.

D. Karakteristik Iklim di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Manusia

Letak astronomis Indonesia berada pada 6˚ LU - 11˚ LS dan antara 95˚ BT - 141˚ BT.
Berdasarkan letak astronomis berada di wilayah beriklim tropis. Selain itu, letak astronomis
tersebut membuat iklim di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh 3 iklim yaitu sebagai berikut.

1. Iklim musim
2. Iklim laut
3. Iklim panas

Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Rata-rata
curah hujan di Indonesia sekitar 2.500 mm per tahun. Wilayah Indonesia juga diapit oleh 2
benua, yaitu benua Asia dan benua Australia, serta 2 samudera, yaitu samudera Hindia dan
samudera Pasifik. Letak geografis tersebut mengakibatkan Indonesia terpengaruh oleh sirkulasi
monsun.

1. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam

Tumbuhan menutupi sebagian daratan di bumi. Tumbuhan memiliki komunitas yang


berbeda yaitu :

a. Hutan tropis
b. Hutan musim
c. Sabana
d. Stepa
2. Pengaruh Cuaca dan Iklim bagi Kehidupan

Cuaca dan iklim adalah factor yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena
peranannya besar bagi kehidupan. Iklim dan cuaca memiliki manfaat di beberapa bidang
kehidupan, yaitu :

a. Bidang pertanian
b. Bidang transportasi
c. Bidang telekomunikasi
d. Bidang pariwisata
e. Bidang industri
f. Bidang sosial dan budaya
E. Pengaruh Perubahan Iklim Global terhadap Kehidupan

Pengaruh cuaca dan iklim memberikan dampak perubahan suhu global atau dikenal
sebagai pemanasan global. Pemanasan global terjadi akibat rumah kaca yang berlebihan.
Pemanasan global menjadi salah satu ancaman bagi kehidupan di muka bumi, dampaknya antara
lain :

1. Iklim Menjadi Tidak Stabil


2. Permukaan Air Laut Meningkat
3. Perubahan Pada Unsur-Unsur Cuaca Dan Iklim
4. Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
F. Lembaga-Lembaga Yang Menyediakan Dan Memanfaatkan Data Atmosfer
1. Badan Meteorologi,klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Badan meteorologi,klimatologi, dan geofisika (BMKG) adalah lembaga pemerintahan non-


departemen yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
meteorologi,kalimatologi,dan grofisika Indonesia.

2. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional(Lapan)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional(Lapan) adalah lembaga pemerintah non-


kementerian yang melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan
pemenfaatannya di Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil  penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa atmosfer mempunyai 
fungsi sebagai pelindung juga sebagai penjaga keseimbangan panas di bumi, karena
kamampuannya menyerap sinar kosmik dan radiasi infra merah, namun disamping fungsinya
banyak, di sisi lain atmosfer menampung berbagai bahan pencemar yang dihasilkan oleh
kegiatan manusia.

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi.
Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer tersusun
atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut, antara
lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer
atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-
unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi
kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.

B. Saran

Diharapkan agar makalah ini dapat berguna untuk kelancaran perkuliahan khususnya 
mata kuliah lingkungan hidup dan berguna pula bagi pembaca  khususnya kepada kami sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rukaesih,  2004. Kimia Lingkungan, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Juli Soemirat Slamet, 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadja Mada, University Press Jakarta.

Tinggi Banggali S. U, 200. Kimia Lingkungan. FMIPA UNM.Makassar.

http://www.agus-haris .net/modules,php?name-news 8 file.article & asid:297.

Lukman, Rinaldi. Dkk. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy Puspa
Mega (Anggota IKAPI)

pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/ Di unggah pada hari Senin, 30 april 2012

http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/Di
unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/ Di unggah Pada  hari Rabu, 2 mei 2012

http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/ Di unggah
Pada hari Rabu,  2 mei 2012

http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-
menghangatkan-atmosfer/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012

http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012


MAKALAH
ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
ANDIRA

SMA NEG. 7 LUWU TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
MAKALAH
ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
RIKA .H

SMA NEG. 7 LUWU TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
MAKALAH
ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SUHARTINA

SMA NEG. 7 LUWU TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai